"Well, dia hanya teman yang tak tahu diri..." aku menolak membicarakan partner pria sialan itu.
"Bagaimana kau sendiri, apa yang membuatmu terdampar sendirian di Monaco, kau single atau menikah.""Aku belum menikah, aku sering binggung menilai kalian wanita... Mungkin itu sebabnya aku terdampar di Monaco sendirian, dan aku sudah melewati banyak fase untuk percaya sebuah kata cinta. Dulu aku mempercayainya, sekarang kupikir bagiku cinta itu realistis, sex, status, kenyamanan dan sebuah dorongan untuk menguasai sesuatu." Aku mengerti, pria ini telah banyak bertemu gold digger cantik, sehingga mungkin dia sekarang terlalu ahli untuk dibodohi.
"Hmm... , wanita cantik dan kebutuhannya. Itu yang kau maksud bukan." Aku tertawa, pria kaya itu punya dua mata pedang. Dia mudah mendapatkan siapapun, tapi disisi lain itu karena nominal yang tertulis di dirinya, para wanita menyebutnya realistic love. Tapi mungkin mereka menyebutnya "gold digger".
"Ketika mereka tahu siapa aku, gadis-gadis itu mengerumuniku. Berharap aku membawa mereka, semurah itukah mereka tertarik pada dollar, kadang aku sengaja memanfaatkan mereka, tapi itu adalah kesalahan mereka sendiri. Mereka miskin idealisme dan penghargaan atas siapa diri mereka. Maaf aku tidak menyinggungmu, aku tidak berkata semua sama, hanya aku banyak menemukan hal seperti itu."
"Aku mengerti apa yang kau maksud, kau tidak salah... Beberapa wanita cantik diluar sana menyalahgunakan kecantikan mereka untuk membuat hidup mereka lebih mudah, kadang itu bisa disebut realistik tapi kadang mereka bisa saja terlalu malas... mereka menganggap itu pintar " Aku tersenyum sambil menyesap champagneku. Mengalihkan pandanganku ke garis horizon laut luas yang terbentang di depan kami. Laut selalu indah, warna birunya selalu mempesona.Jika mungkin ayahku tak meninggalkan Ibuku, aku akan punya kehidupan berbeda dari ini. Aku tak bakal terlalu keras pada diriku sendiri, atau sebuah hubungan. Kadang ini melelahkan, tanpa tempat bersandar. Berusaha bersikap tegar, menjadi super woman yang dikagumi dan tak tersentuh. Sometimes, I just need some friend to lay down. Someone I trust with all my heart."Tempat ini sangat indah, terima kasih mengajakku kesini." Aku tersenyum sementara mata abu-abu gelapnya gelapnya menatapku. Pria didepanku ini juga indah."Terima kasih sudah menemaniku hari ini. Setidaknya aku punya teman bicara yang baik.""Apa aku bicara sesuatu yang memalukan semalam padamu... " Ethan tersenyum kecil."Rahasiamu aman padaku Charlotte... orang mabuk mengatakan hal-hal yang tidak mereka sadari, bahkan mereka cenderung menyangkal itu. Tak apa untuk mengakuinya sesekali." Jadi benar aku bicara banyak hal semalam."Aku memalukan semalam bukan?""Must be hard sometimes, I get it. But you’ll be ok at the end." Sebuah kalimat yang membuat mataku panas.Itu sebuah kalimat sederhana yang membuat emosiku bergejolak. Memukul kesadaranku. Entah kenapa tiba-tiba aku menjadi cengeng sekarang. Sebutir air mata bergulir. Joshua sialan itu membuat liburanku menjadi tangisan, aku membencinya. Membuatku disini tidur seranjang dengan pria asing yang bahkan aku tak tahu namanya.
