Share

I Love You Too

Author: LOVELY LUNA
last update Last Updated: 2021-10-13 08:50:37

Gold digger man? It's  trully exist!

Aku menerima konfirmasi info yang diberikan Ethan padaku dari Robert dengan cepat, beserta dengan foto-foto  baru wanita simpanannya.

Laporan perusahaannya, semua perusahaan yang dibuatnya adalah perusahaan investasi, laporan profit pasar modalnya sama sekali tidak bagus, aku bahkan yakin dia menjalankan financial fraud,  banyak perusahaan menjalankan pyramid scheme, membayar keuntungan investasi dari dana pihak baru yang masuk ke aliran uang perusahaan. Tipuan investasi semacam ini, bahkan bisa berjalan puluhan atau belasan tahun sebelum itu kolaps dan sejumlah besar dana investor akan dilarikan.

Seseorang bertanggung jawab untuk menjalankannya. Dia memang menjadi CEO yang terdaftar di sana. Elly melakukan penelusuran dalam, asset tempat tinggal dan bahkan mobilnya adalah sewaan. Tampaknya dia melarikan uangnya di overseas account.

Jika kekayaan Anna masuk ke dalam assetnya, bisa dipastikan ia akan segera meninggalkan Anna dalam hitungan bulan paling lama beberapa tahun kemudian. This man is trully profesional gold digger.

"Pekerjaan?" Sebuah ciuman menyasar tengkukku yang membuat aku merinding geli saat aku duduk santai di sofa besar di kamarnya. Aku menurut saat Joshua membuatku menghabiskan malam weekend kami dengan movie night di apartmentnya.

Setelah beberapa saat aku familiar dengan apartmentnya, saat akhir minggu seperti ini  jika kami tidak punya jadwal padat, entah dia ditempatku atau aku ditempatnya. Satu titik aku tidak yakin bagaimana jika dia pergi nantinya. Walaupun aku berusaha meyakinkan diri bahwa aku akan baik-baik saja, sejujurnya aku tidak yakin.

"Hmm ... aku sedang melihat perusahaan investasi milik seorang profesional gold digger dan laporan mistress-nya. Anna Bowen, dia tampaknya terperangkap dalam drama gold digger ini. Lionel McIlroy.

"Anna Bowen, yang anaknya punya mulut tidak sopan itu?"

"Iya..." Dia memelukku dari belakang, menggerakkan bibirnya di belakang tengkukku. Membuatku sama sekali tidak bisa berkonsentrasi, karena sensasi yang ditimbulkannya.

"Josh, I'm working now...." dia mengecup leher dan tangannya bergerak di dadaku membuat putaran yang membuatku gila.

Dia mengambil tablet yang kupegang. Membalik badanku, dan membuatku menghadap ke arahnya. Dan menyarangkan ciuman gemas. Aku meremas rambutnya. Aku suka bagaimana dia memanjakan tubuhku and I need this cuddling.

Dia berhenti sebentar dan aku tak tahan untuk tidak menciumnya. Ciuman ini terasa sangat nyaman.

"Katakan padaku Charlotte,  apa aku harus pergi bersama Susan atau aku harus tinggal bersamamu disini

" Tiba-tiba  dia menarik ciumannya dan membuatku merasa kehilangan.

"Kau sedang menjalankan permainan Josh?" Aku ingin menciumnya tapi dia menahan daguku.

"Ya, karena kau yang memintanya. Kau tak ingat aku kesal karena perkataanmu tadi." Intonasi suaranya berubah.

"Kau masih kesal sekarang. Itu hanya pertanyaan seorang teman yang perduli." Aku tersenyum, tapi dia nampaknya tidak menangapi senyumku.

"Jadi kau ingin aku sekarang meneleponnya dan pergi ke tempatnya. Bukankah kau teman yang baik?" Dia sedang tidak bercanda. Wajahnya serius dan kaku saat mengajukan pertanyaan, tapi tangannya tetap merangkulku dan menahanku tetap di pangkuannya. Aku menarik kesimpulan dia sedang mempermainkanku.

