Share

3. Menikahlah Denganku

Penulis: Inura Lubyanka
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-03 07:32:22

“Menghilang atau kabur?!” Lucas bertanya dengan sorot mata tajamnya.

Peter bergidik menghadapi amukan Lucas yang mengancam akan tumpah.

“Saya tidak tahu pasti, Tuan. Nyonya Belatia dan Tuan Bjorn tidak menemukan Nona Giselle di setiap sudut mansion Diorson. Nona Giselle terakhir terekam kamera pengawas saat keluar dari kamarnya memakai baju tidur, tapi setelah malam itu tidak ada jejaknya lagi. Para Bodyguard sekarang sedang dikerahkan untuk mencarinya,” balas Peter tegang.

“Konyol sekali! Dia orang yang paling menantikan pernikahan ini. Bagaimana bisa menghilang saat hari resepsi?!” Lucas berujar pelan, tapi setiap nadanya mengandung tekanan.

Ya, semua orang tahu Giselle Diorson sangat mencintai Lucas. Dia yang seorang seniman, pernah membuat pameran lukisan khusus untuk pria itu. Lalu kenapa saat hari yang dinanti tiba, wanita tersebut malah menghilang?

Manik elang Lucas bergulir pada Peter dan lantas memerintah. “Cari. Apapun yang terjadi, temukan dan bawa Giselle sebelum ucapara pernikahan dimulai!”

“Baik, saya mengerti, Tuan Lucas!” sahut Peter tegas.

Tanpa membuang waktu, Peter pergi bersama pasukan khusus yang setia pada Lucas untuk mencari Giselle. Lucas bahkan memberitahu Peter tempat-tempat yang sering dikunjungi Giselle. Namun, hampir tiga jam mencari, mereka tidak menemukan wanita itu di manapun.

Peter terpaksa kembali dengan tangan kosong dan membuat keluarga Baratheon semakin was-was.

“Di mana putri Tuan Bjorn?!” Richard-ayah Lucas itu bertanya penuh harap.

Akan tetapi, ekspresi Peter jelas menunjukan bahwa dia gagal menemukan calon pengantin wanita tersebut.

“Mohon maaf, Tuan Besar. Kami tidak berhasil menemukan Nona Giselle,” ujar Peter yang seperti menyiram bensin di dada Richard yang membara.

Padahal tamu-tamu penting sudah berdatangan, sejumlah reporter juga hadir untuk meliput acara pernikahan Lucas dan Giselle. Memikirkan betapa hancurnya reputasi keluarga Baratheon, benar-benar membuat kepalanya serasa akan pecah.

“Aish, sialan! Apa keluarga Diorson sengaja ingin mempermalukan Baratheon? Bagaimana mungkin putri mereka kabur di hari pernikahan? Ini benar-benar penghinaan!” Richard memberang frustasi.

Dia terpaksa duduk saat merasakan tekanan pening di belakang kepalanya.

“Sayang, tenanglah. Kau tidak boleh terlalu tegang demi kesehatanmu,” tutur Beatrice berusaha menenangkan.

“Bagaimana aku bisa tenang?” sahut Richard dengan gigi terkatup. “Diorson melempar kotoran ke wajahku. Mereka benar-benar mempermainkan pernikahan. Reputasi keluarga Baratheon akan hancur jika acara ini dibatalkan!”

Nada penuh amukan itu membuat Beatrice tersentak. Namun, dia terpaksa menahan diri, lalu perlahan merengkuh bahu Richard.

“Sayang, aku juga frustasi kalau Lucas gagal menikah. Pasti ini akan berdampak pada citra perusahaan,” bisiknya yang mulai mendekati telinga Richard. “Apapun yang terjadi, Lucas hari ini harus menikah. Bagaimana jika kita mengganti mempelai wanitanya?”

Mendengar itu, Richard langsung mengangkat tatapan.

“Ariella. Dia punya hutang nyawa pada keluarga Baratheon. Jadikan dia pengantin pengganti untuk menikah dengan Lucas hari ini!” Beatrice melanjutkan katanya dengan tegas.

“Apa yang Anda katakan?!” Lucas yang baru datang pun angkat bicara.

