Share

Aku Bukan Dirimu

Penulis: Suharni
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-22 22:21:38

"Mengapa kau lakukan ini padaku, Mark? Aku adalah istrimu," tukas Casandra makin emosi.

Setiap hari Mark terus mengabaikan dirinya. Meski tinggal dalam satu atap yang sama. Mereka lebih tepat disebut sebagai sepasang manusia asing yang tidak saling mengenal satu sama lain.

Betapa tidak, Mark tak pernah menyapa Casandra di dalam rumah itu, walau ia nyaris menginjak kakinya sekalipun.

Kebencian serta kemarahan Mark terhadap wanita itu telah mendarah daging. Terutama saat ia sadar, bahwa dirinya telah dinikahi oleh Casandra.

Saat itu Mark masih dirundung kekalutan, karena ditinggal Maria. Setiap hari ia mabuk berat, karena insomnia yang dialaminya kembali kambuh.

Dan untuk mengobati penyakit tersebut Mark harus mengkonsumsi beberapa botol alkohol setiap malam. Alhasil Casandra pun memanfaatkan hal tersebut untuk mengganti status sebagai istri Mark.

"Istri? Sejak kapan kau menjadi istriku? Bukankah aku telah mengajukan pembatalan pernikahan ke catatan sipil?" balas Mark, mempermalukan Cas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gadis Dua Belas Digit   Maria Lagi, Maria Lagi

    Casandra mengacak-acak seluruh kamarnya. Sebab, mengetahui fakta, bahwa Maria telah kembali.Wanita itu ibarat ancaman besar baginya. Seolah posisi yang susah payah ia dapat segera tergantikan.Belum lagi beberapa waktu lalu ia menemukan fakta terbaru terkait Maria, yaknia Ibu satu anak itu telah menjadi seorang pengacara sukses yang belum lama ini memenangkan penghargaan bergengsi.Mengetahui fakta itu pun tingkat kecemburuan Casandra semakin bertambah kadarnya. Ia tidak pernah menduga bila gadis yang dahulu ia remehkan, justru menjelma menjadi sosok yang kuat dibalik pengamanan hukum."Maria lagi, Maria lagi! Aakk..." teriak Casandra seraya membanting vas bunga dari atas nakas.Wanita itu berteriak frustasi. Mengacak-acak seluruh ruang itu seperti orang kesurupan. Rambut yang tertata rapi, kini grasak-grusuk bagai gelandangan.Seorang model papan atas, menangisi seorang pria yang tak pernah berpihak padanya. Sungguh nasib yang malang.Di depan media ia menunjukkan sisi lain tentang

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-24
  • Gadis Dua Belas Digit   Serigala Berbulu Domba

    Sekujur tubuh Maria terasa kaku. Kaki jenjangnya tak dapat melangkah. Tenggorokan pun bagai terasa menelan duri.Luka lama yang mulai mengering, kini menganga kembali.Maria terjebak dalam kasus yang dihadapi Tuan Anderson. Hingga mempertemukan ia bersama seseorang yang tak ingin dilihatnya seumur hidup."Mark." Sialnya, kali ini Mark justru bersandiwara. Seolah ia baru pertama kali bertemu Maria.Maria enggan menerima uluran tangan Mark. Ia hanya menatap nanar jemari yang dulu membelainya dengan penuh kasih itu."Maria." Hingga akhirnya ia memberanikan diri menjabat tangan Sang mantan suami. Berupaya untuk tetap profesional. "Karena kalian sudah saling mengenal satu sama lain. Bagaimana kalau kita memesan makanan sambil membahas kasus?" seloroh Anderson."Tidak masalah," sahut Mark santai."Bagaimana denganmu, Nona? Apa kau juga bersedia?" Anderson memang antusias. Namun, ia masih menjaga privasi Maria. Tidak ingin melanggar kredibilitas wanita itu.Sejenak Maria melirik Mark yang s

