Beranda / Fantasi / ISTRI KECIL SANG KAISAR / Penyerang Misterius

Share

Penyerang Misterius

Penulis: Rizkymutha14
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-08 12:09:36

Kereta kuda rombongan Kaisar Yuan meluncur, memasuki hutan Orc dengan suasana seperti malam yang gelap, karena hutan itu selalu di selimuti kabut, roda kayu berputar dengan gemuruh di atas jalur berbatu. Cahaya matahari hanya menyentuh ujung-ujung atap kereta, meninggalkan sebagian besar dalam kegelapan. Namun, malam ini ada ketegangan yang menggantung di udara, seperti aroma hujan yang akan segera turun.

Baru kali ini ada seseorang yang berani dan terang-terangan menyerang Kaisar Yuan dan rombongannya. Lawan yang mereka hadapi bukanlah manusia biasa. Mereka adalah kalangan siluman, makhluk yang bersembunyi di balik bayangan dan memanfaatkan ilmu bela diri yang mematikan. Meskipun begitu, kekuatan yang mereka miliki belum sepadan dengan lawan mereka.

Kawanan penyerang itu sekitar dua puluh orang, mengenakan pakaian serba hitam seperti ninja. Wajah mereka disembunyikan di balik topeng, hanya mata mereka yang terlihat, berkilauan seperti mata harimau yang siap menerkam. Pangeran Liu Jun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 25

    Wajah Kaisar Yuan berubah muram dan gelap ketika salah satu penyerang mengaku ingin menghabisi Shen Jin atas perintah seseorang. Udara di sekitar mereka terasa tegang, seperti saat badai akan datang. Kaisar menatap penyerang itu dengan mata tajam, mencoba mencerna kata-kata yang baru saja terucap.Angin malam membawa aroma tanah basah dan dedaunan yang terinjak. Kaisar merasakan getaran halus di tanah, seolah-olah alam sendiri mengetahui pentingnya momen ini. Di balik penyerang yang terengah-engah, Shen Jin berdiri dengan tenang, matanya memancarkan ketegasan yang tak tergoyahkan."Siapa yang menyuruhmu?" tanya Kaisar dengan suara rendah, mengabaikan darah yang mengalir dari mulut penyerang itu. Namun, sebelum penyerang bisa menjawab, tubuhnya tiba-tiba terguncang. Darah lebih banyak lagi membanjiri mulutnya, dan matanya membelalak sebelum ia jatuh tergeletak tak sadarkan diri.Kaisar Yuan menatap Shen Jin, mencoba membaca ekspresi di wajah pria itu. Hampir saja penyerang itu menyebut

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-18
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 26

    Selir Lien Hua terkejut ketika pintu kamarnya terbuka perlahan. Cahaya lilin yang gemerlap memperlihatkan sosok Kaisar Yuan yang berdiri di ambang pintu. Wajahnya yang tampan dan pakaian sutra yang mewah membuat hati Lien Hua berdebar-debar."Kaisar Yuan!" serunya, suara lembutnya terdengar di ruangan yang tenang. "Apa yang membawa Anda ke sini?"Kaisar Yuan tersenyum, langkahnya mantap menuju tempat tidur Lien Hua. "Aku ingin melihatmu," katanya, suaranya rendah dan menggoda. "Kamarku terlalu sepi tanpa kehadiranmu."Lien Hua merasa senang dan terhormat. Dia segera mempersilahkan Kaisar Yuan duduk di kursi empuk di dekat jendela. "Tentu saja, Kaisar. Apakah ada yang bisa saya lakukan untukmu?"Kaisar Yuan menggeleng. "Hari ini, aku hanya ingin berbicara denganmu." Dia menatap Lien Hua dengan tajam. "Bagaimana keadaanmu? Apa kau baik-baik saja?" "Saya sangat baik Yang Mulia." Lien Hua menatap kaisar Yuan sedikit takut. "Saya melihat ada ke khawatiran di raut wajah Anda, Yang Mulia. A

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Aku Tidak Terima Semua Ini.

