Share

4. Siapa yang Berniat Menidurimu?

last update Last Updated: 2025-01-03 07:32:56

“Kau mau tawar-menawar denganku? Kau pikir siapa dirimu?!” Lucas mendengus dengan sorot tajamnya.

Saat itulah, kata-kata Ariella seperti tersangkut di tenggorokan. Dalam hitungan detik, aura Lucas yang mengintimidasi begitu menekannya. Namun, Ariella telah mendengar bahwa calon istri Lucas kabur di hari pernikahan ini. Pria itu pasti terdesak.

Sambil mencengkeram pinggiran seragam hitam putihnya, wanita itu berujar, “sa-saya berjanji. Saya akan mengikuti kontrak ini dengan patuh, jika Anda mengabulkan permintaan saya.”

Lucas mempersempit jarak alisnya seraya menyambar, “apa yang kau inginkan?”

“Tolong biarkan saya bekerja di galeri seni milik Baratheon Group,” balas Ariella yang semakin membuat Lucas memicing.

“Sa-saya sangat menyukai seni, saya selalu berharap bisa masuk galeri seni dan bekerja di sana. Saya akan membantu apapun untuk Baratheon Gallery, Tuan Muda.” Ariella melanjutkan ucapnya dengan terbata.

Mendengar itu, Lucas justru mendesis, “aish, sial!”

Dia beranjak lebih dekat selaras dengan wajahnya yang menahan amukan. Meski Ariella perlahan mundur, tapi pria itu tetap gencar mengikis jaraknya, sampai-sampai punggung Ariella menatap dinding di belakangnya. Sungguh, ini mengingatkannya pada saat-saat mengerikan Lucas menyerangnya.

“Jadi obat perangsang itu sengaja kau berikan padaku untuk harapan konyol ini?!” cecar Lucas tajam.

“Tuan Muda, saya benar-benar tidak tahu tentang obat itu,” tutur Ariella dengan maniknya yang bergetar.

“Tutup mulutmu!” sambar Lucas seiring sebelah tangannya yang meninju dinding sebelah kepala Ariella.

Wanita itu tersentak, tapi Lucas langsung melanjutkan. “Dasar tidak tahu diri. Kau lupa alasanmu masuk ke mansion ini? Nyawamu bahkan tidak cukup untuk menebus dosa ayahmu. Jadi jangan bertingkah selagi aku masih bersikap baik!”

“A-anda sudah merenggut kesucian saya, Tuan Muda,” sahut Ariella disertai mata yang berkaca-kaca. “Masa depan saya sudah hancur dan saya tidak akan punya kesempatan mengejar mimpi saya. Jadi tolong … to-tolong kabulkan permintaan saya. Jika saya tidak berguna untuk galeri seni Baratheon, Anda bisa memecat saya kapan saja.”

Membicarakan itu sungguh membuat dadanya sesak, tapi Ariella harus mengatakannya karena sudah sejauh ini.

“Siapa yang berniat menidurimu? Pelacur rendahan sepertimu-lah yang menjebakku!” cecar Lucas amat tegas.

Namun, belum sempat Ariella menimpali, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu ruangan tersebut.

Dari luar, Peter pun berkata, “mohon maaf, Tuan Muda. Tuan Besar meminta Anda segera bersiap. Sebentar lagi upacara pernikahan akan dimulai.”

‘Brengsek!’ Lucas mengumpat dalam batin.

Waktu semakin mendesaknya. Dia tak bisa terus berdebat dengan Ariella tanpa kesepatakan pasti. Hingga akhirnya dia terpaksa menyetujui permintaan wanita itu.

“Baiklah, kau bisa bekerja di Baratheon Gallery, tapi kau tetap harus melakukan tugasmu sebagai Pelayan di mansion ini!” tukasnya.

Ya, Lucas pikir itu bukan masalah besar. Lagi pula dia yakin Ariella yang seorang pelayan tidak akan bisa beradaptasi di galeri seni. Lucas akan memberinya posisi rendah dan memecatnya jika dia tidak becus bekerja.

Lucas menarik diri dari Ariella, lalu memerintah, “aku akan mengubah kontraknya. Bersiaplah untuk upacara pernikahan dan tanda tangani kontraknya setelah Peter membawanya padamu!”

