แชร์

Hasrat Liar Suami dan Pembantuku
Hasrat Liar Suami dan Pembantuku
ผู้แต่ง: Sinuka

KECURIGAAN?

ผู้เขียน: Sinuka
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-03-04 09:50:00

“Min, kalau di rumah tolong pakaiannya lebih sopan, ya. Di rumah kan ada Bapak sama mas Gema, kurang pantas kalau kamu pakai baju seperti itu," ujarku menegur Mina, asisten rumah tangga yang baru bekerja di rumahku dua bulan belakangan.

Ada gurat tidak suka dalam ekspresinya, tapi dengan cepat dia menutupinya dengan senyum dan anggukan sopan. Bukan tanpa alasan aku menegurnya seperti ini, baju yang di kenakan Mina sangat ketat, ada kancing yang terbuka di bagian atas, hingga saat dia sedikit menunduk membuat buah dadanya terlihat dengan leluasa. 

Beberapa kali aku memergoki Gema, anak sulungku mencuri pandang pada Mina. Usia mereka memang tidak beda jauh, Gema 21 tahun sedangkan Mina 26 tahun. Tidak bisa di pungkiri, tubuh ARTku itu memang padat berisi, sehingga menonjolkan beberapa bagian tubuhnya yang membuat mata laki-laki akan langsung menatap takjub pada kemolekannya. Tapi sebenarnya hal itu bisa diakali kalau saja Mina mengenakan baju yang lebih longgar dan sopan. 

Selain masalah pakaian, Mina tidak memiliki kekurangan apapun dalam hal pekerjaan. Dia cekatan dan sangat rapi, semua debu di rumah ini tak luput dari pandangannya.

"Nanti ke kamar saya, ya. Ada beberapa baju saya yang masih bagus, bisa kamu pakai sebagai ganti. Nanti bajumu yang sudah kekecilan itu dibuang saja," ucapku sebelum pergi dari dapur meninggalkan Mina yang sedang mencuci piring bekas kami sarapan.

"Iya, Bu," jawabnya singkat. 

Biarlah dia tersinggung, yang penting aku sudah mengingatkan apa yang seharusnya dia lakukan, gumamku dalam hati. 

Aku berjalan menghampiri mas Danu di ruang TV. Hari ini weekend, jadi semua anggota keluarga di rumah saja untuk quality time. 

"Gema sama Jesna mana, Mas?" tanyaku saat mendapati Mas Danu sedang menonton TV sendirian tanpa putra-putri kami. 

"Oh, Jesna lagi ke kamar ngerjain tugas. Kalau Gema mau mandi katanya. Mama nggak belanja?" tanya mas Danu kemudian. 

"Belanja nanti sore aja, Mas. Sekalian mau ngantar obat ke rumah Ibu, temenin ya?" Aku mengambil posisi duduk tepat di samping mas Danu, lalu bergelayut manja di lengannya bak jaman pacaran dulu. 

Usia kami boleh tua, tapi hubungan kami masih hangat layaknya awal menikah. Kami memutuskan untuk menikah muda saat usiaku masih 20 tahun, sedangkan mas Danu 22 tahun. Pernikahan kami sudah berjalan hampir 23 tahun lamanya. 

"Suruh Mina aja yang belanja, Ma. Nanti sore kita makan diluar aja bareng anak-anak. Nih Papa mau ketemu temen sebentar, nanti Mina biar Papa drop di swalayan yang biasanya,"

"Okedeh. Bentar Mama buat catatan belanja dulu buat Mina,”

Mas Danu memang begitu, sering mengajakku dan anak-anak makan di luar untuk sekedar refreshing atau sekalian belanja apapun yang kami mau. Pekerjaan mas Danu sebagai Developer cluster membuat uang terus mengalir ke rekening kami. 

Setelah selesai membuat list belanjaan, akupun berjalan menghampiri Mina di kamarnya. Pintu kamarnya yang sedikit terbuka memperlihatkan Mina yang sedang memegang sebuah lingerie hitam dengan list merah di bagian dada. 

Dengan wajah sumringah dia mengamati lingerie yang sedang dia pegang, sambil berpose manja di depan cermin lemarinya.

