Share

Gara-gara Patah Hati Berakhir Dinikahi Bos Sendiri
Gara-gara Patah Hati Berakhir Dinikahi Bos Sendiri
Author: Liya Amoura

Bab 1

Author: Liya Amoura
last update Last Updated: 2025-01-10 15:29:57

Dinda menyeka air matanya yang terus mengalir, bahkan suara tangisannya pun semakin kencang dan menggema di dinding kamar kosnya.

Di sisi lain, Santi duduk di sampingnya ikut prihatin melihat kondisi Dinda yang sedang patah hati itu, bahkan bekas tisu pun berhamburan memenuhi kotak sampah di bawah tempak tidurnya.

"Udah Din, lo gak perlu nangisin si Randy lagi," ucap Santi dengan nada penuh empati. "Harusnya lo ngerasa beruntung karena gak jadi nikah sama si mokondo itu."

Mendengar kata 'menikah', Dinda semakin terisak, rasa sakit hatinya semakin memuncak. "Iya San, tapi yang bikin nyesek itu, kenapa dia malah ngehamilin Shella, sahabat gue sendiri. Mana mereka nikah pakek duit tabungan gue sama Randy lagi," ratapnya. "Gue gak ikhlas!!"

Santi mempererat genggamannya di tangan Dinda. "Udah, lebih baik lo dandan, terus lo pergi ke acara pernikahan mereka dan ancurin pestanya. Tunjukin kalo lo itu korban, dan mereka harus tau kalo pernikahan itu harusnya jadi milik lo dan kalo bisa lo minta balik tabungan lo."

Dinda mengangkat wajahnya, matanya sembab namun ada kilatan keberanian yang mulai muncul.

"Iya San, lo bener!" senyum Dinda yang kembali bersemangat.

Di sore itu, di sebuah gedung yang berdekorasi indah, terdengar sorak sorai para tamu yang hadir di acara pernikahan Randy dan Shella.

Bahkan senyuman dikedua mempelai pun tak pernah pudar di bibir mereka. Sampai akhirnya seorang MC mengangkat microphone-nya.

"Baiklah semuanya! Akhirnya kita sampai di acara selanjutnya, yaitu pelemparan bunga oleh kedua mempelai..." serunya yang membuat beberapa sahabat dekat serta para bridesmaid dan groomsmen berkumpul di depan panggung.

Bahkan Randy dan Shella pun sudah siap memegang buket bunga di tangan mereka.

"Apa kalian semua siap!?" lanjut sang MC. "Kita mulai dengan menghitung mundur, satu... Dua..."

"BERHENTI...!!" Sebuah suara menginterupsi, membuat mereka semua menoleh ke arah pintu gedung.

Dimana Dinda datang dengan gaun berwarna merah terangnya, serta Santi yang berada di samping belakangnya.

Randy dan Shella yang sebelumnya tersenyum lebar, kini berubah pucat seketika.

Dengan anggun Dinda berjalan memasuki ruangan, bahkan ruangan yang tadinya dipenuhi tawa, mendadak hening. Shella mengepalkan tangan di sisi gaunnya, matanya tidak bisa lepas dari sosok Dinda yang dengan percaya diri mengambil langkah demi langkah mendekat ke arah panggung.

"Apa kamu mengundang Dinda, Sayang?" bisik Shella pelan, pada sang suami.

"Aku bahkan tidak tahu jika dia akan datang," balas Randy dengan kaku.

Beberapa tamu yang menyaksikan kejadian ini mulai berbisik satu sama lain, membuat suasana menjadi semakin tidak nyaman.

"Siapa perempuan itu? Kenapa dia datang dengan warna gaun yang berbeda?" bisik salah satu teman kepada rekan di sampingnya, karena pesta tersebut yang mengharuskan para tamunya mengenakan pakaian putih yang soft.

Randy mencoba menenangkan Shella dengan memegang tangannya, namun Shella bisa merasakan gemetar di tangan Randy. "Awas saja jika dia membuat gaduh acara kita!"

Randy hanya diam, sampai akhirnya langkah Dinda berhenti tepat di barisan bridesmaid dan groomsmen. "Bukannya tidak lengkap jika aku tidak hadir di acara penting kalian, sahabatku tercinta?" senyum Dinda.