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-25
  • Gadis Dua Belas Digit   Maria Pov

    Kini pria yang tak ingin ku sebut namanya itu berjalan kearahku dengan gagah perkasa. Postur tubuh semampai, masih belum berubah.Mark tidak berubah sama sekali. Wajahnya masih tetap awet tanpa keriput yang menghiasi. Pun rambutnya tidak memutih. Padahal usia pria itu telah memasuki empat puluh lima tahun. Apakah ia mewarnainya? Ah sudahlah, itu bukan urusanku. Ada wanita lain di luar sana yang lebih berhak atas dirinya.Mark melayangkan tatapan yang sulit untuk ku artikan. Namun, sukses membuatku ketakutan.Aku sangat mengenal pria itu. Dia diam, tetapi pelan-pelan menghanyutkan. Sikapnya yang saat ini seolah tak mengenalku, hanyalah sebuah tipuan.Dan terbukti benar, kini ia menerobos masuk ke dalam kamar hotel yang ku pesan sembari menciumku secara brutal. Hingga aku terkejut luar biasa.Aku berusaha untuk mendorong tubuh kekar Mark. Namun, tenagaku kalah telak. Mark mengunciku, hingga tak dapat bergerak sama sekali.Akhirnya aku memalingkan wajah, merasa jijik disentuh olehnya. Su

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-26
  • Gadis Dua Belas Digit   Bukan Paksaan

    Maria Pov.Sehari setelah insiden pemerkosasan itu, kami dipertemukan kembali dalam sebuah kasus penggelapan dana yang melibatkan Tuan Anderson sebagai penggugat. Dan Mark selaku saksi.Takdir Tuhan sungguh aneh dan tak masuk akal. Orang yang selamanya ingin ku hindari, justru berjalan kearahku kembali. Benar-benar sial.Aku yang nyaris tak profesional ketika berada di dekat Mark. Sementara pria brengsek itu tampak biasa saja. Seolah tak terjadi apa-apa diantara kami.Padahal nyeri pada area selangkanganku masih jelas terasa. Betapa tidak, delapan tahun lamanya tak bercumbu, tiba-tiba dipaksa untuk melakukannya."Nona Maria, apakah semua bukti yang mengarah ke tergugat sudah rampung? Jika iya, aku rasa ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan pelaporan ke pihak berwajib. Dengan begitu mereka akan menidak lanjuti terkait kasus kita." Perkataan Tuan Anderson memecah lamunanku."Ah iya, aku rasa juga begitu. Berhubung semua bukti sudah lengkap," balasku tak bersemangat.Dapat ku rasak

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-27
  • Gadis Dua Belas Digit   Jadilah Wanitaku!

    Maria Pov.Alasan yang tidak masuk akal. Mark mengumpanku dengan sebuah kasus semu. Hebatnya lagi, pria itu menyusun segala sesuatunya secara rapi dan epik, hingga tak ada cela untuk membuatku curiga.Dan berhasil, aku pun terjebak dalam ruang lingkup Mark. Lelaki yang selamanya ku benci sepenuh hati."Mengapa kau memperlakukanku seperti ini, Mark? Bukankah sudah delapan tahun berlalu? Kau pun telah membangun kelurga baru bersama Casandra. Lalu apa lagi yang kau inginkan dariku?" Aku tak habis pikir pada cara Mark.Mengapa dia harus repot-repot menghukumku selayaknya penjahat. Padahal dia sendiri telah menikah.Jika ini masih mengenai kepercayaan dan perselingkuhan. Bukankah Mark sendiri telah merusak kepercayaanku dengan menikahi Casandra?Sedangkan dulu ia dengan tegas dan lantang menyatakan, bahwasanya tak akan menjilat ludah sendiri. Nyatanya pria itu telah kembali pada wanita sebelum aku. Bukankah itu sama saja dengan selingkuh? Lalu mengapa dia harus mengumpanku sedemikian rupa?

