Home / Urban / I'M Not Your Barbie Girl / Part 6. Queen of Drama

Share

Part 6. Queen of Drama

Author: LOVELY LUNA
last update Last Updated: 2021-09-15 12:48:31

"Honey..." Joshua memunculkan kepalanya setelah mengetuk pintuku.

"What do you want Josh..." Aku menurunkan dokumen yang sedang kubaca sedikit. Aku hafal gayanya akan meminta sesuatu.

"Aku membelikanmu ice cream... " aku menerimanya ice cream caramel dan coklat itu dengan cepat dan sadar dia sedang mengusahakan sesuatu dengan membuatku senang. Es krim karamel dan coklat adalah salah satunya.

"To the point Josh! Kau tak lihat tumpukan dokumen dimejaku."

"Well... Aku berharap...Aku berharap, kau bisa membantuku dalam sebuah hal... " Dia duduk didepanku sambil tersenyum lebar, dia sedang bertele-tele, aku mengerutkan keningku. Si licik ini menunggu aku menghabiskan es krim ini.

"Josh percepat bicaramu... kau punya tiga menit bicara sebelum cup eskrim ini kosong." Aku masih punya banyak pekerjaan dimejaku.

"Well, I wish ...I really wish ... you could go to Paris with me next month, 19 June, only two days for weekends..."

"What happen in 19th June ...?" Aku meneruskan menyuapkan ice krim itu.

"Sepupuku menikah, ...bisakah kau pergi bersamaku, aku tak punya teman..." Aku berhenti. Sebuah pikiran sudah melintas di benakku. Dia menyambar terlebih dahulu.

"No...no...no... I will said you only my friend. F.R.I.E.N.D. only .I know what you thinking but I know clearly my limit, ... please honey. Grant my wish**..." Dia bahkan menambahkan spellingnya dan memohon dengan sungguh-sungguh membuatku ingin tertawa.

"Aku akan membelikan gaun apapun yang kau suka, sepatu untuk pesta itu ... apapun yang kau inginkan. Kita akan tinggal di hotel dan tidak tinggal bersama keluarga. Honey please... say yes please... " Pria pengacara corporate tampan ini bisa berteriak garang diruangan sidang tapi memelas sekarang didepanku dengan puppy eyes.

"Aku tak tahu Josh. Itu masih lama dan aku tak tahu apa ada pekerjaan saat itu, kau tahu kita bahkan tidak punya jadwal yang free jika kita sedang di kasus. Jika aku bisa ... aku akan lakukan."

"Yes..yes... thank you honey ... " dia membuat gerakan heboh yang membuatku ingin melemparnya dengan sesuatu.

"Josh, jangan memanggilku Honey. Nanti semua orang menyangka kau kekasihku. Itu merusak peluangmu sendiri..." Dia tersenyum lebar sekarang.

"What... ?!" Aku heran dia hanya duduk dan tersenyum seperti orang bodoh didepanku.

"Nothing... I see you later. Thank you honey." Dia langsung menghilang di balik pintu. Meninggalkan aku dengan cup es krim ditanganku.

Josh yang manis dengan ungkapan cintanya. Dia tak pernah membahasnya lagi sejak malam itu, bahkan pagi setelahnya sebelum dia harus pergi, dia tetap berlaku seperti biasa. Bahkan menyiapkan aku sarapan untukku sebelum pergi. Aku kadangkala merasa bersalah dengan Josh, harusnya dia tak bersamaku, entahlah rasanya dia terlalu baik. Tapi tak bisa kupungkiri aku nyaman dengannya selama ini.

Memusingkan. Aku menghela napas panjang. Pekerjaanku masih menumpuk. Ponselku berbunyi dan aku melihat layarnya. Ethan Brown.

"Charlotte." Suara Ethan diujung telepon.

"Ethan... apa yang bisa kubantu." Tiga hari setelah percakapan terakhir kami dia akhirnya meneleponku.

"Apa yang sebenarnya kau lakukan? Anna bahkan tidak mau berbicara dengan anaknya soal perceraian dengan anaknya? Apa yang kau rencanakan dengan semua kepelikan ini."

"Aku sudah mengatakan padamu, Anna tidak akan merubah keputusannya lagi. Dia ingin hanya ingin bercerai dengan damai atau kita akan menempuh jalan yang sulit dan saling menghancurkan. Cuma dua pilihan yang kita punya. Kau sudah bertanya pada Tuan Alan?"

"Kau tahu betapa sulitnya mengendalikan pembicaraan jika klienmu adalah ayah temanmu... Aku tidak bisa mencari informasi apapun, dan he somekind of old school man, intolerable stubborn... Dia malah balik menekanku mencari cara lain. My God Charlotte... aku belum pernah merasa buntu begini."

"Well, bicaralah pada anaknya, temanmu itu ... bahwa aku mengancammu dan suruh di bicara dengan ayah."

"Kau tahu, temanku itu sampai sekarang terus menyalahkan Lionel sebagai sumber bencana ini. Dan jika aku bicara ancamanku 100% dia akan berpikir kau adalah sumber bencananya. Dan dia akan mendatangimu dengan ancamannya sendiri, Bapak dan anak itu sama-sama punya mulut besar, dan keras kepala, mereka punya banyak uang, dan sebagian besar mereka berpikir uang akan menyelesaikan segalanya buat mereka."

