“Menjauh dariku Josh!” Aku Charlotte Blaine, 32 tahun. Posisiku adalah senior partner Allen dan Collen LLP. Sebuah law firm prestigious dengan lebih dari 60 senior partner, ribuan junior partner dan paralegal yang bernaung dibawahnya, kami memiliki lebih dari lima puluh cabang di kota besar seluruh dunia. Aku sekali lagi ada di top earning partner semester ini, bukan hal yang mengherankan bagiku karena namaku sudah terkenal seantero UK untuk pengacara perceraian mahal, dan aku selalu memuaskan klienku. Dan tambahan aku pengacara termuda untuk gelar senior partner disini.
"Oke, aku tahu aku salah Charlotte, aku minta maaf sekali lagi, kau bisa membunuhku dengan tatapanmu itu. Kemarin tak berjalan baik. Itu salahku." Joshua Menard, pria tampan berumur sama denganku ini akhirnya duduk disebelahku. Jika bukan karena pamannya adalah Mayor of London, dia tak akan mungkin duduk disini sebagai senior partner. Dia disini karena punya banyak koneksi orang-orang terkenal dan tambahan ketampanannya yang membuatnya sering menjadi muka depan law firm ini. Baiklah, dia memang bagus di hukum korporasi International. Tetap saja dia punya relasi besar, bukan sepertiku yang merangkak dari bawah.
"Kita sedang meeting Josh, kau mengganguku." Aku menjauhkan diriku, aku masih marah padanya. Dia merusak liburanku dan membiarkanku menangis di depan orang asing.
Aku tahu kami memang hanya teman yang berlibur bersama, aku tahu hubungan kami tanpa status, tapi dia menggoda gadis lain saat bersamaku. Dan aku bertengkar dengannya kemarin sampai aku menangis dan minum sendiri dan berakhir bertemu Ethan. Teman mesra ini kadangkala membuatku terjebak dengan perasaanku sendiri.
Dia tak berani menentang mataku dan memilih menghindari bertatapan denganku kemudian. Aku sangat kecewa padanya, memang kami tidak punya komitmen apapun dalam hubungan kami. Tapi setidaknya dia menghargai kebersamaan kami di Monaco kemarin. Dan membuatku harus merasa begitu buruk setelahnya.
Dia terdengar menghela napas. Aku mendiamkannya. Dia dan aku teman dekat "with benefit" selama setahun belakangan, dia tahu aku tak mau terikat dalam hubungan resmi. Dan aku nyaman dengan pembawaannya yang santai dan penuh humor. Kurasa beberapa saat aku seperti menemukan penyeimbang untuk kehidupanku yang penuh tekanan dan Joshua yang penuh kesenangan. Tapi Joshua menganggap hubungan kami serius, dari pertama dia mengangapku kekasihnya.
Apa yang terjadi di Monaco adalah dia mencoba membuatku cemburu dengan menggoda gadis lain. Dan setelahnya aku merasa terpuruk.
"Charlotte makan malamlah denganku. Bagaimana kalau kita menonton pertunjukan ballet. Kau tidak dalam kasus penting bukan. Ada Bolshoi Don Quixote sedang pentas aku sudah membeli tiketnya." Joshua menyusul langkahku seusai meeting menuju ke ruanganku.
Dia sedang merayuku untuk permintaan maaf , dia tahu aku menyenangi ballet. Sebaliknya dia tidak menyukainya, pernah sekali dia malah tertidur di tengah pementasan balet klasik yang kutonton dengan penuh penghayatan.
"Pergilah Josh!" Ada Bolshoi Rusia pentas! Don Quixote, aku belum pernah menonton cerita cinta Kitri dan Basil itu. Aku ingin menontonnya, tentu saja. Tapi tanpa dia karena aku sedang kesal dengannya, dengan cepat kuketikkan nama pentasnya, sial VIP sudah habis, tinggal tiket biasa di podium umum. Itu jauh dan tidak memberikan view bagus untuk pertunjukan istimewa seperti itu.
Aku menghenyakkan diriku dengan kecewa sesampainya diruanganku. Joshua yang tetap mengekoriku duduk dimejaku sekarang.
“Kenapa kau disini!” Aku tetap belum mau berdamai dengannya.