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • Gadis Dua Belas Digit   Nokta Merah Untuk Casandra

    Author Pov."Apa ini, Mark?" Casandra membanting nokta merah ke atas ranjang Mark. Nokta yang baru saja dilayangkan untuknya."Bukankah kau tidak buta huruf?" jawab Mark seraya merapikan dasinya dengan santai."Aku tahu, tapi apa maksudmu memberiku surat ini?!" tanya Casandra sekali lagi. Meminta penjelasan Mark."Mengapa? Apa kau takut kehilangan status sebagai Nyonya Mark?" Lagi, Mark menanggapi dengan santainya pertanyaan Casandra sembari mengenakan jas."Jawab aku, Mark!" hardik Casandra tujuh oktaf lebih tinggi.Lantas Mark berdiri menghadap Casandra seraya memasukan tangan ke dalam saku celananya sembari berkata, "Bukankah kau menolak pembatalan nikah? Jadi, aku memberimu surat cerai itu.""Apa?" Casandra nyaris kehilangan kata-kata begitu Mark membungkamnya dengan satu kali telak.Dulu ia sangat lantang menolak pembatalan pernikahan yang dilayangkan Mark. Casandra tetap bersi kukuh mempertahankan pernikahan itu.Sekarang wanita itu pun harus gigit jari, karena Mark telah menand

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-29
  • Gadis Dua Belas Digit   Relakanlah Dia

    Maria masih berusaha berpikir keras agar terlepas dari jeratan Mark dengan menggunakan hukum. Akan tetapi, ia menyadari, bahwa mustahil melawan pria tersebut.Maria pasti akan kalah sebelum berperang. Di belahan dunia manapun, uang adalah rajanya.Uang dapat membeli harga diri seseorang. Termasuk harkat dan martabat. Sangat sedikit orang yang memegang teguh prinsip hidup.Sudah sejak lama seperti itu. Jadi, tak heran bila kelak dunia ini akan hancur karena uang pula."Tuan Yama, apa aku bisa meminta bantuan Anda?" Tiba-tiba Maria menemukan solusi baru, bahwa ia harus menghubungi Tuan Yama untuk dimintai bantuan.Sudah satu tahun berlalu, mereka tak lagi bekerja di firma hukum yang sama. Sebab, Maria telah membuka firma hukumnya sendiri.Sebagai ahli hukum sejak bertahun-tahun lalu, Maria hendak meminta solusi atas kasus yang ia hadapi saat ini kepada pria tua tersebut. Setidaknya ia bisa melarikan diri dari Mark."Tentu saja boleh, Nyonya Maria. Katakan saja apa yang bisa saya bantu?"

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Gadis Dua Belas Digit   Teringat Selingkuhan?

    Hari itu Maria kembali ke rumah Mark yang dulu mereka tempati bersama setelah berhasil mengusir Casandra.Para Pelayan memberi hormat pada keduanya. Namun, sama sekali tidak nampak Rebeca. Pelayan yang dahulu turut andil memfitnah Maria. Entah kemana perginya wanita itu. Tak pernah ada yang membahasnya setelah delapan tahun berlalu.Maria memperhatikan seluruh perabot rumah megah tersebut. Tak ada satu pun yang berubah setelah ia pergi.Pun potret pernikahan mereka, masih terpampang sempurnah di dinding ruang keluarga. Entah mengapa Mark tak pernah menyingkirkan benda berukuran persegi empat tersebut. Padahal delapan tahun lalu ia memaki serta mengutuk Maria dengan memandang gambarnya."Apa yang kau lakukan? Mengapa kau membawaku ke kamarmu?" tanya Maria setelah sadar, bahwa Mark justru membawanya ke dalam kamar mereka dulu."Mengapa? Apa kau teringat sesuatu bersama selingkuhanmu?" balas Mark.Tiap kata yang keluar dari mulut lelaki itu selalu terdengar sarkas. Menyudutkan Maria, sea

