Home / Pernikahan / ISTRI RAHASIA TUAN MUDA / Ada yang mengintip?

Share

Ada yang mengintip?

Author: sonia indi
last update Last Updated: 2024-07-24 10:42:16

Beberapa saat sebelumnya ...

 "Nda, mau kemana? Udah sore. Hayu balik."

"Mau mandi dulu. Gerah ah. Sekalian cuci sepatu boot. Kena lumpur."

"Maaandi? Di sungai? Jangan Nda," ujar si pemuda yang nampak khawatir itu. 

Si Gadis mengulum senyumnya mendapat protes dari pemuda itu. "Em .., Aa' cemburu ya? takut aku di intipin?"

Sebuah toyoran di terima di kening sang dara. "Ngapain cemburu? Aa' cuma kasihan sama yang ngintip nanti pada sawan. Kirain bidadari mandi. Tahunya kuda nil lagi berendam."

Tawa si pemuda itu langsung tercipta, membuat si gadis gemoy merengut kesal. 

"Jangan cemberut dong Nda .., makin jelek ih," bujuk pemuda itu melihat si gemoy merajuk dengan wajah merengutnya. Sebuah cubitan pelan di terima pada pipi lebar si gadis yang dengan cekatan ia tepis. 

"Nda ... Jangan marah ih. Nanti makin ngembang loh!"

"Idih!!!"

Si pemuda tertawa lagi tanpa rasa bersalah. Menggoda Nda-nya, adalah salah satu penghiburan diri.  

Nda, Namanya bukan Manda. Bukan pula panggilan sayang, Bunda. Tapi Panda. 

Iya, Panda.

Padahal Nama gadis itu Maura. Sebutan Panda dia dapat karena bobot tubuhnya yang big size untuk seorang gadis. Usianya baru dua puluh satu tahun dengan tinggi 165cm dan bobot 115 kg. Genduts. Ia sering dapat ejekan dari teman-temannya dengan panggilan Nda. Alias Panda. Termasuk oleh Danar. Sepupu jauhnya. Pemuda 25 tahun yang juga bekerja sebagai Buruh pemetik jeruk di perkebunan ini. 

Wajah Maura sebenarnya sangatlah cantik dengan mata coklat terang, rambut coklat dan kulit putih. Dengar-dengar, nenek moyang Maura dan Danar dulunya orang Belanda. Tapi belanda mana, entahlah. Mungkin bekas penjajah yang diculik oleh warga pribumi kemudian dinikahi. Yang pastinya, Maura dan Danar memang memiliki paras yang rupawan. Bedanya, paras rupawan Maura tertutup oleh bobot tubuhnya yang tak sedap dipandang mata. Kerap kali dia juga mendapatkan ejekan dari keluarga dan tetangganya. 

Tapi prinsip Maura adalah 'Emang gue pikirin?'

Tahu Bunda Corla? Nah, Maura ini fans berat Bunda itu. Dia menjadikan mental gledek Bunda corla sebagai Idolanya. Biar di caci maki dan diledek akan tubuhnya yang berisi, Maura tetap merasa cantik dan kalau berkaca di cermin, dia akan melihat kalau dirinya adalah Kareena Kapoor. 

Kareena kapoor dari Garut. 

Pokonya tidak boleh minder. 

"Nah, makanya kalau gak mau di intipin dan bikin para pengintip sawan karena liat kuda nil berendam, hayu balik. Udah mau maghrib."

Tangan Danar menggenggam jemari Maura. Iya, ia cuma bisa menggenggam jemarinya saja. Karena pergelangan tangannya, sudah pasti tak bisa. Maura menggeleng. Menghempaskan tangan Danar. 

"Udah pada sepi. Gak bakalan ada orang. Lagian mandi ge' cuma sebentar. Masih pake baju. Udah sana ..., balik geh."

Maura berniat mendorong pelan sepupu jauhnya itu tapi dasarnya Danar yang lebay, dia sampai langsung jatuh. 

Brukk!

"Haduh, jangan pakai tenaga dong, Nda."

