Home / Fantasi / ISTRI KECIL SANG KAISAR / Yang Mulia, Apa Yang Kau Lakukan?

Share

Yang Mulia, Apa Yang Kau Lakukan?

Author: Rizkymutha14
last update Last Updated: 2023-10-30 10:44:28

Kaisar Bai Li Yuan mengangkat kembali tubuh Shen Jin dan membawanya ke sebuah kolam yang berada tidak jauh dari kamarnya yang di tempati saat ini. Sebelumnya, kaisar terlebih dahulu menanggalkan semua pakaian yang di kenakan Shen Jin tanpa menyisakan sehelai benangpun yang melekat di tubuhnya. 

Ada perasaan miris ketika melihat sekujur tubuh Shen Jin yang penuh dengan luka cambukan dan sayatan benda tajam. Ada yang masih terlihat baru dan juga ada yang mulai mengering. 

"Apa yang sebenarnya terjadi dengan gadis ini?" Cepat-cepat dia menutup tubuh polos Shen Jin dengan selimut. Kaisar adalah pria normal pada umumnya yang memiliki nafsu birahi, melihat tubuh polos Shen Jin, membuat sesuatu bangkit dan bergejolak dalam dirinya. 

"Aku harus membawanya ke kolam teratai." Kini, kaisar sudah berada di sisi kolam dan siap menuruninya. Selimut yang melekat di tubuhnya pun di singkap lalu di lemparkan ke sembarang tempat. 

Kaisar masuk ke dalam kolam teratai tersebut, Air yang begitu putih seputih susu, menyerbakan harum yang begitu menyeruak dengan taburan bunga teratai utuh. Di letaknya Shen Jin begitu hati-hati, lalu kaisar duduk di belakang Shen Jin untuk menjaga tubuh Shen Jin agar tidak tenggelam. 

Sontak saja, Kaisar baru mengingat sesuatu hal yang penting, raut wajahnya tegang dan melihat ke arah Shen Jin yang masih belum sadarkan diri. Air kolam yang tadinya terlihat bisa saja, tampak mengeluarkan sinar hijau muda, lalu sinar itu perlahan hilang terserap ke tubuh Shen Jin. Luka-luka yang ada di sekujur tubuh dia perlahan menghilang tanpa bekas sama sekali. Bunga teratai yang biasa terlihat layu pun kembali mekar dan segar seperti baru di petik. Melihat kejadian tersebut membuat banyak pertanyaan di benak kaisar Bai Li Yuan. 

Kolam teratai milik Kaisar adalah kolam pemandian khusus untuk menetralisir racun yang ada di dalam tubuh Kaisar yang sudah di campur ramuan obat tradisional serta sihir. 

"Ah. Ini hangat dan nyaman sekali, sudah lama aku tidak merasakan suasana kamarku yang hangat," racau nya. Tiba-tiba tangannya bergerak dan langsung memeluk tubuh Kaisar sehingga membuatnya tertegun. 

"Kenapa rasanya gulingkan tidak seperti biasanya," Shen Jin meraba punggung kekar Kaisar dan sedikit meremasnya. Membuat kaisar menjadi salah tingkah. Ingin protes tapi, dia sendiri tidak bisa berbuat apa-apa. Kaisar mengernyit bingung mendengar gumaman wanita yang ada di dekapannya.

Perlahan mata Shen Jin terbuka, pandangannya terlihat kabur. Shen Jin mengedip-ngedipkan mata agar penglihatannya jelas. Setelah jelas, Shen Jin langsung mengernyit dahi ketika melihat pemandangan di depan matanya. 

"Apa ini? Sejak kapan ada benda ini di kamarku?" ucapnya jelas. Kaisar masih bergeming dan menatap tingkah Shen Jin. Detik kemudian, mata Shen Jin membelalak lebar dengan mulut terbuka. Lalu, perlahan Shen Jin menggerakkan kepala menyusuri benda yang ada di hadapannya. Seketika, Shen Jin pun terkejut saat dia netra mata yang saling bersih tubruk serta raut wajah yang dingin.