Randy dan Shella hanya menampilkan senyum yang dipaksakan, membuat beberapa orang lega begitupun dengan sang MC.

"Wahhh, ternyata Nona Cantik ini sahabat dari kedua mempelai kita, teman-teman. Baiklah, apakah acaranya bisa kita lanjutkan?!" seru sang MC, yang saat itu juga semua orang langsung bersiap-siap mendapatkan bunga tersebut.

"Satu... Dua... Tiga...!"

Hap

Dengan langkah mantap, Dinda sedikit berjinjit untuk mendapatkan bunga tersebut. Sampai akhirnya bunga itu mendarat di tangannya dengan sempurna, ia tersenyum senang dan kemudian berjalan ke arah sang MC.

Tanpa berbasa-basi ia pun merebut mic dari tangannya, dan menghadap ke semua para tamu undangan.

Dengan mic yang tergenggam di satu tangannya, ia pun mengangkat tangan yang lain dan memamerkan sebuket bunga mawar merah yang ada di tangannya.

Ia tersenyum manis sembari mengucapkan, "Terima kasih untuk bunganya, bunganya sangat cantik dan juga sangat wangi." Bersamaan dengan itu Dinda menciumnya sekilas.

Hening

Sampai akhirnya Dinda menoleh ke arah mempelai, matanya tertuju pada Shella yang tampak panik, terlihat ia mencengkram lengan Randy di sampingnya.

Dengan suara yang bergetar namun jelas, Dinda menyampaikan kata-kata yang mengejutkan seluruh tamu, "Dan untuk Shella... Aku benar-benar kecewa padamu, karena kamu telah merebut calon suamiku."

Desas-desus mulai terdengar dari para tamu yang terkejut, beberapa dari mereka saling berbisik, mencoba memahami situasi yang tiba-tiba memanas. Shella, yang berdiri di samping suaminya, tampak pucat dan menundukkan kepala, mencoba menyembunyikan rasa malu yang mendera.

Namun, Dinda melanjutkan dengan nada yang sedikit lebih tinggi, "Tapi aku tetap berterimakasih karena kalian telah menyadarkanku bahwa kalian sama-sama pengkhianat!" Kali ini, ruangan dipenuhi dengan hening yang mencekam, semua mata tertuju pada Dinda yang berdiri gagah dengan keberanian yang membara, sementara Shella tampak semakin kecil dan hancur di hadapan semua tamu, begitu juga dengan pihak keluarga.

"Oh iya satu lagi, aku juga mau uangku kembali sepenuhnya! Kamu tidak lupa kan Randy, bahwa pesta pernikahanmu yang megah ini juga berasal dari tabunganku yang kamu curi demi menikahi selingkuhanmu." Bersamaan dengan itu Dinda kembali melirik ke arah Shella dengan sinis.

"Dasar laki-laki mokondo," bisik beberapa orang sambil melirik ke arah Randy.

"Aku beri kalian waktu satu minggu untuk mengembalikan semuanya, dan untuk bunganya, kalian ambil saja, anggap itu kado-ku untuk calon keponakan yang tengah Shella kandung. Terimakasih semuanya," senyum Dinda yang kemudian mengembalikan mic tersebut pada sang MC, yang saat ini tampak mematung.

Bahkan Dinda pun melemparkan buket bunga itu ke lantai.

Para pihak keluarga tentu tak terima dengan hal itu, apalagi Shella hampir pingsan dibuatnya.

"Oh anakku," seru Bu Ani yang langsung menghampiri Shella.

Dengan tatapan bengis, ibunya Randy melirik ke arah Dinda. "SATPAM!!! USIR PEREMPUAN RUSUH ITU SEKARANG."

Mendengar itu Santi bergegas menghampiri Dinda, tentu untuk mengajaknya pergi sebelum dia di permalukan.

Namun baru saja ia sampai di samping Dinda, tiba-tiba saja empat orang keamanan datang dan menyeretnya pergi dari sana.

Sang MC yang awalnya mematung, kini tersadar karena ayahnya Randy yang memberikan kode untuknya.

"Maaf semuanya, sepertinya terjadi kesalahpahaman disini. Karena telah memasuki acara inti, para tamu dipersilahkan untuk menikmati hidangan yang tersaji," kata sang MC.