Maura yang geram kemudian akan menimpa Danar dengan sepatu bot yang dia bawa tapi pemuda itu lantas langsung bangun dan kabur sambil tertawa. 

"Hati-hati ya. Cepet balik kalau udah nyucinya "

"Watir ya A'? Watir di bawa ririwa?" (Siluman) goda Maura.

"Hush ah! Gak ada Ririwa radius 10 km dari kamu, Nda. Mereka putar balik kalau ketemu kamu juga."

"Aa' Gelo!!!" Teriak Maura kesal.

Danar kembali tertawa. Pemuda tampan tersebut melambaikan tangannya dan pamit untuk pulang. Kalau saja, sang ayah tidak sakit pada hari ini dan meminta agar Danar cepat pulang untuk membelikannya obat di apotek,  tentu saja Danar akan menemani sepupunya itu untuk mencuci sepatu dan katanya ... Ekhem mandi. 

Setelah Danar tidak nampak lagi dari pandangan matanya, Maura kemudian mengambil cucian baju kerja serta sepatu boot yang dia bawa dalam ember kecil. 

Kebun Jeruk ini sangat luas dan terletak di kaki gunung sehingga ada sungai jernih yang mengalir di sana. 

Biasanya para petani dan buruh sudah pulang dan biasanya juga mereka akan menyempatkan waktu untuk mencuci pakaian kerja mereka serta sepatu kerja mereka di sini. Tapi saat sore ini Maura tidak menemukan satupun rekan kerjanya. 

"Baguslah, gak ada suara berisik," ujar gadis itu seraya menyimpan embernya di dekat bibir sungai. Sementara handuk bersih yang baru dia keluarkan dari tas, dia simpan di atas batu besar. Agar tidak kotor dan tidak basah. 

Maura memulai mencuci dulu dua helai pakaian kerjanya. Selama 4 tahun bekerja sebagai buruh di sini, Maura jarang punya teman. Teman dalam artian yang sekalipun tidak pernah mengejek postur tubuhnya. 

"Sexy atuhlah kayak gini teh. Body Adelle ini teh, apal teu Adelle? Kenal teu?" sungutnya seolah bicara dengan seseorang. Ia mengambil kain jarik dari tasnya. kemudian, menoleh kanan dan kiri. Ia pakai kain tersebut membalut tubuhnya seperti handuk. Dari dalam kain dia melepaskan celana panjangnya terlebih dahulu untuk kemudian semuanya. Setelah itu, meski sedikit kesusahan demi menutupi tubuh bagian atasnya, Maura berhasil juga melepaskan kaos dan semuanya. 

Nda, Panda. 

Semuanya selalu sama bahkan Maura kadang-kadang lupa kalau namanya adalah Maura saking seringnya dipanggil Panda. 

Tapi biarlah. Ia anggap semua hinaan dan ejekan itu sebagai penguat imun. Siapa tahu saja dengan bersabar terhadap ejekan dan hinaan, Maura bisa dapat hadiah.

Kata orang sabar buahnya manis. 

Tapi bolehkah Maura berharap jika sabar buahnya shahrukh khan? Atau Salman Khan? Atau minimal Refal Hadi lah. 

Maura terkikik geli jika mengingat permintaannya kepada sang Maha Pencipta. Boleh kan, ya? Mau request jodoh seperti apapun? Kan bebas. Masa iya, sebegitu banyaknya rakyat Indonesia raya merdeka merdeka tidak ada satupun yang diciptakan sebagai pendamping hidupnya yang menerimanya apa adanya? 

Pasti ada ... Pasti ada. 

Diet atuh Nda ... badan kamu teh nyeremin, di mata para cowok. Jangankan suka sama kamu ketemu kamu juga ada takut mereka tuh. 

Makan mulu! Diet! Udah bukan kayak Panda lagi. Kayak beruang!

Lucunya, ucapan-ucapan itu dia dengar dari orang-orang terdekatnya. Dari Kakak dan Kakak iparnya. 

