Share

Siapa Orang Jahat Itu?

Penulis: Baby Yangfa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-10 21:41:52

Keina hanya bisa terhenyak mendengar perkataan Alden. Wajahnya seketika memerah mendengar godaan Alden.

"Benar kan kau khawatir?"

"Kau ini!"

Keina sudah mengangkat tangannya, hendak memukul Alden kembali, namun Alden segera menahannya.

Keina terhenyak saat Alden menatapnya dengan intens, "Kau tidak marah padaku lagi, bukan? Hubunganku dengan Shiren sudah benar-benar berakhir, percayalah padaku."

Tatapan Alden yang begitu dalam membuat Keina menjadi gugup seketika. Dengan perlahan Keina mengangguk, Alden sudah menunjukkan perasaannya hingga pria itu sakit seperti ini. Mana mungkin Keina masih bersikeras untuk tidak memaafkannya?

"Kalau begitu kau mau kembali ke rumah, bukan?"

Lagi-lagi Keina mengangguk. Alden mengulas senyuman puas melihat hal itu. Mereka kembali bertatapan membuat jantung Keina meloncat tidak karuan.

Alden mendekatkan wajahnya hendak mencium Keina, namun tiba-tiba suara deheman kuat terdengar dari arah luar.

"Ehem-ehem!"

Dengan cepat Keina bangkit berdiri, saling menj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Singkirkan Keina

    "Itu... Aku belum tahu." ujar Alden akhirnya. Tidak tega rasanya jika ia memberitahu Keina mengenai Adrian. Selama beberapa hari ini Keina terlihat stress, jadi lebih baik ia menyimpan semuanya."Kau benar-benar tidak tahu? Biasanya kau sangat tanggap dalam mencari informasi, Alden." tanya Keina yang masih merasa ragu."Aku masih menyelidikinya karena tidak ada bukti apapun di sana. Entah darimana Shiren sebenarnya tahu tentang pesta itu. Sudahlah tidak perlu dipikirkan lagi, bagaimana jika kita istirahat saja? Kepalaku masih pusing karena demam semalam.""Ah benar, kau belum terlalu sehat, ayo kita masuk ke kamar saja."Alden menghela nafasnya lega saat Keina tidak lagi bertanya tentang hal yang terjadi kemarin. Lebih baik ia simpan saja semuanya agar Keina tidak merasa stress kembali. Keina tidak perlu tahu segalanya tentang Adrian yang telah mengkhianatinya.****Shiren bergegas berjalan menuju ruangan kantor Alden. Sejak kemarin Alden menolak seluruh panggilannya dan itu membuatny

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-11
  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Wanita Gila

    Saat melihat anggukan Shiren di hadapannya, Daniel seketika mengulas senyuman lebar. Berhasil! Ia berhasil memperdaya wanita rendahan ini untuk menurut padanya. Bagaimanapun ia harus menghancurkan Alden. Jika Alden kembali menghancurkan hubungan pernikahannya, dapat ia pastikan simpati Reymand pada Alden akan berkurang."Sekarang apa yang bisa ku bantu?" Tanya Daniel dengan lembut."Katanya Alden sakit,""Ah ya, aku juga baru dengar beritanya.""Saya ingin menjenguk Alden, tapi saya tidak mengetahui kediaman mereka. Apa Kak Daniel bisa memberitahu alamat mereka?""Tentu saja, sebentar."Daniel mengambil sebuah pena lalu menuliskan alamat Alden dan juga Keina di atas secarik kertas. Ia mengulas senyumannya kembali lalu mengulurkannya ke arah Shiren, "Ini alamat mereka, aku juga sudah menuliskan nomorku yang bisa kau hubungi di sana."Shiren kembali tersenyum dengan lebar, merasa sangat senang karena Daniel benar-benar berpihak padanya."Terimakasih Kak, Kakak benar-benar baik. Saya ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13
  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Ibu Hamil yang Menggemaskan

    Saat melihat kedatangan Alden, Shiren segera berlari ke arahnya. Ia menangis dengan tersedu-sedu."Alden, tolong aku..."Alden terlihat menarik tubuh Shiren lalu membawanya ke arah Keina, "Ada apa ini sebenarnya Keina?"Keina menghela nafas, tatapannya tajam mengarah ke arah tangan Alden yang menyentuh bahu Shiren dengan akrab. Nafasnya terasa sangat sesak, haruskah Alden melakukan hal ini tepat di depan matanya?"Aku sudah bilang padanya bahwa kau tidak ada di sini, tapi dia tidak mendengarkan."Alden terlihat menghela nafas, "Tapi, haruskah kau mengusirnya seperti itu? Haruskah kau meminta Pak Supri untuk menyeretnya?"Mata Keina seketika melebar mendengar perkataan Alden. Jadi Alden sekarang membela Shiren Athalia?"Tapi, dia sendiri yang mulai–""Huhuhu Alden!"Keina memutar matanya dengan jengah saat Shiren malah menangis dengan hebat, memotong segala perkataannya. Alden kembali mengusap-usap bahu Shiren membuat hati Keina terasa semakin panas."Kau memang selalu saja membelanya!

