Bodoh, kenapa kau menciumnya!
Aku menyesal dengan apa yang kulakukan barusan. Terlibat dengan pria high profile seperti dia berbahaya, aku sedang terlibat kasus dengannya dan aku menciumnya! Dan dia adalah some creature with badge "be an Earl" that will be angaged with a aristocrat beatiful lady! You out of your mind Charlotte!Apa yang kupikirkan...!Sebuah pesan masuk ke ponselku.'Harus kukatakan aku terkejut.'Aku membalasnya dengan cepat**Itu hanya ciuman terima kasih, untuk bantuanmu. Aku mungkin terlalu berlebihan. Jangan dipikirkan. I'm sorry, I just don't know what I'm doing. **Sebuah balasan lain.**Don't say sorry. Kita akan bertemu lagi nanti. Sleep well Charlotte. **Aku membenamkan kepalaku ke bantal. Lord, I kiss him. Stupid Charlotte, what have you done.-------- --------Dua hari setelahnya."Charlotte, ada Tuan Bowen dan Tuan Brown mau menemuimu." Telepon dari Lily masuk ke mejaku. Ada apa ini, kenapa mereka tiba-tiba datang ke sini tanpa pemberitahuan."Baiklah, suruh mereka masuk." Aku merapikan dokumen di mejaku. Menunggu Lily mengantar mereka ke ruanganku.Aku berdiri menyalaminya. Wajah Tuan Alan terlihat lelah dari terakhir kali aku melihatnya. Tampaknya tekanan perceraian ini membuatnya lelah secara fisik maupun mental. Siapapun akan merasa begitu sebenarnya."Tuan Bowen, apa yang membawa kalian kesini..." Aku memandu mereka duduk di sofa ruanganku.Aku melirik Ethan yang membawa tas dokumennya. Dia tampak menawan seperti biasa, aku harus menahan napas saat mata kami bertemu. Ciuman itu membuat segala sesuatunya salah.Ny. Anna telah meneleponku sebelumnya, anak-anaknya datang padanya dan berbicara padanya. Dia berkata anak-anaknya akan mendukungnya.Seharusnya dengan tekanan anak-anaknya nanti Tuan Bowen akan bekerjasama dan ini tidak akan menjadi kasus yang memusingkan lagi, bagian sulitnya telah terlewati. Tinggal tandatangan dokumen perceraian, dengar pendapat dan ini akan selesai tanpa perlu terlalu menguras pikiran."Nona Charlotte, aku yang memutuskan bicara padamu, karena Anna sudah tak mau mendengarku lagi dengan kepala jernih. Aku sudah tahu Anna sudah membuka cerita kami pada putra kami. Dan aku mengakui semua kesalahanku...Tapi tetap aku tidak menginginkan perceraian dengan Anna.""Kenapa kau sangat berkeras Tuan Bowen.""Aku tahu siapa Lionel, dia hanya memanfaatkan Anna. Dari dulu dia hanyalah perayu ulung yang sering memanfaatkan wanita. Aku tak akan menyerahkan Anna padanya... Lionel perayu itu tak akan mendapatkan Anna, aku akan pastikan itu." Aku menghela napas, jadi jalan panjang ini belum selesai."Tuan Bowen, saya bukan penasihat pernikahan, tapi Anda tidak melihat masalah dengan jernih disini. Bagi Ny. Anna masalahnya bukanlah Lionel, tapi Anda. Lionel adalah semacam pembebas bagi jiwanya dan Anda adalah seseorang yang dia tidak inginkan." Tuan Alan Bowen terdiam didepanku."Nona Charlotte, aku dan Anna kami sudah bersama 35tahun, jelas kami sudah mengenal diri kami masing-masing. Aku memang banyak melakukan kesalahan buruk bertahun-tahun yang lalu. Kami telah banyak berkompromi, walau aku tahu tak mungkin menghapus semua kesalahan yang kubuat padanya. Kami bertahan, dia bertahan demi anak-anak. Aku tidak ingin melepaskan keluargaku. Aku menghormati keteguhannya bertahan bersamaku bertahun-tahun demi anak-anak kami. Tidak ada kata bercerai dariku sampai kapanpun. Lionel bangsat itu yang membuatnya berubah seperti itu. Dia baik-baik saja sebelumnya, dan kami berdua walaupun kami memang tak seperti dulu, tapi kami baik-baik saja sampai Lionel muncul." Pembicaraan