"AAAAAA!" Pekik Shen Jin yang langsung menjauh dari pria di dekatnya. Tanpa Shen Jin sadari, dia malah berdiri dengan tubuh yang masih polos seketika Kaisar langsung memalingkan wajahnya ke sembarang arah. Melihat tingkah kaisar yang memalingkan muka, Shen Jin menyadari sesuatu dan melihat ke arahnya sendiri. Dan dia pun kembali berteriak dan menceburkan kembali tubuhnya, hanya menampakan kepala saja. 

"Apa yang kau lakukan padaku, dasar pria mesum," pekik Shen Jin menggebu-gebu. Di sebut mesum, kaisar Bai Li Yuan pun menengokkan kembali kepala melihat ke arah Shen Jin dengan tatapan dingin. 

"Harusnya aku yang melontarkan pertanyaan seperti itu padamu." Kaisar bangun dan mendekat ke arah Shen Jin. 

Melihat kaisar mendekat ke arahnya, Shen Jin langsung panik dan mundur hingga punggungnya membentur dinding kolam. Kedua tangan Shen Jin menyilang di bagian dada untuk menutupi aset berharga agar tidak di lihat oleh pria di hadapannya. Namun, tanpa sepengetahuannya kaisar sudah melihat semuanya. 

    

Shen Jin terbelalak melihat Kaisar yang terus berjalan ke arahnya. Sebelum dia sempat beraksi, Kaisar Bai Li Yuan sudah mengungkungnya terlebih dahulu. Sambil tersenyum, kaisar memandang Shen Jin seperti sedang mengamati mangsanya.

Nafas Kaisar Bai Li Yuan yang hangat berhembus di dekat wajahnya, Shen Jin memalingkan wajah dengan hati berdebar. 

"Ya-Yang Mulia, apa yang kau lakukan?" Kaisar menatap intens wajah Shen Jin dengan jarak yang mengikis. 

"Siapa dirimu sebenarnya?" tanyanya dengan suara yang dingin namun terdengar elegan. Shen Jin refleks menengok dan menatap ke arahnya. Tanpa di duga Kaisar menyatukan bibirnya. 

Shen Jin begitu terkejut mendapat serangan dadakan tersebut, Shen Jin mencoba mencoba mendorong tubuh Kaisar. Tapi usaha yang dilakukan Shen Jin sia-sia. Tubuh kaisar yang mengungkung Shen Jin  begitu berat bagaikan gunung besar yang sulit untuk di gerakan. Shen Jin merasakan kehangatan yang mengalir di bibirnya dan masuk ke kerongkongan.

Ciuman yang mendadak ini membuat Shen Jin tidak bisa melawan. Tiba-tiba saja Kaisar merasakan perih di bibirnya dan langsung melepaskan ciuman tersebut. Kaisar menyentuh bibirnya yang terasa perih dan mendapati darah yang menempel di jarinya. 

"Baru pertama kali ini, ada seseorang yang berani melukaiku." Kaisar menatap dingin Shen Jin.

Wajah Shen Jin memerah setelah menyeka bibirnya bahkan dia mencuci serta berkumur menggunakan air kolam pemandian tersebut. 

"Kamu," Shen Jin melotot ke arah Kaisar. Baru saja berbicara, Shen Jin langsung tertegun. Kaisar Bai Li Yuan tertawa.

"Kenapa? Kau baru merasakannya sekarang?"

"Apa yang kau berikan padaku?" Sejak dia melakukan perjalan waktu, dadanya yang terasa nyeri dan nafasnya yang sesak langsung hilang. Lalu, dia meraba denyut nadi di lengannya sendiri dan benar saja semuanya kembali normal.

Shen Jin tahu penyebabnya adalah karena si pemilik tubuh ini telah meminum racun. Dia tidak apa-apa, tapi racun itu telah masuk ke organ tubuhnya.

"Aku sudah berbaik hati, tapi istriku tidak menghargainya. Setelah ini kau harus mengganti rugi," kaisar Bai Li Yuan tersenyum dingin seraya memainkan anak rambut Shen Jin.