"Baiklah, katakan padanya jika aku akan mencuri uangnya jika dia tidak melakukan apa yang harus dilakukannya, buat ayahnya menandatangani surat perceraian itu. Dan aku tidak akan membual, dalam 7 hari kedepan aku akan membuat berita buruk melalui media, dan memberinya mimpi buruk yang belum pernah dia hadapi sebelumnya."

"You really sure about this Charlotte,..."

"Definitely. Aku hanya punya dua pilihan untukmu dan tinggal 7 hari sebelum aku melanjutkan langkahku."

"Sebenarnya apa yang kau rencanakan. Kau ingin berhadapan dengan anaknya face to face? Jika kau ingin didengar kenapa kau tidak minta bertemu dengan anak-anaknya. Aku bisa mengatur pertemuannya."

"Ethan, I know what I'm doing. I do have my reason." Diam disana.

"Kau punya alasanmu. Rupanya segala jenis drama ini lebih memusingkan dari hukum korporat. Setelah ini aku tak akan pernah lagi mengambil bagian dalam drama keluarga. Once is enough, I swear to God...I would never! Ever! Doing this shit again!" Aku tertawa terbahak-bahak mendengar Ethan menyumpah.

"Darling, I have told you I'm good in drama scene..."

"Fine... aku akan beritahu William Bowen. Kau lebih baik bersiap jika dia datang padamu. Dia akan membawa keributan tepat didepan matamu."

"I'm ready."

"Charlotte, mau makan malam denganku?"

"What!?"

"Hanya makan malam, di restoran manapun yang kau inginkan."

"Kenapa kau mengajakku makan malam."

"Kau perlu alasan, kita tidak akan membicarakan pekerjaan. Hanya sesi obrolan pribadi. Just like in Monaco..." Aku tertawa. Sesi pribadi yang terjadi atas dasar kecelakaan tak terelakkan itu nampaknya menjadi tak terlupakan.

"Kita sedang berhadapan dalam kasus Ethan. Ini akan terlihat sedikit tidak profesional. Dan tambahan kau tahu bagaimana pandanganku terhadap sebuah ...hubungan... lebih baik kau tak membuang waktu bersamaku." Sebuah benteng kupasang untuknya. Seharusnya kami tak bertemu lagi seusai sesi curahan hati yang panjang itu. Tapi ternyata kami bertemu lagi.

"Kau sangat defensif... "

"Aku melakukan kebaikan hingga kau tak membuang waktumu..."

"Aku tak merasa membuang waktu Charlotte. Dan kurasa makan malam bersama teman tidak akan mengakibatkan kita merugi waktu. Lagipula aku juga pernah menceritakan padamu bahwa aku juga ... pemilih dan punya masalah mempercayai wanita."

"Please Ethan, kita lakukan setelah kasus ini selesai."

"Bagaimana jika kasus ini panjang hingga bertahun-tahun kemudian. Dan aku dan kau terlibat perebutan kekayaan pernikahan bertahun-tahun kemudian."

"Itu tak akan terjadi." Aku tertawa.

"Kau sangat yakin. Apa yang sebenarnya ada dalam pikiranmu."

"Nanti kau akan tahu, setelah kau bisa membawa temanmu padaku."

"You're definetely Queen of Drama." Aku tertawa atas klaim yang dikatakan banyak orang padaku.

============

"Charlotte, ada keributan di depan. Seseorang mencarimu dengan marah-marah." Jam kantor hampir berakhir ketika deringan telepon membuat aku mengerutkan alis. Aku langsung keluar dari kantor pribadiku.

"Saya ingin bertemu Charlotte, katakan pada wanita itu aku perlu bicara dengannya sekarang! Where the hell is she!" Aku mendengar, sebuah nada tinggi terlontar di kantor depanku tempat para paralegal bekerja.

"William kau tak perlu marah-marah begitu!" Kalau aku tak salah itu suara Ethan. Aku berjalan ke lorong yang menghubungkan front office ku dengan kantor pribadi, Lily mengekor dibelakangku.

"That Bitch! Dia adalah setan yang mengubah Ibuku! Kenapa aku harus tenang Ethan!" Aku akhirnya melihat siapa yang bicara. Seorang pria seumur dengan Ethan. Memakai jas dan datang dengan berkacak pinggang. Ini pasti anak pertama Ny. Anna, William Bowen. Disampingnya ada seorang pria lagi, tampaknya dia adalah adiknya karena mereka memiliki garis wajah yang sama. Itu pasti adiknya Edward Bowen.

"Apa yang terjadi disini..." Joshua tiba-tiba muncul di tengah keributan.

"Aku ingin bertemu Charlotte Blaine, katakan padaku dimana dia."

"Saya Charlotte... Apa yang bisa saya bantu." Aku tiba didepan pria itu.

"Witch or Bitch!Hell, here you're... We need serious talk right now woman**." Dia maju ke depanku dan menunjuk mukaku. Ethan menariknya. Dan Joshua maju menengahi.

"Jangan melewati batas Tuan!" Joshua menghalangi William dariku. Satu lagi dorongan perkataan dan akan ada adu jotos disini tampaknya.

"Lily, meeting room one..." Lily segera keluar dan menyiapkan ruangan meeting private. Aku tidak perlu saling tunjuk dan kelakuan primitif emosional para pria disini, dan ini dia yang dikatakan Ethan sebagai intolerable stubborn disaster.

"Tuan-tuan kita perlu duduk. Bantu dirimu sendiri Tuan William, tenangkan dirimu atau kita tidak kemana-mana. Follow me." Aku berjalan keluar dari ruangan dan menuju ke ruang meeting private disamping ruangan clusterku.