Dia pun keluar dari ruang tersebut, tanpa sempat menunggu jawaban wanita itu.

Ariella memandangi punggung pria itu lenyap di balik pintu. Mulanya dia tak percaya, tapi ucapan Lucas amat jelas. Ariella sangat bersyukur punya kesempatan masuk galeri seni itu, sebab dirinya harus menyelidiki sesuatu dari sana.

Tanpa membuang waktu, beberapa pelayan mansion Baratheon membawa Ariella ke ruang mempelai wanita atas perintah Lucas. Walau mereka tidak menyukai Ariella sejak pertama kali wanita itu menginjakkan kaki di sini, tapi tak ada dari mereka yang berani membantah titah sang tuan.

‘Akhirnya aku memakai gaun ini,’ batin Ariella memandangi dirinya di cermin.

Gaun pengantin berwarna putih itu pernah menjadi impian manis Ariella. Tapi tak disangka alasan Ariella mengenakan gaun ini sekarang karena titah Lucas.

Detik berikutnya, seseorang mengetuk pintu dan masuk ke ruangan tersebut. Ariella bisa melihat Peter dari pantulan cermin.

Asisten Lucas itu pun berkata, “kalian semua keluarlah.”

Satu kalimat tadi langsung membuat sejumlah pelayan dan perias yang membantu Ariella bersiap, mangkir dari sana.

Begitu memastikan tidak ada orang lain, Peter lantas menyodorkan dokumen kontrak pernikahan yang telah diperbarui.

“Tuan Muda ingin kau segera tanda tangan!” ujar Peter.

Meski Ariella akan menjadi istri Lucas, tapi itu hanya di atas kertas. Jadi tidak ada alasan bagi Peter untuk bersikap segan, sebab pada dasarnya Ariella seorang pelayan.

Kali ini Ariella patuh tanpa banyak debat. Dia langsung membubuhkan tanda tangan setelah memeriksa kontrak tadi.

“Saya sudah menandatanginya,” tuturnya sambil menyerahkan dokumen tadi pada Peter.

“Sekarang kau harus ke aula. Upacara pernikahan akan dimulai,” sahut Peter yang keluar lebih dulu.

Ariella bangkit dari duduknya, lalu menyusul asisten Lucas. Setiap langkahnya terasa berat. Ariella tidak tahu apakah keputusannya menikahi Lucas adalah yang terbaik. Dirinya tidak bisa mundur karena telah terikat kontrak dengannya.

‘Ayah, aku harap dengan ini aku bisa menemukan kebenaran. Aku yakin, Ayah tidak pernah membunuh istri Pimpinan. Tungguhlah, Ayah. Aku akan membersihkan nama Ayah,’ batin Ariella dalam hati.

Namun, tiba-tiba saja seorang pelayan yang tengah membawa nampan berisi gelas wine, malah menyenggol Ariella dari depan.

“Ah?!” Ariella pun tersentak saat gaun putihnya tersiram anggur merah.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   5. Kau Benar-Benar Membuatku Merinding!

    “Apa kau tidak punya mata?!” Pelayan yang menyenggol Ariella tadi langsung mencaci.Sementara Ariella tak peduli. Dirinya justru cemas dengan gaunnya karena dia harus segera berjalan di altar pernikahan. Tidak mungkin dia muncul dengan penampilan ini, sebab akan menjadi penghinaan bagi Lucas dan keluarga Baratheon.“Ba-bagaimana ini? Gaunnya kotor,” gumam Ariella yang berusaha mengelap roknya dengan tangan.Namun, tanpa diduga rekan pelayan tadi malah mendorong bahu Ariella dengan kasar.“Hei, kau tuli atau sengaja mengabaikanku, hah?!” cecarnya kesal.Ariella pun mengangkat pandangan dengan mata terbelalak. Ariella mengenali pelayan dengan tahi lalat di atas bibir itu, yang tak lain adalah rekan yang sangat dekat dengan kepala pelayan. Pelayan itu sejak awal membenci Ariella, bahkan mempengaruhi rekan-rekan lain dan sering bergunjing tentang Ariella.“Apa yang kau lakukan? Kau menumpahkan anggur ke gaunnya,” Ariella bertanya dengan raut wajah gelisah.“Hah! Harusnya aku yang bertanya