panjang ini tampaknya tak berguna, kami hanya berjalan disana. Orang tua ini keras kepala dengan pendapatnya."Charlotte,... " sekarang giliran Ethan bicara. "Kau tahu Lionel lebih aku menyelidiki sendiri Lionel untuk beberapa saat. Selama dua puluh tahun ini sejak bercerai dengan istri pertamanya, dia telah beberapa kali "cohabitation" bersama beberapa wanita kaya. Dia flamboyant dan penipu wanita. Dan jika dia sudah puas dengan wanita-wanita itu dia meninggalkannya. Semua bisnis yang dikelolanya tidak ada yang berkembang. Dia hanya memanfaatkan bisnisnya untuk menipu. Data yang kukumpulkan ada disini." Dia memberikan bundel dokumen padaku. Foto para wanita yang bersama Lionel. Pria ini walaupun tua sudah lima puluh tahun tapi memang seperti masih berusia empat puluh, tubuh dan wajahnya masih gagah. Dan data beberapa perusahaan Lionel."Dan saat ini... kami mengetahui di saat sekarang, dia berhubungan dengan satu wanita lain, wanita muda yang disembunyikannya. Charlotte, aku sudah berkali-kali bicara dengan Anna, tapi dia sama sekali tak mau mendengarku, dia mengatakan aku mengarang semua cerita ini. Lionel sudah memukaunya, membuat akal sehatnya ditutup oleh laki-laki itu. That bastard... I wish could smack his head." Tuan Alan menyumpah.
"Kau boleh selidiki semua informasi ini Anna, Anna adalah klienmu, kau harus membeberkan apa yang sebenarnya. Aku tak berniat mengurung Anna dalam pernikahan kami jika dia tidak menginginkannya. Dia akan mendapatkan kebebasannya, sekarangpun dia sudah jarang tinggal bersamaku, dua tahun ini dia kebanyakan bersama Andrew di Paris. Dan beberapa bulan ini dia sering di London karena terpikat oleh Lionel."Satu bundel lagi dokumen dikeluarkan oleh Ethan berisi foto dan data seorang wanita. Aku perlu memastikan sendiri semua informasi ini sebelum bicara dengan Anna. Jika ini benar, pria ini tak pantas untuk dipercaya."Nona Charlotte, aku ingin yang terbaik untuk Anna, jika dia tetap ingin bercerai, aku tahu setelah lima tahun aku mungkin tak bisa menahannya, dan aku akan memberikan apa yang menjadi haknya di pengadilan. Tapi tidak akan membiarkannya bersama penipu itu. Penipu itu tidak pantas bersamanya. Dan kumohon padamu untuk membeberkan fakta ini padanya. Aku akan membayarmu jika kau ingin menyelidiki.""Membelikanmu gaun untuk acara di Paris." Dia tersenyum lebar dengan gigi terlihat semua dan alis dinaik turunkan. Terlihat seperti Mr. Bean sedang tersenyum. Aku selalu merasa geli jika dia memasang wajah lucu itu didepanku."Hmm... tak bisakah aku memakai gaun hitam biasa saja.""No...no... acaranya dihadiri orang-orang terkenal. Aku harus memastikan kau punya gaun cantik. Ayolah tak akan memakan waktu lama membelikanmu satu gaun cantik."Aku belum sempat menjawab. Sebuah lengan melingkar di bahu Joshua. Aku langsung melihat ke belakang. Ahh... pretty woman."Josh ... nice to meet you here." Sebuah ciuman langsung mendarat ke pipi Josh. Josh terkejut, tapi kemudian tersenyum ketika dia melihat siapa yang menyapanya."Susan, kembali ke London.""Aku punya sedikit perkerjaan disini, minggu depan kau ke Paris? Untuk pernikahan sepupumu? Dia juga mengundangku. Kita bisa bertemu disana.""Tentang itu. Aku punya teman untuk menemaniku selama di Paris.""Ohh, really... " dia kelihatan sedikit kecewa. Wanita cantik berambut gelap dan memakai baju kerja berwarna putih itu menoleh ke arahku."Hai, Aku Susan, senang bertemu denganmu.""Charlotte, senang bertemu denganmu juga." Aku membalas salam formalnya."Kalian rekan kerja...""Iya, kami satu kantor." Aku menjawab