"Ka-karena kamu terlalu tiba-tiba." Shen Jin mencium aroma dari air kolam teratai itu. Dia mengambil dan menadahkan di telapak tangan lalu mengendusnya. Sejenak dia terdiam, detik kemudian dia mendongak dimana kaisar sedang menatapnya dengan dalam.

"Apa kau di racuni? Aku mencium ramuan obat yang biasa aku gunakan untuk mengobati pasienku." Shen Jin langsung menutup mulutnya sendiri dan menundukkan kepala karena secara tidak sengaja membuka jati dirinya. 

"Bagaiman kau tahu dan apa itu pasien," tanya kaisar penasaran. Shen Jin tidak tahu lagi hasru berkata apa dia pun mendorong kaisar agar menjauh darinya. 

"Yang Mulia, apa acara mandinya sudah selesai? Aku sudah kedinginan," dalihnya. Kaisar keluar dari kolam pemandian terlebih dahulu, Shen Jin langsung memalingkan wajahnya. Namun, dengan sedikit nakal dia memicingkan mata melihat dari ujung mata ke arah kaisar dan ternyata hanya atasannya saja yang telanjang dan masih bagian bawahnya memakai celana penajang. 

"Aku akan memanggil Yueyin." Kaisar pun berlalu setelah mengenakan jubah mandi. Shen Jin menghela nafas lega setelah kepergian pria itu.

"Jika dia saja di racuni, kenapa dia malah memberikan penawar padaku. Jika racun di tubuhnya itu parah ramuan obat ini tidak akan berpengaruh sama sekali berbeda dengan racun yang sifatnya biasa saja," monolognya. 

**

**

**

Setelah kaisar Bai Li Yuan berpakaian rapi, barulah dia memanggil Yueyin. 

"Yueyin?" seru kaisar dari dalam kamar. Yueyin yang memiliki pendengaran yang begitu tajam langsung masuk. 

"Hormat Yang Mulia!" Yueyin membungkuk hormat. 

"Layani Permaisuri dengan baik. Dia ada di pemandian kolam teratai. Aku akan pergi dulu." Yueyin tertegun mendengar ucapan Kaisar Bai Li Yuan menyebut Shen Jin Permaisuri. 

"Baik Yang Mulia." Kaisar pun berlalu keluar dari kamar. Dengan cekat Yueyin berlari ke arah kolam pemandian teratai. 

Yueyin pun sampai di kolam teratai dan melihat Shen Jin yang duduk termenung. 

"Putri Yi, apa Anda sudah selesai mandinya?" Shen Jin terlonjak dan langsung menatap tajam ke arah Yueyin.

"Siapa kau?" tanyanya dengan nada ketus. 

"Hamba Yueyin. Pelayan yang khusus untuk melayani Anda. Yang Mulia Kaisar menyuruh hamba untuk membantu Anda." 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Mimpi Yang Aneh.

    Yueyin menghampiri Shen Jin yang masih berada di kolam pemandian dengan membawa nampan berisi pakaian ganti. Shen Jin menatap jutek Yueyin sejenak, merasa di tatap oleh Shen Jin, Yueyin langsung menundukkan kepala takut dan berjalan ke arah meja yang berada di balik sekat pembatas kolam pemandian itu. Lalu, meletakan nampan yang di bawanya di atas meja, kemudian dia mengambil jubah mandi yang tergantung di sekat pembatas itu. Meskipun bukan baru pertama kalinya dia mendapat tatapan tajam seperti yang Shen Jin lakukan, tapi dia merasa tatapan Shen Jin ini sangat menakutkan bahkan lebih menakutkan dari para selir-selir lainnya. Yueyin menghampiri Shen Jin membawa jubah mandi dengan kepalan tertunduk dan tubuhnya sedikit gemetara. Shen Jin mengernyitkan dahi melihat tingkah Yueyin yang ketakutan seperti itu. "Ada apa dengan mu?" tanya Shen Jin tanpa beramah tamah. Yueyin seketika mendongak dan langsung bersimpuh di hadapan Shen Jin yang belum beranjak dari dalam kolam. "Nyonya maa

    Last Updated : 2023-12-03
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Apa Nyawa tidak berarti?