"Tidak ada lagi sisanya sekarang, sudah habis. Tapi aku punya dua untuk Jumat Malam." Dia menyeringai lebar, sambil melipat tangannya dan aku menatapnya dengan kesal.
"Serahkan tiketnya padaku!"
"Makan malamlah denganku." Makan malam, itu berarti aku merindukannya lagi menyentuhku. Dia selalu bisa membuatku merasa istimewa.
"Tidak." Aku membuang muka.
"Mereka baru pentas lagi tahun depan di London, dan belum tentu dengan cerita yang sama. Dan kejutan ..... Ada ... Artemy Belyakov ... " dia berdiri didepanku dan menyebutkan nama itu didepan mukaku dengan penekanan. Itu nama aktor ballet tampan yang sedang melejit sekarang.
"Kau menyebalkan..."
"Aku tahu, tapi demi celana ketat Belyakov kau pasti menganggapku baik hati.” Aku mati langkah, dia tersenyum lebar.
"Keluar dari kantorku!" Aku mengulum senyumku, dan dengan cepat dia tertawa karena merasa menang.
Dia beralih duduk didepanku. Aku menatapnya saat dia mengambil tanganku dan membawanya ke pangkuannya.
“Aku minta maaf, kau tahu aku hanya mengedipkan mata padanya untuk bercanda, tapi kau mengangap aku serius, kau bereaksi terlalu berlebihan, apa aku pernah tidak memperhatikanmu selama ini. Jika aku tidak perduli padamu, apa kita tetap bersama setahun ini. Charlotte, apa yang kau inginkan katakan padaku." Aku masih tak menjawabnya. “Kau cemburu pada gadis yang namanya saja aku tak tahu? Akan kukatakan kau jadi pacarku kepada semua orang di kantor ini. Tapi kau selalu hanya mengatakan aku hanya teman, apa yang kau inginkan sebenarnya.” Aku tak bisa menjawabnya. Dia selalu berkata aku terlalu keras pada diriku sendiri, mungkin dia benar.
“Maafkan aku sweetheart...”
Aku juga tak tahu. Aku ingin berteman, tapi kami jelas-jelas lebih dari teman. Aku tak suka komitmen. Tapi Josh bersedia melakukannya dan sialnya aku terperangkap perasaanku sendiri padanya. Aku memang menyukainya....
“Fine! Jumat malam!” Aku menyerah, dia terlalu manis. Aku membutuhkannya. Dia tersenyum lebar dan memberiku ciuman.
"Sampai jumpa jumat sore, aku akan menjemputmu jam 4... Aku harus ke Brussel dulu. Love you Honey..." dia melambai dengan gaya yang dibuat-buat membuatku ingin melemparkan sesuatu kepadanya.
"I hate you Josh..."
"I know, but you need me Honey."
"Get out bastard!" Aku meremas kertas tak terpakui dimeja dan melemparkan padanya. Dia menangkapnya dengan tertawa dan dengan cepat menutup pintu sambil menyeringai lebar.Aku menghela napas panjang. Haruskah aku mencoba menerimanya. Cinta? Cinta membuat Ibuku harus hidup sendiri, berjuang sendiri, setelah ayahku meninggalkannya, membuatku merasa terbuang bertahun-tahun.
Aku tak mempercayai cinta.
"Nona, Ny. Anna Bowen sudah datang." Aku mendengar intercomku berbunyi kemudian.
"Baiklah, pandu dia ke ruangan meeting Gina. Minta Albert dan Elly bersiap mendampingiku."
Aku mempersiapkan diri menerima tamuku. Elly menerima high value cases, sebuah kasus perceraian yang menyertakan "marital wealth" dengan jumlah fantastis dan wanita itu dengan jelas menyebutkan namaku yang dia inginkan untuk mendampinginya.
Aku belum menbaca salinan kasusnya, biasanya aku langsung bertemu klienku dulu untuk melihat apa aku akan mendampinginya.
Aku masuk ke ruang meeting dan seorang wanita yang rambutnya sudah memutih bersama seorang pria yang sepantaran dengannya terlihat disana.
Apa mereka orang tua orang anaknya yang akan bercerai? Tak biasanya orang tua mengurus kasus perceraian anaknya. Aku berpikir kemungkinan dari kasusku.
