Setelah beberapa menit perjalanan, mereka pun sampai di mansion milik Bryan, dan benar saja di sana sudah ada beberapa mobil sport yang terparkir.Mereka pun masuk ke dalam mansion taoi tidak dapat menemukan siapapun di sana."Kemana anak nakal itu?" Gumam Riana smabil celingukan ke sana ke mari mancari keberadaan Belle maupun Bryan, namun Riana tidak juga kunjung menemukan mereka."Mungkin ada di halaman belakang mah?" Sahut Angel sembari berjalan lebih dulu mendahului mama, papa da suaminya.Angel berjalan menuju ke halaman belakang, dan benar saja semua orang tengah berkumpul di sana dan sedang membuat BBQ, Riana pun mendekat ke arah mereka dan menghampiri anak serta menantunya itu."Aww!!! Sakit ma!!" Seru Bryan yang tiba-tiba saja merasakan sakit akibat jeweran dari sang mama di telinga sebelah kananya."Kau masih tau sakit, hah? Kemana saja kau beberala hari ini? Seenaknya saja pergi membawa menantu mama tanpa pamit, dasar anak kurang ajar!" Riana kembali menjewer telinga Bryan.
"Sudahlah ma, sekarang ayo kita mulai makan malamnya saja. Aku sudah sangat lapar karena terlalu banyak bicara."Bryan pun mengajak semua orang untuk memulai makan malam mereka, BBQ yang di masak oleh koki yang Bryan panggil untuk datang ke rumah mereka pun sudah matang dan siap untuk di santap."Baiklah ma, ayo kita mulai makan saja. Kasihan teman-teman Bryan yang jadi menunda makan malam mereka karena obrolan kita ini." Sahut Adrian.Pria itu sedang dalam mood yang baik, hanya karena satu perkataan yang tadi sempat Bryan ucapkan. Yaitu permintaannya untuk bekerja di kantor milik Adrian, dan meninggalkan pekerjaanya di kepolisian demi keluarganya.Rasa bangga pun menyeruak di dalam hatinya, karena anak laki-lakinya itu lebih memikirkan keluarganya, memikirkan istri dan calon anak-anaknya dari pada memikirkan keinginan pribadinya.Bagiamanapun mengurus bisnis milik ayahnya itu tidak memiliki resiko yang bisa mengancam nyawa, lain halnya dengan tugas-tugas yang dia dapatkan di kepolisi
Di sebuah ruangan karaoke, tampak beberapa orang tengah bernyanyi, menari, dan juga menikmati wine yang sudah mereka pesan."Bersulang untuk keberhasilan kita malam ini!" seru seorang gadis cantik, yang tampaknya sudah terlalu banyak minum.Mereka semua pun bersulang, dan kembali menari juga menyanyi.Gadis yang masih saja terus menenggak, satu demi satu gelas sloki wine itu bernama Belle. Dia adalah ketua atau pimpinan dari kelompok mereka.Kelompok belajar? Tentu saja bukan. Mereka adalah salah satu kelompok pencuri kelas kakap, yang sudah sangat terkenal dikalangan kepolisian.Itu karena kelompok mereka sangat sulit untuk diselidiki, apalagi ditangkap. Bahkan identitas asli mereka semua, belum mampu untuk diselidiki oleh pihak kepolisian sampai saat ini.Benda-benda yang mereka curi bukanlah benda sederhana. Melainkan benda-benda antik yang dihargai ratusan hingga milyaran, di pasar dunia bawah.Dan hari ini, mereka baru saja berhasil mencuri Sebuah kalung bernama "Blue sea diamond
