Beranda / Fantasi / ISTRI KECIL SANG KAISAR / Aku Bukan Tipe Pemberi Kesempatan Kedua.

Share

Aku Bukan Tipe Pemberi Kesempatan Kedua.

Penulis: Rizkymutha14
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-11 19:06:31

Dua hari berlalu, Shen Jin dan Kaisar Yuan akhirnya memutuskan untuk kembali ke Istana kerajaan Bai Li Yuan.

Shen Jin berbisik pada dirinya sendiri. "Selama aku menginap di kediaman raja Ruyi, perasaanku tidak pernah tenang dan nyaman. Ingatan pemilik tubuh asli ini, masih saja terlintas di pikiranku, dimana Yi Xiuying yang selalu mendapatkan perlakuan yang tidak adil."

Sebelum itu, ia meminta pada kaisar Bai Li Yuan, untuk membawa ibu Yi Xiuying tinggal bersamanya di istana kekaisaran.

Shen Jin dengan nada memohon.

"Kaisar, bisakah ibu Yi Xiuying tinggal bersamaku di istana kekaisaran?"

Tentu saja keinginan sang istri kecilnya di kabulkan, namun semua itu di tolak secara halus oleh selir An Yi langsung yang tidak mau meninggalkan istana kerajaan itu.

Semuanya berkumpul di halaman depan P istana Ruyi, untuk melepas kepergian mereka.

Shen Jin dengan wajah lucu. "Ibu, berjanjilah kalau kau akan baik-baik saja di sini. Ingat, ibu adalah istri yang di berkahi oleh kaisar___" ucapan S
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Penyerang Misterius

    Kereta kuda rombongan Kaisar Yuan meluncur, memasuki hutan Orc dengan suasana seperti malam yang gelap, karena hutan itu selalu di selimuti kabut, roda kayu berputar dengan gemuruh di atas jalur berbatu. Cahaya matahari hanya menyentuh ujung-ujung atap kereta, meninggalkan sebagian besar dalam kegelapan. Namun, malam ini ada ketegangan yang menggantung di udara, seperti aroma hujan yang akan segera turun.Baru kali ini ada seseorang yang berani dan terang-terangan menyerang Kaisar Yuan dan rombongannya. Lawan yang mereka hadapi bukanlah manusia biasa. Mereka adalah kalangan siluman, makhluk yang bersembunyi di balik bayangan dan memanfaatkan ilmu bela diri yang mematikan. Meskipun begitu, kekuatan yang mereka miliki belum sepadan dengan lawan mereka.Kawanan penyerang itu sekitar dua puluh orang, mengenakan pakaian serba hitam seperti ninja. Wajah mereka disembunyikan di balik topeng, hanya mata mereka yang terlihat, berkilauan seperti mata harimau yang siap menerkam. Pangeran Liu Jun

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-08
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 25

    Wajah Kaisar Yuan berubah muram dan gelap ketika salah satu penyerang mengaku ingin menghabisi Shen Jin atas perintah seseorang. Udara di sekitar mereka terasa tegang, seperti saat badai akan datang. Kaisar menatap penyerang itu dengan mata tajam, mencoba mencerna kata-kata yang baru saja terucap.Angin malam membawa aroma tanah basah dan dedaunan yang terinjak. Kaisar merasakan getaran halus di tanah, seolah-olah alam sendiri mengetahui pentingnya momen ini. Di balik penyerang yang terengah-engah, Shen Jin berdiri dengan tenang, matanya memancarkan ketegasan yang tak tergoyahkan."Siapa yang menyuruhmu?" tanya Kaisar dengan suara rendah, mengabaikan darah yang mengalir dari mulut penyerang itu. Namun, sebelum penyerang bisa menjawab, tubuhnya tiba-tiba terguncang. Darah lebih banyak lagi membanjiri mulutnya, dan matanya membelalak sebelum ia jatuh tergeletak tak sadarkan diri.Kaisar Yuan menatap Shen Jin, mencoba membaca ekspresi di wajah pria itu. Hampir saja penyerang itu menyebut

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-18
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 26