"Hei, kau baik-baik saja.... " Aku dengan cepat menghapus air mataku. Tetap saja butir ke dua merembes disisi lain. Dia pindah ke sampingku."I'm sorry... I must be out my mind." Aku mengalihkan pandanganku darinya dengan cepat. Pria asing ini melihatku menangis. Bahkan Ibuku tak pernah melihatku menangis, karena aku tak mau dia bersedih untukku."Charlotte... here ..." dia memberiku tissue. "please don't cry, people will hate me and will make me jump to cliff down there since I look like a badguy. You can slap me in the face right now, but please don't cry." Aku langsung tertawa. Dia mengelus punggungku. Aku memandangnya, dia pria yang baik . Orang asing ini, teman tidurku semalam. Setidaknya dia bukan orang yang meninggalkanku begitu saja."Thanks, kau tidak perlu melakukan semua ini. Tapi kau membawaku kesini, kau bisa saja meninggalkanku dikamarku sendiri setelah selesai. Dan bahkan aku tak tahu apa yang terjadi... aku memang kacau." Dia tersenyum melihatku menyesali semalam, yang sebenarnya aku tidak ingat sedikitpun apa yang terjadi."Semalam, tidak ada apapun terjadi. Aku tak mau memperkosa wanita mabuk, itu bukan gayaku." Giliranku tercengang.
"Apa?" Aku sekarang binggung, jelas-jelas aku berganti pakaian."Kau hanya memuntahi bajumu sendiri dan langsung tidur dengan pulas, setelah puas minum dan meracau hal-hal sedih, kita bahkan tak tidur seranjang, aku tidur di sofa. Kau akan baik-baik saja. Jika itu bisa membuatmu lebih baik. Aku mengganti bajumu, membersihkan tubuhmu, melihat sedikit... cuma itu yang terjadi." Aku tak bisa bicara sekarang, aku hanya menatapnya."Kenapa kau tak bilang dari awal ...""Aku hanya suka ekspresi binggungmu. Itu lucu menurutku." Dia tertawa. Aku memukul lengannya."Jadi kau hanya Samaria yang baik hati...""Well, itu pujian. Terima kasih sudah memujiku dengan tulus... " Senyumnya terkembang dan sebuah detakan aneh dijantungku untuk pria asing didepanku ini. Sayang sekali, tapi kami tidak akan bertemu lagi. Dia bisa jadi teman cerita yang baik."Sudah hampir jam empat, aku akan mengantarmu ke airport. Aku akan membayar billnya dulu.""Biarkan aku yang membayar ..." bagaimanapun aku berhutang kepada penolongku ini."Tidak, kau tak ingat aku Samaria baik hati, dia juga memberi makan pasiennya ... Izinkan aku berbuat satu kebaikan lagi padamu sebagai orang asing." Aku tertawa lepas. Kubiarkan Ethan membayar.Kami sampai di airport dengan mobil sewaannya, sepanjang jalan kami pembicaraan kami mengalir dengan mudah. Akhirnya aku punya akhir liburan yang tidak begitu mengecewakan.Saatnya berpisah dengan orang asing yang baik hati ini."Thanks Ethan,...aku harap kita punya banyak waktu lagi. Ini sore yang menyenangkan. Terimakasih sudah menghiburku. Aku senang bisa bertemu denganmu." Aku mengucapkan terima kasih dengan tulus."Tentu, kita melewatkan waktu dengan penuh kesenangan. Aku harus mengatakan terima kasih juga untukmu." Kami berpandangan dan saling tersenyum. Terakhir kalinya aku melihat orang asing ini."Aku harus pergi... ""Aku akan bantu menurunkan kopermu." Dia dengan cepat membuka pintu bagasi.Aku berterima kasih sekali lagi dan menset pegangan koperku, aku siap pergi."Take care Ethan...Gos Bless You." Itu kata perpisahanku untuk Samaria baik hati ini. Aku mengulurkan tanganku untuk bersalaman.Tapi diluar dugaanku dia maju merangkul pinggangku dan mencium bibirku dengan cepat. Aku membelalak, dan jantungku berdetak dengan cepat. Ciuman itu tidak lama, tapi tak cukup waktu untukku untuk mengatakan apapun."Pergilah, kau akan baik-baik saja. Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri Charlotte. Itu ciuman perkenalan dariku." Ciuman perkenalan?"Apa maksudmu ...perkenalan... ""Kau akan tahu nanti...""Pergilah, atau aku akan membuatmu benar-benar tidur bersamaku, jika kau tak pergi sekarang juga." Dia menyeringai lebar."Jangan harap aku memberimu kesempatan seperti itu saat aku sadar." Aku berkacak pinggang dan Ethan langsung tertawa."Aku tahu kau akan mengatakannya. Pergilah sebelum kau ketinggalan pesawat.""Baiklah, bye Ethan ....""Bye Charlotte.... " Aku menatapnya sekali lagi. Tidak mungkin kami akan bertemu lagi. Walau mungkin akan menyenangkan bisa bertemu dengannya lagi.Kami hanyalah orang asing yang kebetulan bertemu. Selamat tinggal Ethan.Aku berjalan menatap Joshua dengan perasaan sebal saat dia muncul di depanku dalam rapat mingguan para senior partner Allen and Colleen LLP, London .“Menjauh dariku Josh!” Aku Charlotte Blaine, 32 tahun. Posisiku adalah senior partner Allen dan Collen LLP. Sebuah law firm prestigious dengan lebih dari 60 senior partner, ribuan junior partner dan paralegal yang bernaung dibawahnya, kami memiliki lebih dari lima puluh cabang di kota besar seluruh dunia. Aku sekali lagi ada di top earning partner semester ini, bukan hal yang mengherankan bagiku karena namaku sudah terkenal seantero UK untuk pengacara perceraian mahal, dan aku selalu memuaskan klienku. Dan tambahan aku pengacara termuda untuk gelar senior partner disini."Oke, aku tahu aku salah Charlotte, aku minta maaf sekali lagi, kau bisa membunuhku dengan tatapanmu itu. Kemarin tak berjalan baik. Itu salahku." Joshua Menard, pria tampan berumur sama denganku ini akhirnya duduk disebelahku. Jika buka
"Menerima kasus baru?" Aku sudah dimobil Joshua sudah menjemputku untuk makan malam Jumat sore.Ya, aku kalah oleh bayangan celana ketat Belyakov. Dan dia tersenyum senang melihatku sudah memakai gaun terbaikku di sore cerah musim panas ini untuk pertunjukan istimewa Ballet Bolshoi di Royal Opera House, London.Dan aku diam cukup lama sehingga dia menarik kesimpulan aku tengah berpikir keras saat ini. Aku akan memutuskan apa aku akan menerima kasusnya Anna Bowen Selasa minggu depan."Hmm ... ada satu orang menemuiku, kasusnya berat, mungkin aku tak bisa menang dengan jalan biasa. Tapi dia menawarkan jumlah yang sangat impresive untuk dilewatkan.""Kau biasanya selalu optimis, kenapa kali ini kau kelihatan mundur...""Karena kedua pasangan itu berumur hampir 60 tahun. Dan suaminya tidak ingin melepaskannya.""What! What the hell they are thinking..." Aku tertawa mendengar keheranan Joshua. Sama seperti aku yang tak percaya saat pertama