dengan cepat. Takut bila tiba-tiba Josh mengatakan aku pacarnya."Josh, makan malam denganku...malam ini. Sudah lama kita tidak bertemu." Wanita itu melanjutkan bicara dengan Josh. Josh menatapku. Dia mungkin takut akan membuatku menangis lagi."Aku sedang ada kasus yang harus kuselesaikan secepatnya Susan. Jadwalku padat sekali. Maaf aku tak bisa menemanimu disini .""Ohh, sayang sekali ... Well, kabari aku jika kau bisa. Aku akan disini sampai Selasa. Sudah lama kita tidak bicara.""Tentu, aku akan meneleponmu...""Baiklah, aku harus pergi. Senang berjumpa denganmu Josh, Charlotte..." Aku menatap kepergiannya."Dia cantik? Kenapa kau mengiyakan ajakan makan malamnya." Josh menghela napas. Dia kesal? Karena aku menyuruhnya pergi dengan wanita itu?"Ayo kita pergi malam ini, ini akhir pekan.""Kau malah mengajakku dibanding wanita cantik itu. Kau tak salah memilih?""Iya aku memilih mengajakmu Charlotte, daripada bersama wanita itu. Cukup jelas bagimu, malam ini ke apartmentku. Jangan kemana-mana." Garis rahangnya mengeras dengan bibir terkatup rapat. Dia marah dan itu terlihat sexy disaat bersamaan. Selama bersama dengannya aku belum pernah melihat Josh yang kesal. Mungkin pernah saat dia kesal dengan staffnya. Tapi ini sedikit berbeda."Kau kesal..." Aku menyeringai dan dia diam menatapku."Dan kau kelihatan menikmati kekesalanku. Bukankah begitu.""Well, ..." aku memajukan wajahku ke arahnya. Kuputuskan untuk mendorong ini lebih jauh, mungkin akan menyenangkan melihat reaksinya. "Kau kesal karena aku mendorongmu ke wanita secantik dan sesexy itu, kupikir semua pria akan bersedia melalukan apapun untuk bersama wanita secantik itu... ""Charlotte, kau sedang memancing sesuatu? Apa yang kau harapkan...""Melihat sisi dirimu yang lain..." Sebuah seringai muncul di wajah Josh mendengar jawabanku."Kau akan melihatnya." Dia menatapku dengan pandangan yang belum pernah kuterima selama ini.Aku menggigit bibirku.Sepertinya ini akan menarik.*Cohabitation =tinggal bersama tanpa ikatan pernikahan ( kalo org indo bilang kumpul kebo) *
Gold digger man? It's trully exist!Aku menerima konfirmasi info yang diberikan Ethan padaku dari Robert dengan cepat, beserta dengan foto-foto baru wanita simpanannya.Laporan perusahaannya, semua perusahaan yang dibuatnya adalah perusahaan investasi, laporan profit pasar modalnya sama sekali tidak bagus, aku bahkan yakin dia menjalankan financial fraud, banyak perusahaan menjalankan pyramid scheme, membayar keuntungan investasi dari dana pihak baru yang masuk ke aliran uang perusahaan. Tipuan investasi semacam ini, bahkan bisa berjalan puluhan atau belasan tahun sebelum itu kolaps dan sejumlah besar dana investor akan dilarikan.Seseorang bertanggung jawab untuk menjalankannya. Dia memang menjadi CEO yang terdaftar di sana. Elly melakukan penelusuran dalam, asset tempat tinggal dan bahkan mobilnya adalah sewaan. Tampaknya dia melarikan uangnya di overseas account.Jika kekayaan Anna masuk ke dalam assetnya, bisa
Temaram cahaya matahari membangunkanku. Aku meringkuk di dada Josh dengan nyaman. Selalu seperti ini, aku nyaman berada di dekatnya. Dia mungkin benar, cinta memberikan rasa aman."Morning Love, sleep well... " dia merapikan rambutku, aku membuka mataku menatapnya. Kemudian memejamkannya lagi dan mendekatkan diriku padanya."Aku masih mengantuk,...""Josh, bisakah kau memelukku." Josh menyelipkan tangannya ke lekukan leherku. Menarik tubuhku mendekat, merangkulkan lengannya ke tubuhku dan mencium keningku."Ini yang kau inginkan?" Aku memejamkan mata, wajahku menyentuh dadanya, aku diam mendengarkan suara jantungnya."Aku bisa mendengar jantungmu...""I love you Charlotte..." Aku tersenyum dan membenamkan wajahku di lekukan hangat lehernya. "Katakan kembali padaku ..." Josh berbisik ke telingaku."Hmmm ...." Aku tak menuruti perkataannya, sejujurnya aku masih takut untuk mengatakannya. Semalam