Pria-pria itu mengikutiku dan Joshua ikut masuk. Aku membiarkannya setidaknya aku punya back-up jika keadaan menjadi buruk. Kami semua akhirnya duduk, walaupun William tampak berusaha keras menenangkan dirinya.

"Minumlah William. Kita harus bicara dengan kepala dingin... " Aku berusaha masuk dengan nada rendah dan menenangkan situasi saat tiga orang itu sudah duduk berhadapan dengan aku, Lily dan Joshua.

"Aku tak perlu mendinginkan kepalaku Nona Charlotte. Kau yang harus mendinginkan kepalamu, apa yang kau suntikkan di pikiran Ibuku sehingga dia bisa bertindak seperti itu. Kau ingin menghancurkan keluarga kami!? Atau kau hanya tertarik dengan persentase yang kau dapatkan dari perebutan harta kami. Aku tak tahu kalian pengacara perceraian punya manner tercela. Apa perkerjaanmu hanya tertawa diatas penderitaan orang dan memunguti kekayaan dari kehancuran orang lain!" Dia bicara dengan nada tinggi dan kali ini sambil berdiri dari kursinya, dan tetap menunjukkan jarinya padaku.

"William!" Ethan menariknya duduk.

"Lepaskan aku Ethan... " Dia mengibaskan tangan Ethan tapi akhirnya duduk. Sekarang letusan emosinya sudah dilepaskan. Dia akhirnya duduk sementara aku tak bicara apapun. Aku menghela napas panjang.

Joshua tampaknya sudah gatal ingin membalas perkataannya. Tapi aku menaruh tanganku dibawah memberi tanda padanya untuk tenang.

"Baiklah William, aku sudah mendengarkanmu... Tentu kau boleh mengatakan apa saja padaku. Tapi seharusnya kau belajar mendengarkan Ibumu...." Aku belum selesai bicara ketika William menyelaku.

"Aku mencintai Ibuku, kau yang membuatnya punya pikiran aneh seperti itu. Kau membuatnya menjauh dari keluarga kami dan membuatnya kehilangan dirinya. Apa kau bisa membela dirimu dari kelakuan tercelamu... Bitch!"

"Mind your word man!" Joshua tidak bisa bertahan untuk tidak bersuara.

"Baiklah William, kau yakin kau sudah berusaha mendengarkan Ibumu? Setidaknya memperhatikan keadaannya. Sekarang aku ingin kau dengarkan ini...." Aku mengambil handphoneku. Dan menaruhnya didepannya. Itu adalah rekaman percakapanku dengan Anna. Dan aku memang sudah menyiapkan ini dengan persetujuan Anna sendiri.

"Selama ini aku selalu diam Charlotte. Bertahun-tahun dari ulang tahun ke 15 pernikahan kami, pertama aku mengetahui yang salah. Seorang wanita datang ke rumahku dan mencari Alan. Dia membawa seorang anak berumur lima tahun... Wanita itu bilang itu Anak Alan, dia memperkenalkan diri dan mengatakam padaku, Alan belum mengirimkan jumlah yang dia minta untuk child supportnya. Kau tahu Charlotte, duniaku runtuh saat mendengarnya ..."

Suara isakan pertama Anna membuat semua orang didepanku diam. Dan William yang dari tadi bermuka garang, duduk diam di kursinya dengan muka tertegun.

"It's ok Anna... Here..." itu suaraku saat menawarkan tissue ke Anna.

"Aku tahu wanita itu tidak bohong. Aku seperti hampir melihat Edward kedua berdiri didepanku... Semua yang ada di Alan ada di anak itu. Tapi Alan menyangkalnya didepanku dan tidak mengakuinya. Dia berkata wanita itu berbohong dan dia akan mengurusnya. Wanita itu adalah mantan kekasihnya. Entah sejak kapan mereka membohongiku, aku tak tahu... Tapi dia terus berbohong padaku, dia terus menemui wanita itu dibelakangku dan memberikan semua tunjangan padanya. Anak itu hanya tiga tahun lebih muda dari Edward, ...”

“Saat itu kami bertengkar hebat dan aku pergi dari London lebih dari dua minggu saat itu. Anak-anak menyangka aku pergi ke rumah neneknya yang sakit. Dia terus mengancamku untuk tidak bercerai ... dia bilang aku mengorbankan perasaan anak-anak kami.....Dan dia tidak akan membiarkan kami bercerai. Saat itu aku hanya seorang wanita yang merawat anak-anak dan keluargaku sepenuh hati. Aku tak bisa melawannya dan pikiranku buntu. Tapi saat itu semuanya hancur berkeping-keping tanpa bisa dipulihkan lagi ..." Dua anak Nyonya Anna tampak shock. Cerita panjang itu bercampur antara kata-kata yang terputus dan isakan pilu Anna.

"Maafkan aku Charlotte, ....aku tidak bisa mengatakan ini sendiri didepan anak-anakku. Aku bahkan tak tahu bagaimana aku bisa memulai bercerita. Ayah mereka bagi mereka adalah seperti pahlawan mereka, dan kadang aku merasa, entahlah seperti ...seorang Ibu yang hanya punya tugas membesarkan anak-anaknya...." suara isakan mengisi jeda pembicaraan, aku ingat saat itu Anna berusaha keras berhenti menangis dan tak berhasil, dia malah terisak dengan hebat di sepanjang pembicaraan selanjutnya. Sementara aku hanya bisa menepuk bahunya dan merangkulnya.

