Share

Kejutan Mas

Author: Devidee17
last update Last Updated: 2022-06-27 22:53:16

Kejutan Mas

Aku mengedarkan pandangan ke sekitar, tidak ada orang yang mengawasi kami. Sopir yang tadi bersama nenek juga telah masuk duluan, jika pun hanya rekaman CCTV pasti tidak terlalu jelas.

Aku mengajak nenek ke tempat yang minim pencahayaan. Ternyata hak ku masih dipertahankan oleh nenek, sedangkan tante Ratu dan om Firman hanya mengelolanya saja.

"Untuk sekarang lebih baik kita sabar dulu, Nenek jangan bilang ya jika sudah bertemu aku kembali. jika Tante Ratu dan Om Firman tahu aku di sekitar mereka. Pasti aku akan dicelakai," ujarku. Mereka berdua tak segan menyingkirkanku.

"Yang penting kita ke notaris dulu, kamu harus menandatangani semua warisan yang telah diberikan oleh orang tuamu dan sah menjadi milikmu," ucap Nenek. Ya, di situ tertulis jika aku berusia 21 tahun maka warisan akan sepenuh menjadi milikku. Sedangkan usiaku sekaranv sudah, 25 tahun.

"Dua hari lagi kita bertemu. Nenek ada ponsel kan, aku akan memberikan nomorku untuk kita berkomunikasi."

Nenek mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya, kemudian aku mengetikkan nomorku dan memberikan dengan kontak "Nana" ini nek nama kontak ku bernama Nana, Nenek ingat ya.

"Iya Nenek ingat, walaupun nenek sudah tua tapi belum pikun," jawab Nenek.

Aku sangat bersyukur sekali.

"Apakah mereka baik pada, Nenek?" tanyaku.

"Sama sekali tidak, mereka itu jahat dan penuh tipu daya, Najwa. Belasan tahun Nenek hidup bersama mereka, rasanya seperti di dalam neraka dunia," sudut mata Nenek berembun. Seberapa dalam sakit yang mereka torehkan? Aku menghela nafas, seperti dugaanku Tante Ratu dan Om Firman hanya memikirkan diri mereka.

"Tapi seingatku, mereka itu tidak mempunyai anak dulu, Nek," tanyaku menelisik.

"Memang mereka tidak mempunyai anak, Delia itu adalah anak angkat. Mereka bertiga lah yang menikmati semua harta warisanmu, Najwa. Nenek sangat sakit hati melihat mereka, tapi tidak bisa melawan semua perbuatannya. Karena mereka mengancam akan mengusir Nenek dari rumah ini, ke mana lagi Nenek akan pergi di usia senja seperti ini," keluh nenek padaku.

Kami berdua telah disakiti.

"Besok setelah Najwa mengambil semuanya, kita yang akan mengusir mereka dari sini. Nenek Sabar ya, dan Najwa pulang dulu. Ingat rahasia kita tadi," ujarku.

Nenek tersenyum dan mengangguk.

"Nenek jaga kesehatan, Najwa akan kembali ke sini pada waktu yang tepat,"

"Hati-hati sayang," ucap Nenek.

Terenyuh dengan perkataannya, rasanya tak ingin berpisah. Tapi aku harus bersabar untuk saat inin.

Kemudian aku memilih pergi dari rumah itu terlebih dahulu. Percuma saja aku meminta cerai di depan Mas Beni tadi, pasti aku akan semakin diolok oleh mereka. Dedangkan Delua saja tidak peduli pada status Mas Beni.

Aku Kembali menuju mobil. Deperti benang merah aku kembali menemukan anggota keluarga, yang lama telah terpisah dariku. Selama ini aku kesulitan mencari, karena mereka saja sudah pindah ke rumah ini, dan beda kota.

Terdengar pintu dibuka. Aku sengaja tidak menutup nya.

"Najwa, kamu belum tidur?" tanya mas Beni menghampiriku yang duduk di sofa sendirian.

