แชร์

Apa Ini Ulahmu?

ผู้เขียน: Rizkymutha14
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2023-10-13 08:09:24

"AAAAAAA," beberapa gadis menjerit ketakutan melihat kejadian tersebut. Mereka pun berusaha lari dari aula itu.

"Cepat lindungi! Lindungi sang raja dan Ratu," teriak salah satu Kasim yang berdiri mengadang dihadapan raja Ruyi dan beberapa prajurit lainnya melindungi ratu Yuhe yang berada tidak jauh dari Shen Jin berdiri. 

Ekspresi wajah kaisar membeku. Detik kemudian dia pun memerintah para prajurit untuk menangkap Shen Jin.

"Tangkap Dia!" teriak raja Ruyi. Seketika semua prajurit bergerak ke arah Shen Jin mengelilinginya . Tatapan Shen Jin menggelap. Lalu, dia pun mulai mengayunkan pedang yang di genggamnya. Dalam pertempuran sengit itu, Shen Jin membunuh para prajurit yang ingin menangkapnya. Sebelum mereka menyentuh helai rambutnya, semua para prajurit itu sudah tidak bernyawa. Darah segar berceceran dimana-mana, sehingga membuat aula pernikahan yang seharusnya menjadi momen yang bahagia kini menjadi lautan darah.

Semua para tamu undangan berlarian kocar-kacir mencari tempat berlindung, para menteri yang memiliki mental hanya seujung kuku malah bersembunyi tanpa memikirkan keselamatan rajanya. Hanya beberapa menteri yang tersisa menjaga raja Ruyi menjadi pelindungnya.

Beberapa menit kemudian, setelah para prajurit yang di perintah oleh raja Ruyi untuk menangkap Shen Jin telah mati terbunuh, sekelompok prajurit lainnya kini semakin banyak masuk ke aula pernikahan. 

Mata Shen Jin yang menggelap memandang raja Ruyi, sungguh membuat hatinya teriris melihat sang raja dengan tega ingin menghabisi nyawa putrinya sendiri. 

"Sungguh membuatku muak melihat drama ini, seperti apa kehidupan Yi Xiuying sebenarnya? Tidakkah ada rasa kasihan pada gadis pemilik tubuh ini?" ucap Shen Jin dalam hati. Sangat menyayangkan sekali kehidupan di zaman kuno ini, seorang wanita tidak memiliki kebebasan dalam memilih pasangan. 

Kemudian, dia melirik ke arah kanannya yang dimana ratu Yuhe dan Xionglue berada. Shen Jin melemparkan pedangnya seperti bumerang ke arah prajurit yang sedang melindungi ratu Yuhe dan Xionglue. Hanya dalam hitungan detik, beberapa prajurit yang melindungi ratu Yuhe dan Xionglue, lehernya sudah tersayat. Semua yang melihat kejadian singkat tersebut terkejut dengan aksinya itu.

Pedang yang tadi di layangkannya kembali ke tangan Shen Jin dengan sempurna. 

Shen Jin menatap tajam kearah ratu Yuhe dan Xionglue yang tengah berpelukan. Dia pun melangkah mendekatinya sambil menghunuskan pedang ke leher ratu Yuhe. Tindakannya ini membuat kedua wanita itu ketakutan hingga raut wajahnya menjadi pucat.

"Xiuying, apa yang akan kau lakukan? Apa kau ingin membunuh kami? Apa kau tidak takut hukuman jika membunuh seorang ratu juga putri?" Jantung raja Ruyi berdegup kencang melihat nyawa istri dan anaknya berada dalam bahaya.

"Ayah oh maksudku raja Ruyi, sebaiknya Anda jangan sembarang bergerak jika tidak ingin melihat dua orang kesayanganmu ini mati di hadapanmu, karena bagiku itu adalah sebuah perkara yang mudah," Shen Jin tersenyum.