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-04

Bab terbaru

  • Gadis Dua Belas Digit   Akhir Dari Segalanya (Tamat)

    Hari yang ku nantikan akhirnya datang juga. "Selamat siang, Tuan Mark. Apa benar kau yang memanggilku?" Akhirnya wanita licik itu masuk dalam perangkapku. Dia datang seorang diri. "Silahkan duduk, Nona Monika. Aku memang ingin bertemu denganmu." Ya, wanita itu adalah Monika. Wanita yang selama tiga bulan terakhir ku curigai kehadirannya. Setiap kali melangkah, wanita itu pasti ada dimana-mana. Bukankah ini sesuatu yang mencurigakan? Bahkan pertemuan kami pun seolah direncanakan dengan matang. "Ada apa, Tuan Mark? Apa kau merindukanku?" Kali ini Monika tak segan menunjukkan jati dirinya. Dia membelai pundak serta dahiku. Seakan hendak menggoda. Faktanya adalah aku tidak tertarik sama sekali. "Tentu saja aku merindukanmu. Kalau tidak, untuk apa aku capek-capek memintamu datang?" Aku sungguh muak terhadap diriku sendiri. Menyentuh paha wanita selain Maria, membuatku jijik dan ingin muntah. "Benarkah? Kalau begitu tunggu apa lagi? Silahkan jamah aku." Aku sudah duga, Monika past

  • Gadis Dua Belas Digit   Dan Ternyata

    Tiga bulan sudah istriku menjalani tahap pemulihan. Dan hari ini akhirnya kami diizinkan kembali ke rumah.Senang rasanya bisa melangkah bersama seperti ini. Menghirup udara serta aroma khas rumah yang telah lama dirindukan.Sewaktu berada di rumah sakit, Maria kerap menanyakan rumah ini. Maklum saja, dua tahun koma tentu membuatnya melupakan banyak hal. Selalu yang diingat hanyalah peristiwa enam tahun silam.Tapi tidak masalah, yang terpenting adalah dia telah kembali padaku. Sisanya biar takdir yang urus.Aku tidak ingin hal lain mengusik ketenangan kami. Sudah cukup aku melihat air mata di pipi Maria. Sekarang waktunya dia bahagia."Sayang, berapa lama aku koma? Mengapa semuanya tampak sama? Bukankah kau bilang, bahwa aku koma selama dua tahun? Tapi kau dan aku masih terlihat sama."Entah apa maksud dari pertanyaan ini. Maria duduk di depan cermin rias miliknya. Sedangkan aku meletakkan tas milik istriku itu."Apa menurutmu ada yang berbeda dari rumah ini? Atau cermin itu yang ber

  • Gadis Dua Belas Digit   Wanita Itu Datang Lagi

    Aku masih menunggu hasil pemeriksaan Maria. Tiba-tiba sosok wanita asing datang menghampiriku."Tuan Mark? Ah, benar itu Anda. Tadinya aku ragu untuk menyapa, takut salah orang. Tapi rupanya benar-benar Anda," ucap wanita yang nyaris membuatku lupa siapa dia."Ah ya, Nona...""Monika."Bahkan aku melupakan namanya saking tidak pentingnya dia. Entah wanita ini datang dari sudut mana, tiba-tiba berdiri di depanku dengan senyuman yang menurutku mencari perhatian."Ah, benar. Monika," gumamku acuh.Tuhan, Kau bisa tahu betapa aku tidak menyukai interaksi ini. Aku sungguh canggung dan merasa aneh."Mark, dia..."Leo menghampiri kami dengan tatapan penuh tanyanya."Bukan siapa-siapa. Hanya seseorang yang tak sengaja bertemu. Aku nyaris menabraknya sewaktu menjemput Leo tadi siang. Entah mengapa kami selalu bertemu dimana-mana," jelasku bernada sedikit kesal.Entah mengapa, semenjak Maria siuman. Aku lebih sensitif terhadap wanita lain... Maksduku adalah aku tidak suka ada perempuan lain di

