Andre saat ini akan pulang kembali ke Jakarta. Dia sudah menyiapkan semua yang akan dia bawa. Termasuk makanan keripik yang Ibu buat untuk oleh-oleh.“Terima kasih Pak, bu sudah baik padaku selama aku tinggal disini Bapak dan Ibu sudah menganggapku seperti anak ibu dan bapak,” ucap Andre yang berterima kasih pada Pak Joko dan Bu Sri.“Iya nak. Lain kali kalau ada waktu main kesini lagi ya,” ujar Ibu yang meminta Andre main kembali ke kampung halamannya.“Pasti aku akan datang kesini terus. Apalagi Bapak dan Ibu orang tua dari wanita yang aku cintai dan aku sayangi,” ucapnya pada kedua orang tua Ira.“Dengan senang hati kami akan menerima kamu nak,” ucap Ibu.Andre berpamitan pada kedua orang tuanya. Tidak lupa juga Andre memberikan ATM pada Ira. Namun, Ira menolaknya.“Ini kamu pegang ya dek,” ucap Andre yang memberikan ATM pada Ira.“Nggak usah bang. Lebih baik abang simpan saja ATM nya. Karena, abang lebih banyak membutuhkan uang,” ujarnya yang mengembalikan ATM pada Andre.“Dek, in
Setelah tiba di Jakarta Andre langsung menceritakan keadaannya selama tinggal di kampung. Andre bercerita dengan Mama Ratih. Dia ingin jika Mama Ratih segera melamar Ira.“Ma, aku ingin secepatnya Mama melamar Ira untukku,” ucapnya pada sang Mama.“Iya nanti Mama akan usahakan secepatnya untuk kamu melamar Ira,” ucapnya pada Andre.“Kinan dan keluarganya kapan pulang ke Indonesia?” Tanya Andre pada Mama.“Minggu depan mereka sudah tiba di Indonesia,” ujar Mama.“Syukurlah kalau minggu depan mereka sudah tiba di Indonesia. Itu yang aku harapkan,” ucapnya yang menginginkan Sang adik dan keluarganya datang.“Senang banget kalau adek mu cepat tiba di Indonesia?” Tanya Mama.“Jelas aku senang ma. Karena, jika Kinan datang maka aku bisa segera melamar Ira,” ucapnya pada sang Mama.“Oh jadi itu alasannya?” Tanya Mama.“He he he iya ma,” jawabnya.“Dasar anak nakal ya. Awas aja kalau sampai kamu menyakiti Ira! Mama yang akan menjewer telingamu,” Mama menjewer telinga Andre.“Aw aw ampun Ma!”
Kinan dan keluarga kecilnya sudah tiba di rumah. Mereka pulang jalan-jalan dari Singapore. Dia heran kenapa Suster Ira belum sampai di rumahnya.“Bi, Suster Ira belum datang kesini ya?” Tanya Tantri pada Bi Darmi.“Belum bu,” jawab bi Darmi“Kenapa dia belum tiba disini ya? Katanya dia pulang lagi kesini. Tapi kok ini dia nggak balik lagi kesini,” ujar Kinan pada Bi Darmi.“Coba saja di telpon bu. Mungkin di kampung dia masih sibuk,” saran bi Darmi pada Kinan.“Iya deh aku coba telpon dia dulu,” ujar Kinan.Kinan langsung mengambil hp di atas meja. Dia langsung menekan nomor telepon Ira. Panggilan telpon pun tersambung.[Hallo, assalamualaikum Suster][Waalaikumsalam bu Kinan][Suster masih di kampung?][Iya bu, saya masih di kampung. Ada apa bu?][Suster Ira kok nggak datang lagi kesini sih?][Loh bang Andre nggak kasih tau ibu kalau aku nggak ke rumah ibu lagi?][Bang Andre nggak ngomong apa-apa. Hari ini aku belum ketemu sama bang Andre.][Bang Andre gimana sih! Dia sendiri yang su
Hari ini keluarga Andre mau ke kampung Ira. Mereka membawa berbagai macam seserahan untuk lamaran Andre dan Ira. Seserahan sengaja di pesan Mama Ratih untuk calon menantunya. Dia bahagia ternyata anaknya sudah mau menikah.“Nak, sebentar lagi kamu akan menikah. Apakah kamu akan meninggalkan Mama?” Tanya sang Mama pada Andre.“Kok mama ngomongnya kayak gitu sih? Siapa yang mau meninggalkan mama? Aku akan selalu menjaga mama. Tenang saja ya ma, aku dan Ira yang akan menjaga Mama,” ujar Andre pada Mamanya.“Iya nak. Mama pikir setelah kamu menikah nanti maka kamu dan istrimu akan meninggalkan mama sendirian disini,” ucapnya pada Andre.“Itu nggak akan terjadi ma. Aku yang akan menjaga mama dengan baik,” ujarnya pada sang mama.“Terima kasih sayang.”Mama Ratih langsung memeluk Andre penuh dengan kasih sayang. Dari kecil Andre hidup penuh penderitaan. Dia juga harus mengurus sang Mama yang sakit jiwa.“Kok aku nggak dipeluk sih ma!” Rajuk Kinan pada sang mama.“Sini sayang kamu juga mam