    Kaisar Yuan tersenyum misterius dan berkata, "Kalian pasti bertanya-tanya mengapa aku memanggil kalian ke sini. Ada sesuatu yang harus kalian ketahui." Suasana di aula istana semakin tegang. Shen Jin dan yang lainnya menatap Kaisar Yuan dengan perasaan campur aduk. Lien Hua masih terduduk di lantai, wajahnya pucat dan penuh ketakutan."Saat kembalinya diriku dengan permaisuri Xiuying , beberapa kelompok berpakaian baju hitam telah menyerang kami saat di perjalanan" lanjut Kaisar Yuan, " bukan itu saja, sekelompok orang itu, berhasil masuk tanpa di ketahui oleh pihak manapun. Beberapa jam tadi, nyawa Xiuying hampir saja melayang karena ulah perbuatannya." "APA?"ucap raja dan ratu kerajaan Bai Li Yuan secara serempak. "Jika memang ada penyusup ke kerajaan ini, bagaimana kami semua tidak bisa mengetahui atau merasakannya? Ini sangat aneh .""Tentu saja kalian semua tidak akan merasakan kehadiran mereka semua, karena dia ," kaisar Yuan menunjuk Lien Hua yang masih terduduk di lantai, "

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-04
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bawa Dia Sebelum Aku Berubah Pikiran.

    Hua Mo menggigit bibirnya, pandangannya menerawang melalui jendela. Di luar, dedaunan bergerak lembut oleh hembusan angin, dan bunga-bunga melambai dalam sinar matahari pagi. Bau tanah basah dan bunga melati menyelinap masuk ke kamarnya, mengingatkannya pada masa-masa ketika putrinya masih kecil dan mereka bermain di taman istana.Tiba-tiba, pintu kamarnya terbuka. Cahaya remang-remang menyelinap masuk, mengungkapkan seorang pelayan muda yang berdiri di ambang. Di belakangnya, dua sosok yang tak asing: Kaisar Yuan dan Shen Jin. Mereka memasuki ruangan bersamaan, langkah mereka seirama, seperti pasangan burung rajawali yang terbang bersama.Raja Xia, yang tadinya tengah duduk di atas singgasana, segera berlutut. Tubuhnya menunduk, menghormati kedatangan dua orang berpengaruh di hadapannya. Hua Mo, begitu nama raja Xia, merasa jantungnya berdebar kencang. Dia tahu, pertemuan ini tak akan berlangsung biasa.Kaisar Yuan dan Shen Jin menatap dingin raja Xia yang masih berlutut. Wajah merek

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-15
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Burung pelangi

    Lien Hua dan ayahnya, Raja Xia, akhirnya meninggalkan istana kerajaan Bai Li Yuan. Langit senja yang memerah seolah mencerminkan suasana hati mereka yang penuh dengan kekecewaan dan kemarahan. Semua bangsawan yang telah diundang untuk menjemput putri-putri mereka menatap sinis ke arah Lien Hua dan Raja Xia, seakan-akan pandangan mereka bisa menusuk jantung."Aku tidak menyangka jika Raja Xia memanfaatkan putrinya demi ambisi untuk merebut kerajaan ini. Nyalinya sungguh besar," bisik salah satu raja kepada temannya, suaranya penuh dengan ketidakpercayaan dan cemoohan."Menurutku, bukan Raja Xia tapi putrinya sendirilah yang memang tergila-gila pada kaisar. Bahkan putri-putri kita pun sering dia perlakukan tidak adil," balas temannya dengan nada yang tak kalah sinis, matanya menyipit penuh kecurigaan.Raja Xia mendengar bisikan-bisikan itu dan berhenti sejenak. Dia menoleh ke arah para bangsawan, matanya menyala dengan kemarahan yang tertahan. "Kalian semua tidak tahu apa-apa tentang p

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-05
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Xiu Xianren

    Shen Jin terus berlari tanpa memperdulikan sekitarnya. Dia mengejar burung pelangi yang terbang lincah di depan matanya, hingga akhirnya tiba di suatu tempat yang tak kalah indah dengan kerajaan Bai Li Yuan. Untuk beberapa saat, ia terpesona dengan keindahan tempat tersebut. Langit di atasnya dihiasi dengan sentuhan warna merah muda yang lembut, berpadu dengan biru muda dan ungu yang memikat. Cahaya matahari senja menambah keajaiban, menciptakan pemandangan yang tampak seperti lukisan maha karya yang luar biasa.Shen Jin menarik napas dalam-dalam, merasakan aroma bunga yang semerbak memenuhi udara. Angin sepoi-sepoi yang berhembus lembut membawa kesejukan, membuatnya merasa tenang dan damai. Ia bisa mendengar suara gemericik air dari sungai kecil yang mengalir di dekatnya, serta kicauan burung-burung yang bersahutan, menambah harmoni alam yang menakjubkan.Dengan hati yang penuh kekaguman, Shen Jin melangkah lebih dekat ke arah burung pelangi yang kini bertengger di dahan pohon besar

