Home / Rumah Tangga / Grup WA Keluarga Suamiku / Kau Membuat Aku Terluka, Akan Kubalas

Share

Kau Membuat Aku Terluka, Akan Kubalas

Author: Devidee17
last update Last Updated: 2022-06-13 18:04:33

Bab 5

Terkirim, aku mengedarkan pandangan kemudian membuka pintu kamar. Masih gelap mungkin Ibu dan Sania belum berhasil atau takut menaikkan saklar.

"Aku takut Mas, gak bisa caranya!" terdengar suara Sania sedang berbicara dengan Mas Beni. Mereka baru saja kembali masuk ke dalam rumah. Aku kembali meletakkan ponsel itu di atas meja, dengan posisi semula.

Kembali mengambil posisi sembunyi, sembari menikmati raut wajah mereka. Terutama Mas Beni, bagaimana ya jika dia tahu uang seratus juta berhasil masuk ke dalam rekeningku.

"Mas, aku belum jadi transfer loh tadi. Mas aja deh yang transferin!" ucap Sania.

Mas Beni mengambil ponsel.

Drrrt... Ponselku bergetar ternyata ada pesan masuk dari Kak Marwah. Ternyata screenshot chat dari W******p Grup keluarga mereka.

[Om Beni, jangan lupa bagian Airin ya besok untuk beli tas sekolah baru. Cukup 5 juta aja!] pesan dari Mbak Husna. Emang gak tahu malu ini orang, di W******p masih ngemis duit pada suamiku. Tahu aja, dia sedang dapat bonus katanya.

"Kemana saldoku...!" teriak Mas Beni dia menatap layar ponsel dengan tatapan seakan tak percaya.

Aku sangat ingin tertawa melihat raut wajah syok Mas Beni, apalagi Ibu dan Sania yang ikut panik.

"Kenapa, Mas?" Sania panik dan ikut melihat layar ponsel Mas Beni.

"Kemana yang seratus juta!" ujar Sania setelah melihatnya.

"Ada apa sih?" Ibu tak kalah khawatir.

"Uang Mas Beni hilang Bu, seratus juta!" jelas Sania.

"Apa..?" Ibu justru pingsan.

Aku semakin sakit perut menahan tawa. Walaupun sedikit kasihan melihat Ibu yang pingsan karena syok, mendengar Mas Beni kehilangan uang.

Mas Beni menggendong tubuh Ibu, dan membaringkannya di sofa.

"Sania, ambil minyak kayu putih di lemari itu!" tunjuk Mas Beni.

Sania segera mengambilnya, mereka berusaha membuat ibu sadar. Sedangkan Mas Beni kembali memeriksa ponselnya dan.

"Najwa.....!" teriakannya sangat kencang.

"Kenapa kamu berteriak, Mas?" tanya Sania.

"Uang itu di kirim ke rekening atas nama Najwa.

Pasti dia yang telah mencurinya!" jawab Mas Beni.

Aku tahu, pasti dia akan tahu. Saatnya keluar dari persembunyian.

"Kamu!" tunjuk Mas Beni saat melihatku menghampiri mereka.

Aku tersenyum dan duduk manis di sofa.

Sania menatap tajam padaku, mungkin ia kesal aku seperti tak mempunyai salah. Tapi memang aku tak salah, itu uang suamiku. Apalagi ia tak pernah menafkahi dengan layak.

"Kembalikan uangku, bisanya kami mencuri! Licik kamu Najwa, tadi uang ini masih ada kenapa sekarang sudah terkirim ke rekeningmu!" cecar Mas Beni.

Aku hanya diam. Yang semakin membuat mereka geram padaku. Tak lama, Ibu akhirnya sadar.

"Ibu akhirnya sadar, Ibu tahu yang mencuri uang Mas Beni itu adalah Mbak Najwa!" Sania menunjukku. Kini mereka bertiga, seperti akan siap mengeroyok diriku.

"Itu nafkahmu untukku, Mas," jawabku lirih seperti seorang istri yang teraniaya.

"Itu bukan nafkah, tapi kamu mencuri!" sahut Mas Beni.

"Najwa, cepat kembalikan uang Beni, atau ..." ucapan Ibu terhenti.