    Selir Lien Hua terkejut ketika pintu kamarnya terbuka perlahan. Cahaya lilin yang gemerlap memperlihatkan sosok Kaisar Yuan yang berdiri di ambang pintu. Wajahnya yang tampan dan pakaian sutra yang mewah membuat hati Lien Hua berdebar-debar."Kaisar Yuan!" serunya, suara lembutnya terdengar di ruangan yang tenang. "Apa yang membawa Anda ke sini?"Kaisar Yuan tersenyum, langkahnya mantap menuju tempat tidur Lien Hua. "Aku ingin melihatmu," katanya, suaranya rendah dan menggoda. "Kamarku terlalu sepi tanpa kehadiranmu."Lien Hua merasa senang dan terhormat. Dia segera mempersilahkan Kaisar Yuan duduk di kursi empuk di dekat jendela. "Tentu saja, Kaisar. Apakah ada yang bisa saya lakukan untukmu?"Kaisar Yuan menggeleng. "Hari ini, aku hanya ingin berbicara denganmu." Dia menatap Lien Hua dengan tajam. "Bagaimana keadaanmu? Apa kau baik-baik saja?" "Saya sangat baik Yang Mulia." Lien Hua menatap kaisar Yuan sedikit takut. "Saya melihat ada ke khawatiran di raut wajah Anda, Yang Mulia. A

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Aku Tidak Terima Semua Ini.

    Kaisar Yuan tersenyum misterius dan berkata, "Kalian pasti bertanya-tanya mengapa aku memanggil kalian ke sini. Ada sesuatu yang harus kalian ketahui." Suasana di aula istana semakin tegang. Shen Jin dan yang lainnya menatap Kaisar Yuan dengan perasaan campur aduk. Lien Hua masih terduduk di lantai, wajahnya pucat dan penuh ketakutan."Saat kembalinya diriku dengan permaisuri Xiuying , beberapa kelompok berpakaian baju hitam telah menyerang kami saat di perjalanan" lanjut Kaisar Yuan, " bukan itu saja, sekelompok orang itu, berhasil masuk tanpa di ketahui oleh pihak manapun. Beberapa jam tadi, nyawa Xiuying hampir saja melayang karena ulah perbuatannya." "APA?"ucap raja dan ratu kerajaan Bai Li Yuan secara serempak. "Jika memang ada penyusup ke kerajaan ini, bagaimana kami semua tidak bisa mengetahui atau merasakannya? Ini sangat aneh .""Tentu saja kalian semua tidak akan merasakan kehadiran mereka semua, karena dia ," kaisar Yuan menunjuk Lien Hua yang masih terduduk di lantai, "

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-04
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bawa Dia Sebelum Aku Berubah Pikiran.

    Hua Mo menggigit bibirnya, pandangannya menerawang melalui jendela. Di luar, dedaunan bergerak lembut oleh hembusan angin, dan bunga-bunga melambai dalam sinar matahari pagi. Bau tanah basah dan bunga melati menyelinap masuk ke kamarnya, mengingatkannya pada masa-masa ketika putrinya masih kecil dan mereka bermain di taman istana.Tiba-tiba, pintu kamarnya terbuka. Cahaya remang-remang menyelinap masuk, mengungkapkan seorang pelayan muda yang berdiri di ambang. Di belakangnya, dua sosok yang tak asing: Kaisar Yuan dan Shen Jin. Mereka memasuki ruangan bersamaan, langkah mereka seirama, seperti pasangan burung rajawali yang terbang bersama.Raja Xia, yang tadinya tengah duduk di atas singgasana, segera berlutut. Tubuhnya menunduk, menghormati kedatangan dua orang berpengaruh di hadapannya. Hua Mo, begitu nama raja Xia, merasa jantungnya berdebar kencang. Dia tahu, pertemuan ini tak akan berlangsung biasa.Kaisar Yuan dan Shen Jin menatap dingin raja Xia yang masih berlutut. Wajah merek

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-15
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Burung pelangi

    Lien Hua dan ayahnya, Raja Xia, akhirnya meninggalkan istana kerajaan Bai Li Yuan. Langit senja yang memerah seolah mencerminkan suasana hati mereka yang penuh dengan kekecewaan dan kemarahan. Semua bangsawan yang telah diundang untuk menjemput putri-putri mereka menatap sinis ke arah Lien Hua dan Raja Xia, seakan-akan pandangan mereka bisa menusuk jantung."Aku tidak menyangka jika Raja Xia memanfaatkan putrinya demi ambisi untuk merebut kerajaan ini. Nyalinya sungguh besar," bisik salah satu raja kepada temannya, suaranya penuh dengan ketidakpercayaan dan cemoohan."Menurutku, bukan Raja Xia tapi putrinya sendirilah yang memang tergila-gila pada kaisar. Bahkan putri-putri kita pun sering dia perlakukan tidak adil," balas temannya dengan nada yang tak kalah sinis, matanya menyipit penuh kecurigaan.Raja Xia mendengar bisikan-bisikan itu dan berhenti sejenak. Dia menoleh ke arah para bangsawan, matanya menyala dengan kemarahan yang tertahan. "Kalian semua tidak tahu apa-apa tentang p

