Share

Apa Ini Ulahmu?

Penulis: Rizkymutha14
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-13 08:09:24

"AAAAAAA," beberapa gadis menjerit ketakutan melihat kejadian tersebut. Mereka pun berusaha lari dari aula itu.

"Cepat lindungi! Lindungi sang raja dan Ratu," teriak salah satu Kasim yang berdiri mengadang dihadapan raja Ruyi dan beberapa prajurit lainnya melindungi ratu Yuhe yang berada tidak jauh dari Shen Jin berdiri. 

Ekspresi wajah kaisar membeku. Detik kemudian dia pun memerintah para prajurit untuk menangkap Shen Jin.

"Tangkap Dia!" teriak raja Ruyi. Seketika semua prajurit bergerak ke arah Shen Jin mengelilinginya . Tatapan Shen Jin menggelap. Lalu, dia pun mulai mengayunkan pedang yang di genggamnya. Dalam pertempuran sengit itu, Shen Jin membunuh para prajurit yang ingin menangkapnya. Sebelum mereka menyentuh helai rambutnya, semua para prajurit itu sudah tidak bernyawa. Darah segar berceceran dimana-mana, sehingga membuat aula pernikahan yang seharusnya menjadi momen yang bahagia kini menjadi lautan darah.

Semua para tamu undangan berlarian kocar-kacir mencari tempat berlindung, para menteri yang memiliki mental hanya seujung kuku malah bersembunyi tanpa memikirkan keselamatan rajanya. Hanya beberapa menteri yang tersisa menjaga raja Ruyi menjadi pelindungnya.

Beberapa menit kemudian, setelah para prajurit yang di perintah oleh raja Ruyi untuk menangkap Shen Jin telah mati terbunuh, sekelompok prajurit lainnya kini semakin banyak masuk ke aula pernikahan. 

Mata Shen Jin yang menggelap memandang raja Ruyi, sungguh membuat hatinya teriris melihat sang raja dengan tega ingin menghabisi nyawa putrinya sendiri. 

"Sungguh membuatku muak melihat drama ini, seperti apa kehidupan Yi Xiuying sebenarnya? Tidakkah ada rasa kasihan pada gadis pemilik tubuh ini?" ucap Shen Jin dalam hati. Sangat menyayangkan sekali kehidupan di zaman kuno ini, seorang wanita tidak memiliki kebebasan dalam memilih pasangan. 

Kemudian, dia melirik ke arah kanannya yang dimana ratu Yuhe dan Xionglue berada. Shen Jin melemparkan pedangnya seperti bumerang ke arah prajurit yang sedang melindungi ratu Yuhe dan Xionglue. Hanya dalam hitungan detik, beberapa prajurit yang melindungi ratu Yuhe dan Xionglue, lehernya sudah tersayat. Semua yang melihat kejadian singkat tersebut terkejut dengan aksinya itu.

Pedang yang tadi di layangkannya kembali ke tangan Shen Jin dengan sempurna. 

Shen Jin menatap tajam kearah ratu Yuhe dan Xionglue yang tengah berpelukan. Dia pun melangkah mendekatinya sambil menghunuskan pedang ke leher ratu Yuhe. Tindakannya ini membuat kedua wanita itu ketakutan hingga raut wajahnya menjadi pucat.

"Xiuying, apa yang akan kau lakukan? Apa kau ingin membunuh kami? Apa kau tidak takut hukuman jika membunuh seorang ratu juga putri?" Jantung raja Ruyi berdegup kencang melihat nyawa istri dan anaknya berada dalam bahaya.

"Ayah oh maksudku raja Ruyi, sebaiknya Anda jangan sembarang bergerak jika tidak ingin melihat dua orang kesayanganmu ini mati di hadapanmu, karena bagiku itu adalah sebuah perkara yang mudah," Shen Jin tersenyum.

