Share

Bab 8. Menemui Wulan

"Maafkan ibu ya, sayang? Sana masuk. Belanjaan nanti biar Ibu yang beresin." Suara lembut Tiara sambil mengelus punggung Wulan.

'Ibu?' Saka terbengong mendengar Tiara menyebut ibu.

Wulan yang ketakutan, langsung memilih masuk tanpa berkata apapun pada mereka.

"Apa dia juga anak Nyonya?" Karena penasaran, Saka bertanya.

"Ah, iya Tuan. Tapi hanya anak tiri. Anaknya memang sedikit bodoh dan liar. Suka membuat masalah dan mengesalkan. Tapi tidak apa-apa. Sudah dari kecil memang begitu. Saya memakluminya." Jawab Tiara.

'Maklum katamu? Memaklumi kok marah sampai mau memukul.' Maki Saka di dalam hati.

"Oh, baiklah Nyonya. Jangan memarahinya lagi. Tadi dia menolong kakek saya yang jatuh di jalan. Dan kami mengantarnya pulang. Takut dia semakin terlambat dari belanja sayurannya." Kata Saka.

"Iya, Tuan. Terima Kasih sudah mengantar anak saya. Bagaimana kalau Tuan masuk dulu dan minum?" Tawar Tiara.

Saka berpikir sejenak. "Sepertinya saya tidak bisa Nyonya, saya harus mengantar k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status