Chapter: Akhir CeritaDi tengah reruntuhan dan kepanikan yang menyelimuti Sekte Gelap, Gu Lang berdiri dengan tegas, mengawasi sisa-sisa kekuatan yang dulunya mengancam dunia. Dengan Pedang Dewa yang bersinar di tangannya, dia merasakan kekuatan yang begitu besar mengalir dalam dirinya, kekuatan yang ingin dia gunakan bukan untuk menghancurkan, tetapi untuk mengubah dan memperbaiki. Gu Lang menatap anggota Sekte Gelap yang tersisa—beberapa tergeletak lemas di tanah, sementara yang lain hanya bisa menatap dengan ketakutan. “Dengarkan aku!” suaranya menggema dengan wibawa. “Kalian telah berada di jalan yang salah, terjebak dalam kegelapan yang tidak akan membawa kalian ke mana-mana. Namun, hari ini adalah kesempatan kedua untuk memilih jalan yang benar!” Kata-katanya menembus hati mereka. Banyak dari mereka yang, meski terlahir dalam Sekte Gelap, selalu merindukan keadilan dan kebenaran. Satu per satu, mereka mulai bangkit, meski ragu, namun terdorong oleh keyakinan Gu Lang. Mereka ingin memperbaiki kesala
Terakhir Diperbarui: 2024-09-26
Chapter: Dewa Iblis!Pertempuran berlangsung sengit ketika tiba-tiba suasana berubah. Suara langkah berat bergema, menggetarkan tanah, dan mengalihkan perhatian Gu Lang dan Qian Yu. Di tengah kerumunan musuh, seorang pria tinggi muncul, mengenakan jubah hitam yang berkilauan, menandakan bahwa dia adalah pemimpin Sekte Gelap. Aura kekuatan yang menakutkan memancar dari dirinya, mengubah suasana menjadi mencekam. “Cukup!” teriak pemimpin Sekte Gelap, suaranya dalam dan penuh kekuasaan. “Kalian berani melawan Sekte Gelap? Aku tidak akan membiarkan kalian hidup!” Gu Lang dan Qian Yu saling berpandangan, mengerti bahwa situasi kini semakin berbahaya. Mereka bisa merasakan tekanan luar biasa yang berasal dari sosok itu. “Siapa kau?” tanya Gu Lang dengan berani, berusaha menjaga ketenangan meski jantungnya berdebar kencang. “Aku adalah Zhen Tian, Ketua Sekte Gelap,” jawab pria itu, menatap Gu Lang dengan mata tajam. “Dan aku di sini untuk mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku. Pedang Dewa itu mil
Terakhir Diperbarui: 2024-09-26
Chapter: PertempuranGu Lang berdiri tegak di hadapan Pedang Dewa yang bersinar, merasakan aliran energi yang kuat di sekelilingnya. Luo Luo dan Qian Yu memperhatikannya dengan penuh harapan, mengetahui bahwa momen ini adalah titik balik dalam perjalanan Gu Lang. Dengan tekad yang menggebu, Gu Lang menutup matanya dan mulai berkonsentrasi. Sinar pedang memancarkan cahaya yang semakin terang, seakan merespons kehadiran Gu Lang. Dia bisa merasakan aura pedang yang mengalir ke dalam dirinya, menghubungkan jiwanya dengan kekuatan yang tak terbayangkan. Dalam pikirannya, dia mengingat semua latihan yang telah dilaluinya, setiap pelajaran yang diterimanya, dan semua pengorbanan yang telah dia buat untuk mencapai titik ini. "Ini adalah kesempatan untuk menyatukan kekuatanku dengan Pedang Dewa," bisiknya dalam hati. “Aku tidak akan membiarkan ini menjadi sia-sia.” Saat dia meraih gagang pedang, Gu Lang merasakan getaran yang kuat. Energi Pedang Dewa mulai mengalir ke dalam jiwanya, dan dalam sekejap, dia meras