Mataku melotot untuk memastikan kalau baju yang ditangannya itu benar-benar lingerie. Untuk apa anak gadis seperti dia menyimpan baju yang seharusnya hanya dimiliki perempuan yang sudah bersuami? Apa Mina punya pacar? Tapi bukankah hampir 7x24 jam Mina hanya berada di rumah ini?

"Mina, kamu ngapain nyimpen baju kaya gitu?" Akupun membuka pintu kamar Mina tanpa permisi. Seperti melihat hantu, wajah Mina berubah pucat pasi, dia langsung menyembunyikan gaun malam itu di balik punggungnya. 

"Kamu nyimpen baju kaya gitu buat apa?" tanyaku saat tak mendapati jawaban apapun dari Mina.

"Eh-anu, Bu, ini bukan punya saya. Ini punya Kakak saya di kampung. Nggak sengaja kebawa kesini," ucap Sri gugup. Keringat sebesar biji jagung menghiasi wajah putih nan moleknya. 

Melihat gelagat mencurigakan dari Mina, akupun tak mungkin percaya begitu saja. 

"Sini biar saya lihat!" Tanpa ragu, akupun merampas baju itu dari tangannya. Setelah melihat kualitas kain dan nama brandnya, aku yakin baju ini bukan milik saudaranya di kampung. Brand lingerie kenamaan ini sangat tidak mungkin di miliki oleh orang seperti keluarga Mina. Bahkan untuk satu potong lingerie saja harganya bisa sampai jutaan. 

"Kembalikan, Bu! Ini punya Kakak saya." Mina menarik lingerie yang ku pegang hingga membuatku sedikit tersentak. Akupun mengamati sekeliling kamar Mina, mataku tertuju pada kotak kecil berwarna biru di tempat sampah. Meskipun hanya dua huruf belakang yang bisa terlihat olehku, tapi aku yakin itu adalah bungkus kontrasepsi. 

Apa yang sebenarnya kamu sembunyikan Mina? Gumamku dalam hati.

"Ibu tadi mau nyuruh saya apa?" tanya Mina sopan. Hanya berselang beberapa menit saja, sikapnya sudah berubah kembali. Padahal tadi saat menarik lingerie yang ku pegang dia seperti orang kesetanan. 

"Tolong kamu belanja di swalayan biasa, bareng Bapak. Ini list belanjaannya." Ku sodorkan secarik kertas bertuliskan keperluan rumah yang sudah habis. "Jangan lupa ganti pakaianmu dengan yang lebih sopan," ucapku sebelum keluar kamar. 

Ada yang mencurigakan dari Mina, tapi aku tak punya bukti selain hanya sebuah lingerie yang belum tentu miliknya dan bungkus alat kontrasepsi di tempat sampah. Mina tidak pernah kemana-mana, dia hanya bekerja seharian dan malamnya istirahat di kamar. Dia tidak pernah izin kemanapun dan aku tak pernah melihatnya keluar rumah selain untuk belanja. 

Apakah Mina ada main dengan tukang kebun, si mang Eeng? Atau Gema? Atau malah mas Danu? Mengingat dirumah ini yang laki-laki hanya mereka bertiga.

Astaghfirullahhaldzim ... mikir apa aku ini? Belum tentu juga barang itu milik Mina, tapi otakku sudah suudzon saja.

"Mina udah dibilangin, Ma?" tanya mas Danu yang baru saja menuruni anak tangga. 

"Sudah, Mas. Nanti ketemu temennya jangan lama-lama loh ... ini kan sudah jam sembilan, usahakan sebelum jam sebelas sudah pulang ya. Mina belum selesai nyetrika baju soalnya," 

"Siap Ibu Negara," jawab mas Danu sambil mengecup pipiku sekilas dan tersenyum manis seperti biasanya.

Setelah mas Danu dan Mina berangkat, aku pergi ke kamar Mina untuk mengecek barang-barangnya. Kesempatan ini harus gunakan sebaik mungkin untuk memperjelas kecurigaanku. Kalau benar Mina ada main dengan salah satu laki-laki di rumah ini, aku akan langsung memecatnya, meskipun yang berhubungan dengannya adalah mang Eeng, karena aku tak ingin ada perzinahan dirumah ini. 