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-05
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Xiu Xianren

    Shen Jin terus berlari tanpa memperdulikan sekitarnya. Dia mengejar burung pelangi yang terbang lincah di depan matanya, hingga akhirnya tiba di suatu tempat yang tak kalah indah dengan kerajaan Bai Li Yuan. Untuk beberapa saat, ia terpesona dengan keindahan tempat tersebut. Langit di atasnya dihiasi dengan sentuhan warna merah muda yang lembut, berpadu dengan biru muda dan ungu yang memikat. Cahaya matahari senja menambah keajaiban, menciptakan pemandangan yang tampak seperti lukisan maha karya yang luar biasa.Shen Jin menarik napas dalam-dalam, merasakan aroma bunga yang semerbak memenuhi udara. Angin sepoi-sepoi yang berhembus lembut membawa kesejukan, membuatnya merasa tenang dan damai. Ia bisa mendengar suara gemericik air dari sungai kecil yang mengalir di dekatnya, serta kicauan burung-burung yang bersahutan, menambah harmoni alam yang menakjubkan.Dengan hati yang penuh kekaguman, Shen Jin melangkah lebih dekat ke arah burung pelangi yang kini bertengger di dahan pohon besar

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    bab. 31

    "Tuan, jangan seperti ini," ucap Shen Jin seraya memegang pundak pria yang baru saja ditolongnya itu. Pria itu pun bangun perlahan, matanya masih terlihat bingung dan lelah."Tuan, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa orang itu menyerangmu?" tanya Shen Jin dengan nada penasaran. Ia masih belum bisa memahami pertarungan yang baru saja terjadi di depan matanya.Xiu Xianren tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap Shen Jin sejenak sebelum mengajaknya ke sebuah gazebo yang terlihat unik, dengan ukiran-ukiran indah di setiap sudutnya."Permaisuri, sebaiknya kita duduk dulu di sana," ajaknya dengan suara lembut namun tegas. Shen Jin segera memapah Xiu. Awalnya, Xiu menolak karena menurutnya tidaklah pantas jika seorang permaisuri menggandeng tangan pria asing. Namun, karena Shen Jin yang memiliki sifat keras kepala, apalagi statusnya sebagai seorang dokter terampil di zaman modern, bersentuhan seperti itu baginya sudah dianggap biasa."Siapa orang tadi?" tanya Shen Jin kembali setelah merek

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13

Bab terbaru

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 67

    Mendengar situasi yang semakin mengkhawatirkan. Setelah menenangkan Shen Jin hingga membuatnya tertidur, kaisar Yuan beranjak dari kamarnya menuju ruang pribadi. Mendengar situasi yang semakin mengkhawatirkan, Kaisar Yuan merasakan kecemasan yang merayap di sudut-sudut pikirannya. Malam itu, setelah menenangkan Shen Jin hingga membuatnya tertidur lelap, ia beranjak dari sisi tempat tidur. Langkah-langkahnya yang mantap menggema di koridor istana yang sunyi, menuju ruang pribadinya yang terletak di sayap timur.Saat tiba di depan pintu yang besar dan berornamen rumit, Kaisar Yuan berhenti sejenak. Di hadapannya berdiri Liu Jun, seorang pengawal setia dengan tatapan mata yang tajam namun setia. "Liu Jun," kata Kaisar Yuan, suaranya tenang tapi penuh kewibawaan, "Aku akan melakukan meditasi. Aku percayakan padamu untuk menjaga kakak ipar mu."Liu Jun membungkuk dalam tanda hormat. "Baik, Yang Mulia," jawabnya tegas, tanpa sedikit pun keraguan.Setelah itu, Kaisar Yuan kembali melangkah

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 66

    Malam pelan-pelan menyerah pada kehadiran fajar. Langit biru tua perlahan berubah menjadi ungu muda, kemudian merona merah keemasan. Bintang-bintang berpaling, menyerahkan tempatnya pada cahaya pagi.Udara dingin malam berubah hangat, membawa aroma embun dan bunga-bunga yang mulai mekar. Suara burung-burung bernyanyi, mengiringi detak jantung pagi.Bayangan malam menghilang, digantikan oleh sinar matahari yang lembut. Dunia terbangun dari tidurnya, menyambut hari baru dengan penuh harapan dan semangat.Cahaya pagi memancarkan kehangatan di setiap sudut, mengusir sisa kegelapan. Awan-awan tipis berwarna merah jambu dan emas, seperti lukisan alam yang indah.Suara alam semakin hidup: burung-burung berkicau, air terjun mengalir, dan daun-daun bergoyang. Semua menyambut pagi dengan kesegaran dan kebahagiaan.Langit biru cerah, matahari muncul, membawa harapan dan energi baru. Dunia terasa segar, dan hari ini menjanjikan keindahan dan keajaiban.Di pagi yang masih sangat buta, entah sejak