Maura sudah tidak punya orang tua. Orang tuanya meninggal bersamaan ketika ada wabah covid beberapa tahun yang lalu. Tinggallah Maura bersama dengan kakak perempuannya, Deby dan kakak iparnya, Aji, yang amit-amit matanya selalu jelalatan jika memandang tubuh Maura yang katanya montok. Aji itu selalu menghina Maura tapi matanya tidak lepas selalu mesum jika melihatnya.

Byuuuurrrrr

Malas memikirkan ke duniawian dan seperangkat ejekannya, Maura langsung menyebur ke sungai setelah selesai mencuci baju dan sepatu bootsnya. 

Kesegaran air sungai selalu bisa membuatnya rileks. 

"Akhhh .... Segeeer ...." Ucapnya berkali-kali berenang bebas kesana kemari karena tidak ada orang di sini. Sambil bernyanyi-nyanyi lagu India favoritnya. 

Tanpa ia tahu, ada sepasang netra coklat tengah menatapnya di sebalik pohon jeruk. 

Elshad meremas handuk yang ada di depannya yang tadi ia ambil. 

Elshad tak berkedip melihat Maura mandi. 

Saking seriusnya, Elshad melamun dan beberapa saat kemudian, dia berteriak kaget karena sebuah jeruk jatuh di atas kepalanya. 

Plukk!

"Arggh!" Refleks ia kaget. 

Maura terkejut mendengar ada yang teriak. 

"SIAPA ITU?"

Related chapters

  • ISTRI RAHASIA TUAN MUDA    Permintaan Zoya

    Terkejut sekaligus takut, Maura gemetaran. Ia edarkan pandangan ke sekeliling. "SIAPA ITU?"' Lagi Maura bertanya dan menyilangkan tangan di depan dadanya. Namun tak ada yang menyahut."Gustiii .., tadi siapa?'' lirihnya yakin karena tadi ada orang di sana. Pasti yang mengintip. Tapi melihat suasana perkebunan yang sore dan juga sangat sepi, Maura bergidik sendiri. "Jangan-jangan ..." Maura merinding di buatnya. Segera saja, karena takutnya, Maura langsung naik dan keluar dari sungai. Berjalan cepat, menuju tadi ia menyimpan handuk bersihnya di dekat batu."Eh? kemana handuknya?''Ia tak salah kan? bukankah tadi Maura menaruh handuknya di sana? Dia yakin Sebelum mandi menaruhnya di sini. Tapi sekarang kemana? gadis itu mencari, mungkin jatuh di belakang pohon jeruk yang berada di samping batu besar tersebut.Begitu ia sampai di belakang pohon jeruk, tak ada juga. "Kemana handuknya? Perasaan tadi disimpan di sini," tanya Maura mulai panik. Tapi karena sudah takut duluan, dia pun segera

    Last Updated : 2024-07-24
  • ISTRI RAHASIA TUAN MUDA    Enggak mau poligami

    "Mama bilang, Poligami itu kuncinya ikhlas. Aku udah ikhlas kok. Yang penting kamu dapat keturunan."Elshad coba untuk tidak mendengarkannya." Kalau kamu pergi ke kantor seharian kan, aku kesepian. Soalnya Bi Kokom pasti ada di dapur. kalau nggak di taman. Kalau ada istri baru kamu di sini, 'kan bisa nemenin aku juga El. Terus anak kalian bisa main deh di ranjang ini. Ranjangnya luas, El. Aku janji kok, nggak akan kaya istri-istri di sinetron atau di novel-novel poligami yang jahat sama istri muda. Aku akan jadi ...""Sampai kapanpun aku nggak akan menikah lagi." El bicara serius.Zoya terdiam dalam posisi tidurnya itu."Jangan ajari suamimu untuk poligami Zoya. Jangan dengarkan apa kata Mama karena Mama itu istri kedua dan sudut pandangnya akan lain dengan kamu nantinya. Buat aku kamu tetap Istriku selamanya."" kamu punya istri. Tapi untuk sekedar ngambilin baju ganti aja, aku nggak bisa. Istri ini, malah jadi beban kamu."Elshad berbalik setelah berhasil mendapatkan kaos abu-ab