Mas Beni ingin menyentuhku, namun aku menepisnya.

"Kenapa? Kita masih suami istri bukan," ujarnya seperti tidak merasa bersalah.

"Aku ingin kita bercerai, aku akan menggugatmu!" ucapku.

"Baiklah, aku juga tidak akan menahanmu untuk menggugat perceraian kita. Aku sudah mencintai Delia dan tidak bisa lagi berpaling darinya," tutur Mas Beni yang merasa tidak keberatan.

"Karena dia kaya dan cantik," timpalku.

"Kenapa, kamu iri dengan Delia seorang pramugari cantik, kaya, sangat beda jauh denganmu!" ucapan itu keluar dari muluf Mas Beni diiringi tawa kecilnya yang jelas membandingkanku dengan wanita itu.

"Sama sekali aku tidak iri. Selamat ya kamu bisa mendapatkan wanita seperti dia, semoga saja dia tidak Jatuh miskin lantas kau akan meninggalkannya," selorohku.

"Jatuh Miskin? Tentu tidak dia itu kaya raya beda denganmu, kekayaannya tidak sebanding dengan yang kamu miliki Najwa. Apalagi dia itu pewaris tunggal tujuh turunan hartanya gak akan habis!" jawab Mas Beni angkuh membanggakan Delia.

Aku tersenyum getir menanggapi ucapan Mas Beni barusan

"Aku realistis Najwa, ya Jujur aku memang realistis sebagai pria. Aku tampan aku juga layak mendapatkan istri yang lebih baik darimu!" ujarnya kembali.

"Baiklah,,silahkan pergi dari rumahku!" ucapku tanpa ragu.

Mas Beni bangkit dari duduknya. Aku menarik koper kecil yang berada di dekatku sedari tadi telah ku persiapkan, dan melemparnya ke hadapan Mas Beni.

"Itu pakaianmu sudah ku kemasi, bawalah pergi karena kamu tidak mempunyai apapun untuk dibawa lagi kecuali pakaian itu," ujarku dan di sambut seringai dari Mas Beni.

"Selamat menikmati kesendirianmu Najwa, tidak ada yang sayang padamu. Siapa yang akan menyayangi wanita aku sepertimu!" dan menatapku remeh, sekali lagi mas Beni menghinaku.

Tak apa, aku masih menerimanya, ada saatnya nanti dia akan kalah telak. Aku menuju pintu keluar cukup membuatnya diam dan pergi dari rumah ini.

Semoga kamu tidak menyesali ucapanmu barusan Mas.

Mas Beni pergi meninggalkan rumahku, rencana baru akan kumulai untuk membalas.

Aku baru saja pulang joging dan ingin membuka pagar rumah ternyata ada ibu-ibu komplek sedang belanja sayur.

"Mbak Najwa, gak belanja?" tanya Mbak Anita padaku.

"Dia gak belanja di sini, tapi di supermarket! Padahal masak juga jarang." ujar Mbak Husna yang ada di sana.

"Hati-hati loh Mbak, kalau gak mau masak. Nanti suaminya cari yang lain, jangan sibuk berkarir aja!" timpal Ibu-ibu yang lain berambut ikal.

"Memang mereka telah berpisah, kasihan adik ipar saya gak betah punya istri kayak dia. Karena terlalu sombong!" timpal Mbak Husna kembali.

Aku menghampiri mereka yang mulai membicarakan diriku.

"Coba kalian lihat ini, pencuri masuk rumah saya. Perhatikan siapa mereka," ujarku sambil memperlihatkan rekaman cctv saat Mbak Husna dan Sania mencuri di kamarku.

"Ya ampun Mbak Husna, selama ini jelekin Najwa tapi mencuri di rumahnya!" ucap Mbak Tari yang lain ikut menatap tajam Mbak Husna yang ember itu.

