Aku mengerjab merasakan cahaya matahari yang masuk ke mataku. Dan kepalaku sakit! Aku Charlotte Blaine, 32 tahun, hangover, in middle of somewhere! Fuck!
"Shit! Dimana aku... " Sebuah selimut menutup badanku. Dan memakai sebuah t-shirt putih besar. Baju pria?! Hot-pant ku masih yang kupakai semalam. Did I have sex last night? Aku mengedarkan pandanganku ke kamar ini. Ini kamar presidential suite besar, ini jelas masih di Monaco Beach, tapi ini bukan kamarku, kamar siapa?My Godness, terakhir ku ingat adalah aku masuk dan minum sendirian, merasa sedih di bar pinggir pantai hotel ini, dan kemudian tampaknya seseorang bicara padaku. Tapi aku bahkan tak ingat wajahnya. Dan sekarang aku berada entah dimana dengan memakai baju seorang pria! Celana jeans pendekku masih ada, lingerieku masih ada, apa pria ini yang memakaikannya. Shit! Ini gara-gara Joshua Baldwin sialan itu! Dia harus membayar ini.
Tasku? Aku membawa tas dan ponselku. Aku mengedarkan pandangan ke sekitar ruangan dan mendapatkan tas selempangku ada di sofa putih di ruangan depan.
Aku melangkah turun dari ranjang besar itu. Sepatuku tergeletak dibawah kakiku, baru dua langkah aku melangkah. Seseorang pria tiba-tiba dengan jubah mandi muncul dari pintu bagian dalam. Aku berteriak kaget dan dia juga mundur selangkah karena teriakanku.
"Hei, kau sudah bangun?" Dia bertanya sambil mengeringkan rambutnya sementara aku masih berusaha keras mengumpulkan ingatanku.
"Kau siapa?" Pria berambut coklat gelap pendek yang masih basah itu tersenyum kecil. Dia tampan, mata abu-abunya menghipnotis dan posturnya bagus. Walaupun begitu, sialnya aku bahkan masih tidak ingat siapa dia. Apa aku sudah tidur dengannya?! Aku dikamarnya, bajuku adalah bajunya dan dia mandi! Sial,sial dan sial!
"Kau tidak ingat siapa aku? Kau tidur di ranjangku?" Dia menyeringai lebar sambil melipat tangannya dan bersender di dinding. Aku benar-benar bodoh, menyumpah didalam hati ini tak akan menyelesaikan masalahku.
"Apa kita... " Aku ingin bertanya apa kami melakukannya. Aku benar-benar kacau! Mukaku langsung panas.
"Bagaimana menurutmu?" Dia tertawa. Sial! Aku tak pernah tidur dengan orang asing yang bahkan aku tidak tahu namanya. Apa dia bersih? Bagaimana kalau dia punya penyakit menular. Kali ini aku benar-benar kacau.
"Duduklah, kepalamu sakit? Aku akan mengambilkanmu kopi. Itu akan menolong." Aku jelas berantakan, aku mabuk. Apa aku muntah disatu tempat. Aku mungkin melakukan unprotected sex. Ini jelas bencana! Walaupun dia tampaknya tak begitu buruk.
"Aku Ethan Brown, jika kau tak bisa mengingat namaku, Charlotte... " Dia maju ke depan meja dan menuangkan kopi dari mesin kopi. Aku duduk di kursi berseberangan, untunglah aku tidak ditemukan oleh seseorang psycopat yang akan menjual ginjalku. Aku bersyukur diantara nasib burukku akhir pekan ini.
"Apa aku melakukan sesuatu yang buruk semalam ..." Aku memandangnya, ini kacau aku tak bisa menemukan satu jejak memori pun kenapa aku bisa berakhir di kamar pria ini.
"Tidak, kecuali kau banyak minum dan banyak bicara..." Dia menawarkan English breakfast, toast hangat, sandwich dan buah-buahan potong yang tampaknya baru diantar.
"Apa yang kubicarakan?"