    Pelayan yang di kirim oleh selir pertama, bersujud di hadapan Shen Jin dengan tubuh yang gemetar bahkan terlihat juga keringat dingin di dahi pelayan paruh baya itu. Dirinya terlalau bodoh dan menganggap remeh Shen Jin yang dirinya pikir adalah wanita yang mudah di tindas. dia masih tidak percaya dengan rumor yang beredar yang mengatakan Putri dari kerajaan Ruyi adalah wanita bodoh, jelek dan gila. Tapi, setelah berhadapan langsung dengan Shen Jin sungguh bertolak belakang dengna rumor yang di dengarnya. Mengingat kebodohannya hari ini yang di buatnya, tubuhnya semakin gemetar hebat. "Yang Mulia permaisuri, mohon ampuni hamba. Hamba terpaksa melakukannya," lirih pelayan paruh baya itu yang masih terus bersujud. Bagi Shen Jin, pertunjukan dalam konflik antara pelayan dari selir lain dan isrti dari Kaisar sering ia jumpai dalam drama-drama yang sering dia tonton. "Hm. peran seperti ini sudah sering aku melihatnya di drama yang aku tonton. Setelah mereka gagal dalam misi yang sudah

    Last Updated : 2023-12-29
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Makana Aroma Surga

    Suhu ruangan di kamar utama Kaisar dan permaisuri Bai terasa begitu mencekam. Shen Jin yang duduk di sampingnya bergidik ngeri. Detik kemudian, Shen Jin menangkup sebelah pipi Kaisar Yuan untuk meredam amarahnya. "Kaisar?" panggil Shen Jin dengan nada begitu lembut. Kaisar Yuan sedikit tersentak atas perlakuan yang dilakukan oleh Shen Jin. Kaisar Yuan langsung menatap Shen Jin lembut, amarah yang hampir meledak akibat pelayan yang berusaha meracuni Shen Jin. Yueyin berjalan ke arah meja yang dimana Shen Jin dan Kaisar duduk. Yuyien meletakan nampan berisi makanan dan menaruh satu persatu mangkuk dan piring di atas meja. Shen Jin yang sejak tadi tidak memperhatikan Yuyien meletakan makanan itu, seketika membelalak melihat makanan yang terlibat aneh. "Aku tidak apa-apa, selain itu aku telah menyuruh meminumnya untukku. Anggap saja aku sedang menghukumnya," ucap Shen Jin dengan tenang. Kaisar Yuan tidak memberikan jawaban dan kembali memandang ke arah pelayan utusan selir pertama. "Ha

    Last Updated : 2024-01-04
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Rahasia yang Terungkap

    Setelah makan malam dilakukan, suasana kamar menjadi sunyi dengan kehadiran Shen Jin dan Kaisar Yuan yang tersisa. Keduanya duduk di sisi tempat tidur, menjaga jarak di antara mereka. Meskipun begitu, keheningan yang tercipta di antara mereka terasa mengandung tegang dan misterius. Ekspresi wajah Shen Jin dan Kaisar Yuan pun mencerminkan getaran yang kompleks.Dalam keheningan yang memenuhi ruangan, cahaya samar dari lilin menyoroti wajah mereka yang penuh dengan misteri. Shen Jin, dengan tatapan tajamnya, mencerminkan pertimbangan yang dalam, sementara Kaisar Yuan terlihat merenung dengan pandangan yang dalam dan sarat makna.Suasana yang tercipta begitu intens, seolah waktu terasa melambat dalam ruangannya sendiri. Kedua sosok tersebut, dengan aura yang mereka bawa, berhasil menciptakan atmosfer yang sarat akan intrik dan emosi yang bergejolak. Keberadaan keduanya secara diam-diam telah mengubah dinamika ruangan, memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang menggantung di udara.Kaisar Yu

    Last Updated : 2024-03-03
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Aku Tahu Racun Dalam Tubuhmu