Mendengar perkataan Shen Jin, raut wajah Ruyi menjadi pucat. Jantungnya semakin berpacu cepat dan matanya membelalak membuat sang raja menjadi lebih murka.

"Yu Xiuying, kau begitu lancang. Apa kau ingin memberontak di keluargamu sendiri. Seharusnya kau berterima kasih pada kami yang ingin menikahkan mu dengan seorang kaisar. Apa kau mengira, setelah kejadian ini kau akan bisa lolos meninggalkan kediaman ini setelah apa yang kau lakukan," ucapnya geram.

"Aku tidak peduli!" Shen Jin tersenyum ke arah ratu Yuhe dan Xionglue, lalu memindahkan hunusan pedang kearah Xionglue dan sedikit menekan ke pipi.

"Yi-yi Xiuying, kumohon jangan membunuh kami," ucapnya lirih. 

"Membunuhmu? Bagiku terlalu mudah jika melihatmu mati seperti ini,l." Shen Jin tersenyum iblis.

"Kau dan ibumu serta raja Ruyi, telah memperlakukan diriku seperti anjing peliharaan. Seberapa tersiksanya aku saat kau memaksa diriku untuk meminum sup beracun itu setiap hari dan inilah hasil yang telah kau ciptakan sebagai bahan percobaan mu," Shen Jin menekan ujung pedang itu ke pipi Xionglue dan menggoresnya tanpa rasa belas kasihan.

"AAAAAAA." Xionglue menjerit kesakitan ketika ujung pedang itu menggores pipinya. Darah segar pun mengucur dari pipinya. 

"Aku membalaskan semua dendamku, mulai sekarang aku akan membalikkan semua rasa sakit yang aku rasakan berkali-kali lipat atas apa yang kau lakukan padaku dan juga ibuku." Shen Jin berpindah menggores pipi ratu Yuhe.

"AAAAA," Ratu Yuhe menjerit memegang pipinya yang sengaja di gores oleh Shen Jin.

"Xiuying, mohon ampuni kami!" 

Tepat pada saat ini tekanan udara di aula mendadak dingin. Sebuah suara yang berat menembus gendang telinga Shen Jin. Kemudian perlahan terdengar di aula.

"Aku hanya terlambat sebentar, tapi sudah melewati hal semenarik ini." Suara langkah kaki yang anggun memasuki aula tersebut. 

Shen Jin menengok ke arah suara tersebut dan langsung bertatapan dengan sepasang mata yang tajam bak mata elang. Nafasnya seketika berhenti.

Pria itu memakai baju pengantin dengan motif ular naga berwarna emas, di atas kepalanya mengenakan mahkota berwarna emas. Rambutnya yang putih mengkilap, begitu kontras dengan wajahnya yang begitu tampan dan menawan. Matanya yang berwarna hijau membuat Shen Jin sedikit takut. 

Aula pernikahan tersebut langsung berubah hening. Semua orang yang ada disana langsung bersujud termasuk raja Ruyi dan ratu Yuhe ikut bersujud. Namun, tidak dengan Shen Jin yang terlihat biasa saja tanpa memberi hormat.

"Aduh." Shen Jing memegang kepalanya yang berdenyut, segelintir ingatan yang bukan miliknya kembali muncul. 

Dalam ingatan yang bukan miliknya, Shen Jin melihat Yi Xiuying yang tidak sengaja bertemu dengan kaisar Bai Li Yuan, pemilik kerajaan Bai Li Yuan. Setelah itu, Shen Jin tidak bisa mengingat apapun lagi. 

Kaisar Bai Li Yuan adalah kaisar yang memiliki wajah dingin. Menurut rumornya, setelah menduduki kursi kekaisaran dia menjadi berdarah dingin, kejam, sombong dan otoriter. Semua kerajaan yang di bawah naungannya ketakutan hanya mendengar namanya saja. Bahkan banyak desas desus di penjuru kota kerajaan, di malam bulan purnama dia akan menjadi monster penghisap darah. Setiap gadis yang dinikahinya akan mati tragis dengan luka gigitan di lehernya.