    Last Updated : 2024-07-24
  • ISTRI RAHASIA TUAN MUDA    Maura vs Aji

    " Ditungguin dari tadi mika-nya, mau dipakai buat dianterin ke ibu Zoya. Malah nangkring di sini Bukannya cepet-cepet ke dapur!" Omel Debby yang merampas plastik berisi Mika bolu berbentuk bulat itu dari tangan Maura.Aji membuang bekas rokoknya ke asbak. Kemudian menggedikkan bahu.Debby memperhatikan adik dan suaminya yang masih saling melotot itu."Maura! Aya naon sih?"Maura tidak menjawab saking kesalnya malah Aji lah yang bicara."Tuh, adik kamu. Kenapa lagi atuh? Dia pulang-pulang dari warung marah gara-gara ngelihat Akang lagi ngopi sama ngudud (ngerokok). Padahal cuma ngopi sama ngerokok. Biasalah kalau pengangguran mah, pasti diomelin terus." Aji mulai playing victim.Debby membulatkan matanya. ''Gustii... Maura. Berani-beraninya kamu teh sama Akang kamu!!" Omel Debby. ''Mulut kamu teh berani pisan. Gak ada Phormat-hormatnya sama orang tua. Baru ge nganggur setahun atuh. Da tadinya kang Aji yang kerja buat menghidupi kita. Songong pisan mulut kamu teh."Aji menarik sudut bi

    Last Updated : 2024-08-07
  • ISTRI RAHASIA TUAN MUDA    Maura curiga pada handuk itu

    Elshad bermaksud mengambil ponsel khusus pekerjaan yang sengaja ia letakkan di dashboard mobil. Biasanya, di hari Jumat, ia akan menyimpan semua peralatan kerjanya di mobil demi menghindari terbawa saat bersantai di rumah bersama istri tercinta pada Sabtu dan Minggu pagi. Di Minggu siang, Elshad akan mengambil kembali ponsel tersebut untuk mengecek pesan-pesan penting yang masuk.Dengan langkah pasti, ia menuju garasi. Begitu berhasil menemukan ponselnya, ia segera menyelipkannya ke dalam saku celana. Namun, ketika hendak keluar dari mobil, matanya terhenti pada sebuah handuk putih yang tergeletak di sana. "Handuk?" Ingatan Elshad tiba-tiba terpanggil kembali ke masa kemarin, pada sebuah peristiwa ketika ia terpaksa kabur dan tanpa sengaja membawa handuk milik seorang wanita yang ia temui.Hatinya berdebar, Elshad mendengkus kasar, berharap tak ada orang yang mengetahui dia pernah membawa handuk tersebut. "Ah, lebih baik buang aja," gumamnya pelan, seakan ingin menyingkirkan bukti ma

    Last Updated : 2024-08-10
  • ISTRI RAHASIA TUAN MUDA    Ide Zoya

    Elshad lagi-lagi menyembunyikan handuk yang dia pegang ke belakang punggungnya. Lalu berdiri agak menjauh. Sementara Maura datang dan dipersilakan duduk oleh Zoya. Elshad masih memantau gadis itu dan berharap agar Maura tidak bicara macam-macam pada istrinya. Zoya yang memang terkenal ramah itu, membiarkan Maura menyajikan kuenya di dekat minuman teh herbal diabetes khusus baginya "Wah kuenya harum." Zoya memuji. "Iya ... Kata Teh Debby gak terlalu manis.Pakai gula jagung juga.""Gak pernah kecewa kalau saya pesan dari Debby.""Makasih banyak ya, Bu."Zoya tersenyum lagi sementara Maura merapikan kue, tak sengaja, Zoya melihat suaminya tak berkedip melihat Maura. Zoya merasa aneh sendiri. Mungkinkah El merasa aneh dengan penampilan gadis gendut di depannya? Maura mengenal Elshad dengan baik. Pasti suaminya itu sedang Body shaming dalam pikirannya. Mengata-ngatai fisik Maura."Mangga kue nya Bu. Semoga suka ya, saya pamit dulu." Maura undur diri dengan sangat sopan."Eh ... seben

