Share

BENARKAH SUAMIKU?

Author: Sinuka
last update Last Updated: 2025-03-04 09:55:00

Aku mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan, hingga mataku tertuju pada keranjang baju kotor disudut kamar, ada celana dalam laki-laki berwarna cokelat ...

Celana dalam itu ....

Dadaku bergemuruh hebat.

"Kamu berhutang banyak penjelasan padaku, Mina," gumamku pelan.

Segera aku memungut celana dalam itu sebagai barang bukti. Kurang ajar sekali dia ... padahal aku sudah berbaik hati memperbolehkannya bekerja disini untuk biaya berobat ibunya di kampung. Tapi rupanya kebaikanku di balas air tuba olehnya.

Celana dalam ini masih wangi parfum loundry, yang artinya celana dalam ini masih bersih. Tapi entah mengapa Mina malah menyimpannya di keranjang baju kotor.

Apakah Mina tidak sengaja membawa celana dalam ini ke kamarnya? Atau dia memang membawanya dengan sengaja?

Ku lanjutkan menggeledah beberapa barang di kamarnya, tong sampah yang semula penuh rupanya sudah dibuang oleh Mina. Cih ... sepertinya dia menyadari ada bungkus 'itu' di dalamnya.

Beralih ke lemari pakaian, aku dibuat tercengang dengan temuanku, yaitu berupa satu set skincare mahal yang harga perpaketnya setara dengan 5x gaji Mina. Bahkan aku saja enggan memakainya karena terlalu mahal. Yang lebih mencengangkan lagi, skincare ini ternyata barang ori bukan dupe.

Seorang ART seperti Mina dapat uang berjuta-juta darimana? Sedangkan dia saja baru bekerja dua bulan disini.

Sebelum Mina dan mas Danu datang, aku bergegas keluar dari kamar Mina sambil membawa barang bukti berupa CD dan sepaket skincare yang harganya fantastis.

Aku mondar-mandir di ruang tamu sambil menunggu kepulangan Mina dan mas Danu. Rasanya sudah tak sabar ingin meminta penjelasan mengenai asal-usul barang-barang ini.

Sekali lagi aku mengamati celana dalam yang ku letakkan di atas meja, adakah kemungkinan lain selain tentang perselingkuhan? Apa mungkin Mina punya pacar diluar sana? Kalau memang iya, kenapa dia masih bekerja di rumah ini? Melihat dari skincare yang dia pakai, dapat di pastikan bahwa pacar Mina adalah orang kaya.

Apa mungkin Mina memang menghianatiku? Aarrggghhh membuat pusing saja!

Seandainya celana dalam ini dalam keadaan kotor atau bau spe*rma, maka semua sudah jelas tanpa ada yang perlu di pertanyakan lagi. Tapi melihat celana dalam ini masih bersih dan wangi, maka aku butuh penjelasan dari Mina. Seandainya Mina mengelak, berarti aku harus mencari bukti lain yang lebih jelas lagi. Aku juga harus waspada dengan gerak-geriknya di rumah ini.

Kalau sampai benar Mina main serong dengan si pemilik celana dalam, aku akan membuat perhitungan dengannya.

Pantas saja, firasatku akhir-akhir ini sering cemas dan gelisah tanpa sebab. Rupanya inilah penyebabnya. Sebenarnya para tetangga sudah banyak yang menasehatiku agar tidak menerima Mina sebagai ART, tapi mengingat awal pertama aku betemu dengan dia di pasar, aku jadi iba dan mengesampingkan nasehat dari mereka.

Aku yang pagi itu tak sengaja melihat Mina sedang luntang-lantung di dekat pasar sambil membawa tas besar, akhirnya memutuskan untuk membawanya pulang dan menawarkan pekerjaan padanya.

Rupanya Mina di tipu oleh agen penyalur ART dan dia kehabisan uang. Kesan pertama yang ku tangkap darinya adalah dia gadis yang sopan dan lugu. Caranya berbicara selalu menunduk dan lemah lembut. Sekali lagi ... tak ada yang mencurigakan dari sosok Mina. Di mataku dia adalah gadis lugu yang sedang berjuang untuk keluarganya di kampung.