"Atau apa Bu?" tanyaku.

"Kamu memang menantang ya!" bentak Ibu.

"Selama ini aku seperti tak di anggap oleh Mas Beni, bahkan kalian juga menguasai gajinya." ucapku.

"Memangnya kenapa, Itu sudah kewajiban Beni memberi Ibu dan adiknya nafkah karena Bapaknya telah tiada! Dan besok Beni akan naik jabatan gajinya naik 5 kali lipat! Itu karena doa Ibu, bukan kamu! Cepat kembalikan uang itu." ujar Ibu.

Jadi besok Mas Beni naik jabatan, semakin semena-mena dia padaku. Apalagi dia mau taaruf dengan Delia.

"Aku tidak mau," jawabku singkat.

"Memang mencari masalah dia, Bu!" ucap Sania.

Ibu men*mparku dengan keras. Aku masih diam, Mas Beni melemparku menggunakan bantal sofa.

"Kamu mau di beri pelajaran, atau kembalikan uangku!" teriak Mas Beni tepat di samping telingaku.

"Aku, tidak akan mengembalikannya," jawabku lirih.

"Maumu apa sih, Najwa!" Mas Beni kembali melemparku menggunakan bantal sofa itu, tidak terlalu sakit pada fisikku tapi melukai batinku tentu saja.

Manusia seperti apa yang aku nikahi ini. Kenapa dia begitu kasar padaku, tidak ada sedikitpun kasih sayang di hatinya melihat aku diperlakukan seperti ini oleh keluarganya, justru dia juga ikut-ikutan.

"Kenapa sih dia, hanya diam saja semakin membuat kesal!" ucap ibu yang mungkin geregetan melihat tingkahku.

"Ibu dan Sania pulang dulu ya, aku akan bicara pada Najwa," Mas Beni meminta ibu dan adiknya untuk pulang, kemudian mengantarkan ibu dan Sania ke depan pintu.

Aku dengan cepat berdiri dan mengambil ponsel yang tadi letakkan di dekat lemari, yang mengarah ke ruang tamu.

Aku meletakkannya juga dengan sangat hati-hati agar tidak terlihat oleh mereka. Ya, aku merekam semua apa yang terjadi tadi, jika hanya mengandalkan kamera CCTV sepertinya kurang jelas lebih jelas menggunakan kamera HP ini, bahkan suaranya juga akan terdengar.

Mas Beni kamu tidak akan naik jabatan jika video ini aku viralkan. Jangan harap hidupmu membaik setelah membuatku terluka.

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Nuniee
Yesss...laki-laki pea mang kudu diginiin. jangan takut lawan bleh ...
goodnovel comment avatar
Fiiz Hap
senang bacanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Memori Masa Lalu

    Bab 6 Memori Masa LaluPoV Najwa NatasiyaMas Beni kembali, aku memasukkan ponsel ke dalam saku piyama yang kukenakan. Setelah tadi ku pasti kan menyimpan video rekaman itu."Najwa, kita ke kamar," ajak Mas Beni.Aku menuruti ucapannya. Kami berdua masuk ke dalam kamar, ia memintaku untuk duduk di tepian ranjang. Mas Beni menepuk tempat di sebelahnya, agar aku duduk.Aku mengikuti kemauan Mas Beni dan menatap ke depan. Rasanya enggan, untuk menoleh padanya. "Najwa, Mas mohon banget! Tolong kamu kembalikan uang itu, karena uang itu mau Mas pakai modal untuk-" "Untuk kawin lagi!" selaku. Mas Beni belum mengetahui jika aku sudah tahu semua rencananya, dan berniat menikah lagi."Apa yang kamu katakan sih, Najwa!" tukas Mas Beni menatapku suaranya menjadi kesal."Terus, untuk modal apa?" tanyaku masih pura-pura belum tahu rencana Mas Beni. Rahang Mas Beni mengeras, dan menaikan sebelah alisnya. "Untuk modal usaha, jangan banyak tanya. Kamu juga akan tahu," ujar Mas Beni."Aku tidak mau

