Bara Sena berdiri dengan sedikit terhuyung. Pedang Kusanagi masih menancap di tubuhnya. Rasa sakit dan panas membuatnya semakin sulit mengendalikan pikiran dan tubuhnya sendiri."Apa yang terjadi pada tubuhku...? Aku tak bisa mengendalikan tubuhku sendiri..." batin Bara yang merasa tangannya bergerak sendiri mencabut Pedang Kusanagi. Dan saat pedang itu tercabut dari tubuhnya, kesadaran Bara pun menghilang. Sosoknya yang berwujud Dewa Cahaya seketika berubah menjadi sosok lain yang mengerikan. Itu adalah sosok bertubuh besar dengan seluruh tubuh dipenuhi aliran lahar yang memercik dan menetes ke tanah hingga terdengar bunyi mendesis. Sepasang Tanduk merah nampak muncul dari kepala makhluk tersebut. Rambutnya yang panjang merah serta kedua mata merah yang melotot penuh amarah. Suaranya terdengar berat saat dia melihat Pedang Kusanagi yang ada di tangan kanannya."PEDANG KUSANAGI...? PEDANG YANG BISA MENYEGEL SILUMAN...SAYANG SEKALI, AKU BUKANLAH SEORANG SILUMAN..." ucap sosok mengeri
Bayu Jaga Geni berteriak keras. Aura merah merebak dari dalam tubuhnya disusul aura petir merah miliknya. Lalu dengan cepat diiringi suara teriakannya, Raja Probo Lintang tersebut melesat kearah Gandi Wiratama. Darah di perutnya telah berhenti setelah sebelumnya dia menotok beberapa titik di sekitar perutnya untuk menghentikan pendarahan. Meski begitu, rasa sakit dan panas masih terasa menyiksa. Namun ini adalah pertarungan Penghabisan dirinya melawan sang Raja Naga Air. Dia akan berjuang sekuat tenaga.Gandi yang melihat kemampuan Bayu masih berbahaya tidak tinggal diam. Meski dia tidak bisa menggunakan wujud Naga Air karena kekuatannya hampir habis, dia masih bisa menggunakan sisik Naga untuk melindungi beberapa bagian tubuhnya. Dia pun mengangkat pedangnya menahan tebasan pedang Bayu Jaga Geni.Traaang!Percikan petir menyambar ke udara dan ke tanah. Sambil berteriak, Bayu melancarkan beberapa tebasan kearah Gandi membuat tubuh pemuda itu semakin terdorong setiap kali dia menangkis
Dari dalam tubuh Kojiro muncul aura bercahaya kuning terang yang membubung tinggi ke langit. Kedua mata pria itu menyala kuning disertai kilat kuning yang menjilat-jilat. Pada dahi pria itu muncul tanda Dewa yang menyala emas. Aura kuning terang tersebut membentuk satu sosok raksasa dengan tiga pasang tangan yang saling menyatu seperti orang menyembah. Kedua mata raksasa itu pun melotot kearah Iblis Neraka seolah ingin melahapnya. "Oh...? Ini kekuatan Dewa yang kau miliki? Sayang sekali, ini belum ada apa-apanya jika dibanding dengan kekuatan Batara Geni..." ucap Iblis Neraka lalu tangan kirinya terangkat ke udara. Awan-awan putih yang ada di langit Kerajaan Binatang Surgawi tersebut nampak tersibak dan menyingkir begitu saja. Tak lama kemudian hawa merah muncul dari atas langit.Semua mata menatap kearah dimana muncul satu jari telunjuk yang berukuran sangat tidak wajar. Langit bergemuruh dan gelombang panas sudah sampai ke permukaan tanah sebelum sesuatu yang sangat mengerikan itu
Saat kedua telapak tangan Bima saling bersatu, tiba-tiba saja muncul dari dalam tanah batu hitam raksasa yang menjulang tinggi ke langit. Semua yang ada disana pun terkejut melihat kemampuan orang yang pernah menjadi Pendekar Iblis di masa lalu tersebut. "Ini kemampuan Dewa Bumi... meski wadah jiwa Bima adalah seorang Dewa Bumi, seharusnya itu tidak membuat dia bisa mengerahkan kekuatan jiwa dari Dewa tersebut. Apakah ada sesuatu yang dia lakukan sehingga dia bisa menguasai kemampuan Dewa Bumi?" batin Dewa Petir Lei Gong.Dinding batu hitam yang baru saja muncul tersebut itu pun menahan jari raksasa milik Iblis Neraka.Terdengar suara yang sangat keras hingga menggetarkan langit dan bumi saat Jari Iblis Penghancur Semesta menghantam dinding batu raksasa milik Bima Sena.DUUUUMMM!Dinding batu tersebut hancur setelah terkena hantaman jari raksasa yang tak terbendung sama sekali. Bima yang berusaha menahan terjangan jari raksasa itu tak kehabisan akal. Dia kembali menggerakkan tanganny