Aku mengawali pencarianku dari meja rias, tak ada yang aneh. Hanya ada lipstik, bedak, parfum serta handbody. Beralih ke laci, akupun memeriksa satu per satu benda di dalamnya, sekali lagi tak ada yang aneh. Semua tampak normal.

Aku mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan, hingga mataku tertuju pada keranjang baju kotor disudut kamar, ada celana dalam laki-laki berwarna cokelat ... 

Celana dalam itu .... 

Dadaku bergemuruh hebat. 

"Kamu berhutang banyak penjelasan padaku, Mina," gumamku pelan. 

Bersambung ....

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   BENARKAH SUAMIKU?

    Aku mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan, hingga mataku tertuju pada keranjang baju kotor disudut kamar, ada celana dalam laki-laki berwarna cokelat ... Celana dalam itu .... Dadaku bergemuruh hebat. "Kamu berhutang banyak penjelasan padaku, Mina," gumamku pelan. Segera aku memungut celana dalam itu sebagai barang bukti. Kurang ajar sekali dia ... padahal aku sudah berbaik hati memperbolehkannya bekerja disini untuk biaya berobat ibunya di kampung. Tapi rupanya kebaikanku di balas air tuba olehnya. Celana dalam ini masih wangi parfum loundry, yang artinya celana dalam ini masih bersih. Tapi entah mengapa Mina malah menyimpannya di keranjang baju kotor. Apakah Mina tidak sengaja membawa celana dalam ini ke kamarnya? Atau dia memang membawanya dengan sengaja? Ku lanjutkan menggeledah beberapa barang di kamarnya, tong sampah yang semula penuh rupanya sudah dibuang oleh Mina. Cih ... sepertinya dia menyadari ad

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-04
  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   BUKAN YANG PERTAMA

    "Ternyata kamu mengulanginya lagi, Mas," ucapku dengan tatapan dingin ke arah mas Danu. "Sayang ini cuma salah paham. Papa bisa jelasin semuanya." Mas Danu berusaha mendekat dan meraih tanganku tapi dengan cepat aku menepisnya. "Lima belas tahun lalu aku memaafkanmu dan memberimu kesempatan demi anak-anak, tapi ternyata ini balasanmu, Mas? Apa harta membuatmu silau dan berfikir bisa memiliki semua yang kamu inginkan termasuk wanita? Sekarang aku mau Mas mengatakan yang sebenanya. Jangan ada yang di tutup-tutupi lagi," ucapku dengan tenang, meskipun hatiku sakit bak teriris sembilu tapi aku harus kuat dan tidak boleh gegabah. Ada anak-anak yang harus ku jaga perasaannya. Bagiku percuma menghabiskan energi untuk memaki kedua manusia tak beradab di hadapanku ini, toh tidak akan merubah kenyataan bahwa mas Danu sudah menghianatiku untuk yang kedua kalinya. "Jelaskan, Mas! Sejak kapan kalian berhubungan seperti ini. Jangan diam saja seperti pengecu

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-04
  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   AKANKAH HATIKU KUAT?

    Kami tampak bahagia dan saling mencintai. Tapi dasarnya akulah yang terlalu naif ... mempercayai seseorang yang baru ku kenal hanya karena penampilannya yang lugu, hingga akhirnya orang itulah yang merusak rumah tanggaku. Di dalam kamar aku hanya diam sambil mengamati sekeliling ruangan. Entah mengapa, aku tidak bisa menangis, meskipun sakit yang kurasakan rasanya hampir mencekik, tapi setetespun tidak ada air mata yang keluar. Mungkin aku terlalu marah hingga rasanya enggan menangisi penghianatan mas Danu, yang ada hanyalah rasa dendam dan kecewa. "Laila ...." panggil mas Danu dari balik pintu. "Bisa bicara sebentar?""Masuklah," "Mama yakin dengan keputusan Mama? Mama ikhlas Papa menikahi Mina?" tanya mas Danu dengan raut wajah sendu. Mas Danu menggenggam tangaku erat dan menatap mataku nanar."Iya, aku yakin!""Pikirkan lagi, Ma. Kalau Papa menikahi Mina anak-anak bagaimana?" "Kenapa baru sekarang mempertanya

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-04
  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   BALAS DENDAM