Alis Richard malah menyatu dan lantas menyambar, “kau ingin putraku menikahi putri seorang pembunuh?!”

“Itu bukan masalah. Lagi pula Lucas sudah tidur dengannya,” sahut Beatrice tanpa segan.

“A-apa kau bilang?!”

Richard mengernyit saat istrinya menyodorkan tab. Maniknya berubah selebar cakram begitu melihat rekaman kamera pengawas, yang menunjukkan Ariella keluar dari kamar sang putra dengan penampilan kacau. Lelaki itu beralih menatap Lucas dengan tatapan penuh amukan.

“Kau! Bagaimana kau bisa meniduri seorang Pelayan?!” cecarnya murka.

Lucas bungkam. Dia tak bisa mengelak karena bukti terpampang nyata.

“Lucas Baratheon!” Richard memberang penuh amarah. “Kau putra Ayah. Kau … ugh, kepalaku!”

Lelaki itu terpaksa menghentikan ucapnya sambil memegangi tengkuknya yang nyeri.

Lucas tahu, ayahnya adalah orang yang tidak mau rugi. Jika perusahaan terguncang atau sahamnya turun karena skandal ini, pasti Richard akan mengamuk habis-habisan. Terlebih Lucas sendiri juga akan repot menghadapi masalah itu mendatang.

Setelah mempertimbangkan segala kemungkinan, Lucas lantas berkata, “baiklah, saya akan menikahi wanita itu sebagai pengantin pengganti!”

“Baguslah, setidaknya kau mengambil keputusan yang tepat walau terpaksa, Lucas!” balas Beatrice senang.

Alih-allih menimpali, pria itu malah melengos. Dirinya tahu Beatrice sangat puas dengan keadaan ini. Namun, Lucas tidak ada waktu meladeninya, karena ucapara pernikahan hampir dimulai.

Dirinya meminta Peter membawa Ariella ke ruang kerjanya dan ingin membicarakan masalah ini.

Begitu Ariella datang, Lucas langsung menyodorkan surat kontrak pernikahan pada wanita tersebut.

“Tanda tangani itu dan menikahlah denganku!” tukasnya datar, tapi memerintah.

Ariella meliriknya dengan leher tegang. Padahal harusnya bukan itu kata pertama yang Lucas ucapkan. Bukankah setidaknya dia harus minta maaf atas apa yang dirinya lakukan pada Ariella tadi malam?

Dengan bulu mata gemetar, Ariella pun bertanya, “kenapa saya harus melakukannya?”

“Aku tidak menerima penolakan atau bantahan. Bersyukurlah aku tidak menghukummu karena kau sudah menjebakku!” sambar Lucas mendominasi.

Ariella tertegun. Dia tak langsung menurut begitu saja. Padahal di sini dia-lah yang dirugikan, tapi Lucas bertingkah seolah Ariella yang jahat.

Wanita itu pun menelan saliva dengan berat, lalu berkata, “baiklah, saya akan menandatangani perjanjian ini, tapi saya punya satu syarat!”

Bab terkait

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   4. Siapa yang Berniat Menidurimu?

    “Kau mau tawar-menawar denganku? Kau pikir siapa dirimu?!” Lucas mendengus dengan sorot tajamnya.Saat itulah, kata-kata Ariella seperti tersangkut di tenggorokan. Dalam hitungan detik, aura Lucas yang mengintimidasi begitu menekannya. Namun, Ariella telah mendengar bahwa calon istri Lucas kabur di hari pernikahan ini. Pria itu pasti terdesak.Sambil mencengkeram pinggiran seragam hitam putihnya, wanita itu berujar, “sa-saya berjanji. Saya akan mengikuti kontrak ini dengan patuh, jika Anda mengabulkan permintaan saya.”Lucas mempersempit jarak alisnya seraya menyambar, “apa yang kau inginkan?”“Tolong biarkan saya bekerja di galeri seni milik Baratheon Group,” balas Ariella yang semakin membuat Lucas memicing.“Sa-saya sangat menyukai seni, saya selalu berharap bisa masuk galeri seni dan bekerja di sana. Saya akan membantu apapun untuk Baratheon Gallery, Tuan Muda.” Ariella melanjutkan ucapnya dengan terbata.Mendengar itu, Lucas justru mendesis, “aish, sial!”Dia beranjak lebih dekat

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   5. Kau Benar-Benar Membuatku Merinding!