Bima mendengus kesal dan semakin mempercepat meluncurnya Pedang Es raksasa tersebut. Iblis Neraka nampak tenang menghadapi kekuatan yang sudah membuat semua orang takjub karena tak ada yang menyangka sama sekali bahwa Bima memiliki kekuatan sehebat itu.Tangan Iblis Neraka terangkat ke udara. Dari dalam tanah muncul api dan lahar yang melesat ke udara dan membentuk sepasang tangan raksasa yang tak kalah besar dari Pedang Es tersebut. Tangan lahar yang panas itu pun menangkap Pedang Es milik Bima yang masih berada ratusan tombak dari permukaan tanah. Bima terkejut pedang itu ditahan dengan mudahnya. Tak menyerah, dia kerahkan seluruh kekuatan yang dia miliki."Jangan kau pikir ini sudah selesai Sasaka!" seru Bima lalu dia pun berteriak keras dan mengangkat kedua tangannya ke udara. Kedua mata Bima semakin menyala biru terang. Urat-urat besar di tubuhnya nampak menyembul keluar pertanda dia tengah mengerahkan seluruh kekuatan nya.Semua yang ada disana menanti apa yang akan dilakukan o
Di atas kawah raksasa dimana sebelumnya adalah Kerajaan Binatang Surgawi itu berada, melayang para peserta Turnamen yang tersisa di babak kedua tersebut. Mereka adalah kelompok Gandi Wiratama, Lu Xie dan Yao Ling yang masih utuh. Lalu ada kelompok Bara Sena, Zhou Yin dan Sukma Geni yang juga masih utuh. Kemudian ada kelompok Raksa Geni dan Nawang Geni yang hanya tinggal mereka berdua. Lalu ada kelompok Chang Hao dan Kenari Putri Geni yang baru saja datang dan tidak mengikuti peperangan melawan Kaisar Iblis karena mereka tidak ada yang mengetahuinya. Mereka berdua datang karena panggilan dari Batara Geni yang meminta mereka untuk berkumpul pada satu titik. Dan yang terakhir adalah kelompok Gong Xia Nian yang hanya tersisa dirinya karena Kojiro dan Bayu Jaga Geni telah kalah dalam pertarungan melawan Gandi dan Bara Sena.Bima yang secara tak langsung saat ini menjadi ketua dari 7 pengawas mewakili para pengawas tersebut untuk memberikan penentuan, siapa yang akan menjadi juara di babak
Gandi Wiratama dan Bara Sena duduk saling berhadapan di meja makan. Di atas meja telah tersaji aneka macam makanan yang menggugah selera. Ada ayam bumbu yang dibakar, ada juga daging kambing bambu (cara memasak daging yang di bakar dengan potongan daging yang dimasukkan kedalam bambu), ada juga beberapa daging panggang yang harum dan membuat perut keroncongan."Kau membelikan semua ini karena berhasil menjadi juara satu? Itu sungguh luar biasa untuk sang juara," kata Bara sambil menatap Gandi yang sejak tadi terus menatapnya."Aku tidak melakukan karena itu. Bara, katakan padaku, alasan kau tidak menyerahkan Inti Jiwa dari Kaisar Suci kepada para pengawas untuk mendapat nilai. Seharusnya kau yang menjadi juara di babak kedua itu...Aku tidak senang meskipun aku yang berda di posisi itu...Kemenangan yang membuatku tidak tenang." kata Gandi langsung mengatakan inti dari percakapan mereka.Bara tersenyum lalu dia pun meraih kelapa muda yang ada di atas meja dan menenggak nya hingga habis.