"Nyonya Bowen ini miss Charlotte Blaine, Miss Charlotte ini Nyonya Bowen yang memintamu mendampinginya dalam permintaan perceraiannya dengan Tuan Alan Bowen." Aku terkejut, aku memandang wanita ini setidaknya kurasa dia sudah berumur 60 tahun. Sangat jarang ada kasus di umur seperti ini.
"Nyonya Bowen, senang bertemu Anda." Aku menjabat tangannya.
"Miss Charlotte, kupikir kau akan sedikit lebih ... matang. Ternyata kau masih begitu cantik, maafkan aku, aku berpikir seorang pengacara perceraian sudah pasti berusia lebih matang, tapi ternyata kau sangat muda." Bukan sekali dua kali aku mendapatkan pernyataan seperti itu, aku tersenyum.
"Bukan Anda saja yang mengatakannya Nyonya, dan saya pun terkejut mendapat calon klien di usia seperti Anda. Maafkan saya rata-rata klien saya sedikit lebih muda." Kami berdua tertawa bersama. Nampaknya dia tidak tersinggung dengan perkataanku.
"Saya tahu, tapi saya berpikir di sisa umur saya, saya ingin merasa bahagia lagi. Anak-anak saya sudah besar, mereka sudah menemukannya dunia mereka sendiri. Ada kalanya saya ingin merasa dicintai sekali lagi di sisa umur saya, jadi saya memutuskan menemui Anda." Dia mengenggam tangan laki-laki disampingnya. Ini pastinya kekasih barunya. Ini menggelikan bagiku dan sangat absurd. Tapi aku tak perduli. Dia calon klienku dengan jumlah persentase dollar yang tinggi tentunya.
"Baiklah, sebelum saya meriview kasus Anda. Ceritakan tentang perkawinan Anda dan apa yang Anda inginkan dari saya." Aku mulai membuka buku catatanku dan duduk bersender di kursiku.
Wanita dengan rambut sudah hampir seluruhnya abu-abu yang bernama Anna itu mulai bercerita dan aku mendengarkan dengan tenang sambil mencatat apa yang dia katakan.
Dan kesimpulan dari semua ceritanya adalah sang wanita ingin bercerai tapi suaminya tak ingin melepaskannya.
Well, harus kukatakan kali ini adalah kasus berat. Aku berkali-kali menghela napas panjang tertahan mendengar semua ceritanya selama hampir setengah jam kemudian.
"Menerima kasus baru?" Aku sudah dimobil Joshua sudah menjemputku untuk makan malam Jumat sore.Ya, aku kalah oleh bayangan celana ketat Belyakov. Dan dia tersenyum senang melihatku sudah memakai gaun terbaikku di sore cerah musim panas ini untuk pertunjukan istimewa Ballet Bolshoi di Royal Opera House, London.Dan aku diam cukup lama sehingga dia menarik kesimpulan aku tengah berpikir keras saat ini. Aku akan memutuskan apa aku akan menerima kasusnya Anna Bowen Selasa minggu depan."Hmm ... ada satu orang menemuiku, kasusnya berat, mungkin aku tak bisa menang dengan jalan biasa. Tapi dia menawarkan jumlah yang sangat impresive untuk dilewatkan.""Kau biasanya selalu optimis, kenapa kali ini kau kelihatan mundur...""Karena kedua pasangan itu berumur hampir 60 tahun. Dan suaminya tidak ingin melepaskannya.""What! What the hell they are thinking..." Aku tertawa mendengar keheranan Joshua. Sama seperti aku yang tak percaya saat pertama
