"Kau sedang hamil. Kau harus istirahat lebih awal. Jam lima kita pulang ke London." Dia menempel disampingku dan mengelus perutku yang masih langsing. Aku risih melihatnya menempel-nempel seperti lintah.
"Aku tidak sakit Ethan. Aku hanya hamil. Itupun belum pasti. Kau tidak udah bersikap berlebihan." Kami berdebat di meja makan didepan Ayah dan Ibunya.Aku sangat tidak suka diatur seperti aku adalah seorang anak kecil. Walaupun dia melakukannya karena peduli padaku. Dia perduli pada anaknya sebagian bukan padaku saja. Sekarang kenapa aku cemburu kepada anakku sendiri?"Kurasa tidak ada gunanya kita ke rumah sakit sekarang. Ibu akan mengenalkan dokter Ibu dan membuat janji besok untuk kalian. Kalian bisa menggunakan test pack kehamilan untuk memastikan besok pagi dan pasti hasilnya akurat.""Apa tidak apa menundanya Mom?""Ethan, Charlotte tidak sakit, dia hamil. Kau harus lebih perhatian padanya. Dan tentu saja kalianAku membuka pintu dan menuju meja makan di ruang tengah. Pakaianku sudah rapi untuk kekantor. Aku pagi ini malas bangun, tidak biasanya aku begini. Bekerja terasa berat. Aku membaca ini akan berakhir setelah pada usia kehamilam mendekati empat bulan dimana tubuh beradaptasi untuk menciptakan rumah baru bagi janin.Aku baru melakukan tesnya setelah aku bangun dan hasilnya positive. Aku tak bisa menghindar lagi kemanapun sekarang, aku sudah berada disini dan tak punya ruang untuk bergerak mundur.Ethan melihatku, dia juga sudah rapi dan Ny. Lucy orang yang bertugas membersihkan penthouse sudah datang. Dia sedang membereskan sarapan dan menghidangkannya di meja makan.Aku melengos saat Ethan menatapku. Aku duduk di meja dan mulai menuang kopi yang disiapkan Lucy."Honey, kau harus mengurangi kafein setidaknya sampai trimester pertama. Minumlah lebih banyak susu... " Jadi sekarang kopi pun tak bisa aku minum. Moodku langsung turu
Bodoh!Aku memang bodoh melakukan pengaturan kehamilan itu padanya! Setelah kupikir lagi kenapa dia begitu marah padaku yang sengaja membuatnya melupakan pillnya saat itu.Aku telah memaksanya membuat pilihan yang dia belum persiapkan. Bahkan dia tidak merasakan lamaran dariku dan upacara pernikahan impiannya. Dia harus langsung mengandung anakku. Aku menghancurkan mimpinya. Dengan bodoh aku baru menyadarinya setelah menerima amukannya.Aku sangat tahu aku telah melalukan kebodohan terbesar pada orang yang kucintai karena terpesona pada bayangan sempurna yang berjalan di otakku saat itu. Saat dia bilang dia menginginkan anak-anak bersamaku.Aku berjanji akan menebus kesalahanku padanya."Ethan, kalian harus segera menikah!" Ini untuk kesekian kalinya Mom memaksaku untuk segera menetapkan harinya bersama Charlotte."Mom, Charlotte sedang marah padaku. Aku berusaha melakukan ini dengan pelan-pelan tanp
Satu lagi kebodohanku. Batu bulan!Kenapa aku sebodoh itu menyebutkannya.Iya aku akan memberinya batu bulan! Dengan sertifikat keaslian. Itu kata lain dari diamond ring. Aku meminta kotaknya disulam dengan kata kata Moon Rock! Stupid? Yes, Absolutely Stupid! Mana mungkin aku memberinya batu bulan betulan! Itu tak berguna sama sekali.Bagaimana aku memberikannya? Aku binggung bagaimana caraku melamarnya. Sampai aku memikirkan bagaimana pertama kami bertemu. Aku ingin sekali membawanya kembali ke Monaco tempat pertama kali kami bertemu akhir awal musim semi tahun lalu."Honey, akhir minggu ini bagaimana kalau kita liburan.""Kemana?""Monaco...""Monaco?" Dia berpikir sebentar. "Kita bertemu pertama kali di Monaco...""Hmm.. iya. Kau masih ingat bagaimana kau pertama kali melihatku?" Dia memutar matanya mengingat sesuatu."Rambutmu basah saat kau baru kelua