Jiwa Kaisar Suci yang melayang di atas peti Shi Yun menoleh kearah Bara Sena. Dari pandangan mata roh wanita itu terlihat bahwa dia tengah ketakutan. Gandi menelan ludah melihat roh Kaisar Suci dengan jelas tanpa harus menggunakan Ilmu Segoro Gaib miliknya.Kaisar Suci menatap kearah tubuh Shi Yun yang berada di dalam peti mati. Hatinya bergetar melihat jasad cantik tersebut. Entah mengapa dia merasa tertarik dengan sesuatu yang ada pada tubuh Shi Yun."Kenapa aku merasakan sesuatu yang hangat dari dirinya...? Apakah ini wadah untukku? Siapa wanita ini dan ada hubungan apa dia dengan Tuan Bara...?" batin Roh Kaisar Suci.Dia teringat saat dirinya berada di dalam Dunia Golok Iblis. Roh wanita itu pernah didatangi sesosok wanita berparas cantik jelita yang merupakan penghuni Golok Iblis. Dia adalah Dewi Naga Tian Zu Ning."Aku tak mengharapkan adanya perlawanan darimu saat pemilik Golok ini Meminta mu melakukan sesuatu. Atau kau akan tersiksa selamanya di dalam tempat ini. Jadi, patuhi
Setelah semua kembali tenang dan menanti apa yang akan terjadi, Raksa dan Nawang Geni pun sama-sama bersiap untuk kembali bertarung hidup maupun mati. Nawang Geni sudah tahu alasan Raksa Geni terlihat berbeda. Dia tak banyak berkata selain diam dan menatap dalam-dalam kearah pria yang sudah dia anggap sebagai kakak kandung tersebut. Selama ini pemuda itu lah yang menemani dirinya baik suka maupun duka. Siapa sangka, hubungan itu akan hancur karena perasaan Raksa Geni yang menyimpang dari jalurnya.Manik bersama dengan Nawang Geni mengambil serangan lebih dulu. Karena mereka sadar, menunggu datangnya serangan justru tidak menguntungkan sama sekali bagi mereka. Dengan menyerang, Nawang Geni dan Manik bisa melihat kemampuan lawan dan mencari kelemahannya.Tangan raksasa Argapura melayang saat tubuh Manik menderu dengan cepat hingga membuat tanah bergetar. Ular raksasa itu berkelit saat tangan merah menerjang. Lalu mulut Manik terbuka dan dia pun mencaplok lengan Raksasa Argapura dan mend
Sebelum Raksasa Argapura muncul, Raksa Geni sempat kewalahan menghadapi hantaman tujuh ombak raksasa dari tujuh arah yang berbeda. Tubuhnya tergulung ombak tersebut hingga berputar-putar di dalam air. "Jika aku tak berbuat sesuatu, aku bisa mati di dalam air ini!" batin Raksa Geni.Ditambah saat itu 7 naga hitam yang sebelumnya menyerang dirinya ikut masuk kedalam pusaran air yang tercipta tersebut. Meski di dalam air, Raksa Geni masih bisa melakukan perlawanan. Bahkan Pedang Maharaja pun membantunya dalam mencincang tujuh Naga hitam. Pedang Maharaja itu menampakkan wujud aslinya. Yakni Raksasa Argapura.Dengan Cakar-Cakar raksasa yang tajam, tujuh naga tersebut bagaikan cacing tanah di depan makhluk tersebut. Raksa Geni berlindung di atas bahu sang raksasa menyeramkan yang pada akhirnya keluar dari dalam pusaran air.Pusaran air itu nampak mendidih karena hawa panas yang keluar dari tubuh sang raksasa. Nawang Geni yang melihat kemunculan makhluk itu nampak gemetar ketakutan. Raksa G
Raksa Geni mendarat di tanah dan menancapkan pedang nya untuk menahan tubuhnya agar tidak terdorong semakin jauh ke belakang. Dia sama sekali tak menyangka dari kening Nawang Geni akan muncul sinar hijau yang menghantam tubuhnya."Telat sedikit saja serangan itu bisa menembus tubuhku..." batin Raksa Geni yang rupanya dia berhasil selamat berkat perkiraan terburuk saat dia menyerang dari dekat. Karena dia tahu, Nawang Geni adalah petarung jarak jauh yang mengandalkan kekuatan tenaga dalamnya. Sehingga ketika terjadi pertarungan jarak dekat, dia pasti akan sedikit kewalahan. Raksa menduga, seseorang yang terbiasa bertarung dari jarak jauh, pastilah punya rahasia yang kemungkinan akan digunakan saat keadaan mendesak seperti yang baru saja terjadi. Sehingga Raksa Geni pun bersiap dengan melapisi tubuhnya menggunakan tenaga dalam miliknya.Meski begitu, serangan dari Nawang Geni mampu membuat perisai yang melindungi tubuhnya pecah. Itu pertanda serangan itu tidaklah main-main sama sekali.
