Share

ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA
ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA
Author: sugi ria

BAB 1 JADI PENGGANTI

Author: sugi ria
last update Last Updated: 2024-10-15 19:31:47

Suara langkah kaki mendekat, membuat semua orang berhenti bicara.

"Oh, maaf jika saya mengganggu acara kalian." Suara itu terdengar lembut tapi tegas. Setelahnya perempuan tersebut menjauh dari ruangan tadi. Tahu kalau kehadirannya sama sekali tidak diharapkan. Di belakangnya derap langkah lain mengikuti.

"Kamu tahu kan acara hari ini apa? Kamu sengaja ingin mengacaukannya?"

Lea, nama perempuan tadi berbalik arah saat tangannya di cekal. Dia tampak memandang pria yang berdiri di depannya, padahal sejatinya dia tidak bisa melihat.

"Aku pulang apa itu salah, Mas Rian?"

"Sudah bilang kalau aku akan menikah dengan Vika."

"Kalau begitu ceraikan aku, Mas! Agar aku bisa pergi dari sini!"

"Aku akan melakukannya jika ayah mengizinkannya!"

"Sayang, kamu ngapain?" Suara lain terdengar.

Lea dengan segera menepis cekalan tangan suaminya. Perempuan itu menjauh pergi, langkahnya tenang meski dia tidak bisa melihat. Wanita barusan, Lea membencinya. Dia musuh dalam selimut yang baru dia sadari belakangan ini.

"Kamu tahu tidak, kalau tadi aku dapat diskon waktu beli bunga mawar di tempatnya Lea," kata Vika manis.

Namun hal itu justru membuat Rian meradang. Rian mengejar Lea yang sudah masuk ke kamar. Dua tahun tinggal di rumah ini membuat Lea hafal seluk beluk rumah tersebut meski tidak pernah melihat rupa kediaman sang suami.

"Apa yang kau lakukan? Kau sengaja membuat alergi Vika kumat?"

"Aku tidak melakukannya, Mas. Dia minta dibuatkan buket mawar ya aku buatkan. Dia bilang mau dikasih ke kamu." Harusnya Lea diam saja, sebab dia tahu kalau penjelasannya tidak akan pernah didengar.

"Kau bohong! Kau ingin dia sakit lalu pertunangan kami batal? Begitu?"

Helaan napas terdengar dari arah Lea. Ingin membela diri? Lelaki berjuluk suami di depannya tidak akan pernah percaya. Pria yang statusnya masih suami Lea tapi hari ini dengan gamblang mengadakan pertunangan.

"Terserah Mas mau bilang apa. Mau aku jelaskan pun tidak ada gunanya." Lea berbalik ingin masuk ke kamar mandi. Tapi Rian kembali menahannya.

"Kau sekarang berani melawan ya?"

Vika melenggang pergi menjauhi kamar Rian setelah mendengar barang dibanting, sudut bibirnya melengkung naik.

"Rian ke mana?" tanya ibu Rian pada Vika saat wanita itu terlihat berjalan dari arah kamar Rian.

"Tadi bicara dengan Lea. Ah itu dia." Vika sumringah menyambut Rian. Tukar cincin akan segera di adakan.

Sementara di kamar, ada Lea yang hanya diam di sudut ruangan. Tak berapa lama seorang perempuan datang. "Ibu, tidak apa-apa?

Lea menggeleng, wanita itu bergeming. Tidak menangis setelah Rian memaki dirinya habis-habisan. Hatinya sudah mati seiring banyaknya hinaan dan gunjingan dia dengar tiap hari.

"Ibu kenapa tidak cerai saja. Pak Rian cuma nyiksa hati Ibuk."

Si ART terus bicara sembari membersihkan pecahan vas yang dibanting Rian. Lea bungkam, tapi ingatannya berputar ke siang tadi. Di mana seseorang menawarkan kebebasan dari pernikahan macam neraka yang tengah dia jalani.

"Aku sedang mencari jalan, Mbak."

Tanpa keduanya tahu Vika mendengar pembicaraan Lea dan ART-nya. Perempuan itu kembali ke kamar Lea untuk menguping. Senyum tipis penuh kemenangan terukir di bibir Vika.

Pagi datang dengan Lea sudah tampak segar setelah mandi. Perempuan itu meraih tongkat penyelidik yang dia letakkan di dekat ranjang. Dua tahun menyandang kebutaan membuat Lea mulai berdamai dengan keadaan. Sampai sebuah harapan datang padanya baru-baru ini.

