Share

14. Terungkap

Langkah beberapa pasang sepatu beradu lantai terkesan terburu, membuat Amarise meraih cepat Putih yang ikut merasakan ketakutan. Detik selanjutnya, bunyi pecahan disusul pekikan seorang perempuan menyentak Amarise.

Dada Amarise bergemuruh, menatap pintu kamar yang sedari tadi memang setengah terbuka. Memungkinkan beberapa suara masuk.

“Kenapa tidak ada satupun dari kalian yang menyadarinya?!”

“Nic?”

Amarise turun dari ranjang seraya menggendong Putih. Ia takut dan gemetar untuk kali pertama mendengar bentakan penuh amarah Nic yang luar biasa. Entah kenapa, seperti ada masalah serius yang sedang dialami pria itu.

Tubuh Amarise mematung di pembatas lantai dua. Ia terbelalak melihat guci mahal itu hancur, sedangkan di depan Nic sudah terkapar dua anak buah kepercayaan pria itu. Salah satunya pria yang sempat Amarise minta tutup mulutnya.

“Tolong maafkan kami, Tuan.”

Mia menunduk takut karena tatapan tajam Nic sudah terarah padanya. “Dan kamu, Mia. Aku tidak akan pernah memertahank
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status