Share

ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA
ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA
Penulis: sugi ria

BAB 1 JADI PENGGANTI

Penulis: sugi ria
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-15 19:31:47

Suara langkah kaki mendekat, membuat semua orang berhenti bicara.

"Oh, maaf jika saya mengganggu acara kalian." Suara itu terdengar lembut tapi tegas. Setelahnya perempuan tersebut menjauh dari ruangan tadi. Tahu kalau kehadirannya sama sekali tidak diharapkan. Di belakangnya derap langkah lain mengikuti.

"Kamu tahu kan acara hari ini apa? Kamu sengaja ingin mengacaukannya?"

Lea, nama perempuan tadi berbalik arah saat tangannya di cekal. Dia tampak memandang pria yang berdiri di depannya, padahal sejatinya dia tidak bisa melihat.

"Aku pulang apa itu salah, Mas Rian?"

"Sudah bilang kalau aku akan menikah dengan Vika."

"Kalau begitu ceraikan aku, Mas! Agar aku bisa pergi dari sini!"

"Aku akan melakukannya jika ayah mengizinkannya!"

"Sayang, kamu ngapain?" Suara lain terdengar.

Lea dengan segera menepis cekalan tangan suaminya. Perempuan itu menjauh pergi, langkahnya tenang meski dia tidak bisa melihat. Wanita barusan, Lea membencinya. Dia musuh dalam selimut yang baru dia sadari belakangan ini.

"Kamu tahu tidak, kalau tadi aku dapat diskon waktu beli bunga mawar di tempatnya Lea," kata Vika manis.

Namun hal itu justru membuat Rian meradang. Rian mengejar Lea yang sudah masuk ke kamar. Dua tahun tinggal di rumah ini membuat Lea hafal seluk beluk rumah tersebut meski tidak pernah melihat rupa kediaman sang suami.

"Apa yang kau lakukan? Kau sengaja membuat alergi Vika kumat?"

"Aku tidak melakukannya, Mas. Dia minta dibuatkan buket mawar ya aku buatkan. Dia bilang mau dikasih ke kamu." Harusnya Lea diam saja, sebab dia tahu kalau penjelasannya tidak akan pernah didengar.

"Kau bohong! Kau ingin dia sakit lalu pertunangan kami batal? Begitu?"

Helaan napas terdengar dari arah Lea. Ingin membela diri? Lelaki berjuluk suami di depannya tidak akan pernah percaya. Pria yang statusnya masih suami Lea tapi hari ini dengan gamblang mengadakan pertunangan.

"Terserah Mas mau bilang apa. Mau aku jelaskan pun tidak ada gunanya." Lea berbalik ingin masuk ke kamar mandi. Tapi Rian kembali menahannya.

"Kau sekarang berani melawan ya?"

Vika melenggang pergi menjauhi kamar Rian setelah mendengar barang dibanting, sudut bibirnya melengkung naik.

"Rian ke mana?" tanya ibu Rian pada Vika saat wanita itu terlihat berjalan dari arah kamar Rian.

"Tadi bicara dengan Lea. Ah itu dia." Vika sumringah menyambut Rian. Tukar cincin akan segera di adakan.

Sementara di kamar, ada Lea yang hanya diam di sudut ruangan. Tak berapa lama seorang perempuan datang. "Ibu, tidak apa-apa?

Lea menggeleng, wanita itu bergeming. Tidak menangis setelah Rian memaki dirinya habis-habisan. Hatinya sudah mati seiring banyaknya hinaan dan gunjingan dia dengar tiap hari.

"Ibu kenapa tidak cerai saja. Pak Rian cuma nyiksa hati Ibuk."

Si ART terus bicara sembari membersihkan pecahan vas yang dibanting Rian. Lea bungkam, tapi ingatannya berputar ke siang tadi. Di mana seseorang menawarkan kebebasan dari pernikahan macam neraka yang tengah dia jalani.

"Aku sedang mencari jalan, Mbak."

Tanpa keduanya tahu Vika mendengar pembicaraan Lea dan ART-nya. Perempuan itu kembali ke kamar Lea untuk menguping. Senyum tipis penuh kemenangan terukir di bibir Vika.

Pagi datang dengan Lea sudah tampak segar setelah mandi. Perempuan itu meraih tongkat penyelidik yang dia letakkan di dekat ranjang. Dua tahun menyandang kebutaan membuat Lea mulai berdamai dengan keadaan. Sampai sebuah harapan datang padanya baru-baru ini.