Terakhir Diperbarui: 2024-09-26
Chapter: Pedang Dewa!Beberapa bulan setelah Gu Lang dan Qian Yu melanjutkan pelatihan mereka, situasi di luar lembah yang tenang itu mulai berubah. Sekte Gelap, yang sebelumnya tidak mengetahui lokasi Gu Lang, kini berhasil menemukan jejaknya. Mereka yakin bahwa Gu Lang memiliki "benda" yang sangat mereka inginkan — suatu artefak legendaris yang diyakini bisa memberikan kekuatan luar biasa kepada siapa pun yang mengendalikannya.Di sebuah markas rahasia yang terpencil, para pemimpin Sekte Gelap berkumpul. Wajah mereka serius, dengan aura gelap dan menakutkan yang menyelimuti ruangan. Salah satu dari mereka, seorang pria bertubuh kekar dengan tatapan dingin, berbicara dengan suara yang rendah namun berwibawa.“Gu Lang telah menjadi ancaman bagi kita dan dia memiliki benda yang kita cari. Kita tidak bisa membiarkannya terus hidup. Kita harus segera bertindak,” katanya. “Kekuatan yang dimilikinya, jika dikombinasikan dengan artefak itu, dapat membawa kehancuran bagi Sekte Gelap jika dia dibiarkan bebas.”“Na
Terakhir Diperbarui: 2024-09-26
Chapter: Black ShadowSetelah pertemuan yang mengharukan dengan Tuan Tua, Gu Lang dan Qian Yu meninggalkan ruangan di Menara Langit dengan pikiran yang dipenuhi berbagai rencana dan harapan. Qian Yu bertekad untuk mempersiapkan Gu Lang dengan segala pengetahuan dan keterampilan yang ia miliki.“Mari kita mulai pelatihanmu,” kata Qian Yu, memimpin jalan keluar dari Menara Langit. “Setiap langkah yang kita ambil dari sini akan membentuk masa depanmu.”Gu Lang mengangguk, merasa semangatnya terbangkit. Mereka pergi ke area latihan yang luas, di mana cahaya matahari menembus celah-celah pohon, menciptakan suasana yang tenang namun penuh potensi.Qian Yu mulai menjelaskan teknik-teknik dasar yang akan membantu Gu Lang memahami kekuatan alkemis dan keterampilan bertarungnya. “Kamu perlu memahami bahwa kekuatanmu bukan hanya terletak pada seberapa kuat kamu bisa menyerang, tetapi juga seberapa bijak kamu menggunakannya. Kita akan memadukan kekuatan alkimia dan seni bela diri.”Selama beberapa minggu ke depan, Gu
Terakhir Diperbarui: 2024-09-26
Chapter: PelatihanMaaf atas kesalahpahaman itu! Mari kita coba lagi: Begitu Qian Yu membuka matanya, senyumnya merekah saat melihat sosok Luo Luo yang berdiri di hadapannya. “Luo Luo!” serunya, penuh kegembiraan. “Kau masih ingat padaku?” Luo Luo tersenyum lebar, matanya berkilau ceria. “Tentu saja, Paman Qian Yu. Rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kita bertemu.” Ia melangkah maju dan memeluk Qian Yu dengan hangat. Qian Yu merasakan kehangatan persahabatan yang telah terjalin. “Aku tidak menyangka bisa melihatmu lagi di tempat yang begitu indah ini. Ini semua berkat Gu Lang, bukan?” Luo Luo memimpin Gu Lang dan Qian Yu melalui lorong-lorong Menara Langit yang megah. Mereka melewati banyak ruangan yang dipenuhi dengan artefak kuno dan catatan sejarah sekte suci. Namun, kali ini, Luo Luo membawa mereka ke arah yang belum pernah dijelajahi oleh Gu Lang sebelumnya.Setelah pertemuan yang mengharukan dengan Tuan Tua, Gu Lang dan Qian Yu meninggalkan ruangan di Menara Langit dengan pikiran yang dip