Aku tahu Ethan menyesal. Dia menunjukkannya. Dia berniat menebus kesalahannya. Dia bersikap aku adalah porselen yang gampang pecah seminggu ini. Dia memikirkan semuanya, dia bertanggung jawab atas pilihan yang dia buat.Ethan akan jadi Ayah yang baik, aku menyadarinya. Dan anak ini bagaimanapun dia adalah anakku. Aku mencintainya tentu saja, tiap hari aku terpesona bagaimana dia bisa begitu ajaib diberi kehidupan di dalam diriku.Setelah aku lebih tenang, aku mulai lebih bisa menerima semua ini. Aku mempunyai dukungan yang kubutuhkan untuk membesarkan anakku. Ayah, Ibu, Nenek dan Kakek, cinta dan perlindungan kami. Dia akan tumbuh dengan baik dan tidak akan pernah menjalani jalan penuh duri yang kualami.Ethan mengandeng tanganku menyusuri pantai didepan kami sementara angin meniup rambutku dan air laut yang jernih membasahi kakiku. Setahun lalu aku merasa seperti gadis malang disini, tapi hari ini aku berjalan dengan rasa bahagia membunc
Aku mengerjab merasakan cahaya matahari yang masuk ke mataku. Dan kepalaku sakit! Aku Charlotte Blaine, 32 tahun, hangover, in middle of somewhere! Fuck!"Shit! Dimana aku... " Sebuah selimut menutup badanku. Dan memakai sebuah t-shirt putih besar. Baju pria?! Hot-pant ku masih yang kupakai semalam. Did I have sex last night? Aku mengedarkan pandanganku ke kamar ini. Ini kamar presidential suite besar, ini jelas masih di Monaco Beach, tapi ini bukan kamarku, kamar siapa?My Godness, terakhir ku ingat adalah aku masuk dan minum sendirian, merasa sedih di bar pinggir pantai hotel ini, dan kemudian tampaknya seseorang bicara padaku. Tapi aku bahkan tak ingat wajahnya. Dan sekarang aku berada entah dimana dengan memakai baju seorang pria! Celana jeans pendekku masih ada, lingerieku masih ada, apa pria ini yang memakaikannya. Shit! Ini gara-gara Joshua Baldwin sialan itu! Dia harus membayar ini.Tasku? Aku membawa tas dan ponselku. Aku mengedarkan pandangan ke se
"Well, dia hanya teman yang tak tahu diri..." aku menolak membicarakan partner pria sialan itu."Bagaimana kau sendiri, apa yang membuatmu terdampar sendirian di Monaco, kau single atau menikah.""Aku belum menikah, aku sering binggung menilai kalian wanita... Mungkin itu sebabnya aku terdampar di Monaco sendirian, dan aku sudah melewati banyak fase untuk percaya sebuah kata cinta. Dulu aku mempercayainya, sekarang kupikir bagiku cinta itu realistis, sex, status, kenyamanan dan sebuah dorongan untuk menguasai sesuatu." Aku mengerti, pria ini telah banyak bertemu gold digger cantik, sehingga mungkin dia sekarang terlalu ahli untuk dibodohi."Hmm... , wanita cantik dan kebutuhannya. Itu yang kau maksud bukan." Aku tertawa, pria kaya itu punya dua mata pedang. Dia mudah mendapatkan siapapun, tapi disisi lain itu karena nominal yang tertulis di dirinya, para wanita menyebutnya realistic love. Tapi mungkin mereka menyebutnya "gold digger"."Ketika mereka
