Not A Perfect Marriage

Not A Perfect Marriage

last updateHuling Na-update : 2023-11-01
By:  Oh_YoorinOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 Mga Ratings. 2 Rebyu
77Mga Kabanata
2.4Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Ivy Marionet harus terbelenggu oleh pernikahan yang kompleks. Bukan hanya harus menjadi seorang istri ksatria kerajaan. Ivy juga harus menyembunyikan identitas aslinya. Bukan hanya harus terjebak di pernikahan yang rumit, Ivy juga harus di eksekusi oleh suaminya sendiri karena Winter sang putra mahkota. Ada apa sebenarnya? Siapa Ivy sebenarnya? Apakah Ivy bisa terbebas dari eksekusi itu?

view more

Kabanata 1

Mimpi Aneh dan Pernikahan

Seorang pria berkulit putih berambut sedikit coklat baru saja membuka matanya pelan. Dia Race Agnito, anak dari pasangan Tuan Milano dan Nyonya Maria. Ksatria paling hebat di wilayah timur dan juga kepercayaan Raja Michel yang juga pamannya sendiri.

Race menghela napas dalam lalu mengusap wajahnya pelan.

“Mimpi apa itu? Siapa gadis itu?”

Race lalu bangun dari posisi tidurnya dan mengusap pelan wajahnya.

“Kenapa aku menghunuskan pedang itu padanya? Apa salahnya sebenarnya? Apa salah gadis itu?”

Wajah race terlihat begitu bingung dan sedang berpikir keras sekarang.

Di wilayah lain tepatnya di barat. Keluarga bangsawan Marionet baru saja melepas kepergian putri angkatnya Ivy. Nyonya Liana baru saja masuk ke kamarnya dan mendapati sang suami sedang duduk di kursi kerjanya.

“Sudah pergi?” tanya Tuan Marques sembari melihat ke arah sang istri.

“Em, sudah,” singkat Nyonya Liana menjawab.

“Bagus! Akhirnya kita bisa membebaskan Cheris dari kutukan.”

“ Iya, aku juga merasa lega akhirnya Cheris bisa panjang umur. Lagi pula kita menghidupi Ivy di rumah ini juga untuk menjadi tameng Cheris dan menggantikan putri kita untuk mati muda.”

“Kau, yakin bukan kalau gadis itu menikah dengan ksatria timur itu bisa menggantikan Cheris?”

“Tentu saja, sayang. Menurut peramal terakhir yang kita datangi. Keturunan peramal dan penyihir terakhir di utara akan bisa menggantikan kutukan turun temurun Cheris. Ivy adalah keturunan peramal dan penyihir terakhir yang sudah aku pastikan asal-usulnya sebelum aku benar-benar membawanya kesini,” terang Nyonya Liana panjang lebar.

“Baguslah! Semoga saja kutukan itu cepat menghilang dari putri kita dan Ivy benar-benar bisa menggantikan kesialan Cheris,” tandas Tuan Marques.

“Iya, sayang,” ujar Nyonya Liana sependapat.

***

Malam ini Race datang ke paviliun kedua orang tuanya. Tuan Milano dan Nyonya Maria memberikan perintah supaya Race datang. Race sedang memotong kecil-kecil daging bakar miliknya, sedangkan Tuan Milano dan Nyonya Maria saling memandang satu sama lain sebelum terdengar deheman pelan dari Tuan Milano. Race mengangkat kepalanya mendengar sang ayah seakan memberi kode padanya.

“Ayah sudah mempunyai calon istri yang cocok untukmu, Race,” ujar Tuan Milano tiba-tiba.

“Apakah orang itu, sayang?” tanya Nyonya Liana menimpali.

“Tentu saja siapa lagi,” sahut Tuan Milano.

“Aku, tidak mau menikah dengan siapapun itu.”

Race menolak dengan tegas dan tanpa berpikir apapun lagi.