"Mbak siap-siap aja, nanti di ciduk polisi!" ucapku dan pergi meninggalkan tempat itu.

Raut wajah Mbak Husna padam dan merasa malu di hadapan ibu-ibu komplek, sampai ia tak sanggup berkata-kata.

Biar saja Mbak Husna panas dingin karena gertakan ku.

Aku masih di kantor, panggilan masuk dari Mas Beni. Ku. reject panggilan nya. Kemudian pesan menyusul.

[Najwa..! Kau membuatku di pecat. Mari kita bertemu dan klarifikasi pada atasanku tentang video itu.]

Aku tidak akan mau klarifikasi apapun Mas, ini baru awal.

Comments (8)
goodnovel comment avatar
Hermansyah
ceritanya sih bagus sayang dalam mengetiknya banyak yang ketik.
goodnovel comment avatar
Zoeya Zunaira
cerita yang mengaduk emosi
goodnovel comment avatar
Isabella
kapaokmu kapan ..... ini cerita yg seru craft cret cret cret
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Hinaan Delia

    Hinaan DeliaPonselku berdering lagi masih Mas Beni yang menelpon, juga ada beberapa notif pesan masuk dari mereka yang penasaran dengan apa yang terjadi padaku.Wajar sih mereka mempertanyakan apa yang sedang terjadi di antara kita, karena aku memposting video itu di sosial media milikku dan kini sudah viral. Kelakuan Ibu mertuaku dan Mas Beni yang menyiksa diriku, membuat netizen geram dan menghujat mereka di kolom komentar. Mungkin video itu juga sudah sampai di lingkup kantor mas Beni, hingga ke atasannya yang membuat dirinya dipecat. Apa yang mereka lakukan memang telah diluar batas, apalagi Ibu yang sempat menamparku. Jelas itu adalah kekerasan.Ponsel ku matikan. Biarkan saja mas Beni kalang kabut dengan kejadian ini. Dia tengah panik, aku yakin itu. Kenaikan jabatan gagal Mas."Najwa, apa yang terjadi itu benar?" Amelia masuk ke ruangan pantry, aku sedang membuat kopi."Ya, itulah yang terjadi," jawabku. "Sabar ya Najwa," ujar Amelia.Aku menyeduh kopi yang sedang kubuat tad

    Last Updated : 2022-06-29
  • Grup WA Keluarga Suamiku   Kamu Terlambat Ratu

    PoV NajwaAku men*mpar pipi Delia karena ucapannya barusan sangat menyakitkan, setelah itu aku pergi meninggalkannya. Pasti ia geram karena tidak sempat membalasku.~~~~Sebelum tidur, aku menyempatkan mengirim pesan pada Nenek. Aku mengajaknya besok untuk pergi ke notaris. Besok pagi aku harus melakukan ini dengan cepat, sebelum diketahui oleh Tante Ratu. Mumpung dia tidak curiga dengan kehadiranku lagi, akan kubalas kesombongan Delia. Membalas semua perlakuan mereka. Aku menunggu nenek di dekat Jalan yang sudah kami janjikan, dengan menggunakan taksi nenek menyusulku."Najwa, cepatlah kita ke rumah Oktavian, Nenek sudah tidak sabar!" ujar Nenek. "Tidak sabar apa, Nek? tanyaku.Nenek yang baru saja masuk ke dalam mobilku, berucap antusias. "Tidak sabar untuk kamu segera mengambil harta orang tuamu, dan menyingkirkan mereka manusia jah*t! Nenek sudah tidak tahan lagi dengan perbuatan mereka yang dzolim!" papar Nenek."Tentu, aku juga tidak tahan dengan mereka kita basmi mereka, sek