"Semuanya jadi abu saat itu, ... Alan tak pernah mencoba minta maaf, dia hanya mengancamku untuk tidak bercerai dan terus memberiku uang, mengatakan betapa anak-anak kami akan terguncang jika aku tidak bertahan... Dan dia mulai menjauhi hubungan pribadi denganku pada saat yang sama. Aku telah menurutinya kupikir dia akan minta maaf dan membuatku percaya lagi padanya. Aku menurunkan harapanku, tak apa dia mensupport wanita itu, itu anaknya. Aku mencoba berdamai dengan kenyataan itu."

"Aku punya harapan kami akan membaik setelah kami berkompromi , tapi semua itu tak pernah terjadi. Dia terus bersikap manis tapi berbohong dibelakangku, dia mulai mempunyai banyak affair , aku mempunyai banyak uang sehingga aku menyewa detektif untuk mengikutinya sekian lama, mengetahui dengan siapa saja dia berhubungan.” Isakan terpurus terus berlajut.

“Saat bertahun-tahun aku sudah lelah bertengkar aku menyerah, aku diam. Aku seperti tak punya pilihan, aku bukan wanita muda, saat itu aku sudah berusia 40 tahun dan tak lagi muda... beberapa saat aku menyalahkan diriku, kurasa beberapa tahun setelahnya adalah titik terendahku, sampai temanku mendorongku untuk ke psikolog karena kadang aku hampir tak bisa tidur karena semua masalahku dan aku kecanduan pill tidur... aku hanya bisa bercerita pada sahabatku, kadangkala aku hanya ingin pergi dari rumah, tapi ada anak-anak membutuhkanku, William sedang remaja dan sangat takut anakku terpukul dan meninggalkan rumah, aku takut dia mencoba drug untuk mengobati kekecewaannya pada kami."

"It's oke Anna...You will be ok." Saat itu aku ikut menangis mendengar semua ceritanya, Ibuku cukup beruntung bisa keluar dari pernikahannya yang buruk walau dia tidak pernah percaya pada pria lagi, dan berhasil berdikari untukku. Tapi wanita ini memutuskan bertahan berpuluh-puluh tahun demi dunia sempurna anak-anaknya. I feel sorry for her.

"Kau tahu ... mungkin aku tak berani bertindak atau aku bodoh, aku mencintai anak-anakku, dan aku berpikir wanita-wanita itu tak berhak merampas kebahagian anak-anakku, aku mengorbankan diriku demi dunia anak-anakku. Kami sudah hancur dan aku tak perduli lagi, aku terbiasa mencari pelampiasan yang lain... Perasaanku sudah kebas dan dengan terbiasa berpura-pura kami adalah keluarga yang berbahagia... aku akhirnya bangkit dengan bersikap masa bodoh,... saat aku kesal, aku terbiasa menangis sendiri, pergi entah kemana menyenangkan diriku. Aku mencari pengobatanku sendiri. Saat aku bicara padamu sekarang , kukira aku tak akan menangis lagi, aku tak tahu aku masih bisa menangis seperti ini..." Diam sesaat, saat itu Anna sudah tak menangis lagi.

"Aku tak tahu kenapa di akhir hidupku aku bertemu dengan Lionel, teman lama yang sudah lama aku tak temui. Saat ini kupikir aku berhak mencoba bahagia dengan pilihanku sendiri. Punya seseorang yang akan mengenggam tanganku lagi. Dan disini aku bicara denganmu ..." aku menghentikan rekaman itu dan ketiga pria didepanku diam. Aku hanya diam menunggu dan tidak bicara apapun. Mereka perlu waktu untuk menerima kebenaran ini.

Kami cuma diam cukup lama sehingga kupikir aku perlu membuka pembicaraan. Tapi tiba-tiba William berdiri dan berjalan pergi ke pintu. Tanpa satu katapun.

"Will... " Edward saudaranya berdiri dan menyusul kakaknya. Sementara Ethan terdiam dan memandangku.

"Kenapa kau tak mengatakan ini padaku sebelumnya..." Aku menghela napas.

"Dari pertama kau benar tentang satu hal Ethan... Kau tak bisa masuk secara personal. Maka aku perlu orang yang bisa masuk secara personal... Aku tak akan membuat drama besar soal kasus ini, ancamanku kemarin hanya gertakan untuk membawa mereka kesini, kupikir anak-anaknya akan muncul dan menyalahkanku karena Anna tidak punya keberanian berbicara langsung dengan mereka, dan saat itu mereka akan tahu apa yang sebenarnya terjadi. Aku memang suka spotlights, hanya jika kasusku dipenuhi dengan orang yang menyukai drama, dan mereka meminta aku melakukan drama itu. Tapi kali ini aku hanya ingin menolong klienku mendapatkan kebahagiaan, dan kurasa sebentar lagi kita akan mendapatkan jawabannya..." Ethan mengangguk sambil menangkupkan tangannya.

"Well, aku sebenarnya masih terkejut. Aku tak punya sesuatu yang bisa kukatakan sekarang. Tapi terima kasih kau telah memikirkan cara ini. Setidaknya mereka tahu alasan kenapa Ny. Anna mengambil langkah ini. Maaf tadi kau harus menerima kata-kata William, dia harusnya minta maaf padamu..."