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-14
  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Selamanya Kau Adalah Milikku

    "Jadi kalian sudah kembali bersama? Keina sudah kembali ke rumah kalian?" tanya Reymand saat Alden dan juga Daniel melapor padanya setelah masuk kerja hari itu.Alden menganggukkan kepalanya, "Ya, saya sudah berhasil membawanya pulang,"Reymand seketika terkekeh kecil, ia menepuk bahu Alden dengan penuh semangat, "Kerja bagus, jika seperti ini Papa tidak perlu khawatir lagi soal penerus perusahaan ini. Daniel, kamu harus banyak belajar dari adik kamu, dia menyelesaikan seluruh pekerjaannya dengan baik, bahkan hubungan pernikahannya juga lancar."Daniel terlihat menganggukkan, "Aku mengerti Pa, aku akan banyak belajar pada Alden setelah ini."Alden terlihat mengangkat alisnya mendengar ucapan Daniel. Tidak biasanya Daniel menuruti perkataan Reymand begitu saja saat sedang memujinya. Biasanya Daniel akan menunjukkan amarahnya, namun hari ini kakaknya terlihat tenang. Alden mengangkat bahunya. Yah... Itu lebih baik, ia juga lelah bertengkar tidak penting dengan Kakaknya ini."Karena masi

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Firasat Buruk

    Praang!Keina terhenyak saat melihat gelas yang akan ia ambil pecah di hadapannya. Ia memegangi dadanya dengan gugup, kenapa perasaannya sedari tadi terasa tidak enak?"Keina Sayang, ada apa? Astaga... Kamu tidak apa-apa, Sayang?"Keina seketika tersentak saat mendengar teguran dari Tiana, "Tidak apa-apa Ma,"Keina sudah hendak memunguti gelas yang berserakan, namun Tiana segera menahannya, "Sudah-sudah, biar Mama dan pegawai saja yang membereskan. Kamu duduk saja di sana, Ma,""Keina minta maaf, Ma,""Tidak apa-apa, itu hanya gelas. Kamu duduk saja di sana.""Ada apa, Ma?" Tanya Handika terlihat muncul dari area dapur."Ini Keina tidak sengaja memecahkan gelas, tidak apa-apa biar Mama yang membereskannya."Meski Tiana berkata bahwa itu bukanlah apa-apa, namun entah kenapa perasaannya tetap merasa buruk. Benar, itu hanya sebuah gelas yang pecah, tapi kenapa ia merasa akan ada hal yang besar terjadi setelah pecahnya gelas itu?"Kamu baik-baik saja, Nak?"Keina tersentak saat merasakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Brengsek!

    Tepat setelah panggilan itu berakhir, sebuah pesan muncul di ponselnya. Keina segera membuka seluruh pesan itu lalu membacanya dengan cepat. Ia segera berjalan ke arah pinggir untuk menyetop taksi. Adrian yang melihat Keina bergegas segera menarik tangannya, "Keina? Ada apa?" Tanyanya dengan bingung."Aku harus pergi." Balas Keina dengan cepat."Ada apa sebenarnya? Apa itu Shiren?""Ya itu Shiren, perempuan jalang itu sedang bersama suamiku," tukas Keina dengan penuh amarah.Mendengar hal itu Adrian segera menarik tangan Keina, "Jangan pergi sendiri, aku akan mengantarmu."Keina akhirnya menurut, ia membiarkan Adrian menuntunnya hingga ke arah mobil. Saat Keina sudah berada di sana, Adrian segera menyalakan mesin mobilnya. Dengan kecepatan tinggi, mobil miliknya melesat meninggalkan area rumah Keina."Kau memiliki alamatnya?""Di sini." balas Keina sambil mengulurkan ponselnya. Adrian membaca pesan itu sekilas lalu mengangguk, "Aku tahu tempat ini. Jangan khawatir, aku yakin Shiren ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Waktu Mencekam

