Share

Bab 9 : Menjenguk Rachel

Author: Linda Malik
last update Last Updated: 2024-11-03 07:49:35
“Kalau boleh tahu, Rachel sakit apa?” Jo kembali melangkah mendekat.

“Saya kurang tahu, hanya tadi pagi dokter dipanggil tuan kemari untuk memeriksa non Rachel,” jelas sekuriti.

Jonathan terdiam untuk beberapa saat, hingga panggilan seorang wanita membuat keduanya menoleh ke sumber suara.

“Pras, siapa itu?” suara nenek Maria terdengar dari dalam. Dan tak lama, wanita sepuh itu berjalan mendekat menuju gerbang.

“Nyonya, ini teman nona Rachel,” beritahu Prasetyo sembari menggeser tubuhnya. Sehingga sosok Jonathan terlihat di pandangan nenek Maria.

“Jonathan?” wajah nenek Maria terlihat berbinar melihat tunangan cucunya. Dia kembali melangkah mendekati Jonathan.

Jonathan tersenyum kikuk, sembari mengusap tengkuknya.

“Apa kabar nek?” sapa Jonathan sembari meraih tangan nenek Maria. Namun justru nenek Maria membalasnya dengan memeluk tubuh jangkung Jonathan.

“Apa kamu datang kemari untuk menjenguk Rachel?” ucap nenek Maria sembari tersenyum hangat. “Ayo masuk ke dalam! Rachel pasti
Linda Malik

Hay dear.... Jika menyukai novel ini, kirim dukungan kalian, serta tulis ulasan dan komentarnya ya.. 🫶

| 22
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Cut Zanah
wah...si Jo dapat rezeki nomplok .........
goodnovel comment avatar
Kata Pena
Lanjutkan sampai tamat Kak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 10 : Tikus Pengerat

    “Jonathan!!” nyaringnya suara Rachel, membuat nenek Maria pun ikut mendengarnya. Berjalan tergopoh-gopoh menghampiri cucunya. “Ada apa Rachel? Apa yang terjadi?” ucap nenek Maria dengan raut wajah cemas. “Nek, Jonathan.. Mpphhh,” belum Rachel menyelesaikan ucapannya, tangan besar Jonathan membungkam mulutnya sembari mulutnya mendesis ‘Sstt’. Mengisyaratkan Rachel untuk menutup mulutnya. Wajah Jonathan terlihat memerah dan panik. Dia kembali menatap ke arah nenek Maria. “Tidak nek, bukan masalah besar. Tadi Jo tidak sengaja menginjak kaki Rachel,” ujar Jo dengan garis bibir melengkung. Bukan masalah besar dia bilang? Dasar pembuat onar tak tahu diri! Bahkan Jo tidak mengucapkan permintaan maafnya, telah menyentuh miliknya yang sangat pribadi. Rachel menggigit telapak tangan Jonathan yang masih menutupi mulutnya. “Auwwww..” teriak Jonathan mengaduh, merasakan kuatnya gigitan Rachel. Menarik tangannya dan menatap pada telapak tangan yang merah dengan bekas gigi Rachel yang masih te

    Last Updated : 2024-11-04
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 11 : Memilih Hukuman

    Pagi itu setelah menyelesaikan sarapannya, Rachel bersiap untuk berangkat ke sekolah. “Apa benar, Jonathan yang akan menjemputmu?” tanya Jacob pada putrinya. Rachel terdiam, tadinya dia lupa namun kini diingatkan kembali dengan ucapan ayahnya. “Tentu, kemarin Jonathan sudah berjanji akan mengantarkan Rachel. Iya kan, Chel?” justru nenek Maria yang terlihat antusias menjawab. Rachel tersenyum kaku mendengar jawaban nenek Maria. “Baguslah, papa hanya berharap semoga hubungan kalian semakin dekat. Karena dalam waktu satu tahun ke depan, kamu akan jadi istrinya Jonathan,” ucap Jacob dengan senyum simpul. “Waktu satu tahun, tentu cukup untuk kalian saling mengenal,” timpal Natasya. Rachel bergeming, bingung bagaimana menanggapi obrolan orang-orang dewasa itu. “Baiklah papa, mama, nenek, Rachel berangkat dulu,” pamit Rachel sembari mencium tangan mereka secara bergantian. Rachel pun melangkah keluar rumah, memutuskan untuk menunggu Jonathan di depan pintu gerbang. Sudah sepuluh men