    Last Updated : 2024-08-11
  • ISTRI RAHASIA TUAN MUDA    Jatuh cintab

    Betis Maura serasa mau copot ketika sudah sampai rumah Elshad dan Zoya yang megah ini. Sampai di sana, dengan napas yang kebat-kebit dan rasanya sudah ingin rebahan saja, Maura di persilakan oleh Bik Kokom untuk duduk di sofa. “Tunggu di sini, ya. Euceu kasih tahu Bapak sama Ibu.” “Iya Ceu.” Kokom pergi ke dalam. Sebelumnya, Maura di suguhi es jeruk yang segar dan sekali tandas masuk ke perutnya. “Akkh … Gelas orang kaya kecil amat sih? Kalau di kampung mah, di sediainnya sama teko-nya,” kekeh Maura karena masih merasa haus. Ia menunggu Zoya datang dan tak lama, wanita cantik itu terlihat duduk di atas kursi roda dan didorong oleh suaminya di belakang. Senyum Maura berkembang ketika melihat Zoya namun surut kembali ketika melihat El. Demi apapun ya, semalaman Maura tidak bisa tidur karena dia penasaran, mau melihat bagian tengah handuk putih yang kemarin dipegang oleh Bos pabrik itu untuk membuktikan kalau dialah ia mengintip Maura. “Maura … Udah lama?” Maura bangun dari d

    Last Updated : 2024-08-18
  • ISTRI RAHASIA TUAN MUDA    Maura Gelisah

    BrughhhhJeruk di dalam keranjang itu berjatuhan ke lantai saat di bawa oleh Maura dan gadis itu tak sengaja menjatuhkannya."Duh, hati-hati atuh ..."Danar, sang sepupu yang kebetulan berada di sana dan bertugas untuk mempacking jeruk, kemudian membantu Maura memunguti jeruk-jeruk tersebut dimasukkan lagi ke dalam keranjang untuk disortir."Udah, jangan ikutan mungutin. Sesak napas nanti kamu kalau jongkok," cegah Danar yang di patuhi Maura.Para buruh yang sedang menyortir jeruk-jeruk tak jauh dari mereka hanya terkekeh melihat Maura. Namun, tak berani banyak meledek seperti biasanya karena mereka sedang dikejar target. Lagipula ada Danar di sini. Mandor packing yang juga adalah saudara Maura. Dia sering mengejek Maura. Tapi, kalau terdengar ada orang lain yang ikut-ikutan mengejek, maka dia akan marah.Agak lain memang sepupunya yang satu."Hayuk di bawain. Kamu mah badan doang gede. Tapi cuman bawa jeruk lima kilo aja sampai jatuh-jatuh."Danar menggerutu sambil membawakan keranja

    Last Updated : 2024-08-20
  • ISTRI RAHASIA TUAN MUDA    Ipar kejam

    Zoya mengatakan pada Elshad untuk mencari Maura dan membujuknya lagi. Zoya begitu menggantungkan besar harapannya pada gadis itu. Elshad tentu menuruti Zoya. Apapun yang di inginkan istrinya pasti akan ia ikuti. Apalagi saat Zoya menangis ingin Maura agar jadi madunya ketika gadis gemoy itu tadi beranjak dari rumah mereka.Seharian hujan.El mendapat kabar, jika buruh yang tadinya bertugas untuk memanen jeruk, kini di pindahkan ke bagian penyortiran. Elshad memang tidak pernah mengenal Maura sebelumnya. Kecuali, Ekhem, waktu mengintip sore itu.Dia tidak tahu di mana gadis itu ditempatkan bekerja. Mau bertanya pada asistennya, tapi Elshad enggan. Dia tidak mau membuat pertanyaan di benak siapapun karena menanyakan Maura. Jadilah, dengan dalih memantau ke bagian penyortiran, Elshad memantau dimana Maura bekerja.Tapi nihil.Di gudang pun tak ada.Dia hampir frustasi jadinya. Sebegitu susahnya sih? Mencari gadis sebesar itu? Akhirnya, dengan terpaksa, Elshad pun menanyakan Maura pada m

    Last Updated : 2024-08-22

Latest chapter

  • ISTRI RAHASIA TUAN MUDA    Sah!