Suasana di meja makan mulai ramai. Anggota keluarga lain sudah berkumpul rupanya. Kedatangan Lea tak membuat orang menaruh atensi padanya. Mereka semua acuh, tak terkecuali Rian yang semalam tidak kembali ke kamar. Namun Lea tak peduli. Toh mereka memang jarang tidur sekamar.

"Lea bisa bapak bicara?"

Lea mengangguk lantas mengikuti langkah sang mertua yang membimbingnya ke ruang kerja.

"Bapak minta maaf." Mertua Lea mulai bicara.

"Bukan salah Bapak," sahut Lea datar. Tidak ada ekspresi apapun di wajah polos istri Rian. Entah wanita itu marah atau sedih, sang mertua tidak tahu.

"Bapak pikir kamu bisa hidup lebih baik setelah Rian menikahimu tapi nyatanya dia cuma melukaimu." Nada kecewa tersirat dalam kalimat ayah Rian.

"Karenanya izinkan saya pergi." Satu-satunya yang membuat Lea bertahan di rumah ini adalah bapak mertuanya.

"Toko itu akan jadi milikmu. Ayah hadiahkan padamu sebagai tanda permohonan maaf juga tanda terima kasih."

"Mana bisa begitu! Toko bunga akan diurus oleh Rina. Dia juga bisa mengurus toko bunga," potong ibu mertua Lea yang tiba-tiba muncul.

Lea menghela napas. Dia punya janji pagi ini. Maka dari itu dia abaikan ibu mertua yang juga selalu membulinya.

"Lihat, dia tidak punya sopan santun pada orang tua," cibir mama Rian.

"Yang dilakukannya sudah benar, buat apa dia menghormati orang yang tidak bisa menghargainya," cetus papa Rian.

"Bapak kok malah bela dia!"

Lea pergi dengan tongkat penyelidik memandu langkahnya. Memilih tidak ikut campur urusan sang mertua. Lea sengaja menghindari meja makan. Tidak ingin bertemu anggota keluarga lain. Lea tahu banyak orang berbisik-bisik di belakangnya, tapi dia abai.

Hingga di sinilah dia berada. Toko bunga yang berada di depan rumah Rian. Bapak mertuanya berbaik hati membangun sebuah toko yang kini dikelola oleh Lea dan dua orang asisten yang siap membantunya.

Dua asisten menyapa Lea yang seketika tersenyum. Senyum yang terlihat manis terukir di paras yang sebenarnya cantik. Lengkung bibir yang membuat seseorang di dalam sebuah mobil sejenak terpana.

Lea segera duduk di kursi yang selalu dia pakai untuk merangkai bunga. Tugasnya hanya itu. Tak berapa lama lonceng di pintu toko bergerincing disusul sapaan selamat datang oleh dua asisten Lea.

Lea pikir itu pelanggannya, seorang wanita bernama Annika. Perempuan yang kerap membeli rangkaian bunganya.

"Ada yang bisa saya bantu?"

Sosok di depannya terkejut, Lea bisa tahu dia ada didepannya. "Berikan saya sebuket mawar merah."

"Anda ingin dirangkai seperti apa?" Lea agak kaget, sebab dia salah mengenali orang.

Ah, dia lupa kalau aroma pria tadi tersamarkan oleh wangi bunga yang mengelilingi Lea. Istri Rian lantas menunjukkan contoh beberapa jenis rangkaian bunga yang berada di sebuah buku di atas meja.

Sampai sang klien memberi jawaban, "Hand bouquet saja."

Lea mengangguk paham. Tangannya dengan lincah bergerak, mempersiapkan pesanan si pelanggan yang tak bisa memungkiri kalau dia terpesona pada si gadis buta.

Tak berapa lama, pria itu sudah masuk ke dalam mobil yang parkir di depan toko bunga Lea.

"Bagaimana? Kamu menyukainya?" Seorang perempuan dengan wajah pucat menerima buket bunga mawar yang baru dibuat oleh Lea.

"Yang benar saja, Nika. Kamu ingin aku menikahinya? Apa sebabnya?"

"Kamu akan tahu kenapa aku ingin dia yang jadi penggantiku."