    Last Updated : 2024-11-05
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 12 Perhatian Jonathan

    Keliling lapangan bola yang begitu luas, tentu sangat mudah dilakukan oleh Jonathan. Apalagi mempunyai tungkai kaki yang panjang, sehingga membuatnya dengan cepat menyelesaikan sepuluh kali putaran.Berbeda halnya dengan Rachel yang tampak merasa kelelahan, bahkan di putaran yang ke empat energinya terkuras habis.Nafasnya tersengal, keringat membanjiri dahi dan pelipisnya.Jonathan akan melakukan putaran yang ke delapan, Namun saat berpapasan dengan Rachel, langkahnya terhenti di samping gadis itu.“Makanya, manusia itu gak cuma butuh buku. Kita juga butuh olahraga biar badan gak loyo,” ucap Jonathan terdengar meremehkan Rachel.Rachel mengusap peluh dari dahinya, menatap tajam ke arah Jonathan.“Heh, ini semua gara-gara lu! Coba lu jemputnya gak telat, gue gak akan dihukum seperti ini! Huh!” sentak Rachel, lalu segera memacu langkahnya kembali. Berlari melewati Jonathan.Jonathan sengaja memperlambat langkah kakinya agar sejajar dengan langkah Rachel.“Dasar siput! Kalau larimu sepe

    Last Updated : 2024-11-06
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 13 : Cincin Nikah?

    Bel jam istirahat berbunyi, pak Supri mulai meninggalkan kelas. Rachel menutup bukunya, kini dia ingin melihat kondisi lututnya. “Lu jatuh tadi?” tanya Jonathan yang ikut melihat ke arah lutut Rachel. Namun Rachel masih mengacuhkan Jonathan, bahkan sekedar menjawab pun tidak. Rachel meniup lukanya agar rasa perih itu sedikit hilang. Sungguh sial nasibnya hari ini. Gara-gara berangkat sekolah dengan Jo, seharian ini keberuntungan seakan tak berpihak padanya. Hal yang mengejutkan terjadi, tatkala Jo berjongkok di depan Rachel. Dan tanpa kata-kata, membungkus luka Rachel menggunakan sapu tangan. Mata Rachel sampai membelalak melihat sikap Jo yang diluar dari dugaan. “Sorry, gara-gara gue lu jadi harus dihukum,” ucap Jo dengan serius, mampu menggetarkan hati Rachel. Sontak Rachel merasakan hawa panas di kedua pipinya. Jika ada cermin di depan, pasti Rachel bisa melihat bagaimana meronanya pipinya kini. Jo menyatukan kedua ujung sapu tangan lalu mengikatnya. “Selesai!” ucap Jonatha

    Last Updated : 2024-11-06
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 14 Seperti Penguntit

    “Cincin warisan dari opa,” jawab Jonathan seadanya. Dia berusaha keras untuk bersikap tenang agar temannya tidak curiga.“Oh cincin warisan. Gue kira cincin tunangan.”Deg, tebakan Ray tidak salah. Membuat hati Jonathan dibuat ketar-ketir.Tidak mungkin jika Jonathan berkata dia telah bertunangan, apalagi tunangannya adalah gadis cupu di kelas. Mau ditaruh dimana harga diri Jo yang merupakan siswa paling kece di sekolah?“Ayo masuk Ray, tuh gurunya udah mau jalan kesini,” ajak Jonathan beranjak dari tempat duduk, lalu mendahului Ray memasuki kelas.Tak lama, suasana kelas yang tadinya ramai mendadak hening ketika guru mata pelajaran sejarah masuk dalam kelas.Pak Mamik segera memulai pelajaran. Seperti biasa jika guru sejarah mengajar, maka para siswa yang duduk di bangku belakang mulai mencari cara agar tidak mengantuk.Ada beberapa yang sengaja mengunyah permen karet, dan bahkan ada yang memainkan game online. Tentunya hanya siswa yang duduk di barisan belakang yang berani melakukan