Kebetulan ARTku yang lama sudah mendekati waktu lahiran, jadi dia memilih untuk mengundurkan diri. Dari awal aku membawa Mina kerumah ini, para tetangga sudah banyak yang menasehatiku agar lebih berhati-hati, tapi dasar aku terlalu naif, jadi aku percaya saja dengan Mina, tapi rupanya baru dua bulan Mina bekerja, dia sudah membuatku pusing seperti ini.

***

Aku melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan, pukul 10:45. Harusnya Lima belas menit lagi mereka sampai rumah.

Tak berselang lama, ku dengar mobil mas Danu memasuki halaman. Gegas aku mendekati jendela lalu mengintip dari balik horden. Tak ada yang mencurigakan dari tingkah mereka berdua. Semua tampak normal layaknya pembantu dengan majikan.

Aku mengamati Mina yang sedang menenteng kantong besar berisi belanjaan, dan mas Danu cuek saja, dia melenggang duluan meninggalkan Mina yang nampak kerepotan dengan bawannya.

"Mama ngapain bengong di depan jendela?" Karena keasyikan memperhatikan Mina, aku sampai tidak sadar kalau mas Danu sudah berdiri di belakangku.

"Nggak papa, Mas," jawabku singkat.

"Ini kenapa celana dalam Papa ada di meja tamu, Ma? Mama yang bawa?"

"Mas duduk aja disitu, ada yang mau aku tanyakan sama Mas dan Mina." Heran. Ekspresi itulah yang ku tangkap dari mimik wajah mas Danu, tapi meskipun begitu mas Danu tetap menurut dan duduk santai sambil memainkan ponsel.

Apa mungkin orang yang berselingkuh bisa sesantai ini? Batinku.

Saat memasuki rumah, mata Mina langsung melotot melihat sesuatu yang pasti tidak asing baginya berada di atas meja. Saking terkejutnya, barang belanjaan yang dia bawa sampai terjatuh ke lantai.

"Tolong kamu jelaskan mengenai barang-barang ini!" Aku berkata tanpa basa-basi. Mina terlihat kelimpungan sambil melirik mas Danu sesekali, tapi yang di lirik hanya diam sambil memeperhatikan apa yang sedang terjadi di hadapannya.

"Ini celana dalam Bapak saya temuin di keranjang baju kotor di kamar kamu, dan ini skincare mahal dengan harga jutaan. Saya mau kamu jelasin semuanya,"

"Uhukk ... uhukk," tiba-tiba saja mas Danu terbatuk dengan mata hampir keluar dari tempatnya. Saat melihat lirikan tajam dariku, dia langsung salah tingkah dan memperbaiki posisi duduknya.

'Kenak kamu, Mas,'

"Mungkin Mina nggak sengaja bawa CD itu ke kamarnya, Ma. Iyakan, Min?" Mas Danu melirik Mina yang sedang gusar di depan pintu. Keringat sebiji jagung membanjiri wajah keduanya. Mereka saling lirik seolah meminta pembelaan satu sama lain.

"Emang aku nanya Mas? Yang aku tanyain Mina," sahutku ketus. Kalau sudah begini tidak ada yang perlu di jelaskan lagi, semua sudah terjawab dengan kegugupan mas Danu dan Mina. "Jawab Mina!" Sentakku.

"Sayang. Udah, yuk! Malu di denger anak-anak. Pasti Mina cuma nggak sengaja bawa CD ini ke kamarnya." Mas Danu berjalan mendekatiku, lalu merangkul pundaku dan mengelusnya.

"Okelah kalau CD ini tidak sengaja dia bawa ke kamarnya, lalu skincare ini? Kamu mencuri Mina?" Aku menatap Mina dengan tatapan mengintimidasi.

"Enggak, Bu. Itu dapat dari pacar saya," jawab Mina dengan wajah ketakutan.

"Oh ya? Mana pacar kamu? Telfon sekarang juga. Saya mau memastikan kalau kamu tidak mencuri uang saya,"

"Sayang, sudahlah. Tidak perlu ikut campur urusan Mina. Yang penting kerjaan dia di rumah ini beres kan?" Mas Danu masih saja mencoba menenangkanku yang sudah kepalang emosi.

"Jawab, Mina. Telfon pacarmu sekarang! Kalau kamu tidak mau jujur, saya akan memanggil polisi untuk menyelidiki semuanya." Aku menggertak Mina dengan harapan dia mau buka mulut dan menjawab semua kecurigaanku atas dirinya dan mas Danu.