    “Jadi sekarang mereka sudah tau tentang hal ini?" tanya mas Danu. "Aku memberitahu mereka semalam, bagiku itu lebih baik dari pada mereka tau masalah ini dari orang lain. Lebih baik aku jujur saja kan?" Aku tetap santai dan tenang, meskipun hatiku sudah hancur dan tubuhku rasanya mengawang, tapi aku harus tetap tenang. Karena emosi hanya akan membawaku pada penyesalan nantinya."Bersikaplah biasa saja, jangan terlalu menonjol agar Gema dan Jesna tidak terlalu membencimu," ucapku yang kemudian berdiri dan menghampiri Mina di dapur. Rupanya Jesna sedang mengawasi Mina memasak. Putriku itu memang gadis yang pemberani dan tangguh. Dia tidak akan membiarkan orang lain bahagia setelah merusak kebahagiaannya."Sayang ngapain disini?" tanyaku sambil membelai rambutnya. "Ngawasin dia masak, Mah. Nanti kalau nggak di awasin pasti ngelunjak males-malesan. Mentang-mentang udah bisa ngerebut hati Papa," jawab putriku sambil melirik sinis kearah Min

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-04
  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   Rencana pertama

    Meskipun dalam keadaan kesal mau tidak mau Mina tetap berangkat untuk membeli nasi uduk. Berulang kali aku melihat Mina mencuri pandang ke arah mas Danu untuk meminta pembelaan, tapi berulang kali juga mas Danu memilih acuh dan melanjutkan sarapannya. Biasanya kami sekeluarga tidak pernah protes dengan hidangan apapun yang disediakan oleh Mina, karena masakannya tergolong enak dan pas untuk lidah kami yang pecinta pedas. Tapi mungkin mulai sekarang Jesna akan mulai rewel dan banyak protes pada Mina mengenai banyak hal, sebagai bentuk balas dendamnya pada Mina. "Papa berangkat ya, Ma," pamit mas Danu. Dia hendak mencium keningku, tapi aku mundur beberapa langkah untuk menghindarinya. "Ma ... sekali saja," pinta mas Danu dengan wajah memelas. Mencium kening sudah seperti ritual kami saat mas Danu akan berangkat kerja. Tapi kali ini rasanya aku jijik ketika mengingat bibir itu telah dia gunakan untuk mencium wanita lai

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-08
  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   KEMARAHAN DANU

    "Eh ada Tante Ica ... Kangen banget ih," teriak Jesna dari arah tangga. Jesna berlari dengan girangnya menghampiri Kak Ica lalu mereka berpelukan untuk beberapa saat. "Iya ... Tante juga kangen. Jesna kabar baik, Sayang?" tanya kak Ica lembut. "Baik, Tante. Jesna sehat." Kemudian Jesna mendekati Mina dan merangkul pundaknya. "Ini nih Tante ulat bulu yang Jesna maksud, Tante udah kenalan?" tanya Jesna dengan raut wajah mengejek. "Udah, Jes. Pantes aja kamu panggil ulat bulu, penampilannya aja kaya perempuan nggak bener gini. Ampun deh, Tante. Selera Papamu nggak banget," jawab kak Ica sambil bergidik. Sedangkan aku hanya berdiam diri sambil melipat tangan di depan dada. Pertunjukan ini sangat menyenangkan dan sayang untuk di lewatkan. "Hentikan! Kalian tidak berhak menghinaku. Yang di dalam perut ini juga anak mas Danu ... sama seperti Jesna. Kalau bu Laila bisa jadi istri yang baik, mana mungkin mas Danu selingkuh dengank

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-08
  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   PERMULAAN!