Mendengar perkataan Shen Jin, raut wajah Ruyi menjadi pucat. Jantungnya semakin berpacu cepat dan matanya membelalak membuat sang raja menjadi lebih murka.

"Yu Xiuying, kau begitu lancang. Apa kau ingin memberontak di keluargamu sendiri. Seharusnya kau berterima kasih pada kami yang ingin menikahkan mu dengan seorang kaisar. Apa kau mengira, setelah kejadian ini kau akan bisa lolos meninggalkan kediaman ini setelah apa yang kau lakukan," ucapnya geram.

"Aku tidak peduli!" Shen Jin tersenyum ke arah ratu Yuhe dan Xionglue, lalu memindahkan hunusan pedang kearah Xionglue dan sedikit menekan ke pipi.

"Yi-yi Xiuying, kumohon jangan membunuh kami," ucapnya lirih. 

"Membunuhmu? Bagiku terlalu mudah jika melihatmu mati seperti ini,l." Shen Jin tersenyum iblis.

"Kau dan ibumu serta raja Ruyi, telah memperlakukan diriku seperti anjing peliharaan. Seberapa tersiksanya aku saat kau memaksa diriku untuk meminum sup beracun itu setiap hari dan inilah hasil yang telah kau ciptakan sebagai bahan percobaan mu," Shen Jin menekan ujung pedang itu ke pipi Xionglue dan menggoresnya tanpa rasa belas kasihan.

"AAAAAAA." Xionglue menjerit kesakitan ketika ujung pedang itu menggores pipinya. Darah segar pun mengucur dari pipinya. 

"Aku membalaskan semua dendamku, mulai sekarang aku akan membalikkan semua rasa sakit yang aku rasakan berkali-kali lipat atas apa yang kau lakukan padaku dan juga ibuku." Shen Jin berpindah menggores pipi ratu Yuhe.

"AAAAA," Ratu Yuhe menjerit memegang pipinya yang sengaja di gores oleh Shen Jin.

"Xiuying, mohon ampuni kami!" 

Tepat pada saat ini tekanan udara di aula mendadak dingin. Sebuah suara yang berat menembus gendang telinga Shen Jin. Kemudian perlahan terdengar di aula.

"Aku hanya terlambat sebentar, tapi sudah melewati hal semenarik ini." Suara langkah kaki yang anggun memasuki aula tersebut. 

Shen Jin menengok ke arah suara tersebut dan langsung bertatapan dengan sepasang mata yang tajam bak mata elang. Nafasnya seketika berhenti.

Pria itu memakai baju pengantin dengan motif ular naga berwarna emas, di atas kepalanya mengenakan mahkota berwarna emas. Rambutnya yang putih mengkilap, begitu kontras dengan wajahnya yang begitu tampan dan menawan. Matanya yang berwarna hijau membuat Shen Jin sedikit takut. 

Aula pernikahan tersebut langsung berubah hening. Semua orang yang ada disana langsung bersujud termasuk raja Ruyi dan ratu Yuhe ikut bersujud. Namun, tidak dengan Shen Jin yang terlihat biasa saja tanpa memberi hormat.

"Aduh." Shen Jing memegang kepalanya yang berdenyut, segelintir ingatan yang bukan miliknya kembali muncul. 

Dalam ingatan yang bukan miliknya, Shen Jin melihat Yi Xiuying yang tidak sengaja bertemu dengan kaisar Bai Li Yuan, pemilik kerajaan Bai Li Yuan. Setelah itu, Shen Jin tidak bisa mengingat apapun lagi. 

Kaisar Bai Li Yuan adalah kaisar yang memiliki wajah dingin. Menurut rumornya, setelah menduduki kursi kekaisaran dia menjadi berdarah dingin, kejam, sombong dan otoriter. Semua kerajaan yang di bawah naungannya ketakutan hanya mendengar namanya saja. Bahkan banyak desas desus di penjuru kota kerajaan, di malam bulan purnama dia akan menjadi monster penghisap darah. Setiap gadis yang dinikahinya akan mati tragis dengan luka gigitan di lehernya.