"Dan kau ... bukankah kau Joshua Menard, aku ingat kita pernah bertemu sekali sebelumnya di pengadilan..."

"Benar, senang bisa bertemu denganmu lagi Ethan." Joshua menjabat tangannya dan Ethan melirikku. Aku menyeringai kecil. Dia masih mengingat nama yang kusebutkan.

"Aku harus pergi Charlotte, klienku menunggu."

"Thanks Josh." Joshua segera berlalu meninggalkan aku dan Ethan.

"Kau mau ke kantorku untuk mengobrol karena kau sudah disini."

"Sure, tapi ini sudah hampir jam makan malam. Kau belum lapar, bagaimana kalau kita keluar dan makan malam bersama. Drama keluarga ini membuatku cepat merasa lapar." Aku meringis sekarang.

"Apa kau selalu pintar mencari alasan seperti ini?"

"Ayolah Charlotte ini cuma makan malam. Tidak akan membahayakan kehidupanmu atau bayaranmu. My treat? Deal? Kenapa ada sesuatu yang lain yang membuatmu takut makan malam denganku? Kau takut aku menjadikanmu makan malamku?" Dia menaikkan setengah alisnya dengan ekspresi dibuat-buat sekarang. Aku tertawa dan meringis lebar.

"Fine you win, kita makan di Itsu dibawah..." Aku menyebutkan satu restoran Jepang yang terletak dalam satu komplek kantorku di One Bishop Square.

"Japanese? Well, anything you like Charlotte... "

Related chapters

  • I'M Not Your Barbie Girl   Part 7. A Little Gift

    Makan malam itu berjalan menyenangkan. Kami berbicara banyak hal, dan dia mengambil kesempatan itu untuk menceritakan dirinya. Dan bersikap terbuka untuk setiap pertanyaanku."Ini akhir pekan, tidak berkencan?" Aku menatapnya dengan penasaran."Kau tahu kehidupan pengacara, diperlukan kesabaran ekstra untuk mengikuti jadwal klien kita yang tak pasti, persidangan panjang dan permintaan yang kadang tak masuk akal. Dan sekarang menghadapi drama keluarga ..." Aku mengganguk, jadwal kerja saat kami mempunyai kasus, apalagi saat kau dalam posisi di firma hukum terkenal memang cukup melelahkan dan membuat stress.Untuk mencapai posisi partner kau minimal memakan waktu 12-20 tahun, Allan dan Overy firma hukumku adalah firma hukum dengan pendapatan US$ 2,1milliar terbesar ke 10 didunia. Dan begitu kau mencapai posisi partner minimal pendapatan tahunan rata-rata di Inggris adalah £1.5 juta walaupun pengacara terkenal sepertiku mendapatkan lebih dari itu.Aku

    Last Updated : 2021-09-15
  • I'M Not Your Barbie Girl   Gold Digger Man

    Bodoh, kenapa kau menciumnya! Aku menyesal dengan apa yang kulakukan barusan. Terlibat dengan pria high profile seperti dia berbahaya, aku sedang terlibat kasus dengannya dan aku menciumnya! Dan dia adalah some creature with badge "be an Earl" that will be angaged with a aristocrat beatiful lady! You out of your mind Charlotte! Apa yang kupikirkan...! Sebuah pesan masuk ke ponselku. 'Harus kukatakan aku terkejut.' Aku membalasnya dengan cepat **Itu hanya ciuman terima kasih, untuk bantuanmu. Aku mungkin terlalu berlebihan. Jangan dipikirkan. I'm sorry, I just don't know what I'm doing. ** Sebuah balasan lain. **Don't say sorry. Kita akan bertemu lagi nanti. Sleep well Charlotte. ** Aku membenamkan kepalaku ke bantal. Lord, I kiss him. Stupid Charlotte, what have you done. -------- -------- Dua hari setelahnya.

    Last Updated : 2021-10-13
  • I'M Not Your Barbie Girl   I Love You Too

    Gold digger man? It's trully exist!Aku menerima konfirmasi info yang diberikan Ethan padaku dari Robert dengan cepat, beserta dengan foto-foto baru wanita simpanannya.Laporan perusahaannya, semua perusahaan yang dibuatnya adalah perusahaan investasi, laporan profit pasar modalnya sama sekali tidak bagus, aku bahkan yakin dia menjalankan financial fraud, banyak perusahaan menjalankan pyramid scheme, membayar keuntungan investasi dari dana pihak baru yang masuk ke aliran uang perusahaan. Tipuan investasi semacam ini, bahkan bisa berjalan puluhan atau belasan tahun sebelum itu kolaps dan sejumlah besar dana investor akan dilarikan.Seseorang bertanggung jawab untuk menjalankannya. Dia memang menjadi CEO yang terdaftar di sana. Elly melakukan penelusuran dalam, asset tempat tinggal dan bahkan mobilnya adalah sewaan. Tampaknya dia melarikan uangnya di overseas account.Jika kekayaan Anna masuk ke dalam assetnya, bisa

    Last Updated : 2021-10-13
  • I'M Not Your Barbie Girl   I Can Hear Your Heartbeat

