Share

Bab 9. Awal Mula Penderitaan Saka

Yang disapa terkejut bukan kepalang, terlebih mengingat wajah bermasker itu. Wulan langsung menggeser kakinya untuk beberapa langkah.

"Tu, Tuan. Ada apa? Ada keperluan apa? Pergilah. Pergi! Saya.. saya tidak.. saya tidak menggoda Tuan." Wulan ketakutan, bukannya menatap Saka yang menyapanya, dia malah memutar kedua bola matanya ke sekeliling. Seolah takut ada yang melihat jika Saka sudah menyapanya.

"Hei, kamu kenapa? Siapa yang menuduhmu menggoda?" tanya Saka. Dia sendiri jadi bingung melihat gelagat ketakutan dari Wulan.

Wulan tidak menjawab, tapi langsung berlari ke jalan untuk menyetop angkot.

Saka tidak diam saja, dia langsung mengejar Wulan.

"Tunggu dulu. Aku akan mengantarmu, ya?" Saka menangkap pergelangan tangan Wulan.

"Jangan, Tuan! Tidak, jangan. Tidak usah!" Wulan menjawab dengan cepat.

"Kamu kenapa? Kamu takut denganku? Apa kamu lupa denganku? Hei, aku ini cucunya kakek yang kamu tolong kemarin! Masih ingat?"

Saka berusaha meyakinkan Wulan. Dia sempat ingin melepa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status