    Last Updated : 2022-06-29
  • Grup WA Keluarga Suamiku   Belum Resmi Bercerai

    PoV (3)Najwa bertemu dengan Hanin, teman sekaligus pengacaranya. "Tadi aku bertemu dengan Beni. Dia datang bersama wanita itu," "Maksudmu Delia?"sahut Najwa. "Ya, wanita yang telah merebut suamimu, tepatnya!" ujar Hanin. "Bukan merebut, tapi mereka sama-sama mau, gatal dan tidak tahu diri!" umpat Najwa.Hanin tergelak mendengar ucapan Najwa barusan."Ada apa, mereka datang bersama?" tanya Najwa."Wanita itu membawa pengacara, untuk mengurus perceraian kalian. Jadi Beni juga sepakat denganmu, tidak akan menghadiri sidang perceraian itu sehingga prosesnya akan lebih cepat," tutur Hanin. "Baguslah, semakin cepat semakin baik, kami juga sudah bercerai secara agama. Dia bisa menikah lagi dengan wanita itu," ucap Najwa enteng seperti tanpa beban saat mantan suaminya akan menikah lagi. "Kenapa kamu sangat antusias dengan pernikahan suamimu? Maaf ya Na, bukannya aku mau menghakimi, tapi biasanya seorang wanita itu sedih jika di posisimu, karena di khianati," ujar Hanin.Najwa belum men

    Last Updated : 2022-07-01
  • Grup WA Keluarga Suamiku   Terungkap Rahasia

    Terungkap Rahasia"Mas perhatikan deh, Mama akhir-akhir tampak semringah bahkan lebih bersemangat! Biasanya kan dia itu hanya mengurung diri dikamar, diliputi kesedihan nya mengingat mendiang Daniel dan Nilam, terutama lagi cucunya itu!" ujar Ratu mencebik."Justru bagus, Jika Mamaku lebih bersemangat memang kenapa? Yang penting kan semua harta Mas Daniel aku yang mengelola, dia tidak mau mengusik!" papar Firman. "Tidak mengusik bagaimana, dari dulu dia kan yang getol mau minta harta ini. Tapi kita bisa mencegahnya, karena dia takut kita usir. Untungnya dulu Najwa kita buang, jadinya kita bisa hidup semewah ini!" tutur Ratu sembari mengawasi semua yang ia miliki sekarang. "Tapi Najwa kan masih hidup. Bagaimana jika dia kembali?" tanya Firman ragu. "Aku yakin dia tidak akan bisa menemukan rumah kita! Lagian dia nggak mungkin bisa menemui notaris, karena dia tidak mengetahui siapa orang itu." ujar Ratu.Firman mengangguk, benar juga perkataan Ratu. Najwa dulu belum mengetahui banya

    Last Updated : 2022-07-01
  • Grup WA Keluarga Suamiku   Sebuah Pesan

    Bab 13Najwa membaca pesan dari neneknya. Sangat shock karena mengetahui kebusukan Ratu dan Firman. Bulir bening hangat mengalir di pipinya. Najwa menangis. Mengapa mereka begitu tega pada orang tuanya. Najwa tidak ingin neneknya mengalami hal yang sama, kemudian membalas pesan sang Nenek untuk mengajak bertemu sore itu juga.Saat Najwa baru saja akan menutup aplikasi hijau itu, pesan masuk dari nomor baru. Foto dekorasi resepsi pernikahan yang sangat indah, pastinya mewah. Najwa mebgklik foto dari si pemilik nomor, ternyata Delia.Sengaja sekali mengirim gambar ini padanya, karena dalam hitungan hari Beni dan Delia akan menikah.Ia sama sekali tak ingin membalas, dan membiarkan pesan itu. Najwa menunggu kedatangan Belinda di tempat kemarin, sama saat mereka akan ke tempat Oktavian. Belinda ke dalam mobil."Nenek masih ingat bukan alamat rumah kita, yang dulu?" tanya Najwa. "Tentu saja nenek masih ingat. Kenapa kamu bertanya seperti itu?" Belinda penasaran. "Kita akan kesana, a