"Kasus ini berat Charlotte, tidak bisa dimenangkan tanpa provokasi. Dan Alan Bowen bukan orang biasa. Dia termasuk sepuluh besar terkaya di Inggris. Jika dia tidak mau bercerai pengadilan keluarga kita akan dengan mudah mendukungnya. Salah langkah kita akan melakukan publikasi negatif. Walaupun marital wealth-nya sangat impressive." Lily memainkan pulpennya dengan gerakan cepat tanda dia sedang berpikir keras.Dia dan Alan dua dari beberapa staff utamaku duduk bersamaku sehari sebelum kami memutuskan akan mengambil kasus ini atau tidak."Aku tahu, aku memikirkan fee dasar yang dia berani bayar. Jika kita kalah dia sudah tahu kasusnya berat. Mereka sudah tidak tinggal serumah lebih dari dua tahun. Harusnya ini bisa dijadikan senjata. Dan satu lagi ada hal yang bisa dijadikan drama. Perselingkuhan bertahun-tahun sebelumnya ...""Ini akan berdarah-darah Charlotte, mengingat Mrs. Anna mempunyai kekasih,... " Alan tersenyum."Sejujurnya kita juga akan memanfaa
"Honey..." Joshua memunculkan kepalanya setelah mengetuk pintuku."What do you want Josh..." Aku menurunkan dokumen yang sedang kubaca sedikit. Aku hafal gayanya akan meminta sesuatu."Aku membelikanmu ice cream... " aku menerimanya ice cream caramel dan coklat itu dengan cepat dan sadar dia sedang mengusahakan sesuatu dengan membuatku senang. Es krim karamel dan coklat adalah salah satunya."To the point Josh! Kau tak lihat tumpukan dokumen dimejaku.""Well... Aku berharap...Aku berharap, kau bisa membantuku dalam sebuah hal... " Dia duduk didepanku sambil tersenyum lebar, dia sedang bertele-tele, aku mengerutkan keningku. Si licik ini menunggu aku menghabiskan es krim ini."Josh percepat bicaramu... kau punya tiga menit bicara sebelum cup eskrim ini kosong." Aku masih punya banyak pekerjaan dimejaku."Well, I wish ...I really wish ... you could go to Paris with me next month, 19 June, only two days for weekends...""What happen in 1
Makan malam itu berjalan menyenangkan. Kami berbicara banyak hal, dan dia mengambil kesempatan itu untuk menceritakan dirinya. Dan bersikap terbuka untuk setiap pertanyaanku."Ini akhir pekan, tidak berkencan?" Aku menatapnya dengan penasaran."Kau tahu kehidupan pengacara, diperlukan kesabaran ekstra untuk mengikuti jadwal klien kita yang tak pasti, persidangan panjang dan permintaan yang kadang tak masuk akal. Dan sekarang menghadapi drama keluarga ..." Aku mengganguk, jadwal kerja saat kami mempunyai kasus, apalagi saat kau dalam posisi di firma hukum terkenal memang cukup melelahkan dan membuat stress.Untuk mencapai posisi partner kau minimal memakan waktu 12-20 tahun, Allan dan Overy firma hukumku adalah firma hukum dengan pendapatan US$ 2,1milliar terbesar ke 10 didunia. Dan begitu kau mencapai posisi partner minimal pendapatan tahunan rata-rata di Inggris adalah £1.5 juta walaupun pengacara terkenal sepertiku mendapatkan lebih dari itu.Aku
Bodoh, kenapa kau menciumnya! Aku menyesal dengan apa yang kulakukan barusan. Terlibat dengan pria high profile seperti dia berbahaya, aku sedang terlibat kasus dengannya dan aku menciumnya! Dan dia adalah some creature with badge "be an Earl" that will be angaged with a aristocrat beatiful lady! You out of your mind Charlotte! Apa yang kupikirkan...! Sebuah pesan masuk ke ponselku. 'Harus kukatakan aku terkejut.' Aku membalasnya dengan cepat **Itu hanya ciuman terima kasih, untuk bantuanmu. Aku mungkin terlalu berlebihan. Jangan dipikirkan. I'm sorry, I just don't know what I'm doing. ** Sebuah balasan lain. **Don't say sorry. Kita akan bertemu lagi nanti. Sleep well Charlotte. ** Aku membenamkan kepalaku ke bantal. Lord, I kiss him. Stupid Charlotte, what have you done. -------- -------- Dua hari setelahnya.