"J-jangan, Bu. Bapak yang menggoda saya duluan, Bu. Maafkan saya," ucap Mina yang langsung luruh ke lantai.

Tubuhku menegang, mataku memanas dengan dada yang bergemuruh hebat.

"Ternyata kamu mengulanginya lagi, Mas," ucapku dengan tatapan dingin ke arah mas Danu.

Bersambung ....

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   BUKAN YANG PERTAMA

    "Ternyata kamu mengulanginya lagi, Mas," ucapku dengan tatapan dingin ke arah mas Danu. "Sayang ini cuma salah paham. Papa bisa jelasin semuanya." Mas Danu berusaha mendekat dan meraih tanganku tapi dengan cepat aku menepisnya. "Lima belas tahun lalu aku memaafkanmu dan memberimu kesempatan demi anak-anak, tapi ternyata ini balasanmu, Mas? Apa harta membuatmu silau dan berfikir bisa memiliki semua yang kamu inginkan termasuk wanita? Sekarang aku mau Mas mengatakan yang sebenanya. Jangan ada yang di tutup-tutupi lagi," ucapku dengan tenang, meskipun hatiku sakit bak teriris sembilu tapi aku harus kuat dan tidak boleh gegabah. Ada anak-anak yang harus ku jaga perasaannya. Bagiku percuma menghabiskan energi untuk memaki kedua manusia tak beradab di hadapanku ini, toh tidak akan merubah kenyataan bahwa mas Danu sudah menghianatiku untuk yang kedua kalinya. "Jelaskan, Mas! Sejak kapan kalian berhubungan seperti ini. Jangan diam saja seperti pengecu

    Last Updated : 2025-03-04
  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   AKANKAH HATIKU KUAT?

    Kami tampak bahagia dan saling mencintai. Tapi dasarnya akulah yang terlalu naif ... mempercayai seseorang yang baru ku kenal hanya karena penampilannya yang lugu, hingga akhirnya orang itulah yang merusak rumah tanggaku. Di dalam kamar aku hanya diam sambil mengamati sekeliling ruangan. Entah mengapa, aku tidak bisa menangis, meskipun sakit yang kurasakan rasanya hampir mencekik, tapi setetespun tidak ada air mata yang keluar. Mungkin aku terlalu marah hingga rasanya enggan menangisi penghianatan mas Danu, yang ada hanyalah rasa dendam dan kecewa. "Laila ...." panggil mas Danu dari balik pintu. "Bisa bicara sebentar?""Masuklah," "Mama yakin dengan keputusan Mama? Mama ikhlas Papa menikahi Mina?" tanya mas Danu dengan raut wajah sendu. Mas Danu menggenggam tangaku erat dan menatap mataku nanar."Iya, aku yakin!""Pikirkan lagi, Ma. Kalau Papa menikahi Mina anak-anak bagaimana?" "Kenapa baru sekarang mempertanya

    Last Updated : 2025-03-04
  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   BALAS DENDAM

    “Jadi sekarang mereka sudah tau tentang hal ini?" tanya mas Danu. "Aku memberitahu mereka semalam, bagiku itu lebih baik dari pada mereka tau masalah ini dari orang lain. Lebih baik aku jujur saja kan?" Aku tetap santai dan tenang, meskipun hatiku sudah hancur dan tubuhku rasanya mengawang, tapi aku harus tetap tenang. Karena emosi hanya akan membawaku pada penyesalan nantinya."Bersikaplah biasa saja, jangan terlalu menonjol agar Gema dan Jesna tidak terlalu membencimu," ucapku yang kemudian berdiri dan menghampiri Mina di dapur. Rupanya Jesna sedang mengawasi Mina memasak. Putriku itu memang gadis yang pemberani dan tangguh. Dia tidak akan membiarkan orang lain bahagia setelah merusak kebahagiaannya."Sayang ngapain disini?" tanyaku sambil membelai rambutnya. "Ngawasin dia masak, Mah. Nanti kalau nggak di awasin pasti ngelunjak males-malesan. Mentang-mentang udah bisa ngerebut hati Papa," jawab putriku sambil melirik sinis kearah Min