"Banyak hal... " Dia menatapku, aku pasti meracau hal-hal aneh tentang kekesalanku terhadap Joshua. Aku mengajaknya ke Monte Carlo untuk menemaniku, tapi dia malah memanfaatkan kesempatan ini untuk menggoda wanita lain dibelakangku. Kami memang tak punya ikatan selain teman dekat atau partner sex, tapi tak pantas sekali dia menggoda wanita lain saat dia bersamaku.
"Makanlah... kau perlu makan sesuatu, ini sudah jam 11 siang. " Dia melihatku sedang melamun. Aku mengambil sepotong sandwich, aku memang merasa lapar, walaupun kepalaku masih berdenyut sakit tapi setidaknya pria ini adalah pria sopan.
"Terimakasih... setidaknya aku tak berakhir di kamar perampok. Apa aku terlihat menyedihkan bagimu?" Aku menertawakan diriku sendiri. Aku ingin menagis sebenarnya. Sambil menyesap kopiku. Setidaknya segelas kafein bisa membuatku berdiri lagi.
"Well, setiap orang punya masalahnya sendiri Charlotte, begitu juga aku. Aku tak berdiri disini untuk menghakimi apapun darimu." Aku menatapnya. Dia duduk didepanku sambil mengaduk kopinya.
"Aku harus pergi. Kita mungkin tidak akan bertemu lagi. Tapi terimakasih buat semua ini."
"Bagaimana kau yakin kita tidak bertemu lagi, Charlotte. Kita tinggal di kota yang sama." Aku menatapnya. Dia tersenyum menatapku. Dia punya senyum yang hangat. Aku menyukai caranya tersenyum.
"Kau tinggal di London?"
"Mostly..."
"Lebih baik tidak Ethan ... " Dia diam.
"Aku akan check out dan mengejar pernerbangan ke Nice, kau mau ikut, bagaimana kalau makan siang di Nice, kapan kau akan kembali ke London?"
"Tiketku jam enam sore."
"Makan sianglah denganku. Untuk sekali merayakan pertemuan kita karena mungkin kita tidak akan bertemu lagi..." Sekarang aku tertawa.
"Kenapa kau bersusah payah untuk wanita yang tidak akan kau temui lagi Ethan."
"Kau tak pernah tahu bagaimana takdir bekerja Charllote, buktinya kau berakhir di ranjangku tadi malam." Wajahku langsung panas. Aku menatapnya dan menyadari bahwa aku bukanlah berhadapan dengan pria biasa. Pria biasa tidak menyewa kamar terbaik di hotel bintang lima Monaco Beach dan dia sangat tampan sebagai nilai tambah.
“Aku bahkan tidak punya ingatan apapun soal semalam.”
“Mungkin aku bisa membantu mengingatkanmu nanti.” Dia menaikkan alisnya padaku dengan lucu. Dia menggodaku.
"Aku punya persyaratan untuk itu..."
"Katakan..."
"Kita boleh bicara apapun, tapi tidak akan membuka indentitas pribadi kita, atau bertukar kontak, karena kita tidak akan bertemu lagi." Dia tersenyum kecil mendengar persyaratanku. Itu membuatku berpikir apa artinya.
"Baiklah. Setuju."
================****============================
"Aku tak pernah berpikir akan menikah..." aku mengucapkan itu ditengah kota Nice di minggu siang penuh matahari. Duduk diantara semilir angin hangat laut Mediterranean di Le Pengoir, sebuah restaurant menakjubkan di tepian tebing pantai La Riviera, Nice, France. Hanya sekitar 20 menit dari Monaco Beach Hotel.
"Kenapa ..." pertanyaan yang pendek tapi penjelasannya terlalu rumit untukku.
"Mungkin karena aku terbiasa melihat pernikahan adalah sesuatu yang rumit, menyakitkan dan ... mahal." Aku tertawa, karena aku adalah Charlotte Blaine, pengacara perceraian paling berhasil di London. Aku dan timku selalu berhasil memenangkan banyak kasus tuntutan klienku dengan nilai perceraian paling fantastis di Inggris.Dan perjalananku ke Monaco ini adalah bonus karena aku baru saja memenangkan kasus pembagian kekayaan paling fantastis tahun ini, Ian Scotia dan Maria Schwartz, menikah 20 tahun dengan nilai kekayaan diatas kertas 500juta euro. Bukankah pasangan-pasangan ini aneh, mereka menikah penuh cinta dan kemudian saling menyewa pengacara untuk saling menghabisi satu sama lain di pengadilan dengan berbagai drama menyertainya.