    Setelah Keina dan Adrian pergi, Alden segera melesat masuk ke kamar hotel tempat Shiren berada. Dengan cepat Alden menerjang Shiren, memojokkan tubuhnya hingga ke tembok.Alden mencengkram leher Shiren dengan kasar."Apa yang telah kau lakukan?""Alden sakit!""Apa yang telah kau lakukan sebenarnya? Kau ingin menghancurkan aku, begitu?""Apa maksudmu, aku ingin kita bersama. Sekarang tidak ada lagi yang akan memisahkan kita, Keina pasti akan mundur.""Brengsek kau, Shiren!""Bunuh saja aku, aku tidak perduli. Lebih baik aku mati daripada aku tidak bisa bersama denganmu."Mata Alden seketika melebar mendengar ucapan Shiren yang tegak menantang. Percuma saja Shiren Athalia sudah teramat terobsesi padanya. Alden melepaskan cengkramannya lalu berteriak dengan frustasi, "Arghh!"Selesai sudah semuanya, kali ini Keina pasti tidak akan memaafkannya.Shiren segera mendekat ke arah Alden lalu menepuk bahunya, "Tenanglah Sayang, masih ada aku di sini."Alden menepis tangan Shiren dengan kuat, t

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Apa Kau Penyebabnya?

    Handika terperangah mendengar ucapan Adrian, ia menarik kerah jas Adrian dengan cepat, "Jangan main-main dengan saya, kamu kira saya akan mempercayainya? Alden tidak mungkin melakukan hal itu. Dia... Dia sangat mencintai Keina," balasnya tidak yakin.Dengan perlahan Adrian terlihat melepaskan tangan Handika dari bahunya."Saya ada tepat di samping Keina saat itu terjadi. Jika Anda tidak percaya, tidak apa-apa. Tapi, tidakkah Anda berpikir kenapa Keina malah meminta saya menghubungi kalian terlebih dulu dibanding dengan suaminya sendiri?"Handika dan Tiana terlihat tertegun mendengar penuturan Adrian. Seolah menghubungkan segala kemungkinan yang tengah dikatakan oleh Adrian saat ini."Jika masih tidak mempercayainya, Anda berdua bisa bertanya pada menantu Anda saat ia datang kemari. Cepat atau lambat, kabar ini pasti akan sampai di telinganya." putus Adrian dengan percaya diri.Adrian terlihat meninggalkan kedua orang tua Keina, meski ia merasa tidak tega, tapi mereka harus tahu kebenar

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16

Bab terbaru

  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Hari Pernikahan Kedua

    "Kau benar-benar akan pergi sekarang? Tanpa melihat pernikahanku terlebih dulu?" rengek Keina kepada Adrian. Hari ini adalah hari dimana Adrian memutuskan untuk melanjutkan perjalanan seperti yang ia sudah ia rencanakan sedari awal. Karena keadaan Alden sudah stabil, ia merasa cukup tenang meninggalkan Keina sendirian sekarang."Bukankah sudah ku bilang, aku tidak akan mau menanggung resiko menangis di hari itu."Keina membrenggutkan wajahnya, ia segera merentangkan tangannya di depan Adrian, "Kalau begitu aku akan memelukmu saja."Adrian tersenyum kecil mendengar ucapan itu, ia segera memeluk Keina dengan erat."Apa aku patung di sini?" timpal Alden yang sedari tadi hanya mengawasi tingkah Adrian dan juga Keina. Matanya menatap tajam ke arah mereka yang malah asyik berpelukan. Sebal melihatnya, Alden segera menarik tubuh mungil Keina untuk menjauh dari jangkauan Adrian, "Sudah hentikan, jika kau terus memeluknya seperti itu, ia akan mengurungkan niatnya kembali untuk pergi.""Astaga

  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Kau Harus Melihat Pernikahan Kami

    Saat mengetahui bahwa Alden yang datang menjenguk dirinya hari ini, raut wajah Clara seketika berubah cerah, ia segera merangsek maju dengan antusias saat sampai di ruang tunggu para tamu."Alden, akhirnya kau menemuiku, bagaimana keadaanmu? Aku sungguh minta maaf karena membuat dirimu celaka tempo hari. Itu karena Keina–""Kau sedang membicarakan aku, Clara?"Kata-kata Clara seketika tergantung begitu saja saat melihat Keina yang ternyata mengikuti langkah Alden dari belakang."Kenapa diam? Lanjutkan saja perkataanmu." ujar Keina dengan tatapan tajam."Dia yang sudah membuat kita seperti ini, Alden. Kau harus mengeluarkan aku dari sini, aku sama sekali tidak bersalah, dia mencoba memisahkan kita.""Astaga wanita ini benar-benar gila." dengus Keina tidak percaya. Setelah semua yang ia lakukan, Clara sama sekali tidak merasa bersalah."Alden katakan sesuatu!" Jerit Clara dengan kesal karena melihat Alden yang hanya terdiam."Kau ingin aku mengatakan sesuatu?"Clara mengangguk kecil, "K