Komen (1)
goodnovel comment avatar
budi
Bagus ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 2 TIDAK SANGGUP

    Azalea Graziela, nama wanita itu, langkahnya begitu tenang saat memasuki sebuah kafe tak jauh dari tokonya. Tak ada raut malu saat dia harus menggunakan tongkat penyelidik untuk membantunya menemukan jalan.Kecelakaan dua tahun lalu membuat Lea total kehilangan penglihatannya. Toko bunga yang dia bangun bersama sang ayah hancur karena sebuah mobil menabraknya. Ayahnya meninggal saat itu juga, sementara dirinya mengalami kebutaan setelah kornea mata miliknya dihujani pecahan kaca, saat dia terlambat memejamkan mata. Karena peristiwa itulah Rian terpaksa menikahinya, untuk menebus kesalahannya. Tak berapa Lea sudah duduk di depan seorang wanita yang parasnya masih menyisakan kecantikan meski pias mendominasi."Halo, Lea," sapa perempuan itu lebih dulu."Halo, Nyonya. Maaf menunggu lama," balas Lea sambil tersenyum. "Tawaranku masih berlaku, apa kamu berubah pikiran?""Kenapa Nyonya mau saya melakukannya? Saya tidak kenal Nyonya, selain sebagai pelanggan toko bunga saya."Kemarin Lea

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 3 SALAH SANGKA

    Tubuh Lea terasa panas, tapi juga dingin di waktu bersamaan. Perempuan itu mengigau, memanggil bapak sepanjang pagi. Hari telah berganti warna, tapi rasanya tetap gelap untuk dunia Lea."Suhu tubuhnya terus naik. Kita perlu membawanya ke rumah sakit."Sayup terdengar suara menembus rungu Lea yang setengah sadar. "Tidak mau ke rumah sakit," lirihnya menarik perhatian sosok yang sejak tadi bicara."Tidak bisa, kamu harus sembuh. Fisikmu harus kuat." Kalimat lembut terdengar lagi, Lea mengenali pemilik suara tadi."Nyonya, Lea tidak mau sembuh, Lea mau ikut bapak sama ibu saja."Perempuan itu beralih memandang seorang pria yang sejak tadi hanya diam tanpa bicara. Lelaki dengan aura dominasi dan paras tampan tapi dingin tergambar jelas di wajahnya."Jangan begitu Zio, kamu tidak kasihan padanya.""Kasihan?" kutip pria bernama Zio."Kamu lebih dari kasihan padanya. Kalau tidak, mana mungkin kamu membawanya pulang saat bertemu di jalan," goda si perempuan.Zio memalingkan wajah, tidak mau

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 4 BERUBAH PIKIRAN

    Perkataan ibu Rian terngiang sepanjang hari. Pria itu tak henti berpikir. Perjalanan dinas kemarin membuka lebar mata seorang Rian tentang Lea, istri buta yang tak pernah dia anggap."Istrimu sangat baik, dia mendonorkan darahnya untuk ayahmu saat semua orang tidak ada yang mau. Bahkan adikmu yang nota bene sangat sehat. Pokoknya kalau aku jadi kamu, aku tidak akan menyia-nyiakan perempuan baik seperti dia."Rian tahu kalau Lea berusaha memenuhi kewajibannya sebagai istri. Dia hanya baru tahu kalau yang tersaji untuknya saat sarapan adalah hasil racikan tangan Lea sendiri, terutama kopi, bahkan pakaian pun wanita itu sediakan. Meski buta tapi Lea mampu melakukan banyak hal layaknya orang normal. Kecuali untuk pemilihan warna. Tadi dia baru mengetahui kalau pakaian di lemarinya disusun berdasarkan warna. Meski terkesan asal, tapi Rian menyukai semua yang Lea lakukan untuknya."Jadi selama ini Lea yang sudah mengurus hidupku, aku pikir Vika yang melakukannya," gumam Rian.Ditambah peng