"Kalau kau ingin itu, sihlakan lakukan..." aku meringis dan tersenyum.

"Kau serius?" dia mengeluarkan ponsel di sakunya membuka kunciannya dan memperlihatkannya layarnya padaku.

"Ini nomor telepon Susan, kau ingin aku meneleponnya dan meninggalkanmu disini? Jawab aku? Pilihanmu..."

"Kau bercanda ... " Aku tersenyum. Sekarang aku setengah tak yakin apa dia bercanda atau benar-benar  marah dari intonasi suaranya.

"Aku tidak bercanda. Apa aku kelihatan bercanda bagimu? Jadi katakan apa aku harus meneleponnya dan tidur ditempatnya malam ini? Atau kau ingin aku bersamamu malam ini?" Aku diam dan menatap Josh. Aku hanya temannya, tidak punya hak melarangnya. Aku turun dari pangkuannya dan berjalan menjauh.

"Aku tak bisa menjawabnya... Aku tak berhak melarangmu pergi." Dan hal yang bodoh terjadi. Mataku memanas dengan cepat.

"Baik, aku akan sederhanakan pilihannya. Minta aku untuk tinggal atau aku akan meneleponnya sekarang juga... " dia berjalan dan berdiri didepanku.

"Terserah padamu..."

"Baik, kalau itu maumu. Kau tak mau aku disini, aku akan meneleponnya... Charlotte, your last chance." Dia mengancamku.

"Kenapa kau mengajakku ke sini kalau kau ingin bersama wanita itu?" Suaraku meninggi. Aku terpancing dan marah ketika dia tiba-tiba menjalankan permainan bodoh ini.

"Kau hanya perlu memintaku untuk bersama denganmu... "

"Kau bodoh... "

"Aku bodoh?" Josh berdiri sangat dekat. "Kau hanya perlu memintaku Charlotte, begitu sulitkah bagimu untuk mengatakannya."  Dia menaikkan wajahku. Aku menatapnya dengan mata panas. Dia meraih pinggangku, mendekatkan tubuhku dan menciumku dengan cepat. Aku diam tak membalas ciumannya. Sampai dia memegang tengkukku dengan tangannya dan membuat bibirku terbuka. Aku menyerah.

"Say it Charlotte... you can own me if you want it. Just say it."

"Tinggallah denganku! Bodoh! Kenapa kau membuat drama ini." Josh sekarang tersenyum.

"Kau tahu apa yang telah kukatakan sebelumnya padamu. Kau masih mau mengujiku dengan kata-kata teman Charlotte. Apa yang kau takutkan, suatu saat aku akan meninggalkanmu? Kau menyamakanku dengan orang yang kau benci? Kami bukan manusia yang sama dan kami tidak bertindak sama."

"Apa yang kau inginkan Josh?"

"Menjadi kekasihmu,..." dia menyatukan keningnya ke keningku. Membuatku memejamkan mata.

"Apa itu membuat perbedaan?"

"Tentu saja, karena kau dan aku terikat suatu status. Bukan hanya teman katamu. Kau memilikiku, dan aku memilikimu. I just know I'm in love with you ... " Dan sekarang bibirnya menyapu bibirku dengan halus dan mengecupku singkat. Membuat tanganku terkait di tengkuknya.

"Entahlah... aku tak tahu. Kata itu kadang terlalu menakutkan..."

"Itu tidak menakutkan Charlotte, itu akan membuatmu merasa aman. Cinta akan membuatmu aman." Saat Josh menciumku kembali, perkataannya entah kenapa membuatku meneteskan air mataku.

"Saat di Monaco kau sudah membuka semuanya. Kau cemburu, sangat cemburu... sangat marah, sampai aku tak bisa menenangkanmu. Dan kau masih bersembunyi dengan kata-kata  teman didepanku.