"Madam Pauline, saya Charlotte Blaine, senang bertemu Anda." Aku menyalami seorang wanita yang sudah berumur 61 tahun, tapi tubuh dan wajahnya masih menyisakan kecantikan masa mudanya. Dia bahkan masih bisa memakai rok pencil dan kemeja Gucci Stretch pas badan. Aku jelas kagum pada apa yang dia capai, aku membaca data pribadinya adalah mantan ratu kecantikan dan pemain film terkenal pada masa mudanya di Malaysia."Nona Charlotte, aku tak menyangka Anda begitu muda dan cantik." Komentar yang sudah terlalu sering kudengar dari klienku."Dan Anda terlihat menakjubkan di usia Anda Madam. Duduklah, apa yang bisa kubantu untukmu." Dan dimulailah pertanyaan pertama untuk episode drama yang lain."Kau mungkin sudah mengenal portofolio suamiku, kurasa kau tidak menerima kasus dibawah net worth £100 juta bukan...." Dia tertawa kecil, aku tersenyum. Aku memang tidak menerima kasus biasa. Hanya mereka dengan label Ultra Rich People dengan
Aku begitu khawatir tentang perjalanan ini. Tentang bagaimana keluarga Joshua sebenarnya. Apa mereka juga akan seperti keluarga kelas tinggi lainnya, hanya menerima yang setara dengan mereka? Apa aku akan terpaksa patah hati."Kau memikirkan sesuatu sepanjang hari ini, bicaralah padaku..." Kami sampai di Renaissance Hotel di Louvre Jumat malam, dan Joshua tampaknya melihat aku terlihat lebih diam dari biasanya dan dia tahu aku khawatir tentang sesuatu."Josh, ... kau tak pernah cerita tentang siapa keluargamu, apa mereka akan menerimaku nanti. Keluargaku bukan siapa-siapa."Joshua menatapku dan tersenyum. "Kemarilah... " dia menarik tanganku dan mendudukkan aku di pangkuannya."Charlotte, aku adalah aku, terlepas siapa keluargaku. Aku membangun karierku dari dasar tanpa bantuan keluargaku. Kau pikir karena keluargaku semacam "top list richest in UK" atau pamanku yang seorang mayor of London akan punya pengaruh terhadap karier
"Aku dua kali melihat Charlotte bersama Josh. Dia jelas bukan hanya teman, mereka pasti punya hubungan khusus." Aku terhenti di belakang sebuah hiasan besar dengan foyer kain tertutup. Saat akan berjalan ke toilet. Itu suara Susan yang berbicara dengan Ibu Joshua."Aku sudah berusaha menghubungkan kalian berdua selama ini, kurasa wanita itu alasan dia menolak berjalan bersamamu. Dia jelas sedang dalam hubungan khusus bersamanya. Aku tak suka ini Susan, dan aku tak suka pengacara itu masuk dalam keluargaku, dia dibesarkan oleh single mother, entah siapa ayahnya atau apa pekerjaan Ibunya ..." punggungku dingin, sebuah pisau tajam terasa ditancapkan ke hatiku."Wanita itu harusnya tidak pernah datang ke pesta ini. Kau tidak mengajak Joshua datang bersamamu Susan? Bukankah kau berada di London minggu kemarin?" Itu suara ayah Josh. Jadi jelas bagiku aku adalah orang yang tidak diharapkan oleh keluarga ini."Mereka sekantor Bibi, mereka terus bertemu. Seme