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    bab. 31

    "Tuan, jangan seperti ini," ucap Shen Jin seraya memegang pundak pria yang baru saja ditolongnya itu. Pria itu pun bangun perlahan, matanya masih terlihat bingung dan lelah."Tuan, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa orang itu menyerangmu?" tanya Shen Jin dengan nada penasaran. Ia masih belum bisa memahami pertarungan yang baru saja terjadi di depan matanya.Xiu Xianren tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap Shen Jin sejenak sebelum mengajaknya ke sebuah gazebo yang terlihat unik, dengan ukiran-ukiran indah di setiap sudutnya."Permaisuri, sebaiknya kita duduk dulu di sana," ajaknya dengan suara lembut namun tegas. Shen Jin segera memapah Xiu. Awalnya, Xiu menolak karena menurutnya tidaklah pantas jika seorang permaisuri menggandeng tangan pria asing. Namun, karena Shen Jin yang memiliki sifat keras kepala, apalagi statusnya sebagai seorang dokter terampil di zaman modern, bersentuhan seperti itu baginya sudah dianggap biasa."Siapa orang tadi?" tanya Shen Jin kembali setelah merek

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 32

    Xiu Xianren melangkah maju dengan hati-hati, setiap langkahnya terasa seperti dentuman di tanah yang sunyi. Shen Jin mengikuti di belakangnya, mencoba menenangkan napasnya yang memburu. Angin malam yang dingin menyapu wajah mereka, membawa aroma tanah basah dan dedaunan yang membusuk. Suara gemerisik daun di sekitar mereka semakin memperkuat suasana tegang."Xiu, apa disana?" tanya Shen Jin dengan suara berbisik, hampir tidak terdengar di antara desiran angin.Xiu Xianren berhenti sejenak, menajamkan pendengarannya. "Ada sesuatu yang tidak beres di sini," jawabnya, matanya menyipit menatap kegelapan di depan mereka. "Kita harus waspada."Tiba-tiba, dari balik semak-semak, gerakan pada semak itu semakin kencang. Shen Jin merasakan jantungnya berdegup semakin kencang. Ia bisa merasakan keringat dingin mengalir di pelipisnya. Xiu Xianren mengangkat tangannya, memberi isyarat agar Shen Jin tetap diam.Ketika jarak mereka sudah sangat dekat, tiba-tiba dari balik semak-semak, seekor tupai

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02

Bab terbaru

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 57

    Setelah kejadian penculikan waktu itu, Shen Jin yang sebelumnya ceria, kini lebih banyak merenung. Bukan karena masalah penculikannya, tetapi mimpi yang terus menghantuinya, membuat Shen Jin takut akan kehilangan Kaisar Yuan. Ruangan tempat Shen Jin berada adalah kamar pribadinya yang luas dan megah, dengan dinding-dinding berlapis sutra merah dan emas. Cahaya matahari pagi menyelinap masuk melalui jendela besar yang terbuka, menerangi perabotan kayu jati yang diukir dengan indah. Tirai-tirai sutra berwarna merah muda bergoyang lembut tertiup angin, menciptakan suasana yang tenang namun penuh dengan kekhawatiran. "Apakah aku harus menceritakannya pada Yua'er? Tapi, apakah dia akan percaya dengan yang aku ceritakan? Sebaiknya aku coba dulu," gumam Shen Jin dalam hati. Ia menghela napas panjang, mencoba bangun dari posisi berbaringnya di atas ranjang yang empuk dengan seprai sutra. Namun, saat Shen Jin hendak bangun, Kaisar Yuan datang secara tiba-tiba dan langsung menghentikannya.

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    bab. 56

    "YUA'ER!" teriak Shen Jin seraya membuka mata dengan cepat. Keringat dingin mengalir deras di dahinya, menetes perlahan ke pelipisnya.Ruangan tempat Shen Jin terbaring adalah kamar tidur kerajaan yang megah. Dinding-dindingnya dihiasi dengan lukisan-lukisan indah dan tirai sutra berwarna emas yang menjuntai dari langit-langit tinggi. Cahaya matahari pagi menyelinap masuk melalui jendela besar yang terbuka, memantulkan kilauan lembut pada lantai marmer yang dingin. Aroma bunga melati yang segar tercium samar-samar, menambah suasana tenang dan damai.Kaisar Bai Li Yuan, yang telah menunggu Shen Jin dengan sabar sejak tadi, duduk di sampingnya dengan senyum bahagia yang menghiasi wajahnya saat melihat Shen Jin tersadar. Matanya yang tajam namun penuh kasih sayang menatap Shen Jin dengan cemas."Shen Jin, akhirnya kau sadar. Bagaimana perasaanmu? Apakah ada yang tidak nyaman? Katakan di mana kamu merasa tidak nyaman?" ucap Kaisar Yuan dengan nada cemas, memberondong tanpa jeda dalam ucap