Pernikahan hanyalah omong kosong bagiku. Cinta adalah itu tidak ada, itu hanya pengaruh sebuah sebuah hormon yang beredar ditubuhmu dan membuat otakmu sedikit kehilangan rasionalitas bahkan fungsi fisiologismu menjadi tidak normal.
Bahkan Ibuku membenci mantan suaminya dan berjuang sendiri membesarkanku. Jadi apa yang harus kupercayai. Sebuah cerita Cinderella? Dari pertama aku mendengarnya aku tahu itu hanyalah dongeng pengantar tidur.
"Well, bisa jadi kau benar..." Aku tersenyum pada pria didepanku saat dia menyetujuiku.
"Untuk cinta yang tak realistis bagi kita. Mari kita menertawakannya." Aku mengajak toss champagne. Ethan tertawa dan menyambut toss ku.
"Tentu saja, untuk cinta yang membinggungkan, dan... mahal ...." kami berdua tertawa ketika gelas kami berdenting."Dan siapa Joshua yang kau sumpahi semalam sebagai bastard..." pertanyaan lanjutan itu membuatku terbatuk. Dan dia menyeringai lebar.
"Well, dia hanya teman yang tak tahu diri..." aku menolak membicarakan partner pria sialan itu."Bagaimana kau sendiri, apa yang membuatmu terdampar sendirian di Monaco, kau single atau menikah.""Aku belum menikah, aku sering binggung menilai kalian wanita... Mungkin itu sebabnya aku terdampar di Monaco sendirian, dan aku sudah melewati banyak fase untuk percaya sebuah kata cinta. Dulu aku mempercayainya, sekarang kupikir bagiku cinta itu realistis, sex, status, kenyamanan dan sebuah dorongan untuk menguasai sesuatu." Aku mengerti, pria ini telah banyak bertemu gold digger cantik, sehingga mungkin dia sekarang terlalu ahli untuk dibodohi."Hmm... , wanita cantik dan kebutuhannya. Itu yang kau maksud bukan." Aku tertawa, pria kaya itu punya dua mata pedang. Dia mudah mendapatkan siapapun, tapi disisi lain itu karena nominal yang tertulis di dirinya, para wanita menyebutnya realistic love. Tapi mungkin mereka menyebutnya "gold digger"."Ketika mereka
Aku berjalan menatap Joshua dengan perasaan sebal saat dia muncul di depanku dalam rapat mingguan para senior partner Allen and Colleen LLP, London .“Menjauh dariku Josh!” Aku Charlotte Blaine, 32 tahun. Posisiku adalah senior partner Allen dan Collen LLP. Sebuah law firm prestigious dengan lebih dari 60 senior partner, ribuan junior partner dan paralegal yang bernaung dibawahnya, kami memiliki lebih dari lima puluh cabang di kota besar seluruh dunia. Aku sekali lagi ada di top earning partner semester ini, bukan hal yang mengherankan bagiku karena namaku sudah terkenal seantero UK untuk pengacara perceraian mahal, dan aku selalu memuaskan klienku. Dan tambahan aku pengacara termuda untuk gelar senior partner disini."Oke, aku tahu aku salah Charlotte, aku minta maaf sekali lagi, kau bisa membunuhku dengan tatapanmu itu. Kemarin tak berjalan baik. Itu salahku." Joshua Menard, pria tampan berumur sama denganku ini akhirnya duduk disebelahku. Jika buka
"Menerima kasus baru?" Aku sudah dimobil Joshua sudah menjemputku untuk makan malam Jumat sore.Ya, aku kalah oleh bayangan celana ketat Belyakov. Dan dia tersenyum senang melihatku sudah memakai gaun terbaikku di sore cerah musim panas ini untuk pertunjukan istimewa Ballet Bolshoi di Royal Opera House, London.Dan aku diam cukup lama sehingga dia menarik kesimpulan aku tengah berpikir keras saat ini. Aku akan memutuskan apa aku akan menerima kasusnya Anna Bowen Selasa minggu depan."Hmm ... ada satu orang menemuiku, kasusnya berat, mungkin aku tak bisa menang dengan jalan biasa. Tapi dia menawarkan jumlah yang sangat impresive untuk dilewatkan.""Kau biasanya selalu optimis, kenapa kali ini kau kelihatan mundur...""Karena kedua pasangan itu berumur hampir 60 tahun. Dan suaminya tidak ingin melepaskannya.""What! What the hell they are thinking..." Aku tertawa mendengar keheranan Joshua. Sama seperti aku yang tak percaya saat pertama