Terakhir Diperbarui: 2024-09-26
Chapter: 118 ☆ End"Apa kau sungguh-sungguh meminta ku untuk mencarikan suami yang baik untuk kak Kara? Tadi sebelum aku masuk ke ruangan ini, aku melihat Will tengah mengusap pundak kakak ipar ku penuh kasih sayang, apa menurutmu dia pantas untuk menggantikan mu, kak Bara?" Tiba-tiba jari-jari tangan Bara bergerak, fungsi organ tubuh nya pun terdeteksi meningkatkan di alat-alat medis yang terpasang di tubuh nya. "Astaga! Aku baru tahu kalau Rasa cemburu bisa membawa orang kembali dari pintu kematian!" gumam G dalam hati dan menyerahkan Bara pada para dokter yang seharusnya, sebab G sudah harus kembali sebelum Dimitri terbangun dari tidurnya.keesokan hari nya ...."kau sudah bangun, sayang?" Terdengar suara Kara saat Bara membuka matanya."Sayang ..." ucap Bara sambil tersenyum."Ya tuhaaan!! terima kasih!! " ucap Kara penuh haru.Semua orang di dalam ruangan itu pun memanjatkan rasa syukur yang tak terkira karena Bara akhirnya sudah sadar."Ibu ...." Panggil Bara pada Evelyn."Ya sayang, apa kau but
Terakhir Diperbarui: 2024-02-11
Chapter: 117 ☆ Ms.G"Elbara Alexandrio dan William Torez, selamat datang!" Ujar Zico saat dirinya sudah terpojok di parkiran atas gedung itu usai lomba lari dengan Bara dan Will dari lantai bawah."Zico, menyerah lah. Tidak ada guna nya kau kabur lagi. Sudah tidak ada tempat untuk kabur." Ucap Will."Kabur? Untuk apa aku kabur?" Jawab Zico sambil tersenyum."Pra gila sepertinya tidak mempan dengan tausiyah seperti itu. Dia akan lebih mempan jika langsung berhadapan dengan ini." Ujar Bara sambil mengarahkan senjatanya pada Zico."Wow, senjata! Kau kira aku takut dengan senjata itu?!" tanya Zico tertawa sambil membuka jasnya.Saat Zico membuka jas nya terlihat lah ada sebuah bom yang terpasang di tubuh Zico. "Kau ingin menembak ku? itu artinya kau sengaja ingin membuat istri mu menjadi janda." Ucap nya sambil tertawa keras.Bara dan Will pun saling pandang."Sekarang kalian tidak punya pilihan lain selain membiarkan ku pergi." Ucap nya dengan senyum terkembang sempurna.Zico merasa dirinya sudah di atas a
Terakhir Diperbarui: 2024-02-11
Chapter: 116 ☆ Zico"Kau tidak bisa keluar begitu saja. Mereka bisa mengenali mu." ujar Kara lalu memandang ke sekeliling tempat itu hingga akhirnya dia melihat baju ok yang masih terlipat."Kau kenakan ini dulu. Baru setelah itu kita keluar." Ujar Kara.Gabby pun menuruti perkataan Kara untuk mengenakan pakaian yang ditunjukkan Kara."Bagaimana? Udah oke?" tanya Gabby sambil memasang maskernya."Sudah. Begini lebih baik." ujar Kara, Mereka berdua pun keluar dari ruangan itu.Gabby dan Kara berjalan biasa. Untungnya warna baju mereka sama jadi tidak ada yang curiga."Kita lewat sana saja." Tunjuk Gabby."Kenapa tidak lewat sebelah sana saja?" Tunjuk Kara pada arah yang sebaliknya."Aku tadi dari arah sana kak. Tidak ada ada apa-apa disana. Hanya jalan buntu." ucap nya pelan."Benarkah?" Tanya Kara."Ya ampun kak ... benar." Jawab Gabby meyakinkan kakak iparnya.Gabby dan Kara pun kembali berjalan. Setelah mereka berjalan cukup lama akhirnya mereka sampai ke pintu keluar yang ada di belakang gedung itu."
