Share

37. Pertengkaran Pertama

Malam itu terasa begitu panjang. Rintik hujan perlahan turun, seolah-olah ikut menangisi apa yang baru saja terjadi di antara Nadia dan keluarganya. Perasaan kesal bercampur marah menghantam dada Nadia, menyesakkan hingga air mata yang ditahannya sejak di rumah orang tuanya pun tumpah. Isakannya terdengar jelas di dalam mobil yang sunyi, dan Raka tetap diam di sampingnya, mengendalikan kemudi dengan tangan yang sedikit gemetar.

Setibanya di rumah, suasana sunyi seakan ikut masuk ke dalam, menambah ketegangan yang belum terselesaikan. Nadia berjalan terburu-buru menuju kamar, tapi tiba-tiba berhenti di depan pintu. Dia menoleh, menatap Raka dengan mata yang merah dan penuh luka. "Kenapa kita harus terus seperti ini, Raka? Kenapa setiap kali kita bersama mereka, aku selalu merasa kamu diremehkan?"

Raka mendekatinya perlahan, tapi sorot matanya tidak lagi lembut seperti biasanya. "Nadia, aku sudah bilang. Ini bukan tentang aku melawan mereka. Mereka keluargamu. Aku tidak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status