“Kau ingin membantah ayahmu ini, Race?” Suara Tuan Milano mulai sedikit meninggi.

“Tidak seperti itu, Ayah. Hanya saja apakah ini tidak berlebihan? Aku, kau jodohkan bahkan nama dan seperti apa calon istriku saja aku tidak tahu.” Race mencoba memberikan alasannya untuk tidak menikah.

“Race, gadis itu akan membuat keluarga kita makmur. Kau, tahu tentang bisnis ayahmu, ‘kan? Dia akan sangat membantu dengan bisnis itu,” timpal Nyonya Liana mencoba membujuk Race.

Race menarik napas dalam dan mulai kehilangan kesabarannya. Race menatap kedua orang tuanya bergantian.

“Apakah sebuah pernikahan hanya berarti sesimpel itu, ibu? Apakah pernikahan kalian juga sebagian dari bisnis? Atau memang sejak dulu kalian sudah terbiasa seperti itu, jadi aku ataupun Willingga harus mau mengikuti jejak kalian juga?”

“Race, Ibu hanya ingin kau bahagia. Menikahi gadis ini akan membuatmu semakin kuat di kerajaan, gadis itu juga bisa membuat bisnis ayahmu semakin maju. Ibu mohon turuti kami.”

“Jangan membawa-bawa anak bodoh yang sudah mati itu! Mau tidak mau, kau harus menikah dengan putri bangsawan dari barat itu!” hardik Tuan Race benar-benar kehilangan kesabarannya.

***

Di dalam kereta mewah yang bagus, Ivy baru saja akan memejamkan matanya tidur. Perjalanannya dari barat ke timur tentu saja membutuhkan waktu lama dan juga melelahkan. Baru saja akan terlelap napas Ivy lalu tidak beraturan, Ivy kembali membuka matanya nanar dan seperti baru saja melihat sesuatu yang tidak bagus dalam mimpinya.

"Siapa orang itu? Kenapa dia menusukkan pedang itu padaku?" ujar Ivy dengan ketakutan dan mengedarkan pandangannya ke seluruh arah.

Ivy kembali tenang saat menyadari itu semua hanya mimpi. Ivy mengurut dadanya pelan lalu kemudian mengambil air putih yang disediakan di samping dirinya duduk.

"Sepertinya itu hanya mimpi, tapi kenapa aku memimpikan hal seperti itu? Apa itu juga termasuk ramalan?" gumam Ivy kemudian meneguk air putih itu perlahan.

“Kita mulai memasuki wilayah timur!”

Terdengar suara kusir kereta kuda itu berteriak dari luar. Ivy lalu melihat ke arah jendela dan melihat area wilayah timur yang baru sekali ini dia datangi. Ivy tersenyum melihat wilayah timur yang ternyata cukup ramai dan asri.

“Apa kehidupanku akan lebih baik disini?”

***

Di paviliun Bungalo kediaman Race. Race mengusap wajahnya pelan lalu kemudian mengambil posisi duduk sekarang. Lagi-lagi Race bermimpi hal tentang Ivy, gadis yang akan dia nikahi.

“Siapa sebenarnya Ivy? Kenapa takdirnya justru seburuk itu? Lagi-lagi aku bermimpi tentang gadis itu. Besok pagi dia sampai disini, lalu aku harus menikahinya. Bagaimana bisa aku menikahi perempuan yang bahkan tidak aku kenal.”

Tok...tok...tok

Suara ketukan pintu kamar Race membuat laki-laki tampan itu melihat ke arah pintu. Race lalu turun dari ranjang dan berjalan untuk membuka pintu.

“Winter? Untuk apa kau kesini?” tanya Race.

“Sudah tidur?” Winter justru balik bertanya.

“Sudah, karenamu aku terbangun. Jika tidak ada yang penting pergilah!”

“Ck,,,aku ingin menghiburmu, Race.”

Winter lalu masuk ke kamar Race tanpa permisi dan duduk di kursi dekat ranjang Race.