Para tim organizer pun datang ke atas panggung, dan memapah Shella yang sudah tak sadarkan diri.

Sedangkan Dinda dan Santi terlempar ke luar gedung dengan keras.

"Dasar satpam si*lan!!!" maki Dinda, dengan rambut yang sudah kusut.

Salah satu satpam menunjuk ke arah mereka. "Pergi kalian!"

Santi membantu Dinda untuk berdiri. "Ayo kita pulang, Din."

Dinda dengan susah payah menegakkan tubuhnya. "Lo balik duluan aja, gue masih ada urusan."

"Tapi, lo mau kemana?" tanya Santi yang tiba-tiba khawatir.

Dinda tak menjawab, ia hanya melenggangkan kaki dan menghentikan sebuah taksi.

Bersambung,

Related chapters

  • Gara-gara Patah Hati Berakhir Dinikahi Bos Sendiri    Bab 2

    Dinda menatap keluar jendela taksi, lamunannya terputus saat sopir taksi memanggilnya melalui kaca spion. "Maaf, Mbak. Kita mau ke mana? Kita udah jalan jauh dari gedung," tanya sopir itu dengan nada kebingungan.Dinda, dengan mata sembab, menyeka air matanya yang baru saja tumpah. "Kita ke Fantasy Club ya, Pak," jawab Dinda dengan suara serak.Sopir taksi itu mengangguk paham dan segera membelokkan mobil menuju ke arah yang dituju.Sementara itu, di ruangan yang mewah dengan dekorasi serba putih, Shella terbangun dari pingsannya.Dengan gaun pengantin yang masih melekat di tubuhnya, ia pun kembali menangis tersedu-sedu. "Aku gak mau tahu! Pokoknya kamu harus kasih dia pelajaran," desak Shella pada Randy yang berdiri di sampingnya dengan wajah bimbang.Randy menghela napas, bingung dengan situasi yang menjerat mereka berdua, namun ia tahu ia harus melakukan sesuatu untuk menenangkan Shella. "I-iya Sayang, nanti kita kasih dia pelajaran ya, yang penting kamu tenang dulu."Bu Ani mengip

    Last Updated : 2025-01-11
  • Gara-gara Patah Hati Berakhir Dinikahi Bos Sendiri    Bab 3

    Dinda terbangun dengan suara dering yang memecah keheningan pagi. Dengan mata yang masih setengah tertutup, ia meraba-raba mencari sumber suara tersebut, sampai akhirnya ia mendapatkannya, dengan di layar ponselnya yang tertuliskan nama Santi. Sementara itu, Santi di ujung sana mulai kehilangan kesabaran, "Dinda kemana sih!? Kok gak diangkat-angkat?" Beberapa kali ia mencoba menghubungi Dinda. "Udah semalaman gak pulang-pulang, eh sekarang malah susah banget dihubungin."Saat Dinda hendak menekan tombol hijau untuk menjawab panggilan, tiba-tiba saja ada gerakan yang tidak terduga melingkar di perutnya.Dengan refleks ia berbalik dan terkejut bukan kepalang. Di belakangnya, ada seorang pria asing yang memeluknya dari belakang dengan mata yang masih terlelap.Dinda terpaku, matanya membulat, bahkan ponselnya pun terlepas dari genggamannya, jatuh ke lantai dengan suara yang sedikit nyaring."J-jadi semalam itu bukan mimpi?" batin Dinda.Seketika sekelebat ingatan tentang aksi panas merek

    Last Updated : 2025-01-12
  • Gara-gara Patah Hati Berakhir Dinikahi Bos Sendiri    Bab 4