Dulu, ada seorang raja yang telah berkhianat pada kaisar Bai Li Yuan, dalam sekejap mata dia membantai seluruh anggota keluarganya. Sebelum raja itu dibunuhnya, kaisar Bai Li Yuan membunuh putri raja tersebut tepat dihadapannya, karena tidak kuasa menahan emosi dan kehancurannya raja tersebut lebih memilih bunuh diri dengan menyayat lehernya sendiri.

Sejak saat itu tidak ada berani melakukan pemberontakan dan berukuran dengan kerajaan Bai Li Yuan.

Kaisar Yuan melirik sejenak Shen Jin yang masih meringis kesakitan. Lalu, netranya mengedar melihat sekeliling tempat yang sudah di penuhi mayat. Alis kaisar Yuan menaik dan tersenyum tipis.

"Apa ini ulahmu?" tanya kaisar Yuan menatap tajam Shen Jin.

"Iya," singkatnya. Tangan Shen Jin masih memegang kepalanya yang berdenyut. Mata hijau itu menatap Shen Jin tajam dan tersenyum. 

"Bukankah ini hari pernikahan nona dengan kaisar Yuan, lalu kenapa nona harus bertarung seperti ini?" 

"Mereka semua yang telah memulai terlebih dahulu. " Shen Jin baru menyadari pakaian yang di kenakan oleh pria tersebut, kemudian dia pun melihat penampilannya sendiri yang memakai baju warna senada. Lalu, dia pun kembali melihat penampilan pria yang berdiri tidak jauh dari hadapannya itu. 

Raja Ruyi terlihat gemetar melihat kedatang sang kaisar penguasa kerajaan siluman yang misterius itu. Dia pun langsung memohon ampunan.

"Kaisar Yuan, mohon ampuni atas sikap anak hamba yang lancang ini."Namun, kaisar Yuan tidak menggubris ucapan raja Ruyi yang masih bersujud.

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทที่เกี่ยวข้อง

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Penutup kepala istimewa

    Pandangan Kaisar Bai Li Yuan sesekali melihat ke arah Shen Jin. Dia memperhatikan penampilan Shen Jin yang sudah sedikit berantakan. "Nona Yi Xiuying, bukankah hari ini adalah hari pernikahanmu dengan Kaisar Yuan?" ucap Kaisar Yuan, Shen Jin memang tidak tahu seperti apa wajah pasangan yang akan menjadi suami itu. "Aku tidak peduli!" Shen Jin memegangi kepalanya yang masih berdenyut. "Tidak ada yang bisa mengatur kehidupan, meskipun itu seorang kaisar." "Nona Shen Jin, seharusnya kau sadar akan perbuatanmu, kau tidak akan bisa keluar setelah kau berbuat ulah," jawabnya dengan nada mengejek dan meremehkan. "Sekalipun begitu, aku tidak rela jika nasibku berada di tangan orang lain dan menunggu untuk mati." Shen Jin menatap kaisar Yuan dengan menatap nyalang. Begitu kata yang dilontarkan seperti itu, kaisar Bai Li Yuan tersenyum semakin dalam. Baru kali ini dia memiliki ketertarikan terhadap seorang wanita meskipun dia sudah memiliki lima selir di istananya namun tidak pernah membua

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-10-14
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Kambuhnya Racun Api.