“Menghiburku? Untuk apa?” tanya Race heran.

Winter lalu menepuk pelan kursi kosong di sampingnya  menyuruh Race untuk duduk juga, dia kemudian tersenyum tipis.

“Besok kau sudah beristri, tentu saja aku tidak ingin melewatkan malam ini begitu saja. Ayo, kita mabuk sampai pagi malam ini. Setelah kau memiliki istri, kau tidak akan bisa mabuk bersamaku lagi.”

Race menatap sepupunya yang merupakan putra mahkota itu. Race menghela napas berat dan juga jengkel. Race lalu membuang mukanya begitu saja.

“Kau, selalu bisa mengemas ejekan menjadi sebuah penghiburan, Winter Agnito.”

Meskipun jengkel pada sepupunya itu, Race juga berakhir duduk di samping Winter sekarang. Keduanya benar-benar melakukan ide Winter untuk mabuk malam ini.

“Jadi, kau setuju untuk menikah?” tanya Winter lagi.

“Tentu saja, kapan aku bisa menolak permintaan ayah dan ibu?” ujar Race membenarkan.

“Berarti kau memang mau pada gadis itu? Dia pasti cantik makanya kau bersedia.”

Race mendengus pelan lalu kemudian tertawa kecil. Kepalanya menggeleng pelan.

“Menikahinya bukan berarti aku tertarik padanya. Wajahnya saja aku tidak tahu seperti apa. Aku menikahinya karena kedua orang tuaku, Winter. Aku, tidak akan menggunakan perasaanku padanya. Pernikahan kami hanya sebatas saling membutuhkan satu sama lain. Toh akhirnya aku juga akan mengeksekusinya nanti.”

“Eksekusi? Apa maksudmu, Race?” Winter bertanya dengan ekspresi wajah bingung dan tidak percaya.

***

Ivy memandang bingung ke arah tiga pelayan yang tiba-tiba datang ke kamarnya. Masing-masing dari mereka membawa barang yang berbeda, Miranda membawa beberapa gaun yang terlihat begitu indah, sedangkan pelayan lainnya ada yang membawa kotak yang sepertinya sepatu dan ada juga yang membawa kotak make up.

“Selamat malam, Nyonya muda,” ucap Miranda.

“Iya, selamat malam,” sahut Ivy sembari tersenyum ramah.

“Perkenalkan ini Selina dan ini Gareta, mereka juga melayani anda disini.”

Miranda memperkenalkan rekan kerjanya pada Ivy dan menunjuk Selina dan Gareta bergantian.

“Jadi aku memiliki 3 pelayan yang masih muda-muda. Lalu kalian mau apa kesini di jam seperti ini?” tanya Ivy.

“ Kami semua kesini untuk mempersiapkan makan malam anda, ini baju-baju yang di siapkan untuk anda. Silahkan pilih!” terang Miranda.

“Saya bertugas untuk merias anda, Nyonya muda,” sambung Gareta dengan suara riang dan sangat bersemangat.

“Apakah makan malam butuh hal yang sangat berlebihan seperti ini? Aku, cukup mengenakan baju biasa dan tidak harus berhias,” ujar Ivy menampilkan wajah polosnya.

“Dibagian mana yang berlebihan, Nyonya muda? Bukankah ini hanya baju biasa yang para bangsawan kenakan,” tukas Gareta.

Lagi-lagi Miranda menatap Ivy dengan wajah tidak senang.

"Dasar kampungan! Aku, tidak percaya dia putri bangsawan di daerah utara, bagaimana bisa perempuan seperti ini disandingkan dengan Tuan muda Race," batin Miranda bermonolog.

Selina dan Gareta sendiri justru tersenyum geli mendengar pertanyaan Ivy. Keduanya lalu mendekat pada Ivy dan memegang tangan Ivy bersamaan. Ivy terkejut dan melihat ke arah Selina dan Gareta bersamaan.