    Temaram cahaya matahari membangunkanku. Aku meringkuk di dada Josh dengan nyaman. Selalu seperti ini, aku nyaman berada di dekatnya. Dia mungkin benar, cinta memberikan rasa aman."Morning Love, sleep well... " dia merapikan rambutku, aku membuka mataku menatapnya. Kemudian memejamkannya lagi dan mendekatkan diriku padanya."Aku masih mengantuk,...""Josh, bisakah kau memelukku." Josh menyelipkan tangannya ke lekukan leherku. Menarik tubuhku mendekat, merangkulkan lengannya ke tubuhku dan mencium keningku."Ini yang kau inginkan?" Aku memejamkan mata, wajahku menyentuh dadanya, aku diam mendengarkan suara jantungnya."Aku bisa mendengar jantungmu...""I love you Charlotte..." Aku tersenyum dan membenamkan wajahku di lekukan hangat lehernya. "Katakan kembali padaku ..." Josh berbisik ke telingaku."Hmmm ...." Aku tak menuruti perkataannya, sejujurnya aku masih takut untuk mengatakannya. Semalam

    Last Updated : 2021-10-13
  • I'M Not Your Barbie Girl   Breadwinner and Housekeeper

    "Madam Pauline, saya Charlotte Blaine, senang bertemu Anda." Aku menyalami seorang wanita yang sudah berumur 61 tahun, tapi tubuh dan wajahnya masih menyisakan kecantikan masa mudanya. Dia bahkan masih bisa memakai rok pencil dan kemeja Gucci Stretch pas badan. Aku jelas kagum pada apa yang dia capai, aku membaca data pribadinya adalah mantan ratu kecantikan dan pemain film terkenal pada masa mudanya di Malaysia."Nona Charlotte, aku tak menyangka Anda begitu muda dan cantik." Komentar yang sudah terlalu sering kudengar dari klienku."Dan Anda terlihat menakjubkan di usia Anda Madam. Duduklah, apa yang bisa kubantu untukmu." Dan dimulailah pertanyaan pertama untuk episode drama yang lain."Kau mungkin sudah mengenal portofolio suamiku, kurasa kau tidak menerima kasus dibawah net worth £100 juta bukan...." Dia tertawa kecil, aku tersenyum. Aku memang tidak menerima kasus biasa. Hanya mereka dengan label Ultra Rich People dengan

    Last Updated : 2021-10-13
  • I'M Not Your Barbie Girl   Love Changes You

    Aku begitu khawatir tentang perjalanan ini. Tentang bagaimana keluarga Joshua sebenarnya. Apa mereka juga akan seperti keluarga kelas tinggi lainnya, hanya menerima yang setara dengan mereka? Apa aku akan terpaksa patah hati."Kau memikirkan sesuatu sepanjang hari ini, bicaralah padaku..." Kami sampai di Renaissance Hotel di Louvre Jumat malam, dan Joshua tampaknya melihat aku terlihat lebih diam dari biasanya dan dia tahu aku khawatir tentang sesuatu."Josh, ... kau tak pernah cerita tentang siapa keluargamu, apa mereka akan menerimaku nanti. Keluargaku bukan siapa-siapa."Joshua menatapku dan tersenyum. "Kemarilah... " dia menarik tanganku dan mendudukkan aku di pangkuannya."Charlotte, aku adalah aku, terlepas siapa keluargaku. Aku membangun karierku dari dasar tanpa bantuan keluargaku. Kau pikir karena keluargaku semacam "top list richest in UK" atau pamanku yang seorang mayor of London akan punya pengaruh terhadap karier

    Last Updated : 2021-10-13
  • I'M Not Your Barbie Girl   Menard and Knightley

    "Aku dua kali melihat Charlotte bersama Josh. Dia jelas bukan hanya teman, mereka pasti punya hubungan khusus." Aku terhenti di belakang sebuah hiasan besar dengan foyer kain tertutup. Saat akan berjalan ke toilet. Itu suara Susan yang berbicara dengan Ibu Joshua."Aku sudah berusaha menghubungkan kalian berdua selama ini, kurasa wanita itu alasan dia menolak berjalan bersamamu. Dia jelas sedang dalam hubungan khusus bersamanya. Aku tak suka ini Susan, dan aku tak suka pengacara itu masuk dalam keluargaku, dia dibesarkan oleh single mother, entah siapa ayahnya atau apa pekerjaan Ibunya ..." punggungku dingin, sebuah pisau tajam terasa ditancapkan ke hatiku."Wanita itu harusnya tidak pernah datang ke pesta ini. Kau tidak mengajak Joshua datang bersamamu Susan? Bukankah kau berada di London minggu kemarin?" Itu suara ayah Josh. Jadi jelas bagiku aku adalah orang yang tidak diharapkan oleh keluarga ini."Mereka sekantor Bibi, mereka terus bertemu. Seme

    Last Updated : 2021-10-15
  • I'M Not Your Barbie Girl   Just Stay With Me

    Aku benci semua persoalan cinta. Josh langsung meneleponku tak lama setelah Susan pergi, aku mengatakan semua yang Susan katakan dan dia diam cukup lama sebelum meyakinkanku bahwa Susan tak akan mempengaruhi hubungan kami. Sejujurnya aku tahu dia tak yakin. Dan wanita itu tampaknya akan melakukan apapun untuk melaksanakan ancamannya, membawa ini lebih jauh ke perang dan drama antar keluarga. This Knightley and Menard things make me drowning. Konsentrasi kerjaku terganggu sepenuhnya dan sepanjang sisa hari itu aku sama sekali tak bisa berpikir. "Charlotte, kau baik-baik saja?" Elly sedang membacakan beberapa review kasus yang harus kami bahas di rapat junior partner besok, tapi pikiranku melayang kemana-mana. "Sorry Elly, aku benar-benar tak bisa melakukan saat ini, pikiranku penuh, kita akan membahasnya langsung besok di meeting dengan Junior partner..." "Baiklah, dan Robert bilang dia sudah menyelesaikan lapora