Suasana di meja makan mulai ramai. Anggota keluarga lain sudah berkumpul rupanya. Kedatangan Lea tak membuat orang menaruh atensi padanya. Mereka semua acuh, tak terkecuali Rian yang semalam tidak kembali ke kamar. Namun Lea tak peduli. Toh mereka memang jarang tidur sekamar.

"Lea bisa bapak bicara?"

Lea mengangguk lantas mengikuti langkah sang mertua yang membimbingnya ke ruang kerja.

"Bapak minta maaf." Mertua Lea mulai bicara.

"Bukan salah Bapak," sahut Lea datar. Tidak ada ekspresi apapun di wajah polos istri Rian. Entah wanita itu marah atau sedih, sang mertua tidak tahu.

"Bapak pikir kamu bisa hidup lebih baik setelah Rian menikahimu tapi nyatanya dia cuma melukaimu." Nada kecewa tersirat dalam kalimat ayah Rian.

"Karenanya izinkan saya pergi." Satu-satunya yang membuat Lea bertahan di rumah ini adalah bapak mertuanya.

"Toko itu akan jadi milikmu. Ayah hadiahkan padamu sebagai tanda permohonan maaf juga tanda terima kasih."

"Mana bisa begitu! Toko bunga akan diurus oleh Rina. Dia juga bisa mengurus toko bunga," potong ibu mertua Lea yang tiba-tiba muncul.

Lea menghela napas. Dia punya janji pagi ini. Maka dari itu dia abaikan ibu mertua yang juga selalu membulinya.

"Lihat, dia tidak punya sopan santun pada orang tua," cibir mama Rian.

"Yang dilakukannya sudah benar, buat apa dia menghormati orang yang tidak bisa menghargainya," cetus papa Rian.

"Bapak kok malah bela dia!"

Lea pergi dengan tongkat penyelidik memandu langkahnya. Memilih tidak ikut campur urusan sang mertua. Lea sengaja menghindari meja makan. Tidak ingin bertemu anggota keluarga lain. Lea tahu banyak orang berbisik-bisik di belakangnya, tapi dia abai.

Hingga di sinilah dia berada. Toko bunga yang berada di depan rumah Rian. Bapak mertuanya berbaik hati membangun sebuah toko yang kini dikelola oleh Lea dan dua orang asisten yang siap membantunya.

Dua asisten menyapa Lea yang seketika tersenyum. Senyum yang terlihat manis terukir di paras yang sebenarnya cantik. Lengkung bibir yang membuat seseorang di dalam sebuah mobil sejenak terpana.

Lea segera duduk di kursi yang selalu dia pakai untuk merangkai bunga. Tugasnya hanya itu. Tak berapa lama lonceng di pintu toko bergerincing disusul sapaan selamat datang oleh dua asisten Lea.

Lea pikir itu pelanggannya, seorang wanita bernama Annika. Perempuan yang kerap membeli rangkaian bunganya.

"Ada yang bisa saya bantu?"

Sosok di depannya terkejut, Lea bisa tahu dia ada didepannya. "Berikan saya sebuket mawar merah."

"Anda ingin dirangkai seperti apa?" Lea agak kaget, sebab dia salah mengenali orang.

Ah, dia lupa kalau aroma pria tadi tersamarkan oleh wangi bunga yang mengelilingi Lea. Istri Rian lantas menunjukkan contoh beberapa jenis rangkaian bunga yang berada di sebuah buku di atas meja.

Sampai sang klien memberi jawaban, "Hand bouquet saja."

Lea mengangguk paham. Tangannya dengan lincah bergerak, mempersiapkan pesanan si pelanggan yang tak bisa memungkiri kalau dia terpesona pada si gadis buta.

Tak berapa lama, pria itu sudah masuk ke dalam mobil yang parkir di depan toko bunga Lea.

"Bagaimana? Kamu menyukainya?" Seorang perempuan dengan wajah pucat menerima buket bunga mawar yang baru dibuat oleh Lea.

"Yang benar saja, Nika. Kamu ingin aku menikahinya? Apa sebabnya?"

"Kamu akan tahu kenapa aku ingin dia yang jadi penggantiku."