"Kasus ini berat Charlotte, tidak bisa dimenangkan tanpa provokasi. Dan Alan Bowen bukan orang biasa. Dia termasuk sepuluh besar terkaya di Inggris. Jika dia tidak mau bercerai pengadilan keluarga kita akan dengan mudah mendukungnya. Salah langkah kita akan melakukan publikasi negatif. Walaupun marital wealth-nya sangat impressive." Lily memainkan pulpennya dengan gerakan cepat tanda dia sedang berpikir keras.Dia dan Alan dua dari beberapa staff utamaku duduk bersamaku sehari sebelum kami memutuskan akan mengambil kasus ini atau tidak."Aku tahu, aku memikirkan fee dasar yang dia berani bayar. Jika kita kalah dia sudah tahu kasusnya berat. Mereka sudah tidak tinggal serumah lebih dari dua tahun. Harusnya ini bisa dijadikan senjata. Dan satu lagi ada hal yang bisa dijadikan drama. Perselingkuhan bertahun-tahun sebelumnya ...""Ini akan berdarah-darah Charlotte, mengingat Mrs. Anna mempunyai kekasih,... " Alan tersenyum."Sejujurnya kita juga akan memanfaa
"Honey..." Joshua memunculkan kepalanya setelah mengetuk pintuku."What do you want Josh..." Aku menurunkan dokumen yang sedang kubaca sedikit. Aku hafal gayanya akan meminta sesuatu."Aku membelikanmu ice cream... " aku menerimanya ice cream caramel dan coklat itu dengan cepat dan sadar dia sedang mengusahakan sesuatu dengan membuatku senang. Es krim karamel dan coklat adalah salah satunya."To the point Josh! Kau tak lihat tumpukan dokumen dimejaku.""Well... Aku berharap...Aku berharap, kau bisa membantuku dalam sebuah hal... " Dia duduk didepanku sambil tersenyum lebar, dia sedang bertele-tele, aku mengerutkan keningku. Si licik ini menunggu aku menghabiskan es krim ini."Josh percepat bicaramu... kau punya tiga menit bicara sebelum cup eskrim ini kosong." Aku masih punya banyak pekerjaan dimejaku."Well, I wish ...I really wish ... you could go to Paris with me next month, 19 June, only two days for weekends...""What happen in 1
Makan malam itu berjalan menyenangkan. Kami berbicara banyak hal, dan dia mengambil kesempatan itu untuk menceritakan dirinya. Dan bersikap terbuka untuk setiap pertanyaanku."Ini akhir pekan, tidak berkencan?" Aku menatapnya dengan penasaran."Kau tahu kehidupan pengacara, diperlukan kesabaran ekstra untuk mengikuti jadwal klien kita yang tak pasti, persidangan panjang dan permintaan yang kadang tak masuk akal. Dan sekarang menghadapi drama keluarga ..." Aku mengganguk, jadwal kerja saat kami mempunyai kasus, apalagi saat kau dalam posisi di firma hukum terkenal memang cukup melelahkan dan membuat stress.Untuk mencapai posisi partner kau minimal memakan waktu 12-20 tahun, Allan dan Overy firma hukumku adalah firma hukum dengan pendapatan US$ 2,1milliar terbesar ke 10 didunia. Dan begitu kau mencapai posisi partner minimal pendapatan tahunan rata-rata di Inggris adalah £1.5 juta walaupun pengacara terkenal sepertiku mendapatkan lebih dari itu.Aku
Bodoh, kenapa kau menciumnya! Aku menyesal dengan apa yang kulakukan barusan. Terlibat dengan pria high profile seperti dia berbahaya, aku sedang terlibat kasus dengannya dan aku menciumnya! Dan dia adalah some creature with badge "be an Earl" that will be angaged with a aristocrat beatiful lady! You out of your mind Charlotte! Apa yang kupikirkan...! Sebuah pesan masuk ke ponselku. 'Harus kukatakan aku terkejut.' Aku membalasnya dengan cepat **Itu hanya ciuman terima kasih, untuk bantuanmu. Aku mungkin terlalu berlebihan. Jangan dipikirkan. I'm sorry, I just don't know what I'm doing. ** Sebuah balasan lain. **Don't say sorry. Kita akan bertemu lagi nanti. Sleep well Charlotte. ** Aku membenamkan kepalaku ke bantal. Lord, I kiss him. Stupid Charlotte, what have you done. -------- -------- Dua hari setelahnya.