    “Apa kau tidak punya mata?!” Pelayan yang menyenggol Ariella tadi langsung mencaci.Sementara Ariella tak peduli. Dirinya justru cemas dengan gaunnya karena dia harus segera berjalan di altar pernikahan. Tidak mungkin dia muncul dengan penampilan ini, sebab akan menjadi penghinaan bagi Lucas dan keluarga Baratheon.“Ba-bagaimana ini? Gaunnya kotor,” gumam Ariella yang berusaha mengelap roknya dengan tangan.Namun, tanpa diduga rekan pelayan tadi malah mendorong bahu Ariella dengan kasar.“Hei, kau tuli atau sengaja mengabaikanku, hah?!” cecarnya kesal.Ariella pun mengangkat pandangan dengan mata terbelalak. Ariella mengenali pelayan dengan tahi lalat di atas bibir itu, yang tak lain adalah rekan yang sangat dekat dengan kepala pelayan. Pelayan itu sejak awal membenci Ariella, bahkan mempengaruhi rekan-rekan lain dan sering bergunjing tentang Ariella.“Apa yang kau lakukan? Kau menumpahkan anggur ke gaunnya,” Ariella bertanya dengan raut wajah gelisah.“Hah! Harusnya aku yang bertanya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   6. Tuan Muda Tidak Akan Mengijinkanku Masuk Kamarnya

    “Keluar dari kamar ini. Kau sudah menikah dengan Tuan Muda Lucas, jadi tidurlah bersamanya. Kamarmu akan dipakai oleh Pelayan lain!” dengus Pelayan berambut pendek menatap berang.Ariella menelan saliva dengan berat seraya membalas, “i-itu tidak mungkin. Tuan Muda tidak akan mengijinkanku masuk kamarnya.”“Itu bukan urusanku. Mau kau tidur di dapur atau gudang sekalipun terserah kau, dasar pelacur!” sambar Pelayan rambut pendek tadi yang langsung menutup pintu.“Tidak! Tolong biarkan aku tinggal di kamar ini. Aku akan tetap membantu bersih-bersih, jadi biarkan aku masuk. To-tolong, buka pintunya!” Ariella terus menggedor ambang itu, tapi tidak ada respon dari dalam.“Ariella!”Sang pemilik nama sontak terkejut saat seseorang memanggilnya. Itu kepala pelayan.“Hah … kenapa kau membuat keributan di jam semalam ini?!” Kepala Pelayan tadi mendengus tajam.Ariella menyugar belahan rambutnya frustasi, lalu membalas, “maaf, tapi teman sekamar saya tidak mau membuka pintu. Dia membuang barang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   7. Seleramu Memang Rendah

    “Kenapa kau penasaran dengan malam pertamaku?!” Lucas bertanya dengan ekspresi dinginnya.Sang lawan bincang menyeringai, lalu melipat kedua tangan ke depan dada.“Entahlah, karena sepertinya menarik. Aku dengar mempelai wanitanya berubah sebelum upacara pernikahan. Harusnya aku melihatmu menikah di altar, tapi sayangnya penerbanganku terlambat. Maafkan aku, Kakak,” sahut Felix menaikkan kedua alisnya.Ya, Felix Baratheon-adik tiri Lucas itu baru kembali dari urusan bisnisnya di luar San Carlo.“Berhenti bicara menggelikan. Aku tahu kau senang mengetahui pernikahanku dan Giselle gagal!” sahut Lucas lebih tajam.Mendengar itu Felix seketika tertawa. Raut mukanya memang berseri-seri seolah memenangkan pertandingan.“Lihat, artinya langit memang tidak merestui hubungan kalian. Aku rasa Giselle sadar bahwa kau tidak cocok dengannya, Kak,” tukas Felix mengandung cacian. “Aku jadi penasaran, seperti apa wajah wanita yang mendadak kau nikahi. Aku dengar dia seorang Pelayan. Seleramu memang r

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   8. Dia Cukup Cantik Untuk Ukuran Seorang Budak