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 55

    Bai Xiu Xue kembali menggerakkan tangannya dengan gerakan yang anggun namun penuh kekuatan. Perlahan, darah yang mengalir di dada Shen Jin pun ikut terangkat dan membentuk bola kecil sebesar kelereng. Warna darah itu terlihat merah terang, berkilauan di bawah cahaya redup ruangan.Namun, seketika warna darah itu berubah menjadi merah keunguan dengan kombinasi hijau serta hitam. Bai Xiu Xue yang mencoba mengambilnya, merasakan keanehan pada dirinya sendiri. Energi yang mencoba untuk mengambil darah jantung Shen Jin malah tersedot dan sulit untuk dihentikan."Apa yang terjadi? Kenapa aku tidak bisa menghentikannya?" gumamnya pelan, suaranya penuh dengan kepanikan yang tersembunyi. Dia berusaha menarik tangannya dan menghentikan ritual tersebut, tetapi tidak bisa. Energi dan kekuatan yang ada dalam tubuh Bai Xiu Xue terus terhisap ke dalam darah jantung Shen Jin.Dengan gerakan yang rumit, Bai Xiu Xue akhirnya berhasil memutuskan aliran energi tersebut. Seketika, tubuhnya ambruk dan lema

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 54

    Ketika Shen Jin dan Bai Xiu Xue sudah berada di ruangan tempat Xiao Nian Jie berada, Bai Xiu Xue dengan hati-hati membaringkan tubuh Shen Jin di samping peti kristal es yang memancarkan cahaya dingin. Suasana ruangan itu terasa mencekam, dengan dinding-dinding batu yang dingin dan lantai yang berkilauan oleh pantulan cahaya kristal."Bai Xiu Xue, apa yang akan kau lakukan? Lepaskan aku!" teriak Shen Jin dengan suara penuh kepanikan. Namun, semua itu sia-sia, karena tubuh Shen Jin tidak bisa digerakkan sama sekali. Ia merasa seolah-olah terikat oleh kekuatan tak terlihat yang menahan setiap gerakannya.Bai Xiu Xue tidak menghiraukan teriakan Shen Jin. Dengan langkah mantap, ia berjalan ke tengah-tengah ruangan dan berdiri di sana. Bai Xiu Xue mulai memejamkan mata, kedua tangannya direntangkan ke samping, seolah-olah merasakan energi yang mengalir di sekitarnya. Perlahan, tutup peti kristal es Xiao Nian Jie terbuka dengan sendirinya, mengeluarkan suara berderit yang menggema di seluruh

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 53

    "Itu Bai Li Yuan," monolognya dengan suara yang hampir tak terdengar, penuh harap. "Bai Li Yuan, tolong aku."Kaisar Bai Li Yuan mengibaskan tangan lembutnya, gerakan yang tampak sederhana namun penuh kekuatan magis. Dalam sekejap, sihir yang memancar dari tangannya membuat Shen Jin seperti tertidur, lalu tersadar kembali. Shen Jin membuka mata dengan cepat, pandangannya langsung tertuju ke arah suara yang memanggilnya."Bai Li Yuan, kenapa kau lama sekali," ucap Shen Jin dengan nada penuh kerinduan dan sedikit kesal. Ia bangkit dari posisi berbaringnya dan segera melompat ke dalam pelukan Kaisar Yuan. Kaisar Yuan memeluk Shen Jin begitu erat, seolah tak ingin melepaskannya lagi. Shen Jin menangis tersedu-sedu, air matanya mengalir deras membasahi jubah Kaisar Yuan."Maaf, Shen Jin, aku terlambat," ucap Kaisar dengan lembut, suaranya penuh penyesalan. "Sebaiknya kita cepat-cepat pergi dari tempat ini," lanjutnya dengan nada mendesak.Shen Jin perlahan melepaskan pelukannya, lalu menat