Aku berjalan menatap Joshua dengan perasaan sebal saat dia muncul di depanku dalam rapat mingguan para senior partner Allen and Colleen LLP, London .“Menjauh dariku Josh!” Aku Charlotte Blaine, 32 tahun. Posisiku adalah senior partner Allen dan Collen LLP. Sebuah law firm prestigious dengan lebih dari 60 senior partner, ribuan junior partner dan paralegal yang bernaung dibawahnya, kami memiliki lebih dari lima puluh cabang di kota besar seluruh dunia. Aku sekali lagi ada di top earning partner semester ini, bukan hal yang mengherankan bagiku karena namaku sudah terkenal seantero UK untuk pengacara perceraian mahal, dan aku selalu memuaskan klienku. Dan tambahan aku pengacara termuda untuk gelar senior partner disini."Oke, aku tahu aku salah Charlotte, aku minta maaf sekali lagi, kau bisa membunuhku dengan tatapanmu itu. Kemarin tak berjalan baik. Itu salahku." Joshua Menard, pria tampan berumur sama denganku ini akhirnya duduk disebelahku. Jika buka
"Menerima kasus baru?" Aku sudah dimobil Joshua sudah menjemputku untuk makan malam Jumat sore.Ya, aku kalah oleh bayangan celana ketat Belyakov. Dan dia tersenyum senang melihatku sudah memakai gaun terbaikku di sore cerah musim panas ini untuk pertunjukan istimewa Ballet Bolshoi di Royal Opera House, London.Dan aku diam cukup lama sehingga dia menarik kesimpulan aku tengah berpikir keras saat ini. Aku akan memutuskan apa aku akan menerima kasusnya Anna Bowen Selasa minggu depan."Hmm ... ada satu orang menemuiku, kasusnya berat, mungkin aku tak bisa menang dengan jalan biasa. Tapi dia menawarkan jumlah yang sangat impresive untuk dilewatkan.""Kau biasanya selalu optimis, kenapa kali ini kau kelihatan mundur...""Karena kedua pasangan itu berumur hampir 60 tahun. Dan suaminya tidak ingin melepaskannya.""What! What the hell they are thinking..." Aku tertawa mendengar keheranan Joshua. Sama seperti aku yang tak percaya saat pertama
Aku tahu Ethan menyesal. Dia menunjukkannya. Dia berniat menebus kesalahannya. Dia bersikap aku adalah porselen yang gampang pecah seminggu ini. Dia memikirkan semuanya, dia bertanggung jawab atas pilihan yang dia buat.Ethan akan jadi Ayah yang baik, aku menyadarinya. Dan anak ini bagaimanapun dia adalah anakku. Aku mencintainya tentu saja, tiap hari aku terpesona bagaimana dia bisa begitu ajaib diberi kehidupan di dalam diriku.Setelah aku lebih tenang, aku mulai lebih bisa menerima semua ini. Aku mempunyai dukungan yang kubutuhkan untuk membesarkan anakku. Ayah, Ibu, Nenek dan Kakek, cinta dan perlindungan kami. Dia akan tumbuh dengan baik dan tidak akan pernah menjalani jalan penuh duri yang kualami.Ethan mengandeng tanganku menyusuri pantai didepan kami sementara angin meniup rambutku dan air laut yang jernih membasahi kakiku. Setahun lalu aku merasa seperti gadis malang disini, tapi hari ini aku berjalan dengan rasa bahagia membunc
Satu lagi kebodohanku. Batu bulan!Kenapa aku sebodoh itu menyebutkannya.Iya aku akan memberinya batu bulan! Dengan sertifikat keaslian. Itu kata lain dari diamond ring. Aku meminta kotaknya disulam dengan kata kata Moon Rock! Stupid? Yes, Absolutely Stupid! Mana mungkin aku memberinya batu bulan betulan! Itu tak berguna sama sekali.Bagaimana aku memberikannya? Aku binggung bagaimana caraku melamarnya. Sampai aku memikirkan bagaimana pertama kami bertemu. Aku ingin sekali membawanya kembali ke Monaco tempat pertama kali kami bertemu akhir awal musim semi tahun lalu."Honey, akhir minggu ini bagaimana kalau kita liburan.""Kemana?""Monaco...""Monaco?" Dia berpikir sebentar. "Kita bertemu pertama kali di Monaco...""Hmm.. iya. Kau masih ingat bagaimana kau pertama kali melihatku?" Dia memutar matanya mengingat sesuatu."Rambutmu basah saat kau baru kelua