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 5 KAU ATAU AKU

    Lea sempat terkejut mendengar ucapan pria yang tak lain adalah Rian. Bukannya hari itu lelaki tersebut yang bersikukuh ingin berpisah dengannya. Kenapa sekarang Rian mengubah keputusannya?Apa ada rencana lain yang sedang Rian jalankan. Apa ayah mertuanya tidak jadi mewariskan rumah sakit miliknya jika Rian bercerai dengannya. Sebab alasan itulah yang dipakai papa Rian untuk memaksa sang putra menikahi Lea waktu itu selain untuk menebus kesalahannya. Rian tentu tak punya pilihan lain selain menurut, atau rumah sakit itu akan dikelola yayasan. Sudah pasti Rian tidak mau itu terjadi.Namun Lea sudah muak dengan semua yang dia dapatkan dua tahun ini. Cukup sudah, hatinya telah mati rasa. Suami yang tidak pernah menghargainya, teman yang hanya menusuknya dari belakang. Keluarga yang sama sekali acuh padanya.Tidak! Lea tidak mau kembali ke sama. Karena itu jawaban Lea berikutnya membuat Rian terkejut. Rian pikir Lea tipe yang mudah dibujuk, dibaik-baikin sedikit langsung luluh hatinya."

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 6 DISELESAIKAN HARI INI

    Rian menghela napas saat mendapati Vika sudah menyambutnya di rumah, saat dia pulang setelah dinasnya selesai. "Sayang, mau kusiapkan air mandi?" tanya perempuan yang memakai dres rumahan lumayan menggoda. Baru Rian sadari kalau Vika memang sengaja melakukan semua, untuk menjauhkannya dari Lea. Vika akan ada di antara dia dan Lea, selalu mencuri waktu agar dirinya dan Lea tak punya kesempatan untuk sekedar mendekatkan diri."Aku akan mandi sendiri di kamarku." Jawaban Rian membuat Vika terkejut. Rian tak pernah menolak tiap kali Vika menawarkan diri untuk melayani lelaki itu. Tingkah Vika sepertinya akan makin menjadi, mengingat Lea sudah berhasil dia singkirkan dan statusnya adalah tunangan Rian.Namun kali ini dia dibuat terkejut saat Rian terlihat acuh padanya. Apa yang terjadi? Batin Vika. Terlebih mama Rian kemarin bercerita kalau Rian langsung mencari Lea waktu baru pulang dari tugas keluar kota."Sudah jadi mantan pun, masih sok-sok an cari perhatian. Lihat saja, tidak akan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 7 ANNIKA KOMA

    Lea hanya bisa terdiam mendengar beberapa orang bicara di sekitarnya. Dia tidak tahu bagaimana ekspresi orang-orang itu, satu yang jelas mereka dilanda panik."Kondisinya sangat baik, bisa menjalani operasi kapan saja. Tapi untuk pernikahan, kita tidak bisa melakukannya sekarang. Nona Lea baru saja bercerai, kita masih harus menunggu.""Tapi keinginan Nyonya Annika sebelum koma adalah ...."Koma? Nyonya itu koma? Lea hanya bisa mencengkeram tongkat penyelidiknya erat saat telinganya dengan jelas mendengar seseorang menyebut Nika koma."Semua keputusan ada di tangan Anda, Tuan Alkanders," kata satu suara lain.Saat itu Lea tidak tahu kalau Zio sedang menatap tajam ke arahnya. Hatinya perih, sedih. Namun dia terlanjur berjanji pada Nika untuk memenuhi permintaan sang istri. Tidak peduli bagaimana, Nika ingin semua berjalan seperti keinginannya, andai hal paling buruk terjadi."Lakukan untukku dan masa depanmu, kamu tidak akan menyesal sudah mengambil keputusan ini." Kalimat yang diuca

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 8 MUNGKINKAH?

    Tidak ada yang bicara selama perjalanan pulang. Lea hanya diam, pun dengan Zio. Pria itu yang membuatnya gagal naik taksi. Walau insiden tak menyenangkan sempat terjadi, ketika Rian protes saat Zio akan mengantar Lea pulang.Dua pria itu sempat berdebat, Rian lebih banyak mengoceh dibanding Zio yang lebih tenang. Rian masih sibuk bicara waktu Lea dengan santai meninggalkan dua pria yang sontak terkejut. Tidak menyangka kalau Lea akan mengabaikan mereka.Dasar si tukang paksa. Tanpa banyak kata, Zio menarik tangan Lea lantas memasukkannya ke dalam mobil, untuk kemudian melaju pergi dari tempat itu. Meninggalkan Rian yang hanya bisa mengepalkan tangan, dia kalah lagi dari Zio."Akan ada yang menjagamu dari luar."Hanya itu yang Zio katakan sebelum Lea keluar dari mobil. Lea hanya mengangguk, sungguh perempuan yang tidak banyak protes, tapi Lea punya potensi untuk memberontak yang sangat kentara. Lea berjalan masuk ke dalam rumah, mengunci pintu. Langsung menuju ke kamarnya. Seorang ART