    Last Updated : 2022-06-13
  • Grup WA Keluarga Suamiku   Kembali Bertemu

    Kembali BertemuAku tiba di rumah, sepertinya ada seseorang. Apa Mas Beni? Pintu kamar terbuka sedikit, di saat aku membukanya ada Mbak Husna dan Sania sedang membuka lemari pakaianku dan beberapa pakaian sudah mereka keluarkan, berserak di atas kasur. "Sedang apa kalian!" suaraku sukses membuat Mbak Husna dan Sania kaget dan menoleh padaku. "Kami cuman-" Sania seperti gugup.Aku merebut gamis yang di pegang Mbak Husna. Dan juga merebut dari Sania. Mereka seperti nya sedang menjajah lemari pakaianku, karena gamisku banyak dan bagus. "Kita cuma pinjam untuk acara nanti malam!" ujar Mbak Husna kemudian ia menjadi salah tingkah dan menutup mulutnya menggunakan telapak, tangan."Memangnya ada acara apa nanti malam?" tanyaku.Sania menatap tajam kearah Mbak Husna seperti memberi isyarat untuk diam."Mau kondangan!" ucap Sania padaku."Apa kalian tidak mempunyai gamis yang bagus, sehingga mencuri gamisku seperti ini!" cercaku pada mereka."Kita juga gak sudi pakai gamismu ini!" tunjuk Mb

    Last Updated : 2022-06-13
  • Grup WA Keluarga Suamiku   Kejutan Mas

    Kejutan MasAku mengedarkan pandangan ke sekitar, tidak ada orang yang mengawasi kami. Sopir yang tadi bersama nenek juga telah masuk duluan, jika pun hanya rekaman CCTV pasti tidak terlalu jelas.Aku mengajak nenek ke tempat yang minim pencahayaan. Ternyata hak ku masih dipertahankan oleh nenek, sedangkan tante Ratu dan om Firman hanya mengelolanya saja."Untuk sekarang lebih baik kita sabar dulu, Nenek jangan bilang ya jika sudah bertemu aku kembali. jika Tante Ratu dan Om Firman tahu aku di sekitar mereka. Pasti aku akan dicelakai," ujarku. Mereka berdua tak segan menyingkirkanku. "Yang penting kita ke notaris dulu, kamu harus menandatangani semua warisan yang telah diberikan oleh orang tuamu dan sah menjadi milikmu," ucap Nenek. Ya, di situ tertulis jika aku berusia 21 tahun maka warisan akan sepenuh menjadi milikku. Sedangkan usiaku sekaranv sudah, 25 tahun."Dua hari lagi kita bertemu. Nenek ada ponsel kan, aku akan memberikan nomorku untuk kita berkomunikasi." Nenek mengeluark

    Last Updated : 2022-06-27
  • Grup WA Keluarga Suamiku   Hinaan Delia

    Hinaan DeliaPonselku berdering lagi masih Mas Beni yang menelpon, juga ada beberapa notif pesan masuk dari mereka yang penasaran dengan apa yang terjadi padaku.Wajar sih mereka mempertanyakan apa yang sedang terjadi di antara kita, karena aku memposting video itu di sosial media milikku dan kini sudah viral. Kelakuan Ibu mertuaku dan Mas Beni yang menyiksa diriku, membuat netizen geram dan menghujat mereka di kolom komentar. Mungkin video itu juga sudah sampai di lingkup kantor mas Beni, hingga ke atasannya yang membuat dirinya dipecat. Apa yang mereka lakukan memang telah diluar batas, apalagi Ibu yang sempat menamparku. Jelas itu adalah kekerasan.Ponsel ku matikan. Biarkan saja mas Beni kalang kabut dengan kejadian ini. Dia tengah panik, aku yakin itu. Kenaikan jabatan gagal Mas."Najwa, apa yang terjadi itu benar?" Amelia masuk ke ruangan pantry, aku sedang membuat kopi."Ya, itulah yang terjadi," jawabku. "Sabar ya Najwa," ujar Amelia.Aku menyeduh kopi yang sedang kubuat tad