    Last Updated : 2022-07-01
  • Grup WA Keluarga Suamiku   Perbuatan Siapa

    Perbuatan SiapaRatu menuju kamar, dengan perasaan yang tidak karuan. Dia mendapati suaminya yang sedang duduk di sofa kamar mereka."Coba jelaskan padaku, apa yang sebenarnya terjadi!" ucapnya dan duduk di sebelah Firman."Keuangan kita sedang mengalami krisis!" ujar Firman.Deg..! Baru perkataan itu keluar dari mulut suaminya, semakin menambah kecemasan Ratu. "Tidak mungkin, harta mendiang Kakakmu itu sangat banyak, tidak akan habis kan Mas, walaupun kita boros!" ucap Ratu. "Iya tapi Mamaku, dia telah mengganti Direktur keuangan di kantor, yang sebelumnya adalah kaki tanganku. Sehingga semua uang di kirim masuk ke rekening Mama, bukan milikku lagi. Mamaku yang sedang mengendalikan semua ini!" tutur Firman."Mamamu dalang di balik semua ini? Sudah mau melawan kita? Apakah dia mau kita usir dari rumah ini, atau kita buang sekalian agar dia tak bisak kembali!" Amarah Ratu memuncak, jika masalah uang. Mungkin mereka belum merasakan ketar-ketir tapi kekhawatiran jelas terlihat di raut

    Last Updated : 2022-07-01
  • Grup WA Keluarga Suamiku   Senjata Makan Tuan

    Bab 15"Apa alasannya kamu, melepas semua CCTV di rumah ini?" tanya Firman pada Ratu. "CCTV itu rusak. Jadi harus diganti, dan aku belum sempat mengurusnya," jelas Ratu pada Firman. "Kenapa kamu tak pernah menceritakannya padaku, tentang masalah di rumah ini!" "Mas, apakah aku harus mengatakan semua padamu? Hanya masalah CCTV saja, aku bisa menangani ini!" tutur Ratu."Tapi lihat tidak selesaikan denganmu? Dan sekarang ada pencurian di rumah ini kita akan sulit mendapatkan pelakunya. Karena kamu telah melepas semua CCTV di rumah ini!" seloroh Firman.Ratu terdiam karena ucapan suaminya, ponsel Firman berdering ia tampak bicara dengan seseorang yang penting."Aku akan kesana!" ujar Firman. "Mas, kamu mau kemana?" tanya Ratu."Aku akan pergi membesuk Bagas," "Bagas kaki tangamu itu, Mas?" tanya Ratu memastikan."Iya Bagas, yang sebelumnya bekerja menjadi Direktur keuangan di perusahaan. Sekarang ia di penjara karena terbukti melakukan penggelapan uang perusahaan," "Mas Jika Bagas

    Last Updated : 2022-07-01
  • Grup WA Keluarga Suamiku   Beni Membatalkan

    Beni Menyesal "Apakah kamu benar Najwa, anak mas Daniel?" ucap pria itu ternyata ia adalah Firman yang selama ini paling dibenci oleh Najwa. Kenapa dia bisa tahu jika Najwa berada di sini. Najwa mundur satu langkah ke belakang, dan sedikit gugup. "Benarkah kamu itu, Najwa? Putri Nilam dan Mas Daniel! Di mana Mamaku sekarang, pasti kamu yang telah membawa Mamaku pergi dan menghasut nya!" ujar Firman dan semakin mendekati Najwa. Namun ada seseorang yang datang dari belakang dan menyergap Firman. Najwa terkesiap, matanya membulat menatap ke arah pria itu adalah Nathan. "Apa yang kamu lakukan?" tanya Najwa."Aku hanya membuatnya pingsan!" jawab Nathan yang tiba dan langsung membius Firman dari belakang menggunakan sapu tangan, yang telah ia beri obat bius hirup. "Jika tidak seperti ini, maka dia akan melawan," tutur Nathan. "Syukurlah ada kamu, jadi aku bisa menghindar dari pria ini," ucap Najwa. "Aku akan membawanya ke mobilku dan kemudian membuangnya!" papar Nathan kemudian pr