“Benar, Nyonya muda ini sama sekali tidak berlebihan. Ini bukan makan malam biasa, Nyonya muda. Tuan muda Race akan ikut dalam makan malam ini, baru besok akan diadakan pesta untuk memperkenalkan anda ke semua orang di timur ini. Ayo kita mandi terlebih dahulu, saya akan membantu anda mandi,” timpal Selina.

“Ha? Apa?”

Wajah Ivy mendadak terlihat terkejut dan ketakutan.

“Ayo, Nyonya muda aku antar ke kamar mandi. Aku, akan membantu anda menggosok punggung anda dengan Selina juga,” ajak Gareta kemudian.

“Aku, bisa mandi sendiri. Kalian siapkan baju dan yang di butuhkan saja!”

Ivy lalu melesat pergi meninggalkan ketiga pelayannya dan masuk ke dalam kamar mandi.

“Kenapa Nyonya muda begitu lucu,” ujar Gareta terkekeh pelan.

“Kau, benar dia begitu lucu dan menggemaskan,” timpal Selina sependapat.

“Itu bukan lucu tapi konyol, putri bangsawan tidak ada yang seceroboh dan juga senorak dia,” tukas Miranda yang benar-benar tidak menyukai Ivy.

“Jangan terlalu kasar, Miranda!” tutur Gareta sedikit tidak suka dengan sikap Miranda.

“Itu memang kenyataan, Gareta. Baru kali ini aku bertemu dengan putri bangsawan yang bersikap seperti itu. Dia itu terlalu memperlihatkan kalau dia benar-benar dari kalangan rendahan.”

Ketiga pelayan Ivy itu sedang berdebat, tanpa mengetahui kalau dengan berbalutkan handuk, Ivy melihat dirinya sendiri di kaca. Ivy terlihat bingung dan juga sedih, dia lalu memegangi punggungnya pelan.

“Apa yang harus aku katakan tentang bekas-bekas luka ini?”