    Last Updated : 2024-11-07
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 15 Hari Paling Sial

    “Eh pak Supri,” ucap Jo sembari nyengir. Dia malu karena tindakannya tertangkap basah oleh sang guru killer. “Kalau mau baca ya tinggal masuk, ngapain kamu malah berdiri di depan? Mau ngintip siapa kamu?” tanya pak Supri lagi dengan tatapan memicing. “Nanti dulu deh pak, mendadak perut saya lapar. Saya mau ke kantin dulu,” jawab Jo mengelak, lalu segera menunduk hormat dan melangkah cepat meninggalkan teras perpustakaan. “Dasar anak bandel!” omel Supri. Lalu segera melanjutkan niatnya untuk memasuki perpustakaan. Sementara itu saat Rachel tengah sibuk memilih buku yang hendak dia pinjam. Sapaan seseorang membuat atensinya teralihkan. “Rachel? Kamu disini juga?” tanya Nolan dengan senyum yang tersungging di bibir tipisnya. “Eh Nolan? Ya, aku mau nyari buku. Besok kan udah weekend, jadi biar ada bacaan di rumah,” jawab Rachel dengan senyum tipis. “Sendiri?” tanya Nolan lagi sembari melihat di sekeliling Rachel. “Hum, tadinya sama Mila. Tapi dia mau ke toilet sebentar, nanti juga

    Last Updated : 2024-11-08
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 16 Pulang Bersama

    Setelah jam sekolah berakhir, Jonathan mendahului Rachel keluar dari kelas. Bahkan tidak menyapa sedikitpun, padahal mereka barengan ketika berangkat sekolah tadi. Kini Rachel bingung, dengan siapa dia akan pulang? Rachel menghubungi kontak ayahnya. Namun hingga berulang kali menelepon, Jacob tak juga menjawab. Bahkan Mila sudah keluar terlebih dahulu, karena Rachel mengira dia akan dijemput oleh ayahnya. Rachel mulai mengemas buku dan peralatan tulis, lalu segera membawa langkahnya keluar dari kelas. Dia mulai membuka aplikasi ojek online yang sudah terinstal di ponselnya. Selama ini Rachel belum pernah memesan ojek, dan ini kali pertamanya. Mengetik alamat sekolahnya lalu menulis alamat rumahnya di kolom selanjutnya. Rachel terlalu fokus menatap layar ponsel hingga tak menyadari langkahnya hampir sampai di pintu gerbang sekolah. Saat hendak menekan tombol pesan, ternyata ponselnya kehabisan kuota. Kesialan apa lagi ini? Rachel terus mengumpat dalam hati. Sungguh hari ini menj

    Last Updated : 2024-11-09
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 17 : Kejutan Untuk Rachel

    “Kita mau kemana, Chel?” tanya Jo di tengah jalan. Deg, baru Rachel menyadari jika dirinya telah melupakan sesuatu. Ya, kenapa tadi Rachel tidak bertanya sama sekuriti rumahnya. Bodohnya Rachel! Jonathan menepikan motor di bahu jalan. Lalu menoleh ke belakang. “Jangan bilang lu gak tau kemana nenek lu dirawat?” tanya Jonathan dengan kedua alis bertaut. Dia membuka penutup helm dan berusaha menoleh ke arah Rachel. “Gue lupa nanya Jo. Tunggu sebentar gue mau telepon papa,” ucap Rachel lalu segera merogoh ponsel yang tersimpan di saku seragamnya. “Duh, Jo lu punya pulsa gak? Gue lupa pulsa gue habis,” Rachel merasa malu mengatakannya namun tak ada pilihan lain selain jujur. Jo mengambil ponsel, membuka layar dan menyerahkannya pada Rachel. Rachel segera meraihnya, menyalin nomor ayahnya dan segera menghubungi. Tak menunggu lama, panggilan terhubung. Dia segera menanyakan tentang rumah sakit mana nenek Maria dirawat. Ayahnya tidak menjawab, namun berkata akan mengirimkan lokasinya