Dulu, ada seorang raja yang telah berkhianat pada kaisar Bai Li Yuan, dalam sekejap mata dia membantai seluruh anggota keluarganya. Sebelum raja itu dibunuhnya, kaisar Bai Li Yuan membunuh putri raja tersebut tepat dihadapannya, karena tidak kuasa menahan emosi dan kehancurannya raja tersebut lebih memilih bunuh diri dengan menyayat lehernya sendiri.

Sejak saat itu tidak ada berani melakukan pemberontakan dan berukuran dengan kerajaan Bai Li Yuan.

Kaisar Yuan melirik sejenak Shen Jin yang masih meringis kesakitan. Lalu, netranya mengedar melihat sekeliling tempat yang sudah di penuhi mayat. Alis kaisar Yuan menaik dan tersenyum tipis.

"Apa ini ulahmu?" tanya kaisar Yuan menatap tajam Shen Jin.

"Iya," singkatnya. Tangan Shen Jin masih memegang kepalanya yang berdenyut. Mata hijau itu menatap Shen Jin tajam dan tersenyum. 

"Bukankah ini hari pernikahan nona dengan kaisar Yuan, lalu kenapa nona harus bertarung seperti ini?" 

"Mereka semua yang telah memulai terlebih dahulu. " Shen Jin baru menyadari pakaian yang di kenakan oleh pria tersebut, kemudian dia pun melihat penampilannya sendiri yang memakai baju warna senada. Lalu, dia pun kembali melihat penampilan pria yang berdiri tidak jauh dari hadapannya itu. 

Raja Ruyi terlihat gemetar melihat kedatang sang kaisar penguasa kerajaan siluman yang misterius itu. Dia pun langsung memohon ampunan.

"Kaisar Yuan, mohon ampuni atas sikap anak hamba yang lancang ini."Namun, kaisar Yuan tidak menggubris ucapan raja Ruyi yang masih bersujud.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Penutup kepala istimewa

    Pandangan Kaisar Bai Li Yuan sesekali melihat ke arah Shen Jin. Dia memperhatikan penampilan Shen Jin yang sudah sedikit berantakan. "Nona Yi Xiuying, bukankah hari ini adalah hari pernikahanmu dengan Kaisar Yuan?" ucap Kaisar Yuan, Shen Jin memang tidak tahu seperti apa wajah pasangan yang akan menjadi suami itu. "Aku tidak peduli!" Shen Jin memegangi kepalanya yang masih berdenyut. "Tidak ada yang bisa mengatur kehidupan, meskipun itu seorang kaisar." "Nona Shen Jin, seharusnya kau sadar akan perbuatanmu, kau tidak akan bisa keluar setelah kau berbuat ulah," jawabnya dengan nada mengejek dan meremehkan. "Sekalipun begitu, aku tidak rela jika nasibku berada di tangan orang lain dan menunggu untuk mati." Shen Jin menatap kaisar Yuan dengan menatap nyalang. Begitu kata yang dilontarkan seperti itu, kaisar Bai Li Yuan tersenyum semakin dalam. Baru kali ini dia memiliki ketertarikan terhadap seorang wanita meskipun dia sudah memiliki lima selir di istananya namun tidak pernah membua

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-14
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Kambuhnya Racun Api.

