Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 184.Sang Utusan

Share

184.Sang Utusan

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-11-27 09:09:03

Iring-iringan prajurit berkuda itu berhenti setelah seseorang dari dalam kereta kuda memberi perintah untuk menghentikan perjalanan. Sosok didalam kereta itu meyibak kain penutup jendela kereta. Nampak sesosok pria berwujud seram dari dalam jendela tersebut. Kedua matanya merah dan di keningnya nampak sepasang Tanduk dengan ukuran berbeda. Tanduk sebelah kanan lebih besar dan panjang ketimbang Tanduk sebelah kiri. Kulitnya pucat gelap dan berkilat.

"Sepertinya ada serangga menghadang kita. Kalian periksa sekeliling tebing ini. Aku tak ingin repot memburu serangga!" ucapnya kepada para prajurit.

Prajurit berkuda itu memberi hormat kepada pria bertanduk hitam yang tak lain adalah seorang iblis. Pria itu bernama Wu Chen. Atau dikenal sebagai Utusan Wu. Di Kerajaan Jiwa Jaka Geni, dia adalah salah satu Iblis yang tercipta dari sifat jahat milik Batara Geni yang paling dalam di hatinya. karena sifat jahat itu begitu besar, lahirlah kelompok Iblis didalam hati sang Batara menjadi penyakit
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Geger Kahyangan   185.Perselisihan

    Raksa Geni dan Dewi Candrika menoleh kearah seberang tebing dimana Gandi berdiri dengan gagah menatap kearah mereka."Pukulan Kilat Neraka miliknya langsung membunuh para iblis ini..." batin Raksa Geni dengan raut wajah yang sulit untuk di artikan. Di tempat lain, Bara Sena tersenyum puas melihat Gandi yang sudah mulai ikut campur di pertarungan kelompok Raksa Geni. Dia yakin, sebentar lagi akan terjadi pertarungan hebat antara Gandi dan Raksa Geni yang merasa terganggu karena sasarannya juga di incar oleh kelompok lain. Saat mereka tengah bertarung, Bara akan memanfaatkan kesempatan untuk bisa mengambil keuntungan dari mereka berdua."Jadi kau akan menggunakan cara Licik seperti yang sebelumnya kau lakukan?" tanya Sukma Geni.Bara tersenyum sambil menganggukkan kepalanya."Tapi tujuanku bukan itu. Aku hanya ingin tahu, sehebat apa kekuatan Pedang Maharaja milik Raksa Geni saat bertarung melawan Pedang Guntur Saketi yang pernah digunakan oleh paman Jaka Geni." kata Bara Sena yang per

    Last Updated : 2024-11-28
  • Geger Kahyangan   186.Raksa Vs Gandi

    Tebing itu hancur setelah tubuh Raksa Geni mendarat dengan keras hingga menciptakan ledakan yang cukup besar. Debu beterbangan sehingga menutupi pandangan mata. Belum juga debu itu menghilang, dari dalam debu tebal tersebut meluncur sinar merah kearah Gandi yang hampir saja tak bisa menghindar.Wusss!Sinar merah tersebut melesat dan menghantam tebing di belakang Gandi dimana ada pasukan Iblis yang sudah mengepung mereka. Ledakan dahsyat pun terdengar disertai teriakan para prajurit Iblis tersebut. Mereka saling berlompatan menghindari sinar merah sebelum terjadinya ledakan. Namun saat sinar merah itu menghantam tebing dan meledak, mereka tak bisa berbuat banyak. Tubuh mereka terpental ke berbagai arah sehingga mereka berteriak keras.Gandi menatap kearah pekat nya debu dimana Raksa Geni berada. Tiba-tiba anak Dewi Ambarwati tersebut sudah berada didepannya dan langsung menghujamkan tangannya kearah Gandi. Mendapat serangan tiba-tiba dan begitu cepat, Gandi pun langsung menahannya men