    Last Updated : 2022-07-01

Latest chapter

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Ending Season 2

    Para pekerja di rumah Delia pergi, mereka mengemas pakaian tapi sebelum itu mereka mencoba mengecek kamar yang dulu tidak boleh dibuka oleh Marcel. Dan bensr saja yang dikatakan Silvi saat itu kamar itu penuh dengan barang yang sangat aneh, sepertinya memang Marcell itu melakukan pesugihan untuk menambah pundi-pundi kekayaannya, mereka semua bergidik ngeri menyaksikan semua itu. Padahal Marcel dan Delia seperti pasangan modern yang mungkin tidak akan percaya hal seperti itu, tapi buktinya kamar ini menunjukkan jika mereka telah berbuat cara kotor untuk mendapatkan uang.Marcell memang menerima aliran dana dari Pak Purnomo. Ia dulu adalah seorang pejabat dan dia melakukan korupsi besar-besaran, sehingga mengajak Marcell melakukan pencucian uang agar kekayaannya tidak terlacak tapi sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga, itulah peribahasa yang tepat untuk pak Purnomo Marcel dan Delia. Sebagian orang yang terlibat mereka diperiksa, dan akhirnya sekarang menjadi tersangk

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Mulai Terungkap

    Jam 1 siang Merri baru pulang ke rumah. "Kenapa kamu pulang lagi kemari!" sinis Bu Laras ketika melihat menantunya itu masuk ke dalam rumah, dengan santainya. "Ada apa Bu? Kenapa Ibu marah?" tanya Meri. "Bagaimana Ibu tidak marah, apa yang kamu lakukan semalam?""Demalam aku menghadiri acara ulang tahun Melly, dan aku menginap di sana. Aku sudah memberitahu Mas Arkan," "Pandai sekali ya kamu berbohong pada kami, kamu sedang dugem bersama pria dan teman-temanmu itu!" "Apa maksud ibu, aku tidak paham," Merri masih tak mengakui. "Kamu tidak bisa lagi membohongi ibu, ibu sudah tahu bagaimana perilakumu di luar sana. Kamu berfoto mesra dengan pria lain tanpa memikirkan Arkan, semalam Ibu mengawatirkanmu tapi kamu sendiri, jahat sekali kamu Merri. Kamu telah menipu kami semua!" ucap Bu Laras. Merri syok. Bagaimana Ibu mertuanya tahu tentang foto semalam, apakah Arkan yang menunjukkan nya tapi dia telah memprivasi foto itu dari Arkan. Sania, ya ia baru ingat dia lupa mau memprivasi s

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Sadar

    Arkan, antarkan Ibu berobat. Ibu tidak enak badan," ucap Bu Laras meminta Arkan untuk mengantarkannya berobat, kakinya sangat sakit apa lagi Bu Laras mempunyai riwayat asam urat. "Iya Bu," jawab Arkan. "Ya sudah kamu siapkan dulu mobilnya, ibu akan berganti pakaian!" "Kita tidak pergi menggunakan mobil, Bu.""Bukankah kamu tadi sudah mengambil mobil di rumah Sania?" ucap Bu Laras. "Tapi mobilnya dibawa sama Merri," "Dibawa Merri, ke mana istrimu malam-malam begini sudah jam sembilan malam dia keluar?" "Kata Merri, dia ada acara ulang tahun temannya, jadi kita naik motor aja ya Bu. Arkan antarkan Ibu ke klinik yang nggak jauh dari sini," "Ya sudahlah, gimana sih Merri dia pergi di malam seperti ini. Kaki Ibu aja sakit untuk berjalan saja ngilu, malah mobilnya dibawa!" gerutu Bu Laras.***Malam itu Merri menjemput teman-temannya, mereka berkumpul di rumah Melly sebenarnya Merri tidak menghadiri acara ulang tahun Melly yang ada mereka semua itu pergi ke diskotik."Wah mobil baru