Gold digger man? It's trully exist!Aku menerima konfirmasi info yang diberikan Ethan padaku dari Robert dengan cepat, beserta dengan foto-foto baru wanita simpanannya.Laporan perusahaannya, semua perusahaan yang dibuatnya adalah perusahaan investasi, laporan profit pasar modalnya sama sekali tidak bagus, aku bahkan yakin dia menjalankan financial fraud, banyak perusahaan menjalankan pyramid scheme, membayar keuntungan investasi dari dana pihak baru yang masuk ke aliran uang perusahaan. Tipuan investasi semacam ini, bahkan bisa berjalan puluhan atau belasan tahun sebelum itu kolaps dan sejumlah besar dana investor akan dilarikan.Seseorang bertanggung jawab untuk menjalankannya. Dia memang menjadi CEO yang terdaftar di sana. Elly melakukan penelusuran dalam, asset tempat tinggal dan bahkan mobilnya adalah sewaan. Tampaknya dia melarikan uangnya di overseas account.Jika kekayaan Anna masuk ke dalam assetnya, bisa
Aku tahu Ethan menyesal. Dia menunjukkannya. Dia berniat menebus kesalahannya. Dia bersikap aku adalah porselen yang gampang pecah seminggu ini. Dia memikirkan semuanya, dia bertanggung jawab atas pilihan yang dia buat.Ethan akan jadi Ayah yang baik, aku menyadarinya. Dan anak ini bagaimanapun dia adalah anakku. Aku mencintainya tentu saja, tiap hari aku terpesona bagaimana dia bisa begitu ajaib diberi kehidupan di dalam diriku.Setelah aku lebih tenang, aku mulai lebih bisa menerima semua ini. Aku mempunyai dukungan yang kubutuhkan untuk membesarkan anakku. Ayah, Ibu, Nenek dan Kakek, cinta dan perlindungan kami. Dia akan tumbuh dengan baik dan tidak akan pernah menjalani jalan penuh duri yang kualami.Ethan mengandeng tanganku menyusuri pantai didepan kami sementara angin meniup rambutku dan air laut yang jernih membasahi kakiku. Setahun lalu aku merasa seperti gadis malang disini, tapi hari ini aku berjalan dengan rasa bahagia membunc
Satu lagi kebodohanku. Batu bulan!Kenapa aku sebodoh itu menyebutkannya.Iya aku akan memberinya batu bulan! Dengan sertifikat keaslian. Itu kata lain dari diamond ring. Aku meminta kotaknya disulam dengan kata kata Moon Rock! Stupid? Yes, Absolutely Stupid! Mana mungkin aku memberinya batu bulan betulan! Itu tak berguna sama sekali.Bagaimana aku memberikannya? Aku binggung bagaimana caraku melamarnya. Sampai aku memikirkan bagaimana pertama kami bertemu. Aku ingin sekali membawanya kembali ke Monaco tempat pertama kali kami bertemu akhir awal musim semi tahun lalu."Honey, akhir minggu ini bagaimana kalau kita liburan.""Kemana?""Monaco...""Monaco?" Dia berpikir sebentar. "Kita bertemu pertama kali di Monaco...""Hmm.. iya. Kau masih ingat bagaimana kau pertama kali melihatku?" Dia memutar matanya mengingat sesuatu."Rambutmu basah saat kau baru kelua