"Uhmm..."Belle tampak meregangkan tubuhnya yang terasa kaku dan remuk redam. Terlebih dia juga merasakan perih di bagian bawahnya.Saat dia membuka matanya, pandangan mata Belle langsung tertuju kearah langit-langit kamar hotel."Bagaimana aku bisa sampai disini?" Belle tampak masih bingung dengan keadaan. Dia belum bisa mengingat apa yang terjadi padanya tadi malam. "Astaga!" Belle membungkam mulutnya yang hampir saja berteriak karena kaget.Bagaimana bisa dia tak terkejut, saat dia melihat seorang laki-laki tampan tengah terbaring dengan mata tertutup, tepat di sebelahnya saat dia baru saja menolehkan kepalanya.Refleks, Belle langsung meraba tubugnya sendiri dan buru-buru menarik selimut sambil berdiri, saat dia menyadari jika tak ada sehelai kainpun di tubuhnya. Belle memakai selimut itu untuk menutupi tubuhnya, tanpa dia sadari jika Bryan ternyata juga sama seperti dirinya yang polos bagai bayi baru lahir. Tentu saja Belle terkejut melihatnya, namun bukannya segera menutupi tu
Keenam orang itu, kini sudah berkumpul di ruangan Belle, untuk membahas rencana untuk misi mereka selanjutnya.Dan misi yang akan segera mereka jalankan kali ini, akan lebih sulit dan pastinya lebih beresiko daripada misi mereka sebelumnya."Baiklah, misi kita kali ini mungkin sedikit lebih sulit dari misi kita yang biasanya." Belle memulai pembicaraan, "Aku mendapat pesanan dari pasar gelap, yaitu sebuah guci kuno dari Dinasti Tang yang baru di temukan. Dan besok, guci itu akan dikirim ke museum nasional. Dan pengawalan pengiriman itu pasti akan sangat ketat, jadi kita harus lebih berhati-hati."Mereka mendengarkan penjelasan Belle dengan serius. Karena itu menyangkut kesuksesan misi dan tentunya keselamatan mereka semua."Pasar gelap akan memberi harga yang sangat tinggi untuk guci itu. Dan mereka bersedia memfasilitasi kita dengan mobil sport yang sudah di modifikasi, karena kita akan mencegatnya saat pengiriman." Belle membuka sebuah kertas, berisi gambaran strategi yang sudah dir
Saat matahari mulai naik ke puncak takhta tertingginya, Belle pun terbangun karena silau matahari yang menembus jendela kamarnya."hoaaam..."Belle menguap sambil meregangkan tubuh dan menutupi matanya yang terkena silau matahari. Dia melirik jam yang tergantung di dinding kamarnya.Tubuhnya terasa sangat lelah, tapi dia tetap beranjak dari ranjang nyaman itu dan meraih handuk sebelum akhirnya masuk ke kamar mandi.Belle menanggalkan satu persatu pakaian yang menutupi tubuh indahnya. Dia memandangi tubuhnya di pantulan cermin, dan stempel yang Bryan berikan ternyata masih belum juga hilang.Dia menghela napas panjang, "Kapan bekas-bekas ini akan hilang? Aku selalu teringat dengannya saat melihat stempel ini," keluh Belle yang kembali mengingat adegan ranjang panasnya.Bagaimapun itu adalah pengalaman pertama bagi Belle. Namun karena tak ingin terlarut dalam khayalan, dia pun segera melanjutkan mandinya. Karena dia harus bergegas ke markas, untuk persiapan misinya hari ini.Setelah sel
Sedangkan Belle dan Leo yang berhasil kabur, kini tengah bergegas kembali ke markas mereka untuk berkumpul dengan rekan lainnya."Shitt! Bagaimana bisa orang yang bersamaku malam itu adalah seorang agen khusus?" batin Belle yang ingat saat dia berkelahi dengan Bryan dan tanpa sengaja melihat lencana agen khusus milik Bryan. "Dan tadi dia melihat wajahku. Itu artinya identitasku akan segera terbongkar."Belle yang mulai panik pun, meminta Leo untuk mengurus dan memindahkan perawatan kakaknya ke luar negeri secepatnya. Dan tentu saja Leo juga menyanggupi permintaan Belle itu.Dan karena masalah ini, untuk sementara Belle harus menetap di markas. Jadi dia meminta Leo mengantarkannya ke rumah, untuk mengambil beberapa barang penting. Juga baju ganti untuk persiapan di markas.*Sesampainya di rumah, Belle buru-buru mengambil semua yang dia butuhkan dan segera kembali ke markas mereka. Sekembalinya Belle dan Leo ke markas, rekan lain tampak sudah menunggu kedatangan Belle dan Leo dengan se