    “Aish, Sial! Lihat ini, kita punya tikus kecil yang pandai menguping!” Felix mencecar penuh sindiran.Ya, pria tersebut keluar setelah mendengar keributan di balik pintu.Hal itu sontak membuat Ariella buyar dari lamunan. Dia menoleh pada Felix dengan raut wajah buncahnya.“Mo-mohon maaf, Tuan Muda. Saya tidak sengaja menjatuhkan nampannya saat hendak membuka pintu. Saya akan segera membereskannya,” tutur Ariella sambil mengamati pecahan cangkir dan teh yang tumpah di lantai.“Kau!” Felix tiba-tiba mencekal lengan Ariella yang berniat mengambil pecahan beling.Pria itu menariknya kasar agar kembali berdiri tegak.“Apa kau pelayan baru? Aku belum pernah melihatmu,” tukas Felix menautkan alisnya.Ya, Ariella baru satu bulan mengabdi di mansion ini. Sebelumnya Richard mencari-carinya, tak terima sebab sang istri lenyap karena perbuatan mendiang ayah wanita tersebut. Saat itu Felix sudah bertugas ke luar negeri, jadi tak heran dia tidak tahu tentang Ariella.Namun, Ariella sudah banyak me

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   9. Kau Harus Mendapat Hukuman Dariku

    “Jadi benar mereka mengurungmu di sini?” Felix berujar setelah menutup pintu.Ariella yang semula duduk, kini bergegas bangkit dan menunduk hormat. Alih-alih lega, wanita itu justru dirundung tegang karena Felix mengunci pintunya.“Mo-mohon maaf. Ada perlu apa Tuan Muda ke sini?” tanya Ariella terbata-bata.Tak langsung menjawab, Felix malah mengamati lutut dan tangan Ariella yang terbalut sobekan kain celemek. Pria itu berjalan mendekat, hingga memicu Ariella mundur ke belakang.Dengan dada bergemuruh, Ariella pun membatin, ‘apa yang akan dia lakukan?’Felix terus mengikis jarak sampai-sampai pinggul Ariella menatap meja di belakangnya.“Mohon maaf, Tuan Muda—”“Bukankah itu sakit?” Felix lekas menyambar sebelum ucapan Ariella tuntas.Dia meletakkan kotak obat ke meja cukup kasar hingga membuat pelayan di hadapannya tersentak.“Saya tidak apa-apa, Tuan Muda. Jika Anda membutuhkan sesuatu, silakan katakan. Saya akan membantu Anda,” tutur Ariella yang terus menatap bawah.“Apa di lanta

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   10. Musuh Dari Musuhmu Adalah Teman

    “Si brengsek itu mau menantangku?!” Lukas berkata sambil melempar beberapa potret ke meja kerjanya.Terpampang jelas adik tirinya sedang berada di club malam bersama para wanita penghibur. Tapi yang paling membuat Lucas kesal, di sana juga ada CEO Logitech Contruction-rival Lucas dalam dunia kontruksi.Ya, orang bilang, musuh dari musuhmu adalah teman. Felix yang sejak dulu mengincar posisi pewaris, diam-diam menggandeng CEO Logitech tersebut untuk melawan Lucas.“Setelah saya selidiki, mereka juga sering mengunjungi Miracle Night di Linberg, Tuan. Kemungkinan Tuan Felix dan CEO Logitech sudah bekerja sama cukup lama,” tutur Peter di tengah senyap.Lucas mengepalkan tangannya geram. Tujuan awalnya yang ingin mengorek tentang hilangnya Giselle, malah menemukan fakta baru tentang Felix.“Awasi Felix. Segera laporkan padaku jika kau menemukan sesuatu yang mencurigakan!” titah Lucas saat menatap Peter tegas.Dengan sigap, sang asisten pun menjawab, “saya mengerti, Tuan Muda.”“Tentang Gis

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   11. Apa Kau Menikmati Semua Pria Di Mansion Ini?