    Last Updated : 2024-11-28
  • Geger Kahyangan   187.Raksa Vs Gandi(2)

    Gemuruh ledakan dan gelombang mengerikan meluluhlantakkan dua tebing yang ada disana dan juga jalanan yang ada di bawahnya. Termasuk kuda dan kereta milik Wu Chen yang hancur tak tersisa setelah dilahap bola cahaya raksasa.Bara Sena terdiam melihat apa yang terjadi di depan sana. Dia sama sekali tak menduga bahwa kedua orang yang menjadi saingannya dalam Perburuan harta itu ternyata memiliki kemampuan yang luar biasa."Ini diluar dugaan...Jadi Raksa memang memiliki kemampuan yang hebat. Pantas saja dia bisa memimpin kelompoknya menjadi salah satu yang paling diunggulkan." batin pemuda tersebut. Namun Sukma Geni mendengar apa yang dikatakan olehnya meski di dalam hati."Raksa Geni pernah menjadi juara di Turnamen Probo Lintang 100 tahun yang lalu. Tidak mungkin dia tidak memiliki kemampuan. Saat dia bertarung di atas arena, tak ada yang mampu menghentikannya sama sekali..." kata Sukma Geni."Siapa yang menjadi lawannya di babak terakhir?" tanya Bara penasaran."Bayu Jaga Geni. Dia bis

    Last Updated : 2024-11-28
  • Geger Kahyangan   188.Kemelut

    Tubuh Gandi terpental setelah bahu kirinya terkena cahaya hijau tersebut. Raksa Geni yang tengah ditekan oleh pemuda itu dan Pedang Guntur Saketi pun akhirnya bisa melepaskan diri dari kepungan. Dia menggerakkan pedang Maharaja sedemikian rupa sehingga pedang Guntur Saketi yang tengah menekannya melesat ke samping lalu melesat turun ke bawah sana disertai aura petir putih kebiruan.Blaaaarrr!!!Saat Pedang ciptaan Batara Narada itu menghantam tanah, ledakan petir yang cukup kuat pun terjadi. Gelombang petir menyebar di bawah sana. Raksa Geni menatap pedang yang baru saja menyulitkan dirinya tersebut."Kekuatan Pedang Guntur Saketi memang luar biasa..." batin pria muda itu.Gandi yang baru saja mendapat serangan merasa aneh dengan tubuhnya. Saat dia melirik kearah bahu kirinya, dia melihat aura hijau yang seperti tengah mengikis sisik biru miliknya."Racun yang mengerikan...Apakah ini kekuatan Candrika yang sebenarnya?" batin pemuda itu sambil menatap ke arah tumpukan tanah longsor yan

    Last Updated : 2024-11-29
  • Geger Kahyangan   189.Raja Naga Air

    Gandi yang melayang di udara menatap kearah Raksa Geni yang juga sama-sama tengah menatapnya. Nawang Geni merasa, Raksa Geni dalam bahaya. Dia segera mengeluarkan senjata andalan miliknya, yakni Tombak Tujuh Samudra. Yao Ling yang melihat hal itu segera memberitahu Nawang Geni melalui telepati."Adik Nawang! Jangan gegabah! Pertarungan ini adalah milik mereka. Jika kau ikut campur, kau juga bisa dalam bahaya!" Nawang Geni terkejut mendengar telepati dari Yao Ling. Dia menatap kearah pria itu."Tapi Raksa Geni dalam bahaya...Jika dia mati, kelompok kami tak ada lagi kekuatan yang bisa membuat kami bertahan!" sahut Nawang Geni."Jika kau ikut campur, aku pun tak akan tinggal diam. Adik Nawang, jangan turuti pemikiranmu. Biarkan mereka bertarung seperti yang mereka inginkan. Sejak awal, Raksa Geni lah yang memaksa Gandi untuk bertarung. Padahal niat Gandi dan kami kelompoknya memang benar ingin membantu kalian mengalahkan para iblis disana. Tapi sayang, Raksa tiba-tiba saja menjadi aneh