    Kaisar Bai Li Yuan beranjak meninggalkan aula pernikahan di istana ke kisaran. Semua para selir membelalakan mata ketika melihat penutup kepala yang di pakai oleh Shen Jin lain dari pada yang lain. Sangat cantik dan elegan, bahkan dalam pernikahan mereka dulu tidak secara langsung dijemput oleh sang kaisar, tapi mereka sendiri yang harus datang ke kerajaannya. Selama ini, tidak ada satupun yang pernah disentuh oleh sang Kaisar. Mulai dari istri pertama sampai ke lima apalagi melakukan perbuatan istimewa tidak pernah mereka dapatkan. Kaisar terus membopong tubuh Shen Jin sampai ke istana Kuning di ikuti oleh Yueyin dan pangeran Liu Jun di belakangnya. Shen Jin merasa jengah dan mulai terasa pengap karena memakai penutup kepala. Sampailah Kaisar Bai Li Yuan di depan pintu, dengan cepat para pelayan yang di khususkan bertugas di sana langsung membukanya. Mereka sama terkejutnya ketika Kaisar mereka membawa seorang wanita ke istana Kuning untuk pertama kalinya. "Yueyin!" Panggil

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-10-20
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Yang Mulia, Apa Yang Kau Lakukan?

    Kaisar Bai Li Yuan mengangkat kembali tubuh Shen Jin dan membawanya ke sebuah kolam yang berada tidak jauh dari kamarnya yang di tempati saat ini. Sebelumnya, kaisar terlebih dahulu menanggalkan semua pakaian yang di kenakan Shen Jin tanpa menyisakan sehelai benangpun yang melekat di tubuhnya. Ada perasaan miris ketika melihat sekujur tubuh Shen Jin yang penuh dengan luka cambukan dan sayatan benda tajam. Ada yang masih terlihat baru dan juga ada yang mulai mengering. "Apa yang sebenarnya terjadi dengan gadis ini?" Cepat-cepat dia menutup tubuh polos Shen Jin dengan selimut. Kaisar adalah pria normal pada umumnya yang memiliki nafsu birahi, melihat tubuh polos Shen Jin, membuat sesuatu bangkit dan bergejolak dalam dirinya. "Aku harus membawanya ke kolam teratai." Kini, kaisar sudah berada di sisi kolam dan siap menuruninya. Selimut yang melekat di tubuhnya pun di singkap lalu di lemparkan ke sembarang tempat. Kaisar masuk ke dalam kolam teratai tersebut, Air yang begitu putih s

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-10-30
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Mimpi Yang Aneh.

    Yueyin menghampiri Shen Jin yang masih berada di kolam pemandian dengan membawa nampan berisi pakaian ganti. Shen Jin menatap jutek Yueyin sejenak, merasa di tatap oleh Shen Jin, Yueyin langsung menundukkan kepala takut dan berjalan ke arah meja yang berada di balik sekat pembatas kolam pemandian itu. Lalu, meletakan nampan yang di bawanya di atas meja, kemudian dia mengambil jubah mandi yang tergantung di sekat pembatas itu. Meskipun bukan baru pertama kalinya dia mendapat tatapan tajam seperti yang Shen Jin lakukan, tapi dia merasa tatapan Shen Jin ini sangat menakutkan bahkan lebih menakutkan dari para selir-selir lainnya. Yueyin menghampiri Shen Jin membawa jubah mandi dengan kepalan tertunduk dan tubuhnya sedikit gemetara. Shen Jin mengernyitkan dahi melihat tingkah Yueyin yang ketakutan seperti itu. "Ada apa dengan mu?" tanya Shen Jin tanpa beramah tamah. Yueyin seketika mendongak dan langsung bersimpuh di hadapan Shen Jin yang belum beranjak dari dalam kolam. "Nyonya maa

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-12-03
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Apa Nyawa tidak berarti?