    Last Updated : 2025-03-04
  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   Rencana pertama

    Meskipun dalam keadaan kesal mau tidak mau Mina tetap berangkat untuk membeli nasi uduk. Berulang kali aku melihat Mina mencuri pandang ke arah mas Danu untuk meminta pembelaan, tapi berulang kali juga mas Danu memilih acuh dan melanjutkan sarapannya. Biasanya kami sekeluarga tidak pernah protes dengan hidangan apapun yang disediakan oleh Mina, karena masakannya tergolong enak dan pas untuk lidah kami yang pecinta pedas. Tapi mungkin mulai sekarang Jesna akan mulai rewel dan banyak protes pada Mina mengenai banyak hal, sebagai bentuk balas dendamnya pada Mina. "Papa berangkat ya, Ma," pamit mas Danu. Dia hendak mencium keningku, tapi aku mundur beberapa langkah untuk menghindarinya. "Ma ... sekali saja," pinta mas Danu dengan wajah memelas. Mencium kening sudah seperti ritual kami saat mas Danu akan berangkat kerja. Tapi kali ini rasanya aku jijik ketika mengingat bibir itu telah dia gunakan untuk mencium wanita lai

    Last Updated : 2025-03-08
  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   KEMARAHAN DANU

    "Eh ada Tante Ica ... Kangen banget ih," teriak Jesna dari arah tangga. Jesna berlari dengan girangnya menghampiri Kak Ica lalu mereka berpelukan untuk beberapa saat. "Iya ... Tante juga kangen. Jesna kabar baik, Sayang?" tanya kak Ica lembut. "Baik, Tante. Jesna sehat." Kemudian Jesna mendekati Mina dan merangkul pundaknya. "Ini nih Tante ulat bulu yang Jesna maksud, Tante udah kenalan?" tanya Jesna dengan raut wajah mengejek. "Udah, Jes. Pantes aja kamu panggil ulat bulu, penampilannya aja kaya perempuan nggak bener gini. Ampun deh, Tante. Selera Papamu nggak banget," jawab kak Ica sambil bergidik. Sedangkan aku hanya berdiam diri sambil melipat tangan di depan dada. Pertunjukan ini sangat menyenangkan dan sayang untuk di lewatkan. "Hentikan! Kalian tidak berhak menghinaku. Yang di dalam perut ini juga anak mas Danu ... sama seperti Jesna. Kalau bu Laila bisa jadi istri yang baik, mana mungkin mas Danu selingkuh dengank

    Last Updated : 2025-03-08
  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   PERMULAAN!

    "Lihatlah Mina! Betapa suamiku sangat membanggakan aku di depanmu yang bahkan sedang mengandung anaknya. Kamu hanyalah wanita penghibur saat suamiku merasa bosan. Level kita terlalu jauh, Sayang," ucapku dengan tatapan merendahkan. "Maasss ... mana janjimu yang bakal bikin aku bahagia? Aku lagi hamil anak kamu, Mas. Aku butuh dukungan, aku disiksa disini," ucap Mina berderai air mata. Melihat Mina menangis dan memasang wajah sedih membuat mas Danu melunak. Dia menyugar rambutnya kasar, lalu menghela napas berat. "Tolonglah, Mina, jangan buat masalah disini. Siapa yang nyiksa kamu? Jelas-jelas kamu yang dengan entengnya nampar kak Ica," jawab mas Danu melembut."Mas ... aku seharian ini di siksa sama kak Ica dan Jesna. Padahal mereka tau aku lagi hamil, tapi aku nggak di bolehin istirahat. Kalau aku keguguran gimana?" Mina menangis tergugu sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan. Fiuuhhh ... drama sekali perempuan ini!"Ap

    Last Updated : 2025-03-13
  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   POV MINA