Terakhir Diperbarui: 2024-02-11
Chapter: 115 ☆ KaburKara mencoba berpikiran positif. Hingga tiba-tiba seseorang muncul dari belakang mobil dan membekap mulut Kara dari belakang tanpa Kara sadari."Tuan Zico, wanita ini cantik juga." Ujar anak buah Zico."Ck! Kau jangan macam-macam. Atau tuan Leon akan menghabisi mu!" jawab Zico, yang tak lain adalah paman dari Kara. Dia yang dulunya hidup nyaman, kini harus menjadi buron. Terlihat dari penampilannya yang sudah tidak seperti dulu lagi.Mobil itu pun melaju kencang keluar dari kota itu, menuju sebuah gedung yang kelihatan nya seperti gedung farmasi dari luar.******Saat ini, Bara dan Elka sudah berada di dalam mobil.Di saat Elka sedang menelpon anak buahnya untuk menanyakan apakah ada informasi, telpon Bara berbunyi."siapa?" tanya Elka."Ayah." Jawab Bara dengan wajah tegang."Bara kau dimana saja?!!" teriak Alfred pada putra nya begitu Bara mengangkat telpon itu."Aku sedang mencari Kara bersama dengan Elka, Ayah.""Aku sudah tahu! Kara memang di culik oleh Zico atas perintah organis
Terakhir Diperbarui: 2024-02-11
Chapter: 114 ☆ DiculikKara menganggap ini hanya wujud dari sikap protektif seorang Elbara.Bara sadar kalau dia tidak akan bisa berdebat dengan ibu hamil ini. Jadi Bara putus kan untuk membiarkan Kara pergi tapi diam-diam mengikuti Kara.Untuk urusan keselamatan Kara dan calon anaknya, Bara tidak mau hanya mengandalkan para bodyguard nya. Jadi selain para bodyguard itu, dia pun akan mengawasi Kara dari jauh."Dasar keras kepala!!" Bara menyubit hidup Kara."Jam berapa kau dan Moon akan pergi?""Setelah menghabiskan sate ini bersama mu." Jawab Kara dengan senyum terkembang di wajahnya sebab akhirnya dia bisa bekerja seperti pekerja lainnya."Baik lah. Tapi berjanji lah kau harus berhati-hati. Sebab di dalam perut mu saat ini ada calon anak kita." Ujar Bara sambil mengelus perut Kara."Siap pak bos!" canda Kara lalu mengambil sate tadi dan mulai makan siang zuper romantis dengan sepiring sate bersama Bara.Usai menghabis sate itu, Kara pun kembali ke ruangan nya untuk bertemu Moon. Mereka sudah berjanji untu
Terakhir Diperbarui: 2024-02-11
Chapter: 113 ☆ PelajaranBara sangat mengenal istrinya itu. Kadang Kara bisa begitu lembut, tapi kadang dia pun bisa jadi sangat bar bar. "Tolong sate dan minuman ini di antar ke ruang pak Bara ya." pinta Kara pada staff kantin usai meletakkan kertas bertuliskan sesuatu di atasnya penutup sate."Dan minuman ini untuk dua wanita yang ada di dalam ruangan itu." tunjuk Kara pada dua gelas jus jeruk."Baik buk." jawab Staff kantin yang sudah mengenali Kara sebagai istri pemilik perusahaan.Sejak kejadian di hotel yang disaksikan oleh semua tamu dan staff hotel serta video-video kejadian yang tersebar luas di media, tidak ada yang tidak mengenali Kara sebagai istri dari Elbara."Sekarang aku tinggal menunggu telpon dari nya." Ujar Kara sambil berjalan ke arah ruangan Bara.Kara yakin, begitu sate ayam itu tiba maka Bara pasti akan menelpon nya.Keadaan di ruangan Bara saat ini sudah sangat di luar kendali Bara. Britany yang tadinya masih bersikap elegan kini malah mulai hilang kendali nya. Britany mulai membalas