Related chapters

  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 2 TIDAK SANGGUP

    Azalea Graziela, nama wanita itu, langkahnya begitu tenang saat memasuki sebuah kafe tak jauh dari tokonya. Tak ada raut malu saat dia harus menggunakan tongkat penyelidik untuk membantunya menemukan jalan.Kecelakaan dua tahun lalu membuat Lea total kehilangan penglihatannya. Toko bunga yang dia bangun bersama sang ayah hancur karena sebuah mobil menabraknya. Ayahnya meninggal saat itu juga, sementara dirinya mengalami kebutaan setelah kornea mata miliknya dihujani pecahan kaca, saat dia terlambat memejamkan mata. Karena peristiwa itulah Rian terpaksa menikahinya, untuk menebus kesalahannya. Tak berapa Lea sudah duduk di depan seorang wanita yang parasnya masih menyisakan kecantikan meski pias mendominasi."Halo, Lea," sapa perempuan itu lebih dulu."Halo, Nyonya. Maaf menunggu lama," balas Lea sambil tersenyum. "Tawaranku masih berlaku, apa kamu berubah pikiran?""Kenapa Nyonya mau saya melakukannya? Saya tidak kenal Nyonya, selain sebagai pelanggan toko bunga saya."Kemarin Lea

    Last Updated : 2024-10-15
  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 3 SALAH SANGKA

    Tubuh Lea terasa panas, tapi juga dingin di waktu bersamaan. Perempuan itu mengigau, memanggil bapak sepanjang pagi. Hari telah berganti warna, tapi rasanya tetap gelap untuk dunia Lea."Suhu tubuhnya terus naik. Kita perlu membawanya ke rumah sakit."Sayup terdengar suara menembus rungu Lea yang setengah sadar. "Tidak mau ke rumah sakit," lirihnya menarik perhatian sosok yang sejak tadi bicara."Tidak bisa, kamu harus sembuh. Fisikmu harus kuat." Kalimat lembut terdengar lagi, Lea mengenali pemilik suara tadi."Nyonya, Lea tidak mau sembuh, Lea mau ikut bapak sama ibu saja."Perempuan itu beralih memandang seorang pria yang sejak tadi hanya diam tanpa bicara. Lelaki dengan aura dominasi dan paras tampan tapi dingin tergambar jelas di wajahnya."Jangan begitu Zio, kamu tidak kasihan padanya.""Kasihan?" kutip pria bernama Zio."Kamu lebih dari kasihan padanya. Kalau tidak, mana mungkin kamu membawanya pulang saat bertemu di jalan," goda si perempuan.Zio memalingkan wajah, tidak mau

    Last Updated : 2024-10-15
  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 4 BERUBAH PIKIRAN

    Perkataan ibu Rian terngiang sepanjang hari. Pria itu tak henti berpikir. Perjalanan dinas kemarin membuka lebar mata seorang Rian tentang Lea, istri buta yang tak pernah dia anggap."Istrimu sangat baik, dia mendonorkan darahnya untuk ayahmu saat semua orang tidak ada yang mau. Bahkan adikmu yang nota bene sangat sehat. Pokoknya kalau aku jadi kamu, aku tidak akan menyia-nyiakan perempuan baik seperti dia."Rian tahu kalau Lea berusaha memenuhi kewajibannya sebagai istri. Dia hanya baru tahu kalau yang tersaji untuknya saat sarapan adalah hasil racikan tangan Lea sendiri, terutama kopi, bahkan pakaian pun wanita itu sediakan. Meski buta tapi Lea mampu melakukan banyak hal layaknya orang normal. Kecuali untuk pemilihan warna. Tadi dia baru mengetahui kalau pakaian di lemarinya disusun berdasarkan warna. Meski terkesan asal, tapi Rian menyukai semua yang Lea lakukan untuknya."Jadi selama ini Lea yang sudah mengurus hidupku, aku pikir Vika yang melakukannya," gumam Rian.Ditambah peng

    Last Updated : 2024-10-16
  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 5 KAU ATAU AKU