Singkat cerira, hari keberangkatan mereka pun tiba.Mereka yang sudah menyiapkan segala kebutuhan pun, berangkat dengan menaiki mobil sport yang saat ini sudah resmi menjadi milik mereka.Yang tentunya sudah tak lagi, memiliki lambang pasar gelap yang bisa saja membuat identitas mereka terbongkar."Lets go!" seru Sky sembari melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, karena dia ingin menikmati perjalanan itu.Hingga akhirnya, setelah berjam jam perjalanan, mereka pun sampai di hotel yang sudah di pesan oleh Belle sebelumnya.Karena rasa lelah, mereka memilih untuk masuk ke kamar masing masing dan mengistirahatkan tubuh mereka sejenak, untuk mengusir penat.*Disisi lain, saat ini Bryan sedang dalam perjalanan untuk bertemu dengan teman temannya, yang mengajak untuk berkumpul bersama di bar.Dan sesampainya disana, Bryan berjalan menuju sebuah ruangan VVIP. Namun saat dia baru saja melangkah masuk, tiba tiba ada orang yang membiusnya dari belakang.*"Belle, ayo kita ke pantai," ajak
"Sudahlah ma, sekarang ayo kita mulai makan malamnya saja. Aku sudah sangat lapar karena terlalu banyak bicara."Bryan pun mengajak semua orang untuk memulai makan malam mereka, BBQ yang di masak oleh koki yang Bryan panggil untuk datang ke rumah mereka pun sudah matang dan siap untuk di santap."Baiklah ma, ayo kita mulai makan saja. Kasihan teman-teman Bryan yang jadi menunda makan malam mereka karena obrolan kita ini." Sahut Adrian.Pria itu sedang dalam mood yang baik, hanya karena satu perkataan yang tadi sempat Bryan ucapkan. Yaitu permintaannya untuk bekerja di kantor milik Adrian, dan meninggalkan pekerjaanya di kepolisian demi keluarganya.Rasa bangga pun menyeruak di dalam hatinya, karena anak laki-lakinya itu lebih memikirkan keluarganya, memikirkan istri dan calon anak-anaknya dari pada memikirkan keinginan pribadinya.Bagiamanapun mengurus bisnis milik ayahnya itu tidak memiliki resiko yang bisa mengancam nyawa, lain halnya dengan tugas-tugas yang dia dapatkan di kepolisi
Setelah beberapa menit perjalanan, mereka pun sampai di mansion milik Bryan, dan benar saja di sana sudah ada beberapa mobil sport yang terparkir.Mereka pun masuk ke dalam mansion taoi tidak dapat menemukan siapapun di sana."Kemana anak nakal itu?" Gumam Riana smabil celingukan ke sana ke mari mancari keberadaan Belle maupun Bryan, namun Riana tidak juga kunjung menemukan mereka."Mungkin ada di halaman belakang mah?" Sahut Angel sembari berjalan lebih dulu mendahului mama, papa da suaminya.Angel berjalan menuju ke halaman belakang, dan benar saja semua orang tengah berkumpul di sana dan sedang membuat BBQ, Riana pun mendekat ke arah mereka dan menghampiri anak serta menantunya itu."Aww!!! Sakit ma!!" Seru Bryan yang tiba-tiba saja merasakan sakit akibat jeweran dari sang mama di telinga sebelah kananya."Kau masih tau sakit, hah? Kemana saja kau beberala hari ini? Seenaknya saja pergi membawa menantu mama tanpa pamit, dasar anak kurang ajar!" Riana kembali menjewer telinga Bryan.