Terakhir Diperbarui: 2024-02-11
Chapter: Episode 151"Sudahlah ma, sekarang ayo kita mulai makan malamnya saja. Aku sudah sangat lapar karena terlalu banyak bicara."Bryan pun mengajak semua orang untuk memulai makan malam mereka, BBQ yang di masak oleh koki yang Bryan panggil untuk datang ke rumah mereka pun sudah matang dan siap untuk di santap."Baiklah ma, ayo kita mulai makan saja. Kasihan teman-teman Bryan yang jadi menunda makan malam mereka karena obrolan kita ini." Sahut Adrian.Pria itu sedang dalam mood yang baik, hanya karena satu perkataan yang tadi sempat Bryan ucapkan. Yaitu permintaannya untuk bekerja di kantor milik Adrian, dan meninggalkan pekerjaanya di kepolisian demi keluarganya.Rasa bangga pun menyeruak di dalam hatinya, karena anak laki-lakinya itu lebih memikirkan keluarganya, memikirkan istri dan calon anak-anaknya dari pada memikirkan keinginan pribadinya.Bagiamanapun mengurus bisnis milik ayahnya itu tidak memiliki resiko yang bisa mengancam nyawa, lain halnya dengan tugas-tugas yang dia dapatkan di kepolisi
Terakhir Diperbarui: 2023-09-19
Chapter: Episode 150Setelah beberapa menit perjalanan, mereka pun sampai di mansion milik Bryan, dan benar saja di sana sudah ada beberapa mobil sport yang terparkir.Mereka pun masuk ke dalam mansion taoi tidak dapat menemukan siapapun di sana."Kemana anak nakal itu?" Gumam Riana smabil celingukan ke sana ke mari mancari keberadaan Belle maupun Bryan, namun Riana tidak juga kunjung menemukan mereka."Mungkin ada di halaman belakang mah?" Sahut Angel sembari berjalan lebih dulu mendahului mama, papa da suaminya.Angel berjalan menuju ke halaman belakang, dan benar saja semua orang tengah berkumpul di sana dan sedang membuat BBQ, Riana pun mendekat ke arah mereka dan menghampiri anak serta menantunya itu."Aww!!! Sakit ma!!" Seru Bryan yang tiba-tiba saja merasakan sakit akibat jeweran dari sang mama di telinga sebelah kananya."Kau masih tau sakit, hah? Kemana saja kau beberala hari ini? Seenaknya saja pergi membawa menantu mama tanpa pamit, dasar anak kurang ajar!" Riana kembali menjewer telinga Bryan.
Terakhir Diperbarui: 2023-09-19
Chapter: Episode 149"Tidak benar-benar sesuai dengan rencana, tapi hasil akhirnya benar-benar sama seperti yang kita semua inginkan. Jadi datanglah ke mansionku untuk berpesta malam ini, ok?" Jawab Belle yang langsung mendapatkan sorakan gembira dari teman-temanya."Kau tenang saja Belle, kami pasti akan datang." Sahut Sky yang langsung merebut hp Leo dari tangan si empunya."Astaga kau ini Sky, selalu saja seperti monyet melihat pisang saay mendengar kata party." Gurau Anne yang membuat Sky auto nyengir kuda dan semua orang pun tertawa geli melijay tingkah dua sejoli itu."Kau salah Anne, kasihan si monyetnya, kenapa dia kau samakan dengan Sky? Turun sudah derajat para monyet di dunia ini, ha.. ha.. ha.." Tawa semua orang kembali pecah akibat selorohan yang di lontarkan oleh Max itu."Aku benar-benar jai angat merindukan kalian teman-teman, cepatlah kesini sekarang juga oke? Aku tunggu!" Seru Belle yang sudah sangat rindu dengan kawan seperjuanganya itu.Dan Bryan juga tengah menelfon orang tuanya saat