    POV : MINA Hari ini aku di buat terkejut saat bu Laila masuk kamarku tanpa mengetuk pintu. Apesnya saat ini aku sedang memegang lingerie yang dibelikan oleh mas Danu dua hari yang lalu, sebagai hadiah karena aku pintar melayaninya. Ah aku jadi senyum-senyum sendiri mengingatnya .... Tentu saja bu Laila langsung menanyakan asal-usul lingerie ini ... huh kepo sekali dia. Akhirnya aku beralasan kalau lingerie ini milik Kakakku di kampung. Meskipun raut wajah bu Laila nampak tidak yakin, tapi akhirnya dia iya-iya saja. Pagi ini dia memintaku pergi belanja ke swalayan biasa, yang membuatku senang bukan kepalang adalah, ternyata belanja kali ini aku diantar mas Danu yang katanya mau bertemu teman. Yaa ... kalian taulah itu cuma alibi. Meskipun weekend, untung saja swalayan yang ku datangi sedang sepi, jadi belanjanya tidak memakan waktu lama. Hanya sekitar empat puluh lima menit. "Tadi Laila pesan katanya j

    Last Updated : 2025-03-14
  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   MENGUSIR MINA?

    Aku berjalan menuju kamar kak Ica setelah puas mengerjai mas Danu. Sebenarnya aku kasihan, pasti dia merasa tersiksa saat keinginannya sudah di ubun-ubun tapi gagal mencapai klimaks. Ah ... tapi biarlah, apa yang mas Danu dapatkan belum seberapa daripada sakit hatiku ini. Semoga engkau mengampuniku YaAllah .... gumamku dalam hati. "Ngobrolin apa sama Danu?" tanya kak Ica. Lalu mengalirlah cerita kocak sore ini, kami berdua terbahak sampai sakit perut membayangkan ekspresi melas mas Danu. "Pinter ... kamu harus waspada masalah keuangan. Kalau bisa kurangin aja jatah Danu jadi lima juta perbulan biar dia kapok," ucap kak Ica dengan raut wajah grigitan."Kasian lah, Kak. Dia sering ke proyek soalnya, belum lagi buat makan sama klien saat negosiasi kerjaan," "Iya sih ... yaudah yang penting kamu amanin semua aset, termasuk buku nikah juga harus kamu simpan. Kakak takutnya Danu dihasut Mina buat menceraikan kamu. Nanti Kakak bantu buat ngo

    Last Updated : 2025-03-15

Latest chapter

  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   NERAKA BAGI MINA

    Ini adalah hari pertama tanpa Mina di rumah. Moodku jadi lebih bagus, dan rumah terasa lebih nyaman, tentram, damai, sejuk ... ah intinya rumah jadi kembali seperti dulu. Hanya mas Danu yang masih terlihat kesal karena tadi malam dia harus mengeluarkan uang dua juta untuk membayar kontrakan dan uang makan Mina."Ayolah, Ma, tambahin lagi jatah Papa. Dua juta aja deh nggak usah banyak-banyak," rengek mas Danu sambil mengikutiku kesana kemari. "Uang Mas kan masih delapan juta, itu juga masih banyak," jawabku malas. "Mama ... ayolah!" Rengeknya lagi. "Yaudah nanti aku transfer," jawabku. "Makasih, Sayang. Papa berangkat dulu ya." Mas Danu langsung mengecup pipiku dan berjalan keluar rumah dengan langkah riang seperti anak kecil. Hari ini aku berencana mendatangi kontrakan Mina bersama Rumi. Kebetulan Rumi juga memintaku untuk menemaninya belanja bulanan. Karena dirumah ini sudah tidak ada ART jadi pekerjaan rumah ku handle send

  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   MENGUSIR MINA?

    Aku berjalan menuju kamar kak Ica setelah puas mengerjai mas Danu. Sebenarnya aku kasihan, pasti dia merasa tersiksa saat keinginannya sudah di ubun-ubun tapi gagal mencapai klimaks. Ah ... tapi biarlah, apa yang mas Danu dapatkan belum seberapa daripada sakit hatiku ini. Semoga engkau mengampuniku YaAllah .... gumamku dalam hati. "Ngobrolin apa sama Danu?" tanya kak Ica. Lalu mengalirlah cerita kocak sore ini, kami berdua terbahak sampai sakit perut membayangkan ekspresi melas mas Danu. "Pinter ... kamu harus waspada masalah keuangan. Kalau bisa kurangin aja jatah Danu jadi lima juta perbulan biar dia kapok," ucap kak Ica dengan raut wajah grigitan."Kasian lah, Kak. Dia sering ke proyek soalnya, belum lagi buat makan sama klien saat negosiasi kerjaan," "Iya sih ... yaudah yang penting kamu amanin semua aset, termasuk buku nikah juga harus kamu simpan. Kakak takutnya Danu dihasut Mina buat menceraikan kamu. Nanti Kakak bantu buat ngo

