Share

Bab 25

Dalam keheningan hati, dalam sempitnya jiwa angan Nisa tersesat tak tentu rimba. Ia berusaha mencari jalan keluar. Apa ia sanggup tanpa pertolongan Sang MAHA CINTA?

"Ya Allah, berilah hidayahMU pada suami hamba. Kembalikan Dia pada saat Dia masih sangat mencintai Hamba." itu selalu doa yang Nisa panjatkan setelah sholatnya.

Apakah Iman akan berubah?

"Pagi, Nisa." Nisa yang sedang menyapu terasnya yang luas itu mengangkat kepalanya. Ia tersenyum melihat siapa yang datang.

"Pagi, Bang. Mau servis, ya?" Nisa lalu celingukan karena ia tidak mendengar suara mobil datang.

"Iya, Aku mau servis motorku itu." Putra menunjuk motor yang di parkir di depan rumah Teh Yanah.

"Bang Imannya ada, 'kan?" Nisa mengangguk. Hatinya lega karena ada pekerjaan untuk Iman hari ini. Sudah 2 hari tidak ada pemasukan selain dari pemancing yang hanya 1 - 2 orang itu.

"Ada di belakang. Lagi ngasih makan ikan, mungkin." Nisa melambai pada Umboh yang sedang duduk di depan rumahnya.

"Boh, tolong panggilin Mang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status