    Shen Jin merasa tersentak ketika kesadaran mulai kembali kepadanya. Ia merasakan sakit di seluruh tubuhnya dan disadari bahwa dirinya berada dalam tubuh orang lain. Namun, kejutan terbesar datang ketika ia membuka mata dan mendapati dirinya mengenakan pakaian pengantin. Kesialan semakin menyelimutinya saat mengetahui bahwa ia harus menggantikan pernikahan Putri dari Ratu Yuhe.Suasana semakin tegang ketika Shen Jin merasakan pundaknya disentuh oleh seseorang. "Jika kau bukan Yi Xuiying, di mana Yi Xuiying yang sebenarnya? Dan bagaimana kau dapat membuktikan bahwa kau bukan mata-mata yang dikirim oleh Kerajaan Ruyi?" tanya Kaisar Yuan dengan nada yang penuh tekanan.Saat itu, Shen Jin menyadari bahwa perjalanannya di dalam tubuh orang lain tidaklah mudah. Ia harus menemukan caranya untuk membuktikan identitas aslinya dan menghadapi tekanan dari Kaisar Yuan yang mencurigainya. "Apa manfaatnya bagiku untuk menjadi seorang mata-mata, mengingat bahwa kamu sendiri telah menyaksikan aku m

    Last Updated : 2024-03-20
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Pulang Ke Rumah

    Shen Jin duduk di kursi santai seraya menopang dagu dengan raut wajah yang terlihat kesal. Shen Jin kesal ketika mengingat dirinya sudah berada di tempat tidur sang Kaisar."Huff, bagaimana bisa aku bisa berada di tempat tidur? apakah semalam dia melakukan sesuatu padaku? tapi aku tidak merasakan apa-apa dan pakaian yang aku kenakan masih lengkap. semoga saja dia tidak berbuat macam-macam," gerutunya. Diasaat dirinya yang tengah kesal, tiba-tiba saja Yueyin masuk dengan langkah yang melesat tanpa ia kontrol, sehingga ia hampir saja menabrak Shen Jin. "Yueyin, bisakah kau lebih berhati-hati? hampir saja kau menabrak ku," ucap Shen Jin dengan nada ketus hingga ia sampai beranjak dari duduknya takut, Yueyin menabrak dirinya. Yueyin sang siluman kucing memang kadang suka melakukan hal ceroboh, bukan tanpa alasan ia melakukan hal seperti itu tetapi karena ada hal yang sangat mendesak."Maafkan hamba Tuan Putri," sahut Yueyi dengan nafas tersengal-sengal, ia pun meletakan nampan yang berisi

    Last Updated : 2024-03-24
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Perkataanmu, Bagai Sayuran Busuk.

    Di kerajaan Ruyi, hadiah yang di pilih secara langsung oleh kaisar untuk keluarga kerajaan Ruyi, kini sudah sampai di tempat tujuan. Karena pengiriman hadiah dari kerajaan Bai Li Yuan sekitar pukul 03.00 dini hari, mereka baru sampai pagi ini. Penjaga di gerbang utama sontak saja terkejut, melihat kedatangan rombongan dari kerajaan Bai Li Yuan. Utusan kerajaan Bai Li Yuan datang dengan kereta kuda. Ada lima kereta kuda tengah berbaris di depan orang yang menunggang seekor kuda, dan kelima kereta kuda itu adalah kereta barang. Utusan dari kerajaan Bai Li Yuan pun berhenti di depan gerbang utama kerajaan Ruyi, dia langsung mengeluarkan tanda pengenal pada para penjaga di depan gerbang. "Kami adalah utusan dari kerajaan Bai Li Yuan, beritahukan rajamu agar dia menyambut kedatangan Yang Mulia Kaisar pagi ini. Tapi sebelum itu yang mulia Kaisar memerintahkan kami untuk memberikan hadiah ini kepada raja Ruyi!" seru orang yang yang ada di atas kuda. Dengan cepat salah satu prajurit yan

    Last Updated : 2024-03-26
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Rencana Menginap