Bodoh!Aku memang bodoh melakukan pengaturan kehamilan itu padanya! Setelah kupikir lagi kenapa dia begitu marah padaku yang sengaja membuatnya melupakan pillnya saat itu.Aku telah memaksanya membuat pilihan yang dia belum persiapkan. Bahkan dia tidak merasakan lamaran dariku dan upacara pernikahan impiannya. Dia harus langsung mengandung anakku. Aku menghancurkan mimpinya. Dengan bodoh aku baru menyadarinya setelah menerima amukannya.Aku sangat tahu aku telah melalukan kebodohan terbesar pada orang yang kucintai karena terpesona pada bayangan sempurna yang berjalan di otakku saat itu. Saat dia bilang dia menginginkan anak-anak bersamaku.Aku berjanji akan menebus kesalahanku padanya."Ethan, kalian harus segera menikah!" Ini untuk kesekian kalinya Mom memaksaku untuk segera menetapkan harinya bersama Charlotte."Mom, Charlotte sedang marah padaku. Aku berusaha melakukan ini dengan pelan-pelan tanp
Aku membuka pintu dan menuju meja makan di ruang tengah. Pakaianku sudah rapi untuk kekantor. Aku pagi ini malas bangun, tidak biasanya aku begini. Bekerja terasa berat. Aku membaca ini akan berakhir setelah pada usia kehamilam mendekati empat bulan dimana tubuh beradaptasi untuk menciptakan rumah baru bagi janin.Aku baru melakukan tesnya setelah aku bangun dan hasilnya positive. Aku tak bisa menghindar lagi kemanapun sekarang, aku sudah berada disini dan tak punya ruang untuk bergerak mundur.Ethan melihatku, dia juga sudah rapi dan Ny. Lucy orang yang bertugas membersihkan penthouse sudah datang. Dia sedang membereskan sarapan dan menghidangkannya di meja makan.Aku melengos saat Ethan menatapku. Aku duduk di meja dan mulai menuang kopi yang disiapkan Lucy."Honey, kau harus mengurangi kafein setidaknya sampai trimester pertama. Minumlah lebih banyak susu... " Jadi sekarang kopi pun tak bisa aku minum. Moodku langsung turu
"Kau sedang hamil. Kau harus istirahat lebih awal. Jam lima kita pulang ke London." Dia menempel disampingku dan mengelus perutku yang masih langsing. Aku risih melihatnya menempel-nempel seperti lintah."Aku tidak sakit Ethan. Aku hanya hamil. Itupun belum pasti. Kau tidak udah bersikap berlebihan." Kami berdebat di meja makan didepan Ayah dan Ibunya.Aku sangat tidak suka diatur seperti aku adalah seorang anak kecil. Walaupun dia melakukannya karena peduli padaku. Dia perduli pada anaknya sebagian bukan padaku saja. Sekarang kenapa aku cemburu kepada anakku sendiri?"Kurasa tidak ada gunanya kita ke rumah sakit sekarang. Ibu akan mengenalkan dokter Ibu dan membuat janji besok untuk kalian. Kalian bisa menggunakan test pack kehamilan untuk memastikan besok pagi dan pasti hasilnya akurat.""Apa tidak apa menundanya Mom?""Ethan, Charlotte tidak sakit, dia hamil. Kau harus lebih perhatian padanya. Dan tentu saja kalian