  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   POV MINA

    POV : MINA Hari ini aku di buat terkejut saat bu Laila masuk kamarku tanpa mengetuk pintu. Apesnya saat ini aku sedang memegang lingerie yang dibelikan oleh mas Danu dua hari yang lalu, sebagai hadiah karena aku pintar melayaninya. Ah aku jadi senyum-senyum sendiri mengingatnya .... Tentu saja bu Laila langsung menanyakan asal-usul lingerie ini ... huh kepo sekali dia. Akhirnya aku beralasan kalau lingerie ini milik Kakakku di kampung. Meskipun raut wajah bu Laila nampak tidak yakin, tapi akhirnya dia iya-iya saja. Pagi ini dia memintaku pergi belanja ke swalayan biasa, yang membuatku senang bukan kepalang adalah, ternyata belanja kali ini aku diantar mas Danu yang katanya mau bertemu teman. Yaa ... kalian taulah itu cuma alibi. Meskipun weekend, untung saja swalayan yang ku datangi sedang sepi, jadi belanjanya tidak memakan waktu lama. Hanya sekitar empat puluh lima menit. "Tadi Laila pesan katanya j

  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   PERMULAAN!

    "Lihatlah Mina! Betapa suamiku sangat membanggakan aku di depanmu yang bahkan sedang mengandung anaknya. Kamu hanyalah wanita penghibur saat suamiku merasa bosan. Level kita terlalu jauh, Sayang," ucapku dengan tatapan merendahkan. "Maasss ... mana janjimu yang bakal bikin aku bahagia? Aku lagi hamil anak kamu, Mas. Aku butuh dukungan, aku disiksa disini," ucap Mina berderai air mata. Melihat Mina menangis dan memasang wajah sedih membuat mas Danu melunak. Dia menyugar rambutnya kasar, lalu menghela napas berat. "Tolonglah, Mina, jangan buat masalah disini. Siapa yang nyiksa kamu? Jelas-jelas kamu yang dengan entengnya nampar kak Ica," jawab mas Danu melembut."Mas ... aku seharian ini di siksa sama kak Ica dan Jesna. Padahal mereka tau aku lagi hamil, tapi aku nggak di bolehin istirahat. Kalau aku keguguran gimana?" Mina menangis tergugu sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan. Fiuuhhh ... drama sekali perempuan ini!"Ap

  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   KEMARAHAN DANU

    "Eh ada Tante Ica ... Kangen banget ih," teriak Jesna dari arah tangga. Jesna berlari dengan girangnya menghampiri Kak Ica lalu mereka berpelukan untuk beberapa saat. "Iya ... Tante juga kangen. Jesna kabar baik, Sayang?" tanya kak Ica lembut. "Baik, Tante. Jesna sehat." Kemudian Jesna mendekati Mina dan merangkul pundaknya. "Ini nih Tante ulat bulu yang Jesna maksud, Tante udah kenalan?" tanya Jesna dengan raut wajah mengejek. "Udah, Jes. Pantes aja kamu panggil ulat bulu, penampilannya aja kaya perempuan nggak bener gini. Ampun deh, Tante. Selera Papamu nggak banget," jawab kak Ica sambil bergidik. Sedangkan aku hanya berdiam diri sambil melipat tangan di depan dada. Pertunjukan ini sangat menyenangkan dan sayang untuk di lewatkan. "Hentikan! Kalian tidak berhak menghinaku. Yang di dalam perut ini juga anak mas Danu ... sama seperti Jesna. Kalau bu Laila bisa jadi istri yang baik, mana mungkin mas Danu selingkuh dengank