    Hadiah yang di kirimkan oleh istana kerajaan Bai Li Yuan, di kumpulkan di depan halaman Aula utama kediaman raja Ruyi. Keluarga kediaman raja Ruyi tercengang ketika melihat hadiah yang sudah di letakan di halaman kediaman raja Ruyi hampir memenuhi satu halaman kediaman raja Ruyi. "A-apa ini?" ucap Ratu Yuhe tergagap. Dia menutup sedikit mulutnya yang ternganga karena terkejut. "Ibu, apa semua hadiah ini dari kaisar kejam itu?" celetuk Xionglue yang berdiri di samping Ratu Yuhe."Ini memang barang dari kerajaan Bai Li Yuan, ukiran ular putih yang ada di peti-peti itu adalah lambang dari kerajaan itu," imbuh raja Ruyi. Disaat mereka tengah sibuk mengamati hadiah-hadiah yang dikirimkan oleh kerajaan Bai Li Yuan, tiba-tiba seorang pengawal yang berjaga di gerbang utama berlari dan langsung bersujud. "Lapor Yang Mulia, kereta rombongan kerajaan Bai Li Yuan sudah ada di depan gerbang. Mereka meminta Yang Mulia raja beserta keluarga, secara langsung menyambut mereka," lapornya. Raja Ru

    Last Updated : 2024-03-28

Latest chapter

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 122

    Salah seorang penjaga berbadan kekar dengan wajah tanpa ekspresi mencengkeram rambut Xiu Juan dengan kasar, menarik kepalanya ke belakang hingga ia mendongak paksa. "Diam! Jangan membuat keributan, gadis kecil. Semakin kau melawan, semakin sakit jadinya." Suara seraknya bagai gerungan binatang buas.Xiu Juan merasakan air mata semakin deras mengalir. Ia menatap wajah-wajah dingin di sekelilingnya, mencari secercah belas kasihan, namun yang ia temukan hanyalah tatapan kosong dan acuh tak acuh. Di mata mereka, ia hanyalah barang dagangan, sebuah komoditas yang akan menghasilkan keuntungan bagi tuan mereka.Mereka menyeretnya keluar dari gerbang besi penjara yang berderit, menuju halaman yang gelap dan dingin. Di sana, beberapa gerobak kayu reyot sudah menunggu, ditarik oleh kuda-kuda kurus yang tampak lelah dan lesu. Bau kandang dan kotoran hewan bercampur dengan udara malam yang dingin.Xiu Juan dipaksa naik ke salah satu gerobak, terlempar kasar di antara beberapa tahanan lain yang j

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 121

    Udara pengap dan dingin penjara bawah tanah menusuk hidung, membawa serta bau karat besi dan kelembaban yang menyesakkan. Cahaya obor yang menari-nari di dinding batu yang kasar menciptakan bayangan yang bergerak liar, seolah roh-roh penasaran tengah mengawasi."Cepat!" bisik Jenderal dengan suara rendah namun penuh tekanan, matanya menyapu lorong gelap dengan waspada. "Kita harus segera pergi sebelum para penjaga menyadari keberadaan kita."Pria paruh baya itu, dengan wajah penuh harap yang bercampur ketakutan, mencengkeram lengan sang jenderal. "Apakah kita bisa menyelamatkan gadis ini, Jenderal? Kudengar… kudengar dia akan dikirim ke Desa Yueming. Dijadikan budak belian," lirihnya, suaranya bergetar tertahan.Jenderal, yang raut wajahnya semakin mengeras oleh kegelisahan yang tak tertahankan, hanya bisa menggelengkan kepala dengan tatapan penuh penyesalan. Angin dingin tiba-tiba berhembus dari ujung lorong, membawa serta suara gesekan samar dan langkah kaki yang mendekat. Detik ber