"Kasus ini berat Charlotte, tidak bisa dimenangkan tanpa provokasi. Dan Alan Bowen bukan orang biasa. Dia termasuk sepuluh besar terkaya di Inggris. Jika dia tidak mau bercerai pengadilan keluarga kita akan dengan mudah mendukungnya. Salah langkah kita akan melakukan publikasi negatif. Walaupun marital wealth-nya sangat impressive." Lily memainkan pulpennya dengan gerakan cepat tanda dia sedang berpikir keras.Dia dan Alan dua dari beberapa staff utamaku duduk bersamaku sehari sebelum kami memutuskan akan mengambil kasus ini atau tidak."Aku tahu, aku memikirkan fee dasar yang dia berani bayar. Jika kita kalah dia sudah tahu kasusnya berat. Mereka sudah tidak tinggal serumah lebih dari dua tahun. Harusnya ini bisa dijadikan senjata. Dan satu lagi ada hal yang bisa dijadikan drama. Perselingkuhan bertahun-tahun sebelumnya ...""Ini akan berdarah-darah Charlotte, mengingat Mrs. Anna mempunyai kekasih,... " Alan tersenyum."Sejujurnya kita juga akan memanfaa
"Honey..." Joshua memunculkan kepalanya setelah mengetuk pintuku."What do you want Josh..." Aku menurunkan dokumen yang sedang kubaca sedikit. Aku hafal gayanya akan meminta sesuatu."Aku membelikanmu ice cream... " aku menerimanya ice cream caramel dan coklat itu dengan cepat dan sadar dia sedang mengusahakan sesuatu dengan membuatku senang. Es krim karamel dan coklat adalah salah satunya."To the point Josh! Kau tak lihat tumpukan dokumen dimejaku.""Well... Aku berharap...Aku berharap, kau bisa membantuku dalam sebuah hal... " Dia duduk didepanku sambil tersenyum lebar, dia sedang bertele-tele, aku mengerutkan keningku. Si licik ini menunggu aku menghabiskan es krim ini."Josh percepat bicaramu... kau punya tiga menit bicara sebelum cup eskrim ini kosong." Aku masih punya banyak pekerjaan dimejaku."Well, I wish ...I really wish ... you could go to Paris with me next month, 19 June, only two days for weekends...""What happen in 1
Makan malam itu berjalan menyenangkan. Kami berbicara banyak hal, dan dia mengambil kesempatan itu untuk menceritakan dirinya. Dan bersikap terbuka untuk setiap pertanyaanku."Ini akhir pekan, tidak berkencan?" Aku menatapnya dengan penasaran."Kau tahu kehidupan pengacara, diperlukan kesabaran ekstra untuk mengikuti jadwal klien kita yang tak pasti, persidangan panjang dan permintaan yang kadang tak masuk akal. Dan sekarang menghadapi drama keluarga ..." Aku mengganguk, jadwal kerja saat kami mempunyai kasus, apalagi saat kau dalam posisi di firma hukum terkenal memang cukup melelahkan dan membuat stress.Untuk mencapai posisi partner kau minimal memakan waktu 12-20 tahun, Allan dan Overy firma hukumku adalah firma hukum dengan pendapatan US$ 2,1milliar terbesar ke 10 didunia. Dan begitu kau mencapai posisi partner minimal pendapatan tahunan rata-rata di Inggris adalah £1.5 juta walaupun pengacara terkenal sepertiku mendapatkan lebih dari itu.Aku
Bodoh, kenapa kau menciumnya! Aku menyesal dengan apa yang kulakukan barusan. Terlibat dengan pria high profile seperti dia berbahaya, aku sedang terlibat kasus dengannya dan aku menciumnya! Dan dia adalah some creature with badge "be an Earl" that will be angaged with a aristocrat beatiful lady! You out of your mind Charlotte! Apa yang kupikirkan...! Sebuah pesan masuk ke ponselku. 'Harus kukatakan aku terkejut.' Aku membalasnya dengan cepat **Itu hanya ciuman terima kasih, untuk bantuanmu. Aku mungkin terlalu berlebihan. Jangan dipikirkan. I'm sorry, I just don't know what I'm doing. ** Sebuah balasan lain. **Don't say sorry. Kita akan bertemu lagi nanti. Sleep well Charlotte. ** Aku membenamkan kepalaku ke bantal. Lord, I kiss him. Stupid Charlotte, what have you done. -------- -------- Dua hari setelahnya.