    "Saya terima nikah dan kawinnya Maura Elviana binti Gino Macgiver dengan mas kawin uang sebesar 2024 dolar Amerika dibayar tuunai.""Bagaimana saksi? Sah?''"Sah!""Sah!""Sah!" 🍁🍁🍁Di hadiri oleh saksi Aji dan Debby dari pihak keluarga, asisten rumah tangga dan penjaga kebun, Elshad resmi menikahi Maura."Selamat ya ... Neng Maura,'' ucap Bik Kokom. Karena hanya dia yang duduknya dekat dengan gadis itu Sedangkan Debby juga Aji agak jauh darinya."Hatur nuhun, Bi."Acara akad nikah ini di selenggarakan di rumah Elshad dan hanya di sah kan oleh penghulu saja bersama dengan perangkat desa. Dengan catatan tak boleh ada yang memberi tahu pernikahan ini. Yang terpenting adalah hubungan Elshad dan Maura tercipta secara halal dan SAH.Ada yang unik dari pernikahan ini. Selain dari mahar yang berbentuk buket dollar. Yaitu Elshad hanya mengenakan kemeja putih serta celana hitam biasa sedangkan Maura mengenakan pakaian pengantin warna putih. Gaun yang extrasize itu terbuka pada bagian dad

  • ISTRI RAHASIA TUAN MUDA    Ipar-ipar durjana

    Nanti Kang, kita cari siapa pelakunya. Kita cari!" Tangis Debby tak bisa di tahan seraya ia mengelap darah yang berada di wajah Aji yang terus menerus keluar dari sejak semalam dari hidungnya."Pokoknya Debby mah gak terima. Debby mau lapor polisi aja karena Akang udah ada yang ngegebukin.""Eh ... jangan-jangan!"Aji yang sedang tiduran di balai bambu di depan rumahnya itu lalu bangun dari duduknya Ketika sang istri berencana mengadukan kepada polisi."Eh? Kenapa jangan? Biarin aja kita lapor ke polisi biar ditangkap itu maling, teh."Saat Debby pulang dari rumah saudaranya, pada saat subuh hari, dia terkejut karena melihat Aji suaminya terkapar di kebun belakang rumah di dekat dapur. Untung kedua anaknya menginap di rumah paman dan bibi mereka sehingga tidak mengetahui ayahnya seperti ini. Debby saja histeris. Bagaimana dengan kedua anak mereka? Debby membawa Aji ke dalam rumah kemudian bertanya Setelah membersihkan badannya dari darah dan juga noda Lumpur.Aji menjawab kalau dia ha

  • ISTRI RAHASIA TUAN MUDA    Maura setuju demi perlindungan

    Satu hal yang paling gila yang pernah di lakukan oleh Maura, mungkin adalah dengan menyetujui menjadi istri kedua Elshad Nataprawira. Mungkin ia gila karena sudah sangat frustasi dengan kelakuan Aji dan Debby. Mungkin dia gila. Tapi setidaknya ia bisa mendapat tempat tinggal yang aman. Mungkin dia gila dengan menyerahkan anaknya nanti pada Elshad dan juga Zoya.Tapi setidaknya, kegilaannya ini bisa memberi kebahagiaan untuk orang lain.Lihatlah betapa Elshad dengan bahagia membawa Maura pulang lalu dengan antusias menemui istrinya yang berada di ruang tamu seolah menunggu mereka pulang dan mengatakan jika Maura bersedia menikah dengannya."Ya Tuhan, terimakasih ... terimakasih,'' ucapnya seraya menangis dan membuka tangannya lebar agar Maura masuk dalam pelukannya. Elshad ikut terharu melihatnya karena Zoya yang begitu sangat bersemangat kini.Tubuh Maura yang basah, tidak membuat Zoya merasa risih justru dengan sangat erat memeluknya. "Makasih sayang, terimakasih banyak. Kamu luar