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 120

    Remang cahaya senja menari di sela pohon hutan bambu , menerpa raut wajah cantik Shen Jin yang diliputi gurat keterkejutan. Di hadapannya, Kaisar Yuan, dengan tatapan setenang permukaan danau di malam hari, baru saja mengungkapkan sebuah kenyataan yang mengguncang batinnya."Benarkah itu, ?" bisik Shen Jin, suaranya nyaris tak terdengar di antara desau angin yang membawa aroma bunga plum. Keraguan masih membayang di matanya, seolah enggan mempercayai percakapan yang baru saja terjalin antara dirinya dan Liu Jun.Kaisar Yuan mengulurkan jemarinya yang lentik, menyentuh lembut dagu Shen Jin. Sebuah senyum tipis, menyimpan kedalaman yang sulit ditebak, menghias bibirnya. "Mengapa istriku ? Apakah kau meragukan ucapan dan tindakanku ini?" godanya, nada suaranya bagai alunan kecapi yang lembut.Shen Jin menepiskan sentuhan itu dengan gerakan halus, mengalihkan pandangannya ke lukisan kaligrafi yang tergantung di dinding. "Hanya saja... Aku khawatir akan akan memiliki prasangka, setelah

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 119

    Di keheningan ruang baca Istana Bai Li Yuan, di mana aroma dupa cendana berbaur dengan wangi tinta dan gulungan kitab kuno, Jin Yu tengah bertukar pikiran dengan Shen Zhibai, He Shen. Cahaya senja yang merayap masuk melalui jendela berukir menerangi wajah-wajah mereka yang tekun. Namun, ketenangan itu seketika pecah bagai porselen yang terhempas tatkala sesosok bayangan hitam menerjang masuk.Sosok prajurit berpakaian serba gelap itu bergerak dengan kecepatan seekor elang yang menukik. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, ia menjatuhkan diri berlutut di hadapan Jin Yu, dahinya menyentuh dinginnya lantai marmer. Aura tegang terpancar kuat dari tubuhnya, mengusik kehangatan percakapan yang baru saja terjalin."Melapor kepada Yang Mulia, " suara prajurit itu tercekat, namun tetap lantang menggema di ruangan sunyi, "utusan hamba di wilayah kerajaan Dayue telah kembali dengan kabar genting mengenai gadis pelayan itu. Selir Lin... beliau berencana mengirim gadis itu keluar dari gerbang kota,

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 118

    Kegelapan pengap menyelimuti ruang bawah tanah yang dingin dan lembap. Aroma anyir darah bercampur bau tanah menyeruak menusuk hidung. Di tengah remang cahaya obor yang menari-nari di dinding batu, sosok XIU JUAN tampak mengenaskan. Gaun tahanan putih lusuhnya compang-camping, menampakkan kulitnya yang pucat pasi. Bibirnya kering merekah, seolah telah lama merindukan setetes embun. Di pipi halusnya tergores luka merah yang masih membekas, saksi bisu kekerasan yang baru saja berlalu. Kedua tangannya terentang lebar, terikat kuat pada pilar kayu yang kasar, tubuhnya lunglai tak berdaya bagai layu diterpa badai.Di sudut gelap sel yang bersebelahan, terdengar suara batuk kering yang memecah keheningan. Sosok renta dengan rambut kusut dan janggut tipis terjuntai, seorang pria paruh baya , meringkuk di atas tikar jerami yang usang. Matanya yang cekung menatap Xiu Juan dengan tatapan sayu namun penuh minat."Gadis itu... apa yang membuatnya terjerumus ke dalam sarang iblis ini? Wajahmu...

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 117

    Di bawah rembulan pucat yang menggantung rendah di atas cakrawala kota yang gemerlap namun terasa dingin, Shen Jin dan Kaisar Yuan bertukar pandang. Kilatan samar lampu-lampu lentera memantul di mata mereka, seolah merefleksikan percakapan sunyi yang baru saja terjadi. Detik kemudian, sebelum tatapan mereka kembali terarah pada Jin Yu. Putra mereka berdiri di tengah ruangan yang mewah namun terasa hampa, raut gelisah masih terpahat jelas di wajahnya yang biasanya angkuh.Shen Jin, dengan gaun sutra berwarna gelap yang tampak berkilauan tertimpa cahaya kristal dari lampu gantung di atas mereka, membuka suara. Nada bicaranya tenang namun mengandung ketegasan seorang wanita yang terbiasa mengatur. "Sepertinya, gejolak dalam hatimu, apa yang menjadi keinginan terdalam seorang ibu, telah bersemi dan kini tersirat jelas dalam benakmu. Sungguh sebuah kebetulan yang tak disangka, ayahmu, Kaisar Yuan, telah secara resmi mengajukan lamaran pernikahan ke kerajaan Dayue untukmu. Tampaknya, tak

