Share

Pesan Delia

Bab 3

Pesan Delia

"Gak ada, Mbak!" ucapku lantang tanpa berbasa-basi.

"Masa gak ada sih, cuma lima ratus ribu. Kamu itu kaya tapi pelitnya!" cerca Mbak Husna padaku sambil menatapku menandakan ketidak sukaannya pada penolakanku barusan. Biasanya mereka memang datang padaku saat butuh uang, dan aku selalu memberi pinjaman. Tapi sekarang setelah tahu kebusukannya, jangan harap aku berbaik hati.

"Tega sekali pada keponakan sendiri!" ujarnya menatap tajam.

"Boleh aku ke rumah, Mbak?" tanyaku.

"Untuk apa!" ketusnya.

"Mau lihat keadaan Airin. Katanya sakit, nanti aku bantu bawa ke klinik untuk periksa," jawabku.

"Enggak usah, sama aja kamu gak percaya sama, Mbak!"

Kemudian Mbak Husna berlalu pergi sambil ngedumel.

"Tidak punya hati, pantas suaminya gak betah!" ucapannya yang masih bisa ku dengar.

Pasti dia berbohong dengan alasan Airin sakit. Apalagi suaminya Mbak Husna itu kan sekarang pengangguran, karena kena PHK saat pengurangan karyawan.

Aku kembali masuk kedalam rumah. Terdengar suara motor sport Mas Beni, dia sudah pulang.

Mas Beni membuka pintu, benar itu dia yang datang. Di tangannya membawa paper bag berwarna putih dengan sisinya bergaris warna hitam bertuliskan merk branded "Gucci".

"Apa itu, Mas? Hadiah untukku ya?" pancingku.

"Oh ini, aku beli untuk Ibu. Bukan kamu!" jawabnya.

"Aku kapan kamu beri hadiah?" tanyaku.

"Apa sih Najwa, kamu kalau mau beli pakai uang sendiri aja. Kan uangmu banyak, kenapa minta aku!" bentaknya.

"Oke..! Kamu juga jangan pernah minta uangku lagi, Mas. Terutama untuk keluargamu!" tegasku.

Pelit sekali dia padaku, jangan kan hadiah untuk nafkah saja bisa di hitung.

Mas Beni hanya mendengus kesal dan berlalu tak menjawab perkataanku.

Kak Marwah kembali mengirimku pesan. Ternyata hadiah itu adalah Dompet yang Mas Beni beli, menggunakan uangnya sendiri dan akan di hadiahkan untuk Delia bukan Ibu.

Seloyalnya dia dulu padaku, tak pernah sekalipun membelikan barang mewah. Aku penasaran berapa pin M-Banking Mas Beni, agar bisa melihat jumlah saldonya.

Mas Beni tertidur, aku memutuskan untuk turun dari ranjang karena penasaran dengan hadiah itu. Paper bag itu dia simpan di dalam lemari, aku membukanya. Dompet itu bagus karena branded.

Ide cemerlang muncul, aku mengambil celana boxer Mas Deni yang belum di cuci. Aku sengaja mengambilnya dari dalam mesin cuci.

Bau sih, aku memegang nya menggunakan pengapit. Setelah itu aku gunting hingga celana itu koyak dan kumasukkan kedalam kotak yang membungkus dompet itu sebelumnya. Pasti Mas Beni akan malu, di depan Delia si bidadari nya itu. Membayangkan nya saja sudah geli.

"Najwa, bangun!" Mas Beni mengguncang tubuhku.

Aku membuka mata, dan mengerjap karena masih mengantuk. Ini hari minggu, aku tak bekerja usia solat subuh tadi aku tidur kembali.

"Bangun Najwa, kamu gak biasa deh bangun siang. Aku lapar nih, cepat bikin sarapan!" perintah Mas Beni yang membangunkanku untuk memasak sarapan untuknya.

"Masak saja sendiri!" jawabku ketus.

"Di kulkas semua bahan masakan sudah habis, kamu belum belanja. Cuma ada dua butir telur!" ujarnya.