Aku benci semua persoalan cinta. Josh langsung meneleponku tak lama setelah Susan pergi, aku mengatakan semua yang Susan katakan dan dia diam cukup lama sebelum meyakinkanku bahwa Susan tak akan mempengaruhi hubungan kami. Sejujurnya aku tahu dia tak yakin. Dan wanita itu tampaknya akan melakukan apapun untuk melaksanakan ancamannya, membawa ini lebih jauh ke perang dan drama antar keluarga. This Knightley and Menard things make me drowning. Konsentrasi kerjaku terganggu sepenuhnya dan sepanjang sisa hari itu aku sama sekali tak bisa berpikir. "Charlotte, kau baik-baik saja?" Elly sedang membacakan beberapa review kasus yang harus kami bahas di rapat junior partner besok, tapi pikiranku melayang kemana-mana. "Sorry Elly, aku benar-benar tak bisa melakukan saat ini, pikiranku penuh, kita akan membahasnya langsung besok di meeting dengan Junior partner..." "Baiklah, dan Robert bilang dia sudah menyelesaikan lapora
Aku merapikan penampilan terakhirku, sambil memeriksa dokumen yang harus kubawa untuk bertemu Anna."Josh, kau bisa menjemputku di Shard jam 3 sore?" Aku akan bertemu Anna di Aqua The Shard, Southwark London sekitar jam satu, sebelumnya aku harus ke kantor untuk konsultasi junior partner, aku memang menghindari bertemu Anna di Mansionnya agar tak bertemu Lionel.Aku berjalan ke ruang tengah, Josh tampaknya juga sedang bersiap-siap tadi, dia juga harus ke kantor untuk konsultasi junior partner."Josh, kau sudah siap?" Aku melihat Josh berdiri mematung di pintu. Ada seseorang datang?"Siapa itu?" Bukankah ini suara Sarah, Ibu Josh?! Apa! Aku tak bisa bergerak dari tempatku dan Sarah masuk bersama Susan."Nyonya Sarah ... " dia terkejut melihatku seperti aku terkejut melihatnya."Jadi kalian tinggal bersama?!" Aku memandang Josh dengan takut. Dia datang dan memegang tanganku."Kami memang t
Aku tahu bertahan tidaklah mudah.Josh meyakinkanku bahwa kami akan baik-baik saja, tapi dia tahu bahwa kami juga tidak bisa mengabaikan masalahnya.Fakta bahwa aku takut kehilangan Josh, hubungan kami masih belum pasti kedepannya. Dan ex-nya masih berusaha keras memisahkan kami. Itu terasa seperti siksaan yang membuatku merasa duduk diatas kursi panas.Akhir pekan ini dia bertemu Ayah dan Ibunya di London. Dia kembali ke apartmentku larut malam. Aku khawatir tentang apa yang mereka bicarakan, apapun itu tampaknya bukan hal yang baik karena wajahnya kelihatan lelah."Ada apa?" Aku duduk disampingnya dan dia menghela napas panjang."Bukan hal yang besar, aku hanya perlu waktu berpikir....""Katakan padaku, seburuk apapun yang terjadi aku harus tahu. Apa Ibumu mengancammu, kalian bertengkar?" Josh menatapku lalu menangkup tangannya didepan wajahnya, tidak menjawabku. Pasti telah terjadi sesuatu.
Aku tahu Ethan menyesal. Dia menunjukkannya. Dia berniat menebus kesalahannya. Dia bersikap aku adalah porselen yang gampang pecah seminggu ini. Dia memikirkan semuanya, dia bertanggung jawab atas pilihan yang dia buat.Ethan akan jadi Ayah yang baik, aku menyadarinya. Dan anak ini bagaimanapun dia adalah anakku. Aku mencintainya tentu saja, tiap hari aku terpesona bagaimana dia bisa begitu ajaib diberi kehidupan di dalam diriku.Setelah aku lebih tenang, aku mulai lebih bisa menerima semua ini. Aku mempunyai dukungan yang kubutuhkan untuk membesarkan anakku. Ayah, Ibu, Nenek dan Kakek, cinta dan perlindungan kami. Dia akan tumbuh dengan baik dan tidak akan pernah menjalani jalan penuh duri yang kualami.Ethan mengandeng tanganku menyusuri pantai didepan kami sementara angin meniup rambutku dan air laut yang jernih membasahi kakiku. Setahun lalu aku merasa seperti gadis malang disini, tapi hari ini aku berjalan dengan rasa bahagia membunc