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 9 HABISI DIA

    Hujan turun rintik-rintik ketika kaki Lea menginjak lantai rumah sakit. Dibimbing Erna, Lea menuju ruangan tempat Nika dirawat. Jantung perempuan itu berdentam tidak karuan. Semua bayangan buruk memenuhi kepalanya.Begitu sampai di ruangan Nika, Lea membeku mendengar keributan yang terjadi. Berbagai suara yang membuat Lea menyimpulkan betapa kacaunya keadaan saat itu. Tak ada yang bicara pada Lea, hanya ada Erna yang terus menggenggam tangan Lea saat keduanya duduk di sofa. "Mbak, apa yang terjadi?"Erna tak menjawab, sebab perempuan itu sedang melihat tuannya yang tampak hancur sementara dokter sejak tadi keluar masuk ke tempat Nika dirawat. "I-itu. Nyonya ...."Lea bisa mendengar getar kepanikan dari suara Erna. Lea menyimpulkan kalau keadaan sedang tidak baik-baik saja. Haruskah Lea ada di sana? Dia adalah orang luar, tidak sepatutnya berada di sana."Mbak, kenapa kita tidak pulang saja?" tanya Lea ketika hatinya berujar hal buruk bisa saja terjadi."Tuan mau Non ada di sini.""

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19

Bab terbaru

  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 208 BANTUAN YANG DATANG

    Lukisan seorang pria dan wanita sedang menggandeng seorang bocah laki-laki. Satu yang Lea kenali adalah rambut si wanita berwarna brunette, miliknya. Sementara di pria dengan tato bintang di pergelangan tangan. Zio memang memiliki tato di pergelangan tangan, tapi selalu tertutup jam. Lea tak pernah menyangka kalau ada orang lain yang tahu. Lea mulai menggila di tempat itu. Ini sudah hampir satu jam sejak hujan turun. Dia saja sudah dingin pol-polan. Bagaimana dengan Arch. "Arch! Di mana kamu! Ini Mama!" Teriak Lea dengan suara gemetar. Dalam hati sibuk berdoa, berharap menemukan Arch di sana. Jika tidak, Lea tak tahu harus mencari ke mana lagi. Tempat ini sudah lokasi paling ujung dari komplek tempat sekolah Arch berada. Setelah kawasan ini, ada area hutan lindung yang tertutup bagi masyarakat umum. "Arch, jawab! Kalau kamu dengar Mama." Bunyi ranting patah terdengar dari arah kiri. Lea lekas menoleh, dilihatnya samar seseorang sedang duduk di ayunan yang letaknya di sisi gedung

  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 207 KAMU DI MANA?

    Kepala Zio bak dihantam batu, kehilangan Arch? Big no! Hatinya lekas menyahut. Bagi Zio Arch punya arti yang sangat besar."Aku pernah bilang, anak adopsi memang tidak lahir dari benih kita, tapi dia lahir dari hati. Cinta dan kasih kita yang melahirkannya."Zio diam, membiarkan kata-kata Lea menyiramnya. "Aku tidak tahu persis seperti apa perasaan Arch sekarang, yang aku takutkan, berkali-kali ditolak akan membuatnya terluka. Ingat, dia pernah dibuli karena statusnya yang tidak jelas. Arch pasti trauma dengan hal itu.""Ditambah sekarang kamu bersikap begini. Kamu mendiamkannya, mengabaikannya. Salah dia apa? Dia tidak tahu akan lahir dari rahim siapa. Dia tidak bisa memilih dari orang tua mana dia dilahirkan.""Percayalah, dalam hal ini dia yang paling menderita. Dibuang ke panti sejak lahir, lalu diambil lagi oleh mbak Nika, konon diadopsi, tidak tahunya anak sendiri.""Bagaimana anak sekecil itu bisa menghadapinya?"Zio terpekur. Kemarahannya mereda, tapi belum hilang. Zio sepenu

  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 206 SULIT, BUKANNYA TIDAK BISA

