Share

BAB 63 Tamu Tak Diundang

"Sudah ah, Bu, saya mau pergi. Mau makan nasi uduk ini. Tadinya saya mau ke warung padang, eh Bang Dadang malah batalin."

Astaghfirullah! Sudah tak di ladeni saja juga masih nyerocos. Membuat kepala ini menggeleng-geleng tak habis fikir. Sampai warung nasi Padang pun di bawa-bawa. Mau makan di warung bagaimana? Warung kecil Ibu pun masih ngutang.

Dia akhirnya pergi.

"Si Uri lagaknya sok abis. Dia punya utang sama saya delapan ratus ribu belum bayar juga. Kemarin dia beli elektronik tuh, Mbak, katanya habis cair dari pinjaman kelompok gitu." Bu Een menggerutu sambil menyebut nama sebuah grup pinjaman.

"Oh gitu, Bu." Aku berkomentar.

"Iya, di tagih mah sama saya susah!" Bu Een sepertinya kesal.

"Kalau menurut saya ya, Bu, entar-entar jangan di kasih. Kalau niat kita gak ikhlas langsung memberi. Orang seperti Mbak Ur cuma bikin otak kita kesel. Maaf ya, Bu, Lebih baik kita bilang saja tidak ada. Daripada Ujung-ujungnya jadi masalah. Apalagi sama tetangga. Memang karena utang piutang it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status