    Last Updated : 2021-10-15

Latest chapter

  • I'M Not Your Barbie Girl   Love Dance Under The Sun

    Aku tahu Ethan menyesal. Dia menunjukkannya. Dia berniat menebus kesalahannya. Dia bersikap aku adalah porselen yang gampang pecah seminggu ini. Dia memikirkan semuanya, dia bertanggung jawab atas pilihan yang dia buat.Ethan akan jadi Ayah yang baik, aku menyadarinya. Dan anak ini bagaimanapun dia adalah anakku. Aku mencintainya tentu saja, tiap hari aku terpesona bagaimana dia bisa begitu ajaib diberi kehidupan di dalam diriku.Setelah aku lebih tenang, aku mulai lebih bisa menerima semua ini. Aku mempunyai dukungan yang kubutuhkan untuk membesarkan anakku. Ayah, Ibu, Nenek dan Kakek, cinta dan perlindungan kami. Dia akan tumbuh dengan baik dan tidak akan pernah menjalani jalan penuh duri yang kualami.Ethan mengandeng tanganku menyusuri pantai didepan kami sementara angin meniup rambutku dan air laut yang jernih membasahi kakiku. Setahun lalu aku merasa seperti gadis malang disini, tapi hari ini aku berjalan dengan rasa bahagia membunc

  • I'M Not Your Barbie Girl   Monaco

    Satu lagi kebodohanku. Batu bulan!Kenapa aku sebodoh itu menyebutkannya.Iya aku akan memberinya batu bulan! Dengan sertifikat keaslian. Itu kata lain dari diamond ring. Aku meminta kotaknya disulam dengan kata kata Moon Rock! Stupid? Yes, Absolutely Stupid! Mana mungkin aku memberinya batu bulan betulan! Itu tak berguna sama sekali.Bagaimana aku memberikannya? Aku binggung bagaimana caraku melamarnya. Sampai aku memikirkan bagaimana pertama kami bertemu. Aku ingin sekali membawanya kembali ke Monaco tempat pertama kali kami bertemu akhir awal musim semi tahun lalu."Honey, akhir minggu ini bagaimana kalau kita liburan.""Kemana?""Monaco...""Monaco?" Dia berpikir sebentar. "Kita bertemu pertama kali di Monaco...""Hmm.. iya. Kau masih ingat bagaimana kau pertama kali melihatku?" Dia memutar matanya mengingat sesuatu."Rambutmu basah saat kau baru kelua

  • I'M Not Your Barbie Girl   I'm Trying My Best

    Bodoh!Aku memang bodoh melakukan pengaturan kehamilan itu padanya! Setelah kupikir lagi kenapa dia begitu marah padaku yang sengaja membuatnya melupakan pillnya saat itu.Aku telah memaksanya membuat pilihan yang dia belum persiapkan. Bahkan dia tidak merasakan lamaran dariku dan upacara pernikahan impiannya. Dia harus langsung mengandung anakku. Aku menghancurkan mimpinya. Dengan bodoh aku baru menyadarinya setelah menerima amukannya.Aku sangat tahu aku telah melalukan kebodohan terbesar pada orang yang kucintai karena terpesona pada bayangan sempurna yang berjalan di otakku saat itu. Saat dia bilang dia menginginkan anak-anak bersamaku.Aku berjanji akan menebus kesalahanku padanya."Ethan, kalian harus segera menikah!" Ini untuk kesekian kalinya Mom memaksaku untuk segera menetapkan harinya bersama Charlotte."Mom, Charlotte sedang marah padaku. Aku berusaha melakukan ini dengan pelan-pelan tanp

  • I'M Not Your Barbie Girl   I'm Sorry

    Aku membuka pintu dan menuju meja makan di ruang tengah. Pakaianku sudah rapi untuk kekantor. Aku pagi ini malas bangun, tidak biasanya aku begini. Bekerja terasa berat. Aku membaca ini akan berakhir setelah pada usia kehamilam mendekati empat bulan dimana tubuh beradaptasi untuk menciptakan rumah baru bagi janin.Aku baru melakukan tesnya setelah aku bangun dan hasilnya positive. Aku tak bisa menghindar lagi kemanapun sekarang, aku sudah berada disini dan tak punya ruang untuk bergerak mundur.Ethan melihatku, dia juga sudah rapi dan Ny. Lucy orang yang bertugas membersihkan penthouse sudah datang. Dia sedang membereskan sarapan dan menghidangkannya di meja makan.Aku melengos saat Ethan menatapku. Aku duduk di meja dan mulai menuang kopi yang disiapkan Lucy."Honey, kau harus mengurangi kafein setidaknya sampai trimester pertama. Minumlah lebih banyak susu... " Jadi sekarang kopi pun tak bisa aku minum. Moodku langsung turu