    Kaisar Bai Li Yuan beranjak meninggalkan aula pernikahan di istana ke kisaran. Semua para selir membelalakan mata ketika melihat penutup kepala yang di pakai oleh Shen Jin lain dari pada yang lain. Sangat cantik dan elegan, bahkan dalam pernikahan mereka dulu tidak secara langsung dijemput oleh sang kaisar, tapi mereka sendiri yang harus datang ke kerajaannya. Selama ini, tidak ada satupun yang pernah disentuh oleh sang Kaisar. Mulai dari istri pertama sampai ke lima apalagi melakukan perbuatan istimewa tidak pernah mereka dapatkan. Kaisar terus membopong tubuh Shen Jin sampai ke istana Kuning di ikuti oleh Yueyin dan pangeran Liu Jun di belakangnya. Shen Jin merasa jengah dan mulai terasa pengap karena memakai penutup kepala. Sampailah Kaisar Bai Li Yuan di depan pintu, dengan cepat para pelayan yang di khususkan bertugas di sana langsung membukanya. Mereka sama terkejutnya ketika Kaisar mereka membawa seorang wanita ke istana Kuning untuk pertama kalinya. "Yueyin!" Panggil

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-20
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Yang Mulia, Apa Yang Kau Lakukan?

    Kaisar Bai Li Yuan mengangkat kembali tubuh Shen Jin dan membawanya ke sebuah kolam yang berada tidak jauh dari kamarnya yang di tempati saat ini. Sebelumnya, kaisar terlebih dahulu menanggalkan semua pakaian yang di kenakan Shen Jin tanpa menyisakan sehelai benangpun yang melekat di tubuhnya. Ada perasaan miris ketika melihat sekujur tubuh Shen Jin yang penuh dengan luka cambukan dan sayatan benda tajam. Ada yang masih terlihat baru dan juga ada yang mulai mengering. "Apa yang sebenarnya terjadi dengan gadis ini?" Cepat-cepat dia menutup tubuh polos Shen Jin dengan selimut. Kaisar adalah pria normal pada umumnya yang memiliki nafsu birahi, melihat tubuh polos Shen Jin, membuat sesuatu bangkit dan bergejolak dalam dirinya. "Aku harus membawanya ke kolam teratai." Kini, kaisar sudah berada di sisi kolam dan siap menuruninya. Selimut yang melekat di tubuhnya pun di singkap lalu di lemparkan ke sembarang tempat. Kaisar masuk ke dalam kolam teratai tersebut, Air yang begitu putih s

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Mimpi Yang Aneh.

    Yueyin menghampiri Shen Jin yang masih berada di kolam pemandian dengan membawa nampan berisi pakaian ganti. Shen Jin menatap jutek Yueyin sejenak, merasa di tatap oleh Shen Jin, Yueyin langsung menundukkan kepala takut dan berjalan ke arah meja yang berada di balik sekat pembatas kolam pemandian itu. Lalu, meletakan nampan yang di bawanya di atas meja, kemudian dia mengambil jubah mandi yang tergantung di sekat pembatas itu. Meskipun bukan baru pertama kalinya dia mendapat tatapan tajam seperti yang Shen Jin lakukan, tapi dia merasa tatapan Shen Jin ini sangat menakutkan bahkan lebih menakutkan dari para selir-selir lainnya. Yueyin menghampiri Shen Jin membawa jubah mandi dengan kepalan tertunduk dan tubuhnya sedikit gemetara. Shen Jin mengernyitkan dahi melihat tingkah Yueyin yang ketakutan seperti itu. "Ada apa dengan mu?" tanya Shen Jin tanpa beramah tamah. Yueyin seketika mendongak dan langsung bersimpuh di hadapan Shen Jin yang belum beranjak dari dalam kolam. "Nyonya maa

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-03
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Apa Nyawa tidak berarti?

