Beni Menyesal "Apakah kamu benar Najwa, anak mas Daniel?" ucap pria itu ternyata ia adalah Firman yang selama ini paling dibenci oleh Najwa. Kenapa dia bisa tahu jika Najwa berada di sini. Najwa mundur satu langkah ke belakang, dan sedikit gugup. "Benarkah kamu itu, Najwa? Putri Nilam dan Mas Daniel! Di mana Mamaku sekarang, pasti kamu yang telah membawa Mamaku pergi dan menghasut nya!" ujar Firman dan semakin mendekati Najwa. Namun ada seseorang yang datang dari belakang dan menyergap Firman. Najwa terkesiap, matanya membulat menatap ke arah pria itu adalah Nathan. "Apa yang kamu lakukan?" tanya Najwa."Aku hanya membuatnya pingsan!" jawab Nathan yang tiba dan langsung membius Firman dari belakang menggunakan sapu tangan, yang telah ia beri obat bius hirup. "Jika tidak seperti ini, maka dia akan melawan," tutur Nathan. "Syukurlah ada kamu, jadi aku bisa menghindar dari pria ini," ucap Najwa. "Aku akan membawanya ke mobilku dan kemudian membuangnya!" papar Nathan kemudian pr
Bab 17Firman terbangun dari pingsannya. Iris matanya mengedarkan pandangan ke sekitar, tempat ini tampak sangag asing baginya.Firman bertanya-tanya di benaknya. Kenapa dia bisa ada di rerumputan, dan tempat yang sepi. Reflek Firman merogoh kantong celananya, dan mencari ponsel. Namun ia tidak bisa menemukan ponsel itu. "Ke mana ponselku?" kemudian Firman mengingat kejadian tadi terakhir kali, ia bertemu dengan Najwa tapi tiba-tiba ada yang menyerangnya dari belakang. Dan kini ia sudah berada di tempat asing ini, tanpa pikir panjang Firman berdiri kemudian berusaha mencari kendaraan umum. Dia merasa kehausan, saat Firman mencari jalan yang ramai dan mulai keletihan melandanya. Hingga 1 jam Firman berjalan, dia menemui persimpangan dan disana cukup ramai warga.Firman bertanya pada warga sekitar yang sedang berkumpul di warung kopi, menanyakan daerah itu. Salah satu dari mereka menjawab, jika Firman sedang berada di desa B. Firman terkesiap bagaimana ia bisa dibawa ke Desa ini, san
PoV NajwaTante Ratu mendorong tubuhku hingga terjatuh, dia tampak kalap saat melihat keberadaan Nenek bersamaku. Sebenarnya aku tidak ingin mengajak Nenek, tapi dia yang memaksa untuk ikut bersamaku. Ia minta agar semua di selesaikan kini, lama-lama bersembunyi Nenek tidak betah. Tante Ratu dengan kasarnya menarik tangan Nenek. Nathan tiba membantu Nenek. dan membantu melepaskan tangan Neneku dari cengkraman Tante Ratu.Beberapa Bodyguard-ku juga mendekat. Ya tentu saja aku membawa pengawal kesini, tidak mungkin aku hanya berdua dengan Nenek saja.Kejadian tadi begitu spontan. Om Firman mendekati istrinya, ia terkesiap saat melihatku dan Nenek bersama. "Tenangkan dirimu," ujar om Firman pada istrinya. "Najwa..!",suara teriakan itu berasal dari mantan ibu mertuaku yang sedang menghampiri kami. "Apa yang kamu lakukan, sangat memalukan!" ujar Ibu Mas Beni."Pasti kamu kesini ingin merusak acara pernikahan Beni, bukan? Lebih baik kamu pergi saja!" ucapnya kembali dan menunjukkan jar
Derita Keluarga RatuDelia semakin menjerit dan ingin menyerangku, berulang kali. Namun di tahan oleh mas Beni dan kedua orang tuanya."Biarkan aku mencakar wajah wanita itu, sangat kurang aj*r telah mengambil semua harta kita..!" teriak Delia."Aku tidak mau hidup seperti ini Ma! Aku tidak mau menjadi pelayan nya!" Delia terus meracau."Beni bawalah istrimu ke kamar! Tenangkan dia,x ujar Tante Ratu pada mas Beni.Mas Beni pun menggendong tubuh Delia, namun Delia memberontak tapi akhirnya dia berhasil membawa wanita itu pergi dari hadapanku. Rasakan kau Delia kamu pasti merasa frustasi.~~~"Lebih baik kita pergi dari rumah ini!" ucap Om Firman."Aku mau mengikuti semua persyaratan!" timpal Tante Ratu yang yang berbeda dengan jawaban suaminya. Om Firman menatap istrinya seperti meminta jawaban, namun Tante Ratu mengangguk dan menyetujui semua persyaratan yang kuberikan."Oke! Mulai detik ini juga, semua peraturan sudah berubah!" ucapku."Tapi izinkan kami untuk istirahat, ini sudah l