Gold digger man? It's trully exist!Aku menerima konfirmasi info yang diberikan Ethan padaku dari Robert dengan cepat, beserta dengan foto-foto baru wanita simpanannya.Laporan perusahaannya, semua perusahaan yang dibuatnya adalah perusahaan investasi, laporan profit pasar modalnya sama sekali tidak bagus, aku bahkan yakin dia menjalankan financial fraud, banyak perusahaan menjalankan pyramid scheme, membayar keuntungan investasi dari dana pihak baru yang masuk ke aliran uang perusahaan. Tipuan investasi semacam ini, bahkan bisa berjalan puluhan atau belasan tahun sebelum itu kolaps dan sejumlah besar dana investor akan dilarikan.Seseorang bertanggung jawab untuk menjalankannya. Dia memang menjadi CEO yang terdaftar di sana. Elly melakukan penelusuran dalam, asset tempat tinggal dan bahkan mobilnya adalah sewaan. Tampaknya dia melarikan uangnya di overseas account.Jika kekayaan Anna masuk ke dalam assetnya, bisa
Temaram cahaya matahari membangunkanku. Aku meringkuk di dada Josh dengan nyaman. Selalu seperti ini, aku nyaman berada di dekatnya. Dia mungkin benar, cinta memberikan rasa aman."Morning Love, sleep well... " dia merapikan rambutku, aku membuka mataku menatapnya. Kemudian memejamkannya lagi dan mendekatkan diriku padanya."Aku masih mengantuk,...""Josh, bisakah kau memelukku." Josh menyelipkan tangannya ke lekukan leherku. Menarik tubuhku mendekat, merangkulkan lengannya ke tubuhku dan mencium keningku."Ini yang kau inginkan?" Aku memejamkan mata, wajahku menyentuh dadanya, aku diam mendengarkan suara jantungnya."Aku bisa mendengar jantungmu...""I love you Charlotte..." Aku tersenyum dan membenamkan wajahku di lekukan hangat lehernya. "Katakan kembali padaku ..." Josh berbisik ke telingaku."Hmmm ...." Aku tak menuruti perkataannya, sejujurnya aku masih takut untuk mengatakannya. Semalam
Aku tahu Ethan menyesal. Dia menunjukkannya. Dia berniat menebus kesalahannya. Dia bersikap aku adalah porselen yang gampang pecah seminggu ini. Dia memikirkan semuanya, dia bertanggung jawab atas pilihan yang dia buat.Ethan akan jadi Ayah yang baik, aku menyadarinya. Dan anak ini bagaimanapun dia adalah anakku. Aku mencintainya tentu saja, tiap hari aku terpesona bagaimana dia bisa begitu ajaib diberi kehidupan di dalam diriku.Setelah aku lebih tenang, aku mulai lebih bisa menerima semua ini. Aku mempunyai dukungan yang kubutuhkan untuk membesarkan anakku. Ayah, Ibu, Nenek dan Kakek, cinta dan perlindungan kami. Dia akan tumbuh dengan baik dan tidak akan pernah menjalani jalan penuh duri yang kualami.Ethan mengandeng tanganku menyusuri pantai didepan kami sementara angin meniup rambutku dan air laut yang jernih membasahi kakiku. Setahun lalu aku merasa seperti gadis malang disini, tapi hari ini aku berjalan dengan rasa bahagia membunc
Satu lagi kebodohanku. Batu bulan!Kenapa aku sebodoh itu menyebutkannya.Iya aku akan memberinya batu bulan! Dengan sertifikat keaslian. Itu kata lain dari diamond ring. Aku meminta kotaknya disulam dengan kata kata Moon Rock! Stupid? Yes, Absolutely Stupid! Mana mungkin aku memberinya batu bulan betulan! Itu tak berguna sama sekali.Bagaimana aku memberikannya? Aku binggung bagaimana caraku melamarnya. Sampai aku memikirkan bagaimana pertama kami bertemu. Aku ingin sekali membawanya kembali ke Monaco tempat pertama kali kami bertemu akhir awal musim semi tahun lalu."Honey, akhir minggu ini bagaimana kalau kita liburan.""Kemana?""Monaco...""Monaco?" Dia berpikir sebentar. "Kita bertemu pertama kali di Monaco...""Hmm.. iya. Kau masih ingat bagaimana kau pertama kali melihatku?" Dia memutar matanya mengingat sesuatu."Rambutmu basah saat kau baru kelua