    Last Updated : 2024-11-29
  • Geger Kahyangan   190.Raksasa Argapura

    Gandi mengangkat Pedang Guntur Saketi miliknya. Aura petir menyambar dari atas langit dan masuk kedalam Pedangnya. Lalu kemudian Raja Naga Air tersebut mengibaskan pedangnya sehingga kekuatan petir itu melesat keluar dan menyambar ke arah Raksa Geni. Denga cepat anak Dewi Ambarwati itu melompat menghindari sambaran petir yang begitu kuat.Duaaarr!Tanah dimana sebelumnya dia berada hancur setelah tersambar kekuatan petir. Raksa Geni berhasil menghindar, namun Gandi sudah menghadang di depannya dan langsung menebas dengan cepat dan bertenaga. Raksa Geni hanya sempat bergerak untuk menahan serangan menggunakan Pedang Maharaja tanpa sempat mengeluarkan tenaga dalam. Alhasil, tubuhnya pun terpental jauh hingga menabrak tebing yang telah hancur.Dum!Tubuh Raksa terbenam didalam tanah. Gandi mengangkat tangan kirinya. Aura biru muncul dari dalam telapak tangannya membentuk bola air. Namun belum sempat dia melancarkan serangan kembali, dari dalam tanah yang ada di depan sana muncul Pedang M

    Last Updated : 2024-11-29
  • Geger Kahyangan   191.Tak Ada Kata Mundur

    Raksa Geni menatap tak berkedip melihat sepasang Naga biru yang berukuran lebih besar dari Raksasa Argapura. "Mustahil...kekuatan ini...Apakah benar-benar kekuatan miliknya? Bahkan dua Naga itu membuat Raksasa Argapura terdiam saat melihatnya..." batin Raksa Geni.Mata biru dari dua Naga tersebut menatap kearah Raksasa Argapura. Mahkota emas yang ada di atas kepala dari makhluk tersebut menyala terang sebelum keduanya sama-sama membuka mulut dan langsung menyemburkan bola air raksasa kearah Raksasa Argapura tersebut.Mendapat serangan langsung dari sepasang naga, raksasa bertubuh merah itu tak bergeming. Kedua tangannya bergerak mendorong ke depan. Bola air raksasa pun datang menghantam.Terdengar suara gemuruh yang dahsyat saat dua bola air itu menghantam kedua tangan Raksasa Argapura. Air bah pun melanda tempat tersebut menjadi layaknya sungai besar.Makhluk penghuni Pedang Maharaja itu nampak tak bergeming meski baru saja menahan serangan kuat dari sepasang Naga Biru. Dia mendengu

    Last Updated : 2024-11-30
  • Geger Kahyangan   192.Menyerah

    Raksa Geni terkejut susunan formasi yang sudah hampir terbentuk secara sempurna tiba-tiba diserang rantai merah raksasa hingga hancur. Begitu juga dengan Gandi yang tak menyangka ada orang lain yang membantu dirinya. Melihat susunan formasi yang hancur, dua Naga biru yang ada di atas Gandi langsung berpisah. Naga jantan melesat kearah Raksasa Argapura sedangkan Naga betina melesat ke langit untuk menghancurkan gerombolan makhluk hitam bersayap kelelawar.Gandi pun tak tinggal diam. Dengan Pedang Guntur Saketi di tangan, tubuhnya melesat kearah Raksa Geni. Karena senjata Pedang Maharaja miliknya saat ini tengah menjelma menjadi raksasa, tak ada pilihan lain bagi Raksa untuk menggunakan senjata lain yang dia miliki sebelum mendapatkan Pedang Maharaja dulu. Yakni Cemeti Pembakar Jiwa.Ctaarrr!Gandi terkejut karena cambuk merah menyala itu hampir saja mengenai dirinya seandainya dia tidak cepat menghindar."Senjata apa lagi yang dia miliki!?" batin Gandi sambil menahan tubuhnya yang men