    Lea sempat terkejut mendengar ucapan pria yang tak lain adalah Rian. Bukannya hari itu lelaki tersebut yang bersikukuh ingin berpisah dengannya. Kenapa sekarang Rian mengubah keputusannya?Apa ada rencana lain yang sedang Rian jalankan. Apa ayah mertuanya tidak jadi mewariskan rumah sakit miliknya jika Rian bercerai dengannya. Sebab alasan itulah yang dipakai papa Rian untuk memaksa sang putra menikahi Lea waktu itu selain untuk menebus kesalahannya. Rian tentu tak punya pilihan lain selain menurut, atau rumah sakit itu akan dikelola yayasan. Sudah pasti Rian tidak mau itu terjadi.Namun Lea sudah muak dengan semua yang dia dapatkan dua tahun ini. Cukup sudah, hatinya telah mati rasa. Suami yang tidak pernah menghargainya, teman yang hanya menusuknya dari belakang. Keluarga yang sama sekali acuh padanya.Tidak! Lea tidak mau kembali ke sama. Karena itu jawaban Lea berikutnya membuat Rian terkejut. Rian pikir Lea tipe yang mudah dibujuk, dibaik-baikin sedikit langsung luluh hatinya."

    Last Updated : 2024-10-16
  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 6 DISELESAIKAN HARI INI

    Rian menghela napas saat mendapati Vika sudah menyambutnya di rumah, saat dia pulang setelah dinasnya selesai. "Sayang, mau kusiapkan air mandi?" tanya perempuan yang memakai dres rumahan lumayan menggoda. Baru Rian sadari kalau Vika memang sengaja melakukan semua, untuk menjauhkannya dari Lea. Vika akan ada di antara dia dan Lea, selalu mencuri waktu agar dirinya dan Lea tak punya kesempatan untuk sekedar mendekatkan diri."Aku akan mandi sendiri di kamarku." Jawaban Rian membuat Vika terkejut. Rian tak pernah menolak tiap kali Vika menawarkan diri untuk melayani lelaki itu. Tingkah Vika sepertinya akan makin menjadi, mengingat Lea sudah berhasil dia singkirkan dan statusnya adalah tunangan Rian.Namun kali ini dia dibuat terkejut saat Rian terlihat acuh padanya. Apa yang terjadi? Batin Vika. Terlebih mama Rian kemarin bercerita kalau Rian langsung mencari Lea waktu baru pulang dari tugas keluar kota."Sudah jadi mantan pun, masih sok-sok an cari perhatian. Lihat saja, tidak akan

    Last Updated : 2024-10-16
  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 7 ANNIKA KOMA

    Lea hanya bisa terdiam mendengar beberapa orang bicara di sekitarnya. Dia tidak tahu bagaimana ekspresi orang-orang itu, satu yang jelas mereka dilanda panik."Kondisinya sangat baik, bisa menjalani operasi kapan saja. Tapi untuk pernikahan, kita tidak bisa melakukannya sekarang. Nona Lea baru saja bercerai, kita masih harus menunggu.""Tapi keinginan Nyonya Annika sebelum koma adalah ...."Koma? Nyonya itu koma? Lea hanya bisa mencengkeram tongkat penyelidiknya erat saat telinganya dengan jelas mendengar seseorang menyebut Nika koma."Semua keputusan ada di tangan Anda, Tuan Alkanders," kata satu suara lain.Saat itu Lea tidak tahu kalau Zio sedang menatap tajam ke arahnya. Hatinya perih, sedih. Namun dia terlanjur berjanji pada Nika untuk memenuhi permintaan sang istri. Tidak peduli bagaimana, Nika ingin semua berjalan seperti keinginannya, andai hal paling buruk terjadi."Lakukan untukku dan masa depanmu, kamu tidak akan menyesal sudah mengambil keputusan ini." Kalimat yang diuca

    Last Updated : 2024-10-18
  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 8 MUNGKINKAH?

    Tidak ada yang bicara selama perjalanan pulang. Lea hanya diam, pun dengan Zio. Pria itu yang membuatnya gagal naik taksi. Walau insiden tak menyenangkan sempat terjadi, ketika Rian protes saat Zio akan mengantar Lea pulang.Dua pria itu sempat berdebat, Rian lebih banyak mengoceh dibanding Zio yang lebih tenang. Rian masih sibuk bicara waktu Lea dengan santai meninggalkan dua pria yang sontak terkejut. Tidak menyangka kalau Lea akan mengabaikan mereka.Dasar si tukang paksa. Tanpa banyak kata, Zio menarik tangan Lea lantas memasukkannya ke dalam mobil, untuk kemudian melaju pergi dari tempat itu. Meninggalkan Rian yang hanya bisa mengepalkan tangan, dia kalah lagi dari Zio."Akan ada yang menjagamu dari luar."Hanya itu yang Zio katakan sebelum Lea keluar dari mobil. Lea hanya mengangguk, sungguh perempuan yang tidak banyak protes, tapi Lea punya potensi untuk memberontak yang sangat kentara. Lea berjalan masuk ke dalam rumah, mengunci pintu. Langsung menuju ke kamarnya. Seorang ART