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 65

    Di tengah-tengah hutan yang gelap dan berkabut, dalam dunia manusia, terdapat sebuah bangunan kecil yang terbuat dari kayu, hampir tersembunyi oleh bayang-bayang pepohonan yang tinggi. Bai Xiu Xue berdiri di sana, pandangannya tertuju ke arah depan. Senyum iblisnya terpancar, menambah kegelapan suasana, saat dia menerima kabar dari siluman burung tentang hilangnya buah anggur keabadian."Yang Mulia, para sekte tengah berencana untuk mencari keberadaan buah anggur keabadian," kata siluman burung, suaranya rendah dan penuh rasa hormat, sembari membungkukkan badannya.Bai Xiu Xue mendengarkan dengan seksama, matanya yang tajam menyorotkan kilauan kegembiraan. "Bagus," gumamnya pelan namun penuh arti, "biarkan mereka mencari. Namun, pastikan mereka tidak menemukannya sebelum kita." Siluman burung mengangguk dengan tegas. "Kami sudah mengerahkan mata-mata ke berbagai wilayah, Yang Mulia. Mereka akan melaporkan setiap pergerakan sekte."Bai Xiu Xue menatap ke dalam kegelapan hutan, pikiran

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 64

    Masing-masing pemimpin sekte terkejut ketika mendengar pemimpin sekte langit mengungkapkan bahwa anggur keabadian telah hilang. Ruangan yang biasanya penuh dengan suara desiran angin kini dipenuhi keheningan tegang, seolah waktu berhenti."Bagaimana bisa anggur itu hilang?" Pemimpin sekte Phoenix mengerutkan keningnya, matanya menyipit tajam, berusaha memahami situasi yang rumit ini. "Sepertinya orang ini memiliki tingkat kultivasi yang sangat tinggi," tambahnya, suaranya rendah tetapi penuh keyakinan.Kabar mengejutkan ini akhirnya sampai di telinga Bai Xiu Xue. Bayangan pikirannya dipenuhi dengan berbagai skenario buruk, dan setelah kejadian penculikan terhadap Shen Jin, Bai Xiu Xue sekarang bersembunyi di tempat yang hampir tidak mungkin dideteksi oleh Bai Li Yuan. Setiap suara angin yang menerpa dedaunan di tempat persembunyiannya, terasa seperti bisikan ancaman yang mengingatkan akan bahaya yang selalu mengintai.Sementara di kerajaan Bai Li Yuan, Shen Jin tengah menikmati buah a

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 63

    Pagi itu, sinar matahari perlahan menyelinap melalui celah-celah tirai, membangunkan dunia dengan lembut. Suara burung berkicau di luar jendela, seolah-olah menyambut hari baru dengan penuh semangat. Di dalam kamar, Shen Jin terbangun dari tidurnya, matanya perlahan membuka, menyesuaikan diri dengan cahaya pagi yang hangat.Dia menarik nafas dalam-dalam, merasakan udara segar yang masuk melalui jendela yang sedikit terbuka. Aroma embun pagi dan bunga-bunga yang mekar memenuhi ruangan, memberikan rasa tenang dan damai. Ketika ia hendak bangun, ia merasakan sedikit berat di bagian perut. Matanya langsung turun melihat ke bagian perut, dan ternyata sebuah tangan melingkar disana. Shen jin , dengan gerakan lambat, dia menyingkirkan tangan kaisar Yuan yang melingkar di perutnya, lalu bangkit dari tempat tidur. Langkah pertamanya menuju jendela, dia membuka jendela sepenuhnya, membiarkan cahaya matahari membanjiri kamar. Pemandangan taman yang hijau dan bunga-bunga yang berwarna-warni