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 116

    Sebelum Jin Yu sempat menyelesaikan ucapannya, selir Lin melangkah maju. Langkahnya mantap, tatapan penuh otoritas. Dengan suara yang memecah keheningan aula, ia memberi perintah yang tegas."Bawa mereka ke dalam penjara!" serunya. Suaranya tajam, menusuk udara yang sebelumnya tenang.Jin Yu maju selangkah, niatnya untuk menghentikan tindakan itu terlihat jelas. Namun, sebelum ia sempat bergerak lebih jauh, tangan Shen Zhibai sudah meraih pundaknya. Sentuhan itu cukup kuat untuk menahan Jin Yu di tempatnya. Shen Zhibai menggeleng pelan, dan dengan suara rendah, ia berbicara, nyaris seperti bisikan."Jin Yu, tahan dirimu. Bukan sekarang waktunya," ucapnya penuh ketenangan, namun menyiratkan sesuatu yang lebih dalam.Jin Yu mengerutkan dahi, tatapannya tetap terarah pada Xiu Juan dan Rouyue yang kini sedang digiring oleh prajurit. "Aku tidak bisa hanya berdiri diam, Shen Zhibai. Mereka tidak bersalah!"Shen Zhibai menghela napas, suaranya terdengar lebih tegas kali ini. "Jika kau bertin

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 115

    Kabut tipis menyelimuti gerbang megah Istana Dayue, seolah menyembunyikan rahasia kuno di baliknya. Jin Yu dan rombongannya tiba di hadapan gerbang itu, keheningan menyelimuti mereka. Xiu Juan dan Rouyue, dua gadis anggun dengan aura misterius, menghentikan langkah mereka, menarik napas dalam-dalam seolah merasakan energi spiritual yang bergejolak di sekitar istana."Terima kasih atas perlindungan kalian, Tuan Jin Yu, Tuan He, dan Tuan Zhibai," ucap Xiu Juan dengan suara lembut namun mengandung kekuatan tersembunyi. "Perjalanan kita sampai di sini."Jin Yu, pemuda dengan sorot mata tajam dan aura seorang pendekar, maju mendekati Xiu Juan. "Bolehkah aku bertemu dengan kedua orang tuamu?" tanyanya, suaranya mengandung nada yang sulit diartikan.Xiu Juan mengangkat wajahnya, tatapan mereka bertemu. Ada sesuatu yang bergejolak di dalam dirinya, sebuah perasaan yang bercampur antara kekaguman dan kebingungan. "Mengapa... mengapa Tuan ingin bertemu dengan mereka?"Jin Yu menatapnya dengan t

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab.114

    Fajar menyingsing dengan lembut, memercikkan warna emas pucat ke langit yang masih membayang abu-abu. Kabut tipis menggantung di atas tanah, seperti selendang gaib yang enggan dilepas oleh malam. Di tengah hutan yang sunyi, pepohonan kuno berdiri tegak, setiap helai daun mereka tampak menyala karena cahaya pertama matahari.Angin pagi membawa aroma tanah basah dan bunga liar yang baru mekar, bercampur dengan desau lembut sungai kristal yang mengalir di kejauhan. Di atasnya, burung-burung kecil dengan sayap berkilauan seperti permata beterbangan, menciptakan harmoni dari kicauan mereka.Dari balik bayangan pepohonan, seekor rusa bertanduk perak melangkah perlahan, matanya bersinar lembut seperti bulan. Jejak kakinya meninggalkan cahaya redup di atas rerumputan yang berkilauan. Tak jauh darinya, sepasang peri kecil dengan sayap serupa kelopak mawar saling berkejaran, tertawa lembut seperti lonceng angin.Di atas bukit, sebuah desa kecil terbangun perlahan. Pondok-pondok dengan atap jera

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status