Satu lagi kebodohanku. Batu bulan!Kenapa aku sebodoh itu menyebutkannya.Iya aku akan memberinya batu bulan! Dengan sertifikat keaslian. Itu kata lain dari diamond ring. Aku meminta kotaknya disulam dengan kata kata Moon Rock! Stupid? Yes, Absolutely Stupid! Mana mungkin aku memberinya batu bulan betulan! Itu tak berguna sama sekali.Bagaimana aku memberikannya? Aku binggung bagaimana caraku melamarnya. Sampai aku memikirkan bagaimana pertama kami bertemu. Aku ingin sekali membawanya kembali ke Monaco tempat pertama kali kami bertemu akhir awal musim semi tahun lalu."Honey, akhir minggu ini bagaimana kalau kita liburan.""Kemana?""Monaco...""Monaco?" Dia berpikir sebentar. "Kita bertemu pertama kali di Monaco...""Hmm.. iya. Kau masih ingat bagaimana kau pertama kali melihatku?" Dia memutar matanya mengingat sesuatu."Rambutmu basah saat kau baru kelua
Bodoh!Aku memang bodoh melakukan pengaturan kehamilan itu padanya! Setelah kupikir lagi kenapa dia begitu marah padaku yang sengaja membuatnya melupakan pillnya saat itu.Aku telah memaksanya membuat pilihan yang dia belum persiapkan. Bahkan dia tidak merasakan lamaran dariku dan upacara pernikahan impiannya. Dia harus langsung mengandung anakku. Aku menghancurkan mimpinya. Dengan bodoh aku baru menyadarinya setelah menerima amukannya.Aku sangat tahu aku telah melalukan kebodohan terbesar pada orang yang kucintai karena terpesona pada bayangan sempurna yang berjalan di otakku saat itu. Saat dia bilang dia menginginkan anak-anak bersamaku.Aku berjanji akan menebus kesalahanku padanya."Ethan, kalian harus segera menikah!" Ini untuk kesekian kalinya Mom memaksaku untuk segera menetapkan harinya bersama Charlotte."Mom, Charlotte sedang marah padaku. Aku berusaha melakukan ini dengan pelan-pelan tanp
Aku membuka pintu dan menuju meja makan di ruang tengah. Pakaianku sudah rapi untuk kekantor. Aku pagi ini malas bangun, tidak biasanya aku begini. Bekerja terasa berat. Aku membaca ini akan berakhir setelah pada usia kehamilam mendekati empat bulan dimana tubuh beradaptasi untuk menciptakan rumah baru bagi janin.Aku baru melakukan tesnya setelah aku bangun dan hasilnya positive. Aku tak bisa menghindar lagi kemanapun sekarang, aku sudah berada disini dan tak punya ruang untuk bergerak mundur.Ethan melihatku, dia juga sudah rapi dan Ny. Lucy orang yang bertugas membersihkan penthouse sudah datang. Dia sedang membereskan sarapan dan menghidangkannya di meja makan.Aku melengos saat Ethan menatapku. Aku duduk di meja dan mulai menuang kopi yang disiapkan Lucy."Honey, kau harus mengurangi kafein setidaknya sampai trimester pertama. Minumlah lebih banyak susu... " Jadi sekarang kopi pun tak bisa aku minum. Moodku langsung turu
"Kau sedang hamil. Kau harus istirahat lebih awal. Jam lima kita pulang ke London." Dia menempel disampingku dan mengelus perutku yang masih langsing. Aku risih melihatnya menempel-nempel seperti lintah."Aku tidak sakit Ethan. Aku hanya hamil. Itupun belum pasti. Kau tidak udah bersikap berlebihan." Kami berdebat di meja makan didepan Ayah dan Ibunya.Aku sangat tidak suka diatur seperti aku adalah seorang anak kecil. Walaupun dia melakukannya karena peduli padaku. Dia perduli pada anaknya sebagian bukan padaku saja. Sekarang kenapa aku cemburu kepada anakku sendiri?"Kurasa tidak ada gunanya kita ke rumah sakit sekarang. Ibu akan mengenalkan dokter Ibu dan membuat janji besok untuk kalian. Kalian bisa menggunakan test pack kehamilan untuk memastikan besok pagi dan pasti hasilnya akurat.""Apa tidak apa menundanya Mom?""Ethan, Charlotte tidak sakit, dia hamil. Kau harus lebih perhatian padanya. Dan tentu saja kalian