  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   Rencana pertama

    Meskipun dalam keadaan kesal mau tidak mau Mina tetap berangkat untuk membeli nasi uduk. Berulang kali aku melihat Mina mencuri pandang ke arah mas Danu untuk meminta pembelaan, tapi berulang kali juga mas Danu memilih acuh dan melanjutkan sarapannya. Biasanya kami sekeluarga tidak pernah protes dengan hidangan apapun yang disediakan oleh Mina, karena masakannya tergolong enak dan pas untuk lidah kami yang pecinta pedas. Tapi mungkin mulai sekarang Jesna akan mulai rewel dan banyak protes pada Mina mengenai banyak hal, sebagai bentuk balas dendamnya pada Mina. "Papa berangkat ya, Ma," pamit mas Danu. Dia hendak mencium keningku, tapi aku mundur beberapa langkah untuk menghindarinya. "Ma ... sekali saja," pinta mas Danu dengan wajah memelas. Mencium kening sudah seperti ritual kami saat mas Danu akan berangkat kerja. Tapi kali ini rasanya aku jijik ketika mengingat bibir itu telah dia gunakan untuk mencium wanita lai

  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   BALAS DENDAM

    “Jadi sekarang mereka sudah tau tentang hal ini?" tanya mas Danu. "Aku memberitahu mereka semalam, bagiku itu lebih baik dari pada mereka tau masalah ini dari orang lain. Lebih baik aku jujur saja kan?" Aku tetap santai dan tenang, meskipun hatiku sudah hancur dan tubuhku rasanya mengawang, tapi aku harus tetap tenang. Karena emosi hanya akan membawaku pada penyesalan nantinya."Bersikaplah biasa saja, jangan terlalu menonjol agar Gema dan Jesna tidak terlalu membencimu," ucapku yang kemudian berdiri dan menghampiri Mina di dapur. Rupanya Jesna sedang mengawasi Mina memasak. Putriku itu memang gadis yang pemberani dan tangguh. Dia tidak akan membiarkan orang lain bahagia setelah merusak kebahagiaannya."Sayang ngapain disini?" tanyaku sambil membelai rambutnya. "Ngawasin dia masak, Mah. Nanti kalau nggak di awasin pasti ngelunjak males-malesan. Mentang-mentang udah bisa ngerebut hati Papa," jawab putriku sambil melirik sinis kearah Min

  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   AKANKAH HATIKU KUAT?

    Kami tampak bahagia dan saling mencintai. Tapi dasarnya akulah yang terlalu naif ... mempercayai seseorang yang baru ku kenal hanya karena penampilannya yang lugu, hingga akhirnya orang itulah yang merusak rumah tanggaku. Di dalam kamar aku hanya diam sambil mengamati sekeliling ruangan. Entah mengapa, aku tidak bisa menangis, meskipun sakit yang kurasakan rasanya hampir mencekik, tapi setetespun tidak ada air mata yang keluar. Mungkin aku terlalu marah hingga rasanya enggan menangisi penghianatan mas Danu, yang ada hanyalah rasa dendam dan kecewa. "Laila ...." panggil mas Danu dari balik pintu. "Bisa bicara sebentar?""Masuklah," "Mama yakin dengan keputusan Mama? Mama ikhlas Papa menikahi Mina?" tanya mas Danu dengan raut wajah sendu. Mas Danu menggenggam tangaku erat dan menatap mataku nanar."Iya, aku yakin!""Pikirkan lagi, Ma. Kalau Papa menikahi Mina anak-anak bagaimana?" "Kenapa baru sekarang mempertanya

  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   BUKAN YANG PERTAMA

    "Ternyata kamu mengulanginya lagi, Mas," ucapku dengan tatapan dingin ke arah mas Danu. "Sayang ini cuma salah paham. Papa bisa jelasin semuanya." Mas Danu berusaha mendekat dan meraih tanganku tapi dengan cepat aku menepisnya. "Lima belas tahun lalu aku memaafkanmu dan memberimu kesempatan demi anak-anak, tapi ternyata ini balasanmu, Mas? Apa harta membuatmu silau dan berfikir bisa memiliki semua yang kamu inginkan termasuk wanita? Sekarang aku mau Mas mengatakan yang sebenanya. Jangan ada yang di tutup-tutupi lagi," ucapku dengan tenang, meskipun hatiku sakit bak teriris sembilu tapi aku harus kuat dan tidak boleh gegabah. Ada anak-anak yang harus ku jaga perasaannya. Bagiku percuma menghabiskan energi untuk memaki kedua manusia tak beradab di hadapanku ini, toh tidak akan merubah kenyataan bahwa mas Danu sudah menghianatiku untuk yang kedua kalinya. "Jelaskan, Mas! Sejak kapan kalian berhubungan seperti ini. Jangan diam saja seperti pengecu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status