    Last Updated : 2024-11-30

Latest chapter

  • Geger Kahyangan   249.Xia Nian vs Zhou Yin(2)

    Dssss!Tubuh Gong Xia Nian terpental ke depan setelah terkena serangan telapak tangan Zhou Yin yang bersarang tepat di punggungnya. Meski sudah menggunakan pelindung petir di tubuhnya, gadis itu tetap saja merasakan sakit yang cukup mendera dirinya. Bahkan pukulan itu cukup membuat dirinya kesulitan menyeimbangkan tubuhnya. "Kakak Zhou sepertinya benar-benar serius! Aku tak boleh kalah darinya...! Dalam hal kecepatan seharusnya aku lebih cepat darinya!" seru gadis itu dalam hati.Namun tiba-tiba dari arah depan datang semburan api merah membara yang menyongsong tubuhnya. Gadis itu berteriak keras. Dari dalam tubuhnya keluar aura petir biru. Lalu tubuh Xia Nian menghilang begitu saja tepat disaat api merah menerjang. Zhou Yin cukup terkejut karena tiba-tiba tubuh gadis itu menghilang. Namun dia tahu ada dimana keberadaan Xia Nian. Dia pun mendongak ke atas. Nampak cucu Dewa Petir Lei Gong itu melayang di atas langit sana dengan napas yang sedikit terengah-engah."Berpindah tempat dala

  • Geger Kahyangan   248.Xia Nian vs Zhou Yin

    Semua orang memberikan tepuk tangan yang meriah kepada Chang Hao meskipun dia berakhir kalah melawan Bara Sena. Mereka sangat senang melihat pertarungan yang seru tersebut. Selain itu, mereka juga ngeri dengan kemampuan Chang Hao yang bisa merobek ruang dan waktu hingga memunculkan makhluk mengerikan dari alam lain. Untung saja Batara Geni menangani semua itu dengan cepat sehingga makhluk tersebut tidak sempat merusuh di acara besar itu.Pecahan ruang dan waktu yang sebelumnya masih ternganga akhirnya menutup kembali setelah Chang Hao dikalahkan oleh Bara Sena. Pertarungan kedua di babak ke tiga pun akhirnya selesai sudah. Dua kuda hitam Probo Lintang berhasil lolos menuju ke babak terakhir. Bara dan Gandi menjadi semakin dikenal oleh masyarakat Probo Lintang."Baiklah! Silahkan bagi yang mendapatkan nomor ke tiga untuk memasuki arena!" seru Anoman yang telah berdiri di tengah arena. Karena itu di dalam Kerajaan Jiwa, dengan mudah Batara Geni meratakan kembali arena yang telah hancur

  • Geger Kahyangan   247.Tak Akan Menyerah

    Tak ada satupun dari mereka yang melihat ledakan cahaya yang begitu terang itu tidak menutup mata. Semuanya menutup mata mereka karena begitu terangnya ledakan cahaya yang bisa saja membutakan mata siapa pun yang menatapnya secara langsung. Bahkan, Batara Geni pun ikut memalingkan wajah saat cahaya terang tersebut meledak."Akhirnya dia mengeluarkan kekuatan sejatinya...Tidak buruk sama sekali. Layak disebut sebagai satu-satunya penerus Dewa Cahaya." batin Batara Geni.Setelah cahaya yang sangat terang dan panas itu mulia mereda secara perlahan, barulah semua orang menatap kembali kearah tengah arena yang luas tersebut. Mereka sama-sama dibuat terpana dengan bola cahaya yang masih menyala di atas tanah yang hancur hingga membentuk lubang raksasa."Kekuatan yang mengerikan..." batin Anoman setelah itu dia juga membuka kembali matanya. Bola cahaya yang merupakan matahari ciptaan Bara Sena itu melayang dan berdenyut seperti hidup. Saat bola cahaya itu berdenyut, dia akan menjadi lebih t

