Share

Bab 53

"Sekarang, kita ke butik." Anis mengekor di belakangku.

***

Butikku sudah penuh penonton yang kepo dengan masalah, orang lain. Sebelum aku sampai ke butik, aku singgah ke kantor polisi untuk melaporkan kejadian perusakan dan lain-lainnya.

"Permisi ... Permisi," ujarku membelah kerumunan penonton.

"Nah, ini dia pelakor murahan. Wanita sok suci, tapi perebut suami orang!"

Tentu saja aku tertawa mendengarnya.

"Hallo Novalia Asmarani! Kamu tau pribahasa jawa, satu jari jempol menunjuk ke orang lain, empat jari menunjuk ke arah sendiri." Dengan santai aku menjawab.

Nova berlari ke arahku dan mengambil vas bunga yang berdiri cantik di meja, tepat di samping tempatku berdiri.

Prang!

Vas itu mengenai kepalaku, pas sekali dengan kedatangan beberapa polisi.

Nova langsung di tangkap tanpa perlawanan, karena bukti sudah ada di depan mata para polisi yang datang. Untung saja, hanya luka gores di dahiku saja.

"Satu orang sudah kena batunya!" ujarku.

Ketika aku ingin membersihka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status