Yao Ling berusaha mencabut Pedang besar miliknya dari tubuh Kenari Putri Geni. Namun sayangnya gadis itu sudah memegang pedang tersebut sekuat tenaga hingga membuat Yao Ling kesulitan. Disaat yang sama, dari dalam tanah muncul empat tangan raksasa yang menyala petir biru langsung menutup pergerakan Yao Ling dan Naga Ling Pa. Kenari sempat tersenyum kecil sebelum aura biru terpancar dari tubuhnya. Ledakan yang sangat besar terjadi. Empat tangan raksasa milik gadis itu pun hancur setelah menahan ledakan dahsyat dari tubuh Kenari Putri Geni yang ternyata meledakkan tubuhnya sendiri di saat-saat terakhir.Semua orang yang menyaksikan hal tersebut benar-benar tidak menyangka sama sekali anak dari Dewi Narashima akan melakukan peledakan diri untuk menghancurkan lawan yang sudah dipastikan akan memenangkan pertarungan.Tanah bergetar hebat. Asap hitam tebal membubung tinggi hingga ribuan tombak ke udara. Gelombang petir dahsyat menyapu ke segala arah hingga radius hampir mencapai tempat di
Kenari Putri Geni terkejut saat dirinya tengah memusatkan perhatian pada Yao Ling yang datang menyerang, disisi lain datang serangan dari Ling Pa yang mengarah langsung dengan kecepatan yang tidak kalah dari kecepatan Yao Ling.Kenari tak kehabisan akal. Dia kembali menciptakan dua boneka petir yang menyerupai dirinya. Lalu kedua boneka itu pun melesat kearah bola merah yang dimuntahkan oleh Ling Pa sementara dirinya menyongsong serangan Yao Ling.Duuum!Dentuman keras menggema di langit saat bola merah milik Ling Pa ditahan oleh dua boneka petir milik Kenari Putri. Sementara gadis itu dengan Yao Ling saling beradu serangan. Serangan Yao Ling yang cepat mampu diimbangi oleh kecepatan Kenari yang tak kalah cepat darinya meski masih kalah dalam hal tenaga. Mengingat Yao Ling memiliki kekuatan Naga Darah yang tentunya tidaklah mudah bagi Kenari untuk menghadapinya.Buk!Tinju Yao Ling bersarang di perut Kenari dengan keras setelah ratusan jurus berlalu. Tubuh gadis itu pun terhempas dan
Setelah pertarungan Zhou Yin melawan Xia Nian berakhir, pertarungan ke 4 di babak ke tiga pun dimulai. Yao Ling dan Kenari Putri Geni maju ke tengah arena untuk saling bertarung dan memperebutkan posisi ke lima terkuat di Keluarga Geni.Anak Dewi Naga Darah, Ling-Ling yang akan bertarung melawan anak Dewi Petir Narashima membuat banyak orang menunggu. Hal itu dikarenakan keduanya memiliki tanda mahasakti di kening mereka. Yakni tanda berwarna merah. Sebuah tanda yang sama dengan milik Sukma Geni. Tanda tersebut menunjukkan bahwa kemampuan mereka bisa naik hingga ke tingkat yang masih misteri. "Hai adik Kenari..." sapa Yao Ling yang selalu terlihat ramah terhadap siapapun saudaranya. Termasuk kepada Kenari yang saat ini akan menjadi lawannya. Gadis cantik itu tersenyum kecil. "Ini untuk ketiga kalinya kita bertarung. Selama ini, aku selalu kalah darimu, kakak Yao..." ucap Kenari. Yao Ling tertawa terkekeh sambil berkacak pinggang."Aku hanya beruntung adik. Sepertinya kali ini, harus