    Last Updated : 2022-06-29
  • Grup WA Keluarga Suamiku   Kamu Terlambat Ratu

    PoV NajwaAku men*mpar pipi Delia karena ucapannya barusan sangat menyakitkan, setelah itu aku pergi meninggalkannya. Pasti ia geram karena tidak sempat membalasku.~~~~Sebelum tidur, aku menyempatkan mengirim pesan pada Nenek. Aku mengajaknya besok untuk pergi ke notaris. Besok pagi aku harus melakukan ini dengan cepat, sebelum diketahui oleh Tante Ratu. Mumpung dia tidak curiga dengan kehadiranku lagi, akan kubalas kesombongan Delia. Membalas semua perlakuan mereka. Aku menunggu nenek di dekat Jalan yang sudah kami janjikan, dengan menggunakan taksi nenek menyusulku."Najwa, cepatlah kita ke rumah Oktavian, Nenek sudah tidak sabar!" ujar Nenek. "Tidak sabar apa, Nek? tanyaku.Nenek yang baru saja masuk ke dalam mobilku, berucap antusias. "Tidak sabar untuk kamu segera mengambil harta orang tuamu, dan menyingkirkan mereka manusia jah*t! Nenek sudah tidak tahan lagi dengan perbuatan mereka yang dzolim!" papar Nenek."Tentu, aku juga tidak tahan dengan mereka kita basmi mereka, sek

    Last Updated : 2022-06-29
  • Grup WA Keluarga Suamiku   Belum Resmi Bercerai

    PoV (3)Najwa bertemu dengan Hanin, teman sekaligus pengacaranya. "Tadi aku bertemu dengan Beni. Dia datang bersama wanita itu," "Maksudmu Delia?"sahut Najwa. "Ya, wanita yang telah merebut suamimu, tepatnya!" ujar Hanin. "Bukan merebut, tapi mereka sama-sama mau, gatal dan tidak tahu diri!" umpat Najwa.Hanin tergelak mendengar ucapan Najwa barusan."Ada apa, mereka datang bersama?" tanya Najwa."Wanita itu membawa pengacara, untuk mengurus perceraian kalian. Jadi Beni juga sepakat denganmu, tidak akan menghadiri sidang perceraian itu sehingga prosesnya akan lebih cepat," tutur Hanin. "Baguslah, semakin cepat semakin baik, kami juga sudah bercerai secara agama. Dia bisa menikah lagi dengan wanita itu," ucap Najwa enteng seperti tanpa beban saat mantan suaminya akan menikah lagi. "Kenapa kamu sangat antusias dengan pernikahan suamimu? Maaf ya Na, bukannya aku mau menghakimi, tapi biasanya seorang wanita itu sedih jika di posisimu, karena di khianati," ujar Hanin.Najwa belum men

    Last Updated : 2022-07-01
  • Grup WA Keluarga Suamiku   Terungkap Rahasia

    Terungkap Rahasia"Mas perhatikan deh, Mama akhir-akhir tampak semringah bahkan lebih bersemangat! Biasanya kan dia itu hanya mengurung diri dikamar, diliputi kesedihan nya mengingat mendiang Daniel dan Nilam, terutama lagi cucunya itu!" ujar Ratu mencebik."Justru bagus, Jika Mamaku lebih bersemangat memang kenapa? Yang penting kan semua harta Mas Daniel aku yang mengelola, dia tidak mau mengusik!" papar Firman. "Tidak mengusik bagaimana, dari dulu dia kan yang getol mau minta harta ini. Tapi kita bisa mencegahnya, karena dia takut kita usir. Untungnya dulu Najwa kita buang, jadinya kita bisa hidup semewah ini!" tutur Ratu sembari mengawasi semua yang ia miliki sekarang. "Tapi Najwa kan masih hidup. Bagaimana jika dia kembali?" tanya Firman ragu. "Aku yakin dia tidak akan bisa menemukan rumah kita! Lagian dia nggak mungkin bisa menemui notaris, karena dia tidak mengetahui siapa orang itu." ujar Ratu.Firman mengangguk, benar juga perkataan Ratu. Najwa dulu belum mengetahui banya