"Kau sedang hamil. Kau harus istirahat lebih awal. Jam lima kita pulang ke London." Dia menempel disampingku dan mengelus perutku yang masih langsing. Aku risih melihatnya menempel-nempel seperti lintah."Aku tidak sakit Ethan. Aku hanya hamil. Itupun belum pasti. Kau tidak udah bersikap berlebihan." Kami berdebat di meja makan didepan Ayah dan Ibunya.Aku sangat tidak suka diatur seperti aku adalah seorang anak kecil. Walaupun dia melakukannya karena peduli padaku. Dia perduli pada anaknya sebagian bukan padaku saja. Sekarang kenapa aku cemburu kepada anakku sendiri?"Kurasa tidak ada gunanya kita ke rumah sakit sekarang. Ibu akan mengenalkan dokter Ibu dan membuat janji besok untuk kalian. Kalian bisa menggunakan test pack kehamilan untuk memastikan besok pagi dan pasti hasilnya akurat.""Apa tidak apa menundanya Mom?""Ethan, Charlotte tidak sakit, dia hamil. Kau harus lebih perhatian padanya. Dan tentu saja kalian
Kau tahu panen apa yang membuatku terpesona di musim panas ini.Cherry Tomato. Melihat sulur-sulur tomat cherry itu saling terhubung dan membuat untaian berwarna cerah merah dinaungi daun-daun kehijauan. Aku berdecak kagum dan sejenak cuma berdiri disana dan melongo."Sampai kapan kau mau melongo seperti itu?" Ethan menertawakanku yang berdiri disana dan tidak bergerak sedikitpun."Menakjubkan..." kata-kata pertama yang mampu kukeluarkan."Kau tak pernah melihat tomat?""Aku pernah melihat tomat biasa. Tapi tak pernah membayangkan tomat cherry akan secantik ini." Pertani sekarang melakukan banyak teknik dalam pertanian. Mereka bisa membuat panennya seragam dan sulur-sulur itu seperti jatuh seperti itu saja disana.Para perkerja mulai melakukan panen ke sebagian tomat yang sudah berwarna merah. Pekerja-pekerja itu sangat terlatih, mereka dengan cepat melakukan pemilihan buah yang sudah matang dan meninggalk
AprilMusim semi adalah hal yang menyenangkan. Udara menjadi menghangat, bunga-bunga di Kew Garden bersemi, orang-orang mencari aktifitas di luar ruangan. Rasanya selalu lebih berwarna dibanding winter yang selalu putih dan dingin.Akhirnya aku pindah ke tempat Ethan. Saat ini semuanya masih berjalan baik. Aku menyukai tinggal bersamanya. Walaupun kadang masih perlu sedikit penyesuaian.Kebanyakan dia bangun lebih dulu dariku. Dia akan jogging di luar rumah selama setengah jam sementara aku masih tertidur. Kami tak selalu pulang bersama, kadang aku pulang larut sekali karena pekerjaan atau dia yang pulang larut. Tapi aku tahu dimana mencarinya.Aku menyenangi kamarku, dan aku tetap punya ruangku sendiri.Satu hal yang berubah adalah aku dan dia tahu kami saling memiliki satu sama lain. Saat ini aku tahu ada seseorang yang bisa kuandalkan dan seseorang tempatku berbicara.Ibu Ethan Olivia sangat suppo
Sebuah makan malam yang meriah. Ayah dan Ibunya menyambut kami dengan sangat ramah. Aku berkenalan dengan kedua adik Ethan, satu perempuan yang sudah punya suami dengan dua orang anaknya dan satu lagi adik laki-lakinya yang baru saja menyelesaikan kuliah di Cambridge.Keluarganya sangat ramah. Aku tak menyangka mereka semua adalah orang yang penuh selera humor. Dibalik gelar yang dipegang keluarga ini, mungkin orang mengira akan ada aturan-aturan khusus bagi anggota keluarga baru. Tapi ternyata itu tidak ada disini. Mereka sama seperti keluarga lainnya dan aku dengan cepat merasa nyaman berada diantara mereka."Ethan adalah anak tertua kami Marion, kami senang sekali dia dan Charlotte akhirnya dapat bersama. Kau tahu, harus aku yang menyatukan mereka berdua... Oh my God, aku melihat betapa mereka punya perasaan satu sama lain tapi ... I don't know what happen between this two. But when I speaking out ...Everything done! Could you believe that Marion?" Aku d