Share

Bab 24. Apa Harus Sefrontal Itu?

“Huhuhu, kenapa susah banget, sih, jadi konten kreator. Masa Tisa harus kayak badut Pancoran dulu biar terkenal. Ogah! Mau taruh di mana ini muka?” Tisa menghentakkan kakinya kesal di antara duduknya.

Bibirnya masih manyun lantaran melihat bagaimana perkembangan akun YT dan sosial media lainnya yang berkembang seperti siput. Padahal, dia sudah menggunakan trik seperti yang diarahkan oleh para suhu. Namun, hasilnya masih saja nihil.

Sungguh mengecewakan hingga ingin menyerah.

“Ckckck, ternyata lebih enak kerja langsung, daripada ribet bikin konten beginian,” keluhnya sambil menelungkupkan wajah di atas meja. “Apa aku menyerah saja, yah?”

Sudah hampir sebulan dia berkutat dalam dunia konten, dunia yang baru bagi gadis tersebut. Selama ini, Tisa berkutat di balik media sosial, alias kerja serabutan, apa saja yang penting bisa menghasilkan uang. Namun, tidak sebagai wanita panggilan dan sejenisnya.

Tisa memilih capek otot daripada harus menanggung banyak dosa. Akan tetapi, setelah menjad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status