    Sejak beberapa hari terakhir, Zio tak bisa fokus pada pekerjaannya. Lelaki itu lebih banyak melamun, pikirannya kosong. Dengan hati terasa sesak tiap kali dia teringat Arch.Putranya, oh bukan. Anak itu putra Miguel dan Nika. Setiap fakta itu muncul di kepalanya, Zio hanya bisa menitikkan air mata dengan tangan terkepal.Dia rindu dengan Arch, tapi mengingat perbuatan Nika, amarah itu kembali hadir. Zio sama sekali tak bisa memaafkan Nika. Perempuan itu bukan saja sudah menelantarkan Arch di panti asuhan, Nika juga Zio duga memanfaatkan Arch."Aku bingung, apa yang harus aku lakukan padamu," ratap Zio penuh kebimbangan.Saat Zio tengah dirundung kesedihan pasal sang putra. Suara ribut terdengar dari arah depan.Lea dan Rina terlibat pertengkaran. "Siapa kau berani melarangku menemui suamiku?" Lea bertanya pada Rina yang tampak mengangkat dagunya, seolah menantang Lea."Tuan Alkanders tadi memberi perintah begitu," balas Rina merasa mendapat mandat dari Zio.Padahal yang diberi perinta

  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 205 LEBIH BAIK MENGHILANG

    Miguel melotot melihat Melani mendatanginya, dengan selembar kertas yang seketika membuat lelaki itu merutuki kebodohannya. Harusnya dia simpan kertas tersebut ke brankas. Bukan hanya dia masukkan ke dalam laci meja.Miguel cukup hafal watak Melani yang suka mengacak-acak ruang kerjanya. Sekedar untuk mencari tahu sang suami berselingkuh atau tidak. Melani memang tipe curigaan dan cemburuan. Dua sifat yang sebenarnya cukup membuat Miguel kerepotan.Kali ini kecerobohan Miguel bakal berbuntut panjang. Pasalnya ada Lea dan Arch di sana. Bisa dipastikan Lea akan jadi korban kesalahpahaman Melani dua kali."Maksudnya apa? Pasangan selingkuh? Siapa yang selingkuh?" Di luar dugaan, Lea langsung merespon tudingan Melani dengan berani."Kau! Kalian! Pasangan selingkuh! Dan dia anak hasil perbuatan kotor kalian kan! Ngaku!" Teriakan Melani lantang terdengar. Cukup membuat Arch ketakutan."Mel! Kamu apa-apaan sih? Bukannya kemarin aku sudah kasih tahu siapa dia. Dia Nyonya Alkanders dan itu put

  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 204 PASANGAN SELINGKUH

    "Kenapa Arch bilang begitu?" Miguel merasa ada yang tidak beres dengan anak yang duduk di depannya."Papa gak mau peluk Arch, gak mau cium Arch, gak mau bicara sama Arch. Papa sudah tidak sayang Arch."Bocah itu akhirnya menangis. Hati Miguel serasa ditusuk ribuan jarum kala Arch menangis di depannya. Tangan lelaki itu perlahan terulur, menyentuh pundak Arch bergeser ke punggung, lantas menariknya, hingga akhirnya Arch menangis di pundak Miguel."Arch gak minta banyak, Arch gak minta apa-apa. Arch cuma mau papa Zio sayang sama Arch," raung Arch sarat kesedihan."Mungkin papamu sedang stres, Arch. Jangan punya pikiran buruk sama papamu," tutur Miguel lembut.Dari sini, Miguel tahu kalau Arch sudah sangat sayang pada Zio. Itu wajar, mengingat Zio yang muncul lebih dulu menggantikan perannya sebagai seorang ayah."Stres kenapa? Papa kerja banyak yang bantuin. Ada Om Han juga ada nenek lampir. Bohong kalau stres.""Arch, urusan orang dewasa itu rumit. Kamu perlu tahu, tidak semua hal bisa

  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 203 TIDAK SAYANG

    "Zi, Arch minta salim."Ucapan Lea membuat Zio menoleh, lantas dengan enggan mengulurkan tangan untuk Arch cium punggung tangannya."Arch pergi sekolah, Papa.""Hmm," hanya itu yang Zio ucapkan.Wajah ceria Arch berganti sendu ketika Zio mengabaikannya. Sudah beberapa hari ini, tak ada ciuman, pelukan bahkan senda gurau dari sang papa.Pria yang selalu Arch banggakan itu seolah tak peduli lagi padanya. Arch mengusap cepat air mata yang mulai menggenang di pelupuk netranya.Paras tampan itu tampak muram, tak ada senyum lebar macam biasa."Kamu ada masalah apa? Kenapa Arch yang jadi korban?" Lea kembali angkat bicara. Lea perhatikan, sudah hampir seminggu ini Zio mengabaikan Arch. Putranya yang peka tentu langsung merasakan perubahan sikap sang papa.Meski di depan Lea, Arch selalu tampak bahagia, bocah itu akan segera murung jika sedang sendiri. Perasaan anak kecil sejatinya sangat halus.Satu perubahan sikap akan membuat mereka sedih. Apalagi ini Arch, bocah yang tahu pasti kalau dir