Dssss!Tubuh Gong Xia Nian terpental ke depan setelah terkena serangan telapak tangan Zhou Yin yang bersarang tepat di punggungnya. Meski sudah menggunakan pelindung petir di tubuhnya, gadis itu tetap saja merasakan sakit yang cukup mendera dirinya. Bahkan pukulan itu cukup membuat dirinya kesulitan menyeimbangkan tubuhnya. "Kakak Zhou sepertinya benar-benar serius! Aku tak boleh kalah darinya...! Dalam hal kecepatan seharusnya aku lebih cepat darinya!" seru gadis itu dalam hati.Namun tiba-tiba dari arah depan datang semburan api merah membara yang menyongsong tubuhnya. Gadis itu berteriak keras. Dari dalam tubuhnya keluar aura petir biru. Lalu tubuh Xia Nian menghilang begitu saja tepat disaat api merah menerjang. Zhou Yin cukup terkejut karena tiba-tiba tubuh gadis itu menghilang. Namun dia tahu ada dimana keberadaan Xia Nian. Dia pun mendongak ke atas. Nampak cucu Dewa Petir Lei Gong itu melayang di atas langit sana dengan napas yang sedikit terengah-engah."Berpindah tempat dala
Semua orang memberikan tepuk tangan yang meriah kepada Chang Hao meskipun dia berakhir kalah melawan Bara Sena. Mereka sangat senang melihat pertarungan yang seru tersebut. Selain itu, mereka juga ngeri dengan kemampuan Chang Hao yang bisa merobek ruang dan waktu hingga memunculkan makhluk mengerikan dari alam lain. Untung saja Batara Geni menangani semua itu dengan cepat sehingga makhluk tersebut tidak sempat merusuh di acara besar itu.Pecahan ruang dan waktu yang sebelumnya masih ternganga akhirnya menutup kembali setelah Chang Hao dikalahkan oleh Bara Sena. Pertarungan kedua di babak ke tiga pun akhirnya selesai sudah. Dua kuda hitam Probo Lintang berhasil lolos menuju ke babak terakhir. Bara dan Gandi menjadi semakin dikenal oleh masyarakat Probo Lintang."Baiklah! Silahkan bagi yang mendapatkan nomor ke tiga untuk memasuki arena!" seru Anoman yang telah berdiri di tengah arena. Karena itu di dalam Kerajaan Jiwa, dengan mudah Batara Geni meratakan kembali arena yang telah hancur
Tak ada satupun dari mereka yang melihat ledakan cahaya yang begitu terang itu tidak menutup mata. Semuanya menutup mata mereka karena begitu terangnya ledakan cahaya yang bisa saja membutakan mata siapa pun yang menatapnya secara langsung. Bahkan, Batara Geni pun ikut memalingkan wajah saat cahaya terang tersebut meledak."Akhirnya dia mengeluarkan kekuatan sejatinya...Tidak buruk sama sekali. Layak disebut sebagai satu-satunya penerus Dewa Cahaya." batin Batara Geni.Setelah cahaya yang sangat terang dan panas itu mulia mereda secara perlahan, barulah semua orang menatap kembali kearah tengah arena yang luas tersebut. Mereka sama-sama dibuat terpana dengan bola cahaya yang masih menyala di atas tanah yang hancur hingga membentuk lubang raksasa."Kekuatan yang mengerikan..." batin Anoman setelah itu dia juga membuka kembali matanya. Bola cahaya yang merupakan matahari ciptaan Bara Sena itu melayang dan berdenyut seperti hidup. Saat bola cahaya itu berdenyut, dia akan menjadi lebih t