"Cemburu? Aku hanya kesal padamu?"

"Kau cemburu..." Dia menciumku lagi. Kali ini dia mendorongku ke ranjang. Menghujaniku dengan ciuman, sementara bagian dari dirinya menekanku membuat aku menjadi gila karena menginginkannya. Tak menunggu lama untuk mendapatkan kulitnya menyentuh kulitku tanpa pembatas apapun.

"Charlotte, tell me you love me." Dia berbisik ditelingaku saat dia berada di atasku. Aku menatapnya, mungkin aku mencintainya, tapi kami tak akan kemana-mana.

"Charlote,..." Dia membuatku gila karena berhenti tiba tiba. Aku menegang dengan antisipasi diujung pelepasanku.

"Josh, kenapa kau berhenti, please, make me come..." aku ingin dia bergerak dan aku kehilangan dorongan yang aku butuhkan.

"You want me, tell me you love me sweetheart..." dia memberiku sebuah dorongan cepat yang membuat napasku tertahan.

"Josh, please..."

"Tell me Charlotte, then you will get what you want." Dia berbisik di telingaku dan menyiksaku dengan mengulumnya.

"Josh, you're fucking annoying."

"Tell me,..." dia membiarkanku penasaran.

"I love you ..." Aku memohon ditelinganya. Dan dia mengabulkan permintaanku, memulai bergerak lagi, membuatku mengerang menginginkan lebih banyak  lagi. Sebuah  perasaan puas menjalar begitu saja, membuatku melengkungkan punggungku, napasku terhenti, dan kemudian dia yang melepaskan dirinya diatasku.

Dia menciumku,  lembut seperti biasa.

"Apa kau melakukan sesuatu padaku." Dia berada diatas dan kami terlibat ciuman panjang.

"Such as..."

"Memberiku obat, sehingga aku tergila-gila padamu..." Aku tertawa dengan apa yang berjalan di kepalaku. Tapi  aku menyukai yang dilakukannya.

"My love, did we need that?" Dia tertawa dan menciumku lagi, matanya mengunciku dan aku tak bisa lari darinya. "I love you too Charlotte." Mukaku panas mendengarnya, this is to much.***

"Why you blushing...My God, you blushing when I say I love you my dear. You're  amazing, and I like see a miracle happens, you're soo sweet  and beautiful." **

"Oke, stop it. That is to much..."

"Then I will say that everyday Charlotte. Thank you for saying that." Dia memelukku erat sehingga kupikir aku tak bisa bernapas lagi.

"Itu pemaksaan kehendak,..."

"Kau benar, tapi aku tak bisa menemukan cara lain untuk memaksamu." Dia tertawa seakan hal itu sangat lucu. Aku cuma tersenyum dan menyembunyikan wajahku di dadanya.

Pernyataan cinta ini, apakah ini akan membuatku terluka.

Dengan segala cara aku menghindari ini dan akhirnya aku jatuh juga.

Related chapters

  • I'M Not Your Barbie Girl   I Can Hear Your Heartbeat

    Temaram cahaya matahari membangunkanku. Aku meringkuk di dada Josh dengan nyaman. Selalu seperti ini, aku nyaman berada di dekatnya. Dia mungkin benar, cinta memberikan rasa aman."Morning Love, sleep well... " dia merapikan rambutku, aku membuka mataku menatapnya. Kemudian memejamkannya lagi dan mendekatkan diriku padanya."Aku masih mengantuk,...""Josh, bisakah kau memelukku." Josh menyelipkan tangannya ke lekukan leherku. Menarik tubuhku mendekat, merangkulkan lengannya ke tubuhku dan mencium keningku."Ini yang kau inginkan?" Aku memejamkan mata, wajahku menyentuh dadanya, aku diam mendengarkan suara jantungnya."Aku bisa mendengar jantungmu...""I love you Charlotte..." Aku tersenyum dan membenamkan wajahku di lekukan hangat lehernya. "Katakan kembali padaku ..." Josh berbisik ke telingaku."Hmmm ...." Aku tak menuruti perkataannya, sejujurnya aku masih takut untuk mengatakannya. Semalam