Gold digger man? It's trully exist!Aku menerima konfirmasi info yang diberikan Ethan padaku dari Robert dengan cepat, beserta dengan foto-foto baru wanita simpanannya.Laporan perusahaannya, semua perusahaan yang dibuatnya adalah perusahaan investasi, laporan profit pasar modalnya sama sekali tidak bagus, aku bahkan yakin dia menjalankan financial fraud, banyak perusahaan menjalankan pyramid scheme, membayar keuntungan investasi dari dana pihak baru yang masuk ke aliran uang perusahaan. Tipuan investasi semacam ini, bahkan bisa berjalan puluhan atau belasan tahun sebelum itu kolaps dan sejumlah besar dana investor akan dilarikan.Seseorang bertanggung jawab untuk menjalankannya. Dia memang menjadi CEO yang terdaftar di sana. Elly melakukan penelusuran dalam, asset tempat tinggal dan bahkan mobilnya adalah sewaan. Tampaknya dia melarikan uangnya di overseas account.Jika kekayaan Anna masuk ke dalam assetnya, bisa
Temaram cahaya matahari membangunkanku. Aku meringkuk di dada Josh dengan nyaman. Selalu seperti ini, aku nyaman berada di dekatnya. Dia mungkin benar, cinta memberikan rasa aman."Morning Love, sleep well... " dia merapikan rambutku, aku membuka mataku menatapnya. Kemudian memejamkannya lagi dan mendekatkan diriku padanya."Aku masih mengantuk,...""Josh, bisakah kau memelukku." Josh menyelipkan tangannya ke lekukan leherku. Menarik tubuhku mendekat, merangkulkan lengannya ke tubuhku dan mencium keningku."Ini yang kau inginkan?" Aku memejamkan mata, wajahku menyentuh dadanya, aku diam mendengarkan suara jantungnya."Aku bisa mendengar jantungmu...""I love you Charlotte..." Aku tersenyum dan membenamkan wajahku di lekukan hangat lehernya. "Katakan kembali padaku ..." Josh berbisik ke telingaku."Hmmm ...." Aku tak menuruti perkataannya, sejujurnya aku masih takut untuk mengatakannya. Semalam
"Madam Pauline, saya Charlotte Blaine, senang bertemu Anda." Aku menyalami seorang wanita yang sudah berumur 61 tahun, tapi tubuh dan wajahnya masih menyisakan kecantikan masa mudanya. Dia bahkan masih bisa memakai rok pencil dan kemeja Gucci Stretch pas badan. Aku jelas kagum pada apa yang dia capai, aku membaca data pribadinya adalah mantan ratu kecantikan dan pemain film terkenal pada masa mudanya di Malaysia."Nona Charlotte, aku tak menyangka Anda begitu muda dan cantik." Komentar yang sudah terlalu sering kudengar dari klienku."Dan Anda terlihat menakjubkan di usia Anda Madam. Duduklah, apa yang bisa kubantu untukmu." Dan dimulailah pertanyaan pertama untuk episode drama yang lain."Kau mungkin sudah mengenal portofolio suamiku, kurasa kau tidak menerima kasus dibawah net worth £100 juta bukan...." Dia tertawa kecil, aku tersenyum. Aku memang tidak menerima kasus biasa. Hanya mereka dengan label Ultra Rich People dengan
Aku tahu Ethan menyesal. Dia menunjukkannya. Dia berniat menebus kesalahannya. Dia bersikap aku adalah porselen yang gampang pecah seminggu ini. Dia memikirkan semuanya, dia bertanggung jawab atas pilihan yang dia buat.Ethan akan jadi Ayah yang baik, aku menyadarinya. Dan anak ini bagaimanapun dia adalah anakku. Aku mencintainya tentu saja, tiap hari aku terpesona bagaimana dia bisa begitu ajaib diberi kehidupan di dalam diriku.Setelah aku lebih tenang, aku mulai lebih bisa menerima semua ini. Aku mempunyai dukungan yang kubutuhkan untuk membesarkan anakku. Ayah, Ibu, Nenek dan Kakek, cinta dan perlindungan kami. Dia akan tumbuh dengan baik dan tidak akan pernah menjalani jalan penuh duri yang kualami.Ethan mengandeng tanganku menyusuri pantai didepan kami sementara angin meniup rambutku dan air laut yang jernih membasahi kakiku. Setahun lalu aku merasa seperti gadis malang disini, tapi hari ini aku berjalan dengan rasa bahagia membunc