    Last Updated : 2022-07-01
  • Grup WA Keluarga Suamiku   Sebuah Pesan

    Bab 13Najwa membaca pesan dari neneknya. Sangat shock karena mengetahui kebusukan Ratu dan Firman. Bulir bening hangat mengalir di pipinya. Najwa menangis. Mengapa mereka begitu tega pada orang tuanya. Najwa tidak ingin neneknya mengalami hal yang sama, kemudian membalas pesan sang Nenek untuk mengajak bertemu sore itu juga.Saat Najwa baru saja akan menutup aplikasi hijau itu, pesan masuk dari nomor baru. Foto dekorasi resepsi pernikahan yang sangat indah, pastinya mewah. Najwa mebgklik foto dari si pemilik nomor, ternyata Delia.Sengaja sekali mengirim gambar ini padanya, karena dalam hitungan hari Beni dan Delia akan menikah.Ia sama sekali tak ingin membalas, dan membiarkan pesan itu. Najwa menunggu kedatangan Belinda di tempat kemarin, sama saat mereka akan ke tempat Oktavian. Belinda ke dalam mobil."Nenek masih ingat bukan alamat rumah kita, yang dulu?" tanya Najwa. "Tentu saja nenek masih ingat. Kenapa kamu bertanya seperti itu?" Belinda penasaran. "Kita akan kesana, a

    Last Updated : 2022-07-01

Latest chapter

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Ending Season 2

    Para pekerja di rumah Delia pergi, mereka mengemas pakaian tapi sebelum itu mereka mencoba mengecek kamar yang dulu tidak boleh dibuka oleh Marcel. Dan bensr saja yang dikatakan Silvi saat itu kamar itu penuh dengan barang yang sangat aneh, sepertinya memang Marcell itu melakukan pesugihan untuk menambah pundi-pundi kekayaannya, mereka semua bergidik ngeri menyaksikan semua itu. Padahal Marcel dan Delia seperti pasangan modern yang mungkin tidak akan percaya hal seperti itu, tapi buktinya kamar ini menunjukkan jika mereka telah berbuat cara kotor untuk mendapatkan uang.Marcell memang menerima aliran dana dari Pak Purnomo. Ia dulu adalah seorang pejabat dan dia melakukan korupsi besar-besaran, sehingga mengajak Marcell melakukan pencucian uang agar kekayaannya tidak terlacak tapi sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga, itulah peribahasa yang tepat untuk pak Purnomo Marcel dan Delia. Sebagian orang yang terlibat mereka diperiksa, dan akhirnya sekarang menjadi tersangk

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Mulai Terungkap

    Jam 1 siang Merri baru pulang ke rumah. "Kenapa kamu pulang lagi kemari!" sinis Bu Laras ketika melihat menantunya itu masuk ke dalam rumah, dengan santainya. "Ada apa Bu? Kenapa Ibu marah?" tanya Meri. "Bagaimana Ibu tidak marah, apa yang kamu lakukan semalam?""Demalam aku menghadiri acara ulang tahun Melly, dan aku menginap di sana. Aku sudah memberitahu Mas Arkan," "Pandai sekali ya kamu berbohong pada kami, kamu sedang dugem bersama pria dan teman-temanmu itu!" "Apa maksud ibu, aku tidak paham," Merri masih tak mengakui. "Kamu tidak bisa lagi membohongi ibu, ibu sudah tahu bagaimana perilakumu di luar sana. Kamu berfoto mesra dengan pria lain tanpa memikirkan Arkan, semalam Ibu mengawatirkanmu tapi kamu sendiri, jahat sekali kamu Merri. Kamu telah menipu kami semua!" ucap Bu Laras. Merri syok. Bagaimana Ibu mertuanya tahu tentang foto semalam, apakah Arkan yang menunjukkan nya tapi dia telah memprivasi foto itu dari Arkan. Sania, ya ia baru ingat dia lupa mau memprivasi s