***

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
MbakMoll
rekomended banget bukunya
2023-11-03 07:33:57
1
user avatar
MbakMoll
awal cerita sangat menarik..
2023-10-20 03:17:11
1
77 Kabanata
Mimpi Aneh dan Pernikahan
Seorang pria berkulit putih berambut sedikit coklat baru saja membuka matanya pelan. Dia Race Agnito, anak dari pasangan Tuan Milano dan Nyonya Maria. Ksatria paling hebat di wilayah timur dan juga kepercayaan Raja Michel yang juga pamannya sendiri. Race menghela napas dalam lalu mengusap wajahnya pelan. “Mimpi apa itu? Siapa gadis itu?” Race lalu bangun dari posisi tidurnya dan mengusap pelan wajahnya. “Kenapa aku menghunuskan pedang itu padanya? Apa salahnya sebenarnya? Apa salah gadis itu?” Wajah race terlihat begitu bingung dan sedang berpikir keras sekarang. Di wilayah lain tepatnya di barat. Keluarga bangsawan Marionet baru saja melepas kepergian putri angkatnya Ivy. Nyonya Liana baru saja masuk ke kamarnya dan mendapati sang suami sedang duduk di kursi kerjanya. “Sudah pergi?” tanya Tuan Marques sembari melihat ke arah sang istri. “Em, sudah,” singkat Nyonya Liana menjawab. “Bagus! Akhirnya kita bisa membebaskan Cheris dari kutukan.” “ Iya, aku juga merasa lega akhirn
last updateHuling Na-update : 2023-07-31
Magbasa pa
Pertemuan
Malam sudah cukup larut bahkan untuk di bilang makan malam itu tentu saja sudah sangat terlambat. Sedangkan Ivy masih duduk di kursi meja makan menunggu kedatangan suaminya. Ivy menatap semua makanan yang dihidangkan malam ini, Ivy bahkan tidak menyentuh sedikitpun makanan yang ada disitu. Ivy berniat makan bersama dengan suaminya, tapi ternyata sang suami tidak datang."Apa dia lupa?" gumamnya pelan."Tapi, bagaimana bisa lupa? Bukankah dia yang menyuruh semua pelayan menyiapkan ini? Lalu, aku harus bagaimana?" ujar Ivy lagi.Ivy menghela napas dalam lalu kemudian berdiri dari posisinya. Ivy kembali melihat makanan yang ada di atas meja dan memegangi perutnya yang terasa lapar."Sudahlah aku makan besok pagi saja, sebenarnya aku sangat ingin makan bersamanya. Bukankah ini kali pertama kami bertemu? Lalu, kenapa dia tidak menemuiku?" ujarnya lalu meninggalkan meja makan.Ivy sudah akan kembali ke kamarnya, tapi tiba-tiba saja seseorang berdiri di hadapannya. Ivy mengangkat kepalanya d
last updateHuling Na-update : 2023-07-31
Magbasa pa
Celaka
Beberapa bulan kemudianGareta masuk ke dalam kamar Ivy dengan membawa banyak kotak, hingga wajah Gareta hampir tidak terlihat."Nyonya muda, ini pakaian baru dari Tuan muda Race," ucap Gareta yang kemudian memohon izin untuk masuk ke ruang ganti.Ivy menghela napas dalam karena mulai lelah dengan sikap Race. Suaminya itu benar-benar melakukan tanggung jawabnya sebagai suami. Race mencukupi semua kebutuhan Ivy, bahkan bisa dibilang berlebihan. Hanya saja Race jarang sekali pulang ke paviliun, mungkin hanya 2 minggu sekali. Itu pun hanya sebentar dan hanya marah-marah pada Ivy yang selalu salah di depan Race.Setelah meletakkan baju-baju yang Race berikan untuk kesekian kalinya untuk Ivy, Gareta keluar dan menghampiri Ivy yang duduk di kursi dekat jendela."Nyonya muda, ingin makan siang apa? Selina dan koki sedang menyiapkan daging saus, apakah tidak apa-apa?""Apa saja akan aku makan, Gareta. Em,,,boleh aku bertanya?" ujar Ivy kemudian."Tentu saja, Nyonya muda.""Siapa yang membawa
last updateHuling Na-update : 2023-07-31
Magbasa pa
Terbongkar