  • ISTRI RAHASIA TUAN MUDA    Ipar kejam

    Zoya mengatakan pada Elshad untuk mencari Maura dan membujuknya lagi. Zoya begitu menggantungkan besar harapannya pada gadis itu. Elshad tentu menuruti Zoya. Apapun yang di inginkan istrinya pasti akan ia ikuti. Apalagi saat Zoya menangis ingin Maura agar jadi madunya ketika gadis gemoy itu tadi beranjak dari rumah mereka.Seharian hujan.El mendapat kabar, jika buruh yang tadinya bertugas untuk memanen jeruk, kini di pindahkan ke bagian penyortiran. Elshad memang tidak pernah mengenal Maura sebelumnya. Kecuali, Ekhem, waktu mengintip sore itu.Dia tidak tahu di mana gadis itu ditempatkan bekerja. Mau bertanya pada asistennya, tapi Elshad enggan. Dia tidak mau membuat pertanyaan di benak siapapun karena menanyakan Maura. Jadilah, dengan dalih memantau ke bagian penyortiran, Elshad memantau dimana Maura bekerja.Tapi nihil.Di gudang pun tak ada.Dia hampir frustasi jadinya. Sebegitu susahnya sih? Mencari gadis sebesar itu? Akhirnya, dengan terpaksa, Elshad pun menanyakan Maura pada m

  • ISTRI RAHASIA TUAN MUDA    Maura Gelisah

    BrughhhhJeruk di dalam keranjang itu berjatuhan ke lantai saat di bawa oleh Maura dan gadis itu tak sengaja menjatuhkannya."Duh, hati-hati atuh ..."Danar, sang sepupu yang kebetulan berada di sana dan bertugas untuk mempacking jeruk, kemudian membantu Maura memunguti jeruk-jeruk tersebut dimasukkan lagi ke dalam keranjang untuk disortir."Udah, jangan ikutan mungutin. Sesak napas nanti kamu kalau jongkok," cegah Danar yang di patuhi Maura.Para buruh yang sedang menyortir jeruk-jeruk tak jauh dari mereka hanya terkekeh melihat Maura. Namun, tak berani banyak meledek seperti biasanya karena mereka sedang dikejar target. Lagipula ada Danar di sini. Mandor packing yang juga adalah saudara Maura. Dia sering mengejek Maura. Tapi, kalau terdengar ada orang lain yang ikut-ikutan mengejek, maka dia akan marah.Agak lain memang sepupunya yang satu."Hayuk di bawain. Kamu mah badan doang gede. Tapi cuman bawa jeruk lima kilo aja sampai jatuh-jatuh."Danar menggerutu sambil membawakan keranja

  • ISTRI RAHASIA TUAN MUDA    Jatuh cintab

    Betis Maura serasa mau copot ketika sudah sampai rumah Elshad dan Zoya yang megah ini. Sampai di sana, dengan napas yang kebat-kebit dan rasanya sudah ingin rebahan saja, Maura di persilakan oleh Bik Kokom untuk duduk di sofa. “Tunggu di sini, ya. Euceu kasih tahu Bapak sama Ibu.” “Iya Ceu.” Kokom pergi ke dalam. Sebelumnya, Maura di suguhi es jeruk yang segar dan sekali tandas masuk ke perutnya. “Akkh … Gelas orang kaya kecil amat sih? Kalau di kampung mah, di sediainnya sama teko-nya,” kekeh Maura karena masih merasa haus. Ia menunggu Zoya datang dan tak lama, wanita cantik itu terlihat duduk di atas kursi roda dan didorong oleh suaminya di belakang. Senyum Maura berkembang ketika melihat Zoya namun surut kembali ketika melihat El. Demi apapun ya, semalaman Maura tidak bisa tidur karena dia penasaran, mau melihat bagian tengah handuk putih yang kemarin dipegang oleh Bos pabrik itu untuk membuktikan kalau dialah ia mengintip Maura. “Maura … Udah lama?” Maura bangun dari d