    Pelayan yang di kirim oleh selir pertama, bersujud di hadapan Shen Jin dengan tubuh yang gemetar bahkan terlihat juga keringat dingin di dahi pelayan paruh baya itu. Dirinya terlalau bodoh dan menganggap remeh Shen Jin yang dirinya pikir adalah wanita yang mudah di tindas. dia masih tidak percaya dengan rumor yang beredar yang mengatakan Putri dari kerajaan Ruyi adalah wanita bodoh, jelek dan gila. Tapi, setelah berhadapan langsung dengan Shen Jin sungguh bertolak belakang dengna rumor yang di dengarnya. Mengingat kebodohannya hari ini yang di buatnya, tubuhnya semakin gemetar hebat. "Yang Mulia permaisuri, mohon ampuni hamba. Hamba terpaksa melakukannya," lirih pelayan paruh baya itu yang masih terus bersujud. Bagi Shen Jin, pertunjukan dalam konflik antara pelayan dari selir lain dan isrti dari Kaisar sering ia jumpai dalam drama-drama yang sering dia tonton. "Hm. peran seperti ini sudah sering aku melihatnya di drama yang aku tonton. Setelah mereka gagal dalam misi yang sudah

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-29
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Makana Aroma Surga

    Suhu ruangan di kamar utama Kaisar dan permaisuri Bai terasa begitu mencekam. Shen Jin yang duduk di sampingnya bergidik ngeri. Detik kemudian, Shen Jin menangkup sebelah pipi Kaisar Yuan untuk meredam amarahnya. "Kaisar?" panggil Shen Jin dengan nada begitu lembut. Kaisar Yuan sedikit tersentak atas perlakuan yang dilakukan oleh Shen Jin. Kaisar Yuan langsung menatap Shen Jin lembut, amarah yang hampir meledak akibat pelayan yang berusaha meracuni Shen Jin. Yueyin berjalan ke arah meja yang dimana Shen Jin dan Kaisar duduk. Yuyien meletakan nampan berisi makanan dan menaruh satu persatu mangkuk dan piring di atas meja. Shen Jin yang sejak tadi tidak memperhatikan Yuyien meletakan makanan itu, seketika membelalak melihat makanan yang terlibat aneh. "Aku tidak apa-apa, selain itu aku telah menyuruh meminumnya untukku. Anggap saja aku sedang menghukumnya," ucap Shen Jin dengan tenang. Kaisar Yuan tidak memberikan jawaban dan kembali memandang ke arah pelayan utusan selir pertama. "Ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-04
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Rahasia yang Terungkap

    Setelah makan malam dilakukan, suasana kamar menjadi sunyi dengan kehadiran Shen Jin dan Kaisar Yuan yang tersisa. Keduanya duduk di sisi tempat tidur, menjaga jarak di antara mereka. Meskipun begitu, keheningan yang tercipta di antara mereka terasa mengandung tegang dan misterius. Ekspresi wajah Shen Jin dan Kaisar Yuan pun mencerminkan getaran yang kompleks.Dalam keheningan yang memenuhi ruangan, cahaya samar dari lilin menyoroti wajah mereka yang penuh dengan misteri. Shen Jin, dengan tatapan tajamnya, mencerminkan pertimbangan yang dalam, sementara Kaisar Yuan terlihat merenung dengan pandangan yang dalam dan sarat makna.Suasana yang tercipta begitu intens, seolah waktu terasa melambat dalam ruangannya sendiri. Kedua sosok tersebut, dengan aura yang mereka bawa, berhasil menciptakan atmosfer yang sarat akan intrik dan emosi yang bergejolak. Keberadaan keduanya secara diam-diam telah mengubah dinamika ruangan, memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang menggantung di udara.Kaisar Yu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-03
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Aku Tahu Racun Dalam Tubuhmu

    Shen Jin merasa tersentak ketika kesadaran mulai kembali kepadanya. Ia merasakan sakit di seluruh tubuhnya dan disadari bahwa dirinya berada dalam tubuh orang lain. Namun, kejutan terbesar datang ketika ia membuka mata dan mendapati dirinya mengenakan pakaian pengantin. Kesialan semakin menyelimutinya saat mengetahui bahwa ia harus menggantikan pernikahan Putri dari Ratu Yuhe.Suasana semakin tegang ketika Shen Jin merasakan pundaknya disentuh oleh seseorang. "Jika kau bukan Yi Xuiying, di mana Yi Xuiying yang sebenarnya? Dan bagaimana kau dapat membuktikan bahwa kau bukan mata-mata yang dikirim oleh Kerajaan Ruyi?" tanya Kaisar Yuan dengan nada yang penuh tekanan.Saat itu, Shen Jin menyadari bahwa perjalanannya di dalam tubuh orang lain tidaklah mudah. Ia harus menemukan caranya untuk membuktikan identitas aslinya dan menghadapi tekanan dari Kaisar Yuan yang mencurigainya. "Apa manfaatnya bagiku untuk menjadi seorang mata-mata, mengingat bahwa kamu sendiri telah menyaksikan aku m