  • Geger Kahyangan   246.Pukulan Matahari Membakar Semesta

    Bara Sena dan Chang Hao nampak saling pandang satu sama lain. Pendekar Golok Iblis itu tersenyum sinis kearah kakak iparnya tersebut."Kemampuan mu itu malah mengundang bencana. Apa kau belum sadar juga, bahwa bencana besar itu datang dari dirimu? Semua yang ada di dunia ini akan hancur olehmu. Aku tak bisa katakan kekuatan milikmu itu sebagai anugrah. Itu lebih mirip seperti Kutukan yang sudah diberikan kepadamu sejak lama," kata Bara membuat kedua mata Chang Hao menyorot tajam."Apa maksudmu kekuatan ini adalah kutukan? Kau hanya bisa membual...!" umpat Chang Hao marah."Jika bukan kutukan, kenapa kekuatan itu yang justru akan mengundang mereka kesini? Atau, kau memang memiliki rencana untuk menciptakan bencana di dunia ini?" sahut Bara masih dengan nada mencibir."Kau tahu apa tentang diriku! Yang kau tahu hanyalah soal wanita dan wanita! Kau tidak tahu bagaimana aku mencari kekuatan untuk bisa berada di atas arena ini! Bagaimana sakitnya bersaing dan dicibir oleh saudara sendiri s

  • Geger Kahyangan   245.Mata Dewa Iblis

    Mata kanan Bara Sena menyala merah kekuningan. Dia merintih karena rasa sakit dan panas yang seolah membakar matanya sebelah kanan. Namun dia sudah merasakan hal itu sebelumnya sehingga dia menganggap itu sebagai perjumpaannya kembali dengan Mata Dewa Iblis tersebut. Salah satu harta pemberian Dewa Hong yang langka."Perasaan tidak menyenangkan ini...kenapa jurus sehebat ini harus menyakiti penggunanya...? Sial...Mata Dewa Iblis, nyalakan!" seru Bara.Sinar merah terang yang diselimuti aura kuning melesat dari mata kanan pemuda tersebut. Menderu dengan kecepatan yang tidak bisa dilihat oleh mata orang biasa. Sangat cepat hingga tanpa Chang Hao sadari sama sekali saat sinar merah tersebut menembus masuk kedalam pecahan ruang dan menghantam sosok makhluk yang sebelumnya berniat untuk keluar dari dalam pecahan ruang tersebut.Wusss!Chang Hao hanya tersentak kaget saat sinar merah itu lewat di sampingnya. Dia menoleh ke belakang dimana sosok raksasa yang menyelamatkan dirinya dari terkam

  • Geger Kahyangan   244.Dua Wujud Dewa

    Sriiing!Dua pedang besar di tangan Chang Hao membabat telapak tangan raksasa tersebut dengan gerakan berputar. Dari serangan tersebut tercipta robekan yang besar pada telapak tangan raksasa. Namun robekan itu menutup kembali dengan cepat.Wuuung!Chang Hao menyilangkan dua pedang raksasa di depan dada makhluk berambut merah miliknya. Cahaya petir yang dibawa sepasang tangan lainnya menyentuh dua pedang besar di dua tangan yang menyilang tersebut. Seketika, dua pedang itu pun menyala terang disertai kekuatan petir yang menggelegar. Bara Sena yang berusaha terus menekan dengan jurus Cakar Dewa Angin itu merasa aliran darahnya menjadi kacau. Bahkan ada darah yang keluar dari sela bibirnya yang menunjukkan dirinya memaksakan kekuatan Dewa Angin tersebut melebihi batasnya. Namun dia tak peduli dan tetap melanjutkan jurus tersebut karena sudah kepalang tanggung.Dua pedang raksasa di tangan wujud dewa Chang Hao kembali bergerak cepat membabat tangan raksasa. Kali ini serangan yang dihasil