Bodoh!Aku memang bodoh melakukan pengaturan kehamilan itu padanya! Setelah kupikir lagi kenapa dia begitu marah padaku yang sengaja membuatnya melupakan pillnya saat itu.Aku telah memaksanya membuat pilihan yang dia belum persiapkan. Bahkan dia tidak merasakan lamaran dariku dan upacara pernikahan impiannya. Dia harus langsung mengandung anakku. Aku menghancurkan mimpinya. Dengan bodoh aku baru menyadarinya setelah menerima amukannya.Aku sangat tahu aku telah melalukan kebodohan terbesar pada orang yang kucintai karena terpesona pada bayangan sempurna yang berjalan di otakku saat itu. Saat dia bilang dia menginginkan anak-anak bersamaku.Aku berjanji akan menebus kesalahanku padanya."Ethan, kalian harus segera menikah!" Ini untuk kesekian kalinya Mom memaksaku untuk segera menetapkan harinya bersama Charlotte."Mom, Charlotte sedang marah padaku. Aku berusaha melakukan ini dengan pelan-pelan tanp
Aku membuka pintu dan menuju meja makan di ruang tengah. Pakaianku sudah rapi untuk kekantor. Aku pagi ini malas bangun, tidak biasanya aku begini. Bekerja terasa berat. Aku membaca ini akan berakhir setelah pada usia kehamilam mendekati empat bulan dimana tubuh beradaptasi untuk menciptakan rumah baru bagi janin.Aku baru melakukan tesnya setelah aku bangun dan hasilnya positive. Aku tak bisa menghindar lagi kemanapun sekarang, aku sudah berada disini dan tak punya ruang untuk bergerak mundur.Ethan melihatku, dia juga sudah rapi dan Ny. Lucy orang yang bertugas membersihkan penthouse sudah datang. Dia sedang membereskan sarapan dan menghidangkannya di meja makan.Aku melengos saat Ethan menatapku. Aku duduk di meja dan mulai menuang kopi yang disiapkan Lucy."Honey, kau harus mengurangi kafein setidaknya sampai trimester pertama. Minumlah lebih banyak susu... " Jadi sekarang kopi pun tak bisa aku minum. Moodku langsung turu
"Kau sedang hamil. Kau harus istirahat lebih awal. Jam lima kita pulang ke London." Dia menempel disampingku dan mengelus perutku yang masih langsing. Aku risih melihatnya menempel-nempel seperti lintah."Aku tidak sakit Ethan. Aku hanya hamil. Itupun belum pasti. Kau tidak udah bersikap berlebihan." Kami berdebat di meja makan didepan Ayah dan Ibunya.Aku sangat tidak suka diatur seperti aku adalah seorang anak kecil. Walaupun dia melakukannya karena peduli padaku. Dia perduli pada anaknya sebagian bukan padaku saja. Sekarang kenapa aku cemburu kepada anakku sendiri?"Kurasa tidak ada gunanya kita ke rumah sakit sekarang. Ibu akan mengenalkan dokter Ibu dan membuat janji besok untuk kalian. Kalian bisa menggunakan test pack kehamilan untuk memastikan besok pagi dan pasti hasilnya akurat.""Apa tidak apa menundanya Mom?""Ethan, Charlotte tidak sakit, dia hamil. Kau harus lebih perhatian padanya. Dan tentu saja kalian
"Kau sedang hamil. Kau harus istirahat lebih awal. Jam lima kita pulang ke London." Dia menempel disampingku dan mengelus perutku yang masih langsing. Aku risih melihatnya menempel-nempel seperti lintah."Aku tidak sakit Ethan. Aku hanya hamil. Itupun belum pasti. Kau tidak udah bersikap berlebihan." Kami berdebat di meja makan didepan Ayah dan Ibunya.Aku sangat tidak suka diatur seperti aku adalah seorang anak kecil. Walaupun dia melakukannya karena peduli padaku. Dia perduli pada anaknya sebagian bukan padaku saja. Sekarang kenapa aku cemburu kepada anakku sendiri?"Kurasa tidak ada gunanya kita ke rumah sakit sekarang. Ibu akan mengenalkan dokter Ibu dan membuat janji besok untuk kalian. Kalian bisa menggunakan test pack kehamilan untuk memastikan besok pagi dan pasti hasilnya akurat.""Apa tidak apa menundanya Mom?""Ethan, Charlotte tidak sakit, dia hamil. Kau harus lebih perhatian padanya. Dan tentu saja kalian