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-20

Bab terbaru

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 122

    Salah seorang penjaga berbadan kekar dengan wajah tanpa ekspresi mencengkeram rambut Xiu Juan dengan kasar, menarik kepalanya ke belakang hingga ia mendongak paksa. "Diam! Jangan membuat keributan, gadis kecil. Semakin kau melawan, semakin sakit jadinya." Suara seraknya bagai gerungan binatang buas.Xiu Juan merasakan air mata semakin deras mengalir. Ia menatap wajah-wajah dingin di sekelilingnya, mencari secercah belas kasihan, namun yang ia temukan hanyalah tatapan kosong dan acuh tak acuh. Di mata mereka, ia hanyalah barang dagangan, sebuah komoditas yang akan menghasilkan keuntungan bagi tuan mereka.Mereka menyeretnya keluar dari gerbang besi penjara yang berderit, menuju halaman yang gelap dan dingin. Di sana, beberapa gerobak kayu reyot sudah menunggu, ditarik oleh kuda-kuda kurus yang tampak lelah dan lesu. Bau kandang dan kotoran hewan bercampur dengan udara malam yang dingin.Xiu Juan dipaksa naik ke salah satu gerobak, terlempar kasar di antara beberapa tahanan lain yang j

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 121

    Udara pengap dan dingin penjara bawah tanah menusuk hidung, membawa serta bau karat besi dan kelembaban yang menyesakkan. Cahaya obor yang menari-nari di dinding batu yang kasar menciptakan bayangan yang bergerak liar, seolah roh-roh penasaran tengah mengawasi."Cepat!" bisik Jenderal dengan suara rendah namun penuh tekanan, matanya menyapu lorong gelap dengan waspada. "Kita harus segera pergi sebelum para penjaga menyadari keberadaan kita."Pria paruh baya itu, dengan wajah penuh harap yang bercampur ketakutan, mencengkeram lengan sang jenderal. "Apakah kita bisa menyelamatkan gadis ini, Jenderal? Kudengar… kudengar dia akan dikirim ke Desa Yueming. Dijadikan budak belian," lirihnya, suaranya bergetar tertahan.Jenderal, yang raut wajahnya semakin mengeras oleh kegelisahan yang tak tertahankan, hanya bisa menggelengkan kepala dengan tatapan penuh penyesalan. Angin dingin tiba-tiba berhembus dari ujung lorong, membawa serta suara gesekan samar dan langkah kaki yang mendekat. Detik ber

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 120

    Remang cahaya senja menari di sela pohon hutan bambu , menerpa raut wajah cantik Shen Jin yang diliputi gurat keterkejutan. Di hadapannya, Kaisar Yuan, dengan tatapan setenang permukaan danau di malam hari, baru saja mengungkapkan sebuah kenyataan yang mengguncang batinnya."Benarkah itu, ?" bisik Shen Jin, suaranya nyaris tak terdengar di antara desau angin yang membawa aroma bunga plum. Keraguan masih membayang di matanya, seolah enggan mempercayai percakapan yang baru saja terjalin antara dirinya dan Liu Jun.Kaisar Yuan mengulurkan jemarinya yang lentik, menyentuh lembut dagu Shen Jin. Sebuah senyum tipis, menyimpan kedalaman yang sulit ditebak, menghias bibirnya. "Mengapa istriku ? Apakah kau meragukan ucapan dan tindakanku ini?" godanya, nada suaranya bagai alunan kecapi yang lembut.Shen Jin menepiskan sentuhan itu dengan gerakan halus, mengalihkan pandangannya ke lukisan kaligrafi yang tergantung di dinding. "Hanya saja... Aku khawatir akan akan memiliki prasangka, setelah