    Last Updated : 2021-10-13
  • I'M Not Your Barbie Girl   Breadwinner and Housekeeper

    "Madam Pauline, saya Charlotte Blaine, senang bertemu Anda." Aku menyalami seorang wanita yang sudah berumur 61 tahun, tapi tubuh dan wajahnya masih menyisakan kecantikan masa mudanya. Dia bahkan masih bisa memakai rok pencil dan kemeja Gucci Stretch pas badan. Aku jelas kagum pada apa yang dia capai, aku membaca data pribadinya adalah mantan ratu kecantikan dan pemain film terkenal pada masa mudanya di Malaysia."Nona Charlotte, aku tak menyangka Anda begitu muda dan cantik." Komentar yang sudah terlalu sering kudengar dari klienku."Dan Anda terlihat menakjubkan di usia Anda Madam. Duduklah, apa yang bisa kubantu untukmu." Dan dimulailah pertanyaan pertama untuk episode drama yang lain."Kau mungkin sudah mengenal portofolio suamiku, kurasa kau tidak menerima kasus dibawah net worth £100 juta bukan...." Dia tertawa kecil, aku tersenyum. Aku memang tidak menerima kasus biasa. Hanya mereka dengan label Ultra Rich People dengan

    Last Updated : 2021-10-13
  • I'M Not Your Barbie Girl   Love Changes You

    Aku begitu khawatir tentang perjalanan ini. Tentang bagaimana keluarga Joshua sebenarnya. Apa mereka juga akan seperti keluarga kelas tinggi lainnya, hanya menerima yang setara dengan mereka? Apa aku akan terpaksa patah hati."Kau memikirkan sesuatu sepanjang hari ini, bicaralah padaku..." Kami sampai di Renaissance Hotel di Louvre Jumat malam, dan Joshua tampaknya melihat aku terlihat lebih diam dari biasanya dan dia tahu aku khawatir tentang sesuatu."Josh, ... kau tak pernah cerita tentang siapa keluargamu, apa mereka akan menerimaku nanti. Keluargaku bukan siapa-siapa."Joshua menatapku dan tersenyum. "Kemarilah... " dia menarik tanganku dan mendudukkan aku di pangkuannya."Charlotte, aku adalah aku, terlepas siapa keluargaku. Aku membangun karierku dari dasar tanpa bantuan keluargaku. Kau pikir karena keluargaku semacam "top list richest in UK" atau pamanku yang seorang mayor of London akan punya pengaruh terhadap karier

    Last Updated : 2021-10-13
  • I'M Not Your Barbie Girl   Menard and Knightley

    "Aku dua kali melihat Charlotte bersama Josh. Dia jelas bukan hanya teman, mereka pasti punya hubungan khusus." Aku terhenti di belakang sebuah hiasan besar dengan foyer kain tertutup. Saat akan berjalan ke toilet. Itu suara Susan yang berbicara dengan Ibu Joshua."Aku sudah berusaha menghubungkan kalian berdua selama ini, kurasa wanita itu alasan dia menolak berjalan bersamamu. Dia jelas sedang dalam hubungan khusus bersamanya. Aku tak suka ini Susan, dan aku tak suka pengacara itu masuk dalam keluargaku, dia dibesarkan oleh single mother, entah siapa ayahnya atau apa pekerjaan Ibunya ..." punggungku dingin, sebuah pisau tajam terasa ditancapkan ke hatiku."Wanita itu harusnya tidak pernah datang ke pesta ini. Kau tidak mengajak Joshua datang bersamamu Susan? Bukankah kau berada di London minggu kemarin?" Itu suara ayah Josh. Jadi jelas bagiku aku adalah orang yang tidak diharapkan oleh keluarga ini."Mereka sekantor Bibi, mereka terus bertemu. Seme