    Last Updated : 2024-11-10

Latest chapter

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 207 : Janji Setia Jonathan Rachel

    Rachel merasakan ada getaran hebat ketika pandangannya beradu dengan mata Jonathan. Rasa gugup dan takut semakin bertambah, sama persis dengan apa yang diucapkan nenek Maria tadi. Alunan musik lembut mengiringi langkah pengantin wanita. Kini Rachel menjadi pusat perhatian para tamu undangan yang tampak terkagum dengan pesona calon menantu keluarga Lesham. Nicholas menuntun langkah Rachel hingga di depan altar pernikahan. Senyum penuh kharisma yang jarang sekali diperlihatkan, kini Nicholas tunjukan di depan umum. Rasa bangga akan memiliki calon menantu sesuai dengan keinginan dan harapan. Langkah Nicholas terhenti tepat di depan putranya. Dengan penuh keyakinan dia meraih tangan kanan Rachel, lalu menyerahkannya pada Jonathan. “Lakukan tugasmu! Jadilah suami yang baik untuknya! Jaga dan lindungi istrimu!” Wejangan Nicholas pada putranya, sebelum kembali duduk di bangku jemaat, di samping istri dan keluarganya. Jonathan terkesima melihat betapa cantik dan mempesonanya Rachel saat i

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 206 : Hari Pernikahan

    Jonathan berusaha melihat ke layar ponsel milik maminya, namun secepat kilat wanita itu mematikan panggilan video, mengalihkannya ke panggilan suara. “Nat, kalau menurutmu ada yang kurang atau perlu ditambah, kamu tinggal bilang ke tukang riasnya. Aku percayakan penampilan Rachel padamu. Sampai jumpa nanti!” Debora segera mematikan panggilan setelah mendengar jawaban dari calon besannya. Jonathan yang sedari tadi penasaran ingin melihat penampilan calon istri, semakin dibuat kesal oleh sikap maminya. “Kok dimatiin sih, Mi?! Jo kan juga mau lihat, huh!” gerutu Jonathan dengan bibirnya yang mengerucut. “Sabarlah, Jo. Nanti juga kamu bisa lihat Rachel sepuasnya. Sekarang fokuslah sama penampilanmu!” jawab Debora sengaja mengabaikan keinginan putranya. Bukan tanpa sebab, melainkan agar menjadi sebuah kejutan. Jonathan terdiam, namun raut wajahnya masih terlihat kesal. Debora terkikik dalam hati karena merasa telah berhasil mengerjai putra semata wayangnya itu. “Yang jelas, calon istr

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 205 : Infinity Heart Dangle Charm

    Seperti janjinya tadi, Jonathan akan segera pergi setelah menyelesaikan misi. Memberi kejutan di hari ulang tahun Rachel dan menjadi orang pertama yang memberi ucapan selamat ulang tahun. Dengan bantuan Prasetyo, Rachel membawa barang-barang pemberian Jonathan ke dalam kamarnya. Kini Rachel sudah berada di dalam kamar, memandangi hadiah yang begitu banyak. Berbagai macam boneka dari ukuran kecil hingga ukuran besar memenuhi ranjang. Tatapan Rachel tertuju pada gelang yang melingkar di pergelangan tangannya. Kini sudah tersemat tiga charm di gelang Pandora itu. Jemarinya menyentuh salah satu charm terakhir pemberian Jonathan tadi. Infinity heart dangle charm. Charm dengan bentuk hati berwarna merah muda, dengan lambang infinity di salah satu sisinya. “Seperti janji gue dulu, gue akan penuhin gelang ini dengan charm sesuai dengan momen spesial kita.” Ucapan Jonathan tadi yang masih terngiang di pikiran Rachel. Bahkan tadi Jonathan sendiri yang memasangkan charm itu pada gelang Rach

