Share

BAB 64 Ingin Lebih Dekat?

"Silahkan, Pak minumnya. Tak ada suguhan lain lagi. Mohon maaf." Aku kini duduk setelah menyimpan gelas berisi air untuk Pak Zen.

Terdiam.

Ibu sudah ada di antara kami sejak tadi. Lebih awal dariku setelah kusuruh itu.

"Em, maaf, Nak Zen, apa ada perlu sesuatu?" Ibu memulai obrolan.

Pak Zen tersenyum. "Tentu, Bu. Saya ... saya ke sini mau bawakan ini buat Ibu, Afni dan juga Mbak Hanah."

Aku dan Ibu kaget. Pak Zen letakkan tas belanjaan di atas meja. Jadi benar, apa yang ia bawa itu di peruntukan untuk kami? Tapi ...

"Loh, kok repot-repot?" tanya Ibu.

"Gak repot kok, Bu. Dan saya mohon Ibu dan Mbak terima ini." Pak Zen meminta kami untuk menerima cinderamata yang ia bawa. Ada apa gerangan?

"Tapi, Pak, Bapak tak perlu bawa-bawa seperti ini. Lagian uangnya sayang, Pak." Aku berkomentar.

"Enggak apa-apa. Ini gak seberapa, kok. Mohon di terima ya, Bu, Mbak." Karena dia memaksa akhirnya aku pun mengalah saja. "Terima kasih kalau begitu, Pak." Dengan ragu aku berucap. Kini kami hanya sali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wiryosentono Wiryosentono
Hana, terima pak Zen kmu pantas untuk bahagia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status