    Last Updated : 2021-10-15
  • I'M Not Your Barbie Girl   Just Stay With Me

    Aku benci semua persoalan cinta. Josh langsung meneleponku tak lama setelah Susan pergi, aku mengatakan semua yang Susan katakan dan dia diam cukup lama sebelum meyakinkanku bahwa Susan tak akan mempengaruhi hubungan kami. Sejujurnya aku tahu dia tak yakin. Dan wanita itu tampaknya akan melakukan apapun untuk melaksanakan ancamannya, membawa ini lebih jauh ke perang dan drama antar keluarga. This Knightley and Menard things make me drowning. Konsentrasi kerjaku terganggu sepenuhnya dan sepanjang sisa hari itu aku sama sekali tak bisa berpikir. "Charlotte, kau baik-baik saja?" Elly sedang membacakan beberapa review kasus yang harus kami bahas di rapat junior partner besok, tapi pikiranku melayang kemana-mana. "Sorry Elly, aku benar-benar tak bisa melakukan saat ini, pikiranku penuh, kita akan membahasnya langsung besok di meeting dengan Junior partner..." "Baiklah, dan Robert bilang dia sudah menyelesaikan lapora

    Last Updated : 2021-10-15
  • I'M Not Your Barbie Girl   Hoping A Miracle

    Aku merapikan penampilan terakhirku, sambil memeriksa dokumen yang harus kubawa untuk bertemu Anna."Josh, kau bisa menjemputku di Shard jam 3 sore?" Aku akan bertemu Anna di Aqua The Shard, Southwark London sekitar jam satu, sebelumnya aku harus ke kantor untuk konsultasi junior partner, aku memang menghindari bertemu Anna di Mansionnya agar tak bertemu Lionel.Aku berjalan ke ruang tengah, Josh tampaknya juga sedang bersiap-siap tadi, dia juga harus ke kantor untuk konsultasi junior partner."Josh, kau sudah siap?" Aku melihat Josh berdiri mematung di pintu. Ada seseorang datang?"Siapa itu?" Bukankah ini suara Sarah, Ibu Josh?! Apa! Aku tak bisa bergerak dari tempatku dan Sarah masuk bersama Susan."Nyonya Sarah ... " dia terkejut melihatku seperti aku terkejut melihatnya."Jadi kalian tinggal bersama?!" Aku memandang Josh dengan takut. Dia datang dan memegang tanganku."Kami memang t

    Last Updated : 2021-10-15
  • I'M Not Your Barbie Girl   Big Obstacle

    Aku tahu bertahan tidaklah mudah.Josh meyakinkanku bahwa kami akan baik-baik saja, tapi dia tahu bahwa kami juga tidak bisa mengabaikan masalahnya.Fakta bahwa aku takut kehilangan Josh, hubungan kami masih belum pasti kedepannya. Dan ex-nya masih berusaha keras memisahkan kami. Itu terasa seperti siksaan yang membuatku merasa duduk diatas kursi panas.Akhir pekan ini dia bertemu Ayah dan Ibunya di London. Dia kembali ke apartmentku larut malam. Aku khawatir tentang apa yang mereka bicarakan, apapun itu tampaknya bukan hal yang baik karena wajahnya kelihatan lelah."Ada apa?" Aku duduk disampingnya dan dia menghela napas panjang."Bukan hal yang besar, aku hanya perlu waktu berpikir....""Katakan padaku, seburuk apapun yang terjadi aku harus tahu. Apa Ibumu mengancammu, kalian bertengkar?" Josh menatapku lalu menangkup tangannya didepan wajahnya, tidak menjawabku. Pasti telah terjadi sesuatu.