  • Geger Kahyangan   243.Bara vs Chang Hao(2)

    Dari dalam tumpukan batu-batu besar terdengar suara gemuruh disertai getaran yang kuat. Lalu tak lama kemudian muncul empat tangan raksasa yang membuat bebatuan tersebut beterbangan di udara. Semua orang melihat sosok raksasa berambut merah dengan tubuh ungu keluar dari dalam reruntuhan batu. Diatas kepala makhluk setinggi hampir dua puluh tombak itu berdiri sosok Chang Hao dengan tubuh babak belur. Darah masih mengucur dari luka di perutnya. Dari mulutnya juga nampak darah yang menetes keluar melalui sela bibirnya.Chang Hao sudah terluka parah oleh serangan kekuatan angin milik Bara sebelumnya. Namun hebatnya dia masih mampu mengeluarkan kekuatan Dewa sejati miliknya sebagai upaya 'terakhir' meski masih ada sesuatu yang lain yang bisa dia andalkan. Hanya saja, setelah tahu bahwa kekuatan petir ungu miliknya yang mampu merobek ruang dan waktu akan membahayakan semua orang, Chang Hao tidak berniat untuk menggunakannya."Tak kusangka aku harus mengeluarkan wujud Dewa ini dihadapan oran

  • Geger Kahyangan   242.Bara vs Chang Hao

    Duuuummmm!Dentuman dahsyat menggema disertai suara gemuruh yang luar biasa. Gelombang kekuatan tercipta hingga menyapu semua yang ada di sekitar Bara dan Chang Hao berada. Keduanya sama-sama menatap tajam. Dan setelah adu pukulan itu, mereka berdua pun sama-sama terdorong ke belakang.Tap!Kedua kaki Bara menapak ke tanah. Sekejap kemudian dia sudah melesat dengan cepat kearah Chang Hao yang baru saja mendarat di tanah. Pertarungan pun tak terelakkan. Tendangan kaki kiri Bara ditangkis begitu saja oleh tangan Chang Hao.Dsss!Tubuh anak Dewi Chang Yun itu pun terhempas ke samping setelah menahan tendangan Bara yang mengandung kekuatan angin. Pendekar Golok Iblis tersenyum tipis sebelum kembali menyerang Chang Hao denga kecepatan yang luar biasa.Brak!Chang Hao berhasil menghindari serangan kaki dari atas ke bawah dengan lincah. Seandainya dia tidak menghindari serangan tersebut, mungkin saja kepalanya akan hancur oleh telapak kaki Bara Sena. Pria itu sempat bergulingan di atas tanah

  • Geger Kahyangan   241.Terkejutnya Para Dewa

    "Pemenangnya adalah Gandi Wiratama!" seru Anoman. Para penonton bersorak karena jagoan mereka menjadi pemenang di duel babak ketiga ini. Namun banyak juga yang kecewa karena Pendekar pujaan hati yang cantik telah dikalahka secara mengenaskan. Lu Xie yang baru saja kalah pun tersadar di dunia luar Kerajaan Jiwa. Dia pun memuntahkan darah segar yang cukup banyak. Dewi Chang Yun dan para pelayan nya segera membantu mengobati luka gadis itu ditemani Dewi Lu Che yang ikut keluar dari Kerajaan Jiwa untuk mengurus putri semata wayangnya tersebut."Aku kalah ibu..." ucap Lu Xie dengan wajah pucat. Dewi Lu Che tersenyum sambil membelai wajah putrinya dengan lembut."Kau sudah menunjukkan kekuatan yang tak pernah terbayangkan putriku. Bisa melangkah sejauh ini bersama saudara-saudaramu yang lain itu sudah sangat luar biasa...Jadi tak perlu merasa kau gagal. Lawanmu yang terlalu kuat nak." kata Dewi Lu Che mencoba menghibur gadis itu. Namun bukan kekalahan tersebut yang membuat hari Lu Xie se

DMCA.com Protection Status