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 119

    Di keheningan ruang baca Istana Bai Li Yuan, di mana aroma dupa cendana berbaur dengan wangi tinta dan gulungan kitab kuno, Jin Yu tengah bertukar pikiran dengan Shen Zhibai, He Shen. Cahaya senja yang merayap masuk melalui jendela berukir menerangi wajah-wajah mereka yang tekun. Namun, ketenangan itu seketika pecah bagai porselen yang terhempas tatkala sesosok bayangan hitam menerjang masuk.Sosok prajurit berpakaian serba gelap itu bergerak dengan kecepatan seekor elang yang menukik. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, ia menjatuhkan diri berlutut di hadapan Jin Yu, dahinya menyentuh dinginnya lantai marmer. Aura tegang terpancar kuat dari tubuhnya, mengusik kehangatan percakapan yang baru saja terjalin."Melapor kepada Yang Mulia, " suara prajurit itu tercekat, namun tetap lantang menggema di ruangan sunyi, "utusan hamba di wilayah kerajaan Dayue telah kembali dengan kabar genting mengenai gadis pelayan itu. Selir Lin... beliau berencana mengirim gadis itu keluar dari gerbang kota,

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 118

    Kegelapan pengap menyelimuti ruang bawah tanah yang dingin dan lembap. Aroma anyir darah bercampur bau tanah menyeruak menusuk hidung. Di tengah remang cahaya obor yang menari-nari di dinding batu, sosok XIU JUAN tampak mengenaskan. Gaun tahanan putih lusuhnya compang-camping, menampakkan kulitnya yang pucat pasi. Bibirnya kering merekah, seolah telah lama merindukan setetes embun. Di pipi halusnya tergores luka merah yang masih membekas, saksi bisu kekerasan yang baru saja berlalu. Kedua tangannya terentang lebar, terikat kuat pada pilar kayu yang kasar, tubuhnya lunglai tak berdaya bagai layu diterpa badai.Di sudut gelap sel yang bersebelahan, terdengar suara batuk kering yang memecah keheningan. Sosok renta dengan rambut kusut dan janggut tipis terjuntai, seorang pria paruh baya , meringkuk di atas tikar jerami yang usang. Matanya yang cekung menatap Xiu Juan dengan tatapan sayu namun penuh minat."Gadis itu... apa yang membuatnya terjerumus ke dalam sarang iblis ini? Wajahmu...

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 117

    Di bawah rembulan pucat yang menggantung rendah di atas cakrawala kota yang gemerlap namun terasa dingin, Shen Jin dan Kaisar Yuan bertukar pandang. Kilatan samar lampu-lampu lentera memantul di mata mereka, seolah merefleksikan percakapan sunyi yang baru saja terjadi. Detik kemudian, sebelum tatapan mereka kembali terarah pada Jin Yu. Putra mereka berdiri di tengah ruangan yang mewah namun terasa hampa, raut gelisah masih terpahat jelas di wajahnya yang biasanya angkuh.Shen Jin, dengan gaun sutra berwarna gelap yang tampak berkilauan tertimpa cahaya kristal dari lampu gantung di atas mereka, membuka suara. Nada bicaranya tenang namun mengandung ketegasan seorang wanita yang terbiasa mengatur. "Sepertinya, gejolak dalam hatimu, apa yang menjadi keinginan terdalam seorang ibu, telah bersemi dan kini tersirat jelas dalam benakmu. Sungguh sebuah kebetulan yang tak disangka, ayahmu, Kaisar Yuan, telah secara resmi mengajukan lamaran pernikahan ke kerajaan Dayue untukmu. Tampaknya, tak

