Share

Bab 30 - Mustahil Terwujud

"Keluar dari sini."

Zaki mengusir Cinta dengan tegas. Ada raut frustrasi di wajahnya yang berewok.

"Dengan senang hati!" balas Cinta tak kalah tegas.

Wanita itu sigap meraih perlengkapan kopernya dan langsung pergi tanpa ada keinginan untuk menoleh.

"Sial!" Lagi, Zaki mengumpat kasar.

Perdebatan ini tidak membuahkan hasil sebab Cinta terlanjur mempertahankan pendirian. Sementara Zaki sendiri seolah tidak berdaya melawan sorot mata yang selama ini menurutnya naif. Namun, siapa sangka memiliki firasat yang tidak terjangkau olehnya.

"Pergilah! Dan aku tidak akan membiarkanmu begitu saja!" sentaknya keras.

Detik berikut, Zaki pergi ke ruang kerja dan memutuskan untuk bekerja dari rumah. Katakan, dia cukup lelah menghadapi masalah yang menggunung.

Beberapa email masuk dari sumber berbeda dan salah satunya dari Sekretaris Alfian. Zaki membuka dan saat akan membacanya, tiba-tiba sang ibu muncul dari balik pintu. Zaki mendongak sejenak, lalu kembali fokus ke layar laptop.

"Tumben anak Mama h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status