Share

Bab 155 # Akhirnya Meledak!

Malam yang kelam sedikit lagi berganti pagi. Semburat merah perlahan mulai menampakkan diri.

Abigail telah selesai berkemas dan siap untuk pergi dari pondok terkutuk ini. Langkahnya yang tak sabar, segera bergema di seluruh ruangan.

"Kita pergi sekarang!"

"Tunggu!"

Leon mematung, memandangi sang istri yang sendirian dan tampak rapuh itu. Meski terbebas dari ikatan, namun tentu saja Arren masih belum bisa bergerak bebas. Ranjau terkutuk itu menahan segalanya.

"Arren… bertahanlah!"

"Leon…"

Perpisahan kembali menghadang pasangan ini. Keduanya sadar bahwa mereka tidak memiliki pilihan. Baik Leon maupun Arren, keduanya tertawan oleh keadaan, tanpa bisa melawan.

"Biarkan aku berpamitan sebentar."

Leon mendekat ke arah Arren, sambil mengucap kata perpisahan. Tidak ada yang ingin mati terpanggang di sana. Jadi, Leon hanya bisa mendekat sekitar satu meter dari posisinya semula.

"Tunggulah aku. Ini tidak akan lama."

Arren mengangguk perlahan, setelah mendengar penuturan Leon. Gadis itu tent
De Lilah

Ayo kirimkan gem untuk cerita ini.  Tinggalkan ulasan bintang 5 ya biar semangat nulisnya.  Terima kasih, telah membaca☺  

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status