Bodoh!Aku memang bodoh melakukan pengaturan kehamilan itu padanya! Setelah kupikir lagi kenapa dia begitu marah padaku yang sengaja membuatnya melupakan pillnya saat itu.Aku telah memaksanya membuat pilihan yang dia belum persiapkan. Bahkan dia tidak merasakan lamaran dariku dan upacara pernikahan impiannya. Dia harus langsung mengandung anakku. Aku menghancurkan mimpinya. Dengan bodoh aku baru menyadarinya setelah menerima amukannya.Aku sangat tahu aku telah melalukan kebodohan terbesar pada orang yang kucintai karena terpesona pada bayangan sempurna yang berjalan di otakku saat itu. Saat dia bilang dia menginginkan anak-anak bersamaku.Aku berjanji akan menebus kesalahanku padanya."Ethan, kalian harus segera menikah!" Ini untuk kesekian kalinya Mom memaksaku untuk segera menetapkan harinya bersama Charlotte."Mom, Charlotte sedang marah padaku. Aku berusaha melakukan ini dengan pelan-pelan tanp
Aku membuka pintu dan menuju meja makan di ruang tengah. Pakaianku sudah rapi untuk kekantor. Aku pagi ini malas bangun, tidak biasanya aku begini. Bekerja terasa berat. Aku membaca ini akan berakhir setelah pada usia kehamilam mendekati empat bulan dimana tubuh beradaptasi untuk menciptakan rumah baru bagi janin.Aku baru melakukan tesnya setelah aku bangun dan hasilnya positive. Aku tak bisa menghindar lagi kemanapun sekarang, aku sudah berada disini dan tak punya ruang untuk bergerak mundur.Ethan melihatku, dia juga sudah rapi dan Ny. Lucy orang yang bertugas membersihkan penthouse sudah datang. Dia sedang membereskan sarapan dan menghidangkannya di meja makan.Aku melengos saat Ethan menatapku. Aku duduk di meja dan mulai menuang kopi yang disiapkan Lucy."Honey, kau harus mengurangi kafein setidaknya sampai trimester pertama. Minumlah lebih banyak susu... " Jadi sekarang kopi pun tak bisa aku minum. Moodku langsung turu
"Kau sedang hamil. Kau harus istirahat lebih awal. Jam lima kita pulang ke London." Dia menempel disampingku dan mengelus perutku yang masih langsing. Aku risih melihatnya menempel-nempel seperti lintah."Aku tidak sakit Ethan. Aku hanya hamil. Itupun belum pasti. Kau tidak udah bersikap berlebihan." Kami berdebat di meja makan didepan Ayah dan Ibunya.Aku sangat tidak suka diatur seperti aku adalah seorang anak kecil. Walaupun dia melakukannya karena peduli padaku. Dia perduli pada anaknya sebagian bukan padaku saja. Sekarang kenapa aku cemburu kepada anakku sendiri?"Kurasa tidak ada gunanya kita ke rumah sakit sekarang. Ibu akan mengenalkan dokter Ibu dan membuat janji besok untuk kalian. Kalian bisa menggunakan test pack kehamilan untuk memastikan besok pagi dan pasti hasilnya akurat.""Apa tidak apa menundanya Mom?""Ethan, Charlotte tidak sakit, dia hamil. Kau harus lebih perhatian padanya. Dan tentu saja kalian