    Last Updated : 2025-01-03
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   6. Tuan Muda Tidak Akan Mengijinkanku Masuk Kamarnya

    “Keluar dari kamar ini. Kau sudah menikah dengan Tuan Muda Lucas, jadi tidurlah bersamanya. Kamarmu akan dipakai oleh Pelayan lain!” dengus Pelayan berambut pendek menatap berang.Ariella menelan saliva dengan berat seraya membalas, “i-itu tidak mungkin. Tuan Muda tidak akan mengijinkanku masuk kamarnya.”“Itu bukan urusanku. Mau kau tidur di dapur atau gudang sekalipun terserah kau, dasar pelacur!” sambar Pelayan rambut pendek tadi yang langsung menutup pintu.“Tidak! Tolong biarkan aku tinggal di kamar ini. Aku akan tetap membantu bersih-bersih, jadi biarkan aku masuk. To-tolong, buka pintunya!” Ariella terus menggedor ambang itu, tapi tidak ada respon dari dalam.“Ariella!”Sang pemilik nama sontak terkejut saat seseorang memanggilnya. Itu kepala pelayan.“Hah … kenapa kau membuat keributan di jam semalam ini?!” Kepala Pelayan tadi mendengus tajam.Ariella menyugar belahan rambutnya frustasi, lalu membalas, “maaf, tapi teman sekamar saya tidak mau membuka pintu. Dia membuang barang

    Last Updated : 2025-01-03
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   7. Seleramu Memang Rendah

    “Kenapa kau penasaran dengan malam pertamaku?!” Lucas bertanya dengan ekspresi dinginnya.Sang lawan bincang menyeringai, lalu melipat kedua tangan ke depan dada.“Entahlah, karena sepertinya menarik. Aku dengar mempelai wanitanya berubah sebelum upacara pernikahan. Harusnya aku melihatmu menikah di altar, tapi sayangnya penerbanganku terlambat. Maafkan aku, Kakak,” sahut Felix menaikkan kedua alisnya.Ya, Felix Baratheon-adik tiri Lucas itu baru kembali dari urusan bisnisnya di luar San Carlo.“Berhenti bicara menggelikan. Aku tahu kau senang mengetahui pernikahanku dan Giselle gagal!” sahut Lucas lebih tajam.Mendengar itu Felix seketika tertawa. Raut mukanya memang berseri-seri seolah memenangkan pertandingan.“Lihat, artinya langit memang tidak merestui hubungan kalian. Aku rasa Giselle sadar bahwa kau tidak cocok dengannya, Kak,” tukas Felix mengandung cacian. “Aku jadi penasaran, seperti apa wajah wanita yang mendadak kau nikahi. Aku dengar dia seorang Pelayan. Seleramu memang r

    Last Updated : 2025-01-03
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   8. Dia Cukup Cantik Untuk Ukuran Seorang Budak

    “Aish, Sial! Lihat ini, kita punya tikus kecil yang pandai menguping!” Felix mencecar penuh sindiran.Ya, pria tersebut keluar setelah mendengar keributan di balik pintu.Hal itu sontak membuat Ariella buyar dari lamunan. Dia menoleh pada Felix dengan raut wajah buncahnya.“Mo-mohon maaf, Tuan Muda. Saya tidak sengaja menjatuhkan nampannya saat hendak membuka pintu. Saya akan segera membereskannya,” tutur Ariella sambil mengamati pecahan cangkir dan teh yang tumpah di lantai.“Kau!” Felix tiba-tiba mencekal lengan Ariella yang berniat mengambil pecahan beling.Pria itu menariknya kasar agar kembali berdiri tegak.“Apa kau pelayan baru? Aku belum pernah melihatmu,” tukas Felix menautkan alisnya.Ya, Ariella baru satu bulan mengabdi di mansion ini. Sebelumnya Richard mencari-carinya, tak terima sebab sang istri lenyap karena perbuatan mendiang ayah wanita tersebut. Saat itu Felix sudah bertugas ke luar negeri, jadi tak heran dia tidak tahu tentang Ariella.Namun, Ariella sudah banyak me

    Last Updated : 2025-01-11
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   9. Kau Harus Mendapat Hukuman Dariku