"Bagaimana keadaannya sekarang?" tanya Winter pada seorang ahli kesehatan dari kerajaan yang sengaja Winter panggil untuk memeriksa Ivy."Nyonya Ivy baik-baik saja, Tuan Winter," ucap ahli kesehatan itu."Lalu, kenapa dia bisa pingsan seperti itu?" tanya Winter lagi masih belum kehilangan rasa khawatirnya sedikitpun."Sepertinya Nyonya Ivy hanya kelelahan, saya juga tidak tahu apa penyebabnya. Sekarang kondisinya sudah baik-baik saja dan hanya perlu istirahat," ujar ahli kesehatan itu lagi.Winter baru menghela napas lega sekarang, Winter lalu menganggukkan kepalanya dan beralih melihat ke arah Ivy yang sedang terlelap tidur."Apa sebenarnya yang terjadi? Dia, tidak mungkin pingsan hanya karena kelelahan secara tiba-tiba," ucap Winter di dalam hati.Setelah ahli kesehatan yang memeriksa Ivy pergi, Winter lalu duduk di kursi yang ada di samping ranjang Ivy. Winter terus saja memandangi Ivy dengan wajah penuh dengan tanda tanya. Lamunananya terhenti saat pintu kamar Ivy terbuka cukup ke
last updateHuling Na-update : 2023-07-31
Magbasa pa
Pengakuan Winter
"Jangan gunakan sihirmu sembarangan! Ingat, disini berbeda dengan di utara. Orang timur menganggap seorang penyihir itu orang yang jahat dan manipulatif, mengerti!"Race bicara dengan serius sembari menatap Ivy tajam. Ivy melihat ke arah Race sekilas lalu kemudian kembali menunduk. Kepalanya mengangguk mengiyakan dengan pelan, Race sendiri terus memperhatikan Ivy yang berdiri di hadapannya. Sejurus kemudian Race menautkan alisnya karena merasa heran, Race lalu melihat ke kanan dan kiri sepi tidak ada siapapun di depan paviliun ini. Sejak tadi juga Race hanya berdua bersama Ivy."Kemana para pelayan?" tanya Race pada Ivy.Ivy terkejut karena tidak mengira kalau Race akan menanyakan hal ini. Ivy mengangkat kepalanya dan menatap Race dengan takut-takut."Aku, tidak tahu.""Bagaimana bisa tidak tahu? Bukankah aku sudah bilang minimal ada 1 orang yang harus menemanimu kapanpun itu.""Aku tahu.""Lalu? Kemana mereka? Miranda? Selina? Gareta? Pergi kemana mereka?"Race terus bertanya mendesa
last updateHuling Na-update : 2023-08-18
Magbasa pa
Gerakan Winter
Ivy melenguh pelan, dia lalu menggerakkan badannya yang terasa kaku. Ternyata Ivy justru tertidur di kursinya, Ivy lalu menguap dan melihat ke arah jendela."Aku, tidur sambil duduk?" ujarnya.Ivy lalu mencoba berdiri tapi tiba-tiba dia terhuyung karena merasa badannya begitu lemah."Apa karena aku tidak makan apa-apa kemarin? Sepertinya aku tidak memiliki tenaga lagi," ucap Ivy sembari duduk di kursinya lagi.Ivy menarik napas dalam lalu kemudian kembali melihat ke luar jendela."Hari ini sepertinya sangat cerah, aku ingin jalan-jalan keluar," ujar Ivy bermonolog.Tidak lama pintu kamar Ivy terbuka pelan dan Ivy tidak menghiraukan itu. Ivy mengira itu pasti Gareta atau kalau tidak Selina, Ivy bahkan tidak mengira kalau itu Miranda. Karena sejak kedatangan Nyonya besar Maria, Miranda sama sekali tidak mengurus kebutuhannya sedikitpun."Aku, belum mau makan ataupun mandi, Gareta, Selina," ucap Ivy tanpa menoleh sedikitpun dan tetap melihat keluar jendela.Anehnya tidak ada tanggapan ap
last updateHuling Na-update : 2023-08-18
Magbasa pa
Kecemburuan Miranda
"Sejak kapan istriku itu temanmu?" tanya Race kemudian meneguk minumannya cepat.Winter melihat Race sekilas lalu kemudian tersenyum tipis."Sejak pertama kali kami bertemu," ujar Winter menjawab."Bagaimana bisa? Kau, bahkan baru mengenalnya dan sekarang mengklaimnya teman. Apa-apaan?"Race terdengar tidak suka dengan ucapan Winter, Race lalu kembali meneguk minumannya lagi."Kenapa responmu seperti itu? Kau, cemburu? Bukankah sejak awal kau menikahi Ivy hanya karena tidak mau repot-repot menolak perjodohan itu. Sejak awal kau juga sudah tahu kalau Ivy itu hanya alat kedua orang tuamu untuk melebarkan bisnis ruby mereka," ujar Winter panjang lebar mengembalikan tujuan awal Race menikah dengan Ivy.Race menatap tajam Winter, kali ini ucapan Winter sukses membuatnya diam seribu bahasa. Sejak awal memang Race tidak memiliki tujuan mendekati Ivy, ataupun menjadi suami Ivy yang sebenarnya. Race hanya ingin terhindar dari tekanan untuk cepat menikah sekaligus membantu kedua orang tuanya da