    Sesampainya di tempat kos, Dinda langsung membuka pintu kamar, membuat Santi yang tengah mengerjakan proposal langsung menoleh."Bagus ya... Dari semalam gue tungguin tapi gak balik-balik," omel Santi pada Dinda yang tengah merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, dengan ekspresi yang kacau. "Mana telpon gue gak diangkat lagi."Dinda hanya diam, matanya menatap lurus ke arah langit-langit kamarnya."Lo kenapa sih, Din?" Bersamaan dengan itu Santi menghampirinya, berdiri dengan tangan yang menekuk di pinggangnya. "Balik-balik udah kayak kehilangan harga diri aja!"Detik kemudian Dinda menangis tersedu-sedu, "Huaaaaaaa....."Santi yang bingung langsung duduk di sisi ranjang, menyangka bahwa Dinda mungkin masih patah hati atas pengkhianatan Randy."E sorry, Din, gue gak ada maksud buat bentak lo." Santi menyentuh lengan Dinda.Kemudian Dinda mendudukkan dirinya, dan menatap Santi. "G-gue emang udah kehilangan harga diri, San."Kening Santi berkerut. "Maksud lo?"Di hotelWilliam terban

    Last Updated : 2025-01-12
  • Gara-gara Patah Hati Berakhir Dinikahi Bos Sendiri    Bab 5

    Dani melangkah lebar memasuki mansion megah milik William. Suasana mansion tampak tenang namun tetap terasa mewah dengan penerangan hangat dari lampu kristal yang menggantung di langit-langit. Dani mendekati seorang maid yang tampak sibuk dengan baki teh di tangannya. "Pak Will lagi di mana, Tik?" tanya Dani dengan nada yang bersahabat. Tika, yang kala itu membawa teko teh, menoleh dengan ekspresi terkejut sejenak sebelum menjawab, "Tuan Will sedang makan malam bersama Oma Tia dan Opa Anton, Pak." Dani mengangguk paham, "Oh, begitu." Sebelum Dani sempat bertanya lebih lanjut, Tika pun berpamitan padanya. "Maaf Pak, saya harus mengantarkan teh ini dulu untuk Oma." "Iya silahkan," balas Dani. Tak lama setelah Tika pergi, Ririn yang juga seorang maid, datang menghampirinya dengan langkah cepat. "Pak Dani, Tuan William meminta saya untuk menyampaikan pada Bapak, kalau Bapak disuruh menunggu di ruang kerja," ujar Ririn dengan sopan. Dani membalas dengan senyum singkat, "Terima k

    Last Updated : 2025-01-13
  • Gara-gara Patah Hati Berakhir Dinikahi Bos Sendiri    Bab 6

    William terbaring di tempat tidur sambil menatap langit-langit kamarnya yang temaram. Pikirannya melayang pada malam itu, sebuah malam yang tak bisa ia hapus dari memorinya. "Kenapa aku sama sekali tidak bisa mengingat wajahnya?" bisiknya pada diri sendiri, seraya tangannya menggenggam sebuah gelang wanita yang ia temukan di sisi tempat tidurnya pagi itu. Di tempat yang lain, dalam ruangan yang dipenuhi dengan tumpukan kertas dan buku, Dinda tampak gelisah sambil membuka laci meja kerjanya satu per satu dengan tergesa-gesa. Santi, yang sedari tadi memperhatikan tingkah Dinda, akhirnya tidak tahan untuk bertanya, "Lo cari apa sih, Din?" Dinda menoleh sejenak, "Gelang gue ilang, San. Lo liat gak?" Santi mendekat, ingin membantu, "Gelang yang lo beli di Singapura waktu itu, ya?" Dinda mengangguk, merasa semakin frustasi karena tidak bisa menemukan apa yang dicarinya. Seraya membantu Dinda, Santi pun kembalj bertanya, "Sekali lagi coba lo ingat-ingat, Din. Dimana terak

    Last Updated : 2025-02-18
  • Gara-gara Patah Hati Berakhir Dinikahi Bos Sendiri    Bab 7

    Dinda terengah-engah, detak jantungnya masih berdesir ketika ia duduk di kursinya dengan tergesa-gesa. Dengan mata yang masih memancarkan rasa terkejut, dia mencoba menormalkan napasnya. Anita, yang duduk di sebelahnya menoleh dengan kacamata yang ia angkat sedikit dari hidungnya. "Lo kenapa, Din? Kayak abis dikejar setan aja."Dinda mengatur nafasnya sekali lagi, dan menjawab, "Lebih dari itu, Nit." Anita mengerutkan keningnya, tidak mengerti maksud dari kata-kata Dinda. "Hah?" respons Anita, mencoba mencerna apa yang baru saja didengarnya.Dinda hanya menggeleng cepat. "Bukan apa-apa kok!" ucapnya, dengan cengiran.Tepat saat itu, Bu Merry, kepala divisi mereka datang dengan rambut bob hitamnya yang selalu terawat.Ia menghampiri keduanya dengan langkah yang ringan. "Pagi anak-anakku," sapa Bu Merry dengan suara ceria, yang kontras dengan suasana hati Dinda saat itu.Mendengar sapaan itu, Dinda dan Anita langsung menoleh. "Pagi Bu Merry," sahut mereka hampir bersamaan. Bu Merry k