Terakhir Diperbarui: 2023-09-19
Chapter: Episode 148"Tentu saja, aku akan memenuhi keinginanmu itu. Jadi sekarang pergilah dengan tenang..." Rian baru saja akan menarik pelatuk senjatanya, namun Belle menendang senjata kakaknya hingga terjatuh ke lantai.Prak!!"Hentikan kakak, jangan bunuh mereka. Mereka hanya ingin membalaskan dendam orang tua mereka, dan aku tidak ingin menjadi sama seperti mereka yang di butakan oleh dendam. Aku akan mengampuni kalian, tapi kalian harus berjanji untuk berubah. Aku akan menyuntikkan sebuah virus ke tubuh kalian, dan itu butuh penawar untuk setiap bulanya. Jadi bersikap baiklah, berubahlah menjadi orang yang lebih baik lagi." Ujar Belle."Kau yakin adik?" Tanya Rian memastikan keputusan adiknya itu."Aku yakin kakak." Jawabnya singkat dan terdengar tidak sedang main-main."Baiklah, terserah kau saja." Balas Rian mengalah."Kalau begitu, biar mereka berdua ikut denganku saja kembali ke kepolisian. Aku membawa mereka sebagai penebusan kesalahanku yang mangkir dari tugas, dan untuk membebaskanmu dari ke
Terakhir Diperbarui: 2023-09-19
Chapter: Episode 147"Aku juga tidak tahu apa yang terjadi, tapi apa mungkin jika ini adalah ulah dari nona Belle Gabriel?" Tanya Joseph yang baru saja ingat kalau Belle akan datang ke pulau kembar untuk menjatuhkan Gabriel."Belle? Sepertinya tidak mungkin, meskipun dia jenius dalam bidang penelitian, tapi dia tidak memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu sampai sejauh ini." Jawab Gabriel yang tidak oercaya dalang di balik semua ini adalah orang yang dia sebut sebagai wanita miliknya."Kenapa tidak mungkin? Suami nona Belle adalah seorang anggota keplisiam khusus, bahkan dia lahnyang ada di oeringkat pertama. Apa itu masih belum cukup untuk membuatmu percaya kalau semua ini adalah ulah mona Belle?" Tanyanya lagi."Entahlah, tapi jika memang benar ini ulah dari Belle, ku rasa ini merupakan karma untukku karena telah membunuh kedua orang tuanya." Jawab Belle.Belle dan Rian pun akhirnya sampai di pulau yang satu lagi, dan semua anggota pasukan elite sudah bersiap di eoan gedung lab untuk menyerbu, tapi
Terakhir Diperbarui: 2023-09-19
Chapter: Episode 146"Yup. Aku pernah mengalami mimpi buruk yang amat sangat mengerikan itu, apa lagi saat dia memanggilku atau mendatangiku dengan jarum suntik di tangannya dan senyum manis atau senyum pepsodent yang dia perlihatkan padaku. Di saat itu pula lah mimpi burukku yang baru akan segera di mulai. Jadi sebelum kau mengingatkanku tentang senyum manis terkutuk adik kita itu, aku sudah lebih dulu faham betul apa arti ari senyuman itu."Kevin pun menceritakan bagaimana ekspresi Belle dulu saat akan mulai mencoba virus baru temuanya pada tubuh Kevin.Di saat hal itu terjadi, Belle pasti memanggil Kevin atau dia yang menghampiri Kevin dengan membawa jarum suntik di tangannya dan menebar senyuman manis atau terkadang juga senyum ala iklan pespsodent miliknya.Biasanya sebuah senyuman adalah pertanda untuk sesuatu yang baik. Namun berbeda dengan Belle, senyumannya justru acap kali membawa hal buruk bagi orang di sekitarnya.Namun saat dia benar-benar sedang tersenyum tanpa ada niatan di baliknya, senyum