    "Lihatlah Mina! Betapa suamiku sangat membanggakan aku di depanmu yang bahkan sedang mengandung anaknya. Kamu hanyalah wanita penghibur saat suamiku merasa bosan. Level kita terlalu jauh, Sayang," ucapku dengan tatapan merendahkan. "Maasss ... mana janjimu yang bakal bikin aku bahagia? Aku lagi hamil anak kamu, Mas. Aku butuh dukungan, aku disiksa disini," ucap Mina berderai air mata. Melihat Mina menangis dan memasang wajah sedih membuat mas Danu melunak. Dia menyugar rambutnya kasar, lalu menghela napas berat. "Tolonglah, Mina, jangan buat masalah disini. Siapa yang nyiksa kamu? Jelas-jelas kamu yang dengan entengnya nampar kak Ica," jawab mas Danu melembut."Mas ... aku seharian ini di siksa sama kak Ica dan Jesna. Padahal mereka tau aku lagi hamil, tapi aku nggak di bolehin istirahat. Kalau aku keguguran gimana?" Mina menangis tergugu sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan. Fiuuhhh ... drama sekali perempuan ini!"Ap

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-13
  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   POV MINA

    POV : MINA Hari ini aku di buat terkejut saat bu Laila masuk kamarku tanpa mengetuk pintu. Apesnya saat ini aku sedang memegang lingerie yang dibelikan oleh mas Danu dua hari yang lalu, sebagai hadiah karena aku pintar melayaninya. Ah aku jadi senyum-senyum sendiri mengingatnya .... Tentu saja bu Laila langsung menanyakan asal-usul lingerie ini ... huh kepo sekali dia. Akhirnya aku beralasan kalau lingerie ini milik Kakakku di kampung. Meskipun raut wajah bu Laila nampak tidak yakin, tapi akhirnya dia iya-iya saja. Pagi ini dia memintaku pergi belanja ke swalayan biasa, yang membuatku senang bukan kepalang adalah, ternyata belanja kali ini aku diantar mas Danu yang katanya mau bertemu teman. Yaa ... kalian taulah itu cuma alibi. Meskipun weekend, untung saja swalayan yang ku datangi sedang sepi, jadi belanjanya tidak memakan waktu lama. Hanya sekitar empat puluh lima menit. "Tadi Laila pesan katanya j

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-14

บทล่าสุด

  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   NERAKA BAGI MINA

    Ini adalah hari pertama tanpa Mina di rumah. Moodku jadi lebih bagus, dan rumah terasa lebih nyaman, tentram, damai, sejuk ... ah intinya rumah jadi kembali seperti dulu. Hanya mas Danu yang masih terlihat kesal karena tadi malam dia harus mengeluarkan uang dua juta untuk membayar kontrakan dan uang makan Mina."Ayolah, Ma, tambahin lagi jatah Papa. Dua juta aja deh nggak usah banyak-banyak," rengek mas Danu sambil mengikutiku kesana kemari. "Uang Mas kan masih delapan juta, itu juga masih banyak," jawabku malas. "Mama ... ayolah!" Rengeknya lagi. "Yaudah nanti aku transfer," jawabku. "Makasih, Sayang. Papa berangkat dulu ya." Mas Danu langsung mengecup pipiku dan berjalan keluar rumah dengan langkah riang seperti anak kecil. Hari ini aku berencana mendatangi kontrakan Mina bersama Rumi. Kebetulan Rumi juga memintaku untuk menemaninya belanja bulanan. Karena dirumah ini sudah tidak ada ART jadi pekerjaan rumah ku handle send

  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   MENGUSIR MINA?

    Aku berjalan menuju kamar kak Ica setelah puas mengerjai mas Danu. Sebenarnya aku kasihan, pasti dia merasa tersiksa saat keinginannya sudah di ubun-ubun tapi gagal mencapai klimaks. Ah ... tapi biarlah, apa yang mas Danu dapatkan belum seberapa daripada sakit hatiku ini. Semoga engkau mengampuniku YaAllah .... gumamku dalam hati. "Ngobrolin apa sama Danu?" tanya kak Ica. Lalu mengalirlah cerita kocak sore ini, kami berdua terbahak sampai sakit perut membayangkan ekspresi melas mas Danu. "Pinter ... kamu harus waspada masalah keuangan. Kalau bisa kurangin aja jatah Danu jadi lima juta perbulan biar dia kapok," ucap kak Ica dengan raut wajah grigitan."Kasian lah, Kak. Dia sering ke proyek soalnya, belum lagi buat makan sama klien saat negosiasi kerjaan," "Iya sih ... yaudah yang penting kamu amanin semua aset, termasuk buku nikah juga harus kamu simpan. Kakak takutnya Danu dihasut Mina buat menceraikan kamu. Nanti Kakak bantu buat ngo