    “Jadi benar mereka mengurungmu di sini?” Felix berujar setelah menutup pintu.Ariella yang semula duduk, kini bergegas bangkit dan menunduk hormat. Alih-alih lega, wanita itu justru dirundung tegang karena Felix mengunci pintunya.“Mo-mohon maaf. Ada perlu apa Tuan Muda ke sini?” tanya Ariella terbata-bata.Tak langsung menjawab, Felix malah mengamati lutut dan tangan Ariella yang terbalut sobekan kain celemek. Pria itu berjalan mendekat, hingga memicu Ariella mundur ke belakang.Dengan dada bergemuruh, Ariella pun membatin, ‘apa yang akan dia lakukan?’Felix terus mengikis jarak sampai-sampai pinggul Ariella menatap meja di belakangnya.“Mohon maaf, Tuan Muda—”“Bukankah itu sakit?” Felix lekas menyambar sebelum ucapan Ariella tuntas.Dia meletakkan kotak obat ke meja cukup kasar hingga membuat pelayan di hadapannya tersentak.“Saya tidak apa-apa, Tuan Muda. Jika Anda membutuhkan sesuatu, silakan katakan. Saya akan membantu Anda,” tutur Ariella yang terus menatap bawah.“Apa di lanta

    Last Updated : 2025-01-12
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   10. Musuh Dari Musuhmu Adalah Teman

    “Si brengsek itu mau menantangku?!” Lukas berkata sambil melempar beberapa potret ke meja kerjanya.Terpampang jelas adik tirinya sedang berada di club malam bersama para wanita penghibur. Tapi yang paling membuat Lucas kesal, di sana juga ada CEO Logitech Contruction-rival Lucas dalam dunia kontruksi.Ya, orang bilang, musuh dari musuhmu adalah teman. Felix yang sejak dulu mengincar posisi pewaris, diam-diam menggandeng CEO Logitech tersebut untuk melawan Lucas.“Setelah saya selidiki, mereka juga sering mengunjungi Miracle Night di Linberg, Tuan. Kemungkinan Tuan Felix dan CEO Logitech sudah bekerja sama cukup lama,” tutur Peter di tengah senyap.Lucas mengepalkan tangannya geram. Tujuan awalnya yang ingin mengorek tentang hilangnya Giselle, malah menemukan fakta baru tentang Felix.“Awasi Felix. Segera laporkan padaku jika kau menemukan sesuatu yang mencurigakan!” titah Lucas saat menatap Peter tegas.Dengan sigap, sang asisten pun menjawab, “saya mengerti, Tuan Muda.”“Tentang Gis

    Last Updated : 2025-01-13
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   11. Apa Kau Menikmati Semua Pria Di Mansion Ini?

    “Kau!” Lucas mendecak marah sambil menarik bahu Ariella.Begitu sang wanita menghadapnya, malah terpampag jelas bekas cumbuhan di sekitar leher dan tulang selangkanya. Semu merah tersebut memutar memori Lucas, pada gunjingan para pelayan di lantai bawah. Dan itu seolah mengejeknya.“Hah! Tidak heran orang-orang menyebutmu pelacur. Apa kau menikmati semua pria di mansion ini?!” cecar Lucas memicing tajam.Ariella yang sejak tadi menatap gemetar, kini semakin melebarkan irisnya dengan tegang. “Tuan Muda, saya bukan wanita seperti itu,” tuturnya usai menelan berat salivanya.Seringai sinis merayapi bibir Lucas. Dari pada sekedar ucapan, pria itu lebih percaya bukti di tubuh Ariella. Semuanya menunjukkan betapa rendahnya wanita tersebut. “Kau pikir aku buta? Tanda di tubuhmu sangat menjijikkan!” bisik Lucas mencecar sengit. “Jika kau senang menjajal semua pria, tahanlah selama kontrak pernikahan kita. Aku tidak suka barangku dimainkan orang lain. Dan aku tidak akan mengampunimu jika kem

    Last Updated : 2025-01-14
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   12. Pasangan yang Tengah Bermesraan