  • I'M Not Your Barbie Girl   Why You Do This To Me

    "Kau sedang hamil. Kau harus istirahat lebih awal. Jam lima kita pulang ke London." Dia menempel disampingku dan mengelus perutku yang masih langsing. Aku risih melihatnya menempel-nempel seperti lintah."Aku tidak sakit Ethan. Aku hanya hamil. Itupun belum pasti. Kau tidak udah bersikap berlebihan." Kami berdebat di meja makan didepan Ayah dan Ibunya.Aku sangat tidak suka diatur seperti aku adalah seorang anak kecil. Walaupun dia melakukannya karena peduli padaku. Dia perduli pada anaknya sebagian bukan padaku saja. Sekarang kenapa aku cemburu kepada anakku sendiri?"Kurasa tidak ada gunanya kita ke rumah sakit sekarang. Ibu akan mengenalkan dokter Ibu dan membuat janji besok untuk kalian. Kalian bisa menggunakan test pack kehamilan untuk memastikan besok pagi dan pasti hasilnya akurat.""Apa tidak apa menundanya Mom?""Ethan, Charlotte tidak sakit, dia hamil. Kau harus lebih perhatian padanya. Dan tentu saja kalian

  • I'M Not Your Barbie Girl   Why You Do This To Me

    "Kau sedang hamil. Kau harus istirahat lebih awal. Jam lima kita pulang ke London." Dia menempel disampingku dan mengelus perutku yang masih langsing. Aku risih melihatnya menempel-nempel seperti lintah."Aku tidak sakit Ethan. Aku hanya hamil. Itupun belum pasti. Kau tidak udah bersikap berlebihan." Kami berdebat di meja makan didepan Ayah dan Ibunya.Aku sangat tidak suka diatur seperti aku adalah seorang anak kecil. Walaupun dia melakukannya karena peduli padaku. Dia perduli pada anaknya sebagian bukan padaku saja. Sekarang kenapa aku cemburu kepada anakku sendiri?"Kurasa tidak ada gunanya kita ke rumah sakit sekarang. Ibu akan mengenalkan dokter Ibu dan membuat janji besok untuk kalian. Kalian bisa menggunakan test pack kehamilan untuk memastikan besok pagi dan pasti hasilnya akurat.""Apa tidak apa menundanya Mom?""Ethan, Charlotte tidak sakit, dia hamil. Kau harus lebih perhatian padanya. Dan tentu saja kalian

  • I'M Not Your Barbie Girl   I Hate Your Parfum

    Kau tahu panen apa yang membuatku terpesona di musim panas ini.Cherry Tomato. Melihat sulur-sulur tomat cherry itu saling terhubung dan membuat untaian berwarna cerah merah dinaungi daun-daun kehijauan. Aku berdecak kagum dan sejenak cuma berdiri disana dan melongo."Sampai kapan kau mau melongo seperti itu?" Ethan menertawakanku yang berdiri disana dan tidak bergerak sedikitpun."Menakjubkan..." kata-kata pertama yang mampu kukeluarkan."Kau tak pernah melihat tomat?""Aku pernah melihat tomat biasa. Tapi tak pernah membayangkan tomat cherry akan secantik ini." Pertani sekarang melakukan banyak teknik dalam pertanian. Mereka bisa membuat panennya seragam dan sulur-sulur itu seperti jatuh seperti itu saja disana.Para perkerja mulai melakukan panen ke sebagian tomat yang sudah berwarna merah. Pekerja-pekerja itu sangat terlatih, mereka dengan cepat melakukan pemilihan buah yang sudah matang dan meninggalk

  • I'M Not Your Barbie Girl   Spring of Love

    AprilMusim semi adalah hal yang menyenangkan. Udara menjadi menghangat, bunga-bunga di Kew Garden bersemi, orang-orang mencari aktifitas di luar ruangan. Rasanya selalu lebih berwarna dibanding winter yang selalu putih dan dingin.Akhirnya aku pindah ke tempat Ethan. Saat ini semuanya masih berjalan baik. Aku menyukai tinggal bersamanya. Walaupun kadang masih perlu sedikit penyesuaian.Kebanyakan dia bangun lebih dulu dariku. Dia akan jogging di luar rumah selama setengah jam sementara aku masih tertidur. Kami tak selalu pulang bersama, kadang aku pulang larut sekali karena pekerjaan atau dia yang pulang larut. Tapi aku tahu dimana mencarinya.Aku menyenangi kamarku, dan aku tetap punya ruangku sendiri.Satu hal yang berubah adalah aku dan dia tahu kami saling memiliki satu sama lain. Saat ini aku tahu ada seseorang yang bisa kuandalkan dan seseorang tempatku berbicara.Ibu Ethan Olivia sangat suppo

  • I'M Not Your Barbie Girl   I'm with You

    Sebuah makan malam yang meriah. Ayah dan Ibunya menyambut kami dengan sangat ramah. Aku berkenalan dengan kedua adik Ethan, satu perempuan yang sudah punya suami dengan dua orang anaknya dan satu lagi adik laki-lakinya yang baru saja menyelesaikan kuliah di Cambridge.Keluarganya sangat ramah. Aku tak menyangka mereka semua adalah orang yang penuh selera humor. Dibalik gelar yang dipegang keluarga ini, mungkin orang mengira akan ada aturan-aturan khusus bagi anggota keluarga baru. Tapi ternyata itu tidak ada disini. Mereka sama seperti keluarga lainnya dan aku dengan cepat merasa nyaman berada diantara mereka."Ethan adalah anak tertua kami Marion, kami senang sekali dia dan Charlotte akhirnya dapat bersama. Kau tahu, harus aku yang menyatukan mereka berdua... Oh my God, aku melihat betapa mereka punya perasaan satu sama lain tapi ... I don't know what happen between this two. But when I speaking out ...Everything done! Could you believe that Marion?" Aku d

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status