Andre bersama keluarga tiba di rumah kediaman Pak Joko dan Bu Sri, Orang tua dari Ira. Mereka disambut dengan baik oleh keluarga Ira. Acara lamaran di mulai, Andre memakaikan cincin pertunangan pada jari manis Ira. Terlihat wajah senang Ira yang dilamar oleh pujaan hatinya.“Terima kasih sayang kamu sudah mau menerimaku sebagai calon Imammu kelak,” Andre mengucapkan terima kasih pada Ira.“Iya bang, aku juga mengucapkan terima kasih karena, abang sudah mau menjadi Imamku. Terima kasih atas cinta dan kasih sayang untukku,” Kinan mengucapkan terima kasih pada Andre.“Iya sayang sama-sama.”Selesai acara pertunangan, tuan rumah menyiapkan makanan untuk keluarga dan para tamu undangan untuk menyantapnya. Begitu juga dengan Andre dan keluarga makan bersama dengan keluarga Ira. Mereka makan bersama sambil membahas ke arah pernikahan anak-anak mereka.“Bagaimana Pak, Bu jika anak-anak kita acara pernikahannya dipercepat saja. Karena, tahun depan Andre akan mengembangkan usahanya di Singapor
“Loh kenapa kamu yang meminta maaf? Memangnya kamu siapanya si jalang itu!” “Saya,” ucapannya terpotong.“Saya? Saya apa?” tanya Diana.“Saya ibu kandungnya Olivia,” jawabnya dengan lirih.“Oh jadi kamu ibu kandungnya si Jalang itu! Heh denger ya bu kasih tau sama anak ibu itu kalau mau punya cowok lihat-lihat dong. Masa suami orang dijadikan simpanannya,” ucap Diana.“Satu hal lagi yang perlu kalian tau Wisnu ini bukan orang kaya! Dia bisa bergaya seperti itu karena, fasilitas dari keluargaku!” Teriak Diana.“Cukup Diana! Plak,” Wisnu menampar pipi kanan Diana.“Kamu berani nampar aku hah! Kamu belain Jalang itu sampai kamu menamparku!” Teriaknya pada Wisnu.“Maafkan aku Diana. Aku nggak sengaja melakukannya,” ucapnya yang meminta maaf pada istrinya.“Nggak! Aku akan bawa semua ini pada jalur hukum! Aku pastikan kalian berdua dengan jalang itu masuk dalam jeruji besi,” ucapnya dengan tegas.Olivia merasa ketakutan jika dirinya harus masuk dalam penjara. Begitu juga dengan bu Susi
Hari ini genap baby twins berumur 1 tahun. Mereka mengadakan pesta kecil untuk anaknya tersebut. Banyak teman dan keluarga yang datang menghadiri ulang tahun si kembar. Tidak lupa juga Kinan dan Arsen mengundang anak-anak panti asuhan.“Selamat ulang tahun kembar. Semoga panjang umur sehat selalu,” Bella mendoakan yang terbaik untuk kedua cucunya.“Terima kasih Oma,” jawab Kinan.Setelah acara ulang tahun mereka makan bersama. Berbagai macam makanan tersedia di meja prasmanan. Mereka menikmati makanan yang tersedia di atas meja.“Alhamdulillah ya yang di antara kedua keluarga kita bisa bersatu kembali,” ujar Arsen pada istrinya.“Iya bang, kamu benar sekarang antara kedua keluarga kita bisa bersatu kembali,” ucap Kinan.“Selamat ulang tahun ponakan aunty yang ganteng. Semoga kalian panjang umur, sehat selalu dan menjadi anak kebanggan orang tua,” ujar Indriani pada kedua keponakannya.“Terima kasih Aunty Indri,” jawab Kinan.“Dek, Adriana dimana? Kok abang nggak lihat kakakmu itu?” Ta
Setelah ruangan IGD dibuka dan terlihat Indriana dengan seorang Suster. Keluarga semuanya berdiri dan ingin tau apa yang terjadi dengan Kinan. Terutama Arsen yang langsung bertanya pada adiknya.“Bagaimana kabar kakakmu dek? Dia sakit apa?” Tanya Arsen pada adiknya.“Kakak nggak kenapa-napa kok bang. Kakak saat ini sedang mengandung dan sudah jalan 2 minggu,” Indriani memberitahu abangnya.“Alhamdulillah, Pi,Mi, Ma. Kinan hamil!” Arsen berucap dengan gembiranya.“Selamat ya nak. Jaga istrimu dengan baik ya, jangan terlalu capek,” ujar Bella menasehati anaknya.“Iya Mi.”Semua anggota keluarga senang dan gembira. Karena, mereka akan memiliki anggota keluarga baru. Terlihat raut wajah gembira semua anggota keluarga.“Apa boleh nak, kita lihat kakakmu?” Tanya Ryan pada Indriani.“Boleh dong Papi. Tapi kakak kita pindahkan dulu ya ke ruang perawatan. Biar beberapa hari kakak dirawat dulu, karena terlihat sangat pucat sekali,” ujar Indriani pada Papinya.Kinan pun dipindahkan ke ruang pera