Satu lagi kebodohanku. Batu bulan!Kenapa aku sebodoh itu menyebutkannya.Iya aku akan memberinya batu bulan! Dengan sertifikat keaslian. Itu kata lain dari diamond ring. Aku meminta kotaknya disulam dengan kata kata Moon Rock! Stupid? Yes, Absolutely Stupid! Mana mungkin aku memberinya batu bulan betulan! Itu tak berguna sama sekali.Bagaimana aku memberikannya? Aku binggung bagaimana caraku melamarnya. Sampai aku memikirkan bagaimana pertama kami bertemu. Aku ingin sekali membawanya kembali ke Monaco tempat pertama kali kami bertemu akhir awal musim semi tahun lalu."Honey, akhir minggu ini bagaimana kalau kita liburan.""Kemana?""Monaco...""Monaco?" Dia berpikir sebentar. "Kita bertemu pertama kali di Monaco...""Hmm.. iya. Kau masih ingat bagaimana kau pertama kali melihatku?" Dia memutar matanya mengingat sesuatu."Rambutmu basah saat kau baru kelua
Bodoh!Aku memang bodoh melakukan pengaturan kehamilan itu padanya! Setelah kupikir lagi kenapa dia begitu marah padaku yang sengaja membuatnya melupakan pillnya saat itu.Aku telah memaksanya membuat pilihan yang dia belum persiapkan. Bahkan dia tidak merasakan lamaran dariku dan upacara pernikahan impiannya. Dia harus langsung mengandung anakku. Aku menghancurkan mimpinya. Dengan bodoh aku baru menyadarinya setelah menerima amukannya.Aku sangat tahu aku telah melalukan kebodohan terbesar pada orang yang kucintai karena terpesona pada bayangan sempurna yang berjalan di otakku saat itu. Saat dia bilang dia menginginkan anak-anak bersamaku.Aku berjanji akan menebus kesalahanku padanya."Ethan, kalian harus segera menikah!" Ini untuk kesekian kalinya Mom memaksaku untuk segera menetapkan harinya bersama Charlotte."Mom, Charlotte sedang marah padaku. Aku berusaha melakukan ini dengan pelan-pelan tanp
Aku membuka pintu dan menuju meja makan di ruang tengah. Pakaianku sudah rapi untuk kekantor. Aku pagi ini malas bangun, tidak biasanya aku begini. Bekerja terasa berat. Aku membaca ini akan berakhir setelah pada usia kehamilam mendekati empat bulan dimana tubuh beradaptasi untuk menciptakan rumah baru bagi janin.Aku baru melakukan tesnya setelah aku bangun dan hasilnya positive. Aku tak bisa menghindar lagi kemanapun sekarang, aku sudah berada disini dan tak punya ruang untuk bergerak mundur.Ethan melihatku, dia juga sudah rapi dan Ny. Lucy orang yang bertugas membersihkan penthouse sudah datang. Dia sedang membereskan sarapan dan menghidangkannya di meja makan.Aku melengos saat Ethan menatapku. Aku duduk di meja dan mulai menuang kopi yang disiapkan Lucy."Honey, kau harus mengurangi kafein setidaknya sampai trimester pertama. Minumlah lebih banyak susu... " Jadi sekarang kopi pun tak bisa aku minum. Moodku langsung turu
"Kau sedang hamil. Kau harus istirahat lebih awal. Jam lima kita pulang ke London." Dia menempel disampingku dan mengelus perutku yang masih langsing. Aku risih melihatnya menempel-nempel seperti lintah."Aku tidak sakit Ethan. Aku hanya hamil. Itupun belum pasti. Kau tidak udah bersikap berlebihan." Kami berdebat di meja makan didepan Ayah dan Ibunya.Aku sangat tidak suka diatur seperti aku adalah seorang anak kecil. Walaupun dia melakukannya karena peduli padaku. Dia perduli pada anaknya sebagian bukan padaku saja. Sekarang kenapa aku cemburu kepada anakku sendiri?"Kurasa tidak ada gunanya kita ke rumah sakit sekarang. Ibu akan mengenalkan dokter Ibu dan membuat janji besok untuk kalian. Kalian bisa menggunakan test pack kehamilan untuk memastikan besok pagi dan pasti hasilnya akurat.""Apa tidak apa menundanya Mom?""Ethan, Charlotte tidak sakit, dia hamil. Kau harus lebih perhatian padanya. Dan tentu saja kalian