    “Kau!” Lucas mendecak marah sambil menarik bahu Ariella.Begitu sang wanita menghadapnya, malah terpampag jelas bekas cumbuhan di sekitar leher dan tulang selangkanya. Semu merah tersebut memutar memori Lucas, pada gunjingan para pelayan di lantai bawah. Dan itu seolah mengejeknya.“Hah! Tidak heran orang-orang menyebutmu pelacur. Apa kau menikmati semua pria di mansion ini?!” cecar Lucas memicing tajam.Ariella yang sejak tadi menatap gemetar, kini semakin melebarkan irisnya dengan tegang. “Tuan Muda, saya bukan wanita seperti itu,” tuturnya usai menelan berat salivanya.Seringai sinis merayapi bibir Lucas. Dari pada sekedar ucapan, pria itu lebih percaya bukti di tubuh Ariella. Semuanya menunjukkan betapa rendahnya wanita tersebut. “Kau pikir aku buta? Tanda di tubuhmu sangat menjijikkan!” bisik Lucas mencecar sengit. “Jika kau senang menjajal semua pria, tahanlah selama kontrak pernikahan kita. Aku tidak suka barangku dimainkan orang lain. Dan aku tidak akan mengampunimu jika kem

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14

Bab terbaru

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   44. Jangan Biarkan Siapapun Melihatnya Lagi!

    “Siapa yang menyebarkan ini?!” Lucas bertanya dengan rahang mengeras.Alis tebalnya merapat begitu melihat video tak senonoh Ariella yang merangkak tanpa busana. Ya, itu adalah rekaman yang diambil Matthias pagi tadi di mansion Baratheon. Rupanya pemuda itu benar-benar mengunggahnya ke internet.“Saya sudah melacak alamat IP perangkat yang pertama kali menyebarkannya. Video ini diunggah melalui ponsel Tuan Muda Matthias, tepatnya dari area gedung pinggiran Linberg, Tuan Muda!” ujar Peter disertai tatapan serius.Kening Lucas mengernyit seiring pikirannya yang mengingat tempat dia bertemu Ariella tadi.Belum sampai pria itu menimpali, sang asisten kembali berkata, “saya juga menyelidiki teman-teman Tuan Matthias. Ternyata mereka termasuk dua pemuda yang mengejar Ariella di jalan tadi, Tuan Muda. Jadi kemunginan besar, Tuan Matthias yang melakukan itu pada Ariella.”“Bajingan kecil itu! Semua orang bawaan Beatrice memang tidak ada yang benar!” tutur Lucas pelan, tapi penuh tekanan.Ya,

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   43. Hanya Pecundang yang Menyerang Wanita Lemah

    ‘Aku baru tahu,’ batin Lucas memperhatikan tahi lalat kecil di bawah mata kanan Ariella. Ya, itu sangat mirip dengan Giselle. Hanya saja tahi lalat mantan tunangan Lucas itu ada di bawah manik kirinya. Jelas saja Lucas yang selama ini memandang Ariella layaknya serangga tak mengetahui itu. Dan ini mengingatkan Lucas dengan sesuatu. Pria tersebut sempat tenggelam dalam pikirannya beberapa saat, tapi dia segera menampik fakta. ‘Tidak mungin. Pasti hanya kebetulan!’ batin Lucas dengan rahang mengeras. Dia mulai menyeka bekas luka di sudut bibir Ariella. Area itu sangat lebam, jelas sekali seseorang telah memukulnya dengan kasar. Dan itu memicu alis Lucas berkedut. Benar, meski Lucas amat membenci Ariella, tapi dia tak pernah memukul wanita itu. Dalam kamusnya, hanya pecundang yang menyerang wanita lemah.‘Aku jadi penasaran. Siapa berandal yang berani merusak mainanku?!’ geming pria tersebut.Usai beberapa saat, Lucas beralih ke luka di perut Ariella. Dia menyingkap lingerie wanita i

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   42. Tolong Jangan Tinggalkan Saya