"Tidak benar-benar sesuai dengan rencana, tapi hasil akhirnya benar-benar sama seperti yang kita semua inginkan. Jadi datanglah ke mansionku untuk berpesta malam ini, ok?" Jawab Belle yang langsung mendapatkan sorakan gembira dari teman-temanya."Kau tenang saja Belle, kami pasti akan datang." Sahut Sky yang langsung merebut hp Leo dari tangan si empunya."Astaga kau ini Sky, selalu saja seperti monyet melihat pisang saay mendengar kata party." Gurau Anne yang membuat Sky auto nyengir kuda dan semua orang pun tertawa geli melijay tingkah dua sejoli itu."Kau salah Anne, kasihan si monyetnya, kenapa dia kau samakan dengan Sky? Turun sudah derajat para monyet di dunia ini, ha.. ha.. ha.." Tawa semua orang kembali pecah akibat selorohan yang di lontarkan oleh Max itu."Aku benar-benar jai angat merindukan kalian teman-teman, cepatlah kesini sekarang juga oke? Aku tunggu!" Seru Belle yang sudah sangat rindu dengan kawan seperjuanganya itu.Dan Bryan juga tengah menelfon orang tuanya saat
"Tentu saja, aku akan memenuhi keinginanmu itu. Jadi sekarang pergilah dengan tenang..." Rian baru saja akan menarik pelatuk senjatanya, namun Belle menendang senjata kakaknya hingga terjatuh ke lantai.Prak!!"Hentikan kakak, jangan bunuh mereka. Mereka hanya ingin membalaskan dendam orang tua mereka, dan aku tidak ingin menjadi sama seperti mereka yang di butakan oleh dendam. Aku akan mengampuni kalian, tapi kalian harus berjanji untuk berubah. Aku akan menyuntikkan sebuah virus ke tubuh kalian, dan itu butuh penawar untuk setiap bulanya. Jadi bersikap baiklah, berubahlah menjadi orang yang lebih baik lagi." Ujar Belle."Kau yakin adik?" Tanya Rian memastikan keputusan adiknya itu."Aku yakin kakak." Jawabnya singkat dan terdengar tidak sedang main-main."Baiklah, terserah kau saja." Balas Rian mengalah."Kalau begitu, biar mereka berdua ikut denganku saja kembali ke kepolisian. Aku membawa mereka sebagai penebusan kesalahanku yang mangkir dari tugas, dan untuk membebaskanmu dari ke
"Aku juga tidak tahu apa yang terjadi, tapi apa mungkin jika ini adalah ulah dari nona Belle Gabriel?" Tanya Joseph yang baru saja ingat kalau Belle akan datang ke pulau kembar untuk menjatuhkan Gabriel."Belle? Sepertinya tidak mungkin, meskipun dia jenius dalam bidang penelitian, tapi dia tidak memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu sampai sejauh ini." Jawab Gabriel yang tidak oercaya dalang di balik semua ini adalah orang yang dia sebut sebagai wanita miliknya."Kenapa tidak mungkin? Suami nona Belle adalah seorang anggota keplisiam khusus, bahkan dia lahnyang ada di oeringkat pertama. Apa itu masih belum cukup untuk membuatmu percaya kalau semua ini adalah ulah mona Belle?" Tanyanya lagi."Entahlah, tapi jika memang benar ini ulah dari Belle, ku rasa ini merupakan karma untukku karena telah membunuh kedua orang tuanya." Jawab Belle.Belle dan Rian pun akhirnya sampai di pulau yang satu lagi, dan semua anggota pasukan elite sudah bersiap di eoan gedung lab untuk menyerbu, tapi