    Last Updated : 2021-10-15
  • I'M Not Your Barbie Girl   The Real Problem

    Aku sampai di sebuah restoran ramai di London Bridge, The Breakfast Club, aku tahu restaurant ini, hanya aku belum punya kesempatan mencobanya.Gadis yang menjemputku mengantarku ke ke sebuah meja yang agak tersendiri di ruangan itu, dengan sekat yang cukup private. Seorang laki-laki tua tersenyum padaku. Itu ayah Joshua, Jason Menard. Garis-garis wajahnya tampak seperti Josh, walau tampak lelah. Entah bagaimana aku sedikit bersimpati padanya."Charlotte, apa kabar. Terimakasih sudah bersedia menemui orang tua ini. Duduklah..." Ayah Josh mempersihlakanku duduk. Sementara wanita yang mengantarku menuangkan kopi dalam cangkirku."Tuan Jason, apa yang Anda ingin bicarakan dengan saya...""Kita sarapan dan minum kopi dulu Charlotte, Aku benar-benar minta maaf menjadi begitu pemaksa pagi ini..." Seorang pelayan masuk dan menghidangkan English breakfast bagi kami."Ayo makanlah, aku se

    Last Updated : 2021-10-15

Latest chapter

  • I'M Not Your Barbie Girl   Love Dance Under The Sun

    Aku tahu Ethan menyesal. Dia menunjukkannya. Dia berniat menebus kesalahannya. Dia bersikap aku adalah porselen yang gampang pecah seminggu ini. Dia memikirkan semuanya, dia bertanggung jawab atas pilihan yang dia buat.Ethan akan jadi Ayah yang baik, aku menyadarinya. Dan anak ini bagaimanapun dia adalah anakku. Aku mencintainya tentu saja, tiap hari aku terpesona bagaimana dia bisa begitu ajaib diberi kehidupan di dalam diriku.Setelah aku lebih tenang, aku mulai lebih bisa menerima semua ini. Aku mempunyai dukungan yang kubutuhkan untuk membesarkan anakku. Ayah, Ibu, Nenek dan Kakek, cinta dan perlindungan kami. Dia akan tumbuh dengan baik dan tidak akan pernah menjalani jalan penuh duri yang kualami.Ethan mengandeng tanganku menyusuri pantai didepan kami sementara angin meniup rambutku dan air laut yang jernih membasahi kakiku. Setahun lalu aku merasa seperti gadis malang disini, tapi hari ini aku berjalan dengan rasa bahagia membunc

  • I'M Not Your Barbie Girl   Monaco

    Satu lagi kebodohanku. Batu bulan!Kenapa aku sebodoh itu menyebutkannya.Iya aku akan memberinya batu bulan! Dengan sertifikat keaslian. Itu kata lain dari diamond ring. Aku meminta kotaknya disulam dengan kata kata Moon Rock! Stupid? Yes, Absolutely Stupid! Mana mungkin aku memberinya batu bulan betulan! Itu tak berguna sama sekali.Bagaimana aku memberikannya? Aku binggung bagaimana caraku melamarnya. Sampai aku memikirkan bagaimana pertama kami bertemu. Aku ingin sekali membawanya kembali ke Monaco tempat pertama kali kami bertemu akhir awal musim semi tahun lalu."Honey, akhir minggu ini bagaimana kalau kita liburan.""Kemana?""Monaco...""Monaco?" Dia berpikir sebentar. "Kita bertemu pertama kali di Monaco...""Hmm.. iya. Kau masih ingat bagaimana kau pertama kali melihatku?" Dia memutar matanya mengingat sesuatu."Rambutmu basah saat kau baru kelua

