Share

Kau Benar-benar Khawatir Ya?

Perasaan hati Keina semakin gelisah, ia kembali membuka jendela lalu terhenyak saat melihat Alden masih di sana. Apa pria itu sudah gila? Apa dia akan terus di sana meski hujan mulai menurunkan titik-titik airnya?

"Kei, hujan lho..." ucap Tiana yang makin merasa tidak tega dengan keadaan Alden.

Keina berdecak, ia menutup jendela dengan cepat. Tidak, ia tidak boleh lemah, Alden pantas mendapatkan hal ini.

"Nanti juga dia pergi Ma," ujar Keina mencoba mengabaikan pria itu.

Keina segera mengunci jendela lalu beranjak ke arah tempat tidur.

"Mama dan Papa tidak perlu memikirkannya lagi. Jika dia kedinginan, Keina yakin dia akan segera pergi."

"Tapi Nak,"

Handika segera memegang bahu Tiana, "Sudahlah Ma, benar kata Keina nanti juga Alden pergi sendiri."

Tiana hanya bisa menghela nafasnya melihat kekeraskepalaan Keina dan juga Handika. Ia segera menyerah, jika keduanya memang bersikeras untuk mengabaikan Alden, mau bagaimana lagi.

Keina menarik selimutnya lalu membelakangi kedua orang tuanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status