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Sadar

    Arkan, antarkan Ibu berobat. Ibu tidak enak badan," ucap Bu Laras meminta Arkan untuk mengantarkannya berobat, kakinya sangat sakit apa lagi Bu Laras mempunyai riwayat asam urat. "Iya Bu," jawab Arkan. "Ya sudah kamu siapkan dulu mobilnya, ibu akan berganti pakaian!" "Kita tidak pergi menggunakan mobil, Bu.""Bukankah kamu tadi sudah mengambil mobil di rumah Sania?" ucap Bu Laras. "Tapi mobilnya dibawa sama Merri," "Dibawa Merri, ke mana istrimu malam-malam begini sudah jam sembilan malam dia keluar?" "Kata Merri, dia ada acara ulang tahun temannya, jadi kita naik motor aja ya Bu. Arkan antarkan Ibu ke klinik yang nggak jauh dari sini," "Ya sudahlah, gimana sih Merri dia pergi di malam seperti ini. Kaki Ibu aja sakit untuk berjalan saja ngilu, malah mobilnya dibawa!" gerutu Bu Laras.***Malam itu Merri menjemput teman-temannya, mereka berkumpul di rumah Melly sebenarnya Merri tidak menghadiri acara ulang tahun Melly yang ada mereka semua itu pergi ke diskotik."Wah mobil baru

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Rencana Merri

    "Sania, aku minta kunci mobil!" ujar Arkan ketika tiba di rumah Sania pagi itu, dia diperintahkan oleh ibunya dan Merri untuk mengambil mobil yang dititipkan di rumah Sania. "Beni yang menyuruhku!" ucap Arkan. "Mampir dulu, Mas," tawar Raka."Sedang buru-buru!" jawab Arkan."Ya sudah saya permisi dulu ya Mas, mau berangkat ke sekolah," ucap Raka ia berlalu dengan putri sulung Sania yang bernama Salsa.Malam harinya jam 8 malam. Merri bersiap menggunakan make up dan dress di atas lutut berwarna cream, dandanan Merri malam itu sangat mencolok. "Kamu mau pergi kemana?" tanya Arkan yang merasa heran melihat Merri yang sudah berdandan maksimal. "Aku ada acara Mas, di rumah Melly, acara ulang tahun dia, nggak papa kan aku pergi?" ujar Merri dan menggunakan maskara."Enggak apa sih, tapi kenapa pakaianmu seperti itu terlalu minim, Mer. Coba kamu ganti pakaian yang lebih panjang lagi!" ucap Arkan. "Lebih panjang gimana, ini bagus tahu Mas. Udah deh enggak usah ngatur aku dalam hal berpak

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Kebenaran

    season 2 Kebenaran TerungkapNathan menonton video yang ditunjukkan oleh Najwa. Dan menunjukkan pesan yang dikirim oleh tante Ratu. "Ternyata mereka itu bekerjasama dengan koruptor dan melakukan pencucian uang, pantas saja mereka itu kaya!" ucap Najwa. "Aku sudah bilang padamu Najwa, apa yang kita lihat itu belum tentu yang sebenarnya. Aku juga curiga pada Marcel. Karena dia mempunyai background bukan dari keluarga kaya raya. Tapi tiba-tiba dia bisa menjadi konglomerat hanya dalam waktu 3 tahun saja!" ujar Nathan."Apa profesi Marcel sebelum ia menjadi kaya, seperti ini?" tanya Najwa."Yang aku tahu dulu ia bekerja sebagai karyawan biasa, di sebuah buah dealer motor," Mendengar riwayat pekerjaan Marcel membuat Najwa tak heran, jika gosip itu memang benar tidak mungkin dia tiba-tiba kaya dan mempunyai uang milyaran. Mungkin ratusan miliar. "Apa yang akan kita lakukan dengan video ini mas, tidak bisa melaporkannya ke polisi?" tanya Najwa."Bisa, tapi jangan sampai identitas kita se

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Kecurigaan

    season 2 Kecurigaan Pada MarcellMarcel dan Delia jadi membeli penthouses seharga 6 miliar, dan pastinya Delia tak lupa pamer dia memfoto penthouses itu.Delia juga memposting foto itu di berbagai sosial media, komentar netizen pun semakin liar. Mereka beberapa juga geram pada Delia seakan tidak peduli dengan gosip yang menerpa, dia justru semakin pamer di media sosial. Apalagi penthouses itu harganya mahal, di grup WA Mama kece, juga semakin ramai karena postingan Delia. Mereka semua mengucapkan selamat.[Kapan kita diajak ke sana?] seperti biasa Monica selalu antusias dengan harta milik Delia. Dia seakan ingin akrab dengan Delia. Anggota lain pun antusias ingin diajak ke sana.[Minggu depan aku akan mengadakan makan malam, dan mengundang kalian semua. Juga ada beberapa rekan bisnis suamiku.] balas Delia. [Pasti acaranya sangat formal, kita harus tampil maksimal.] balas Bu Vivi beliau adalah usianya yang paling tua di anggota grup itu, semua orang menghormati Bu Vivi ia seperti