    Last Updated : 2025-02-19
  • Gara-gara Patah Hati Berakhir Dinikahi Bos Sendiri    Bab 8

    Dinda, Anita, dan Rini tengah berada di ruang dapur atau yang mereka sebut sebagai ruang praktik. Ruangan itu penuh dengan aroma tepung dan ragi, serta suara mixer dan oven yang menyala. Dinda yang tengah memanggang roti, mendadak terkejut saat pintu ruang praktik terbuka dengan tiba-tiba.Tampak sosok Bu Merry datang dengan mengenakan jas praktik putihnya yang khas. "Udah selesai Bu, meetingnya?" tanya Dinda sambil tetap fokus pada roti yang sedang dipanggangnya."Udah, tapi ada yang aneh sama Pak Will," jawab Bu Merry sambil mendekat ke oven untuk memeriksa roti yang sedang dipanggang Dinda.Anita yang tengah menguleni adonan di meja seberang mendengar pembicaraan itu dan segera berseru, "Ada Pak presdir juga?"Bu Merry mengangguk, "Iya donk, kan tadi Ibu abis meeting sama semua kepala divisi dan otomatis Pak Presdir juga ikut karena kita lagi bahas perihal penting."Dinda, Anita dan Rini mengangguk dengan mulut yang berbentuk o."Oh iya! Tadi Ibu bilang, ada yang aneh sama Pak W

    Last Updated : 2025-02-20

Latest chapter

  • Gara-gara Patah Hati Berakhir Dinikahi Bos Sendiri    Bab 8

    Dinda, Anita, dan Rini tengah berada di ruang dapur atau yang mereka sebut sebagai ruang praktik. Ruangan itu penuh dengan aroma tepung dan ragi, serta suara mixer dan oven yang menyala. Dinda yang tengah memanggang roti, mendadak terkejut saat pintu ruang praktik terbuka dengan tiba-tiba.Tampak sosok Bu Merry datang dengan mengenakan jas praktik putihnya yang khas. "Udah selesai Bu, meetingnya?" tanya Dinda sambil tetap fokus pada roti yang sedang dipanggangnya."Udah, tapi ada yang aneh sama Pak Will," jawab Bu Merry sambil mendekat ke oven untuk memeriksa roti yang sedang dipanggang Dinda.Anita yang tengah menguleni adonan di meja seberang mendengar pembicaraan itu dan segera berseru, "Ada Pak presdir juga?"Bu Merry mengangguk, "Iya donk, kan tadi Ibu abis meeting sama semua kepala divisi dan otomatis Pak Presdir juga ikut karena kita lagi bahas perihal penting."Dinda, Anita dan Rini mengangguk dengan mulut yang berbentuk o."Oh iya! Tadi Ibu bilang, ada yang aneh sama Pak W

  • Gara-gara Patah Hati Berakhir Dinikahi Bos Sendiri    Bab 7

    Dinda terengah-engah, detak jantungnya masih berdesir ketika ia duduk di kursinya dengan tergesa-gesa. Dengan mata yang masih memancarkan rasa terkejut, dia mencoba menormalkan napasnya. Anita, yang duduk di sebelahnya menoleh dengan kacamata yang ia angkat sedikit dari hidungnya. "Lo kenapa, Din? Kayak abis dikejar setan aja."Dinda mengatur nafasnya sekali lagi, dan menjawab, "Lebih dari itu, Nit." Anita mengerutkan keningnya, tidak mengerti maksud dari kata-kata Dinda. "Hah?" respons Anita, mencoba mencerna apa yang baru saja didengarnya.Dinda hanya menggeleng cepat. "Bukan apa-apa kok!" ucapnya, dengan cengiran.Tepat saat itu, Bu Merry, kepala divisi mereka datang dengan rambut bob hitamnya yang selalu terawat.Ia menghampiri keduanya dengan langkah yang ringan. "Pagi anak-anakku," sapa Bu Merry dengan suara ceria, yang kontras dengan suasana hati Dinda saat itu.Mendengar sapaan itu, Dinda dan Anita langsung menoleh. "Pagi Bu Merry," sahut mereka hampir bersamaan. Bu Merry k