    “Ada apa?” Lucas bertanya dingin.Dia tahu itu suara Peter, tapi sengaja tak membuka pintunya. Asistennya yang berada di luar pun membalas, “Tuan Besar memanggil Anda ke ruang kerjanya. Beliau bilang ada hal penting yang harus dibicarakan, Tuan Muda.”“Baiklah,” sahut Lukas singkat.Pria tersebut melirik Ariella sekilas. Tapi bukannya meminta wanita itu melanjutkan obrolan, Lucas malah melengos dan keluar dari kamar tersebut.“Tunggu, Tuan Muda ….” Ariella kembali meredam ucapannya saat Lucas lebih dulu menutup pintu.Ariella menghela napas panjang. Harusnya dia segera memberitahu Lucas bahwa yang merencanakan tentang obat perangsang adalah Beatrice. Dengan begitu, setidaknya Ariella bisa berharap sikap Lucas lebih baik padanya.Wanita itu menunggu Lucas kembali ke kamar. Namun, cukup lama waktu berlalu, sang suami tak kunjung muncul.‘Apa malam ini Tuan Muda akan tidur di ruangan lain lagi?’ batinnya beralih menatap ranjang. ‘Mungkinkah Tuan Muda memang tidak mau tidur di kamarnya k

    Last Updated : 2025-01-15

Latest chapter

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   141. Aku Bisa Membuatmu Bersuara!

    “Nona Giselle!” tukas Peter yang seketika mengurungkan niat wanita itu membuka pintu.“Nyonya Belatia mencari Anda. Beliau meminta Nona segera kembali ke aula karena beberapa Seniman menanyakan Anda,” sambung asisten Lucas tersebut.Giselle menoleh pada Peter, tapi dia curiga lelaki itu sengaja menghalanginya atas perintah Lucas.Dengan sorot manik tajamnya, Giselle pun berkata, “pergilah! Aku akan kembali nanti!”“Tapi, Nona—”“Aku akan menangkap basah Luke!” Giselle mencecar sambil mendorong pintu ruangan tersebut.Begitu ambang itu terbuka kasar, Giselle langsung menerobos masuk.“Luke!” dengusnya geram.Pasangan yang semula memadu kasih itu sontak berpaling. Namun, manik Giselle langsung berubah lebar saat menyadari lelaki bersetelan hitam tersebut bukan Lucas Baratheon!Benar, laki-laki itu salah satu kurator yang bekerja di Baratheon Gallery. Malam ini dia mengundang pacarnya ke acara pameran dan tak sengaja ketahuan bermesraan di ruang penyimpanan lukisan. Terlebih orang yang m

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   140. Kau Tetap Milikku!

    “Hah! Kak Lucas?!” tukas Chelsea membelalak kaget.Mengamati wajah dingin pria itu, dia malah menyeringai sengit.“Kebetulan sekali Kakak sudah datang. Lihat jalang ini, Kak. Dia kembali dan ingin mengganggu—”“Siapa yang kau bilang mengganggu, hah?!” Lucas menyahut tajam.Cekalannya makin kuat, memicu alis Chelsea mendapuk geram.“Apa maksud Kak Lucas?” dengus Chelsea yang lantas menghempas cengkeraman pria tersebut. “Kakak tau dia kabur dari mansion Baratheon dan menghilang bertahun-tahun. Cepat usir jalang ini, Kak. Dia tidak layak kembali pada keluarga Baratheon!”Wanita itu berniat mendorong Ariella, tapi Lucas dengan sigap menariknya ke belakang.“Sentuh dia, maka aku yang akan menendangmu keluar dari sini, Chelsea!” decak Lucas penuh peringatan.Sungguh, perlakuan Lucas malah membuat asumsi negatif Giselle menggunung. Terlebih saat pria itu tak ragu meraih tangan Ariella.Dengan sorot mata tegasnya, Giselle pun berkata, “Luke, sebenarnya siapa Nona Ariella?!”Bukannya menimpali

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   139. Bau Pelayan Menyengat Dari Tubuhmu!