    Last Updated : 2024-10-19
  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 9 HABISI DIA

    Hujan turun rintik-rintik ketika kaki Lea menginjak lantai rumah sakit. Dibimbing Erna, Lea menuju ruangan tempat Nika dirawat. Jantung perempuan itu berdentam tidak karuan. Semua bayangan buruk memenuhi kepalanya.Begitu sampai di ruangan Nika, Lea membeku mendengar keributan yang terjadi. Berbagai suara yang membuat Lea menyimpulkan betapa kacaunya keadaan saat itu. Tak ada yang bicara pada Lea, hanya ada Erna yang terus menggenggam tangan Lea saat keduanya duduk di sofa. "Mbak, apa yang terjadi?"Erna tak menjawab, sebab perempuan itu sedang melihat tuannya yang tampak hancur sementara dokter sejak tadi keluar masuk ke tempat Nika dirawat. "I-itu. Nyonya ...."Lea bisa mendengar getar kepanikan dari suara Erna. Lea menyimpulkan kalau keadaan sedang tidak baik-baik saja. Haruskah Lea ada di sana? Dia adalah orang luar, tidak sepatutnya berada di sana."Mbak, kenapa kita tidak pulang saja?" tanya Lea ketika hatinya berujar hal buruk bisa saja terjadi."Tuan mau Non ada di sini.""

    Last Updated : 2024-10-19

Latest chapter

  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 148 AMNESIA

    Lea menoleh ke arah Zio yang setengah terpejam di kursi penumpang. Lea menghembuskan napas, kemudian kembali fokus pada kemudi yang sedang dia kendalikan.Berusaha memusatkan perhatian, nyatanya Lea tak mampu mengalihkan pikiran dari ucapan Zio beberapa waktu yang lalu. Cinta? Lelaki itu bilang cinta padanya. Lea tidak salah dengar kan?Semudah itukah Zio melupakan Nika? Setahun lalu, pria yang ada di samping Lea terlihat sangat mencintai Nika, tapi sekarang. Zio dengan gamblang menyebut mencintainya."Aku tidak tahu sejak kapan, tapi sejak aku tidak bisa melihatmu hari itu. Aku sadar kalau kehilanganmu efeknya sangat besar bagiku. Please, aku tidak bisa hidup dengan baik tanpamu.""Tidak semudah itu Zi, sikapmu masih seperti enigma, teka teki untukku. Aku masih bingung harus menanggapi hubungan kita bagaimana. Terus terang, aku masih trauma dengan apa yang terjadi malam itu. Aku takut, semua akan terulang kembali."Lea berucap ketika lampu merah menghadang jalan mereka. Dipandanginya

  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 147

    "Zio ...." Dua jam kemudian, dan itu cukup membuat Lea sesak napas serta kebas merata di sekujur tubuh. Bagaimana dia tidak kesulitan bernapas ketika dada bidang penuh otot Zio menekan dadanya. Dekapan pria itu juga erat, melingkari tubuh Lea dengan sempurna. Belum lagi posisi kaki Zio yang seketika membuat Lea tak berani bergerak. Dia takut salah sentuh dan berakibat fatal, bisa bahaya kan kalau sang suami memaksanya. Bukannya tidak mau, tapi ... entahlah. Lea agaknya perlu waktu untuk kembali membiasakan diri akan kehadiran Zio di sekitarnya. "Zio ...." Lea memanggil lagi, tangan Lea bergerak sepelan mungkin, mengecek dahi Zio. Lumayan, tidak sepanas tadi. Dia tak punya termometer atau apapun yang behubungan dengan P3K. Hidupnya terlalu sibuk untuk mengurusi hal remeh berhubungan dengan kesehatan. Dan untungnya tubuh Lea bisa diajak bekerjasama. Walau diawal kepergiannya dari The Mirror, Lea sempat mengalami susah tidur. Tapi hal itu tidak berlangsung lama. Beruntung dia be