  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Diam atau Aku Akan Menciummu Lagi dan Lagi

    "Tentu saja bodoh! Aku mengingat semuanya, semuanya termasuk rencana pernikahan kita sebelumnya."Keina membekap mulutnya, merasa sangat terharu dengan seluruh keajaiban ini, ia sungguh tidak menyangka akhirnya hari ini datang juga, hari dimana Alden akan kembali mengingat cinta mereka, "Astaga!""Tadi kau bilang apa? Kau mau menjauh dariku setelah ini? Dua kali aku hampir mati untukmu, tapi kau malah mau meninggalkan aku. Kau pikir siapa–"Alden tersentak saat tiba-tiba merasakan bibir Keina yang mengecupnya. Matanya mengerjap sempurna, merasa tidak percaya jika Keina akan melakukan ini.Setelah mengecup bibir Alden selama beberapa menit, Keina menjauhkan dirinya, "Aku senang kau selamat, aku senang kau mengingatku lagi, Alden." ujar Keina dengan berurai air mata. Penantiannya kali ini ternyata mendapat sambutan hangat, Alden akhirnya dapat mengingat dirinya.Alden tersenyum mendengar ucapan Keina, ia mengusap air mata Keina yang masih mengalir, "Aku minta maaf karena membuatmu kesuli

  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Kau Mengingat Semuanya?

    Puas menumpahkan semuanya di dalam bilik toilet, Keina segera bangkit. Perlahan Keina kembali ke ruangan Alden. Keina tersentak saat melihat Audrey dan juga Handika sudah ada di sana, raut wajah bersalah kembali memenuhi hatinya. Keina segera berlari ke arah Audrey hendak menjatuhkan diri untuk berlutut di hadapan kedua figur yang sudah ia anggap sebagai orang tuanya sendiri."Maafkan Keina Ma, sungguh maafkan Keina.""Bangun Keina, apa yang kamu lakukan?"Keina hanya bisa tergugu, ia bangkit dengan air mata yang masih mengalir tiada henti."Keina selalu membuat Alden seperti ini, maafkan Keina.""Sudahlah Sayang, Dokter sudah menangani Alden, kita berdoa saja yang terbaik untuknya. Kamu juga terluka saat ini."Keina mengangkat wajahnya merasa tidak percaya jika Audrey tidak menyalahkan dirinya, Audrey bahkan terlihat lebih tegar dibandingkan dengan saat Alden mengalami kecelakaan saat itu."Mama tidak marah padaku?""Untuk Mama marah? Mama marah pun tidak akan membuat Alden sembuh le

  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Insiden Berdarah Lagi

    "Hentikan!!"Keina yang hampir frustasi dengan keadaannya segera mengangkat wajah saat mendengar teriakan itu. Harapan segera terlihat di sudut matanya, akhirnya Tuhan menjawab do'anya, Alden ada di sana mendobrak pintu gudang dengan tatapan nyalang yang ia berikan.Clara terlihat terkejut, ia tidak menduga akan kehadiran Alden yang berada di sini. Padahal ia sudah melakukan rencana serapi mungkin, tapi kenapa Alden ada di sini?Alden terhenyak melihat keadaan Keina, amarahnya segera naik ke ubun-ubun melihat beberapa pria tengah melecehkan Keina di sana. Baju Keina terlihat sudah compang-camping, dengan amarah yang teramat besar Alden segera menerjang maju ke arah mereka. Pukulan demi pukulan Alden layangkan, merasa tidak terima melihat orang lain menyentuh Keina sesuka hati. Mendengar tangisan Keina yang begitu menyayat membuat bara api di dalam hatinya semakin menyala-nyala. Berani sekali! Berani sekali mereka menyentuh Keina!"Kurang ajar kalian! Kurang ajar! Berani sekali kalian m

  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Tiduri Dia Sampai Kalian Puas!