  • I'M Not Your Barbie Girl   I'm Trying My Best

    Bodoh!Aku memang bodoh melakukan pengaturan kehamilan itu padanya! Setelah kupikir lagi kenapa dia begitu marah padaku yang sengaja membuatnya melupakan pillnya saat itu.Aku telah memaksanya membuat pilihan yang dia belum persiapkan. Bahkan dia tidak merasakan lamaran dariku dan upacara pernikahan impiannya. Dia harus langsung mengandung anakku. Aku menghancurkan mimpinya. Dengan bodoh aku baru menyadarinya setelah menerima amukannya.Aku sangat tahu aku telah melalukan kebodohan terbesar pada orang yang kucintai karena terpesona pada bayangan sempurna yang berjalan di otakku saat itu. Saat dia bilang dia menginginkan anak-anak bersamaku.Aku berjanji akan menebus kesalahanku padanya."Ethan, kalian harus segera menikah!" Ini untuk kesekian kalinya Mom memaksaku untuk segera menetapkan harinya bersama Charlotte."Mom, Charlotte sedang marah padaku. Aku berusaha melakukan ini dengan pelan-pelan tanp

  • I'M Not Your Barbie Girl   I'm Sorry

    Aku membuka pintu dan menuju meja makan di ruang tengah. Pakaianku sudah rapi untuk kekantor. Aku pagi ini malas bangun, tidak biasanya aku begini. Bekerja terasa berat. Aku membaca ini akan berakhir setelah pada usia kehamilam mendekati empat bulan dimana tubuh beradaptasi untuk menciptakan rumah baru bagi janin.Aku baru melakukan tesnya setelah aku bangun dan hasilnya positive. Aku tak bisa menghindar lagi kemanapun sekarang, aku sudah berada disini dan tak punya ruang untuk bergerak mundur.Ethan melihatku, dia juga sudah rapi dan Ny. Lucy orang yang bertugas membersihkan penthouse sudah datang. Dia sedang membereskan sarapan dan menghidangkannya di meja makan.Aku melengos saat Ethan menatapku. Aku duduk di meja dan mulai menuang kopi yang disiapkan Lucy."Honey, kau harus mengurangi kafein setidaknya sampai trimester pertama. Minumlah lebih banyak susu... " Jadi sekarang kopi pun tak bisa aku minum. Moodku langsung turu

  • I'M Not Your Barbie Girl   Why You Do This To Me

    "Kau sedang hamil. Kau harus istirahat lebih awal. Jam lima kita pulang ke London." Dia menempel disampingku dan mengelus perutku yang masih langsing. Aku risih melihatnya menempel-nempel seperti lintah."Aku tidak sakit Ethan. Aku hanya hamil. Itupun belum pasti. Kau tidak udah bersikap berlebihan." Kami berdebat di meja makan didepan Ayah dan Ibunya.Aku sangat tidak suka diatur seperti aku adalah seorang anak kecil. Walaupun dia melakukannya karena peduli padaku. Dia perduli pada anaknya sebagian bukan padaku saja. Sekarang kenapa aku cemburu kepada anakku sendiri?"Kurasa tidak ada gunanya kita ke rumah sakit sekarang. Ibu akan mengenalkan dokter Ibu dan membuat janji besok untuk kalian. Kalian bisa menggunakan test pack kehamilan untuk memastikan besok pagi dan pasti hasilnya akurat.""Apa tidak apa menundanya Mom?""Ethan, Charlotte tidak sakit, dia hamil. Kau harus lebih perhatian padanya. Dan tentu saja kalian

  • I'M Not Your Barbie Girl   Why You Do This To Me

    "Kau sedang hamil. Kau harus istirahat lebih awal. Jam lima kita pulang ke London." Dia menempel disampingku dan mengelus perutku yang masih langsing. Aku risih melihatnya menempel-nempel seperti lintah."Aku tidak sakit Ethan. Aku hanya hamil. Itupun belum pasti. Kau tidak udah bersikap berlebihan." Kami berdebat di meja makan didepan Ayah dan Ibunya.Aku sangat tidak suka diatur seperti aku adalah seorang anak kecil. Walaupun dia melakukannya karena peduli padaku. Dia perduli pada anaknya sebagian bukan padaku saja. Sekarang kenapa aku cemburu kepada anakku sendiri?"Kurasa tidak ada gunanya kita ke rumah sakit sekarang. Ibu akan mengenalkan dokter Ibu dan membuat janji besok untuk kalian. Kalian bisa menggunakan test pack kehamilan untuk memastikan besok pagi dan pasti hasilnya akurat.""Apa tidak apa menundanya Mom?""Ethan, Charlotte tidak sakit, dia hamil. Kau harus lebih perhatian padanya. Dan tentu saja kalian