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    bab. 62

    Kaisar Yuan beranjak dari kamarnya, diikuti oleh Pangeran Liu Jun. Langkah mereka terdengar mantap di sepanjang koridor istana yang megah, dinding-dindingnya dihiasi dengan lukisan-lukisan indah dan lampu-lampu berkilauan. Sementara itu, Kaisar dan Permaisuri Agung tengah menunggu di aula utama dengan perasaan yang gelisah, wajah mereka menunjukkan kekhawatiran yang mendalam.Beberapa menit kemudian, Kaisar Yuan dan Pangeran Liu Jun tiba di aula. Suasana tegang terasa di udara, seolah-olah setiap orang menahan napas menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya."Kau sudah datang?" ucap Permaisuri Agung seraya menghampiri Kaisar Yuan. Suaranya lembut namun penuh dengan kekhawatiran. "Kita duduk dulu," sambungnya, mengisyaratkan mereka untuk duduk di kursi-kursi yang telah disiapkan.Setelah mereka duduk berkumpul, Permaisuri Agung pun mulai menginterogasi Kaisar Yuan tentang kejadian aneh yang tengah melanda Kerajaan Bai Li Yuan. "Yua'er, Apa benar Shen Jin telah memakan buah pemberian

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 61

    Kaisar Yuan dan Shen Jin melangkah keluar dari aula istana utama, diikuti oleh Yueyin dan Pangeran Liu Jun. Angin malam yang sejuk menyapu wajah mereka, membawa aroma bunga melati yang mekar di taman istana. Langkah mereka terdengar lembut di atas lantai marmer yang dingin, menciptakan irama yang tenang di tengah keheningan malam.Sesampainya di kediaman Shen Jin, Kaisar Yuan segera berpamitan. "Shen Jin, aku akan pergi keluar sebentar. Istirahatlah dulu," ucapnya dengan lembut, suaranya seperti bisikan angin yang menenangkan. Shen Jin, yang duduk di atas tempat tidur dengan bantal sutra berwarna merah muda, mengangguk tegas sambil tersenyum lebar. Senyumnya memancarkan kehangatan yang membuat ruangan terasa lebih hidup.Kaisar Yuan kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Yueyin yang berdiri tidak jauh dari mereka. "Yueyin, jaga Permaisuri dengan baik," ucapnya dengan nada tegas namun penuh perhatian. Yueyin mengangguk paham, matanya menunjukkan kesungguhan dan kesetiaan.Dengan la

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 60

    Sudah tiga hari Shen Jin dan Kaisar Yuan tinggal di kediaman Xiu Xianren. Kediaman itu terletak di tengah kota yang sibuk, namun begitu memasuki gerbangnya, suasana berubah menjadi tenang dan damai, seolah-olah terpisah dari hiruk-pikuk dunia luar. Kaisar Yuan dan Xiu Xianren terus memantau kondisi Shen Jin. Mereka sering duduk di paviliun taman, di bawah naungan pohon-pohon sakura yang sedang berbunga, kelopak-kelopaknya berjatuhan seperti salju merah muda. Shen Jin terlihat baik-baik saja, wajahnya tenang dan matanya berbinar, seakan tidak ada pengaruh dari kekuatan yang terkandung dalam buah anggur keabadian yang telah ia konsumsi."Bagaimana perasaanmu hari ini, Yang Mulia?" tanya Xiu Xianren dengan suara lembut, matanya yang tajam namun penuh perhatian menatap Shen Jin.Shen Jin tersenyum tipis, "Aku merasa baik, Tuan Xiu. Tidak ada perubahan yang berarti."Kaisar Yuan mengangguk pelan, wajahnya menunjukkan sedikit kekhawatiran yang tersembunyi di balik ketenangannya. "Tetapi, k

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 59

    Melihat Shen Jin yang dengan tergesa-gesa memakan buah anggur keabadian tanpa memikirkan risiko yang akan dialaminya, Kaisar Yuan segera membawa Shen Jin ke kediaman gurunya. Angin yang dingin menyapu wajah mereka saat mereka bergegas melalui jalan setapak yang diterangi cahaya bulan. Tak berselang lama, mereka berdua pun sampai di kediaman Xiu Xianren, sebuah rumah kayu sederhana yang dikelilingi oleh taman bunga yang harum.Xiu Xianren yang baru saja keluar dari kediamannya, sedikit terkejut saat melihat kedatangan Kaisar Yuan dan Shen Jin. Matanya yang tajam menatap mereka dengan penuh perhatian. Meskipun Xiu Xianren terlihat santai dengan senyum tipis di wajahnya, namun dalam hatinya, ia merasakan ada sesuatu yang terjadi pada Kaisar. "Salam Yang Mulia, Permaisuri. Apa yang membawa kalian kemari?" tanyanya dengan suara lembut namun penuh kewaspadaan.Kaisar Yuan menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab, "Shen Jin telah memakan buah anggur keabadian, tolong guru periksa, istriku

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status