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 204 : Kejutan

    Rachel berjalan mondar-mandir di depan pintu kamar, setelah mendapat panggilan telepon dari Jonathan. Pemuda itu memintanya keluar, namun Rachel tampak ragu. Esok adalah hari pernikahan mereka. Apa gerangan yang membuat Jonathan ingin menemuinya malam ini? “Ngapain sih, Jo?! Ini udah malam, besok juga ketemu,” ujar Rachel tadi. “Pokoknya lu harus keluar, sekarang! Gue tunggu! Gue gak akan pergi sampai lu keluar!” Seperti biasa, keinginan Jonathan yang tak bisa dibantah, membuat Rachel mendesah kesal namun akhirnya mengiyakan perintah Jo. Kini haruskah dia keluar? Bagaimana kalau nenek Maria atau mamanya tahu? Bukankah seharian ini nenek Maria dan Natasya mewanti-wanti Rachel agar tidak keluar rumah? Rachel menghela nafas panjang. Setelah cukup lama berpikir, akhirnya dia memutuskan untuk tetap di kamar, mengabaikan perintah Jonathan. Diraihnya kembali ponsel dari atas meja belajar, lalu segera mengetikkan pesan singkat pada Jonathan, meminta pemuda itu untuk segera pulang.

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 203 : Semua Pergi, Tak Tersisa!

    Mendengar ciri-ciri dari penjelasan suster tentang perempuan yang mengaku sebagai penolong putranya, tentu Jeremy membutuhkan waktu lama untuk menebak siapa sosok perempuan itu.Bara sudah berkali-kali membawa teman wanitanya main ke rumah. Bahkan dari sekian banyak wanita yang dikencani putranya itu, tak satupun Jeremy dekat dan mengenalnya.Jeremy mendesah panjang. Kini dia sudah kembali berada di ruang rawat, duduk di samping ranjang Bara.Pikirannya penuh dengan berbagai pertanyaan. Jika perempuan itu bisa dikatakan mengenal putranya karena mengetahui kunci sandi dari layar ponsel Bara, lalu mengapa justru dia pergi meninggalkan putranya dalam keadaan seperti ini? Setidaknya menunggu hingga dirinya sampai di rumah sakit.“Pap..” Suara lirih Bara membuyarkan lamunan Jeremy. Segera dia beranjak dan mendekati putranya.“Bar, kamu sudah sadar? Syukurlah..” Jeremy merasa lega ketika melihat kedua mata putranya terbuka.Namun tak lama, wajah Bara tampak meringis kesakitan. Sontak membua

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 202 : Siapa Wanita Itu?

    Karena panik, Jonathan segera membungkam mulut Rachel agar tak memancing respon orang-orang di luar.“Mphhhh…” Teriakan Rachel terbungkam karena telapak tangan Jonathan yang menutup mulutnya.“Please, jangan teriak Bae!” bisik Jonathan dengan raut memohon. Tak bisa dibayangkan jika tiba-tiba nenek Maria mengetahui keberadaannya di kamar cucu kesayangannya.Mata Rachel melotot, tangannya terulur hendak melepaskan tangan Jonathan dari mulutnya.“Keluar dulu, gue mau ganti baju!” perintah Rachel tatkala berhasil melepaskan tangannya Jonathan dari bibirnya. Segera mengeratkan lilitan handuk di depan dada, lalu melangkah cepat kembali ke kamar mandi.Blam!Pintu kamar mandi tertutup. Jonathan masih tertegun di posisinya. Berusaha menetralkan detak jantungnya yang terus bertalu sedari tadi melihat Rachel dalam balutan handuk. Terlihat sangat seksi!Bayangan akan kejadian lalu berputar kembali. Ketidaksengajaan saat dirinya melihat tubuh polos Rachel, ketika berada di toilet umum tempat berk