  • I'M Not Your Barbie Girl   I Hate Your Parfum

    Kau tahu panen apa yang membuatku terpesona di musim panas ini.Cherry Tomato. Melihat sulur-sulur tomat cherry itu saling terhubung dan membuat untaian berwarna cerah merah dinaungi daun-daun kehijauan. Aku berdecak kagum dan sejenak cuma berdiri disana dan melongo."Sampai kapan kau mau melongo seperti itu?" Ethan menertawakanku yang berdiri disana dan tidak bergerak sedikitpun."Menakjubkan..." kata-kata pertama yang mampu kukeluarkan."Kau tak pernah melihat tomat?""Aku pernah melihat tomat biasa. Tapi tak pernah membayangkan tomat cherry akan secantik ini." Pertani sekarang melakukan banyak teknik dalam pertanian. Mereka bisa membuat panennya seragam dan sulur-sulur itu seperti jatuh seperti itu saja disana.Para perkerja mulai melakukan panen ke sebagian tomat yang sudah berwarna merah. Pekerja-pekerja itu sangat terlatih, mereka dengan cepat melakukan pemilihan buah yang sudah matang dan meninggalk

  • I'M Not Your Barbie Girl   Spring of Love

    AprilMusim semi adalah hal yang menyenangkan. Udara menjadi menghangat, bunga-bunga di Kew Garden bersemi, orang-orang mencari aktifitas di luar ruangan. Rasanya selalu lebih berwarna dibanding winter yang selalu putih dan dingin.Akhirnya aku pindah ke tempat Ethan. Saat ini semuanya masih berjalan baik. Aku menyukai tinggal bersamanya. Walaupun kadang masih perlu sedikit penyesuaian.Kebanyakan dia bangun lebih dulu dariku. Dia akan jogging di luar rumah selama setengah jam sementara aku masih tertidur. Kami tak selalu pulang bersama, kadang aku pulang larut sekali karena pekerjaan atau dia yang pulang larut. Tapi aku tahu dimana mencarinya.Aku menyenangi kamarku, dan aku tetap punya ruangku sendiri.Satu hal yang berubah adalah aku dan dia tahu kami saling memiliki satu sama lain. Saat ini aku tahu ada seseorang yang bisa kuandalkan dan seseorang tempatku berbicara.Ibu Ethan Olivia sangat suppo

  • I'M Not Your Barbie Girl   I'm with You

    Sebuah makan malam yang meriah. Ayah dan Ibunya menyambut kami dengan sangat ramah. Aku berkenalan dengan kedua adik Ethan, satu perempuan yang sudah punya suami dengan dua orang anaknya dan satu lagi adik laki-lakinya yang baru saja menyelesaikan kuliah di Cambridge.Keluarganya sangat ramah. Aku tak menyangka mereka semua adalah orang yang penuh selera humor. Dibalik gelar yang dipegang keluarga ini, mungkin orang mengira akan ada aturan-aturan khusus bagi anggota keluarga baru. Tapi ternyata itu tidak ada disini. Mereka sama seperti keluarga lainnya dan aku dengan cepat merasa nyaman berada diantara mereka."Ethan adalah anak tertua kami Marion, kami senang sekali dia dan Charlotte akhirnya dapat bersama. Kau tahu, harus aku yang menyatukan mereka berdua... Oh my God, aku melihat betapa mereka punya perasaan satu sama lain tapi ... I don't know what happen between this two. But when I speaking out ...Everything done! Could you believe that Marion?" Aku d

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status