Terakhir Diperbarui: 2023-09-19
Chapter: Bab 76"Kamu hadirkan ke pesta nya Randy besok Viona?" tanya Sonya, salah satu teman dekatnya Viona. "Entahlah.." Jawabnya sambil melihat-lihat berita terbaru Kenzi di laman gosip."Dia lagi?" tanya Sonya sembari mendaratkan pantatnya di lengan sofa yang sedang diduduki oleh Viona."Dia tetap tampan seperti biasanya kan?" cicit Viona, melihat foto Kenzi yang di salah satu cover majalah pengusaha sukses.Viona menatap cover majalah itu dengan sebuah senyuman di wajahnya. "I miss you.." Ujar Viona dan memeluk majalah itu erat."Kalau masih cinta itu bilang!" cicit Sonya. "Dia udah gak cinta aku Sonya." Ujar Viona sambil masih mendekap erat majalah tadi."kata siapa? Bukti nya doi masih belum married ampe sekarang!" Tukas Sonya, sambil melipat kedua tangannya di dada."Tapi Kenzi udah punya pacar. Kau tahu kan siapa pacar Kenzi saat ini!" Viona pun meletakkan majalah tadi dan berjalan ke meja bar mini di dalam apartemen nya itu. Viona menuangkan anggur ke dalam gelas yang ada di atas meja. Da
Terakhir Diperbarui: 2024-06-17
Chapter: Bab 75Kenzi tiba-tiba teringat Clarisa. Benar, mengapa Kenzi tidak menjadikan Clarisa sebagai tameng hidupnya. Paling tidak dengan menggandeng Clarisa maka Kenzi tidak perlu lagi raket nyamuk untuk menyingkir wanita-wanita yang pasti akan menempel pada nya selama pesta itu. Lagi pula kan Clrisa memang adalah pacar Kenzi. Semua orang di dunia tahu itu. "kau dimana Clarisa?" Tanya Kenzi pada Clarisa begitu telpon itu tersambung. "Aku? aku sedang di salon sayang." Jawab Clarisa berbohong sebab saat ini dia sedang ada di apartemen salah satu selingkuhannya yang berprofesi sebagai model juga. "Temani aku ke Villa nya Randy sabtu dan minggu ini. Dia mengadakan pesta koktail."Ujar Kenzi. Clarisa menoleh pada pria yang sedang bersama nya saat ini. Clarisa sudah terlanjut berjanji untuk ke Paris bersama pria ini sabtu dan minggu ini. Mereka pun sudah membeli tiket dan membooking hotel. Itu lah mengapa tadi Clarisa datang ke tempat Kenzi sebab dia membutuhkan suntikan dana tambahan untuk bero
Terakhir Diperbarui: 2024-06-17
Chapter: Bab 74Freya menarik nafas sebanyak yang dia bisa lalu menghembuskan sambil terisak-isak. Kata-kata Kenzi yang mengatakan tidak ingin memiliki anak Freya bagaimana pun tetap dirasa kejam bagi Freya.Memang Freya tidak cintai Kenzi bahkan Freya sangatlah membenci pria itu. Tapi kenyataannya saat ini Freya sudah terikat tali pernikahan dengan Kenzi. Kalau bukan memiliki anak dari Kenzi, lantas dari siapa lagi Freya harus memiliki anak? Sedangkan bagi seorang wanita, takdirnya baru akan terasa sempurna bila ia bisa memiliki anak dari rahimnya sendiri. Tapi kini, laki-laki kejam yang berstatus sebagai suami Freya malah dengan jelas mengatakan dia tidak ingin di repotkan dengan kehadiran anak di antara mereka."Dia memberikan ku status sebagai nyonya Kenzi Adinata, tapi di merenggut hak ku sebagai seorang ibu! Aku harus bagaimana tuhan?" Rintih Freya dalam hati. Ucapan Kenzi benar-benar menjadi satu pukulan yang lainnya bagi Freya. Bukan karena dia berharap memiliki anak dari laki-laki itu tap