    Tepat saat Alden merasa sangat frustasi dengan keadaan yang menimpa Keina, ponselnya berdering dengan nyaring. Alden segera mengangkat panggilan itu ternyata itu dari Erik."Bagaimana Erik? Kau menemukan jejak Keina di lokasi terakhir yang aku kirimkan?""Ya Pak, saya juga menemukan mobil yang membawa Nona Keina. Saya akan segera mengirim lokasi terakhir mobil itu ditemukan dengan bantuan orang-orang profesional kita."Mendengar hal itu Alden kembali memantapkan pemikirannya, Alden segera menyalakan mesin mobilnya lalu melihat ke arah pesan Erik. Keningnya berkerut dalam melihat lokasi pesan itu, lokasinya mengarah kepada tempat dimana pabrik makanan yang sudah terbengkalai. Pasti Keina ada di sana. Mata Alden segera berubah dengan yakin, ia harus bisa menemukan Keina secepatnya.****Keina mengerjapkan matanya saat kesadarannya mulai kembali. Ia terhenyak saat matanya menangkap pemandangan di hadapannya. Ruangan tempat ia berada sepertinya merupakan bangunan tua. Rasa pengap dan deb

  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Keina Bahaya!

    Keina mengulas senyumnya dengan lebar saat mendapati telepon dari Alden. Ia segera mengangkat panggilan itu lalu menempelkan ponselnya ke arah telinga.Keina berdeham sejenak, mencoba mengendalikan dirinya agar tidak terlalu terlihat antusias."Ya Alden?" Tanyanya dengan nada setenang mungkin."Kau ada di mana?""Aku ada di rumah, kenapa?" jawab Keina enteng."Mau bertemu?"Senyuman lebar kembali terukir di wajahnya saat mendengar pertanyaan yang diberikan oleh Alden, "Ya, boleh. Kapan?""Sekarang. Bisa?"Keina menundukkan wajahnya lalu melirik ke arah tubuhnya yang masih berantakan, "Ah bisa. Tapi, bisa kau beri aku waktu untuk bersiap dulu, tiga puluh menit?""Baiklah, tiga puluh menit, kita bertemu di rumah.""Rumah maksudmu–?""Rumah kita, Keina Nayara. Kita bertemu di sana. Aku rasa di sana tempat paling aman untuk kita bertemu.""Ah, baik."Setelah berkata seperti itu panggilan mereka seketika berhenti. Keina mengulas senyuman kembali lalu melesat ke arah kamar mandi, karena Ald

  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Selamat Tinggal Clara

    Meski merasa bingung dengan tindakan Alden, Keina hanya bisa membalas pelukan pria itu. Ia mengusap punggung Alden dengan perlahan, rasanya sudah lama sekali mereka tidak berpelukan seperti ini.Saat Alden melepaskan pelukan mereka, Keina segera bertanya, "Jadi, apa maksudnya?""Sebenarnya aku mengingatmu."Raut wajah Keina seketika berubah cerah mendengar ucapan Alden, ia mencondongkan tubuhnya ke arah pria itu, "Kau mengingatku? Jadi apa yang kau ingat?""Aku ingat dirimu dari masakan yang kau buat. Ku kira itu Clara yang membuatnya.""Astaga, jadi selama ini kau salah paham?""Begitulah,"Keina menggelengkan kepalanya tidak habis pikir, ternyata ia terlalu menganggap remeh Clara Benedict. Bisa-bisanya Clara berbohong pada mereka selama ini."Bahkan dia menyombongkan diri padaku bahwa dia bisa mengambil hatimu, ternyata firasatku benar, dia menipumu." gumam Keina sambil memijat kepalanya.Alden yang mendengar hal itu segera mengambil tangan Keina, merasa sangat bersalah karena ia te

  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Rupanya Kau Wanita Itu

    Tepat sebelum Keina membuka mulutnya, ponsel Alden berbunyi dengan nyaring. Keina segera menggeser tubuh pria itu lalu berkata, "Ponselmu, ponselmu berbunyi!" ujarnya dengan gugup.Alden segera mundur, ia mengambil ponsel yang berada di saku jasnya. Sejenak Alden terlihat termenung melihat siapa yang memanggilnya saat ini. Clara."Kau tidak mengangkatnya?" tanya Keina yang melihat Alden hanya terdiam dengan ponsel di tangan.Alden mengangkat wajah lalu mematikan ponselnya dengan cepat, "Sudahlah, tidak penting."Keina yang melihat hal itu mengerutkan dahinya, bukankah itu adalah telepon dari Clara? Kenapa Alden tidak mau mengangkatnya?"Kita lanjutkan saja perjalanan kita, bagaimana kalau kita ke rumah itu?""Maksudmu rumah kita terdahulu?""Ya, mungkin kau benar akan ada sesuatu yang tertinggal di sana. Mungkin aku harus berada di sana sedikit lebih lama."Meski merasa aneh dengan tingkah Alden, Keina mengangguk kecil. Saat ini adalah waktu bersama Alden, ia harus bisa memanfaatkan w

DMCA.com Protection Status