Share

Bab 7. Dimarahi

"Saka mencari kakek ke mana-mana." Pria itu segera menghampiri dan memeluk si kakek. "Kenapa keluar rumah sendirian, Kek?"

Pria yang ternyata Saka itu bertanya khawatir pada kakeknya.

"Maaf, Saka. Kakek pikir, tidak akan tersesat. Untung ada gadis baik ini yang mau menolong kakek saat jatuh di sana tadi." Jawab Kakek Abian menoleh pada Wulan.

Wulan hanya menunduk tanpa melihat wajah Saka. Meski melihat pun, saat itu juga percuma, dia tidak akan bisa mengenali wajah Saka yang memakai masker hitam. Itu memang biasa dilakukan Saka saat di luar rumah.

"Ya Tuhan, Kakek? Saka panik mencari Kakek. Kakek tidak apa-apa tapi, kan?" Tanya Saka.

"Sudah, tidak apa-apa. Gadis itu menolong kakek dan memijat kaki kakek yang sakit."

Saka menoleh dan menatap Wulan.

"Terima kasih sudah menolong kakekku."

Wulan hanya mengangguk. Dengan melihat keharmonisan mereka berdua, dia bisa langsung paham jika pria itu adalah cucu sang kakek.

"Lain kali, jangan keluar rumah sendiri, walaupun hanya berolahrag
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status