    “Bagun!” Lucas memerintah dengan tatapan dinginnya. Namun, Ariella yang masih tak percaya pria itu muncul di sini, hanya mengerjap bingung. Dia mendongak, menatap sang suami yang berdiri penuh wibawa. “Kau tuli? Atau kau mau tetap di sini?!” Lucas kembali mendecak tanpa ekspresi. Saat itulah Ariella menyadari, bahwa pria itu memanglah suaminya. Dengan manik berkaca-kaca, wanita tersebut berkata, “Tu-tuan Muda, bagaimana Anda bisa ada di sini?”“Aku tidak mengulangi ucapanku untuk kedua kali, jadi tinggallah di sini!” tukas Lucas yang lantas berniat pergi. Tapi belum sampai pria itu melangkah, Ariella lebih dulu merengkuh kakinya. Bahkan dia mencekalnya kuat seolah tak ingin ditinggalkan sendiri. “Tidak! Mo-mohon bawa saya bersama Anda, Tuan Muda!” tutur wanita itu penuh harap. “Tolong, saya tidak mau kembali ke tempat itu bersama mereka. Tolong jangan tinggalkan saya.”Manik hazelnya berkaca-kaca, bahkan dadanya bergemuruh buncah, sungguh takut jika Lucas pergi tanpanya. Detik

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   41. Aku Akan Menghabisimu

    “Lihat! Wanita itu di sana!” Teman Matthias yang bertindik menyeru keras. Dia menunjuk Ariella yang tertegun di depan mobil beberapa meter di sana. “Jangan berani kabur, jalang sialan!” Ya, beruntung mobil tadi berhenti tepat sebelum menabrak Ariella. Namun, karena terkejut dan berpikir akan tertabrak, Ariella masih membeku di posisinya. Dan sial, tanpa sempat kabur, kedua teman Matthias sudah lebih dulu mencekalnya. “Tertangkap juga kau, dasar pelacur!” cecar pemuda berambut pirang begitu merengkuh lengan Ariella. Wanita itu menoleh buncah seraya berusaha menampik cengkeraman itu. “Hah! Ti-tidak, tolong lepaskan. Jangan bawa saya!” Ariella memberontak hebat, tapi pemuda yang lain langsung menahan sebelah tangannya. Mereka berusaha keras menyeret Ariella menuju gedung tua tadi, tanpa peduli kaki Ariella yang terluka. “Tolong! Si-siapapun tolong saya!” Ariella berteriak keras sambil menoleh ke arah mobil tadi. Dia berharap siapapun orang itu, bisa membantu dirinya. Atau setidakny

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   40. Jangan Salahkan Aku Jika Kasar Padamu

    “Kau mau kabur?!” Matthias berkata tajam seiring langkahnya yang memicu Ariella mundur.“Aku sudah susah-susah membawamu ke sini. Mana bisa kau pergi begitu saja!”Pemuda itu langsung melayangkan gamparan tangannya ke wajah Areilla, sampai-sampai wanita tersungkur ke lantai.“Hah ….” Ariella memegangi pipinya yang berdenyut panas.Belum sempat berpaling, tiba-tiba saja Matthias merengkuh rambutnya yang terurai dan lantas menyeret Ariella menuju ranjang.“Ahh … le-lepaskan saya, Tuan Muda!” Wanita itu mengerang kesakitan.Namun, Matthias sama sekali tak menggubrisnya. Dia memicing ke arah temannya yang baru memunguti lilin.Bahkan dengan emosi, Matthias mendengus geram. “Kenapa kau tidak becus menjaga jalang lemah ini, hah?! Kau mau dia kabur dan mengacaukan segalanya?!”“Tapi kau berhasil menangkapnya, ‘kan? Lagi pula dia tidak akan bisa kabur juga,” sahut temannya yang memicu emosi Matthias membengkak.“Brengsek! Kalau dia tidak bisa kabur, kenapa talinya sampai lepas? Apa yang kau l

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   39. Puaskan Aku Sebelum yang Lainnya Datang!

    “Brengsek! Apa yang terjadi?!” Matthias memaki geram.Temannya yang berambut pirang melepas topeng kelincinya, lalu menimpali, “apa mungkin ada masalah dengan listriknya?”Dia dan pemuda yang memiliki tindik di bawah bibir itu saling berpandangan. Padahal seingat mereka sudah memastikan listriknya baik-baik saja.“Aish, sialan! Apa karena ini gedung tua, jadi listriknya sering terganggu?” desis si pirang mematikan kameranya.Ya, sebab percuma terus merekam karena ruangan ini jadi gelap. Meski ada jajaran lilin ganja, tapi cahaya yang dihasilkan tidak maksimal.“Harusnya kau pastikan semuanya dengan benar. Kau terlalu ceroboh, jadi semuanya kacau seperti ini!” tukas pemuda bertindik tadi.“Cih, sialan! Kenapa kau malah menyalahkanku, bajingan?! Kau sendiri, apa yang kau kerjakan?!” Teman