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 52

    Bai Xiu Xue keluar dari ruangan rahasianya, langkahnya tenang namun penuh tekad. Ia melangkah menuju ruang rahasia lainnya, tempat di mana tubuh Xiao Nian Jie terbaring dalam peti kristal es. Ruangan itu dingin, dengan cahaya biru yang memancar dari peti, menciptakan suasana yang magis dan misterius.Bai Xiu Xue mendekati peti kristal es tersebut, matanya tertuju pada wajah Xiao Nian Jie yang terbaring kaku namun tetap memancarkan kecantikan abadi. Dengan lembut, ia mengusap permukaan peti yang dingin, seolah-olah bisa merasakan kulit Xiao Nian Jie di baliknya."Xiao Nian Jie, bersiaplah. Sebentar lagi, kita akan kembali bersatu. Aku sudah menemukan cara untuk menyempurnakan pil tersebut," gumam Bai Xiu Xue dengan suara pelan namun penuh harap. Ia terus memandang wajah Xiao Nian Jie yang masih terlihat cantik dan awet muda, seolah-olah waktu tidak pernah menyentuhnya.Dengan sangat berat hati, Bai Xiu Xue akhirnya meninggalkan ruangan tersebut. Langkahnya terasa berat, namun tekadnya

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 51

    Mendengar teriakan seseorang dari dalam kediaman, Kaisar Bai Li Yuan dan sang guru segera bergegas menuju tempat tersebut. Langkah mereka cepat dan penuh kekhawatiran, menyusuri lorong-lorong yang diterangi cahaya lentera yang berkelap-kelip. Aroma dupa yang terbakar samar-samar tercium di udara, menambah kesan mencekam.Saat tiba di sana, pemandangan yang menyayat hati menyambut mereka. Pangeran Liu Jun duduk di lantai, memangku tubuh Yueyin yang sudah tak sadarkan diri. Wajahnya pucat pasi, dan napasnya tersengal-sengal. "Liu Jun, apa yang terjadi? Di mana istriku?" tanya Kaisar Yuan dengan nada penuh kekhawatiran dan emosi yang meluap. Matanya menatap tajam, mencari jawaban di wajah putranya.Pangeran Liu Jun mengangkat wajahnya yang penuh dengan kesedihan dan kebingungan. Matanya yang biasanya penuh semangat kini tampak kosong, seolah-olah jiwanya telah terhisap keluar. Dengan suara yang bergetar, ia menjawab. "Aku tidak tahu apa yang terjadi. Tapi, aku merasakan ada aura yang t

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 50

    Shen Jin menelan ludah, merasakan ketegangan yang semakin memuncak di ruangan itu. Bai Xiu Xue, dengan senyum misteriusnya, terus melangkah mendekat. Yueyin tetap berdiri tegak, senjatanya siap di tangan, matanya tidak pernah lepas dari sosok Bai Xiu Xue."Apa maksudmu hanya ingin bertemu denganku?" Shen Jin bertanya, suaranya bergetar meski ia berusaha terdengar tegar. Ia bisa merasakan dinginnya keringat yang mulai mengalir di punggungnya."Yang Mulia Bai___," belum sempat menyelesaikan ucapannya. Bai Xiu Xue mengibaskan tangan, seketika Yueyin terpental ke arah lain. "Yueyin !" seru Shen Jin menatap Yueyin yang sudah terkapar tak sadarkan diri. Bai Xiu Xue berhenti beberapa langkah di depan Shen Jin , matanya yang berwarna ungu berkilauan dengan cahaya yang tidak wajar. "Aku hanya ingin memastikan bahwa kau baik-baik saja, kakak ipar. Setelah semua yang terjadi, aku merasa perlu untuk melihatmu sendiri."Shen Jin mengerutkan kening, kebingungan merayapi wajah tampan Bai Xiu Xue.

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 49

    Hari ini, Shen Jin bangun sangat pagi. Semalaman, ia tidak bisa tidur nyenyak; perasaannya selalu gelisah. Cahaya matahari pagi yang lembut menyelinap melalui celah-celah jendela, menciptakan bayangan yang menari di dinding kamarnya. Ia duduk di tepi tempat tidur, menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan hatinya yang berdebar."Kenapa aku merasa seperti ini?"gumam Shen Jin pelan, suaranya hampir tenggelam dalam keheningan pagi.Kaisar Yuan yang kebetulan tidur bersamanya , terbangun mendengar suara Shen Jin. Ia mengusap matanya dan duduk di samping Shen Jin."Kau baik-baik saja, istriku?" tanyanya dengan nada khawatir."Aku tidak tahu. Kenapa akhir-akhir ini aku merasa gelisah. Jantungku sering berdebar-debar tidak karuan.""Mungkin kau hanya terlalu lelah akhir-akhir ini, bagaiaman kalau aku memanggil guru untuk memeriksa kondisi kesehatanmu?" pintanya. Shen Jin menggeleng sebagai jawaban. "Tidak perlu ! Mungkin benar apa yang seperti kau bilang, lebih baik aku beristirahat

DMCA.com Protection Status