Share

Bab 151 # Menantu dan Mertua

Sinar bulan yang awalnya memancar sempurna, kini temaram tertutup awan mendung yang tiba-tiba datang.

Danau tenang kini beriak, dengan pantulan kekejian yang sedang berlangsung di daratan.

Serigala berlumur darah, sedang mundur selangkah, untuk bersiap menyerang kembali mangsa yang ada di hadapannya.

Pria itu, Adam Hart, tertatih menahan nyeri di koyakan lengannya. Dengan langkah limbung, Adam hampir kehabisan darah. Cairan merah itu terus mengalir deras, menimbulkan bau anyir yang menyegarkan bagi sang pemburu di sekitarnya.

'Grrrr...

Serigala kembali menggeram, dengan menunjukkan gigi-giginya yang tajam. Semburat merah dengan irisan daging bertengger di antaranya, menimbulkan kehausan akan porsi yang lebih, dalam mengganjal rasa laparnya.

Serigala itu bukanlah hewan yang biasa ditemui di Danau Hutan Cedar. Mungkin, ia benar-benar kelaparan, sehingga melintasi wilayah buruan hewan lain yang berada di luar kelompoknya.

"Pergi! Binatang jalang!"

Adam berteriak, dengan gemeletuk g
De Lilah

Ayo kirimkan gem untuk cerita ini.  Tinggalkan ulasan bintang 5 ya biar semangat nulisnya.  Terima kasih, telah membaca☺  

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status