"Kau sedang hamil. Kau harus istirahat lebih awal. Jam lima kita pulang ke London." Dia menempel disampingku dan mengelus perutku yang masih langsing. Aku risih melihatnya menempel-nempel seperti lintah."Aku tidak sakit Ethan. Aku hanya hamil. Itupun belum pasti. Kau tidak udah bersikap berlebihan." Kami berdebat di meja makan didepan Ayah dan Ibunya.Aku sangat tidak suka diatur seperti aku adalah seorang anak kecil. Walaupun dia melakukannya karena peduli padaku. Dia perduli pada anaknya sebagian bukan padaku saja. Sekarang kenapa aku cemburu kepada anakku sendiri?"Kurasa tidak ada gunanya kita ke rumah sakit sekarang. Ibu akan mengenalkan dokter Ibu dan membuat janji besok untuk kalian. Kalian bisa menggunakan test pack kehamilan untuk memastikan besok pagi dan pasti hasilnya akurat.""Apa tidak apa menundanya Mom?""Ethan, Charlotte tidak sakit, dia hamil. Kau harus lebih perhatian padanya. Dan tentu saja kalian
Kau tahu panen apa yang membuatku terpesona di musim panas ini.Cherry Tomato. Melihat sulur-sulur tomat cherry itu saling terhubung dan membuat untaian berwarna cerah merah dinaungi daun-daun kehijauan. Aku berdecak kagum dan sejenak cuma berdiri disana dan melongo."Sampai kapan kau mau melongo seperti itu?" Ethan menertawakanku yang berdiri disana dan tidak bergerak sedikitpun."Menakjubkan..." kata-kata pertama yang mampu kukeluarkan."Kau tak pernah melihat tomat?""Aku pernah melihat tomat biasa. Tapi tak pernah membayangkan tomat cherry akan secantik ini." Pertani sekarang melakukan banyak teknik dalam pertanian. Mereka bisa membuat panennya seragam dan sulur-sulur itu seperti jatuh seperti itu saja disana.Para perkerja mulai melakukan panen ke sebagian tomat yang sudah berwarna merah. Pekerja-pekerja itu sangat terlatih, mereka dengan cepat melakukan pemilihan buah yang sudah matang dan meninggalk
AprilMusim semi adalah hal yang menyenangkan. Udara menjadi menghangat, bunga-bunga di Kew Garden bersemi, orang-orang mencari aktifitas di luar ruangan. Rasanya selalu lebih berwarna dibanding winter yang selalu putih dan dingin.Akhirnya aku pindah ke tempat Ethan. Saat ini semuanya masih berjalan baik. Aku menyukai tinggal bersamanya. Walaupun kadang masih perlu sedikit penyesuaian.Kebanyakan dia bangun lebih dulu dariku. Dia akan jogging di luar rumah selama setengah jam sementara aku masih tertidur. Kami tak selalu pulang bersama, kadang aku pulang larut sekali karena pekerjaan atau dia yang pulang larut. Tapi aku tahu dimana mencarinya.Aku menyenangi kamarku, dan aku tetap punya ruangku sendiri.Satu hal yang berubah adalah aku dan dia tahu kami saling memiliki satu sama lain. Saat ini aku tahu ada seseorang yang bisa kuandalkan dan seseorang tempatku berbicara.Ibu Ethan Olivia sangat suppo
Sebuah makan malam yang meriah. Ayah dan Ibunya menyambut kami dengan sangat ramah. Aku berkenalan dengan kedua adik Ethan, satu perempuan yang sudah punya suami dengan dua orang anaknya dan satu lagi adik laki-lakinya yang baru saja menyelesaikan kuliah di Cambridge.Keluarganya sangat ramah. Aku tak menyangka mereka semua adalah orang yang penuh selera humor. Dibalik gelar yang dipegang keluarga ini, mungkin orang mengira akan ada aturan-aturan khusus bagi anggota keluarga baru. Tapi ternyata itu tidak ada disini. Mereka sama seperti keluarga lainnya dan aku dengan cepat merasa nyaman berada diantara mereka."Ethan adalah anak tertua kami Marion, kami senang sekali dia dan Charlotte akhirnya dapat bersama. Kau tahu, harus aku yang menyatukan mereka berdua... Oh my God, aku melihat betapa mereka punya perasaan satu sama lain tapi ... I don't know what happen between this two. But when I speaking out ...Everything done! Could you believe that Marion?" Aku d