    Pelayan yang di kirim oleh selir pertama, bersujud di hadapan Shen Jin dengan tubuh yang gemetar bahkan terlihat juga keringat dingin di dahi pelayan paruh baya itu. Dirinya terlalau bodoh dan menganggap remeh Shen Jin yang dirinya pikir adalah wanita yang mudah di tindas. dia masih tidak percaya dengan rumor yang beredar yang mengatakan Putri dari kerajaan Ruyi adalah wanita bodoh, jelek dan gila. Tapi, setelah berhadapan langsung dengan Shen Jin sungguh bertolak belakang dengna rumor yang di dengarnya. Mengingat kebodohannya hari ini yang di buatnya, tubuhnya semakin gemetar hebat. "Yang Mulia permaisuri, mohon ampuni hamba. Hamba terpaksa melakukannya," lirih pelayan paruh baya itu yang masih terus bersujud. Bagi Shen Jin, pertunjukan dalam konflik antara pelayan dari selir lain dan isrti dari Kaisar sering ia jumpai dalam drama-drama yang sering dia tonton. "Hm. peran seperti ini sudah sering aku melihatnya di drama yang aku tonton. Setelah mereka gagal dalam misi yang sudah

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-12-29
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Makana Aroma Surga

    Suhu ruangan di kamar utama Kaisar dan permaisuri Bai terasa begitu mencekam. Shen Jin yang duduk di sampingnya bergidik ngeri. Detik kemudian, Shen Jin menangkup sebelah pipi Kaisar Yuan untuk meredam amarahnya. "Kaisar?" panggil Shen Jin dengan nada begitu lembut. Kaisar Yuan sedikit tersentak atas perlakuan yang dilakukan oleh Shen Jin. Kaisar Yuan langsung menatap Shen Jin lembut, amarah yang hampir meledak akibat pelayan yang berusaha meracuni Shen Jin. Yueyin berjalan ke arah meja yang dimana Shen Jin dan Kaisar duduk. Yuyien meletakan nampan berisi makanan dan menaruh satu persatu mangkuk dan piring di atas meja. Shen Jin yang sejak tadi tidak memperhatikan Yuyien meletakan makanan itu, seketika membelalak melihat makanan yang terlibat aneh. "Aku tidak apa-apa, selain itu aku telah menyuruh meminumnya untukku. Anggap saja aku sedang menghukumnya," ucap Shen Jin dengan tenang. Kaisar Yuan tidak memberikan jawaban dan kembali memandang ke arah pelayan utusan selir pertama. "Ha

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-01-04
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Rahasia yang Terungkap

    Setelah makan malam dilakukan, suasana kamar menjadi sunyi dengan kehadiran Shen Jin dan Kaisar Yuan yang tersisa. Keduanya duduk di sisi tempat tidur, menjaga jarak di antara mereka. Meskipun begitu, keheningan yang tercipta di antara mereka terasa mengandung tegang dan misterius. Ekspresi wajah Shen Jin dan Kaisar Yuan pun mencerminkan getaran yang kompleks.Dalam keheningan yang memenuhi ruangan, cahaya samar dari lilin menyoroti wajah mereka yang penuh dengan misteri. Shen Jin, dengan tatapan tajamnya, mencerminkan pertimbangan yang dalam, sementara Kaisar Yuan terlihat merenung dengan pandangan yang dalam dan sarat makna.Suasana yang tercipta begitu intens, seolah waktu terasa melambat dalam ruangannya sendiri. Kedua sosok tersebut, dengan aura yang mereka bawa, berhasil menciptakan atmosfer yang sarat akan intrik dan emosi yang bergejolak. Keberadaan keduanya secara diam-diam telah mengubah dinamika ruangan, memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang menggantung di udara.Kaisar Yu

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-03
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Aku Tahu Racun Dalam Tubuhmu

