Share

Bab 56

Melihat mereka berdua sudah bernapas dengan tidak beratur, aku pun berteriak.

"Hei! Hentikan!"

"Diam kamu!" Suara Mas Aditya meninggi, membentakku.

"Ck, kamu tidak berubah, ya, Mas! Kehancuran sudah di depan mata, bukannya bertobat malah menjadi!" ejekku.

Mas Aditya menyipitkan matanya, membulatkan bibirnya. Lalu, berjalan mendekatiku. Raut wajahnya berubah, memelas dan penuh penyesalan.

"Dis, maafkan aku. Mari kita rujuk," ujarnya yang membuatku ingin tertawa.

"Kamu lupa? Telah mentalakku tiga kali?!" ucapku dari terkesan sinis.

Tubuh Mas Aditya luruh dan dia menangis.

"Maaf, Dis. Maaf!" ujarnya lirih.

"Air mata buayamu, tidak akan mempan untukku. Lebih baik kamu persiapkan diri untuk menghadapi masalah yang kamu sebabkan sejak kita menikah! Jangan lupa, kembalikan hakku dan anakku!" Dengan santai aku berbicara, kemudian hendak berlalu.

"Aaakh!" teriakan seseorang menghentikan langkahku.

Tubuh seseorang tergeletak dan di bagian perutnya mengeluarkan banyak darah. A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status