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   38. Aku Suka Permainan yang Lembut

    WARNING: Chapter ini mengandung adegan dewasa!“Kau sudah bangun, Sayang?” tutur Pemuda yang masih sibuk mengikat tangan Ariella ke atas ranjang.Dia pun mundur usai memastikan ikatannya kuat. Tangannya bertumpu di sebelah kepala Ariella, hingga posisinya mengungkung wanita itu.“Hah!”Ariella melebarkan irisnya begitu melihat topeng kelinci putih dengan mulut berdarah yang menyeramkan. Bahkan pemuda tersebut hanya memakai celana jeans, hingga membuat dada bidangnya terpampang.“Apa kau sudah siap? Kita akan bersenang-senang.” Pemuda bertopeng kelinci itu berujar.Suara asingnya, sungguh membuat sensasi tegang merayapi tubuh Ariella.Wanita itu bergidik ngeri, seraya berkata dengan terbata. “Mi-minggir, tolong pergi dariku!”Dia hendak bangun, tapi sialnya kedua tangan wanita itu terikat ke atas ranjang dengan tali.‘Hah! Ti-tidak, aku harus bagaimana?’ batin Ariella panik dalam hati.Dirinya semakin buncah saat menyadari bahwa seragam pelayan hitam putihnya, kini berubah menjadi lin

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   37. Mangsa Kita Tidak Bisa Kabur

    ‘Sialan! Kenapa dia muncul di sini?!’ Matthias membatin penuh umpatan. Bodyguard Baraheon di hadapannya menjulurkan wajah, berusaha melihat siapa saja yang ada di dalam mobil. Namun, Matthias langsung menghadangnya, bahkan mendorong dada lelaki tersebut. “Aish, sial! Kenapa kau repot sekali?!” tukas Matthias merapatkan alisnya. “Aku hanya datang meminta uang pada kakakku. Sekarang aku mau pergi minum bersama teman-temanku. Kau puas?!”“Tapi kenapa Anda membawa mobil ke depan rumah kaca, Tuan?” Bodyguard tadi terus menyidik. Matthias yang geram seketika merengkuh kerah bodyguard tersebut dan mencengkeramnya erat. Dengan sorot mata tajamnya, pemuda itu pun mengancam. “Kalau kau terus menghalangiku, aku bisa memukulmu, sialan!”Belum sampai sang bodyguard menjawab, seorang teman Matthias membuka jendela mobil dan menjulurkan kepalanya keluar. “Oi, kacung kolot! Cepat menyingkir! Kenapa kau mau tahu urusan anak muda, hah?!” pekiknya amat geram. Bodyguard tadi memicing ke arah teman

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   36. Kita Akan Berpesta Malam Ini

    “Aku memang ingin menghubungimu, kebetulan kita bertemu di sini. Bisa kita bicara sebentar, Luke?” tutur Belatia saat keluar dari lift. Sejak menghilangnya Giselle, Lucas memang jarang berinteraksi lagi dengan wanita paruh baya itu. Apalagi Lucas malah menikahi wanita lain. “Aku tahu kau pasti sibuk, tapi ini tidak akan lama,” sambung Ibu Giselle itu membujuknya. “Baiklah, kita bisa bicara di restoran depan.” Lucas membalas sopan. Senyum Belatia mengembang. Dia lantas beranjak lebih dulu, lalu Lucas mengikutinya dari belakang. Mereka duduk di salah satu bangku restoran PeterSoul itu. Sementara Peter, kini bersiaga tak jauh dari sana. “Apa yang ingin Bibi bicarakan?” Lucas buka suara setelah duduk di kursinya. Belatia tersenyum getir, lalu bergumam pelan. “Sayang sekali, padahal kau hampir memanggilku Ibu.”“Saya mohon maaf karena belum bisa menemukan Giselle. Tapi Bibi jangan terlalu khawatir. Saya akan terus membantu mencarinya,” ujar Lucas memicu Belatia menatapnya.“Itu bukan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status