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Dalangnya

    season 2 Merri DalangnyaMalam itu setelah kejadian pengusiran Ifa dari rumah Bu Laras. Beni tidak pulang ke rumah sudah 2 hari ini, ia tak mau lagi kembali ke rumah sang Ibu. Di rumah itu suasananya lebih tenang tak ada keributan."Beni belum pulang juga?" tanya Bu Laras pada Arkan."Belum Bu Dia sedang di rumah istrinya. Mungkin dia tidak akan mau lagi pulang kemari!" ujar Arkan."Tidak bisa dibiarkan begitu, sedangkan toko dia tutup. Kuncinya di bawa. Bagaimana kita bisa membuka toko sembako, Ibu akan menyusul Beni ke sana," tukas Bu Laras karena ia sudah tidak mempunyai uang, sedangkan uang yang diberikan Beni sudah habis.***"Mas Aku mau beli mobil!" pinta Merri merangkul Arkan dengan manja."Beli mobi, uang dari mana mau beli mobil!",jawab Arkan.Merri melepaskan pelukannya sebal."Mas Beni Itu uangnya banyak Mas! Apa salahnya kamu minta untuk beli mobil," ujar Merri. "Beni nggak akan kasih kalau untuk beli mobil, kamu tahu itu kan,""Karena itu Mas kamu jangan bodoh, kan aku

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Di Terpa Gosip

    season 2 Delia Diterpa gosipNeberapa minggu yang lalu memang santer beredar kabar tentang kekayaan Delia dan Marcel sebagai crazy rich, yang sedang naik daun. Apalagi penyebab kedekatan mereka dengan selebgram dan influencer terkenal karena Delia yang terus pamer dengan kekayaannya, menimbulkan kecurigaan banyak orang sebuah akun mencuit tentang pencucian uang yang dilakukan oleh Marcel. Disinyalir jika uang itu adalah dari seorang koruptor."Mas gosip tentang kita semakin ramai. Apakah mereka akan tahu semua ini?" tanya Delia khawatir pada Marcel.Marcel menatap istrinya sekilas kemudian ia memijit pelipisnya. "Aku rasa keadaan kita bisa tidak aman, jika gosip itu selalu digoreng terus oleh media dan akun gosip itu!" ucap Marcel menyugar rambutnya."Mas aku takut, aku tidak mau miskin Mas seperti kasus yang terjadi sebelumnya. Aku malu!" ujar Delia khawatir karena baru saja ini viral ada crazy rich yang ditangkap oleh kepolisian, karena terbukti menjadi penipu. Dengan cara menipu

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Akal Busuk Merri

    Bu Laras sedang menonton sinetron favoritnya dan Merri menghampiri mertuanya itu."Bu, aku curiga!" ujar Merri. "Curiga apa?" tanya Bu Laras masih tetap menatap layar televisi."Tadi habis magrib aku lihat kedua anak Ifa masuk ke kamar ibu. Artinya mereka melakukan sesuatu," "Melakukan sesuatu, maksudmu?" "Aku juga tidak tahu Bu, mereka juga kenapa masuk kedalam kamar Ibu. Cepetan deh Ibu cek, takutnya nanti ada yang hilang!" Mendengar aduan dari Merri. Bu Laras merasa khawatir ia bergegas menuju kamar, takut apa yang dikatakan Merri itu benar ada barang yang hilang dari kamarnya.Merri mengikuti mertuanya sampai ke kamar."Coba periksa lemari itu!" tunjuk Merri. Bu Laras mengikuti saja apa kata Merri dan membuka lainnya. Karena biasanya ia simpan uang dan perhiasan, betapa terkejutnya Bu Laras mendapati uang dan perhiasan itu sudah tidak ada. "Apakah ada yang hilang, bu?"tanya Merri dan mendekati Laras."Perhiasan dan uang Ibu hilang!" ujar Laras. "Sudah pasti dua anak keci

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status