"Kau sedang hamil. Kau harus istirahat lebih awal. Jam lima kita pulang ke London." Dia menempel disampingku dan mengelus perutku yang masih langsing. Aku risih melihatnya menempel-nempel seperti lintah."Aku tidak sakit Ethan. Aku hanya hamil. Itupun belum pasti. Kau tidak udah bersikap berlebihan." Kami berdebat di meja makan didepan Ayah dan Ibunya.Aku sangat tidak suka diatur seperti aku adalah seorang anak kecil. Walaupun dia melakukannya karena peduli padaku. Dia perduli pada anaknya sebagian bukan padaku saja. Sekarang kenapa aku cemburu kepada anakku sendiri?"Kurasa tidak ada gunanya kita ke rumah sakit sekarang. Ibu akan mengenalkan dokter Ibu dan membuat janji besok untuk kalian. Kalian bisa menggunakan test pack kehamilan untuk memastikan besok pagi dan pasti hasilnya akurat.""Apa tidak apa menundanya Mom?""Ethan, Charlotte tidak sakit, dia hamil. Kau harus lebih perhatian padanya. Dan tentu saja kalian
Kau tahu panen apa yang membuatku terpesona di musim panas ini.Cherry Tomato. Melihat sulur-sulur tomat cherry itu saling terhubung dan membuat untaian berwarna cerah merah dinaungi daun-daun kehijauan. Aku berdecak kagum dan sejenak cuma berdiri disana dan melongo."Sampai kapan kau mau melongo seperti itu?" Ethan menertawakanku yang berdiri disana dan tidak bergerak sedikitpun."Menakjubkan..." kata-kata pertama yang mampu kukeluarkan."Kau tak pernah melihat tomat?""Aku pernah melihat tomat biasa. Tapi tak pernah membayangkan tomat cherry akan secantik ini." Pertani sekarang melakukan banyak teknik dalam pertanian. Mereka bisa membuat panennya seragam dan sulur-sulur itu seperti jatuh seperti itu saja disana.Para perkerja mulai melakukan panen ke sebagian tomat yang sudah berwarna merah. Pekerja-pekerja itu sangat terlatih, mereka dengan cepat melakukan pemilihan buah yang sudah matang dan meninggalk
AprilMusim semi adalah hal yang menyenangkan. Udara menjadi menghangat, bunga-bunga di Kew Garden bersemi, orang-orang mencari aktifitas di luar ruangan. Rasanya selalu lebih berwarna dibanding winter yang selalu putih dan dingin.Akhirnya aku pindah ke tempat Ethan. Saat ini semuanya masih berjalan baik. Aku menyukai tinggal bersamanya. Walaupun kadang masih perlu sedikit penyesuaian.Kebanyakan dia bangun lebih dulu dariku. Dia akan jogging di luar rumah selama setengah jam sementara aku masih tertidur. Kami tak selalu pulang bersama, kadang aku pulang larut sekali karena pekerjaan atau dia yang pulang larut. Tapi aku tahu dimana mencarinya.Aku menyenangi kamarku, dan aku tetap punya ruangku sendiri.Satu hal yang berubah adalah aku dan dia tahu kami saling memiliki satu sama lain. Saat ini aku tahu ada seseorang yang bisa kuandalkan dan seseorang tempatku berbicara.Ibu Ethan Olivia sangat suppo
Sebuah makan malam yang meriah. Ayah dan Ibunya menyambut kami dengan sangat ramah. Aku berkenalan dengan kedua adik Ethan, satu perempuan yang sudah punya suami dengan dua orang anaknya dan satu lagi adik laki-lakinya yang baru saja menyelesaikan kuliah di Cambridge.Keluarganya sangat ramah. Aku tak menyangka mereka semua adalah orang yang penuh selera humor. Dibalik gelar yang dipegang keluarga ini, mungkin orang mengira akan ada aturan-aturan khusus bagi anggota keluarga baru. Tapi ternyata itu tidak ada disini. Mereka sama seperti keluarga lainnya dan aku dengan cepat merasa nyaman berada diantara mereka."Ethan adalah anak tertua kami Marion, kami senang sekali dia dan Charlotte akhirnya dapat bersama. Kau tahu, harus aku yang menyatukan mereka berdua... Oh my God, aku melihat betapa mereka punya perasaan satu sama lain tapi ... I don't know what happen between this two. But when I speaking out ...Everything done! Could you believe that Marion?" Aku d