Terakhir Diperbarui: 2024-06-17
Chapter: Bab 73"Cewek-cewek pasti akan sedih kalau kalian tidak datang. Lagi pula ini party nya weekend. So waktu kerja para pejantan tangguh seperti kita ini tidak akan terganggu!" Tukas Randy. "Woman penting, tapi cuan lebih penting because no cuan, no woman, man.." Seru Randy yang hanya di tanggapi tatapan aneh oleh Kenzi dan Vano."Kriik..""Krik..."Sungguh garing."Well aku cuma mau ngasih itu untuk kalian berdua! Dan ingat besok untuk datang." Randy pun keluar dari ruangan Kenzi.Begitu Randy menutup pintu itu, pandangannya terkunci pada sekertaris Kenzi. Siapalagi kalau bukan Freya..Randy ingat, dia masih punya satu undangan lagi di dalam jas nya. Entah mengapa Randy sangat ingin memberikan undangannya itu pada gadis yang baru saja dia kenalkan ini."Aku akan membuat dia menjadi kemeriahan di pesta nanti. Aku rasa Kenzi pasti tidak akan keberatan bila kau menjadi keseruan di pesta nanti." Pikiran jahat sudah menghinggapi kepala Randy."Sibuk?" tanya Randy pada Freya yang sedang merapikan ja
Terakhir Diperbarui: 2024-06-17
Chapter: Bab 72Begitu keluar dari walk in closet setelah berganti baju, Freya langsung melihat ke arah tempat tidurnya, dan ternyata Kenzi sudah tidak lagi berada di sana. Freya pun menscan seluruh ruangan kamar dan hasilnya tetap saja nihil, Kenzi juga tidak ada dimana pun, di ruangan itu. "apa dia mandi?" gumam Freya dalam hati, sambil melihat ke arah kamar mandi. Tapi pintu kamar mandi itu tidak tertutup yang artinya tak ada siapapun di dalam sana. "Sepertinya tidak di kamar mandi juga." Freya hendak melanjutkan langkah kaki nya keluar dari kamar itu. "Apa kau sedang mencari ku, Freya?" tanya Kenzi dari arah belakang, yang membuat Freya sedikit terkejut. Dan benar saja, saat Freya menolehkan kepalanya, dia mendapati Kenzi yang sedang bersandar di samping pintu walk in closet, tempat dia mengganti pakaiannya tadi. Dari penampilannya yang hanya menggunakan handuk yang dililitkan di pinggang, Freya yakin jika si Mr. Mesum ini pasti baru saja selesai mandi. "Kenapa aku tidak melihatny
Terakhir Diperbarui: 2024-06-17
Chapter: Bab 71Akhirnya suapan terakhir pun, masuk sudah ke dalam mulut Freya. Dia meletakkan kembali piring itu, ke atas nakas."Ini minumlah." Kenzi menyodorkan segelas air pada Freya, dan Freya yang ingin ini semua drama memuakkan ini segera berakhir pun, meminum air itu dengan wajah yang masih menunjukkan ketidaksukaannya pada Kenzi."Kau perlu apa lagi?" Tanya Kenzi sambil memperlihatkan gigi putihnya yang begitu sempurna. Berharap setelah perut Freya kenyang, hati nya jadi sedikit senang."Bisakah kau pergi dari kamar ini?" tanya Freya tanpa basa basi ditambah dengan senyum terpaksa, yang sangat jelas terlihat."Tidak!!" Jawab Kenzi masih dengan senyum manisnya."Oke." Freya yang merasa jengah pun, kembali membaringkan dirinya di kasur."Dia tidur lagi! Apa bagian bawahnya masih terasa sakit?" Kenzi sebenarnya sangat ingin menanyakan hal itu, tapi tidak berani ia lakukan.Kenzi ingat sewaktu dia membobol Clarisa, wanita itu terlihat sangat kesakitan padahal rasanya tidak lah sesulit sewaktu Ke
Terakhir Diperbarui: 2023-04-18