Share

Keluarga Besar

Sesuai kesepakatan, Daran membawa istrinya ke ibukota. Namun, Bu Mislah dan Pak Aruf tidak bisa ikut karena tidak bisa meninggalkan sawah mereka sebab sudah masuk masa panen.

“Wow, Daran. Ini rumah ayah kamu?” Diana terkesima melihat rumah besar bak kastil di negeri dongeng.

Saat gerbang utama dibuka pun, mereka harus berkendara beratus-ratus meter untuk sampai ke rumah utama.

“Rumah keluarga, tapi ayah menetap disini setelah kematian ibu,” jawab Daran, lalu memarkirkan motor besarnya di depan undakan teras.

Beberapa pelayan yang kebetulan ada di luar, menunduk hormat begitu melihat kedatangan Daran dan Diana sebelum mereka melanjutkan langkah mereka. Seorang pemuda menghampiri Daran dan mengambil alih motor itu agar diparkirkan di tempat khusus.

“Ayo, ayah sudah menunggu kita, juga keluarga besar yang lainnya.” Daran mengulurkan tangannya ke arah Diana.

Mendengar keluarga besar, Diana menjadi ragu. “Kamu gak pernah bilang kalau ada kumpul keluarga.”

“Tidak ada kumpul keluarga, mereka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status