  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 202 PUTUS ASA

    Zio tak tahu bagaimana harus mengekspresikan perasaan. Sedih, kecewa, marah, semua rasa yang menyesakkan jiwa mengungkung hati lelaki itu. Tak pernah terbayangkan bagaimana Nika bisa menipunya mentah-mentah. Dia dibohongi habis-habisan oleh perempuan yang sangat dia cinta. "Arch adalah putra kandung Nika dan Miguel." Miguel memberitahu kalau anak buahnya mendapati fakta jika Nika pernah melahirkan hampir enam tahun lalu, sejurus perempuan itu kembali dari negeri seberang. Miguel menggerakkan anak buahnya untuk mencari masa lalu Nika dan inilah yang mereka temukan. "Dia membuang anaknya ke panti asuhan, lalu mengadopsinya saat berusia tiga tahun. Arch, dia bayi itu." Zio meremat rambutnya, bulir bening mula menuruni pipi. Dia tak pernah menitikkan air mata, bahkan ketika sang papa meninggal. Namun sakit hati karena orang tercinta membuat Zio hancur. Dia punya julukan tuan penguasa tapi dia kalah oleh cinta. Benar, cinta bisa membutakan mata hati, menumpulkan logika, hingga otak

  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 201 HANCUR BERKEPING-KEPING

    "Sudah ya, Nek. Suruh Citra jangan mata-matain aku. Habis aku diomeli yang punya istri," keluh Egi ketika malam merayap datang. Perempuan yang disebut nenek hanya terbahak sebentar, untuk kemudian balas memandang Citra. "Kerjamu bagus, bonus segera meluncur." Citra melebarkan senyum sambil meninju udara kosong. Sebentuk selebrasi untuknya yang sukses dengan misinya. "Tuh kan, kong kalikong sih kalian. Tetep saja yang kena aku," gerutu Egi lagi. "Makanya bawa cepat calon istrimu ke depan nenek." "Oalah, Nek. Kalau dia segampang cewek lain yang mudah dibujuk pakai harta atau rayuan, sudah kukelonin dia dari kemarin di kamar." Timpukan bantal dari arah Citra. "Tolonglah, ada jomblo akut di sini." Citra berucap dengan wajah memelas. "Cepatlah cari cowok, biar kalau dia bisa kuseret ke penghulu kita bisa barengan." Egi menaikkan turunkan alisnya, membuat wajah Citra makin mendung. "Kalau Citra gak bisa cari bagaimana kalau Nenek yang carikan. Kau! Cepat bawa dia ke sini. Biar Nene

  • ISTRI PENGGANTI TUAN PENGUASA   BAB 200 AGNI PRATISTA

    Di antara keresahan menunggu hasil tes DNA Miguel dan Arch, terselip masalah lain yang membuat Zio meradang hebat."Dia sama sekali gak flirting ke Egi, menggodanya atau apapun itu. Aku jamin dan berani jadi saksi. Diajak salaman aja enggak mau," Han berusaha menjelaskan.Dia tentu tidak ingin Zio dan Lea perang besar karena salah paham. Sementara Zio sudah lebih dulu melangkah menuju kamarnya."Pulang sana! Jadwalkan pertemuanku dengan Egi Abimana. Minta dibejek-bejek itu anak."Zio menutup pintu tepat di depan hidung Han yang menganga mulutnya. "Semoga gak bertengkar, kalau iya ... waduh."Bisa Han bayangkan buruknya mood Zio kalau sedang ada masalah sama istrinya. Lea adalah moodbooster Zio. Gesekan sedikit bisa ambyar semua jadwal yang sudah dia susun.Beralih ke dalam kamar, Zio sudah siap menghakimi Lea ketika dilihatnya sang istri sedang menikmati pemandangan dari sofa bed, spot favoritnya."Oh, sudah selesai. Bagaimana? Masih pusing tidak?" Lea lekas bangun begitu mencium arom

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status