  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 146 SI TUAN MESUM

    Lea nyaris ambruk, saat harus menopang sesosok tubuh, yang tiba-tiba terhuyung ke arahnya waktu dia membuka pintu apart-nya.Makian yang tadi siap dia layangkan mengudara entah ke mana. Berganti rasa heran melihat Zio bersandar sepenuhnya padanya. "Kau kenapa?""Pusing," balas Zio lirih. "Kau sakit?" Lea merasakan panas saat kulit Zio bersentuhan dengannya, juga napas lelaki itu yang memberi kesan terbakar.Zio tak menjawab, alhasil Lea harus bersusah payah setengah menyeret tubuh tinggi besar sang suami ke sofa terdekat."Tuan kulkas bisa sakit juga to." Kata Lea nyaris melempar raga Zio.Pria itu hanya mendengus kecil mendengar ucapan Lea. Zio berbaring telentang tanpa daya, mengabaikan Lea yang berkacak pinggang sambil menghubungi seseorang.Zio ingin mengumpat melihat Lea hanya memakai tank top dengan rok span selutut yang membalut bokong dan paha mulusnya.Istrinya kini benar-benar full perawatan dari ujung kepala sampai ujung kaki. Siapa yang tahan untuk tidak menerkamnya kala

  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 145 SIAPA LAGI?!

    "Bagus, jika kamu mau pergi."Nancy melotot mendengar ucapan Zio yang sama sekali tak ingin menahannya. "Kamu mengusirku?""Kau dengar aku menyuruhmu pindah. Kau sendiri yang ingin pergi." Zio benar-benar acuh pada Nancy yang berdiri gamang di depannya.Perempuan itu sepertinya memang tak punya posisi lebih dari sekedar mantan adik ipar."Dulu Nika yang memintaku untuk mengizinkanmu tinggal. Sekarang dia sudah tidak ada. Semua terserah padamu. Kau bisa tinggal, dengan catatan kau tidak boleh mengusik kehidupanku dan Lea."Zio menegaskan batasan tegas yang harus Nancy patuhi jika ingin tinggal. Perempuan itu menggeram rendah. Itu sama artinya dengan dia yang tak lagi dipandang juga dihargai di rumah itu. "Pergilah, aku sedang tidak mood bicara denganmu." Kali ini Zio mengusir Nancy terang-terangan dari ruangan.Lelaki itu mendadak pusing dengan tubuh terasa tak nyaman. Zio pikir kondisinya menurun beberapa hari ini. Sejak bertemu Lea, Zio justru tak bisa tidur. Kepalanya hanya diisi

  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 144 BURUNG HANTU

    "Sebentar saja, Le. Bantuin aku kalau gak mau dimasukin."Lea melotot melihat Zio berada di atas tubuhnya. Semalam Lea memilih tidur di sofa bed, sebab si empunya kamar tidak Lea jumpai sehabis dia mandi. Lea tidur sudah mengenakan piyama panjang, menghindari Zio yang sekarang Lea sadari seringkali memandangnya penuh nafsu. Lea pikir bakal tidur sendiri. Siapa sangka jika Zio justru menyusulnya tidur.Rupanya itu tujuan Zio mengganti sofanya dengan sofa bed. Supaya pria itu bisa tidur berdua. Kali ini, mentari baru menampakkan sinar oranye di ufuk timur ketika Lea sudah dibuat spot jantung karena aksi Zio sedang menindihnya. Lelaki itu memang tidur topless, tanpa pakai baju. Sekedar ditindih masih mending, ini Lea juga dihadapkan pada aksi Zio yang sedang menggesekkan monsternya pada area pribadinya yang masih tertutup celana piyama.Badan Lea panas dingin dengan rasa merinding. Napas Zio terdengar berat dengan geraman sesekali terdengar."Zio, engap!""Sebentar, Sayang. Dikit lagi

  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 143 TIDAK SEMUDAH ITU, FERGUSO!

    "Nancy!" Teriakan Zio lantang terdengar. Pria itu marah sekaligus kaget dengan tindakan Nancy yang menyiram Lea dengan seember air.Lea sempat terbatuk, sebelum memberikan tatapan nyalang pada Nancy. Detik setelahnya perempuan itu mendorong Nancy sampai jatuh tersungkur di lantai basement.Nancy tentu terkejut dengan tindakan Lea. Wanita itu tak pernah bertindak kasar sebelumnya, tapi hari ini, dia melihat Lea yang berubah bar-bar setelah pergi delapan bulan lalu."Perempuan kampung! Beraninya kau mendorongku. Zio kau lihat ini, dia menyerangku!" "Kau yang mulai, bukan Lea!" Balas Zio telak.Nancy melotot, dia pikir Zio akan membelanya, nyatanya tidak. Lea masih ingin memberi pelajaran pada Nancy tapi Zio lekas menariknya pergi. "Lepaskan aku! Aku ingin menghajarnya!"Lea tidak sudi lagi ditindas oleh perempuan yang dia pikir adalah kekasih suaminya."Tidak sekarang! Ganti bajumu! Basah semua." Nancy memandang geram Zio dan Lea yang melangkah pergi darinya. Mereka tidak masuk melal

  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 142 PERGI KAU!