    Giselle mengikuti arah tatapan Chelsea, lalu berkata penuh binar. “Anda sudah datang, Nona Ariella?”Ya, Ariella Edelred melangkah dengan setelan berbahan tweed serba biru muda. Tas tangan mungil emerald blue dari Gabbana sangat serasi untuknya. Benar-benar membuat wanita itu tampak berkelas.“Selamat malam,” tutur Ariella sopan.Giselle berniat merangkul, berupaya lebih dekat sebab dia ingin berteman dengan Ariella. Namun, tiba-tiba saja Chelsea mendorong Ariella sebelum Giselle menyentuhnya.“Hei! Jaga batasanmu, wanita rendahan!” Chelsea mencecar geram.Ariella hanya bungkam sambil menatapnya dingin, sungguh berbeda dengan sorot matanya lima tahun lalu yang selalu ketakutan. Dan itu membuat Chelsea mengernyit sinis.“Sial! Berani sekali kau melihatku dengan mata sombong itu. Cepat keluar da—”“Maaf, apa Anda mengenal saya?” Ariella sengaja ucapan memangkas lawan bincangnya.Sungguh, iras muka Chelsea sontak membeku. Bagaimana mungkin dia tak mengenalnya, padahal Ariella menjadi sas

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   138. Anda Terdengar Murah Hati!

    Ariella berjalan mendekati dress merah yang dipesannya. Dia menyentuh bagian lengan dengan model off shoulder itu sambil menyeringai tipis.“Saya akan menagihnya nanti,” tukas wanita tersebut saat menoleh pada Giselle.Lawan bincangnya tersenyum miring, lalu berkata, “baiklah. Katakan kapan saja, saya akan memberikan apapun yang Anda minta!”“Anda terdengar murah hati!” sahut Ariella sambil melipat kedua tangan ke depan dada.“Anggap saja karena saya ingin berteman dengan Anda, bagaimana?” Giselle menimpali disertai kedua alisnya yang naik ke atas.Ariella pun menarik sudut bibirnya. Meski tak yakin akan berhubungan baik dengan Giselle, tapi persahabatan palsu lebih menguntungan dari pada menambah musuh.Sementara di kantor pusat Baratheon Group, Lucas yang baru memeriksa dokumen, lantas melonggarkan dasi. Dia melirik arloji, agaknya masih ada waktu sebelum acara pameran seni di galerinya.Saat itulah, Peter mengetuk pintu dan masuk usai mendapat persetujuan Lucas. Laki-laki tersebut

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   137. Kehadiran Seorang Ayah

    “Lihat, Mommy! Ada teddy bear besar!” tukas Ava amat antuasias.“Tada!” Seorang lelaki muncul dari balik boneka beruang besar itu.Begitu melihatnya, gadis kecil itu pun berujar riang, “wah, Paman Damien!”“Daddy bear datang!” tukas Damien menyerahkan boneka beruang cokelat tersebut. “Apa kabar Tuan Putri kita hari ini?”Ava memeluk boneka tadi sambil tersenyum. Tatapannya bertambah binar saat menyadari tentengan ice cream di tangan Damien.“Apa Paman membelinya untuk Ava?” tanya anak perempuan itu mengerjapkan manik besarnya.“Tentu sa—”“Ehem!” Ariella lekas berdem untuk menghentikan ucapan Damien.Dia melirik sambil menggeleng pelan, memberikan kode bahwa seharusnya Ava belum boleh makan sembarangan.“Ava tidak ingat kata Mommy?” tutur Ariella menaikkan kedua alisnya.Damien mengamati mangkuk bubur yang dipegang Ariella, lalu menginterupsi. “Tidak apa-apa, Ariella. Ava sudah menghabiskan banyak buburnya. Bukankah kita harus memberinya hadiah?”Dia lantas meletakkan bingkisan itu ke

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   136. Saya Hanya Merayakan Keberhasilan

    “Tuan Lucas, saya akui rencana pembangunan ulang area rumah kuno sebagai resort memang bagus. Tapi kali ini saya menginginkan proyek yang memberikan keuntungan jangka panjang,” tukas Presdir Emerauld datar, tapi tatapannya tampak tegas. Lucas yang tak pernah gagal dalam proyek, kini mengeraskan rahangnya. Dengan nada dingin dan menekan, dia lantas menimpali, “Presdir, Anda sendiri sudah menjalankan hotel. Tentunya Anda tahu bahwa bisnis di bidang ini sangat menguntungkan dalam jangka panjang!” “Ya, untuk sepuluh atau dua puluh tahun ke depan. Itu memang benar!” sahut sang Presdir yang lantas meletakkan dokumen kerja sama ke meja. “Saya ingin proyek ini berbeda dengan bisnis saya yang lain. Rumah kuno itu aset turun temurun dari keluarga Emerauld. Saya mau mengubahnya jadi tempat yang lebih bersejarah. Jadi rencana Anda kurang cocok dengan tujuan saya, Tuan Lucas.” Alis Lucas berkejut. Jelas saja dia kesal, karena ucapan Presdir Emerauld berbanding terbalik dengan hasil pertemuan aw