  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   POV MINA

    POV : MINA Hari ini aku di buat terkejut saat bu Laila masuk kamarku tanpa mengetuk pintu. Apesnya saat ini aku sedang memegang lingerie yang dibelikan oleh mas Danu dua hari yang lalu, sebagai hadiah karena aku pintar melayaninya. Ah aku jadi senyum-senyum sendiri mengingatnya .... Tentu saja bu Laila langsung menanyakan asal-usul lingerie ini ... huh kepo sekali dia. Akhirnya aku beralasan kalau lingerie ini milik Kakakku di kampung. Meskipun raut wajah bu Laila nampak tidak yakin, tapi akhirnya dia iya-iya saja. Pagi ini dia memintaku pergi belanja ke swalayan biasa, yang membuatku senang bukan kepalang adalah, ternyata belanja kali ini aku diantar mas Danu yang katanya mau bertemu teman. Yaa ... kalian taulah itu cuma alibi. Meskipun weekend, untung saja swalayan yang ku datangi sedang sepi, jadi belanjanya tidak memakan waktu lama. Hanya sekitar empat puluh lima menit. "Tadi Laila pesan katanya j

  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   PERMULAAN!

    "Lihatlah Mina! Betapa suamiku sangat membanggakan aku di depanmu yang bahkan sedang mengandung anaknya. Kamu hanyalah wanita penghibur saat suamiku merasa bosan. Level kita terlalu jauh, Sayang," ucapku dengan tatapan merendahkan. "Maasss ... mana janjimu yang bakal bikin aku bahagia? Aku lagi hamil anak kamu, Mas. Aku butuh dukungan, aku disiksa disini," ucap Mina berderai air mata. Melihat Mina menangis dan memasang wajah sedih membuat mas Danu melunak. Dia menyugar rambutnya kasar, lalu menghela napas berat. "Tolonglah, Mina, jangan buat masalah disini. Siapa yang nyiksa kamu? Jelas-jelas kamu yang dengan entengnya nampar kak Ica," jawab mas Danu melembut."Mas ... aku seharian ini di siksa sama kak Ica dan Jesna. Padahal mereka tau aku lagi hamil, tapi aku nggak di bolehin istirahat. Kalau aku keguguran gimana?" Mina menangis tergugu sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan. Fiuuhhh ... drama sekali perempuan ini!"Ap

  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   KEMARAHAN DANU

    "Eh ada Tante Ica ... Kangen banget ih," teriak Jesna dari arah tangga. Jesna berlari dengan girangnya menghampiri Kak Ica lalu mereka berpelukan untuk beberapa saat. "Iya ... Tante juga kangen. Jesna kabar baik, Sayang?" tanya kak Ica lembut. "Baik, Tante. Jesna sehat." Kemudian Jesna mendekati Mina dan merangkul pundaknya. "Ini nih Tante ulat bulu yang Jesna maksud, Tante udah kenalan?" tanya Jesna dengan raut wajah mengejek. "Udah, Jes. Pantes aja kamu panggil ulat bulu, penampilannya aja kaya perempuan nggak bener gini. Ampun deh, Tante. Selera Papamu nggak banget," jawab kak Ica sambil bergidik. Sedangkan aku hanya berdiam diri sambil melipat tangan di depan dada. Pertunjukan ini sangat menyenangkan dan sayang untuk di lewatkan. "Hentikan! Kalian tidak berhak menghinaku. Yang di dalam perut ini juga anak mas Danu ... sama seperti Jesna. Kalau bu Laila bisa jadi istri yang baik, mana mungkin mas Danu selingkuh dengank

  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   Rencana pertama

    Meskipun dalam keadaan kesal mau tidak mau Mina tetap berangkat untuk membeli nasi uduk. Berulang kali aku melihat Mina mencuri pandang ke arah mas Danu untuk meminta pembelaan, tapi berulang kali juga mas Danu memilih acuh dan melanjutkan sarapannya. Biasanya kami sekeluarga tidak pernah protes dengan hidangan apapun yang disediakan oleh Mina, karena masakannya tergolong enak dan pas untuk lidah kami yang pecinta pedas. Tapi mungkin mulai sekarang Jesna akan mulai rewel dan banyak protes pada Mina mengenai banyak hal, sebagai bentuk balas dendamnya pada Mina. "Papa berangkat ya, Ma," pamit mas Danu. Dia hendak mencium keningku, tapi aku mundur beberapa langkah untuk menghindarinya. "Ma ... sekali saja," pinta mas Danu dengan wajah memelas. Mencium kening sudah seperti ritual kami saat mas Danu akan berangkat kerja. Tapi kali ini rasanya aku jijik ketika mengingat bibir itu telah dia gunakan untuk mencium wanita lai