"Tiga hari yang lalu aku belanja Mas, kemarin juga masih banyak bahan masakan!" ucapku. Semalam aku tak ada membuka kulkas karena membeli makanan online. Aku juga selalu menyetok makanan. Seperti sosis, daging ikan, ayam, sapi. Belum lagi jajanan lainnnya.

"Kemarin siang di ambil Mbak Husna." jawab Mas Beni.

"Apakah dia mengambil semuanya?" aku mendelik kearah suamiku.

"Hem ... Aku menyuruhnya mengambil yang di butuhkan saja. Eh malah di ambil banyak!" jawab Mas Beni dengan raut wajah yang menunjukkan ia merasa bersalah.

"Mbakmu itu ya, rakus sekali! Kamu beli aja sendiri kebutuhan bahan masakan. Aku tidak mau belanja!" ujarku dan mengambil ikat rambut di atas nakas kemudian bergegas menuju kamar mandi.

"Tapi aku tidak bisa belanja, mana aku ngerti! Dan aku juga belum gajian!" ujar Mas Beni.

"Aku tidak peduli, ini salahmu!" sahutku.

Aku merapikan hijab yang kukenakan dan bersiap menuju rumah Kak Husna. Enak saja dia juga menjarah kulkasku. Aku habis 4 juta untuk belanja dan dia tinggal mencuri.

Aku mematikan mesin motor, setibanya di depan rumah Mbak Husna.

"Assalamualaikum..." ucapku tampak Mas Arka yang sedang main game online duduk di depan televisi, karena pintu terbuka begitu saja.

Dia melirikku sekilas dengan tatapan tak suka.

"Ada apa?" tanya Mas Arka tanpa menjawab salamku.

"Mbak Husna ada?" tanyaku.

"Dia sedang ke rumah Ibu!" jawabnya.

"Aku ada keperluan, kata Mbak Husna suruh ambil ke belakang aja!" jelasku padahal alibi agar aku bisa kembali mengambil semua isi kulkasku yang di curi.

"Ambil saja!" jawab Mas Arka yang seolah tak peduli tapi bagus deh lancar aksiku.

Aku masuk ke dapur Mbak Husna, yanv sangat berantakan. Di atas Wastafel menumpuk piring kotor yang menggunung, begitu juga bumbu dapur yang berserak. Kompor yang seperti nya tak pernah di lap sesudah masak hingga berkerak.

Aku bergidik ngeri melihatnya.

Pintu kulkas terbuka, benar semua stok makananku di sini, ada bungkus daging sapi yang sudah terbuka. Aku memilih tak mengambilnya.

Selain itu ku ambil semua, aku juga sudah membawa kantong yang besar untuk menampung semua belanjaan. Cemilan, susu cair, dan ice cream juga di curi.

Setelah selesai. Aku melewati Mas Arka sambil membawa barang yang sudah ku ambil. Tapi Mas Arka hanya cuek melirik saja tidak, bagus deh!

Saat tiba di rumah, aku mendengar Mas Beni sedang di kamar mandi. Ponselnya berbunyi ada sebuah pesan masuk, aku melihat hanya dari notifikasi layar pesan masuk dari "Delia Sweetie" ih membaca nama kontaknya aku jadi geli.

[Insyaallah adek tetap terima, walaupun Mas Duda.] pesan yang ku baca.

Jadi dia mengkau duda. Besok aku akan datang ke acara taaruf mereka dan bila perlu meminta bercerai setelahnya.

Comments (4)
goodnovel comment avatar
Isabella
betul datangi pas ta'aruf langsung gugat cerai
goodnovel comment avatar
Nuniee
Ckckck seruuu sih sepertinya..ngadepin suami dan ipar yg makin ga tau diri.
goodnovel comment avatar
Hasdi Nursi
bagus ambilb aja lg makanannya. 0rang hasil belanja sendiri,, seenaknya itu ipar menjarah,, 0k lanjutkan th0r,, seru............
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status