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   135. Bersiaplah Menyambut Kehancuranmu

    Jane mengeluarkan kartu nama Peter seraya berujar, “asisten Lucas Baratheon memberiku ini!”Damien mengamati dengan tatapan tegas. Ekspresinya pun berangsur berang karena menyadari orang-orang Baratheon mulai mengusik keluarganya.“Apa yang dia bicarakan padamu?” Laki-laki itu menyidik.“Bukan hal penting, tapi dia selalu menggunakan Ava saat mengobrol denganku,” sahut Jane menuatkan alisnya. “Kakak ingat saat Ava hilang di taman kanak-kanak Dalin Court? Saat itu asisten Lucas hampir menabraknya!”Damien bungkam, tapi dalam hati memaki kesal. ‘Brengsek! Lucas telah mengusik Ariella dan asistennya kini mengganggu Ava. Jika orang-orangku terluka, aku tidak akan melepaskan para bajingan Baratheon itu!’Dia pun merengkuh kartu nama Peter di genggaman Jane, lantas merematnya penuh amukan.“Kau tidak perlu memikirkan hal ini. Aku akan mengurusnya!” tukas Damien pelan, tapi tekad di matanya tampak membara.Laki-laki itu pun mangkir melewati sang adik, jelas sekali dia menahan amarah. Meski D

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   134. Harusnya Aku Tetap Berada Di Sisimu

    ‘Apa yang harus aku katakan?’ batin Ariella kesulitan menelan saliva.Dia tau rasa kalut yang menggantung di mata Damien. Terlebih tatapan lelaki itu terpaku pada lehernya, yang masih terdapat bekas cumbuan dan sayatan luka tadi.“Ariella—”“Maafkan aku, Damien,” tukas Ariella saat laki-laki pirang itu berniat mendesaknya. “Harusnya aku bilang padamu sebelum bicara dengan Tuan Muda Baratheon. Aku sedikit memprovokasinya saat bertemu di kantor Emerauld beberapa hari lalu. Dia kembali membahasnya saat kita bertukar pasangan dansa tadi.”Damien mengernyit, dia membuang pandangan sambil mengembuskan napas kasar untuk meredam emosi.“Ini salahku. Harusnya sejak awal aku tidak melibatkanmu dalam urusan Emerauld dan Baratheon,” ujarnya begitu menoleh ke Ariella lagi. “Lucas orang yang berbahaya, sebaiknya kau berhenti di sini agar aku yang mengurus—”“Tidak, Damien!” Ariella menyambar sebelum ucapan lelaki itu tuntas.Dia maju satu langkah seraya melanjutkan. “Aku yang menginginkan ini. Jadi

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   133. Lawan Saya Seperti Biasa!

    ‘Sialan! Kenapa Lucas ada di sini? Apa dia mengikutiku?!’ Ariella bergeming dengan leher tegang.Sorot maniknya yang semula layu, kini berubah berang. Terlebih mengingat perlakuan pria itu di Emerauld’s Hotel tadi. Sungguh, magma amarah Ariella mengucur dalam dadanya.Wanita tersebut merengkuh lengan Damien, sengaja menunjukkan pada Lucas bahwa dia tak bisa mengganggunya di sini. Dan Damien menyukai itu!Dirinya mengelus tangan Ariella sebelum keluar lift, seraya berkata datar. “Tidak disangka kita bertemu di sini, Tuan Lucas!”Jelas sekali dia memancing Lucas.Alih-alih langsung menyahut, Lucas justru memicing sinis pada hasta Ariella yang tampak mencari perlindungan di belakang Damien.‘Brengsek! Kenapa kau selalu mengujiku?!’ batin pria itu dengan rahang berubah ketat.Damien yang tak mendapat tanggapan, kini tersenyum miring. Dia tidak kaget lagi dengan tabiat Lucas yang buruk.Dirinya pun menoleh pada Ariella seraya berkata, “mari kita keluar, Sayang!”Ariella sontak tersentak, t

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status