"Yup. Aku pernah mengalami mimpi buruk yang amat sangat mengerikan itu, apa lagi saat dia memanggilku atau mendatangiku dengan jarum suntik di tangannya dan senyum manis atau senyum pepsodent yang dia perlihatkan padaku. Di saat itu pula lah mimpi burukku yang baru akan segera di mulai. Jadi sebelum kau mengingatkanku tentang senyum manis terkutuk adik kita itu, aku sudah lebih dulu faham betul apa arti ari senyuman itu."Kevin pun menceritakan bagaimana ekspresi Belle dulu saat akan mulai mencoba virus baru temuanya pada tubuh Kevin.Di saat hal itu terjadi, Belle pasti memanggil Kevin atau dia yang menghampiri Kevin dengan membawa jarum suntik di tangannya dan menebar senyuman manis atau terkadang juga senyum ala iklan pespsodent miliknya.Biasanya sebuah senyuman adalah pertanda untuk sesuatu yang baik. Namun berbeda dengan Belle, senyumannya justru acap kali membawa hal buruk bagi orang di sekitarnya.Namun saat dia benar-benar sedang tersenyum tanpa ada niatan di baliknya, senyum
"Kak Kevin bawa kendaraan pengangkut yang ada di dalam Zeus ke sini, aku akan mengirimkan koordinatku padamu untuk membawa para tahanan ke kapal selam Zeus." Ucap Belle setelah komunikasinya dengan Kevin yang berada di dalam kapal selam Zeus terhubung."Kendaraan pengangkut? Ada di mana benda itu? Ku rasa aku tidak pernah melihat kendaraan semacam itu sejak naik ke kapal selam ini." Tanya Kevin dengan bingung pada Belle, pasalnya dia memang belum pernah melihat sesuatu seperti itu ada di dalam kapal selam Zeus."Buka buku petunjuknya kak itu ada di halaman terakhir." Jawab Belle memberitahu Kevin cara untuk menemukan kendaraan pengangkut itu."Oke sebentar." Kevin pun mulai membuka e-boom yang berisi petunjuk cara kerja kapal selam Zeus itu.Dan benar saja di halaman terakhir ada petunjuk mengenain kendaraan pengangkit amfibi alias kendaraan pengangkut yang bisa bergerak di darat maupun di air."Pertama tekan tombol buka garasi, lalu tekan tombol kendaraan amfibi, lalu tekan mulai." G
"Iya kak sekarang aku sedang dalam perjalanan menuju ke pulau sebelah, ada apa kak? Apa kau juga berencana untuk memulai aksimu dari sana?" Tanya Belle pada kakaknya itu, karena dia tau pasti kakaknya itu tak akan mau tinggal diam saja sedangkan dirinya sedang berjuang di medan perang."Baiklah kalau begitu kita hancurkan tempat itu bersama adikku tersayang, kau bisa memulai dari sisi barat dan aku akan memulai dari sisi timur bersama dengan Park. Kita akan bertemu tepat di tengah pulau itu, di rumah Gabriel." Jelas Rian pada Belle, dia mengaturnya menjadi seperti itu agar menghemat waktu, dan mereka masih bisa membantu anggota tim elite untuk meratakan pulau yang satunya lagi dan menagkap Gabriel."Oh iya kak, aku juga akan meminta kak Kevin untuk menyelamatkan para tahanan yang ada di ruang bawah tanah rumah Gabriel nantinya." Ucap Belle yang berniat membebaskan para tahanan Gabriel, karena sepengetahuanya para tahanan Gabriel adalah ilmuwan atau orang dengan profesi lain yang tidak
"Jadi benar-benar ada piring terbang tadi? Lalu kalian tidak mengejarnya?! Apa kalian semua bodoh!?" Seru Gabriel sambil membanting semua barang yang ada diatas meja di dekatnya dan juga membalikkan meja itu."Bagaimana kami bisa mengejarnya? Jika kecepatanya saja sangat tidak masuk akal sama sekali! Kecepatanya bahkan melampau jet, lalu kita mau mengejarmya dengan apa?" Bela Joseph yang tak mau di salahkan, karena memang mereka tidak akan sanggup jika harus mengejar benda itu."Shitt!! Aku semakin yakin ini adalah ulah dari sisa-sisa pasukan Leon, hanya dia yang mampu membuat kegaduhan semacam ini, dan benda gila seperti itu!" Gumam Gabriel yang akhirnya tak lagi menyalahkan Joseph.Di gua, di saat yang sama..."Itu adalah tanda yang di buat oleh kak Rian bukan?" Tanya Bryan pada Belle, saat mereka juga mendengar suara ledakan yang berasal dari piring terbang itu, yup piring terbang itu adalah mahakarya terbaru milik Park yang baru saja mereka selesaikan dan sempurnakan."Iya itu ala