"Kau sedang hamil. Kau harus istirahat lebih awal. Jam lima kita pulang ke London." Dia menempel disampingku dan mengelus perutku yang masih langsing. Aku risih melihatnya menempel-nempel seperti lintah."Aku tidak sakit Ethan. Aku hanya hamil. Itupun belum pasti. Kau tidak udah bersikap berlebihan." Kami berdebat di meja makan didepan Ayah dan Ibunya.Aku sangat tidak suka diatur seperti aku adalah seorang anak kecil. Walaupun dia melakukannya karena peduli padaku. Dia perduli pada anaknya sebagian bukan padaku saja. Sekarang kenapa aku cemburu kepada anakku sendiri?"Kurasa tidak ada gunanya kita ke rumah sakit sekarang. Ibu akan mengenalkan dokter Ibu dan membuat janji besok untuk kalian. Kalian bisa menggunakan test pack kehamilan untuk memastikan besok pagi dan pasti hasilnya akurat.""Apa tidak apa menundanya Mom?""Ethan, Charlotte tidak sakit, dia hamil. Kau harus lebih perhatian padanya. Dan tentu saja kalian
Kau tahu panen apa yang membuatku terpesona di musim panas ini.Cherry Tomato. Melihat sulur-sulur tomat cherry itu saling terhubung dan membuat untaian berwarna cerah merah dinaungi daun-daun kehijauan. Aku berdecak kagum dan sejenak cuma berdiri disana dan melongo."Sampai kapan kau mau melongo seperti itu?" Ethan menertawakanku yang berdiri disana dan tidak bergerak sedikitpun."Menakjubkan..." kata-kata pertama yang mampu kukeluarkan."Kau tak pernah melihat tomat?""Aku pernah melihat tomat biasa. Tapi tak pernah membayangkan tomat cherry akan secantik ini." Pertani sekarang melakukan banyak teknik dalam pertanian. Mereka bisa membuat panennya seragam dan sulur-sulur itu seperti jatuh seperti itu saja disana.Para perkerja mulai melakukan panen ke sebagian tomat yang sudah berwarna merah. Pekerja-pekerja itu sangat terlatih, mereka dengan cepat melakukan pemilihan buah yang sudah matang dan meninggalk
AprilMusim semi adalah hal yang menyenangkan. Udara menjadi menghangat, bunga-bunga di Kew Garden bersemi, orang-orang mencari aktifitas di luar ruangan. Rasanya selalu lebih berwarna dibanding winter yang selalu putih dan dingin.Akhirnya aku pindah ke tempat Ethan. Saat ini semuanya masih berjalan baik. Aku menyukai tinggal bersamanya. Walaupun kadang masih perlu sedikit penyesuaian.Kebanyakan dia bangun lebih dulu dariku. Dia akan jogging di luar rumah selama setengah jam sementara aku masih tertidur. Kami tak selalu pulang bersama, kadang aku pulang larut sekali karena pekerjaan atau dia yang pulang larut. Tapi aku tahu dimana mencarinya.Aku menyenangi kamarku, dan aku tetap punya ruangku sendiri.Satu hal yang berubah adalah aku dan dia tahu kami saling memiliki satu sama lain. Saat ini aku tahu ada seseorang yang bisa kuandalkan dan seseorang tempatku berbicara.Ibu Ethan Olivia sangat suppo
Sebuah makan malam yang meriah. Ayah dan Ibunya menyambut kami dengan sangat ramah. Aku berkenalan dengan kedua adik Ethan, satu perempuan yang sudah punya suami dengan dua orang anaknya dan satu lagi adik laki-lakinya yang baru saja menyelesaikan kuliah di Cambridge.Keluarganya sangat ramah. Aku tak menyangka mereka semua adalah orang yang penuh selera humor. Dibalik gelar yang dipegang keluarga ini, mungkin orang mengira akan ada aturan-aturan khusus bagi anggota keluarga baru. Tapi ternyata itu tidak ada disini. Mereka sama seperti keluarga lainnya dan aku dengan cepat merasa nyaman berada diantara mereka."Ethan adalah anak tertua kami Marion, kami senang sekali dia dan Charlotte akhirnya dapat bersama. Kau tahu, harus aku yang menyatukan mereka berdua... Oh my God, aku melihat betapa mereka punya perasaan satu sama lain tapi ... I don't know what happen between this two. But when I speaking out ...Everything done! Could you believe that Marion?" Aku d