  • Gara-gara Patah Hati Berakhir Dinikahi Bos Sendiri    Bab 6

    William terbaring di tempat tidur sambil menatap langit-langit kamarnya yang temaram. Pikirannya melayang pada malam itu, sebuah malam yang tak bisa ia hapus dari memorinya. "Kenapa aku sama sekali tidak bisa mengingat wajahnya?" bisiknya pada diri sendiri, seraya tangannya menggenggam sebuah gelang wanita yang ia temukan di sisi tempat tidurnya pagi itu. Di tempat yang lain, dalam ruangan yang dipenuhi dengan tumpukan kertas dan buku, Dinda tampak gelisah sambil membuka laci meja kerjanya satu per satu dengan tergesa-gesa. Santi, yang sedari tadi memperhatikan tingkah Dinda, akhirnya tidak tahan untuk bertanya, "Lo cari apa sih, Din?" Dinda menoleh sejenak, "Gelang gue ilang, San. Lo liat gak?" Santi mendekat, ingin membantu, "Gelang yang lo beli di Singapura waktu itu, ya?" Dinda mengangguk, merasa semakin frustasi karena tidak bisa menemukan apa yang dicarinya. Seraya membantu Dinda, Santi pun kembalj bertanya, "Sekali lagi coba lo ingat-ingat, Din. Dimana terak

  • Gara-gara Patah Hati Berakhir Dinikahi Bos Sendiri    Bab 5

    Dani melangkah lebar memasuki mansion megah milik William. Suasana mansion tampak tenang namun tetap terasa mewah dengan penerangan hangat dari lampu kristal yang menggantung di langit-langit. Dani mendekati seorang maid yang tampak sibuk dengan baki teh di tangannya. "Pak Will lagi di mana, Tik?" tanya Dani dengan nada yang bersahabat. Tika, yang kala itu membawa teko teh, menoleh dengan ekspresi terkejut sejenak sebelum menjawab, "Tuan Will sedang makan malam bersama Oma Tia dan Opa Anton, Pak." Dani mengangguk paham, "Oh, begitu." Sebelum Dani sempat bertanya lebih lanjut, Tika pun berpamitan padanya. "Maaf Pak, saya harus mengantarkan teh ini dulu untuk Oma." "Iya silahkan," balas Dani. Tak lama setelah Tika pergi, Ririn yang juga seorang maid, datang menghampirinya dengan langkah cepat. "Pak Dani, Tuan William meminta saya untuk menyampaikan pada Bapak, kalau Bapak disuruh menunggu di ruang kerja," ujar Ririn dengan sopan. Dani membalas dengan senyum singkat, "Terima k

  • Gara-gara Patah Hati Berakhir Dinikahi Bos Sendiri    Bab 4

    Sesampainya di tempat kos, Dinda langsung membuka pintu kamar, membuat Santi yang tengah mengerjakan proposal langsung menoleh."Bagus ya... Dari semalam gue tungguin tapi gak balik-balik," omel Santi pada Dinda yang tengah merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, dengan ekspresi yang kacau. "Mana telpon gue gak diangkat lagi."Dinda hanya diam, matanya menatap lurus ke arah langit-langit kamarnya."Lo kenapa sih, Din?" Bersamaan dengan itu Santi menghampirinya, berdiri dengan tangan yang menekuk di pinggangnya. "Balik-balik udah kayak kehilangan harga diri aja!"Detik kemudian Dinda menangis tersedu-sedu, "Huaaaaaaa....."Santi yang bingung langsung duduk di sisi ranjang, menyangka bahwa Dinda mungkin masih patah hati atas pengkhianatan Randy."E sorry, Din, gue gak ada maksud buat bentak lo." Santi menyentuh lengan Dinda.Kemudian Dinda mendudukkan dirinya, dan menatap Santi. "G-gue emang udah kehilangan harga diri, San."Kening Santi berkerut. "Maksud lo?"Di hotelWilliam terban

