Share

Bab 45 - Ditinggal

Cinta melirik pria yang kini terlelap di samping. Air mata perlahan mulai deras dan semakin tidak terbendung seiring kelopak mata yang memberat. Dalam hatinya meneriaki kata, "Tolong jangan sakiti aku dengan cara begini ...."

Hingga akhirnya dia terlelap, pun kalimat itu masih terucap dalam bentuk racauan.

Pagi harinya, Cinta menggeliat meraih ponsel di nakas yang berbunyi nyaring. Kelopak matanya terasa sangat berat, tetapi jemarinya terpaksa menekan tombol hijau saat menyadari itu panggilan dari Sekretaris Alfian.

"Hallo."

[Hallo. Selamat pagi, Bu Cinta. Pak Zaki meminta saya menjemput Anda dan sekarang sedang menunggu di luar hotel Kelana.]

"Em, Pagi ...."

[Hallo, Bu Cinta. Apa Anda baik-baik saja?]

"Em, Ya ... apa?! Memangnya Zaki kemana?"

[Pak Zaki ada urusan mendadak hingga dia terpaksa berangkat sebelum fajar.]

Cinta segera menutup ponsel. Kelopak mata yang berat, kalimat racau antara tidur dan jaga, semuanya lenyap begitu saja. Dengan cepat dia melompat turun dari ranjang dan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status