last updateHuling Na-update : 2023-08-19
Magbasa pa
Sakit
Plakk!!!Tamparan keras mendarat ke pipi Miranda, tepat sekali saat Race datang ke taman. Race terbelalak melihat apa yang Ivy lakukan pada Miranda."Ivy!" hardik Race lalu menarik tangan Ivy kasar untuk menjauh dari Miranda.Ivy menatap ke arah Race dengan wajah terkejut, sedangkan Miranda sendiri memegangi pipinya yang terasa panas lalu kemudian mulai terisak."Maaf, jika kata-kataku salah, Nyonya muda Ivy. Aku, tidak bermaksud membuat anda marah. Tuan muda Race sudah menunggu anda untuk makan siang. Aku, tidak mengira kalau kata-kataku mengajak anda untuk pulang ke paviliun justru membuat anda marah," ucap Miranda sembari terisak.Ivy melihat ke arah Ivy dengan wajah tidak percaya sekarang."Wah,,,bagaimana bisa kau bicara seperti itu sekarang? Kau, tadi bahkan mengatakan aku ini anak pungut."Ivy yang biasanya lembut dan penurut tiba-tiba saja mendadak marah, Ivy berteriak dan melepas tangan Race yang memegang tangannya sekarang. Race melebarkan matanya tidak percaya melihat kelak
last updateHuling Na-update : 2023-08-19
Magbasa pa
Melawan Monster
Race dan beberapa ksatria kerajaan melawan mahluk-mahluk aneh yang tiba-tiba menyerbu base camp. Winter bahkan juga ikut turut serta dalam melawan mahluk-mahluk itu. Akhirnya setelah hampir berjam-jam melakukan perlawanan, akhirnya mahluk-mahluk itu kalah dan lenyap dengan sendirinya. Situasi di base camp benar-benar tidak terkendali. Tanah di base camp banyak berlubang, beberapa ruby dan batu pengasih berserakan begitu saja. Race menghela napas berat lalu kemudian mengerang frustasi melihat kondisi base camp."Bagaimana bisa makhluk seperti itu muncul? Siapa yang mengutus mereka untuk menjarah disini?" ujar Race bertanya-tanya sendiri."Race!" panggilan Winter itu membuat Race menoleh dan melihat ke arah Winter yang sekarang sedang berlari ke arahnya."Race, kau baik-baik saja?" tanya Winter sembari memperhatikan sepupunya itu dari atas hingga bawah."Aku, baik-baik saja, Winter. Kau, sendiri?" tanya Race yang juga memperhatikan Winter dari atas hingga bawah juga."Aku, tidak apa-apa
last updateHuling Na-update : 2023-08-21
Magbasa pa
Terluka Parah
Ivy terus mencoba melawan para mahluk aneh yang sedikit mirip babi hutan tapi juga seperti banteng. Ukurannya tidak terlalu besar hanya saja jumlahnya cukup banyak. Ivy terus menggunakan sihir yang dia miliki untuk melawan mahluk itu. Sedangkan Race dan Winter mengikuti ucapan Ivy untuk mengungsikan semua pengawal yang ada di base camp itu. Setelah merasa semua pengawal sudah aman, Winter lalu berlari masuk ke dalam basecamp lagi. Race mengikuti Winter lalu kemudian menahan tangan Winter supaya tidak masuk ke dalam."Biar aku saja, Winter."Winter melihat ke arah Race lalu kemudian menepis tangan sepupunya itu kasar."Bukan saatnya berdebat aku boleh masuk atau tidak. Ivy ada di dalam, dia perempuan dan sedang melawan mahluk-mahluk aneh yang bahkan jumlahnya saja sangat banyak."Setelah bicara seperti itu Winter lalu berlari masuk ke dalam basecamp, dia menuju lapangan latihan tanpa berlama-lama lagi berdebat dengan Race. Sedangkan Race sendiri berdecak kesal lalu kemudian ikut berlar
last updateHuling Na-update : 2023-08-21
Magbasa pa
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status