    Shen Jin merasa tersentak ketika kesadaran mulai kembali kepadanya. Ia merasakan sakit di seluruh tubuhnya dan disadari bahwa dirinya berada dalam tubuh orang lain. Namun, kejutan terbesar datang ketika ia membuka mata dan mendapati dirinya mengenakan pakaian pengantin. Kesialan semakin menyelimutinya saat mengetahui bahwa ia harus menggantikan pernikahan Putri dari Ratu Yuhe.Suasana semakin tegang ketika Shen Jin merasakan pundaknya disentuh oleh seseorang. "Jika kau bukan Yi Xuiying, di mana Yi Xuiying yang sebenarnya? Dan bagaimana kau dapat membuktikan bahwa kau bukan mata-mata yang dikirim oleh Kerajaan Ruyi?" tanya Kaisar Yuan dengan nada yang penuh tekanan.Saat itu, Shen Jin menyadari bahwa perjalanannya di dalam tubuh orang lain tidaklah mudah. Ia harus menemukan caranya untuk membuktikan identitas aslinya dan menghadapi tekanan dari Kaisar Yuan yang mencurigainya. "Apa manfaatnya bagiku untuk menjadi seorang mata-mata, mengingat bahwa kamu sendiri telah menyaksikan aku m

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-20

บทล่าสุด

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 106

    Setelah dentingan senjata tak lagi terdengar, keheningan yang mencekam. Xiu Juan dan Rouyue, yang sebelumnya bersembunyi di dalam kereta, saling bertukar pandang penuh keraguan sebelum akhirnya memberanikan diri keluar. Dengan langkah hati-hati, mereka melangkah menghampiri Jin Yu yang berdiri tegap di depan kereta kuda, masih di atas kudanya yang menginjak-injak tanah dengan resah."Tuan, apakah semuanya baik-baik saja?" tanya Xiu Juan dengan nada lembut, hampir seperti bisikan yang menguap ke dalam malam. Angin dingin menyapu helaian rambutnya, menambah dramatis suasana.Tanpa banyak kata, Jin Yu melompat turun dari kudanya dengan gerakan yang begitu cepat dan penuh percaya diri. Ia kini berdiri tegap di hadapan Xiu Juan, tatapannya setajam pisau."Semuanya sudah terkendali. Kalian tidak perlu merasa takut lagi," ujarnya dengan nada yang dingin namun tegas, seperti lapisan baja yang menyembunyikan sesuatu di dalamnya. Kalimatnya tegas, tetapi menyimpan kesan tak terbantahkan bahwa

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 105

    Pagi hari tiba membawa cahaya keemasan yang memancar dari ufuk timur. Udara segar dan dingin menyentuh kulit. Suara burung-burung berkicau di taman istana, mengiringi langkah kaki yang melangkah keluar dari aula utama. Aroma teh hijau panas dan roti kukus manis memenuhi udara, membuat perut keroncongan. Cahaya matahari yang lembut memancar melalui celah jendela menerangi ruangan yang masih sunyi. Di luar, suara air yang mengalir dari kolam istana dan suara lonceng yang berbunyi di menara kota menambahkan kesan alami pada pagi hari yang cerah. Pohon-pohon bambu yang tinggi dan lurus berdiri di sekitar , membentuk sebuah pagar alami yang indah. Batu-batu granit yang berwarna abu-abu terhampar di jalan kota membentuk sebuah jalan yang luas dan megah. Di desa Daiyang, pangeran Jin yu dan yang lainnya tengah menikmati kudapan pagi yang di sediakan oleh penginapan tersebut. Jin yu tampak sedikit murung setelah kejadian malam itu, saat dia dan Xiu menikmati sinar bulan. Begitu pun denga

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 104

    Di kamar Xiu Juan dan Rouyue, setelah selesai membersihkan diri, keduanya tengah duduk menikmati makan malam sederhana yang disajikan oleh penginapan. Aroma sup ayam yang hangat dan nasi putih yang baru matang memenuhi udara, menciptakan suasana yang menenangkan.Setelah selesai makan, Rouyue yang sudah kelelahan memilih untuk pergi tidur. "Xiu Juan, aku sudah mengantuk. Aku mau pergi tidur dulu," ucap Rouyue seraya menguap panjang, matanya setengah tertutup."Baiklah. Kau pergi tidur saja dulu. Aku akan membersihkan ini semua," jawab Xiu Juan sambil tersenyum lembut. Rouyue mengangguk seraya melangkah ke arah tempat tidur, matras bambu yang empuk dan selimut sutra yang hangat menantinya.Sementara itu, Xiu Juan membereskan piring dan mangkuk kotor yang ada di atas meja. Dengan hati-hati, ia memindahkan piring dan mangkuk kotor itu ke luar kamarnya dan meletakkannya di atas meja kecil yang sudah tersedia di samping pintu kamarnya.Setelah selesai, ia tidak langsung masuk ke kamar mela