PoV (3)"Security, apa kamu tuli? Cepat usir wanita ini, jangan sampai dia menyakiti Delia!" Husna kembali memanggil security itu untuk mengusir Najwa. Ia masih belum paham dengan apa yang dikatakan security, jika Najwa itu adalah Bos-nya."Kamu gak usah senyum-senyum ya, Najwa! Membuat onar, tapi tidak tahu malu!" Husna mendekat dan justru ingin menampar Najwa.Najwa menangkis tangan Husna "Ada apa sih Mbak, kenapa mau berbuat kasar padaku. Apakah masih kurang jelas ucap security itu, aku Bos di sini! Jadi kenapa kamu mengusirku, justru aku yang bisa mengusirmu dari sini!" Najwa menghempas tangan Husna. "Hahaha....! Kamu itu mimpi ketinggian atau gimana sih, Najwa! Ngelindur ya, iri bilang Bos, segala nggak tahu diri kamu mau bersaing dengan Delia, nggak akan bisa!" Husna menertawakan. "Tanya saja Delia, siapa aku di sini! Eh kamu, jelaskan pada Kakak iparmu ini cepat!" bentak Najwa pada Delia, yang hanya diam dia tampak ragu ingin berkata-kata."Cepat katakan..!" Najwa kembali
Bab 21"Ratu, cepatlah kemari!" Belinda kembali memanggil Ratu yang tidak kunjung menampakan, batang hidungnya. Belinda memang sengaja manggil menantunya itu, dia tahu pasti Ratu sangat malu jika teman sosialita nya melihat kondisi dia sekarang.Pasti Ratu akan dikeluarkan dari geng mereka dan di tertawakan. Helena menatap ponselnya, dia membaca pesan yang barusan dikirim oleh Ratu. "Dia bilang tidak ada di rumah, bagaimana sih!" gerutu Helena. "Kenapa dia bisa tidak ada, sekarang kan gilirannya! Mertuanya juga bilang jika dia di rumah," ucap Karin. "Sebentar ya, Tante hampiri ..." kemudian Belinda berlalu untuk menghampiri Ratu."Aneh banget deh hari ini, dia seperti menghindar dari kita!" ucap Helen. ~~~"Kamu ngapain ngumpet di sana? Teman-temanmu itu sudah menunggu!" tegur Belinda yang melihat Ratu bersembunyi."Bilang aja aku enggak ada di rumah, sengaja banget manggil aku, biar mereka tahu kondisi aku yamg sekarang!" gerutu Ratu marah. "Iya, Mama emang sengaja!" sahut Be
PoV BeniIni uangnya aku memberikan uang sebanyak 400 ribu kepada Delia.Delia menatap uang itu dengan remeh, lalu mendelik ke arahku."Apa ini Mas!" ujarnya. "Uang yang kamu minta," jawabku enteng. "Uang segini untuk apa, tidak cukup untuk membiayai, biaya hidupku!" ucapnya dan mengambil uang itu, kemudia membuangnya ke bawah."Ambil saja itu untuk dirimu, Mas! Apakah kamu benar-benar miskin, hanya memberiku uang segitu!" Delia ia menoleh padaku."Aku tidak punya uang, hanya itu. Kenapa kamu marah padaku saat ini, bukankah kamu juga sudah tahu jika aku tidak bisa membiayai hidupmu yang mewah seperti dulu. Kamu yang justru berjanji ingin memberiku pekerjaan, tapi nyatanya Najwa yang kaya!" cecarku kesal."Aku juga tidak menyangka akan terjadi seperti ini, kenapa memangnya jika Najwa yang kaya! Apakah kamu ingin kembali dengan istrimu itu, lagi hahhh...!" ujar Delia berteriak padaku."Jika Najwa masih mau denganku! Tentu saja aku akan kembali padanya, daripada aku mempunyai istri sep
Delia dan Beni terusirKarena sudah geram dengan kelakuan Beni yang barusan saja melecehkannya. Najwa tanpa ragu mengusir Beni dan Delia dari rumah itu, tak segan-segan Najwa memerintahkan para Bodyguardnya untuk memaksa mereka keluar malam itu juga.Delia justru menjerit histeris tidak mau keluar dari rumah, karena keributan itu Ratu dan firman menghampiri."Ada apa ini, apa yang terjadi? Kenapa kalian memperlakukan Delia seperti itu!" tegur Ratu pada Bodyguard yang menarik putrinya."Aku akan mengusir mereka, dan Delia justru enggan pergi karena itu harus dipaksa!" jawab Najwa."Kenapa kamu mengusir mereka! Bukankah mereka sudah mengikuti keinginanmu!" cecar Ratu."Najwa, telah menyakiti mas Beni. Lihat hidungnya, kami akan melaporkan Najwa, karena itu dia ingin mengusir kami!" ucap Delia."Bohong! Beni mau melecehkanku, karena itu aku tidak mau mereka tinggal di sini, dasar si otak mesum!" ujar Najwa."Pasti kamu kan yang bohong Najwa, kamu itu mungkin masih suka dengan Beni. Bisa