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 116

    Sebelum Jin Yu sempat menyelesaikan ucapannya, selir Lin melangkah maju. Langkahnya mantap, tatapan penuh otoritas. Dengan suara yang memecah keheningan aula, ia memberi perintah yang tegas."Bawa mereka ke dalam penjara!" serunya. Suaranya tajam, menusuk udara yang sebelumnya tenang.Jin Yu maju selangkah, niatnya untuk menghentikan tindakan itu terlihat jelas. Namun, sebelum ia sempat bergerak lebih jauh, tangan Shen Zhibai sudah meraih pundaknya. Sentuhan itu cukup kuat untuk menahan Jin Yu di tempatnya. Shen Zhibai menggeleng pelan, dan dengan suara rendah, ia berbicara, nyaris seperti bisikan."Jin Yu, tahan dirimu. Bukan sekarang waktunya," ucapnya penuh ketenangan, namun menyiratkan sesuatu yang lebih dalam.Jin Yu mengerutkan dahi, tatapannya tetap terarah pada Xiu Juan dan Rouyue yang kini sedang digiring oleh prajurit. "Aku tidak bisa hanya berdiri diam, Shen Zhibai. Mereka tidak bersalah!"Shen Zhibai menghela napas, suaranya terdengar lebih tegas kali ini. "Jika kau bertin

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 115

    Kabut tipis menyelimuti gerbang megah Istana Dayue, seolah menyembunyikan rahasia kuno di baliknya. Jin Yu dan rombongannya tiba di hadapan gerbang itu, keheningan menyelimuti mereka. Xiu Juan dan Rouyue, dua gadis anggun dengan aura misterius, menghentikan langkah mereka, menarik napas dalam-dalam seolah merasakan energi spiritual yang bergejolak di sekitar istana."Terima kasih atas perlindungan kalian, Tuan Jin Yu, Tuan He, dan Tuan Zhibai," ucap Xiu Juan dengan suara lembut namun mengandung kekuatan tersembunyi. "Perjalanan kita sampai di sini."Jin Yu, pemuda dengan sorot mata tajam dan aura seorang pendekar, maju mendekati Xiu Juan. "Bolehkah aku bertemu dengan kedua orang tuamu?" tanyanya, suaranya mengandung nada yang sulit diartikan.Xiu Juan mengangkat wajahnya, tatapan mereka bertemu. Ada sesuatu yang bergejolak di dalam dirinya, sebuah perasaan yang bercampur antara kekaguman dan kebingungan. "Mengapa... mengapa Tuan ingin bertemu dengan mereka?"Jin Yu menatapnya dengan t

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab.114

    Fajar menyingsing dengan lembut, memercikkan warna emas pucat ke langit yang masih membayang abu-abu. Kabut tipis menggantung di atas tanah, seperti selendang gaib yang enggan dilepas oleh malam. Di tengah hutan yang sunyi, pepohonan kuno berdiri tegak, setiap helai daun mereka tampak menyala karena cahaya pertama matahari.Angin pagi membawa aroma tanah basah dan bunga liar yang baru mekar, bercampur dengan desau lembut sungai kristal yang mengalir di kejauhan. Di atasnya, burung-burung kecil dengan sayap berkilauan seperti permata beterbangan, menciptakan harmoni dari kicauan mereka.Dari balik bayangan pepohonan, seekor rusa bertanduk perak melangkah perlahan, matanya bersinar lembut seperti bulan. Jejak kakinya meninggalkan cahaya redup di atas rerumputan yang berkilauan. Tak jauh darinya, sepasang peri kecil dengan sayap serupa kelopak mawar saling berkejaran, tertawa lembut seperti lonceng angin.Di atas bukit, sebuah desa kecil terbangun perlahan. Pondok-pondok dengan atap jera

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status