  • Gadis Dua Belas Digit   Jangan Menikah Lagi

    Mark Pov.Setelah sekian lama menyaksikan istriku terbaring koma tak berdaya di rumah sakit yang ku bangun sendiri, kini akhirnya ia kembali pulih.Mungkin Tuhan telah bosan mendengar doa serta keluhanku. Atau mungkin Maria sakit hati setelah aku mengancamnya menikah lagi.Sungguh, aku tersenyum gemas ketika mengingat hari itu. Andai bukan di rumah sakit. Andai kondisinya telah membaik seperti dulu. Maka aku akan menciumnya secara bertubi-tubi. Lalu mengajaknya bercinta sepanjang hari.Maria, istriku itu sangat suka menggoda ketika usianya beranjak lebih dewasa. Bukan tanpa usaha, dia semakin bijaksana dan berwibawa.Sampai detik ini, aku masih belum percaya, bahwa Tuhan akhirnya mengabulkan segala hajat yang ku panjatkan.Pun Joe, Putra kami satu-satunya. Anak itu tak pernah berhenti mendoakan Ibunya yang sekarat. Walau sempat kecewa serta nyaris putus asa karena Maria tak kunjung sadar juga. Akan tetapi, Joe berhasil melalui itu semua.Harus aku akui, Anak itu sungguh luar biasa ber

  • Gadis Dua Belas Digit   Habis Gelap, Terbitlah Terang

    Hari itu Mark dan Joe tengah merayakan ulang tahun Maria yang ketiga puluh satu. Walau wanita itu masih setia dengan tidur panjangnya.Selang infus dan oksigen menjadi saksi bisu mereka merayakan hari kelahiran Ibu satu Anak tersebut. Seolah hendak mengatakan kepada dunia, bahwa meski dalam situasi dan kondisi apapun, mereka tetap setia menanti kehadiran Maria di tengah-tengahnya.Walau entah kapan waktu itu akan segera datang. Yang pasti baik Mark maupun Joe, keduanya kompak tidak ingin putus asa."Happy birthday to you... Happy birthday too you... Happy birthday to you... Happy birthday... Happy birthday to you..."Mark dan Joe menyanyikan lagu selamat ulang tahun kepada Maria."Maaf, aku terlambat... Belum dimulaikan acara tiup lilinnya? Maaf, tadi aku mampir di butik teman untuk membeli gaun ini sebagai hadiah. Nanti kalau Mommy dari cucuku yang tampan ini sembuh, bisa langsung dikenakan."Sementara Mely datang terlambat, karena masih harus mencari hadiah ulang tahun untuk menantu

  • Gadis Dua Belas Digit   Munculnya Wanita Lain

    Entah dengan jurus doa apa lagi harus Mark dan Joe panjatkan kepada Tuhan agar Maria segera sadar dari komanya.Telah berbagai macam cara dilakukan. Akan tetapi, hasilnya masih tetap sama. Sampai akhirnya memasuki tahun kedua."Mark, apa kau tidak berencana untuk menikah lagi? Maaf sebelumnya, bukan aku tidak menghormati istrimu. Akan tetapi, bila melihat situasi dan kondisinya saat ini. Sangat sulit untuk selamat. Sebaiknya kau mengambil keputusan cepat. Apa kau tidak memikirkan Putramu? Dia juga menginginkan sosok Ibu," ucap Wilyam."Terimakasih atas nasehatmu, Bro. Aku tahu kau peduli padaku, tapi maaf. Aku tidak bisa. Berbicara mengenai Putraku, tentu saja aku memikirkan masa depannya. Namun, bukankah sangat egois bila aku meminta restunya untuk menikah lagi demi memberi Ibu baru? Sementara Ibu kandungnya masih terbaring tak berdaya di rumah sakit... Maaf, aku tidak bisa," jawab Mark, menolak tegas usulan Wilyam."Baiklah, aku tidak keberatan. Aku hanya ingin menyampaikan gagasank