Kau tahu panen apa yang membuatku terpesona di musim panas ini.Cherry Tomato. Melihat sulur-sulur tomat cherry itu saling terhubung dan membuat untaian berwarna cerah merah dinaungi daun-daun kehijauan. Aku berdecak kagum dan sejenak cuma berdiri disana dan melongo."Sampai kapan kau mau melongo seperti itu?" Ethan menertawakanku yang berdiri disana dan tidak bergerak sedikitpun."Menakjubkan..." kata-kata pertama yang mampu kukeluarkan."Kau tak pernah melihat tomat?""Aku pernah melihat tomat biasa. Tapi tak pernah membayangkan tomat cherry akan secantik ini." Pertani sekarang melakukan banyak teknik dalam pertanian. Mereka bisa membuat panennya seragam dan sulur-sulur itu seperti jatuh seperti itu saja disana.Para perkerja mulai melakukan panen ke sebagian tomat yang sudah berwarna merah. Pekerja-pekerja itu sangat terlatih, mereka dengan cepat melakukan pemilihan buah yang sudah matang dan meninggalk
AprilMusim semi adalah hal yang menyenangkan. Udara menjadi menghangat, bunga-bunga di Kew Garden bersemi, orang-orang mencari aktifitas di luar ruangan. Rasanya selalu lebih berwarna dibanding winter yang selalu putih dan dingin.Akhirnya aku pindah ke tempat Ethan. Saat ini semuanya masih berjalan baik. Aku menyukai tinggal bersamanya. Walaupun kadang masih perlu sedikit penyesuaian.Kebanyakan dia bangun lebih dulu dariku. Dia akan jogging di luar rumah selama setengah jam sementara aku masih tertidur. Kami tak selalu pulang bersama, kadang aku pulang larut sekali karena pekerjaan atau dia yang pulang larut. Tapi aku tahu dimana mencarinya.Aku menyenangi kamarku, dan aku tetap punya ruangku sendiri.Satu hal yang berubah adalah aku dan dia tahu kami saling memiliki satu sama lain. Saat ini aku tahu ada seseorang yang bisa kuandalkan dan seseorang tempatku berbicara.Ibu Ethan Olivia sangat suppo
Sebuah makan malam yang meriah. Ayah dan Ibunya menyambut kami dengan sangat ramah. Aku berkenalan dengan kedua adik Ethan, satu perempuan yang sudah punya suami dengan dua orang anaknya dan satu lagi adik laki-lakinya yang baru saja menyelesaikan kuliah di Cambridge.Keluarganya sangat ramah. Aku tak menyangka mereka semua adalah orang yang penuh selera humor. Dibalik gelar yang dipegang keluarga ini, mungkin orang mengira akan ada aturan-aturan khusus bagi anggota keluarga baru. Tapi ternyata itu tidak ada disini. Mereka sama seperti keluarga lainnya dan aku dengan cepat merasa nyaman berada diantara mereka."Ethan adalah anak tertua kami Marion, kami senang sekali dia dan Charlotte akhirnya dapat bersama. Kau tahu, harus aku yang menyatukan mereka berdua... Oh my God, aku melihat betapa mereka punya perasaan satu sama lain tapi ... I don't know what happen between this two. But when I speaking out ...Everything done! Could you believe that Marion?" Aku d