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Rencana Merri

    "Sania, aku minta kunci mobil!" ujar Arkan ketika tiba di rumah Sania pagi itu, dia diperintahkan oleh ibunya dan Merri untuk mengambil mobil yang dititipkan di rumah Sania. "Beni yang menyuruhku!" ucap Arkan. "Mampir dulu, Mas," tawar Raka."Sedang buru-buru!" jawab Arkan."Ya sudah saya permisi dulu ya Mas, mau berangkat ke sekolah," ucap Raka ia berlalu dengan putri sulung Sania yang bernama Salsa.Malam harinya jam 8 malam. Merri bersiap menggunakan make up dan dress di atas lutut berwarna cream, dandanan Merri malam itu sangat mencolok. "Kamu mau pergi kemana?" tanya Arkan yang merasa heran melihat Merri yang sudah berdandan maksimal. "Aku ada acara Mas, di rumah Melly, acara ulang tahun dia, nggak papa kan aku pergi?" ujar Merri dan menggunakan maskara."Enggak apa sih, tapi kenapa pakaianmu seperti itu terlalu minim, Mer. Coba kamu ganti pakaian yang lebih panjang lagi!" ucap Arkan. "Lebih panjang gimana, ini bagus tahu Mas. Udah deh enggak usah ngatur aku dalam hal berpak

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Kebenaran

    season 2 Kebenaran TerungkapNathan menonton video yang ditunjukkan oleh Najwa. Dan menunjukkan pesan yang dikirim oleh tante Ratu. "Ternyata mereka itu bekerjasama dengan koruptor dan melakukan pencucian uang, pantas saja mereka itu kaya!" ucap Najwa. "Aku sudah bilang padamu Najwa, apa yang kita lihat itu belum tentu yang sebenarnya. Aku juga curiga pada Marcel. Karena dia mempunyai background bukan dari keluarga kaya raya. Tapi tiba-tiba dia bisa menjadi konglomerat hanya dalam waktu 3 tahun saja!" ujar Nathan."Apa profesi Marcel sebelum ia menjadi kaya, seperti ini?" tanya Najwa."Yang aku tahu dulu ia bekerja sebagai karyawan biasa, di sebuah buah dealer motor," Mendengar riwayat pekerjaan Marcel membuat Najwa tak heran, jika gosip itu memang benar tidak mungkin dia tiba-tiba kaya dan mempunyai uang milyaran. Mungkin ratusan miliar. "Apa yang akan kita lakukan dengan video ini mas, tidak bisa melaporkannya ke polisi?" tanya Najwa."Bisa, tapi jangan sampai identitas kita se

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Kecurigaan

    season 2 Kecurigaan Pada MarcellMarcel dan Delia jadi membeli penthouses seharga 6 miliar, dan pastinya Delia tak lupa pamer dia memfoto penthouses itu.Delia juga memposting foto itu di berbagai sosial media, komentar netizen pun semakin liar. Mereka beberapa juga geram pada Delia seakan tidak peduli dengan gosip yang menerpa, dia justru semakin pamer di media sosial. Apalagi penthouses itu harganya mahal, di grup WA Mama kece, juga semakin ramai karena postingan Delia. Mereka semua mengucapkan selamat.[Kapan kita diajak ke sana?] seperti biasa Monica selalu antusias dengan harta milik Delia. Dia seakan ingin akrab dengan Delia. Anggota lain pun antusias ingin diajak ke sana.[Minggu depan aku akan mengadakan makan malam, dan mengundang kalian semua. Juga ada beberapa rekan bisnis suamiku.] balas Delia. [Pasti acaranya sangat formal, kita harus tampil maksimal.] balas Bu Vivi beliau adalah usianya yang paling tua di anggota grup itu, semua orang menghormati Bu Vivi ia seperti