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 103

    Jarak tempuh antara kerajaan Bai Li Yuan memakan waktu kurang lebih satu minggu. Mereka baru menempuh perjalanan selama tiga hari dan telah sampai di kota Shangxi. Kota ini penuh dengan keramaian dan hiruk pikuk, jalan-jalannya dipenuhi oleh pedagang yang menawarkan dagangan mereka, dan aroma rempah-rempah yang kuat menyelimuti udara."Kita mencari penginapan di desa ini saja," ucap Shen Zhibai lembut. Jin Yu dan He Shen mengangguk, lalu mereka turun dari kuda saat melihat sebuah bangunan besar di depan mereka. Bangunan itu terbuat dari kayu jati yang kokoh, dengan lentera merah menggantung di pintunya, memberi kesan hangat dan mengundang.Jin Yu yang berdiri di samping kereta kuda, mengetuk jendelanya dengan pelan. Xiu Juan sedikit menyingkap tirai jendelanya, matanya yang tajam mengamati sekitar."Nona, malam ini kita istirahat di penginapan saja. Besok pagi kita akan melanjutkan perjalanan kembali," ucap Jin Yu dengan nada dingin namun terdengar lembut. Suaranya mengalun seperti an

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 102

    Xiu Juan dan Rouyue kini berada di depan istana kuning yang megah, kediaman kaisar Yuan dan permaisuri Shen Jin. Di bawah sinar matahari yang lembut, mereka berdiri di atas jalan setapak berbatu yang berkilauan dengan hiasan ukiran naga dan burung hong. Angin sepoi-sepoi membawa aroma bunga melati dari taman istana, menciptakan suasana yang tenang namun penuh dengan keagungan. Dengan hati yang berat, mereka berniat untuk berpamitan pulang ke kerajaan Dayue."Salam Yang Mulia Kaisar, Permaisuri, Pangeran. Saya ingin berpamitan pulang dan mengucapkan terima kasih karena sudah mengizinkan saya bermalam di sini," ucap Xiu Juan dengan sopan, suaranya lembut namun penuh ketulusan."Tidak perlu sungkan, Putri. Anggap saja seperti di rumahmu sendiri. Aku sangat senang bisa berbincang denganmu, aku merasa seperti sudah memiliki menantu," balas Shen Jin dengan nada riang, senyumnya begitu tulus hingga matanya berkerut.Jin Yu dan Xiu Juan menjadi saling menatap. Dalam tatapan mata mereka, ada p

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 101

    Setelah kejadian di malam pesta penyambutan Shen Jinyulong, kini penjagaan istana kekaisaran dijaga ketat, seolah-olah setiap sudutnya memiliki mata yang waspada. Portal yang menghubungkan antara dunia manusia dan siluman kembali ditutup, menghilangkan satu-satunya jalur komunikasi di antara mereka.Putri Ling Xian, yang masih berada di istana kerajaan Bai Li Yuan, terlihat gelisah. Ia mondar-mandir di kamarnya yang megah dengan hiasan sutra merah dan emas, sesekali melihat ke luar jendela dengan pemandangan taman kerajaan yang tenang, seperti sedang menunggu seseorang."Di mana Rouyue? Sejak semalam dia menghilang begitu saja," gumam Ling Xian dengan suara lembut, hampir seperti bisikan yang tertiup angin. Menit kemudian, samar-samar ia mendengar suara langkah kaki mendekat ke arah kamarnya. Ling Xian mengarahkan pandangan tajam ke arah pintu yang masih tertutup rapat, jantungnya berdetak kencang seperti genderang perang, sedangkan tangannya meremas baju sutra halusnya.Suara langkah