  • Gara-gara Patah Hati Berakhir Dinikahi Bos Sendiri    Bab 3

    Dinda terbangun dengan suara dering yang memecah keheningan pagi. Dengan mata yang masih setengah tertutup, ia meraba-raba mencari sumber suara tersebut, sampai akhirnya ia mendapatkannya, dengan di layar ponselnya yang tertuliskan nama Santi. Sementara itu, Santi di ujung sana mulai kehilangan kesabaran, "Dinda kemana sih!? Kok gak diangkat-angkat?" Beberapa kali ia mencoba menghubungi Dinda. "Udah semalaman gak pulang-pulang, eh sekarang malah susah banget dihubungin."Saat Dinda hendak menekan tombol hijau untuk menjawab panggilan, tiba-tiba saja ada gerakan yang tidak terduga melingkar di perutnya.Dengan refleks ia berbalik dan terkejut bukan kepalang. Di belakangnya, ada seorang pria asing yang memeluknya dari belakang dengan mata yang masih terlelap.Dinda terpaku, matanya membulat, bahkan ponselnya pun terlepas dari genggamannya, jatuh ke lantai dengan suara yang sedikit nyaring."J-jadi semalam itu bukan mimpi?" batin Dinda.Seketika sekelebat ingatan tentang aksi panas merek

  • Gara-gara Patah Hati Berakhir Dinikahi Bos Sendiri    Bab 2

    Dinda menatap keluar jendela taksi, lamunannya terputus saat sopir taksi memanggilnya melalui kaca spion. "Maaf, Mbak. Kita mau ke mana? Kita udah jalan jauh dari gedung," tanya sopir itu dengan nada kebingungan.Dinda, dengan mata sembab, menyeka air matanya yang baru saja tumpah. "Kita ke Fantasy Club ya, Pak," jawab Dinda dengan suara serak.Sopir taksi itu mengangguk paham dan segera membelokkan mobil menuju ke arah yang dituju.Sementara itu, di ruangan yang mewah dengan dekorasi serba putih, Shella terbangun dari pingsannya.Dengan gaun pengantin yang masih melekat di tubuhnya, ia pun kembali menangis tersedu-sedu. "Aku gak mau tahu! Pokoknya kamu harus kasih dia pelajaran," desak Shella pada Randy yang berdiri di sampingnya dengan wajah bimbang.Randy menghela napas, bingung dengan situasi yang menjerat mereka berdua, namun ia tahu ia harus melakukan sesuatu untuk menenangkan Shella. "I-iya Sayang, nanti kita kasih dia pelajaran ya, yang penting kamu tenang dulu."Bu Ani mengip

  • Gara-gara Patah Hati Berakhir Dinikahi Bos Sendiri    Bab 1

    Dinda menyeka air matanya yang terus mengalir, bahkan suara tangisannya pun semakin kencang dan menggema di dinding kamar kosnya. Di sisi lain, Santi duduk di sampingnya ikut prihatin melihat kondisi Dinda yang sedang patah hati itu, bahkan bekas tisu pun berhamburan memenuhi kotak sampah di bawah tempak tidurnya. "Udah Din, lo gak perlu nangisin si Randy lagi," ucap Santi dengan nada penuh empati. "Harusnya lo ngerasa beruntung karena gak jadi nikah sama si mokondo itu." Mendengar kata 'menikah', Dinda semakin terisak, rasa sakit hatinya semakin memuncak. "Iya San, tapi yang bikin nyesek itu, kenapa dia malah ngehamilin Shella, sahabat gue sendiri. Mana mereka nikah pakek duit tabungan gue sama Randy lagi," ratapnya. "Gue gak ikhlas!!" Santi mempererat genggamannya di tangan Dinda. "Udah, lebih baik lo dandan, terus lo pergi ke acara pernikahan mereka dan ancurin pestanya. Tunjukin kalo lo itu korban, dan mereka harus tau kalo pernikahan itu harusnya jadi milik lo dan kalo bi

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status