  • ISTRI RAHASIA TUAN MUDA    Ide Zoya

    Elshad lagi-lagi menyembunyikan handuk yang dia pegang ke belakang punggungnya. Lalu berdiri agak menjauh. Sementara Maura datang dan dipersilakan duduk oleh Zoya. Elshad masih memantau gadis itu dan berharap agar Maura tidak bicara macam-macam pada istrinya. Zoya yang memang terkenal ramah itu, membiarkan Maura menyajikan kuenya di dekat minuman teh herbal diabetes khusus baginya "Wah kuenya harum." Zoya memuji. "Iya ... Kata Teh Debby gak terlalu manis.Pakai gula jagung juga.""Gak pernah kecewa kalau saya pesan dari Debby.""Makasih banyak ya, Bu."Zoya tersenyum lagi sementara Maura merapikan kue, tak sengaja, Zoya melihat suaminya tak berkedip melihat Maura. Zoya merasa aneh sendiri. Mungkinkah El merasa aneh dengan penampilan gadis gendut di depannya? Maura mengenal Elshad dengan baik. Pasti suaminya itu sedang Body shaming dalam pikirannya. Mengata-ngatai fisik Maura."Mangga kue nya Bu. Semoga suka ya, saya pamit dulu." Maura undur diri dengan sangat sopan."Eh ... seben

  • ISTRI RAHASIA TUAN MUDA    Maura curiga pada handuk itu

    Elshad bermaksud mengambil ponsel khusus pekerjaan yang sengaja ia letakkan di dashboard mobil. Biasanya, di hari Jumat, ia akan menyimpan semua peralatan kerjanya di mobil demi menghindari terbawa saat bersantai di rumah bersama istri tercinta pada Sabtu dan Minggu pagi. Di Minggu siang, Elshad akan mengambil kembali ponsel tersebut untuk mengecek pesan-pesan penting yang masuk.Dengan langkah pasti, ia menuju garasi. Begitu berhasil menemukan ponselnya, ia segera menyelipkannya ke dalam saku celana. Namun, ketika hendak keluar dari mobil, matanya terhenti pada sebuah handuk putih yang tergeletak di sana. "Handuk?" Ingatan Elshad tiba-tiba terpanggil kembali ke masa kemarin, pada sebuah peristiwa ketika ia terpaksa kabur dan tanpa sengaja membawa handuk milik seorang wanita yang ia temui.Hatinya berdebar, Elshad mendengkus kasar, berharap tak ada orang yang mengetahui dia pernah membawa handuk tersebut. "Ah, lebih baik buang aja," gumamnya pelan, seakan ingin menyingkirkan bukti ma

  • ISTRI RAHASIA TUAN MUDA    Maura vs Aji

    " Ditungguin dari tadi mika-nya, mau dipakai buat dianterin ke ibu Zoya. Malah nangkring di sini Bukannya cepet-cepet ke dapur!" Omel Debby yang merampas plastik berisi Mika bolu berbentuk bulat itu dari tangan Maura.Aji membuang bekas rokoknya ke asbak. Kemudian menggedikkan bahu.Debby memperhatikan adik dan suaminya yang masih saling melotot itu."Maura! Aya naon sih?"Maura tidak menjawab saking kesalnya malah Aji lah yang bicara."Tuh, adik kamu. Kenapa lagi atuh? Dia pulang-pulang dari warung marah gara-gara ngelihat Akang lagi ngopi sama ngudud (ngerokok). Padahal cuma ngopi sama ngerokok. Biasalah kalau pengangguran mah, pasti diomelin terus." Aji mulai playing victim.Debby membulatkan matanya. ''Gustii... Maura. Berani-beraninya kamu teh sama Akang kamu!!" Omel Debby. ''Mulut kamu teh berani pisan. Gak ada Phormat-hormatnya sama orang tua. Baru ge nganggur setahun atuh. Da tadinya kang Aji yang kerja buat menghidupi kita. Songong pisan mulut kamu teh."Aji menarik sudut bi

DMCA.com Protection Status