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab 100

    Pesta kembali berjalan lancar setelah ada sedikit insiden yang hampir mengacaukan acara tersebut. Para tamu sudah berkumpul di aula istana utama, ruangan megah yang dihiasi lampu kristal berkilauan dan lantai marmer yang memantulkan cahaya. Aroma bunga peony segar yang ditempatkan di setiap sudut ruangan menyebar ke seluruh aula, menciptakan suasana yang elegan dan mewah.Kaisar Yuan dan Shen Jin duduk di singgasananya yang tinggi dan berlapis emas, memperlihatkan kekuasaan dan kemegahan mereka. Mereka menyaksikan hiburan yang sedang berlangsung di hadapan mereka, di mana para penari dengan kostum tradisional dinasti Han bergerak lincah mengikuti irama musik yang dimainkan oleh orkestra istana. Hiburan malam itu mencakup pertunjukan opera Peking yang menggambarkan kisah-kisah legenda, tarian naga yang menggetarkan, serta akrobat udara yang memukau. Cahaya lentera merah yang berayun lembut dari langit-langit menambah atmosfer magis ke dalam ruangan.Putri Ling Xian, duduk di samping Pa

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 99

    "Pengawal!" serunya dengan suara menggelegar, seolah-olah setiap getaran nadanya mampu mengguncang dinding aula istana. "Bawa kedua wanita ini," perintah Pangeran Liu dengan sorot mata yang tajam seperti pedang. Wajahnya memerah, menampakkan amarah yang tak dapat ia sembunyikan, melihat sikap istrinya dan putrinya yang telah memancing perhatian seluruh tamu.Para pengawal, dengan langkah yang mantap dan tanpa keraguan, segera membawa Yunqing dan Xiaonglue keluar dari kerumunan. Kedua wanita itu berusaha menahan emosi mereka, tetapi ketegangan yang tergambar di wajah mereka jelas terbaca oleh siapa pun yang melihat.Setelah memastikan kedua wanita itu disingkirkan dari pandangan, Pangeran Liu melangkah maju. Sepatu kulitnya mengeluarkan bunyi langkah yang tegas di atas lantai batu marmer, menciptakan keheningan sekejap di antara para tamu. Dia berhenti di hadapan Kaisar Yuan dan Shen Jin, lalu membungkuk dalam-dalam dengan penuh hormat."Yang Mulia Kaisar, Yang Mulia Permaisuri," katan

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 98

    Kaisar Yuan melangkah dengan anggun ke arah Shen Jin dan berdiri di sampingnya. Putri Liu Yuqing, yang berdiri tak jauh, membelalakkan mata ketika melihat kedekatan yang begitu jelas antara Kaisar Yuan dan Shen Jinyulong. Namun, meskipun rasa penasaran menggelitiknya, dia masih belum mampu memahami sepenuhnya hubungan yang begitu erat antara keduanya.Xiaonglue, dengan usaha keras, membantu putrinya untuk berdiri. Meskipun dia berada di hadapan Kaisar Yuan, sikap keras kepala dan ketidaksopanan masih terlihat jelas di wajahnya. "Yi Xiuying," teriak Xiaonglue dengan nada garang yang memecah keheningan, "jika bukan karena kau menggantikan posisiku untuk menikahi pria kejam ini, hidupmu mungkin tidak akan seberuntung ini."Shen Jin menatap Xiaonglue dengan mata yang penuh kebencian dan penghinaan. Kedalaman amarah yang tersembunyi di balik tatapannya seolah membakar jiwa Xiaonglue. Dia merasakan ketegangan di udara saat tatapan tajam Shen Jin menembus dirinya, membuatnya merasa seolah d

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status