  • Gadis Dua Belas Digit   Luapan Hati Joe

    Waktu terus berputar. Akhirnya hubungan antara Mark dan Ibunya kembali membaik. Keduanya telah berdamai dengan keadaan yang selama bertahun-tahun mencekik mereka.Pun Joe, Bocah itu sangat bahagia sekaligus antusias menyambut hubungan barunya bersama Sang Nenek.Namun sayangnya, kebahagiaan itu tak dapat disaksikan oleh Maria yang belum juga sadar dari komanya.Sudah berbagai macam cara telah Mark lakukan demi kesembuhan wanita itu. Bahkan Mark rela membawa Dokter terkenal asal Amerika, Singapoor, Jerman, Turkey, dan Rusia. Akan tetapi, hasilnya masih tetap sama. Maria seolah enggan untuk bangkit kembali.Tampaknya luka yang disebabkan oleh Casandra sangat parah sehingga menyebabkan Maria mengalami koma berkepanjangan.Luka benturan pada bagian kepawa wanita itu menjadi penyebab utama ia masih belum sadarkan diri hingga satu tahun terakhir.Berbagai macam cara dan doa dipanjatkan oleh Mark demi kesembuhan Sang istri tercinta. Namun, lagi-lagi tak ada perubahan sama sekali. Bahkan jema

  • Gadis Dua Belas Digit   Lembaran Baru

    Hari berganti hari, minggu berganti minggu, hingga bulan berganti bulan. Akhirnya Mely memberanikan diri untuk menemui Maria di rumah sakit. Walau wanita itu masih setia dengan koma panjangnya.Selama ini Mely hanya bisa menatap dari kejauhan tiga orang kesayangannya itu sembari mengenakan kacamata hitam agar tidak dikenali orang-orang.Melalui tembok kokoh, Mely berdiri rapuh menatap jauh cucu tercinta sembari merasa iba. Tak ada yang bisa dilakukan oleh wanita tua itu. Sebab, Mark tidak mengizinkan dirinya untuk mendekati Joe, pun Maria.Mely yang sangat hafal betul karakter Putranya itu, hanya bisa pasrah menerima kenyataan, bahwa ia telah terbuang dari anggota keluarga Mark.Sejujurnya Mark tidak sepenuhnya membenci Maly. Hanya saja Mark ingin melihat ketulusan yang luas dari hati wanita yang telah melahirkannya itu."Maria, hari ini dengan segenap rasa hormat dan penyesalan yang mendalam. Saya meminta maaf padamu, Nak. Karena aku lah kau berakhir seperti ini. Aku terlalu mencinta

  • Gadis Dua Belas Digit   Karma Dibalas Tunai

    Hidup itu tidak seindah berada dalam negeri dongeng, yang ketika sedang mendambakan sesuatu. Maka tinggal minta kepada Ibu peri.Hidup itu tidak sesimple pemikiran membalikkan telapak tangan. Hidup itu tidak semudah memetik bunga di taman.Melainkan hidup itu butuh perjuangan yang besar. Jika ingin hasil maksimal, maka lakukan yang terbaik dalam hidup ini.Tuhan telah memberi berkah-Nya kepada setiap manusia. Akan tetapi, bila seluruh pintu syukur ditutup, maka dunia dan seisinya tak akan membuat kita kenyang.Jangan pernah memandang kenikmatan orang lain hanya untuk membandingkan dengan diri sendiri, agar hati tetap damai dan tak ada kesukaran.Rejeki tidak selalu tentang materi. Melainkan persahabatan, keluarga, serta pendidikan adalah nikmat tiada tara.Akan tetapi, tidak segelintir orang yang berpikir sebaliknya. Masih banyak penghuni bumi ini yang tak pandai bersukur dan lebih memilih mengejar ambisi. Padahal yang diberi sudah lebih dari cukup.Seperti yang telah dialami oleh Cas

DMCA.com Protection Status