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Dalangnya

    season 2 Merri DalangnyaMalam itu setelah kejadian pengusiran Ifa dari rumah Bu Laras. Beni tidak pulang ke rumah sudah 2 hari ini, ia tak mau lagi kembali ke rumah sang Ibu. Di rumah itu suasananya lebih tenang tak ada keributan."Beni belum pulang juga?" tanya Bu Laras pada Arkan."Belum Bu Dia sedang di rumah istrinya. Mungkin dia tidak akan mau lagi pulang kemari!" ujar Arkan."Tidak bisa dibiarkan begitu, sedangkan toko dia tutup. Kuncinya di bawa. Bagaimana kita bisa membuka toko sembako, Ibu akan menyusul Beni ke sana," tukas Bu Laras karena ia sudah tidak mempunyai uang, sedangkan uang yang diberikan Beni sudah habis.***"Mas Aku mau beli mobil!" pinta Merri merangkul Arkan dengan manja."Beli mobi, uang dari mana mau beli mobil!",jawab Arkan.Merri melepaskan pelukannya sebal."Mas Beni Itu uangnya banyak Mas! Apa salahnya kamu minta untuk beli mobil," ujar Merri. "Beni nggak akan kasih kalau untuk beli mobil, kamu tahu itu kan,""Karena itu Mas kamu jangan bodoh, kan aku

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Di Terpa Gosip

    season 2 Delia Diterpa gosipNeberapa minggu yang lalu memang santer beredar kabar tentang kekayaan Delia dan Marcel sebagai crazy rich, yang sedang naik daun. Apalagi penyebab kedekatan mereka dengan selebgram dan influencer terkenal karena Delia yang terus pamer dengan kekayaannya, menimbulkan kecurigaan banyak orang sebuah akun mencuit tentang pencucian uang yang dilakukan oleh Marcel. Disinyalir jika uang itu adalah dari seorang koruptor."Mas gosip tentang kita semakin ramai. Apakah mereka akan tahu semua ini?" tanya Delia khawatir pada Marcel.Marcel menatap istrinya sekilas kemudian ia memijit pelipisnya. "Aku rasa keadaan kita bisa tidak aman, jika gosip itu selalu digoreng terus oleh media dan akun gosip itu!" ucap Marcel menyugar rambutnya."Mas aku takut, aku tidak mau miskin Mas seperti kasus yang terjadi sebelumnya. Aku malu!" ujar Delia khawatir karena baru saja ini viral ada crazy rich yang ditangkap oleh kepolisian, karena terbukti menjadi penipu. Dengan cara menipu

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Akal Busuk Merri

    Bu Laras sedang menonton sinetron favoritnya dan Merri menghampiri mertuanya itu."Bu, aku curiga!" ujar Merri. "Curiga apa?" tanya Bu Laras masih tetap menatap layar televisi."Tadi habis magrib aku lihat kedua anak Ifa masuk ke kamar ibu. Artinya mereka melakukan sesuatu," "Melakukan sesuatu, maksudmu?" "Aku juga tidak tahu Bu, mereka juga kenapa masuk kedalam kamar Ibu. Cepetan deh Ibu cek, takutnya nanti ada yang hilang!" Mendengar aduan dari Merri. Bu Laras merasa khawatir ia bergegas menuju kamar, takut apa yang dikatakan Merri itu benar ada barang yang hilang dari kamarnya.Merri mengikuti mertuanya sampai ke kamar."Coba periksa lemari itu!" tunjuk Merri. Bu Laras mengikuti saja apa kata Merri dan membuka lainnya. Karena biasanya ia simpan uang dan perhiasan, betapa terkejutnya Bu Laras mendapati uang dan perhiasan itu sudah tidak ada. "Apakah ada yang hilang, bu?"tanya Merri dan mendekati Laras."Perhiasan dan uang Ibu hilang!" ujar Laras. "Sudah pasti dua anak keci

DMCA.com Protection Status