Share

Bab 77

"Ngapain kamu telfon aku terus? Aku lagi nggak mau bahas apapun sama kamu apalagi mengenai dirimu itu." Rendra menyahut panggilan telepon Reti dengan suara sumbang.

"Ren, kita ketemu sebentar saja bisa, nggak?" pinta Reti memohon. Ia hanya bisa bergantung pada Rendra saat itu.

Tidak mungkin memberitahu pada kedua orang tuanya sebab mereka pasti akan sangat kecewa. Apalagi jika pihak laki-laki tidak mau bertanggung jawab. Hancur sudah harga diri dan martabat ayah ibunya.

"Cukup, Reti. Seberapa besar usahamu, aku nggak akan cinta sama kamu apalagi tanggung jawab. Itu bukan tanggung jawabku." Rendra terus menolak.

"Kamu br*engsek, Rendra! Kamu maunya cuma senang-senang tapi nggak mau bertanggung jawab?!" sentak gadis itu dengan suara tertahan supaya tidak terdengar oleh anggota keluarganya.

"Lah, emang cewek centil kayak kamu pantasnya cuma buat senang-senang, 'kan? Cewek penggoda! B*tch! Siapa lagi yang kamu goda selain aku, hum? Aku ragu kalau itu anak aku. Jadi, jangan pernah meminta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status