Share

BAB 58 Pasti Suruhan

"Waktu itu kapan?" tembalku menatap tegas wajah pria tukang bohong itu. Dia malah diam.

"Kapan saya ke pasar? Belakangan ini saya gak pernah ke pasar. Coba yang jelas Bang Dadang bicaranya. Kalau gak jelas, saya bisa laporkan ini ke pengacara saya. Kalian bisa di tuntut, loh. Kalian mau?"

Mereka memang tahu perihal pengacarku di saat perseteruan kemarin dengan ibu mertua. Para tetangga berhamburan. Tak terkecuali Mbak Uri, aku melihatnya ia datang menyaksikan. Kalau soal percekcokan 'kan paling utama.

Mbak Uri dan Bang Dadang malah saling menatap menyembunyikan sesuatu.

"Awas ya, Bang, Mbak, kalau bicara kayak gini, pengacara saya akan datang dan usut kasus ini. Bisa-bisa kalian di hukum selama sepuluh tahun lebih. ATAS PENCEMARAN NAMA BAIK," jelasku penuh penekanan di akhir. Mereka berdua makin gelagapan. Tak jelas sekali.

"Iya, anak saya ini orang baik-baik. Kalian jangan asal bicara tanpa bukti. Lagipula, yang keganjenan juga siapa. Yang bicara juga keganjenan." Ibu kembali emosi.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status