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 201 : Menghitung Waktu

    Selama di perjalanan pulang Rachel terdiam duduk di kursi penumpang samping Jonathan yang tengah menyetir. Jonathan ingin mencicipi nya? Apa maksud ucapan pemuda tengil itu? Rachel mencoba memahami arti dari ucapan Jonathan tadi. Apa mungkin saja maksud pemuda itu hanya ingin dirinya membuatkan masakan agar nantinya bisa mencicipi? Ya, mungkin saja itu maksudnya. Jika setelah menikah nanti Jonathan menuntutnya untuk memasak setiap hari, maka Rachel tak perlu merasa kesulitan melakukannya. Bukankah itu salah satu tugas istri, seperti yang pernah dia baca di buku pernikahan? “Ehm.. lagi mikirin apa?” tanya Jonathan seraya menoleh sekilas ke samping. Pemuda itu tampak penasaran dengan raut wajah kekasihnya yang tampak sedang memikirkan sesuatu. “Enggak ada, gue cuma lagi mikirin resep masakan yang bisa gue bikin biar lu bisa nyicipin,” ujar Rachel dengan polosnya. Sontak membuat Jonathan sangat terkejut, hingga menghentikan mobilnya mendadak di bahu jalan. “Astaga, ngapain malah mik

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 200 : Test Food

    Sirine ambulance mengiringi perjalanan Bara menuju rumah sakit terdekat. Salah satu orang yang ikut mengantar Bara, mulai mengecek ponsel milik pemuda malang itu. Hendak menghubungi salah satu keluarga untuk memberitahu kondisi Bara saat ini. Namun ponsel dalam keadaan terkunci, sang penolong mengalami kesulitan untuk menghubungi keluarga Bara. Saat hendak menaruh benda pipih itu, dering telepon terdengar. Dengan segera sang pria penolong menerima panggilan yang mungkin saja berasal dari salah satu keluarga korban. “Halo sayang, udah sampai mana?” Suara seorang wanita yang terdengar. “Halo mbak, ini pemilik ponselnya baru saja mengalami kecelakaan. Saya yang membantu tadi. Sekarang lagi perjalanan menuju rumah sakit.” “Apa??” Tanpa melihat langsung pun bisa dipastikan jika wanita yang menghubungi Bara begitu terkejut. Sang pria penolong menyebutkan salah satu alamat rumah sakit terdekat dari posisi, dan meminta wanita itu untuk datang mendampingi. Sesampainya di rumah sakit, par

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 199 : Takdir Jessi

    Tiba-tiba Jonathan merasa kesulitan untuk menelan ludah. Pandangannya tak teralihkan sedikitpun dari sosok gadis yang tak lama lagi akan menjadi istri masa depan. Model gaun yang terlihat lebih sederhana dari gaun pertama, namun tak kalah elegan dan berkelas. Model gaun mengikuti lekuk tubuh Rachel, sehingga membuatnya terlihat lebih dewasa. Raut wajah Rachel terlihat lebih percaya diri. Terlihat dari caranya berdiri dan menegakkan pandangan ke depan. Backless dress dengan berhias Payet Kristal, terlihat berkilau sehingga membuat wajah pemakai menjadi lebih bercahaya. “Wah, sepertinya pilihan Jo sangat tepat. Gaun ini terlihat sangat manis!” puji Debora seraya melangkah menghampiri Rachel. Sebuah pujian yang semakin meningkatkan rasa percaya diri dalam hati Rachel. “Bagaimana Jo menurutmu?” Debora beralih menatap ke belakang. Melihat pada putranya yang masih tak berpindah posisi. Duduk memperhatikan Rachel dengan mata tak berkedip. “Cantiiik.. eh, maksud Jo gaunnya bagus dan coc

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status