    Lea yang hampir membalikkan badan, urung melakukannya. Ketika bisik-bisik penuh kekaguman muncul. Perempuan itu hanya bisa menutup mulut sebagai respon atas apa yang tengah Zio lakukan.Lelaki tersebut mewujudkan ucapannya soal berlutut. Sejatinya bukan itu yang membuat kaget, tapi aksi Zio yang dilakukan di hadapan banyak orang.Zio pandai sekali memanfaatkan keadaan. Memanipulasi perasaan Lea melalui situasi yang membuat perempuan itu tersudut. Zio memang bertekad akan melakukan apa saja untuk membawa Lea pulang. Termasuk hal yang satu ini.Lea terkesiap melihat Zio menekuk satu kaki sambil mengulurkan sebuket bunga mawar merah kali ini."Kamu ....""Maafkan aku, Le. Sungguh, aku menyesal untuk kejadian hari itu. Aku tidak akan membela diri. Kamu bisa menyalahkan aku, tapi aku minta satu hal. Maafkan aku, beri aku kesempatan untuk memperbaiki kesalahanku."Lea dan semua orang terpaku mendengar ucapan Zio yang terasa tulus dari dalam hati. Semua orang bisa merasakan kesungguhan Zio s

  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 141 SO SWEET BANGET

    "Dia mengizinkanmu bekerja, syaratnya tidak lebih dari jam enam. Setelah itu kau dilarang berada di kantor. Le, dia pengertian. Terlepas dari apa yang membuatmu memilih pergi darinya delapan bulan lalu.""Tak banyak lelaki yang mau memahami apa yang pasangannya mau. Tapi suamimu mau melakukannya. Pertimbangkan lagi. Aku bisa lihat dia pria baik, juga mencintaimu."Lea mendengkus kesal, "Cinta? Kalau dia cinta gak mungkin dia ngusir aku."Masalahnya cintanya baru numbuh sekarang, oneng!Lea lantas mendorong kasar napasnya. Gara-gara Zio membuka statusnya, kini semua orang tahu siapa dirinya. Untung saja tidak ada paparazzi yang mengejarnya sampai ke kantor seperti yang Irene yang katakan.Dia tidak tahu saja, di luar gedung banyak kamera tersembunyi siap membidik dirinya. Zio sendiri sudah memberikan ancaman, barang siapa berani mengganggu kenyamanan Lea di luar sana. Zio tak segan untuk membuatnya jadi pengangguran selamanya. Hal itu cukup membuat para pemburu berita menciut nyalinya

  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 140 HANYA SAJA ...

    Dan itu terjadi, Zio mengepalkan tangan waktu kembali ke apart Lea. Dengan amarah mencapai ubun-ubun. Lea sedang happy sebab sedang mengobrol via video call dengan Agni sontak menoleh kaget melihat Zio kembali bisa masuk ke unitnya."Aku hubungi lagi nanti." Lea pamit secepat kilat pada Agni. "Kamu bobol password aku lagi, aakhh. Apaan lepas!"Lea meronta saat Zio langsung mendorongnya hingga jatuh telentang ke sofa di belakangnya. Pria itu juga menjerat tangan Lea, dia kumpulkan di atas kepala sang istri."Apa lagi sekarang?" Lea meronta tapi tak bisa bergerak sama sekali. Zio totally mengunci pergerakannya."Katakan! Apa kamu bilang pada Arch kalau suamimu Agra?"Lea terdiam, coba mencerna pertanyaan Zio. Apa tadi Zio bilang? Arch? Kapan lelaki itu bertemu Arch."Enggak!""Bohong! Kamu tahu aku tidak suka pembohong!" Lea kembali tak berkata apa-apa. Dipandangnya lelaki yang kini merah padam menatapnya."Lihat, Anda lagi-lagi lebih percaya orang lain dibanding saya ....""Jangan pa

DMCA.com Protection Status