  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   BALAS DENDAM

    “Jadi sekarang mereka sudah tau tentang hal ini?" tanya mas Danu. "Aku memberitahu mereka semalam, bagiku itu lebih baik dari pada mereka tau masalah ini dari orang lain. Lebih baik aku jujur saja kan?" Aku tetap santai dan tenang, meskipun hatiku sudah hancur dan tubuhku rasanya mengawang, tapi aku harus tetap tenang. Karena emosi hanya akan membawaku pada penyesalan nantinya."Bersikaplah biasa saja, jangan terlalu menonjol agar Gema dan Jesna tidak terlalu membencimu," ucapku yang kemudian berdiri dan menghampiri Mina di dapur. Rupanya Jesna sedang mengawasi Mina memasak. Putriku itu memang gadis yang pemberani dan tangguh. Dia tidak akan membiarkan orang lain bahagia setelah merusak kebahagiaannya."Sayang ngapain disini?" tanyaku sambil membelai rambutnya. "Ngawasin dia masak, Mah. Nanti kalau nggak di awasin pasti ngelunjak males-malesan. Mentang-mentang udah bisa ngerebut hati Papa," jawab putriku sambil melirik sinis kearah Min

  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   AKANKAH HATIKU KUAT?

    Kami tampak bahagia dan saling mencintai. Tapi dasarnya akulah yang terlalu naif ... mempercayai seseorang yang baru ku kenal hanya karena penampilannya yang lugu, hingga akhirnya orang itulah yang merusak rumah tanggaku. Di dalam kamar aku hanya diam sambil mengamati sekeliling ruangan. Entah mengapa, aku tidak bisa menangis, meskipun sakit yang kurasakan rasanya hampir mencekik, tapi setetespun tidak ada air mata yang keluar. Mungkin aku terlalu marah hingga rasanya enggan menangisi penghianatan mas Danu, yang ada hanyalah rasa dendam dan kecewa. "Laila ...." panggil mas Danu dari balik pintu. "Bisa bicara sebentar?""Masuklah," "Mama yakin dengan keputusan Mama? Mama ikhlas Papa menikahi Mina?" tanya mas Danu dengan raut wajah sendu. Mas Danu menggenggam tangaku erat dan menatap mataku nanar."Iya, aku yakin!""Pikirkan lagi, Ma. Kalau Papa menikahi Mina anak-anak bagaimana?" "Kenapa baru sekarang mempertanya

  • Hasrat Liar Suami dan Pembantuku   BUKAN YANG PERTAMA

    "Ternyata kamu mengulanginya lagi, Mas," ucapku dengan tatapan dingin ke arah mas Danu. "Sayang ini cuma salah paham. Papa bisa jelasin semuanya." Mas Danu berusaha mendekat dan meraih tanganku tapi dengan cepat aku menepisnya. "Lima belas tahun lalu aku memaafkanmu dan memberimu kesempatan demi anak-anak, tapi ternyata ini balasanmu, Mas? Apa harta membuatmu silau dan berfikir bisa memiliki semua yang kamu inginkan termasuk wanita? Sekarang aku mau Mas mengatakan yang sebenanya. Jangan ada yang di tutup-tutupi lagi," ucapku dengan tenang, meskipun hatiku sakit bak teriris sembilu tapi aku harus kuat dan tidak boleh gegabah. Ada anak-anak yang harus ku jaga perasaannya. Bagiku percuma menghabiskan energi untuk memaki kedua manusia tak beradab di hadapanku ini, toh tidak akan merubah kenyataan bahwa mas Danu sudah menghianatiku untuk yang kedua kalinya. "Jelaskan, Mas! Sejak kapan kalian berhubungan seperti ini. Jangan diam saja seperti pengecu

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status